Disusun oleh:
dr. Felicia Saraswati Estiningrum
Pembimbing:
dr. Retno Purwati Rahayu
1. Konsumsi Pangan
2. Infeksi Penyakit
1. Pendidikan
Pengetahuan sangat erat kaitannya, semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui semakin
menumbuhkan sikap positif
2. Lingkungan
Sanitasi lingkungan sangat terkait dengan ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban, jenis lantai
rumah serta kebersihan peralatan makan pada setiap keluarga
Penyebab 3. Tingkat Pendapatan
Menentukan bahan makanan yang dibeli, menentukan kualitas dan kuantitas makanan
4. Pengetahuan Gizi
Kepandaian dalam memilih makanan yang merupakan sumber zat-zat gizi dan kepandaian dalam
mengolah bahan makanan. Mempengaruhi perilaku ibu dalam memilih dan meberikan makanan.
Perilaku ibu yang masih rendah dapat di sebabkan karna kurangnya tingkat pengetahuan ibu tentang
gizi dan kurangya kemampuan dalam menerapkan kehidupan sehari-hari.
Surveilans gizi = proses pengamatan masalah dan program gizi secara terus menerus baik
situasi normal maupun darurat, meliputi : pengumpulan, pengolahan, analisis dan pengkajian
data secara sistematis serta penyebarluasan informasi untuk pengambilan tindakan sebagai
respon segera
Saat ini masalah gizi (“malnutrition”) bukan hanya masalah kekurangan gizi (“undernutrition”)
tetapi sudah terjadi juga masalah kelebihan gizi (“overnutrition”) atau dikenal dengan istilah
masalah gizi ganda (“double burden”)
Surveilans Potensi masalah akan lebih cepat diketahui, dan upaya penanggulangan masalah gizi dapat
Gizi dilakukan lebih dini, sehingga dampak yang lebih buruk dapat dicegah
Dinas Kesehatan kabupaten/Kota dan Puskesmas selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) wajib melaksanakan surveilans gizi
Pelaksanaan surveilans gizi di Indonesia sampai dengan saat ini belum berjalan optimal karena
belum semua petugas baik di provinsi, kabupaten/kota dan puskesmas diberikan pembekalan
dalam pelaksanaannya sehingga perlu diselenggarakan pelatihan surveilans gizi bagi petugas
gizi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas Z- Score
Berat badan menurut umur (BB/U) Gizi Buruk <-3SD
anak umur 0-60 bulan Gizi Kurang -3 SD sampai
dengan <-2 SD
Gizi Baik -2 SD sampai
dengan 2 SD
Gizi Lebih >2 SD
Tinggi badan menurut umur (TB/U) Sangat Pendek <-3SD
anak umur 0-60 bulan Pendek -3 SD sampai
dengan <-2 SD
Normal -2 SD sampai
dengan 2 SD
TINJAUAN
Berat badan menurut tinggi badan
(BB/TB) anak umur 0- 60 bulan
Tinggi
Sangat Kurus
>2 SD
<-3SD
PUSTAKA
Kurus -3 SD sampai
dengan <-2 SD
Normal -2 SD sampai
dengan 2 SD
Gemuk >2 SD
Sangat Kurus <-3SD
Indeks massa tubuh menurut umur Kurus -3 SD sampai
(IMT/U) anak umur 5- 18 tahun dengan <-2 SD
Normal -2 SD sampai
dengan 1 SD
Gemuk >1 SD sampai
dengan 2 SD
Obesitas >2 SD
Jenis: Deskriptif
Lokasi: Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Utara 1
Waktu: 7 Februari - 18 Februari 2022
Subjek dan Populasi: Balita di Cilacap Utara periode Maret 2021 -
Februari 2022
METODE Sampel: Balita yang dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat
badan di Posyandu Balita, serta balita dengan gizi kurang yang
dilakukan home visit
Teknik dan Instrumen: Pemantauan dan pengukuran langsung,
serta data Surveilans Gizi di Puskesmas Cilacap Utara 1 periode
Maret 2021 sampai Februari 2022
Pengukuran tinggi badan dan berat badan secara serentak di 3
Kelurahan Cilacap Utara yakni Mertasinga, Kebon Manis, dan
Gumilir
Lingkungan Tempat Tinggal 35 rumah balita dikelilingi kandang ternak, 35 orangtua balita merokok
Penyebab Langsung Prevalensi
Riwayat BBLR 1
