Anda di halaman 1dari 25

Referat

Ketulian
pada Anak
Olga Fanny T.N
1910017063
dr. Moriko Pratiningrum, Sp. THT-KL
Latar Belakang
Ketulian = kurang pendengaran/deafness/hearing loss/ gangguan pendenagaran:

1. Angka ketulian telah mencapai 16,8% dari jumlah penduduk Indonesia dan 4% untuk ketulian
dengan kelompok tertinggi di usia sekolah (7-9 tahun)
2. Diperkirakan setiap tahunnya akan ada sekitar 5200 bayi lahir tuli
3. Ketulian pada anak menyebabkan gangguan berbicara, bahasa, pengetahuan, pendidikan, dan sosial
4. Ketulian sering diabaikan karena orang tua tidak langsung sadar anaknya menderita gangguan

Tujuan

● Deteksi dini untuk mencegah terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak di masa
mendatang
Embriologi Telinga

01 02 03
Perkembangan telinga dimulai pada Minggu ke-3 atau ketika usia mudigah sekitar 22 hari

Telinga Dalam Telinga Tengah Telinga Luar


Penebalan ektoderm Berasal dari endoderm , Dari lapisan epitel ektoderm,
permukaan di kedua sisi proksimal membentuk tuba lapisan mensenkim intermediat,
rombensefalon auditiva & distal membentuk dan lapisan endoderm
kavitas timpani
Perkembangan Pendengaran
pada Anak

Koklea mencapai fungsi normal seperti orang dewasa


setelah usia gestasi 20 minggu. Usia 23-27 minggu,
bayi dalam kandungan sudah mampu mendengar
suara ibu dan sekelilingnya serta memberikan reaksi.
Neuron di dalam korteks mengalami proses
pematangan dalam waktu 3 tahun pertama
kehidupan, dan masa 12 bulan pertama kehidupan
terjadi perkembangan otak yang sangat cepat.
Sejak dilahirkan, bayi akan tertarik pada
suara, terutama yang bernada tinggi.
Mulai merespons suara yang tak asing,
dan terkejut saat ada suara bising atau
ketika mendengar suara-suara baru di
sekitarnya

1. Bayi baru
lahir
Bulan 3
Lobus Temporal akan lebih reseptif dan aktif. Saat bayi mendengar suara,
ia akan menoleh padanya dan berusaha mengoceh sebagai bentuk
respons. Namun, biasanya pada usia ini, bayi hanya akan merespons pada
suara yang berasal dari arah depannya.

02
Bulan 4-5
Bayi antusias terhadap suara. Tersenyum saat
mendengar suara. Mulai memperhatikan mulut dengan
seksama saat seseorang berbicara. Mulai menirukan
dan mengucapkan suara beberapa konsonan
Perkembangan Pendengaran
Bayi mulai bisa mengetahui
asal suara juga dengan
cepat menoleh ke arah
sumber suara baru
Bulan 6-7

Usia 1 Tahun
Mengatakan “iya” atau
“tidak”/kalimat pendek.
Mengenali lagu
favoritnya dan mencoba
ikut bernyanyi
Klasifikasi Ketulian pada Anak
Ringan (20-39 dB)

Sedang (40-69 dB)


Derajat Berat (70-89 dB
beratnya

Ketulian pada anak-anak biasanya tidak dapat mendengar suara lebih dari 25 dB
Klasifikasi Ketulian pada Anak
Konduktif (Telinga
Luar atau Tengah)

Anatomi Retrocochlear
Cochlear
(Saraf
(Telinga Dalam) penyebab pendengaran)

Central (otak)
Klasifikasi Ketulian pada Anak
dalam praktek:
Penyebab utama: Otitis Penyebab utama: Genetik, Infeksi Konduktif dan
media dan disfungsi
tuba Eustachiu Sensorineural Sensorineural terjadi
bersamaan
Konduktif Campuran
Etiologi & Faktor Risiko
1. Tuli Konduktif
A. Kelainan Kongenital
a) Kelainan Kongenital-Genetik dengan Kelainan pada Telinga Luar dan Telinga
Tengah

● Sindrom Down (Trisomi 21)


● Pierre Robin Syndrome
● Achondroplasia (Dwarfism)
● Osteogenesis Imperfekta
● Otosclerosis

b) Kelainan Kongenital sebagai Predisposisi pada Otitis Media dengan Efusi atau
Infeksi
● Cystic Fibrosis (mucoviscidosis)
● Immotile Cilia Syndrome
Etiologi & Faktor Risiko
1. Tuli Konduktif
B. Kelainan Didapat

Inflamasi Trauma
Anak berenang pada kolam dengan kadar Jarang ditemukan sampai masa tenggat
klorin yang tinggi, iritasi pada kulit liang waktu trauma selesai, anak biasanya terjadi
telinga mengakibatkan telinga menjadi penurunan kesadaran dan lebih sering
terinfeksi -> otitis eskterna, media berobat ke dokter spesialis anak

