Anda di halaman 1dari 83

Rita Shintawati

Organ-organ lymphatic terdiri dari :


tonsil
thymus
limpa
Sumsum Tulang

Jaringan lymphatic tersusun dari serat retikuler dengan


sel-sel fibroblas, makrophag dan sejumlah limfosit
1. Lymph Cairan Lymph
d.Thoraxicus atau d Lymphaticus
Vena
2. Pada usus mengabsorpsi lemak, kemudian
ditransportasikan ke dalam darah melalui
ductus thoraxicus
3. Memproduksi limposit dan antibodi
Berasal dari sekumpulan pembuluh-pembuluh
Lymph yang buntu

Strukturnya hampir sama dg limpa


tetapi mengandung katup-katup
banyak dan berdinding lebih tipis.
Berstruktur serupa dengan
pembuluh

Umumnya mengikuti pembuluh


darah,
Pembuluh lympha besar adalah
ductus thoraxicus dan ductus
Berbentuk seperti kacang dengan suatu
lekukan yang disebut hilus

Kelenjar lymph memproduksi limposit dan


antibodi yang kemudian keluar melalui pembuluh
efferent

T limposit
Limposit
B limposit

Kelenjar lymph tersebar di seluruh tubuh ,


banyak terdapat di daerah lipatan-lipatan paha,
ketiak, leher, dan di dalam perut
Makrophag dan lymphosit pada kelenjar lymph
sangat berperan dalam pencegahan penjalaran
Suatu cairan yang transparan , berwarna
kekuningan, memiliki berat jenis 1,015-1,023.
terdapat di dalam pembuluh lymph

Cairan lymph terdiri dari :


- air
-kandungan glukosa
-garam-garamnya
-kandungan hampir sama dengan plasma darah
hanya proteinnya < protein plasma darah

Mengandung lymposit dan anti bodi serta sedikit


granulosit, tetapi tidak mengandung trombosit
Organ-Organ Lymphatic
Jaringan lymphatic yang terdiri dari kumpulan-kumpulan limposit
Fungsi : Memproduksi lymphatic dan antibodi yang kemudian akan
masuk ke dalam cairan lymph
Tonsil terletak pada :
Dinding dalam nosopharynx (tonsila pharingea )
Fosa tonsilaris di samping-belakang lidah (tonsil palatina)
Di bawah lidah (tonsila liqualis)
Tonsil bukan merupakan kelenjar karena tidak memiliki pembuluh
lymph afferent, oleh sebab itu tonsil tidak menyaring cairan lymph
Thymus
Merupakan jaringan lymphatic terbesar
yang terletak di antara lambung dan
diafragma, seperti halnya kelenjar lymph ,
lympa mengandung capsula, trabecula dan
hilus.

Bagian dalam lympha mengandung :


1. Pulpa merah
2. Pulpa putih
3. Serat-serat reticular
Sumsum Tulang

jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior

tulang yang merupakan tempat produksi sebagian

besar sel darah baru.

Sumsum tulang termasuk jaringan lymphatic karena

memproduksi lymposit muda yang akan diproses

pada tymus atau tempat-tempat lainnya untuk

menjadi T limphosit atau B limposit


Sumsum Tulang
Daya Tahan Tubuh Non Spesifik

Daya Tahan Tubuh

Daya Tahan Tubuh Spesifik


Daya Tahan Tubuh Non Spesifik Mencakup :

A. Barier fisik, kimia, dan mekanik


B. Zat antivirus dan antibakteri nonspesifik
Interferon
Sistem Komplemen
C. Phagositosis
D. Inflamasi
1. Faktor mekanik
- Kulit yang utuh
- Keringat, air mata,dan lendir
2. Membran mukosa
Contoh : Partikel besar yang masuk pada ruang
nasal yang masuk dalam saluran
pernafasan atas akan dikeluarkan saat
bersin dan batuk
3. Sebagian cairan tubuh mengandung agens
antimikroba
- Lysozyme
- Suasana asam
- Flora mikroorganisme
- Asam lambung
Sekumpulan protein yang diproduksi dan
disekresikan sejumlah sel yang terkena
infeksi berbagai virus

Fungsi Interferon : Merangsang jenis limfosit


tertentu untuk langsung membunuh dan
menghancurkan sel-sel yang terinfeksi virus
Sistem komplemen yang telah aktif berupa seri reaksi kimia dengan
akibat :

