Diajukan oleh:
NIM : 2107511040
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2024
i
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................ 9
ii
3.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 20
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.2 Tenaga Kerja Kabupaten/Kota di Provinsi Bali (Orang) Tahun 2018-
2022…………………………………………………………………….………….4
Tabel 1.4 Penanaman Modal Asing Kabupaten/Kota di Provinsi Bali (Juta Rupiah)
Tahun 2018-2022………………………………………………………………….6
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah total output barang dan
jasa yang diproduksi di suatu daerah yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di
suatu daerah. Permasalahan pada pertumbuhan suatu daerah dengan daerah yang
lain berbeda tergantung pada banyak faktor yang memengaruhinya salah satunya
adalah kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah perlu memiliki perencanaan
yang baik dan mengidentifikasi secara tepat permasalahan yang ada agar
pertumbuhan ekonomi dapat tercapai (Rahman dan Chamelia, 2015). Kemudian
ekonomi daerah dapat dijelaskan sebagai sebuah penambahan ataupun peningkatan
yang terjadi pada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan tidak
melihat kondisi tingkat pertumbuhan penduduk yang ada didaerah tersebut
(Sukirno, 2011). Kecepatan pertumbuhan ekonomi dapat dilihat menjadi dua, yaitu
positif dan negatif. Laju pertumbuhan ekonomi yang positif ditandai dengan
perkembangannya yang stabil dan perlahan meningkat, sehingga aktivitas ekonomi
di daerah tersebut terlihat ramai dan subur, sedangkan negatif akan cenderung
perlahan menurun dan dalam perkembangannya sangat tidak stabil, sehingga
membuat aktivitas ekonomi di daerah tersebut terkesan sepu dan lesu. Robert Solow
berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses dari perubahan
kondisi perekonomian yang terjadi pada suatu negara secara berkesinambungan
untuk menuju keadaan yang dinilai lebih baik selama jangka waktu tertentu 1 tahun
(Kemenkeu, 2018).
2
Lanjutan Tabel 1.1
Kab. Karangasem 5,44 5,50 -4,49 -0,56 2,58
Kab. Buleleng 5,60 5,51 -5,80 -1,27 3,11
Kota Denpasar 6,42 5,82 -9,44 -0,92 5,02
Provinsi Bali 6,31 5,60 -9,34 -2,46 4,84
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2018-2022
3
Tabel 1.2 Tenaga Kerja Kabupaten/Kota di Provinsi Bali (Orang) Tahun 2018-2022
Angka pada tabel 1.2 diatas merupakan data dari penduduk yang bekerja,
yang berada pada usia kerja di Provinsi Bali yaitu usia (15-64 tahun). Dari data
diatas dapat diketahui bahwasannya jumlah tenaga kerja di setiap Kabupaten/Kota
Provinsi Bali dari tahun 2018 hingga 2022 mengalami perkembangan secara
fluktuatif, yang mana pada tahun 2018 tenaga kerja di Kabupaten Denpasar
berjumlah 536.502 ribu jiwa, lalu meningkat menjadi sebesar 579.643 ribu jiwa di
tahun 2022. Yang mana dapat diketahui melalui tabel bahwasanya walaupun dari
tahun ke tahun perkembangan nya mengalami fluktuatif, namun jika dilihat secara
besaran jumlah total keseluruhan diawal dan diakhir maka dari tahun 2018 hingga
tahun 2022 tenaga kerja mengalami peningkatan.
4
Tabel 1.3 Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Bali (Milyar
Rupiah) Tahun 2018-2022
5
melalui tabel diatas. Peningkatan yang terjadi tentu saja memberikan dampak yang
positif dalam penguatan serta pemajuan guna membangun ekonomi pada
masyarakat, serta berguna untuk menambah total anggaran untuk pembiayaan,
pemeliharaan serta pembangunan untuk bisa mencapai masyarakat yang makmur
serta sejahtera secara merata. Hal ini tentu menandakan bahwasanya PAD memiliki
hubungan terhadap perkembangan PDRB di Provinsi Bali, dimana itu bisa dilihat
dari tabel yang dimana total PAD dari tahun 2018 hingga 2022 terus meningkat
bersamaan dengan total PDRB pada tahun 2018 sampai dengan 2022 yang juga ikut
mengalami peningkatan. Namun hal ini belum dibuktikan lebih lanjut, oleh
karenanya perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk memastikan secara detail
terkait pengaruh PAD terhadap PDRB.