Benda Asing Serumen


Anak memasukan benda-benda yang kecil Penggunaan cotton buds dan alat bantu
ke dalam telinganya. Dapat berupa kertas, dengar dalam jangka waktu yang lama
kacang, kapas cotton buds dan lain lain akan mengakibatkan peningkatan jumlah
dari serumen dalam liang telinga
Etiologi & Faktor Risiko
2. Tuli Sensorineural
A. Kelainan Kongenital
a) Kelainan Kongenital – Genetik dengan Ketulian saat Lahir
● Klipel Feil Syndrome (Brevicolis)
● Sindrom Turner
● Fanconi’s Syndrome
● Usher’s Syndrome
● Hipotiroidisme Kongenital (Kreatinisme)
b) Kelainan Kongenital – Genetik dengan Ketulian setelah Lahir
● Renal Tubular Acidosis
● Nefritis Herediter
● Norrie’s Syndrome
c) Kelainan Kongenital-Non Genetik
● Rubella
● CMV
● Toxoplasma
● Sifilis Kongenital
● Herpes Simplex
Etiologi & Faktor Risiko
2. Tuli Sensorineural
B. Kelainan Didapat
a) Didapat saat Perinatal:
- Hipoksia
- Hiperbilirubinemia
- BBLR dan Partus Preterm

b) Didapat saat Postnatal:


- Mumps
- Campak
- Imunisasi
- Meningitis
- Obat-obat ototoksik
- Penyakit Metabolik
- Penyakit Keganasan
Identifikasi
Awal Ketulian
pada Anak
Anamnesis dari
orang tua, penilaian
kualitas vokalisasi
saat anak bicara
Gejala sehari-hari

Kurang Responsif Kurang perhatian Berusaha melihat muka


terhadap suara-suara yang ada Anak tidak mudah lawan bicara
disekitarnya: vacuum cleaner, tertarik dengan Berusaha mencari petunjuk
klakson mobil, petir. pembicaraan bibir & ekspresi muka

Kesulitan
Sering minta Jawaban yang salah
menangkap huruf
pengulangan Bahkan dengan
pertanyaan atau mati/ konsonan
kata perintah sederhana
Gejala sehari hari

Kesulitan
Anak hanya memberikan
menangkap
respons terhadap suara
pembicaraan
tertentu atau dengan
didalam ruangan
kekerasan tertentu
yang ramai

Ucapan sulit Bicara anak


dimengerti lemah/terlalu keras
Dan kemampuan berbicara Anak tidak mendengar
dan pemahaman kata-kata suaranya sendiri
terbatas
Menemukan gangguan pendengaran
sedini mungkin sehingga dapat
dilakukan habilitasi segera,
menggunakan pemeriksaan
elektrofisiologik yang bersifat obyektif,
praktis, otomatis dan non invasiv
—Tujuan Skrining
Pendengaran Bayi Baru Lahir
Dimulai sejak bayi berusia 2 hari
atau sebelum keluar dari rumah
Skrining pendengaran

sakit

● Dilanjutkan pemeriksaan ulang


pada usia 1 bulan
● Untuk bayi yang tidak lulus skrining
harus melakukan pemeriksaan
ulang pada usia 3 bulan
● Bila mengalami ketulian, usia 6
bulan sudah dapat habilitasi
● Diharapkan usia 36 bulan
perkembangannya sudah seperti
anak normal
Skrining Pendengaran

Untuk bayi yang lulus skrining


pendengaran tetap harus dilakukan
evaluasi berkala.Lakukan pemeriksaan
pendengaran berkala pada usia 4, 5, 6,
8 10, 12, 15 dan 18 tahun; ataupun
setiap saat bila ada kecurigaan
gangguan pendengaran
BERA
Tes Pendengaran

Brainstem Evoked Response Auditory

Respon terhadap stimulus auditorik berupa


respon auditory evoked potential yang
sinkron direkam melalui elektroda
permukaaan (surface electrode) yang
ditempel pada kulit kepala.
OAE
Otoaccoustic Emission
Tes Pendengaran

Merupakan suara dengan intensitas rendah


yang dihasilkan pada koklea yang normal, baik
secara spontan maupun respon dari rangsang
akustik.

BOA behavioral observation audiometry


cukup relibel, cukup menyenangkan bagi
anak-anak, yang sering dilakukan di rumah
sakit adalah dengan menggunakan benda
atau mainan yang berbunyi seperti bel,
terompet
Tes
pendengaran

Audiometri
Bermain
Anak yang cukup kooperatif,
mau pakai headphone dan bisa
diajarkan bagaimana
memberikan respons apabila
mendengar suara
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai