Anda di halaman 1dari 39

ANALISIS PENERAPAN BLUE OCEAN STRATEGY (BOS) PADA

UMKM KERAJINAN TANGAN TINS CROCHET

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu tugas syarat
untuk menyelesaikan Program Studi Ilmu Administrasi Niaga dan mencapai Gelar
Sarjana Administrasi Bisnis (S.AB)

Oleh :
Noery Aristami
NIM : 2058632112254

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
(STIA) “ PEMBANGUNAN “ JEMBER
2024
KATA PENGANTAR`
Alhamdulillah, dengan segenap rasa puji syukur penulis haturkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “ Analisis Penerapan Blue
Ocean Strategy ( BOS ) pada UMKM Kerajinan Tangan Tins Crochet ” tepat
pada waktunya. Selain itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak atas dukungan yang telah diberikan, sehingga proposal
penelitian dapat diselesaikan dengan tepat pada waktunya. Maka dari itu, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Andrias Dwi Mahendrawan, M.Si Selaku dosen di STIA
Pembangunan Jember yang senantiasa membimbing dan menemani
penulis sejak awal hingga selesai pengerjaan tugas.
2. Kepada Pemilik Kerajinan Tangan Ibu Tini yang telah mengizinkan
peneliti untuk menyempurnakan proposal ini.
3. Kepada Orang tua tercinta yang senantiasa selalu mendukung peneliti
dalam mengerjakan proposal ini.
4. Kepada para teman-teman peneliti yang berjuang bersama
menyelesaikan penelitian ini.
5. Kepada para penyemangat peneliti, peneliti sangat mengucapkan
terimakasih atas segala keluhan yang peneliti sampaikan.
Penulis percaya bahwa dalam proses penyusunan penelitian ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan kritik
dan saran untuk memperbaiki saran yang didapat untuk mencapai hasil yang baik
di masa depan.
Jember, 28 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................7
..................................................................................................................
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...............................................................7
1.3.1 Tujuan Penelitian ..................................................................7
1.3.2 Manfaat Penelitian ................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................8
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ................................................................8
2.2 Landasan Teori ........................................................................................13
2.3 Kerangka Konseptual ..............................................................................20
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................22
3.1 Jenis dan Tipe Penelitian .........................................................................22
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................22
3.3 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ......................................................23
3.4 Penentuan Informan ................................................................................24
3.5 Teknik Analisis Data ...............................................................................25
3.6 Uji Keabsahan Data .................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................26
PEDOMAN WAWANCARA .................................................................................29

iii
DAFTAR TABEL

Daftar Tabel 1.1 Data UMKM di Kabupaten Jember ...............................................5


Daftar Tabel 1.2 Persaingan Kerajinan Tangan ........................................................6
Daftar Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................9

iv
DAFTAR GAMBAR
Daftar Gambar 1.1 pertumbuhan ekonomi di Indonesia............................................1
Daftar Gambar 1.2 data Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Jember.....................2
Daftar Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ...................................................................22

v
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perekonomian Indonesia telah mengalami sejumlah peristiwa dan tren
yang memengaruhi pertumbuhan dan stabilitas ekonomi negara. Berikut data
yang didapat pada (Kementerian Keuangan RI, 2023)

Gambar 1.1 Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020-2022


Kinerja perekonomian Indonesia sangat terdampak oleh pandemi
COVID-19 pada tahun 2020. Pembatasan sosial dan lockdown yang
diberlakukan untuk memperlambat penyebaran virus menyebabkan aktivitas
ekonomi menurun, permintaan domestik dan global menurun, dan rantai
pasokan terganggu. Memasuki tahun 2021 Kinerja perekonomian Indonesia
masih terbatas akibat dampak pandemi. Meski demikian, pemerintah terus
berupaya mendorong pemulihan ekonomi melalui langkah program pemulihan
perekonomian yang dilakukan secara bertahap.
Pada tahun 2022, data pertumbuhan ekonomi semakin meningkat dari
tahun ke tahun, khususnya pada tahun 2022 pertumbuhan ekonomi meningkat
lebih dari 5% setiap tri wulan (Quartal). Kinerja ekonomi Indonesia ditopang
oleh fundamental ekonomi domestik yang kuat dan tumbuh berkualitas.
Beberapa faktor penopang lainnya yaitu neraca pembayaran, faktor expor
impor, dan PDB (Pertumbuhan Domestik Bruto).
2

Sedangkan perekonomian di Kabupaten Jember mengalami


pertumbuhan 4,53% pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021.

