Anda di halaman 1dari 16

SKRINING PENDENGARAN PADA BAYI BARU LAHIR

Disusun oleh : Gracia, Felicia, Meilinda

Pembimbing : dr. Farida Nurhayati, Sp. THT-KL

KEPANITERAAN ILMU TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 26 AGUSTUS – 28 SEPTEMBER 2019
Anatomi Telinga
Fisiologi Pendengaran
Ditangkapnya Dihantarkan Diteruskan ke Diteruskan ke
Menggetarkan telinga tengah
gelombang melalui udara stapes dan
membran melalui
bunyi oleh atau tulang ke rangkaian tulang menggerakkan
timpani
daun telinga koklea pendengaran foramen ovale

Gerak relatif Membran Cairan


Defleksi
Depolarisasi membran Reissner perilimfe pada
stereosilia sel
sel rambut basilaris dan mendorong skala vestibuli
rambut
tektoria endolimfe bergerak

Pelepasan Korteks
neurotransmitter
ke dalam sinaps
Nukleus pendengaran di
 timbul auditorius lobus
potensial aksi temporalis
Gangguan Pendengaran pada Bayi dan Anak
 Gangguan pendengaran pada bayi dan anak kadang disertai keterbelakangan mental,
gangguan emosional maupun afasia perkembangan
 Umumnya seorang bayi atau anak yang mengalami gangguan pendengaran, lebih
dahulu diketahui keluarganya sebagai pasien yang terlambat bicara (delayed speech)
 Gangguan pendengaran dibedakan menjadi tuli sebagian (hearing impaired) dan tuli
total (deaf)
Penyebab gangguan pendengaran

Pranatal Perinatal Postnatal


• gg. masa • Kelahiran • Infeksi rubella,
kehamilan prematur, campak
• Kelainan struktur • Bayi dengan berat • Infeksi otak
anatomi badan lahir rendah • Perdarahan telinga
• Kurangnya zat • Hiperbilirubinemi tengah
gizi a • Trauma temporal
• infeksi • Asfiksia
Skrining Pendengaran pada Bayi

 Program skrining sebaiknya di prioritaskan pada bayi dan anak yang mempunyai

risiko tinggi terhadap gangguan pendengaran

 Joint Comitee on infant Hearing (2000) menetapkan pedoman registrasi resiko

tinggi terhadap ketulian


Metode pendekatan yang dapat dilakukan
• Bayi yang memiliki respon buruk terhadap suara dan
Family perkembangan wicara dapat dijadikan sebagai rujukan untuk
Questionar dilakukan pemeriksaan audiologi
ies

• Bayi yang diperiksa akan dinilai responnya terhadap


Behavioral behavioural measuring devices
Measure

• Otoacoustic Emission (OAE) dan Auditory Brainstem Response


Physiologi (ABR) merupakan pemeriksaan yang direkomendasikan efektif
cal untuk skreening gangguan pendengaran pada bayi dan anak-ana
Measures
Respon normal berdasarkan usia
• Refleks terkejut (aural palpebra reflex, perubahan denyut jantung dan pola

Neonatal pernapasan, sentakan kepala ke belakang, respom menangis


• Nada murni antara 500-4000Hz dengan intensitas 85-95dB dapat menimbulkan
refleks ini pada neonatus sampai umur 2 minggu

• Bayi diam dan tersenyum untuk merespon suara orang tuanya, bahkan ketika
sumber suara tak terlihat
<4 bulan • Respon in terutama muncul pada suara keras dan tidak tetap pada suara yang
lebih tenang

• Bayi mulai menggerakkan kepala ke sumber suara dengan lebih konsisten.