Tabel 1.4 Penanaman Modal Asing Kabupaten/Kota di Provinsi Bali (Juta Rupiah)
Tahun 2018-2022
6
6.390.345 milyar. Kemudian di tahun 2020, mengalami penurunan menjadi
4.222.832 Milyar. Dan melihat dari tabel 1.4 tahun 2020 didapati bahwa Kab.
Kulonprogo memiliki nilai PMDN terbesar yaitu sebanyak 11,7 triliun rupiah, dan
Kab. Gunungkidul dengan nilai PMDN terkecil dengan jumlah sebesar 192,8 miliar
rupiah. Peningkatan pada PMDN ini sejalan dengan meningkatnya PDRB di
Provinsi DI. Yogyakarta. Meningkatnya PMA merupakan sebuah modal serta
penyokong untuk daerah atau wilayah tersebut guna memajukan sektor-sektor yang
ada seperti sektor pariwisata serta yang lainnya, jumlah akumulasi modal yang
besar tentu akan menghasilkan dampak eksternalitas yang positif, dimana itu
nantinya akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi menjadi lebih cepat. Jika
dengan meningkatkan PAD dapat mengangkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah,
maka besar kemungkinan jika PMA juga akan mampu memberi dampak positif
pada angka pertumbuhan ekonomi.
7
3. Untuk menganalisis pengaruh penanaman modal asing terhadap PDRB di
Bali tahun 2018-2022.
1) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
pengembangan teori dengan melihat pengaruh antara dana alokasi umum,
tenaga kerja, pendapatan asli daerah, dan penanaman modal asing terhadap
produk domestik regional bruto di provinsi bali.
2) Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan
sebagai pertimbangan bagi pengambil kebijakan untuk mengidentifikasikan
kebijakan yang tepat mengenai faktor-faktor yang memengaruhi PDRB
Provinsi Bali. Serta menambah wawasan dan pengetahuan dalam pengambilan
keputusan pada kegiatan ekonomi yang melibatkan masyarakat.
8
BAB II
9
a) Teori pertumbuhan ekonomi
1) Pertumbuhan Ekonomi menurut Neo Klasik
Menurut pemikiran neo klasik Robert Solow menjelaskan bahwa
pertumbuhan hanya dapat tumbuh apabila didukung oleh akumulasi modal
pada tingkat yang menurun dalam jangka panjang (Hasyim, 2016).
Implikasi dari model pertumbuhan ini dilihat dari negara terbelakang
dengan ekonomi terbuka yang dapat mengejar ketertinggalan dari negara
maju. Todaro dan Smith menjelaskan bahwa kehadiran modal dari negara
maju ke negara kurang berkembang dapat menghasilkan pengembalian
yang lebih tinggi atas investasi yang ditawarkan, yang mengarah pada
konvergensi ekonomi (Hasyim, 2016).
Namun, di sisi lain new growth theory bertentangan dengan teori
yang menyatakan bahwa negara tidak selalu mengalami steady state dalam
jangka panjang. Lucas (1988) menjelaskan bahwa sumber daya manusia
sebagai variabel endogen pertumbuhan ekonomi dan tidak ada diminishing
return pada akumulasi sumber daya manusia dan barang modal (Hasyim,
2016). Menurut pandangan ekonom klasik David Ricardo, Adam Smith,
Jhon Stuart Mill dan Thomas Robert Malthus terdapat beberapa faktor-
faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi (Hasyim, 2016)
yaitu jumlah penduduk, jumlah stok barang-barang modal, luas tanah dan
kekayaan alam, tingkat teknologi.
2) Pertumbuhan Ekonomi Menurut W.W. Rostow
Teori pertumbuhan ekonomi menurut Walt Whitman Rostow dibagi
menjadi lima tahap proses pertumbuhan (Hasyim, 2016).
1. Masyarakat tradisional adalah masyarakat dengan kelangsungan
hidup yang sangat sederhana, cara berpikir yang tidak masuk akal,
hidup berdasarkan warisan leluhur dan produktivitas yang rendah.
2. Prasyarat tinggal landas adalah masa transisi untuk
mempersiapkan dirinya untuk mencapai pertumbuhan diri.
Kemajuan di bidang pertanian memiliki peran penting dalam
transisi sebelum mencapai tahap tinggal landas.
10
3. Lepas landas yaitu berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, mulai berkembangnya industri dan jasa
4. Tingkat kematangan, setelah perkembangan industri yang pesat,
kehidupan ekonomi mulai meningkat, artinya masa perekonomian
seimbang, sehingga tidak tergantung dengan negara lain dan
negara dapat memanfaatkan sumber daya alam serta sumber daya
manusia secara maksimal sehingga dapat memberikan peran di
bidang jasa dalam perekonomian.
5. Masa konsumsi tinggi, pada tahap ini masyarakat telah
berkembang secara mandiri. Selain itu, masyarakat juga mulai
memikirkan pada masalah yang berhubungan dengan
kesejahteraan bukan lagi pada masalah produksi dan distribusi.
Berupaya untuk mencapai kesejahteraan terhadap masyarakat
dengan memenuhi kebutuhan hidupnya.
b) Teori Klasik
11
pertumbuhan dan peran sektor pertanian dalam pertumbuhan. Menurut
Ricardo, ciri-ciri perekonomian yaitu: (1) akumulasi modal, (2) perubahan
upah minimum pekerjaan, (3) jumlah tanah terbatas (4) kemajuan
teknologi dan (5) industri pertanian.
Akumulasi modal dan teknologi bertujuan dalam peningkatan
produktivitas tenaga kerja, tetapi berdampak pada pengurangan tenaga
kerja. Meskipun angka produktivitas kerja meningkat akan tetapi sumber
daya alam juga bisa berpengaruh karena semakin terbatasnya sumber daya
alam juga dapat menghambat produktivitas kerja. Hal inilah yang
menyebabkan pertumbuhan menjadi stagnan. Ciri-ciri pertumbuhan
stagnan yaitu: (1) jumlah penduduk tetap (2), tingkat produksi tetap (3)
tingkat upah alamiah, (4) akumulasi modal berhenti.
12
menggunakan PDRB hanya dapat menggunakan PDRB riil atau bisa juga disebut
PDRB konstan.
13
masing. Berikut tiga kelompok tenaga kerja menurut kemampuan dan kualitas
menurut Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi:
14
Jenis Pajak Provinsi terdiri atas:
Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang diberikan secara khusus oleh Pemerintah Daerah
untuk kepentingan perorangan atau badan hukum. Objek retribusi daerah terdiri dari
3 jenis yaitu retribusi perizinan tertentu, retribusi jasa usaha dan retribusi jasa
umum.
15
3) Retribusi perizinan tertentu adalah bentuk pelayanan tertentu oleh
pemerintah daerah kepada orang pribadi atau badan dengan maksud untuk
melakukan pengaturan dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang,
sumber daya alam, sarana dan prasarana guna melindungi kepentingan
umum
16
2.2 Kerangka Konseptual
Keterangan: :
17
oleh faktor-faktor produksi. Faktor-faktor produksi dapat dibedakan menjadi empat
golongan yaitu tenaga kerja, tanah, modal, dan teknologi,
18
2.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka yang telah diuraikan di atas, didapat rumusan
hipotesis sebagai berikut:
1) Diduga ada pengaruh positif dan signifikan dari tenaga kerja terhadap PDRB
di Provinsi Bali tahun 2018-2022.