Sumber : Badan Pusat Statistik


https://jemberkab.bps.go.id/pressrelease/2023/05/27/267/pertumbuhan-
ekonomi-kabupaten-jember-2022.html diakses pada hari Selasa, 26 Maret
2024 pukul 20.00 WIB
Gambar 1.2 Data Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Jember
Akselerasi perekonomian yang terjadi di Kabupaten Jember
disebabkan oleh semua sektor usaha yang mengalami pertumbuhan positif
atau tidak ada yang mengalami pertumbuhan kemerosotan ekonomi seperti
yang terjadi pada tahun 2021. menurut Badan Pusat Statistik Jember ( 2022)
Kinerja Ekonomi juga dapat ditingkatkan melalui penerapan strategy, Blue
Ocean Strategy (BOS) adalah Strategy yang diungkapkan oleh (Kim &
Mauborgne, 2005) yang berupaya menciptakan ruang pasar baru yang belum
dijelajahi oleh pesaing, dibandingkan bersaing di Red Ocean Strategy yang
penuh dengan persaingan ketat. Dalam konteks perekonomian, penerapan Blue
Ocean Strategy (BOS) dapat mengarah pada penciptaan nilai baru yang
berpotensi meningkatkan kinerja perekonomian suatu negara atau wilayah.
Menurut (Hakim, 2014) Kinerja perusahaan merupakan gambaran
menyeluruh mengenai keadaan perusahaan selama periode waktu tertentu,
hasil atau pencapaian yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan
dalam penggunaan sumber daya yang tersedia. Kinerja atau efisiensi adalah
gambaran sejauh mana suatu program kegiatan atau kebijakan tercapai dalam
3

mencapai tujuan, sasaran, visi dan misi suatu organisasi yang dituangkan
dalam perencanaan strategis suatu organisasi.
Maka, kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh Blue Ocean
Strategy (BOS) dengan menerapkan strategi Blue Ocean, perusahaan dapat
menciptakan produk atau layanan unik yang belum ada di pasar. Hal ini dapat
menarik perhatian konsumen baru dan meningkatkan permintaan terhadap
produk atau jasa perusahaan. Alhasil, pendapatan perusahaan bisa meningkat
signifikan karena volume penjualan meningkat. Oleh karena itu, strategi ini
sering kali menjadi pendekatan yang menarik bagi bisnis yang ingin mencapai
pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang.
Guna memenangkan persaingan bisnis, pemilik usaha harus
mampu untuk merencanakan dan mempersiapkan berbagai kemungkinan
bisnis yang muncul, pengimplementasian strategi yang baik bisa dimulai
dengan menggunakan penerapan Blue Ocean Strategy (BOS). Konsep
pemahaman Blue Ocean Strategy (BOS) adalah menggeser dan memperluas
pasar pelanggan, sehingga memenuhi ekspektasi pelanggan pada pasar yang
dituju. (Maulani & Hamdani, 2023)
Banyak pelaku bisnis kurang perhitungan dalam menghadapi
bisnis, serta dukungan finansial yang penuh juga sangat diperlukan dengan
maksud agar tidak terhenti sebelum tujuan berhasil dicapai, karena perubahan
dalam era globalisasi yang cepat, menjadi hal-hal strategis yang semakin
penting karena pada akhirnya orang lain akan menyalin dan memodifikasi
desain Blue Ocean Strategy (BOS). (Wulandewi & Mahyuni, 2023)
Menurut (Suyudi & Suryana, 2020) Blue Ocean Strategy (BOS)
adalah suatu metode yang bagus untuk memecahkan masalah dalam
persaingan perusahaan. Dengan menciptakan pangsa pasar baru untuk
memenangkan persaingan pasar dengan memberikan produk terbaik kepada
pelanggan. Berbicara mengenai bisnis jangka panjang, penerapan Blue ocean
Strategy (BOS) mendukung perkembangan dan kemajuan perekonomian
dengan menciptakan sekumpulan usaha melalui usaha mikro kecil menengah
(UMKM) sebagai pilar perekonomian.
4

Penerapan ini tentunya memberikan manfaat yang signifikan


dengan memahami lebih dalam kebutuhan dan keinginan pelanggan, dapat
dilakukan melalui riset pasar dan interaksi langsung dengan pelanggan serta
dapat mengembangkan produk dan layanan yang lebih memenuhi kebutuhan
pasar yang ada atau bahkan menciptakan kebutuhan baru yang belum pernah
ada. Artinya, UMKM dapat memberikan nilai yang lebih besar kepada
pelanggannya, UMKM juga memperluas pasarnya dengan memasuki segmen
pasar yang sebelumnya belum terlayani dengan menargetkan pasar yang
berbeda dari pesaing. Dengan memperluas pasar, UMKM dapat
meningkatkan penjualannya dan mencapai pertumbuhan yang lebih besar.
(Puspitasari D, 2019)
UMKM telah lama dianggap sebagai tulang punggung perekonomian
Indonesia, hal ini dikemukakan oleh Anggota Komite DPR RI (2022) Indah
Kurnia saat Pertemuan Kunjungan Kerja (Kunker) bahwa UMKM adalah
sektor yang strategis, dan potensial sehingga banyak memberikan kontribusi
pertumbuhan suatu ekonomi maupun serapan tenaga kerja. Selain itu juga
memberikan kontribusi signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja dan
perekonomian secara keseluruhan sekitar 5,3% (Kementerian Keuangan RI,
2023) selain itu, UMKM menunjukkan peran penting dan mengurangi
masalah kesenjangan antar golongan dan pelaku usaha agar mampu
memperluas basis perekonomian dan secara signifikan dan dapat mempercepat
perubahan struktural, yaitu meningkatkan fleksibilitas perekonomian daerah
dan perekonomian nasional. (Hati & Rusda Irawati, 2017)
5

Tabel 1.1
Data UMKM di Kabupaten Jember Tahun 2022
No. Sektor Usaha Jumlah
1. Perdagangan 378 Usaha
2. Produksi 139 Usaha
3. Jasa 60 Usaha
4. Peternakan 8 Usaha
5. Pertanian 3 Usaha
Sumber : Diskopum Jember, 2022
UMKM di Kabupaten Jember selain menjadi contoh industri kecil,
juga dapat berperan sebagai tempat dan media untuk mendukung pengenalan
produk khas Jember. (Kurniawansyah, 2020) Untuk mendorong lajunya
sebuah ekonomi di Indonesia maka diperlukannya usaha yang sangat penting
untuk pertumbuhan ekonomi. Adanya pertumbuhan sebuah perekonomian
pasti dipicu dengan adanya usaha agar membuat pertumbuhan tersebut
semakin berkembang. (Halim, 2020)
Menurut Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Provinsi Jawa Timur,
Kabupaten Jember memiliki jumlah UMKM sebanyak 647.000 hingga tahun
2022. Maka, para pelaku usaha dianjurkan untuk memiliki strategi-strategi
yang yang sangat baik dan efektif, sehingga dapat mencapai tujuannya seperti
yang telah diharapkan.
Kabupaten Jember, mempunyai sumber daya alam yang sangat amat
beragam khususnya di bidang kerajinan. Hal ini dimanfaatkan untuk
meningkatkan kesejahteraan penduduknya karena pertumbuhan UMKM
berbasis ekonomi kreatif juga sangat menggembirakan. (Putri, 2022) Industri
kreatif merupakan industri yang memanfaatkan kreatifitas, ketrampilan dan
kemampuan untuk menghasilakan suatu keuntungan. Kabupaten Jember
memiliki beberapa Sentra kerajinan tangan, salah satu contohnya yaitu objek
yang peneliti ambil karena memiliki potensi yang besar untuk berkembang
didukung oleh sumber bahan baku serta pengrajin yang terampil.
6

Sebagai pelaku bisnis dan juga pemain dalam Kerajinan tangan


dengan penerapan Blue Ocean Strategy (BOS). Implementasi blue ocean
strategy (BOS) dapat membantu perusahaan melepaskan diri dari
cengkeraman pesaing, yang memungkinkan perusahaan untuk terlepas dari
ukurannya maksudnya perusahaan besar maupun kecil, baru atau lama, untuk
menghadapi suatu tantangan merumuskan strategi samudra biru. Dengan
memaksimalkan peluang dan meminimalkan risiko. (Yinghan, 2017).
Peneliti akan membahas lokasi yang akan diteliti yaitu Usaha
Kerajinan Tangan dengan nama Tins Crochet, dimana usaha ini terletak
didusun babatan, Desa Jenggawah, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten
Jember. Pemilik usaha ini bernama Ibu Tini. Usaha ini sudah berdiri 7 tahun
lamanya. Hasil observasi singkat peneliti pada pemilik usaha kerajinan ini
ingin membuat inovasi produk yang baru, dan penawaran harga yang akan
ditawarkan kepada para pelanggan karena banyaknya persaingan dan
terhambat oleh karyawan penjahit furing sehingga membuat usaha ini
terjebak pada red ocean strategy, sehingga usaha ini perlu formulasi baru
untuk berpindah pada strategy baru, yaitu Blue Ocean Strategy.
Sebelum adanya inovasi yang baru, dipastikan sudah banyak pesaing-
pesaing industry ini, dimana disebutkan dalam data berikut :
Tabel 1.1 Persaingan Kerajinan Tangan
No Nama Usaha Alamat
1. Tins Crochet Dsn. Babatan, Jenggawah. Kec. Jenggawah
2. Semesta Alam Raya Dsn. Krajan. Jubung. Kec. Sukorambi.
3. Delov’zr Handmade Jln. Darmawangsa, Rambigundam. Kec. Rambipuji
4. Siti Fadila Craft Dsn. Loj Lor, Kaliwining. Kec. Rambigundam
5. Rumah Rajut Koe Dsn. Bedadung Kulon, Kaliwining. Kec. Rambigundam
6. Bag On Craft Dsn. Kedungsumur, Bagon. Kec. Puger
7. Amih Galery Jln. Apel Ling. Perumnas, Patrang.
Sumber : Diskopum Jember, 2022
7

Itulah data persaingan yang terdaftar di Dinas Koperasi dan Usaha


Mikro Kabupaten Jember. Selain data persaingan yang peneliti jabarkan,
produk-produk yang dihasilkan juga pastinya memiliki perbedaan, dari usaha
yang peneliti jabarkan, peneliti belum bisa menampilkan data pendukung
untuk inovasi tersebut, maka peneliti akan menjabarkan secara teori dimana
letak perbandingan yang menjadi inovasi yaitu terletak pada model atau
desain yang dibuat pada masing-masing produk, serta kualitas yang akan
dipasarkan lalu menuju pada harga yang akan dijual kepada pelanggan. Maka
dari itu, peneliti merumuskan Berdasarkan Latar Belakang yang telah
dijabarkan, peneliti akan membahas dan menganalisis Usaha Industri
Rumahan dengan Judul “ ANALISIS PENERAPAN BLUE OCEAN
STRATEGY (BOS) PADA UMKM KERAJINAN TANGAN TINS
CROCHET “.
Peneliti menggunakan Blue Ocean Strategy sebagai alat menganalisis
persaingan dimasa yang akan datang, tentunya dengan adanya inovasi produk
yang baru sehingga bisa bermain di ruang pasar yang benar-benar baru dan
minim persaingan yang akan dihadapi dengan keunggulan produk yang
dirajut sendiri tanpa menggunakan bantuan mesin peneliti yakin akan
menjadikan produk ini laris di pasaran tanpa adanya persaingan ketat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti merumuskan masalah bahwa :
Bagaimana Analisis Penerapan Blue Ocean Strategi pada UMKM
Kerajinan Tangan Tins Crochet?
1.3 Tujuan dan Manfaar Penelitian
Dalam penelitian penulis memaparkan tujuan dan manfaat sebagai berikut :
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berdasarkan penelitian diatas adalah :
Untuk Menganalisis penerapan Blue Ocean Strategi pada UMKM
Kerajinan Tangan Tins Crochet.
8