Menghasilkan opsonin
Menyebabkan pelepasan histamin oleh mastosit
Menghasilkan chemotaxin yang akan menarik leukosit menuju daerah
infeksi
Menghasilkan kinin = histamin juga merangsang ujung-ujung reseptor
saraf
Timbulnya “lubang-lubang” pada membran

Hal ini akan mematikan mikroorganisme


Proses penelanan dan pencernaan mikroorganisme
serta toksin setelah berhasil menembus tubuh

Makrophag

Phagosit

Mikrophag
Makrophag in action
Suatu granulosit yang masuk ke dalam
jaringan melalui proses diapedesis
Terjadinya proses phagositosis diperlukan opsonin

Psedopodia Vakuola Phagositik


Fusi lysosom dengan vakuola phagositik
Phagolysosom Proses pencernaan
dan penghancuran intraseluler oleh enzim dan H2O2
Sisa-sisa pencernaan dikeluarkan melalui proses
eksositosis
Inflamasi

Respon jaringan terhadap cedera akibat infeksi, fungsi abrasi, terbakar,


objek asing, toksin dll

Tanda-tanda lokal respons inflamasi meliputi :

Contoh????
Rangkaian peristiwa dalam inflamasi adalah sebagai
berikut : 2
a. Tahap pertama : Faktor kimia vasoaktif oleh sel rusak di area cidera,
histamin, serotin, prostaglandin dan kinin teraktivasi yang mengakibatkan :
Vasodilatasi
Peningkatan permeabilitas kapiler
Pembatasan area cedera

b. Tahap kedua : Kemotaksis (gerakan fagosit ke area cedera) terjadi dalam


satu jam setelah awal proses inflamasi
Marginasi
Diapedesis

c. Fagositosis
Makrophag dan neutrofil
Leukosit mati, sel jaringan mati membentuk pus sampai infeksi teratasi

d. Pemulihan
Regenerasi jaringan
Pembentukan jaringan parut oleh fibroblast
Efek sistemik
inflamasi

1) Pirogen eksogen (pencetus demam) yang dilepas


bakteri
Pirogen endogen yang dilepas berbagai leukosit
2) Penyesuaian tubuh terhadap peningkatan suhu
3) Demam akan mereda jika infeksi teratasi

Peningkatan jumlah leukosit dalam darah


Prostaglandin dan zat-zat
sejenisnya

Prostaglandin

Asam
Thromboxan lemak Leukotrin
essensial

Protacyclin
Fungsi prostaglandin:
•mengurangi sekresi HCL lambung
•Merangsang steroid dan enzim dll
•Menimbulkan reaksi radang, efek rasa sakit dari kinin
•Menimbulkan demam, lesu, sakit kepala dan ngantuk
Thromboxa
n
Diproduksi oleh
trombosit

Fungsi :
Agregasi (pengumpulan)
trombosit dan vasokontriksi
dapat mempercepat pembekuan
darah
Prostacyclin

Diproduksi oleh sel-sel di pembuluh


darah

Fungsi :
Prostacyclin >< Thromboxan
Leukotrin

Dilepaskan bila terjadi reaksi radang dan reaksi


alergi, reaksi alergi terjadi bila ada alergen terikat oleh
IgE pada permukaan mastosit

Fungsi :
Meningkatkan permeabilitas kapiler,
Menarik leukosit (seperti chemotaxin) akibatnya
timbul gejala-gejala radang dan allergi
Daya tahan tubuh spesifik:

Immunitas Humoral
Immunitas Seluler
Hubungan daya tahan tubuh spesifik dan
non spesifik
*antigen
*hapten
*antibodi
Immunitas
seluler

 Sel T pembunuh
 Sel T pembantu
 Sel T supressor
 Sel T memory
 Sel T Amplifier
 Sel Hypersensitif
 Natural killer Limphosit
Sel-T Pembunuh
(killer)

Sel yang terbentuk dari limfosit.