2) Diduga ada pengaruh positif dan signifikan dari pendapatan asli daerah
terhadap PDRB di Provinsi Bali tahun 2018-2022
3) Diduga ada pengaruh positif dan signifikan dari penanaman modal asing
terhadap PDRB di Provinsi Bali tahun 2018-2022
19
BAB III
METODE PENELITIAN
20
penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat (Sugiyono, 2008). Berikut
penjelasan terkait dua variabel tersebut yaitu:
21
3) Pendapatan Asli Daerah (X2)
Pendapatan asli daerah adalah pendapatan yang diperoleh oleh suatu daerah
otonom dari sumber-sumber kekayaan yang dimilikinya, seperti pajak daerah,
retribusi daerah, hasil usaha milik daerah, serta sumber pendapatan lain yang
sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pendapatan ini digunakan
untuk membiayai berbagai kegiatan pembangunan dan pelayanan publik di
daerah tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan data Badan Pusat Statistik.
4) Penanaman Modal Asing (X3)
Penanaman modal asing merupakan investasi yang dilakukan oleh investor
atau perusahaan asing di suatu negara atau daerah dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan atau mengembangkan bisnis mereka di negara atau
daerah tersebut. PMA bisa berupa investasi dalam bentuk modal tunai,
teknologi, keterampilan, atau sumber daya lainnya yang ditanamkan dalam
bisnis atau proyek di negara yang bersangkutan. Dalam penelitian ini PMA
dihitung dalam jumlah juta rupiah yang bersumber dari Badan Pusat Statistik.
22
3.5.2 Sumber Data
Pada penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti melainkan
dari sumber data lainnya atau singkatnya dalam data sekunder peneliti bertindak
sebagai pihak kedua yang menerima hasil olah data oleh pihak terkait. Data
sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data yang memuat rentetan
waktu (time series) yang telah dikumpulkan oleh pihak-pihak terkait dengan
variabel yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari tahun 2018 hingga 2022.
Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari data yang dikeluarkan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS) yang berisi mengenai variabel-variabel dalam penelitian
seperti jumlah tenaga kerja, pendapatan asli daerah, dan penanaman modal asing
pada tahun 2018-2022.
Untuk menghasilkan analisis data, data yang diperoleh akan diolah dengan
menggunakan software atau perangkat lunak Eviews. Adapun bentuk dari
persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
di mana:
23
X1 = Tenaga Kerja
X2 = PAD
X3 = PMA
β0 = konstanta/intersep
e = error
24
DAFTAR RUJUKAN
Badan Pusat Statistik. (2023, Maret 31). Retrieved from Badan Pusat Statistik:
https://bali.bps.go.id/indicator/6/123/1/penduduk-angkatan-kerja-provinsi-
bali-menurut-kabupaten-kota.html
Badan Pusat Statistik. (2023, Maret 31). Retrieved from Badan Pusat Statistik:
https://bali.bps.go.id/indicator/13/244/1/pendapatan-asli-daerah-pad-
kabupaten-kota-di-provinsi-bali.html
Badan Pusat Statistik. (2023, Maret 31). Retrieved from Badan Pusat Statistik:
https://bali.bps.go.id/indicator/52/111/1/pertumbuhan-pdrb-ekonomi-
kabupaten-kota-di-provinsi-bali.html
Badan Pusat Statistik. (2023, Maret 31). Retrieved from Badan Pusat Statistik:
https://bali.bps.go.id/indicator/13/247/1/penanaman-modal-asing.html
Hasyim, I. A. (2016). Ekonomi Makro Edisi Pertama . Jakarta: PT. Kharisma Putra
Utama.
Marhaeni, A. &. (2019). Metode Riset Jilid 1 dan 2. Denpasar : CV Sastra Utama .
25
Sugiyono. (2017). Metode penelitian Kuantitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Utama, M. S. (2016). Buku Ajar Aplikasi Analisis Kuantitatif Untuk Ekonomi dan
Bisnis. Denpasar : CV Sastra Utama .
26