1.3.2 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis
Bagi Pembaca : Manfaat penelitian ini untuk menambah wawasan serta
teori tentang penerapan strategi usaha dengan pendekatan Blue Ocean
Strategi sebagai acuan atau bahan penelitian yang akan datang.
Bagi Bidang Ilmu :
Manfaat penelitian ini bagi bidang ilmu agar kita dapat mengetahui
pangsa pasar yang besar tanpa adanya persaingan dengan inovasi yang
lebih baru serta lebih menjalankan kreatifitas.
2. Manfaat Praktis
Manfaat penelitian secara praktis ini adalah untuk sebagai masukan
dan menambah informasi seputar Strategi Blue Ocean Strategi serta
sebagai masukan untuk perusahaan kedepannya, khususnya dalam hal
strategi jika ingin keluar dari strategi yang biasa saja.
9

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu


Ada beberapa rangkuman penelitian terdahulu yang di rangkum dalam tabel
dibawah ini :
No. Judul dan Fokus Metode Hasil
Peneliti penelitian Analisis
1. Judul : Kualitas Kualitatif Faktor persaingan dalam industri Batik
Pengemban harga yang (Deskriptif) berkaitan dengan kualitas harga yang
gan Usaha ditawarkan, ditawarkan dan inovasi unik dan menarik
Melalui dan inovasi yang membedakannya dari industri sejenis
Penerapan unik serta lainnya. Situasi lain yang menjelaskan strategi
Blue Ocean berbeda dari samudra biru adalah bahwa Batik Zee
Strategi industry lain Semarang merupakan satu-satunya
(BOS) pada perusahaan dalam industri batik yang
UKM Batik mengembangkan batik. Dan gunakan warna
Zie alami dan ramah lingkungan, gunakan bahan
Semarang limbah, dan tanam tanaman langka.
Peneliti : Keberhasilan penerapan strategi samudra biru
(Puspitasari Batik Zie tercermin dalam rencana Eliminasi-
D, 2019) Kurangi-Tambah-Buat. Pada tahap ini, Batik
Zie Semarang melintasi batas pasar dan
membuka pasar baru untuk memenangkan
persaingan.
2. Judul : Utilitas bagi Kualitatif Hasil yang dicapai menampilkan strategi yang
Blue Ocean pembeli, (Deskriptif) tidak dimiliki pesaing, seperti meningkatkan
Strategy harga, biaya, kualitas produk dan sumber daya manusia,
pada usaha dan menguntungkan konsumen dengan
pengolahan pengadopsian memberikan hasil yang maksimal, dan
kopi “ UD menciptakan tren lokal dimana kafe dan
10

