Pelepasan Korteks
neurotransmitter
ke dalam sinaps
Nukleus pendengaran di
timbul auditorius lobus
potensial aksi temporalis
Gangguan Pendengaran pada Bayi dan Anak
Gangguan pendengaran pada bayi dan anak kadang disertai keterbelakangan mental,
gangguan emosional maupun afasia perkembangan
Umumnya seorang bayi atau anak yang mengalami gangguan pendengaran, lebih
dahulu diketahui keluarganya sebagai pasien yang terlambat bicara (delayed speech)
Gangguan pendengaran dibedakan menjadi tuli sebagian (hearing impaired) dan tuli
total (deaf)
Penyebab gangguan pendengaran
Program skrining sebaiknya di prioritaskan pada bayi dan anak yang mempunyai
• Bayi diam dan tersenyum untuk merespon suara orang tuanya, bahkan ketika
sumber suara tak terlihat
<4 bulan • Respon in terutama muncul pada suara keras dan tidak tetap pada suara yang
lebih tenang
• Mampu melokalisasi suara secara cepat tetapi mulai dapat mengantisipasi dan
13-24 mengamati sumber suara
• Perkembangan dalam pemahaman kata-kata, juga beberapa anak usia 18 bulan
bulan dapat mengenali beberapa bagian tubuh
•Pada usia ini anak biasanya akan bereaksi terhadap rangsangan suara
yang pertama diberikan, dan akan mengabaikan suara yang diberikan
> 2 tahun berikutnya
Program Skrining Pendengaran pada Bayi
Alat: efektif, efisien, mudah digunakan, memiliki sensitivitas dan spesifisitas
yang tinggi
The Centers for Disease Control and Prevention Early Hearing Detection and
Intervention (EHDI) dan The Joint Commitee on Infant Hearing (JCIH)
merekomendasikan skrining gangguan pendengaran pada semua bayi baru
lahir sebelum berusia tiga bulan dan memberikan intervensi sebelum berusia
enam bulan
Rekomendasi: BERA (Brainstem Evoked Response Audiometry) dan OAE
(Otoacoustic Emission)
Skrining Pendengaran di RS
Universal Newborn Hearing Targeted Newborn Hearing
Screening Screening
Semua bayi baru lahir dengan atau Hanya pada bayi yang mempunyai
tanpa faktor risiko terhadap faktor risiko terhadap gangguan
gangguan pendengaran pendengaran
Deteksi dan intervensi yang Kelemahan : sekitar 50 % bayi yang
dilakukan secara dini akan lahir tuli tidak mempunyai faktor
menghasilkan outcome yang baik risiko
Habilitasi pendengaran sudah harus Biasanya dilakukan di NICU
dimulai pada usia 6 bulan (Neonatal ICU) atau ruangan
Perinatologi
Universal Newborn Hearing Screening
OAE sebelum bayi keluar
dari rumah sakit (usia 2 hari). Bayi dengan hasil skrining Pada usia 3 bulan, diagnosis
Bila faskes tidak memiliki Pass (lulus) maupun Refer harus sudah dipastikan
OAE, paling lambat usia 1 (tidak lulus) harus menjalani berdasarkan hasil
bulan telah melakukan pemeriksaan BERA pada pemeriksaan: OAE, BERA,
pemeriksaan OAE di tempat usia 1 – 3 bulan dan Timpanometri
lain
ASSR Pemeriksaan
Bayi yang telah
(Auditory
Ambang dengar Bayi yang
dipastikan pada masing- tambahan :
Steady State tidak
mengalami masing BERA
Response) atau memiliki
gangguan frekuensi u/ hantaran
BERA dengan liang telinga
pendengaran fitting ABD tulang (bone
sensorineural
stimulus tone
yang optimal (atresia)
burst conduction)
OAE (Otoacoustic Emission)
Prinsip elektro fisiologik, cepat, mudah, tidak invasif
Sensitifitas mendekati 100%
Menilai fungsi sel rambut luar koklea
Tidak memerlukan sedasi & ruang kedap suara, tenang
PASS atau REFER
BERA (Brainstem Evoked Response Audiometry)
Mudah, obyektif , cepat dan tidak invasif
Sensitifitas lebih dari 99%
Fungsi auditori perifer dan batang otak
Rangsangan ke 5 titik :
1. N VIII (di Koklea)
2. Nukleus Koklearis
3. Nukleus Olivarius Superior
4. Lemnikus Lateralis
5. Kolikus Inferior
TERIMA KASIH