Kepada
2019……...………...………...………...…...………...…………...7
2019………………...………...…………...………......…………..7
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
pemanfaatan sumber daya yang ada akan menjadi kurang optimal. Maka
lokal (Arsyad,2005)
1
Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan utama pemerintah
dinilai lebih unggul dibanding dengan kota atau kabupaten lain yang ada
2
keunggulannya dan mengurangi permasalahan yang terjadi. Seperti
3
Berdasarkan tabel diatas pertumbuhan ekonomi provinsi Sulawesi
drastis yaitu menurun di angka 0.70 persen dari sebelumnya sebesar 6.91
persen. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2020, seluruh wilayah
mengalami dampak dari adanya wabah virus yakni covid 19, dampak dari
peningkatan laju pertumbuhan hingga tahun 2019. Pada tahun 2016 Kota
(8.03%), tahun 2018 (8.2%), dan tahun 2019 (8.79%), akan tetapi di tahun
4
Tabel 1.2 Distribusi Presentase PDRB Kota Makassar Atas Harga
Lap Usaha PDRB (New) PDRB ADHK Kota Makassar Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)
2016 2017 2018 2019 2020
Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan
A-Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 497706.13 505587.75 504691.82 526000 508925.2
B-Pertambangan dan Penggalian 841.69 766.19 659.14 576 0
C-Industri Pengolahan 19558171.44 20806595.5 20856675.21 22728078 21767900.1
D-Pengadaan Listrik dan Gas 42286.84 45001.64 49359.15 53873 51516
E-Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 201330.93 215192.43 228605.78 224811 236015.7
Limbah dan Daur Ulang
F-Konstruksi 15585748.97 16897850.75 18397670.52 20034234 20232795.6
G-Perdagangan Besar dan Eceran; 18271241.32 20112433.32 22484333.68 25142390 23777629.4
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H-Transportasi dan Pergudangan 2312601.47 2516610.11 2737517.94 2995637 2476090.8
I-Penyediaan Akomodasi dan Makan 2184961.72 2375280.61 2682317.25 2849880 2284794.4
Minum
J-Informasi dan Komunikasi 11081117.23 12168289.18 13735373.82 14916417 16487162.8
K-Jasa Keuangan dan Asuransi 5520289.31 5841805.52 6152597.01 6366608 6482785.2
L-Real Estate 3418456.42 3497115.1 3648893.57 3835373 3838843.7
M,N-Jasa Perusahaan 1009674.04 1094116.04 1205392.97 1354929 1200576.1
O-Administrasi Pemerintahan, 2840632.16 3003995.51 3500853.42 3770957 3754745.8
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
P-Jasa Pendidikan 8596482.56 9442548.37 10434496.34 11120166 11302838
Q-Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2464252.78 2707720.96 3001174.54 3285554 3680339.3
R,S,T,U-Jasa lainnya 2371843.02 2595246.92 2947802.72 3260347 2822793.9
PDRB 95957638.04 103826155.9 112568414.9 1.22E+08 120905752
5
Kemudian masalah ketenagakerjaan juga erat kaitannya dengan
kerap terjadi ialah jumlah lapangan pekerjaan yang tidak mampu untuk
pendapatan.
bijak dan baik merupakan dua hal penting yang ingin dicapai oleh setiap
6
Sulawesi Selatan yakni sebesar 10.39 persen, dapat dilihat pada grafik
1.1.
14
12
10
8
Sulawesi Selatan
6
Makassar
4
2
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
120
2019
100
2018
80
2017
60
2016
40
2015
20
2014
0
Pinrang
Enrekang
Toraja Utara
Bone
Wajo
Maros
Tana Toraja
Pare Pare
Palopo
Gowa
Bantaeng
Jeneponto
Sinjai
Pangkep
Soppeng
Makassar
Bulukumba
Takalar
Barru
Sidrap
Luwu Timur
Luwu
Luwu Utara
Kepulauan Selayar
2013
2012
2011
2010
7
Pada Grafik 1.2 dapat dilihat bahwa tingkat pengangguran Kota
terbuka di Kota Makassar terus meningkat setiap tahun sejak tahun 2010
hingga pada tahun 2018 kembali meningkat dengan angka sebesar 12.19
pada tahun tersebut menurun dengan angka 5.34 persen. Meskipun pada
penurunan sebesar 1.8 persen, akan tetapi tetap menjadi kota dengan
8
terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan melakukan perbaikan sektor
9
3. Menganalisis pengaruh sektor unggulan dan sektor potensial
Kota Makassar.
kesejahteraan daerah.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kerja yang sudah terisi dan tercermin dari banyaknya jumlah penduduk
kerja juga dapat diartikan banyaknya lapangan kerja yang sudah terisi
11
yang lebih rendah disbanding tidak bekerja dan tidak memperoleh
lebih banyak, dan terjadilah penyerapan tenaga kerja pada sektor yang
tersedia.
Apabila terjadi peningkatan tenaga kerja, upah akan turun hal tersebut
lapangan kerja dipengaruhi oleh pasar barang, apabila pasar barang naik,
maka pasar tenaga kerja juga naik, dan sebaliknya. Keynes menekankan
12
teknologinya dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang
diperlukan (Jinghan,2012).
itu melambat ketika kondisi mapan yang baru dicapai. Jadi, meskipun
13
dan peningkatan teknologi. Teknologi ini terlihat dari peningkatan skill atau
(Taringan,2005)
Setiap negara atau wilayah perlu melihat sektor atau komoditi apa
yang memiliki potensi besar dan dapat dikembangkan dengan cepat, baik
sama sektor tersebut dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar,
akan tumbuh.
wilayah lain dalam bentuk permintaan sektor untuk wilayah lain yang akan
14
Pertumbuhan ekonomi dapat dinilai sebagai dampak kebijaksanaan
ekonomi dari suatu sub sistem spasial atau bangsa atau negara dan juga
dari barang dan jasa yang dihasilkan pada suatu wilayah dalam jangka
15
sembilan kelompok usaha, yaitu: sektor pertanian; sektor pertambangan
dan penggalian; sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air,
diterima oleh berbagai faktor produksi yang ikut serta dalam proses
pembentukan modal tetap serta perubahan stok dan ekspor netto di suatu
16
Teori basis ekonomi dikemukakan oleh Harry W. Ricardson (1973)
luar daerah. Dalam teori ini semua wilayah merupakan sebuah system,
basis ini digolongkan dalam dua sektor yaitu sektor basis dan sektor non
Adventage) yang cukup tinggi. Sedangkan sektor non basis adalah sektor-
17
mengekspor barang yang bagi negara tersebut memiliki keunggulan
ekonomi regional.
adalah bahwa komodoti itu lebih unggul secara relatif dengan komoditi lain
Pada saat ini istilah yang sering dipakai adalah competitive advantage
yaitu cukup melihat apakah produk yang dihasilkan bisa dijual di pasar
ini dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu: Sumber daya alam, teknologi,
dankebijakan pemerintah.
18
Kegiatan basis merupakan kegiatan yang melakukan aktivitas yang
dan demikian sebaliknya. Setiap perubahan yang terjadi pada sektor basis
regional (Adisasmita,2013).
dibandingkan dengan rasio tenaga kerja dan sektor yang sama diprovinsi
Ada 4 peran yang dapat diambil oleh pemerintah daerah dalam proses
19
daerah ber-tanggung jawab untuk menjalankan suatu usaha bisnis
Stimulasi ini dapat dilakukan dengan cara antara lain: pembuatan brosur-
(Arsyad,2009).
dan demikian sebaliknya. Setiap perubahan yang terjadi pada sektor basis
regional (Adisasmita,2008).
20
Teori basis ekonomi ini merupakan faktor penentu utama
dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah. Pertumbuhan
wilayah harus meningkatkan arus atau aliran langsung dari luar wilayah
agar bisa tumbuh secara efektif, yaitu dengan cara meningkatkan ekspor.
wilayah.
21
tersebut dalam proses pembangunan untuk menciptakan kesempatan
2014). Sektor unggulan dapat pula diartikan sebagai sektor yang dapat
22
masyarakat. ada empat syarat agar suatu sektor tertentu menjadi sektor
prioritas, yaitu :
lebih luas.
daya dan potensi yang dimiliki guna menciptakan penigkatan jumlah dan
23
keterkaitan baik secara langsung maupun tidak langsung (Tjokroamidjojo,
sehingga semakin besar barang dan jasa yang dapat diekspor maka
baik dibanding sektor sejenis dari wilayah lain. Perkembangan sektor ini
yang meliputi sumer daya alam dan sumber daya manusia. Semakin tinggi
tingkat ketersediaan sumber daya yang dimiliki maka semakin tinggi pula
24
serta terjadinya perubahan sektoral, baik dalam penyerapan tenaga kerja
25
sektor potensial, yaitu pertanian, kehutanan, dan perikanan, industri
pertahanan dan jaminan sosial wajib dan terdapat tujuh sektor unggulan
yaitu sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang
tenaga kerja per sektor antar Kota Pekanbaru dengan Propinsi Riau.