No. Judul dan Fokus Metode Hasil


Peneliti penelitian Analisis
TYYANA penginapan akan meningkatkan daya tarik
COFFE “ di konsumsi pembaca. Harga yang ditawarkan
Kabupaten UD sangat menarik dan tidak berubah
Tapanuli sehingga tidak mempengaruhi daya beli
Selatan konsumen untuk meningkatkan pelayanan
dengan biaya seminimal mungkin sambil
Peneliti : memberikan edukasi kopi dan menerapkan
(Tanjung & strategi blue ocean engagement dan
Widiasyih, berkolaborasi dalam pekerjaannya.
2021)
3. Judul : Harga, Cita Kualitatif Strategi yang digunakan menggunakan
Rancangan rasa, Kualitas (Deskriptif) kerangka samudra biru empat langkah, yaitu
strategi produk, dan hilangkan-kurangi-naikkan-ciptakan. Strategi
pengemban promosi. ini berupa menciptakan inovasi dan
gan usaha memodifikasi faktor-faktor yang menghindari
dengan persaingan dan menciptakan ruang pasar baru.
pendekatan Bakso merupakan produk kuliner yang
blue ocean banyak diminati, namun masing-masing
strategy produk tersebut memiliki ciri khas, cita rasa,
pada usaha strategi dan inovasi tersendiri. Selain itu,
bakso perusahaan juga memperkenalkan inovasi
hadirin baru dalam produksi kemasan makanan beku
kencong dengan menggunakan alat baru yaitu printer
kabupaten inkjet otomatis dan sealer vakum.
jember
Peneliti :
(Sari et al.,
2022)
4. Judul : Rasa dan Kualitatif hasil dari segi factor persaingan harga Barn
11

No. Judul dan Fokus Metode Hasil


Peneliti penelitian Analisis
Perumusan pelayanan Deskriptif Coffee yang tergambar dalam kanvas strategi
Blue Ocean memperlihatkan bahwa Nama Coffee sebagai
Stratey pesaing Barn Coffee lebih unggul dengan
nilai 3,15 sedangkan Barn Coffee
dalam
mendapatkan nilai 3,05. Dua Coffee shop ini
upaya samasama menjual kopi olahan khas racikan
memenang masing-masing coffee shop akan tetapi harga
kan yang ditawarkan oleh Barn Coffee berkisar
persaingan Rp 18.000 – Rp 28.000 lebih mahal
bisnis (studi dibandingkan dengan Nama Coffee yang
pada barn kisaran harganya sekitar Rp 15.000 – Rp
25.000. Dari hasil factor persaingan rasa
coffe
Barn Coffee unggul jauh dibandingkan
sukabumi) pesaingnya yaitu Nama Coffee. Barn Coffee
unggul dengan nilai 4,4 sedangkan Nama
Peneliti : Coffee mendapatkan nilai 3,6. Hal ini
(Djorghi & menggambarkan bahwa rasa yang diracik
Sunarya, oleh Barn Coffee jauh lebih khas dan
2022) mendapatkan perhatian dari konsumen
dibandingkan dengan Nama Coffee.
Kemudian dari segi promosi, Barn Coffee
harus menerima bahwa nilai yang didapatkan
hanya 3,1 cukup jauh terpaut dengan
pesaingnya, Nama Coffee yang mendapatkan
penilaian dari konsumen sebesar 4,3. Maka
dari itu pemilik Barn Coffee disarankan
melakukan peningkatan promosi penjualan
agar dapat keluar dari red ocean menuju blue
ocean.
5. Judul : Strategi Kualitatif Implementasi strategi akan menciptakan
Perumusan teknologi yang sesuai dengan bisnis proses
usaha dengan Deskriptif
strategi perusahaan, dengan menambahkan
focus pada penerapan teknologi untuk meningkatkan
dengan
efektifitas dan efisiensi operasional
pendekatan utilitas
perusahaan.serta meneydiakan platform e-
Blue Ocean pembeli, learning untuk akselerasi peningkatan
Strategi kompetensi sumber daya manusia dan
Harga, Biaya,
(BOS) pada internalisasi budaya/culture perusahaan.
PT Alpha dan Adopsi
Beta pada PT
Charlie
Alpha Beta.
(ABC)
12