Riwayat ISPA 5
Imunisasi Lengkap 25
Mempengaruhi 2x sehari, lauk 2x seminggu, jarang mengkonsumsi sayur, tidak ada selingan di antara
Frekuensi dan Jenis Makanan pemberian makanan
(Februari 2022)
Penyebab Tidak Langsung
Buruh
Lingkungan Tempat Tinggal 30 rumah balita dikelilingi kandang ternak, 30 orangtua balita merokok
Maret 2021 Prevalensi
Gizi Buruk 3
Gizi Kurang 50
Pengaruh
Penyuluhan Gizi
Seimbang dan Februari 2022 Prevalensi
PHBS, serta PMT
Gizi Buruk 2
Gizi Kurang 30
Manfaat Surveilans Gizi: Persentase balita dengan gizi buruk dan
sangat pendek mengalami penurunan. PSG 2015 menyebut 3,8%
Balita mengalami gizi buruk. Angka ini turun dari tahun
sebelumnya yakni 4,7%
2. Saputra, Wiko. (2012) Faktor Demografi dan Gizi Buruk dan Gizi Kurang. Tanjung Biru Research Institude Vol:2. Nomor :12 Desember 2012: 95-101
3. Supariasa, Bakri, Ibnu Fajar. (2005) Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC
4. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021
5. Almatsier, Sunita.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. 2004 Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2010
6. Almatsier, S. Penuntun Diet edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2007 Arisman M. 2008. Buku Ajar Ilmu Gizi dalam Daur Kehidupan.Penerbit Buku Kedokteran
(EGC) Damanik, M, R., Ekawati, I., dan Hariyadi, D., Analisis Pengaruh Ibu Pendidika Ibu Terhadap Status Gizi Balita Di Provinsi Kalimantan Barat, jurnal gizi dan pangan,
Vol. 5 (2) Pp. 69-77. 2010.
DAFTAR
7. Fikawati, S., Syafiq, A., Karima, K. 2015. Gizi Ibu dan Bayi. PT. Raja Grafindo: Persada Jakarta. Hardinsyah dan Supariasa, I.D.N. 2016. Ilmu Gizi : Teori dan Aplikasi. ECG.
Jakarta. Mardalena, I., Dasar-dasar Ilmu Gizi dalam Keperawatan: Pustaka Baru Press. Yogyakarta. 2017
PUSTAKA
8. Nurcahyo, K. dan Briawan, D., Konsumsi Pangan Penyakit Infeksi dan Status Gizi Anak Balita Pasca Perawatan Gizi Buruk, jurnal gizi dan pangan, Vol. 5 (3): Pp. 164-170.
2010.
9. Lutviana, E.,Budiono, I. Prevalensi dan Determinan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2010;5(2):138-144.Available From
http://Journal.unnes.ac.id/index.php/kemas.
10. Faktor resiko Kejadian Gizi buruk pada balita yang dirawat di RSUD dr. Karyadi Semarang. Semarang: FK UNDIP. Riset kesehatan dasat (Riskesdas) 2018. Pedoman
Pewawacara Petugas Pengumpulan Data. Jakarta: Badan Ltbangkes, Depkes RI, 2018 Supariasa, I. D. N., Bakri, B., dan Fajar, I., Penilaian Status Gizi, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta 2002.
11. Soedikiman (2013).Ilmu gizi dan aplikasinya. Jakarta: Departemen pendidikan Nasinonal Tejasari. Nilai-nilai Gizi Pangan..Penerbit Graha Ilmu.. Yogyakarta. 2005 UNICEF.
The State Of The World’s Children 2016. Available from https://www.uniicef.org/sowc2016/diakses
12. Gizi reproduksi (99-100) Wawan (2010). Hubungan factor social ekonomi dengan status gizi anak usia 2-5 tahun di Yokyakarta. Program gizi kesehatan falkutas kedokteran
universitas gajah mada Wiardani, N, hadi, H & Huriyati, E. 2007.
13. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, Pola Makan dan Obesitas sebagai factor resiko diabetes Melitus tipe 2 Di 40 Rumah Sakit Sanglah Denpasar. Yogyakarta. Program Studi Ilmu gizi
kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Gambar 1: Pengkukuran Tinggi Badan dan Gambar 2: Pemberian PMT pada
Berat Badan Serentak di 3 Kelurahan Keluarga dengan Balita Gizi Kurang
Gambar 3: Penyuluhan Gizi Gambar 3: Pemeriksaan Fisik Balita
Seimbang dan PHBS pada rumah
dengan Balita Gizi Kurang
Click icon to add picture
TERIMA KASIH