untuk melihat potensi wilayah yang harus dikembangkan untuk masa akan
dalam sektor basis. Dari hasil penelitian diperoleh enam sektor yang
menjadi sektor basis yaitu sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor
sektor jasa-jasa dan tiga sektor lainnya yang menjadi sektor non basis
26
yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor
industri. Yang menyerap tenaga kerja lebih sedikit adalah sektor pertanian
sektor basis dan non basis, Model Rasio Pertumbuhan (MRP) untuk
RPr dan RPs positif hasil tersebut menunjukan bahwa kedua sektor
dan perikanan layak untuk dijadikan sebagai sektor unggulan dan layak
27
untuk dijadikan prioritas pembangunan karena sektor tersebut adalah
positif.
ini adalah (1) Analisis Shift share, untuk mengetahui pergeseran struktur
ekonomi. (2) Analisis Location Quotient untuk mengetahui sektor basis. (3)
hotel dan restoran dan sektor jasa-jasa bukan merupakan sektor unggulan
kota Jayapura, namun sektor ini mampu menyerap tenaga kerja yang
tinggi.
28
BAB III
analisis Location Quotient (LQ) untuk menentukan sektor basis dan non
29
Makassar dapat mengetahui apa saja yang memiliki potensi untuk
30
3.2 Hipotesis
Makassar
31
BAB IV
METODE PENELITIAN
32
global yaitu pandemic covid-19, sehingga penting untuk di teliti sektor apa
yang diperoleh dari Badan Pusat statistik (BPS) dan Dinas Tenaga Kerja
serta data yang diperoleh dari berbagai situs yang berkaitan dengan
data dari Dinas Tenaga Kerja yaitu, tingkat pengangguran dan jumlah
informasi melalui catatan, literatur, dan lain-lain yang masih relevan, dan
33
mendokumentasikan data-data, publikasi data oleh Badan Pusat Statistik
digunakan adalah pencatatan langsung berupa data time series, data time
series merupakan data yang terdiri atas satu atau lebih variabel yang
(LQ), Analisis Shift Share (ASS), dan Regresi Linier Berganda secara
sebaliknya.
34
untuk mengetahui sektor ataupun komoditas yang memiliki
unggul
pada cakupan daerah wilayah yang lebih luas. Dengan kata lain,
nasional.
35
Dimana :
2021.
2021.
daerah lain.
36
dibandingkan sumbangannya terhadap skala Nasional dan
37
dari suatu periode tertentu disebabkan oleh peran pertumbuhan
(+) berarti kompetitif, jika nilainya (-) tidak kompetitif. Disebut juga
(1960) yang berfokus pada total tenaga kerja regional dan hanya
Dimana :
nasional di industry i
38
e dan E secara berturut-turut adalah total tenaga kerja regional dan
national share (NS), industry mix (IM) dan reginal shift (RS)
sehingga menjadi :
Dimana:
39
tertentu. Pergeseran posisi sebuah daerah diinterprestasikan
tertentu.
Keterangan :
pengamatan
40
𝐸𝑖𝑛 = adalah tenaga kerja di sektor I nasional
a) RPs kurang dari satu dan LQ (≥1), memiliki arti suatu kegiatan
b) RPs lebih dari satu dan LQ (≤1), memiliki arti suatu kegiatan
komparatif.
c) RPs kurang dari satu dan LQ (≥1), memiliki arti suatu kegiatan
d) RPs kurang dari satu dan LQ (≤1), memiliki arti suatu kegiatan
41
(ln) dengan menggunakan alat analisis program Eviews 9.0.
Y = βo + β1X1+ β2X2 + e
Dimana:
Βo = Konstanta
X1 = Sektor Unggulan
X2 = Sektor Potensial
Y = βo + β1lnX1+ β2lnX2+e
42
Y = Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Kota Makassar
Βo = Konstanta
X1 = Sektor Unggulan
X2 = Sektor Potensial
terikat (Gujarati.2010)
43
hitung< t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak atau jika nilai
1. Menentukan Hipotesis
3. Membuat keputusan
44
4. Membuat kesimpulan
sifat R2 yaitu nilai R2 selalu non negatif, sebab rasio dua jumlah
(Gujarati.2010).
R2 .
penelitian adalah:
45
pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pertumbuhan. Produk
persen.
wilayah.
46
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kota Makassar.. Kota Makassar Dalam Angka 2005-
2019. Makassar: Badan Pusat Statistik
47
Mankiw, N. Gregory. 2008. Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Tarigan, R. 2014. Ekonomi Regional: Teori Dan Aplikasi (Cet-7). PT. Bumi
Aksara, Jakarta.
48
Ponto Maria, Dkk. 2015. Analisis Penentuan Sektor Unggulan
Perekonomian Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Kota
Jayapura. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi.
49