No. Judul dan Fokus Metode Hasil


Peneliti penelitian Analisis

Peneliti :
(Arief &
Maupa,
2021)
Sumber : Jurnal Ilmiah

Dalam penelitian diatas, adapun rincian persamaan dan perbedaan yang


dapat peneliti ambil, yaitu :
1. Peneliti 1
Penelitian milik (Puspitasari D, 2019) memiliki focus penelitian
yang sama seperti peneliti saat ini yaitu tentang kualitas, harga yang
ditawarkan dan inovasi unik serta menarik dan jenis penelitian yang sama
yaitu menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif.
Lalu untuk perbedaan penelitian milik (Puspitasari D, 2019) dan penelitian
saat ini adalah terletak pada objek yang diteliti, dimana penelitian ini
dilakukan di Yogyakarta.
2. Peneliti 2
Jika di bandingkan dengan penelitian milik (Tanjung & Widiasyih,
2021) memiliki perbedaan pada fokus yang akan diambil, dimana focus
penelitian ini pada Utilitas bagi pembeli, harga, biaya, dan pengadopsian.
Tetapi meskipun focus penelitian yang berbeda, pada penelitian memiliki
hasil yang sama yaitu menganalisis Strategi Samudra Biru dan
menggunakan purposive sebagai penentuan infornan.
3. Peneliti 3
Letak perbedaan dengan penelitian milik (Sari et al., 2022) focus
penelitian yang berbeda yaitu pada Harga, Cita rasa, Kualitas produk, dan
promosi pada usaha bakso yang di teliti. Selain itu, Objek yang diteliti
bahwa Objek yang diteliti mrmiliki perbedaan yaitu penelitian milik (Sari
et al., 2022) pada Usaha Bakso Hadirin Kencong. Sedanghkan memiliki
13

persamaan pada jernis penelitian yaitu, Kualitatif dengan pendekatan


deskriptif.
4. Peneliti 4
Untuk penelitian milik (Djorghi & Sunarya, 2022) menggunakan
analisis yang sama dengan peneliti yaitu kualitatif deskriptif. Letak
perbedaan penelitian milik (Djorghi & Sunarya, 2022) adalah terletak pada
jenis dan sumber data menggunakan kuesioner dan angket sebagai langkah
awal penentuan kanvas strategy serta mengolahnya dengan model
matematis.
5. Peneliti 5
Penelitian milik (Arief & Maupa, 2021) memiliki perbedaan focus
pada utilitas pembeli, harga, biaya, dan adopsi, serta analisis yang
digunakan mernggunakan Two Analysis, dan BOI Blue Ocean Idea ,
sebagai pengukur kelayakan nilai strategy.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Manajemen Strategi
Menurut David dalam (Taufiqurokman, 2016) bahwa
manajemen strategi adalah Ilmu mengenai pengambilan keputusan,
implementasi dan evaluasi serta cross-fungsionalitas yang
memungkinkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya.
Manajemen strategis sebagai seni dan juga ilmu membuat
(making), menerapkan (implementing) dan mengevaluasi
keputusan strategi antara kemungkinan fungsi dalam suatu
organisasi untuk mencapai tujuannya di masa depan. Dikatakan
juga bahwa manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan
tindakan yang mengarah pada perumusan satu atau lebih strategi
dan sarana yang efektif untuk mencapai tujuan perusahaan.
Selanjutnya, manajemen strategis juga dikenal sebagai
serangkaian keputusan dan tindakan terintegrasi yang menentukan
kinerja perusahaan dalam jangka waktu yang lama. Dalam sebuah
perusahaan yang baik, tentunya Anda harus bisa memunculkan dan
14

menyusun strategi yang baik, sesuai dengan tujuan yang ingin


dicapai dalam perusahaan tersebut. Penting juga untuk menyusun
strategi dalam suatu bisnis untuk mengetahui ancaman yang akan
dihadapi bisnis tersebut, peluang atau peluang yang dimiliki serta
kelemahan dan kekuatan yang ada dalam suatu bisnis.
Ada beberapa tahapan Manajemen Strategi menurut
(David, 2004), yaitu :
1. Perumusan Strategi : adalah cara, proses maupun langkah-
langkah untuk menghadapi persaingan serta proses pembuatan
rencana untuk jangka panjang perusahaan.
2. Pelaksanaan Strategi : pengimplementasian atau proses suatu
strategi yang telah ditentukan dengan memastikan bahwa visi
dan misi perusahaaan telah tercapai dengan baik.
3. Evaluasi strtaegi : tahap terakhir manajemen strategic, dimana
kita dapat mengetahui sejauh mana strategi atau pencapaian
perusahaan dapat dijangkau.
2.2.2 Karakteristik Manajemen Strategi
Manajemen strategis sangat berbeda dengan manajemen
lainnya. Manajemen strategis selalu merespon dinamika perubahan
lingkungan, sehingga mempengaruhi kinerja manajemen itu sendiri
dan berusaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Yunus,
2016)
Sesuai dengan ini, berbagai ciri atau karakteristik
manajemen strategi dijelaskan di bawah ini:
1. Manajemen strategi mempunyai sifat untuk waktu yang lama.
2. Manajemen strategi mempunyai sifat yang dinamis.
3. Manajemen strategi juga strategi penggabungan dengan
manajemen operasional.
4. Manajemen strategi perlu digerakkan oleh manajemen
tertinggi.
5. Manajemen strategi berorientasi pada masa depan.
15

