5. Rett Syndrom
Gangguan perkembangan yang hanya dialami oleh anak
wanita. Mulai sekitar umur 6 bln mereka mulai mengalami
Kemunduran perkembangan. Pertumbuhan kepala mulai
berkurang antara umur 5 bulan - 4 tahun. Gerakan tangan
menjadi tak terkendali, gerakan yang terarah hilang,
disertai dengan gangguan komunikasi dan penarikan diri
secara sosial. Gerakan-gerakan otot tampak makin tidak
terkoordinasi.Seringkali memasukan tangan kemulut,
menepukkan tangan dan membuat gerakan dengan dua
tangannya seperti orang sedang mencuci baju. Hal ini
terjadi antara umur 6-30 bulan. Terjadi gangguan
berbahasa, perseptif maupun ekspresif disertai
kemunduran psikomotor yang hebat. Gejala-gejala lain
yang sering menyertai adalah gangguan pernafasan,
otot-otot yang makin kaku , timbul kejang, scoliosis tulang
punggung, pertumbuhan terhambat dan kaki makin
mengecil (hypotrophik).
PATOFISIOLOGI
Sel saraf terbentuk saat usia kandungan 3
sampai 7 bulan. Pada trimester ketiga,
pembentukan sel saraf berhenti dan
dimulai pembentukan akson, dendrit, dan
sinaps yang berlanjut sampai anak berusia
sekitar dua tahun. Kelainan genetis,
keracunan logam berat, dan nutrisi yang
tidak adekuat dapat menyebabkan
terjadinya gangguan pada proses proses
tersebut. Sehingga akan menyebabkan
abnormalitas pertumbuhan sel saraf.
Patofisiologi Lanjutan...
Patofisiologi Lanjutan...
PENATALAKSANAAN MEDIK
A. PENGKAJIAN
1. Riwayat gangguan psikiatri/jiwa pada keluarga.
2. Riwayat keluarga yang terkena autisme
3. Riwayat kesehatan ketika anak dalam kandungan.
(Sering terpapar zat toksik seperti timbal), cedera otak.
4. Status perkembangan anak
- anak kurang merespon orang lain.
- anak sulit fokus pada objek dan sulit mengenali bagian tubuh.
- anak mengalami kesulitan dalam belajar.
- keterbatasan kognitif.
5. Pemeriksaan fisik
- tidak ada kontak mata pada anak
- anak tertarik pada sentuhan (menyentuh/ disentuh)
- terdapat ekolalia
- tidak ada ekspresi non verbal
- sulit fokus pada objek semula bila anak berpaling ke objek lain.
- anak tertarik pada suara tapi bukan pada makna benda tersebut.
- peka terhadap bau
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kelemahan interaksi sosial b. d
ketidakmampuan untuk percaya pada
orang lain.
2. Hambatan komunikasi verbal dan non
verbal b.d rangsangan sensori tidak
adequat, gangguan keterampilan reseptif
dan ketidakmampuan mengungkapkan
perasaan.
3. Risiko tinggi cidera: menyakiti diri b.d
kurang pengawasan.
4. Kecemasan pada orang tua b.d
perkembangan anak.
C. INTERVENSI
DP 1: Kelemahan interaksi sosial b. d ketidakmampuan untuk
percaya pada orang lain.
Tujuan: Klien mau memulai interaksi dengan pengasuhnya.
Intervensi:
1. Batasi jumlah pengasuh pada anak.
2. Tunjukkan rasa kehangatan/ keramahan dan penerimaan pada
anak.
3. Tingkatkan pemeliharaan dan hubungan kepercayaan.
4. Pertahankan kontak mata anak selama berhubungan dengan
orang lain.
5. Motivasi anak untuk berhubungan dengan orang lain.
6. Berikan sentuhan, senyuman dan pelukan untuk menguatkan
sosialisasi.