Anda di halaman 1dari 19

RANCANGAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2024

DAN ARAH PENGEMBANGAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kementerian PPN/Bappenas

15 Februari 2023
Disampaikan pada acara Forum Konsultasi Publik RPD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2024-2026
OUTLINE

1 Pendahuluan

2 Highlight Pencapaian Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan

3 Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang

4 Outlook Perekonomian Global 2023 dan Perekonomian Nasional 2024

5 Dasar Perumusan Perencanaan Pembangunan Tahun 2024

6 Prioritas dan Potensi Provinsi Sulawesi Selatan Selatan Dalam Pembangunan

7 Tahapan Penyusunan RKP dan RKPD Tahun 2024

8 Penutup
Pendahuluan

Provinsi Sulawesi Selatan memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia. Kontribusi ekonomi
terhadap perekonomian nasional terus mengalami peningkatan dengan nilai kontribusi ekonomi saat ini
sebesar 4,88 persen terhadap Indonesia dan mencapai 35,7 persen dari total PDRB KTI. Namun
demikian, tingginya ketergantungan perekonomian Sulawesi Selatan terhadap sumber daya alam dan belum
optimalnya hilirisasi komoditas unggulan berbasis sumber daya alam masih memerlukan penanganan.

Di tahun mendatang, tantangan pembangunan Sulawesi Selatan akan dihadapkan pada ketidakpastian
global, normalisasi harga komoditas dan tahun politik pelaksanaan pemilu. Oleh karena itu, perlu dilakukan
transformasi ekonomi untuk mengembalikan trajectory pertumbuhan ekonomi seiring dengan upaya untuk
mendorong diversifikasi ekonomi dan nilai tambah komoditas unggulan daerah yang berdaya saing.

Perspektif kewilayahan memiliki peran dalam peningkatan produktivitas dan transformasi ekonomi
di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Pulau Sulawesi. Salah satu kegiatan yang mendukung peran
tersebut adalah pengembangan kawasan perkotaan, dimana untuk lingkup Provinsi Sulawesi Selatan
berfokus kepada pengembangan Wilayah Metropolitan Makassar serta Kota Sedang Parepare dan
Palopo.

Provinsi Sulawesi Selatan perlu didorong untuk terus berkembang dan sekaligus menyiapkan dasar untuk
melakukan transformasi ekonomi dan akselerasi pembangunan yang mengutamakan basis hilirisasi
komoditas unggulan wilayah, meningkatkan konektivitas dan pemerataan infrastruktur, serta
memantapkan peran Sulawesi sebagai hub dan pintu gerbang perdagangan internasional dan
kawasan timur indonesia
3
Highlight Pencapaian Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan
Mendorong Penciptaan Sumber Ekonomi Baru
Struktur PDRB Provinsi Sulawesi Selatan
Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Sulawesi Selatan Data Tahun 2010 (%)
Data Tahun 2005-2021 (%)
10
8,87
8,13
7,62 7,54 7,42
8 7,19 7,21 7,04 6,91

Rerata LPE: 8,1%


6 Rerata LPE: 2,4%
Rerata LPE: 7,3%
Rerata LPE: 7%
4,65

0 -0,71
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

-2
Struktur PDRB Provinsi Sulawesi Selatan
Data Tahun 2021 (%)
Rerata LPE 2011- 2013 Rerata LPE 2013- 2016 Rerata LPE 2017- 2019 Rerata LPE 2020- 2021

• Dalam kurun waktu 11 tahun (Tahun 2010-2021), Sektor pertanian, Kehutanan dan
Perikanan masih mendominasi. Industri pengolahan tidak berkembang signifikan,
bahkan mengalami penurunan dari yang semula 13,74% pada tahun 2010 menjadi
12,5% di tahun 2021.
• Pada periode 2016 – 2019 rerata laju pertumbuhan ekonomi bernilai diatas 7%. Pada
tahun 2020 nilai pertumbuhan bernilai negatif sebagai dampak pandemi Covid-19
dengan nilai 0,71%.
• Peningkatan pemanfaatan teknologi dan industrialisasi agar terciptanya diversifikasi
produk dan nilai tambah komoditas unggulan daerah, serta meningkatkan hilirisasi.

Sumber : Badan Pusat Statistik


Highlight Pencapaian Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan
Menciptakan Kesempatan Kerja yang Mampu Mendorong Kesejahteraan

Tingkat Kemiskinan Nasional dan Provinsi Sulawesi Selatan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Nasional dan Provinsi
Data Tahun 2017-2022 (maret, %) Sulawesi Selatan Data Tahun 2017-2022 (%)
25
8
7,07
10,64 5,61 5,34
9,82 10,14 7 6,49
20 9,41 9,78 9,54
5,86
6 5,23 6,31
15 5 5,72

4 5,5 4,62 4,51


10 5,3
3
9,38 9,06 8,69 8,72 8,78 8,63
5 2

1
0
0
2017 2018 2019 2020 2021 2022
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Sulawesi Selatan Nasional
Sulawesi Selatan Nasional

Sumber : Badan Pusat Statistik Sumber : Badan Pusat Statistik

• Tingkat kemiskinan Provinsi Sulawesi Selatan lebih rendah dibandingkan angka


• Tingkat pengangguran Provinsi Sulawesi Selatan lebih tinggi dibandingkan
nasional pada tahun 2017-2018. Namun, sejak tahun 2019 hingga 2022 nilai TPT
Nasional, dan di tahun 2022 tingkat kemiskinan Sulawesi Selatan berada
konsisten dibawah rerata nasional dengan kecenderungan menurun.
pada angka 8,63%. Sempat terjadi kenaikan pada tahun 2020 dan 2021 akibat
Covid-19. • Penurunan TPT Sulawesi Selatan selama kurun waktu 5 tahun mencapai 1,1%
dengan kecenderungan menurun. Hanya saja terjadi kenaikan signifikan pada
• Perlunya perhatian terhadap daerah kemiskinan yang cukup besar dan
tahun 2020 (mencapai 6,31%). Hal tersebut juga didorong oleh adanya pandemi
yang dulunya masuk kedalam daerah tertinggal seperti Kabupaten
Covid-19 yang menyebabkan penurunan lapangan kerja.
Jeneponto, Pangkajene dan Kepulauan, Luwu Utara, Luwu, Enrekang,
Kepulauan Selayar, Tana Toraja, Toraja Utara dan Bone. Kabupaten Jeneponto • Perlu adanya perluasan kesempatan kerja diiringi peningkatan kualitas serta
yang menjadi kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi dan kuantitas Sumber Daya Manusia yang sesuai dengan kebutuhan/bidang lapangan
memerlukan perhatian khusus. kerja yang ada, sehingga tidak terjadi mismatch.
Highlight Pencapaian Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan
Memperkecil Kesenjangan Kualitas SDM Melalui Peningkatan Pelayanan Dasar
Indeks Pembangunan Manusia dan Komponennya Kab/Kota di Sulawesi Selatan Indeks Pembangunan Manusia dan Komponennya Per Provinsi
- Data Tahun 2022 (Indeks) - Data Tahun 2022 (Indeks)

Kabupaten/Kota Peringkat IPM PP UHH RLS HLS Provinsi Peringkat IPM PP UHH RLS HLS
Kota Makasar 11 83,12 17406 72,4 11,55 15,59 DKI Jakarta 1 81.11 18,520.0 73.01 11.17 13.07
Kota Palopo 56 78,91 13404 71,18 11,09 15,1 DI Yogyakarta 2 80.22 14,111.0 75.04 9.64 15.64
Kota Parepare 60 78,54 14027 71,57 10,66 14,52 Kalimantan Timur 3 76.88 12,116.0 74.61 9.84 13.81
Luwu Timur 126 73,92 13058 70,94 8,92 13 …...... … … … … …
Enrekang 139 73,39 11183 71,17 8,93 13,86 Sulawesi Utara 6 73,81 11179 72,08 9,68 12,95
Sidenreng Rappang 181 72,06 12379 70,41 8,04 13,01 Sulawesi Selatan 11 72,82 11,430 70,97 8,63 13,53
Pinrang 184 71,97 12102 70,15 8,04 13,25
Sulawesi Tenggara 17 72,23 9708 71,37 9,25 13,69
Barru 200 71,53 11275 69,35 8,25 13,61
Sulawesi Tengah 25 70,28 9696 68,93 8,89 13,32
Luwu 208 71,36 10308 70,75 8,48 13,4
Gorontalo 27 69,81 10687 68,51 8,02 13,12
Maros 224 71 11403 69,28 8,02 13,3
…...... … … … … …
Gowa 226 70,99 9812 70,7 8,4 13,66
Luwu Utara 245 70,51 12105 69,03 7,87 12,58 Sulawesi Barat 31 66,92 9358 65,63 8,08 12,87
Toraja Utara 251 70,36 8494 73,65 8,26 13,41 • Capaian Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sulawesi Selatan (peringkat
Bulukumba 253 70,34 10941 68,51 8,01 13,42 11) termasuk dalam kategori IPM tinggi. Jika dibandingkan dengan lingkup
Wajo 260 70,26 12729 67,82 7,16 13,3 Pulau Pulau Sulawesi peringkat tersebut terbaik kedua, menyusul Provinsi
Tana Toraja 278 69,88 7584 73,72 8,52 13,87 Sulawesi Utara (peringkat 6). Kinerja capaian indikator Rata-Rata Lama
Pangkajene dan Sekolah perlu menjadi perhatian karena nilai tersebut merupakan terendah ketiga
69,79 11817 67,12 8,05 12,78
Kepulauan 281 se-Sulawesi.
Soppeng 290 69,7 9756 70,2 7,96 13,2
• Pada konteks intrawilayah, terdapat kesenjangan IPM, terutama di wilayah kota
Bantaeng 291 69,69 12133 70,88 6,81 12,3
dan kabupaten. Kota Makassar, Kota Palopo, Kota Pare-Pare dan Kabupaten
Kepulauan Selayar 348 68,35 9446 68,81 8,09 12,67 Luwu Timur masuk ke dalam kelompok 25 persen teratas, sementara Kabupaten
Sinjai 350 68,33 9726 67,68 7,79 13,25 Bone dan Kabupaten Jeneponto masuk ke dalam kelompok 25 persen terbawah.
Takalar 351 68,31 10746 67,64 7,64 12,48
• Ke depan, percepatan kualitas pendidikan dan kesehatan diharapkan dapat
Bone 401 67,01 9277 67,57 7,36 12,99
mendorong kenaikan nilai IPM lebih cepat dan mengurangi selisih (gap) antar
Jeneponto 454 65,13 9425 66,81 6,75 12,11
daerah. Salah satu aspek penting dalam konteks pengembangan sumber daya
Sumber : Badan Pusat Statistik manusia adalah menyangkut pemerataan pelayanan dasar.
Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang
Perubahan Tatanan Global, Nasional, dan Lokal

Demografi Global Kelas Menengah


Penduduk dunia menjadi 9,45 miliar (Asia 55%). Jumlah middle dan upper class
Tren demografi global mendorong urbanisasi, arus lebih dari 84 persen (8,1 miliar)
migrasi, dan penduduk usia lanjut. yang didominasi oleh Asia dan
Amerika Latin.
Urbanisasi
Penduduk dunia yang tinggal di perkotaan
Persaingan Sumber Daya Alam
mencapai 66% dengan 95% pertambahan Peningkatan peranan ekonomi Asia dan
terjadi di emerging economies. penduduk di Afrika mendorong persaingan
merebutkan SDA. Technological
advancement meningkatkan efisiensi
eksploitasi SDA.
Peranan Emerging Economies
Output negara berkembang 71% dari total Teknologi
output dunia dengan Asia sebagai Megatren Tren perubahan teknologi yang didominasi
oleh teknologi informasi dan komunikasi,
pendorong utama sebesar 54%.
Dunia bioteknologi dan rekayasa genetik,
Perdagangan Internasional 2045 wearable devices, energi terbarukan,
otomatisasi, dan artificial intelligence.
Perdagangan global tumbuh 3,4% per tahun.
Negara berkembang menjadi poros
perdagangan dan investasi dunia dengan Perubahan Iklim
pertumbuhan 6% per tahun. Tantangan pemanasan global semakin besar
(kejadian ekstrim dan perubahan iklim
jangka panjang. Suhu global meningkat 3-
3,5% tanpa adanya usaha menurunkan
Keuangan Internasional emisi.
Dominasi mata uang dunia bergeser dari dolar AS Perubahan Geopolitik
menjadi multi currency. Aset keuangan emerging Peningkatan peranan Cina, kerentanan di kawasan
economies diperkirakan melebihi negara maju. Timur Tengah, serta meningkatnya kelas baru dan
kelompok penentu 7
Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang
Mewujudkan Visi Indonesia 2045
Transformasi Ekonomi harus dimulai untuk memberikan landasan kokoh mencapai Visi Indonesia 2045
Skenario PDB per-Kapita 2045 Pasca Pandemi COVID-19 Pilar Pembangunan Indonesia 2045

Pembangunan Pembangunan
Manusia dan Ekonomi
Penguasaan IPTEK Berkelanjutan

Pemantapan
Pemerataan Ketahanan
Pembangunan Nasional dan Tata
Kelola
Kepemerintahan

Sumber: Background Study Visi Indonesia 2045

Pidato Pelantikan Presiden


20 Oktober 2019
Rata-rata pertumbuhan 2015-2045: Tahun 2045:

Negara Maju dan Peranan KTI Kita harus bertransformasi dari ketergantungan pada
PDB Riil PDB Riil / Kapita sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan
PDB terbesar menjadi
jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi

5,7% 5,0% Ke-5


(USD 7,4 triliun)
25% kemakmuran bangsa, demi keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.

8
Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang
6 Strategi Besar Transformasi EKonomi

Build Forward Better dengan SDGs sebagai instrumen utama dari setiap strategi
6 Strategi Besar Transformasi Ekonomi sebagai “Game Changer” menuju Visi Indonesia 2045

Strategi #1 Strategi #3 Strategi #5


SDM Berdaya Saing: Ekonomi Hijau: Integrasi Ekonomi
• Sistem Kesehatan • Bauran kebijakan energi Domestik:
• Pendidikan (Sistem Pendidikan • Transportasi bersih • Infrastruktur konektivitas:
dan Pendidikan Karakter) • Pengelolaan sampah Superhub, Hub Laut, Hub Udara
• Perlindungan Sosial • Blue Economy • Koridor ekonomi/wilayah
• Riset dan Inovasi • Transisi energi pembangunan
• Domestic Value Chain
Strategi #2
Strategi #4 Strategi #6
Produktivitas Sektor
Ekonomi: Transformasi Digital: Pemindahan IKN:
• Sumber Daya Manusia • Sumber pertumbuhan baru
• Produktivitas Tenaga Kerja
• Infrastruktur Digital • Menyeimbangkan ekonomi
• Modernisasi Pertanian
• Digitalisasi antar wilayah
• Industrialisasi
• Pemanfaatan Digital
• Promosi UMKM
• Modernisasi Sektor Jasa

Disertai perbaikan enabling environment: Reformasi Birokrasi, Reformasi Fiskal, dan Reformasi Sektor Keuangan
9
Outlook Perekonomian Global 2003 dan Perekonomian Nasional 2024
Ketidakpastian Masih Tinggi Pada Tahun 2023

10
Outlook Perekonomian Global 2003 dan Perekonomian Nasional 2024
Perlambatan Ekonomi Global Mendorong Normalisasi Harga Komoditas

11
Outlook Perekonomian Global 2003 dan Perekonomian Nasional 2024
Arah Kerangka Ekonomi Makro

12
Outlook Perekonomian Global 2003 dan Perekonomian Nasional 2024
Sasaran Pertumbuhan Ekonomi

13
Dasar Perumusan Perencanaan Pembangunan Nasional 2024
Kata Kunci Fokus Pembangunan RKP 2024

Sumber: Direktorat Evaluasi dan Pengendalian Penyusunan Perencanaan Pembangunan Bappenas


14
Prioritas dan Potensi Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Pembangunan
Prioritas Pembangunan Wilayah Pulau Sulawesi Tahun 2020-2024
Pengembangan Sektor Unggulan KEK
DPP Manado - Likupang Likupang
1• Kawasan komoditas unggulan WM Manado

2• Sentra produksi perikanan di SKPT/WPP: SKPT Talaud, WPP 713-716


KEK
3• Sentra produksi pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan di beberapa KPPN dan Bitung
PKSN

Pengembangan Kawasan Strategis


Gorontalo
• Kawasan Industri (KI)/Kawasan Ekonomi Khusus (KEK): KEK/KI Palu, KEK Bitung, dan KI KEK/ KI Palu
1
Takalar.
• Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP): DPP Manado-Likupang/KEK Likupang, DPP Baru
2 Palu
Toraja-Makassar-Selayar, dan DPP Wakatobi KI/KEK/KPBPB
•3 Pengembangan dan penguatan konektivitas antarmoda laut, sungai, darat, dan udara Wilayah
Metropolitan (WM)
Pengembangan Kawasan Perkotaan Mamuju Destinasi
Pariwisata Prioritas
•1 Wilayah Metropolitan (WM): Makassar dan Manado (DPP)
Kota Sedang
•2 Kota Besar: Palu, Pare-pare, Gorontalo, Mamuju, Kendari
Koridor Pembangunan
•3 Kota Sedang: Palopo Palopo Koridor
Pertumbuhan
Koridor Pemerataan
Parepare
Pembangunan Desa, Kawasan Perdesaan, Transmigrasi, Daerah Tertinggal, Perbatasan
Kendari
•1 Daerah Tertinggal : . Sigi, Kab. Donggala, dan Kab. Tojo Una-Una
• Revitalisasi Kawasan Transmigrasi: Tinanggea, Wakorumba-Maligano/Mutiara, Asinua-
Routa, Tobadak, Palolo, Bungku, Air Terang, Tampolore-Pamona Timur, Padauloyo, Bahari WM
2 Makassar
Tomini Raya, Masamba, Mahalona, Sumalata, Pulubala, Paguyuman Pantai, dan Pawonsari DPP Wakatobi
• Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) Buol, Poso, Mamuju, Pinrang, Morowali,
3
Mamuju Tengah, Konawe Selatan, Wakatobi, Muna, Barru, Luwu Timur, Bone, Minahasa
Utara, Gorontalo, dan Boalemo

Sumber: Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 15 15


Prioritas dan Potensi Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Pembangunan
Uraian Prioritas dan Potensi Pengembangan Sulawesi Selatan Tahun 2024-2026

Pengembangan Wilayah Metropolitan Mamminasata melalui berbagai upaya seperti peningkatan layanan dasar
perkotaan dan penguatan mitigasi bencana, peningkatan layanan dan infrastruktur transportasi, densifikasi yang
Pengembangan dan dipadukan dengan perencanaan transportasi sehingga mampu meningkatkan kelayakhunian kota, aksesibilitas ke
Penataan Kawasan layanan perkotaan, dan pelestarian lahan, terutama di bagian Timur Makassar, penyediaan RTH di wilayah
berkepadatan tinggi dan juga penciptaaan lapangan kerja.
Mendorong pengembangan Kawasan Industri di Sulawesi Selatan, terutama KI Takalar dan KI Bantaeng, agar
Kawasan memiliki peluang dan potensi baik bagi Sulawesi, mendukung kebutuhan IKN, hingga bagi Indonesia, sekaligus
Industri pendorong transformasi ekonomi Sulawesi melalui hilirisasi industri.

Sulawesi Selatan dengan garis pantai 1.973,7 km dan luas laut serta pesisir yang mencapai 60.000 km2 memiliki
Sulawesi Selatan kekayaan maritim yang besar. Jika dimanfaatkan dengan baik mampu mendatangkan devisa daerah. Perlu adanya
Sebagai Poros Maritim peningkatan pelabuhan, dukungan kepada sistem pelayaran, perbaikan tata kelola pelabuhan, dan pelayanan
akses antar pelabuhan sehingga mampu menguatkan posisi Sulawesi Selatan sebagai poros maritim dan pintu
gerbang utama KTI.

Mendorong potensi pariwisata, khususnya terkait dengan pengembangan DPP Baru Toraja-Makassar-Selayar.
Pariwisata Pulau-pulau kecil yang tersebar dari Pangkep hingga Selayar dan sepanjang Teluk Bone potensial menjadi destinasi
wisata bahari yang tidak kalah dengan destinasi pulau yang lain.

IPM Sulawesi Selatan yang tinggi (72,82) cenderung mengalami kenaikan, tetapi masih dibawah capaian nasional.
Kinerja Rata-Rata Lama Sekolah kurang (8,63, hampir Lulus SLTP) perlu menjadi perhatian. Temuan rendahnya
Pendidikan dan
kualitas pendidikan tinggi serta meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan perluasan
Ketenagakerjaan kesempatan kerja. Dalam hal ini perlu perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kualitas serta kuantitas
Sumber Daya Manusia yang terampil dengan meningkatkan kualitas Pendidikan .

Terdapat potensi peningkatan mobilitas dan aktivitas darat maupun laut mengingat perannya sebagai “Pintu
Infrastruktur Gerbang Kawasan Indonesia Timur”. Peningkatan akses dan konektivitas antar daerah perlu ditingkatkan, dalam
hal ini perlu juga pemerataan infrastruktur mengingat aktivitas masyarakat yang akan semakin meningkat.
16
Tahapan Penyusunan RKP
Jadwal Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah tahun 2024

17
Penutup

• Tahun 2024 merupakan tahun terakhir dari periode perencanaan pembangunan 2020-2024, oleh karena itu, kebijakan dan
prioritas pembangunan perlu diarahkan untuk memastikan tujuan pembangunan lima tahunan baik dalam lingkup daerah
maupun dukungan terhadap nasional dapat dicapai.
• Dengan perannya yang besar bagi Pulau Sulawesi, maka perencanaan pembangunan tahun 2024 juga perlu diarahkan sebagai
dasar dari upaya transformasi perekonomian wilayah menjadi basis hilirisasi komoditas unggulan wilayah serta
memantapkan peran Sulawesi sebagai hub dan pintu gerbang perdagangan internasional dan kawasan timur indonesia.
Oleh karena itu, dalam jangka panjang diperlukan penguatan sektor pertanian serta pengembangan industri pengolahan
dan jasa dengan memanfaatkan kawasan industri yg telah dikembangkan.
• Namun demikian, dalam penyusunan rencana Tahun 2024 perlu mencermati perkembangan pembangunan secara nasional dan
global yang akan bersifat dinamis dalam jangka pendek maupun menengah. Penguatan koordinasi pusat dan daerah, serta
antar daerah menjadi kunci awal kesuksesan perencanaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
• Dalam jangka pendek dan menengah, rencana pembangunan Sulawesi Selatan dapat difokuskan pada:
• Peningkatan pemanfaatan teknologi dan industrialisasi agar terciptanya diversifikasi produk dan nilai tambah
komoditas unggulan daerah (nikel, kakao, perikanan, padi)
• Peningkatan kolaborasi antar sektor yang diiringi oleh peningkatan kapasitas UMKM
• Perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kualitas serta kuantitas Sumber Daya Manusia yang terampil dengan
meningkatkan kualitas pendidikan
• Peningkatan dan pemerataan infrastruktur agar mampu meningkatkan konektivitas antar wilayah
• Penguatan pengawasan dan mitigasi pembangunan, serta peningkatan inovasi guna mengurangi resiko bencana.

18
Terima Kasih
(021) 390 5643 Gedung Bappenas Rasuna Said Lt. 9
ext. 0902 Jl. H.R. Rasuna Said, Kec. Setiabudi
Jakarta Selatan 12920

Anda mungkin juga menyukai