Menghancurkan antigen dengan 2
cara:
1.mengikat dirinya dengan antigen
membran pada mikroorganisme
lalu mengeluarkan zat lymphotoxin.
2. Menghasilkan protein limfokin
yang berfungsi???
Sel-T pembantu (Helper-T4)

Fungsi :
1. Menghasilkan interleukin-2
2. Membantu B limfosit untuk
memproduksi antibodi
Sel-T Supresor (T8)

Fungsi :
1. Mengurangi produksi antibodi oleh sel-
sel plasma dengan menghambat T4
2. Mengurangi keaktifan dari sel –T
pembunuh.
Sel T memory

Sel ini diproduksi untuk mengingat antigen yang


telah masuk ke dalam tubuh, sehingga suatu saat
ada antigen yang masuk kembali akan cepat
diserang karena sudah dikenal.

Sel T Amplifier
Memperkuat kerja T4 dan T8

Sel Hypersensitif
Menghasilkan limfokin yang berhubungan dengan
reaksi-reaksi allergi
Natural killer cells
Antigen : suatu zat kimia asing yang bila masuk ke
dalam tubuh dapat merangsang tubuh kita untuk
menghasilkan suatu protein yaitu antibodi.

Dua sifat antigen :


1. immunogenisitet
2. reaktiviteit
Antigen dapat berupa : Glikoprotein, Nukleoprotein,
Lipoprotein, Polisakarida atau protein biasa
Hapten

Suatu determinant site yang terlepas dari


molekul antigen.
Antibodi (immunoglobin, Ig):
- Antibodi diproduksi oleh B-limfosit
(Sel plasma).

- Bentuknya seperti huruf Y


# Determinant site
# Binding site

- Berdasarkan bentuk asam amino dibagi


ke dalam 5 kelas :
Ig M, Ig A, Ig G, Ig D dan Ig E
Antibodi monoclonal : Antibodi murni
- Mendiagnosa Penyakit
- Mengukur Kadar Obat-obatan
- Mengidentifikasi Limfosit
- Pengobatan Terhadap Kanker
- Pengobatan Dan Penyakit-penyakit Infeksi
Asal usul dari T-Limfosit dan B-Limfosit

• Sebelum bertemu dengan antigen, sel B membedakan musuh


terlebih dahulu, sehingga mudah untuk menginfeksi antigen
tanpa bantuan.

•Reseptor di permukaan sel telah diprogram untuk menemukan


antigen lalu mengikatkan diri pada beberapa bagian kecil
antigen. Dengan demikian antigen diidentifikasi sebagai benda
asing. Dengan cara ini sel B dapat dengan mudah mengenali
antigen semisal bakteri.

Sebuah sel B yang diseliputi bakteri


Pasukan Pemberani: Sel T

Setelah diproduksi di sumsum tulang, sebagian limfosit


bermigrasi ke timus. Limfosit ini, yang di sini membelah diri dan
matang, disebut sel T. Sel ini matang membentuk dua kelompok:
sel T pembunuh dan sel T penolong. Setelah pelatihan selama
tiga minggu, sel T bermigrasi ke limpa, nodus limfa, dan jaringan
usus untuk menunggu saat misinya.
Immunitas

Imunitas Imunitas
aktif pasif

Alami Alami

Buatan Buatan
Immunisasi

Immun ??? Immunisasi ???

Immunisasi aktif
Immunisasi

Immunisasi pasif
Bagan immunisasi untuk bayi dan anak
Umur (Bulan) Ulangan/ booster
Vaksin (Tahun)
3-4 4-5 5-6 6-7 7-8 15
BCG
DTP Umur 4-6
Polio Umur 4-6
Kotipa
MMR

BCG : Suatu vaksin untuk penyakit tuberculosis (TBC)


DTP : Diptheria dan tetanus toxoid ditambah vaksin Pertusis
Polio : Membentuk cairan untuk diminum sebanyak 2 tetes
Kotipa : Vaksin untuk korela, typhus, para typhus A, B ,C
MMR : Vaksin Measles (campak), Mups (gondongan), Rubella
Makrofag telah mengidentifikasikan sel kanker. Ketika melampaui batas
menyatukan dengan sel kanker, makrofag (sel putih yang lebih kecil) akan
menyuntikan toksin yang akan membunuh sel tumor. Imunoterapi untuk
perawatan kanker merupakan salah satu hal yang diteliti oleh penelitian
medis.[69]
 Sel kanker dapat menghasilkan makromolekul tertentu yang bertindak
sebagai antigen yang tidak dimiliki sel-sel normal
 Pemeriksaan antigen-antigen di laboratorium yang beredar dalam darah
memungkinkan untuk mendiagnosa kanker pada stadium dini atu untuk
memonitori hasil pengobatan
Contoh : AFT dan CEA
 Pengawasan immunologis Natural killer limfosit dan sekelompok sel
T dapat menghancurkan kanker (tumor)secara langsung bila bekerja sama
dengan antibodi
 Peluputan immunologis
Beberapa teori menjelaskan :
Terdapat suatu blocking antibodi yang mengikat antigen permukaan sel
tumor, menutup antigen tersebut sehingga terhindar dari penghancuran sel T
Antigen terletak tersembunyi pada permukaan sel tumor sehingga terhindar
dari pengenalan dari sistem immunitas tubuh kita
Beberapa kelainan klinik
AIDS (Acquired Immuno-deficiency)
Disebabkan oleh virus HIV
(Human
Immunodeficiency/HTLV-III)
HIV (Human Immunodeficiency Virus), melumpuhkan sistem kekebalan
tubuh. Sel Target, T helper (T4) diserang sehingga sel ini tidak mampu
memulai rantai pembentukan antibodi seluler maupun humoral.
Infeksi HIV bersifat laten, seumur hidup. RNA dari HIV membentuk
proviral DNA yang mampu berintegrasi menjadi satu bagian dengan DNA
sel induk. Perkembangbiakan proviral DNA mengikuti perkembangbiakan
sel induk. Bagian LTR genome DNA mulai aktif membentuk RNA dari
HIV generasi baru
HIV dapat menyerang makrophag dan sel-sel jaringan saraf
Penularan HIV
Hubungan seorang ibu dengan bayinya
Selama belum menikah tidak boleh berhubungan intim
Homoseksual / Heteroseksual (Sering berganti-ganti
pasangan)
Penggunaan jarum suntik secara bersama (Narkotik)
Transfusi darah yang dicemari virus AIDS
Menggunakan sikat gigi atau sikat cukur sendiri
Gejala-gejala

a. 1-3 bulan setelah infeksi HIV, timbul antibodi terhadap HIV


(Respon primer)
b. ARC (Acid Related Complex)
Menunjukan sebagian dari gejala-gejala AIDS
a. Serangan AIDS penuh
b. Penderita AIDS sering menunjukan gangguan saraf

Diagnose

- Menemukan HIV pada serum atau kelenjar Lymph


- Test ELIZA (Enzym Linked Immunosorbent Assay)
dan Westernblot
Pengobatan

Pengobatan para penderita AIDS baru pada tahap oportunity


dan komplikasi-komplikasi lainnya.
Azydothymidne (AZT), tetapi obat ini tidak menyembuhkan
tetapi hanya memprpanjang usia penderita

Pencegahan ????
Penyakit defisiensi immunitas

Bersifat bawaan sejak lahir karena kelainan pada ADN


yang menyebabkan kurangnya kemampuan memproduksi
sel-T, sel-B ataupun komplemen
Allergi (Hypersensitif)
suatu reaksi antigen (allergen) dengan antibodi
ataupun dengan sel T yang menimbulkan gejal-gejal
sakit dan kerusakan pada sel-sel tubuh
Reaksi allergi :
• Type I (Atopic) : Bila allergen yang sama masuk kembali
, maka antigen akan masuk bereaksi dengan Ig E pada
permukaan mastosit
• Type II (Cytotexil) : Hapten melekat pada membran sel
tubuh, reaksi antigen-antibodi mengaktifkan sistem
komplemen, menimbulkan phagositosis oleh phagosit
• Type III (Immune Complex) : Kompleks antigen-
antibodi yang terbentuk mengendap pada pembuluh
atau jaringan
• Type IV (Selluler) : T-Limfosit yang sensitif terhadap
antigen. T-Limfosit mensekresikan Limfokin yang akan
menghancurkan antigen
Type I (Atopic)
Type III (Immune Complex)
Type 4
Transplantasi
Pemindahan suatu organ atau sel-sel jaringan
yang hidup dari seseorang ke yang lainya.
Transplantasi dibagi menjadi :
 Allograft
 Xenograft
 Isograft
Sel-sel tubuh berinti sel dan leukosit memiliki antigen-antigen
permukaan HLA
Antigen HLA dan Antigen ABO berperan pada penolakan translantasi

Anda mungkin juga menyukai