Respon ini terjadi juga pada intensitas suara yang rendah
4-6 bulan
• Anak dapat menentukan lokasi suara intensitas rrendah secara tepat pada arah horizontal
• Anak akan bergerak ke arah suara orang tuanya yang berada di luar kamar dan mencari
7-9 bulan sumber suara yang menarik perhatiannya
• Anak juga akan berceloteh nyaring dan mulai untuk meniru suara-suara dengan lebih jelas
Respon normal berdasarkan usia
•Dapat melokalisasi suara intensitas rendah pada berbagai tempat bila ia
10-12 tidak terlalu sibuk dengan kegiatan lain
bulan •Pengucapan kata – kata tunggal

• Mampu melokalisasi suara secara cepat tetapi mulai dapat mengantisipasi dan
13-24 mengamati sumber suara
• Perkembangan dalam pemahaman kata-kata, juga beberapa anak usia 18 bulan
bulan dapat mengenali beberapa bagian tubuh

•Pada usia ini anak biasanya akan bereaksi terhadap rangsangan suara
yang pertama diberikan, dan akan mengabaikan suara yang diberikan
> 2 tahun berikutnya
Program Skrining Pendengaran pada Bayi
 Alat: efektif, efisien, mudah digunakan, memiliki sensitivitas dan spesifisitas
yang tinggi
 The Centers for Disease Control and Prevention Early Hearing Detection and
Intervention (EHDI) dan The Joint Commitee on Infant Hearing (JCIH)
merekomendasikan skrining gangguan pendengaran pada semua bayi baru
lahir sebelum berusia tiga bulan dan memberikan intervensi sebelum berusia
enam bulan
 Rekomendasi: BERA (Brainstem Evoked Response Audiometry) dan OAE
(Otoacoustic Emission)
Skrining Pendengaran di RS
 Universal Newborn Hearing  Targeted Newborn Hearing
Screening Screening
 Semua bayi baru lahir dengan atau  Hanya pada bayi yang mempunyai
tanpa faktor risiko terhadap faktor risiko terhadap gangguan
gangguan pendengaran pendengaran
 Deteksi dan intervensi yang  Kelemahan : sekitar 50 % bayi yang
dilakukan secara dini akan lahir tuli tidak mempunyai faktor
menghasilkan outcome yang baik risiko
 Habilitasi pendengaran sudah harus  Biasanya dilakukan di NICU
dimulai pada usia 6 bulan (Neonatal ICU) atau ruangan
Perinatologi
Universal Newborn Hearing Screening
OAE sebelum bayi keluar
dari rumah sakit (usia 2 hari). Bayi dengan hasil skrining Pada usia 3 bulan, diagnosis
Bila faskes tidak memiliki Pass (lulus) maupun Refer harus sudah dipastikan
OAE, paling lambat usia 1 (tidak lulus) harus menjalani berdasarkan hasil
bulan telah melakukan pemeriksaan BERA pada pemeriksaan: OAE, BERA,
pemeriksaan OAE di tempat usia 1 – 3 bulan dan Timpanometri
lain

ASSR Pemeriksaan
Bayi yang telah
(Auditory
Ambang dengar Bayi yang
dipastikan pada masing- tambahan :
Steady State tidak
mengalami masing BERA
Response) atau memiliki
gangguan frekuensi u/ hantaran
BERA dengan liang telinga
pendengaran fitting ABD tulang (bone
sensorineural
stimulus tone
yang optimal (atresia)
burst conduction)
OAE (Otoacoustic Emission)
 Prinsip elektro fisiologik, cepat, mudah, tidak invasif
 Sensitifitas mendekati 100%
 Menilai fungsi sel rambut luar koklea
 Tidak memerlukan sedasi & ruang kedap suara, tenang
 PASS atau REFER
BERA (Brainstem Evoked Response Audiometry)
 Mudah, obyektif , cepat dan tidak invasif
 Sensitifitas lebih dari 99%
 Fungsi auditori perifer dan batang otak
 Rangsangan ke 5 titik :
1. N VIII (di Koklea)
2. Nukleus Koklearis
3. Nukleus Olivarius Superior
4. Lemnikus Lateralis
5. Kolikus Inferior
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai