PENDAHULUAN
umum.
merupakan interaksi dari berbagai kelompok variabel, antara lain sumber daya
pendapatan menjadi masalah yang sedang terjadi bagi negara Indonesia. Jumlah
lapangan pekerjaan yang sedikit menyebabkan penduduk yang sudah usia kerja
cukup rendah.
ekonomi yang belum merata di semua bidang juga mengakibatkan lapangan kerja
yang tersedia belum cukup memenuhi kebutuhan. Keberadaan ekonomi suatu
di Kepulauan Riau masih belum di ikuti oleh peningkan kesempatan kerja serta
belum mampu menyerap tenaga kerja yang tersedia di pasar kerja secara optimal,
hal ini akan berdampak pada adanya pengangguran. Hal tersebut penting sebagai
meningkat dan keharusan menciptakan kesempatan kerja bagi angkatan kerja baru
setiap tahunnya.
yang mampu menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan
sektor lainnya, selanjutnya di ikuti berada pada sektor perdagangan, restoran dan
hotel. Selanjutnya, sektor lain yang menyerap tenaga kerja yang relatif terjadi
peningkatan berada pada sektor jasa-jasa dan sektor industri. Sehingga dapat di
meningkat, dimensi kedua persentase tenaga kerja yang bekerja pada sektor
pertanian akan semakin kecil dan dimensi ketiga peningkatan produksi di semua
pulau sumatra dan memiliki peran penting bagi penyerapan tenaga kerja di
negara lain seperti Malaysia dan Singapura, terdiri dari 5 kabupaten dan 2 kota
dengan jumlah penduduk sekitar 2.064.564 jiwa. Dari segi indeks pembangunan
manusia pada tahun 2017 Kepulauan Riau mendapati peringkat ke 4 dibawah DKI
persentasenya lebih besar dari pada indeks pembangunan manusia nasional yang
Riau sebesar 2.49 % dari tahun 2016-2020 serta mendapati peringkat ke 9 dari 10
Rata-
Provinsi 2016 2017 2018 2019 2020
rata
Dapat dilihat tabel 1.1 diatas, bahwa pada tahun 2010, laju Produk
Domestik Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan
tahun 2017 yang tumbuh hanya sebesar 2,49 %. Kondisi tersebut memperlihatkan
Kepulauan Riau tahun 2018 masih didominasi oleh sektor industri utama yakni
Sementara itu pada tahun 2019 laju Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) atas Dasar Harga Konstan Provinsi Kepulauan Riau tumbuh meningkat
menjadi 4,83 % dibanding pada tahun 2018 yang hanya tumbuh sebesar 4,47
menjelang akhir tahun. Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau tahun 2019 masih
didominasi oleh sektor industri utama yakni industri pengolahan sebesar 36,49 %
dan Konstruksi sebesar 20,46 %, dan Pertambangan dan Penggalian sebesar 13,76
%. Laju pertumbuhan pada tahun 2020 dari 10 provinsi yang berada di pulau
angka kontraksi terbesar dengan nilai sebesar -3,8 % yang diakibatkan adanya
dampaknya, dimana nilai tersebut terbesar dari 10 provinsi lainnya lalu diikuti
pekerjaanbaru serta akan menambah jumlah penguunaan tenaga kerja hal ini akan
untuk menyerap tenaga kerja yang tersedia di pasar kerja di Jawa Tengah. Tercatat
dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2007, jumlah Pendapatan Domestik
tahun. Hal ini menujukkan bahwa terjadi peningkatan kapasitas produksi dan
Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto per Kapita
Lapangan Usaha
12 3 4 5 6 7 8 9
Karimun
2 51 6 6 1 6 6 6 6 6
2 ,4 ,1 ,7
0 ,5 0
1 ,6 ,6 ,8 ,7 ,6
0
2 4, 3, 7, , 1
7 5 7, 6, , 6
6 , 6,
2 ,4 ,6 ,1
0 ,7 51 ,7 ,6 ,6 ,5 ,7
0
2 4, 8, 11 ,7 1
1 8, ,6 ,7 ,5 ,7
0 , , 1 , 1 , , , , ,
Bintan
2 75 4 4 7 6 5 7 6 5
2 ,8 ,4 ,3
0 ,4 ,6 ,6 ,5 ,6 ,7 ,5
2 ,7 ,6 ,4
0 ,4 ,6 ,6 ,5 ,6 ,6 ,5
0
2 ,8 ,6 ,5 ,6 ,6 ,7 ,5 ,6 ,6 ,6
0
2 ,6 ,4 ,6 ,5 ,8 ,6 ,6 ,4 ,3 ,6
0 , , , , , ,
Natuna
, , , ,
2 59 5 3 2 7 9 4 5 6
0 , 9
2 4 , 5, 3
, 2
0 ,9 ,9 5 , ,5 ,6
2 49 5 3 2
0 , , , , 1 ,9 ,9 ,5 ,5
,6
2 ,4 9
0 , 5
, , 8
3 1 , 9
9 , ,5 ,5 ,6
2 4 6 ,5
0 , , ,3 9
1 ,9 ,9 ,5 ,5 ,6
0 , , ,
Lingga
, 9 , , , , ,
2 41 ( 6 1 1 1 1 1 6
2 ,3 0
0 1 0
( ,5 3
1 1
1 2
1 1
1 0
1 ,6
0
2 ,3 0
9 ( 5 1 1
0 , 3 1 2
1 1
1 0
1 ,6
0
2 ,3 ,8 0
( 6 1 1 1
, 2 0 1 1
1 09 ,6
0 ,3 ,8
2 0
( 7 1 1 9 1
, 2 0 0 1 ,8 ,6
0 , ,
Batam
0 , 1 0 , 0 , ,
2 32 6 6 8 8 2 2 6 7
2 ,2 ,1
0 ,3 ,1 ,2 ,7 2
2 ,2 ,5 ,4
2 ,3 ,1 7
0 , 4, 12 9, , 5
6 , 5, 7,
2 7 1 5 1 1 ,1
0 , , , , 5
,7 ,6 ,3 ,7
0
2 4, 1, 5, 50 80 11
,6 6
, 4, ,6
0 , , , , , 0 , , , ,
Tg.pinang
2 32 3 6 1 5 9 1 4 7
2 ,2 ,3 ,3
0 ,5 4
1 ,5 ,9 0
1 ,4 ,6
0
2 2, 3, 5, , 9
2 4 6, 6, 0 6
7 , 7,
2 ,3 ,3 ,4 0
0 6 ,1 ,5 ,7 ,8 ,5 ,7
0
2 ,
3 ,
3 ,
6 ,
1 2
1 6, 6, ,6 ,4 ,7
0 , , , 0 0 , , , , ,
Anambas
2
0 51 4 3
2 2 1 1 6 5 6
2 ,7 0
0 8 ,5 ,3 3
1 07 06 ,2 ,5 ,7
0
2 ,7 ,8 ,6 ,4 01 7 ,6 ,2
, ,5 ,7
0
2 ,7 ,8 ,6 ,5 0
,5 ,71 ,8 ,7 ,3
0 , , , , 3 , , , , ,
Dapat dilihat dari tabel 1. Sektor listrik, gas dan air bersih, Kota
Tanjung pinang yang memiliki pertumbuhan paling besar dibandingkan
kabupaten/kota lain yaitu sebesar 10,81 % dan nilainya masih diatas
pertumbuhan Provinsi. Kabupaten Natuna mengalami pertumbuhan paling
kecil untuk sektor ini sebesar 3,94 %. Kabupaten Natuna mengalami
pertumbuhan yang tinggi untuk sektor bangunan dibandingkan
kabupaten/kota lainnya, dimana kabupaten ini tumbuh 19,12 %.
Sedangkan untuk daerah yang mengalami pertumbuhan paling kecil
adalah Kabupaten Bintan tumbuh sebesar 8,56 %. Daerah yang
mengalami pertumbuhan terendah untuk sektor perdagangan, hotel dan
restoran adalah Kabupaten Bintan sebesar 6,01 % sedangkan daerah yang
memiliki laju pertumbuhan paling tinggi adalah Kabupaten Lingga
sebesar 10,51 % dan nilainya dibawah pertumbuhan Provinsi.
-9.34
-1.66
Axis Title
Kepulauan
sebasar Rp 2.358.454.
205.421.
3.005.460.
investasi modal asing dan investasi dalam negeri yang ditanamkan oleh investor
diperlukan mengingat daerah Kepulauan Riau mempunyai sumber daya alam dan
tenaga kerja dalam jumlah banyak, selain itu nilai dari PDRB setiap tahunnya juga
selalu meningkat serta upah minimum yang ditetapkan setiap tahun juga
mengalami peningkatan.
dalam kegiatan pembangunan ekonomi ketika jumlah tenaga kerja yang setiap
Kepulauan Riau rata-rata mengalami peningkatan jumlah tenaga kerja dari tahun
Anambas - 9 1 - 2 7 - 9 2
g - 2.33 2.66 - 9 2 - 8 2
Berdasarkan tabel 1.2 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah angkatan kerja di
jumlah angkatan kerja pada tahun 2016 sebesar 931.435 juta jiwa sedangkan
ditahun 2020 sebesar 1.133.776 juta jiwa, dengan rata laju pertumbuhan jumlah
angkatan kerja sebesar 5,04 persen disetiap tahunnya. Hal ini menjadikan
pertumbuhan jumlah angkatan kerja jadi tertinggi dari 9 provinsi lainnya serta dari
jumlah angka tingkat penganguran terbuka dengan angka sebesar 10.46 persen.
Artinya jika suatu daerah mengalami peningkatan jumlah dari angkatan kerja
maka akan berdampak kepada bidang ketenaga kerjaan apabila kesempatan kerja
tidak seimbang dengan jumlah peningkatan penduduk usia produktif maka akan
daerah.
setiap tahunnya maka jumlah permintaan tenaga kerja pun juga akan meningkat
negara mengalami pelemahan maka peluang untuk bekerja pun juga akan semakin
dimana semakin tinggi pendapatan per kapita suatu negara peranan sektor
pertanian akan semakin mengecil sementara itu peranan sektor industri maupun
jasa akan meningkat. Mulyana dalam Esmara (1987) menyatakan bahwa “secara
garis besar tahap-tahap yang umumnya dilalui dalam perkembangan suatu negara
tahap seimbang”.
hidup yang layak dan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seiring dengan
jenis-jenis usaha baru hal ini akan berpotensi menambah lapangan pekerjaan baru
Maka dari itu penulis tertarik untuk mengambil topik mengenai “Analisis
Adapun tujuan yang ingin penulis capai dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
2005-2020.
akan datang.