Oleh :
Pembimbing :
dr. Amir. M Sebayang, Sp.THT-KL
Pada tahun-tahun pertama kehidupan, mendengar adalah bagian terpenting dari perkembangan sosial, emosional dan kognitif anak. Kehilangan pendengaran yang ringan atau parsial saja dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk berbicara dan memahami bahasa.
1-4 tahun :
0-1 tahun :
< 6 minggu : Menangis 6 mgu 6 bln : suara tanpa makna 6-9 bln : suara tampa makna, pendengaran lebih baik 9-12 bln : mulai mengoceh
13-15 bln : mengucapkan 1-2 kata dgn tepat 18 24 bln : mengucapkan kalimat dgn 2 kata/kalimat acak, fase bertanya 24 bln : mengucapkan beragam kalimat,mengerti dibrikan dua printah sekaligus dalam waktu bersamaan 3 thn : kalimat tepat, meniru susunan kalimat 4 thn : fase bertanya kedua, bicara semakin matang
> 5 thn :
Komunikasi sudah baik. Sudah mampu menggunakan emosi dan logika
Klasifikasi Tuli
4. Tuli Total : Jarang terjadi, anak dengan tuli total harus mengikuti sekolah khusus, artikulasi bicara dilatih dengan merasakan getaran pita suara dan membaca bibir. Pada anak dengan tuli total dianjurkan untuk implan koklea.
Tuli Konduktif
Berdasarkan Fungsi
TULI CaMPUR
Tuli Sensorineural
Genetik Kongenital
1. Tuli Konduktif
Didapat
Trauma
Benda Asing
Genetik
Sindrom Down : gangg. pd telinga tengah Peny. Crouzon : stenosis/atresia telinga tengah Osteogenesis Imperfecta : Kerapuhan pd tulang Sind. Pierre Robin : Telinga seperti Cangkir
Otosklerosis
2. Tuli Sensorineural
Michel Dysplasia : bentuk paling parah, labirin sama sekali tidak terbentuk
Mondini dysplasia : bentuk ini duktus koklea berkurang. Tidak terbentuk organa corti.
Scheibe (cochleosaccular) dysplasia : bentuk ini paling ringan , organa corti belum sempurna, tidak terdapat folikelfolikel rambut.
Bing-Sibenmann dysplasia : bentuk ini terjadi kegagalan perkembangan jaringan membran dari labirin
Genetik
Sifilis Kongenital : penebalan stapes, penyatuan kepala maleus dengan inkus, disertai degenerasi koklea dan organa vestibular.
Kelainan Perinatal
Hiperbilirubin
BBLR
Trauma :
Autoimun
Keganasan
Trauma
3. Tuli Campur
Kelainan Kongenital sejak lahir
Kelainan Kongenital pada masa kanak-kanak Didapat
Earpits syndrome : merupakan kelainan telinga luar. Gambarannya berupa jaringan appendiks di preaurikula dengan fistel atau kista unilateral atau bilateral.
Infeksi
3. Postnatal
Genetik Herediter
Trauma
1. Riwayat keluarga dengan ganggua pendengaran 2. Riwayat infeksi prenatal 3. Kelainan anatomi telinga 4. Prematuritas ( < 37 minggu) 5. Berat lahir rendah ( < 2500 gram) 6. Persalinan dengan tindakan 7. Hiperbilirubinemia 8. Asfiksia berat
Pemeriksaan Pendengaran
Pengukuran Berdasarkan Tingkah Laku
Pemeriksaan dilakukan diruangan yang tenang ( < 60 dB), idealnya diruang kedap suara. Sumber bunyi sederhana : mengggunakan tepuk tangan, tambur, bola plastik isi air, bel, terompet karet. Kemudian nilai apakah anak memberi respon atau tidak.
Dilakukan usia 0 6 bulan. Pada pemeriksaan ini diamati perubahan sikap atau refleks yang terjadi pada bayi yang sedang diperiksa. Bila tidak ada respon maka dilakukan sekali lagi. Kalau tidak berhasil, pemeriksaan ketiga dilakukan lagi 1 minggu kemudian.
Dilakukan usia 6 bln - 3 tahun. Awal pemeriksaan, pemberian rangsang suara disertai dengan rangsang cahaya. Kemudian anak diposisikan sehingga fokus dengan cahaya, kemudian anak diberikan rangsang suara. Pada keadaan normal anak akan beralih ke rangsang suara.
Dilakukan pada usia 6 bln - 3 tahun. Pemeriksaan menggunakan speaker ataupun earphone, dan diharapkan anak akan memberi respon terhadap rangsang
Pemeriksaaan dilakukan pada anak berusia 2 4 tahun. Sebelum pemeriksaan, anak dilatih melakukan suatu aktifitas permainan (misalnya memasukkan kelereng ke dalam kotak) tepat saat mendengar stimuli bunyi
Brain Evoked Response Audiometry (BERA) Tes ini merupakan suatu aliran listrik yang melalui koklea, saraf pendengaran, hingga sistem saraf pusat dengan menilai sensitivitas pendengaran dan jalur pendengaran.
Heart Rate Response Audiometry Pengukuran dilakukan dengan menilai perubahan denyut jantung saat pemberian rangsang suara
Penatalaksanaan
Memperbaiki Fungsi pendengaran : Implant Koklea Alat bantu dengar Auditory training Belajar meyesuaikan diri dengan suara yang ada disekitar Speech reading Belajar membaca gerakan bibir
Komunikasi manual Agar anak dapat mengerti apa yang di dengar dan mampu menngungkapkan apa yang dia inginkan
Perkembangan bahasa Edukasi melalui pengalaman sehari-hari diharapkan dapat membantu perkembangan bahasa anak
1. Implant Koklea
Mekanisme Kerja :
microphone untuk menangkap suara Suara disalurkan ke speech processor Kode Suara
Receiver/ stimulator
Kesimpulan
Tahun pertama kehidupan, mendengar adalah bagian terpenting dari perkembangan sosial, emosional dan kognitif anak, kehilangan pendengaran yang ringan atau parsial saja dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk berbicara dan memahami bahasa.Oleh karena itu kita tidak boleh terlambat dalam menangani kasus tuli bisu
Saran
Untuk mengurangi kasus tuli bisu hal penting yang harus kita lakukan adalah skreening pada bayi atau anak yang memiliki faktor resiko. Agar kita tidak terlambat dalam memberikan penatalaksaan.
Terima Kasih.