6. Manajemen strategi didukung oleh semua sumber daya


ekonomi yang tersedia.
Menghadapi era globalisasi ekonomi, kegiatan bisnis tidak
dibatasi oleh batas-batas negara, dan perubahan dan dinamika
lingkungan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi
manajemen dan kehidupan kerja, para pemimpin bisnis harus dapat
melakukan penyesuaian yang tepat untuk menghadapinya.
kebijakan lengkap. Dalam kapasitas ini, setiap direktur perusahaan
memastikan manajemen strategis perusahaan.
2.2.3 Pengendalian Manajemen Strategi
Ini termasuk mengidentifikasi dan menganalisis lingkungan,
merumuskan strategi, menerapkan strategi dan melakukan
penilaian berikut :
1. Manajemen strategis dilakukan dalam bentuk perencanaan
berskala yang melibatkan seluruh komponen lingkungan
organisasi dan dijabarkan dalam bentuk rencana strategis
(Renstra), khusus dibentuk dalam rencana operasional,
kemudian rencana operasional. dan proyek tahunan terbentuk.
2. Perencanaan strategi untuk masa depan
3. Visi, misi, pilihan strategis yang mengarah pada strategi utama,
dan tujuan strategis jangka panjang organisasi adalah referensi
internal untuk dikembangkan lagi rencana secara strategis,
tetapi dalam hal teknologi penempatan keputusan tertulis dari
manajemen puncak semua referensi ini ada dalam pengendalian
strategi tersebut.
4. Rencana strategis dijabarkan ke dalam rencana operasional
yang antara lain meliputi rencana bisnis, termasuk proyek,
dengan tujuan keputusan jangka menengah dan manajemen
puncak, masing-masing.
5. Penentuan rencana strategis dan operasional harus melibatkan
manajemen puncak, karena itu sangat mendasar atau
16

mempunyai prinsip dalam keseluruhan pelaksanaan misi,


mengatur, menciptakan, memelihara dan mengembangkan
untuk keberadaan jangka menengah, termasuk jangka panjang.
6. Strategi pelaksanaan program (termasuk proyek) untuk
mencapai tujuan masing-masing dilakukan melalui fungsi
manajemen lainnya, antara lain pengorganisasian, pelaksanaan,
anggaran dan kontrol.
2.2.4 Rumusan Manajemen Strategi
Manajemen strategis adalah proses mendefinisikan tujuan
perusahaan, mengembangkan kebijakan dan rencana untuk
mencapai tujuan, dan mengalokasikan sumber daya untuk
mengimplementasikan rencana perusahaan. Manajemen strategis
adalah level tertinggi dari aktivitas manajemen. Manajemen
strategis bukanlah pekerjaan tetapi seperangkat keterampilan
manajemen yang diterapkan dalam organisasi multi-fungsional.
Manajemen stratejik dapat dipandang sebagai kombinasi dari
perumusan strategi atau eksekusi strategi, tetapi strategi tersebut
harus berkaitan erat dengan tujuannya. Perumusan strategi
melibatkan analisis kondisi internal dan eksternal pada tingkat
mikro dan gambaran perusahaan. Serta menetapkan tujuan,
mendefinisikan visi dan misi jangka panjang (peran yang diberikan
organisasi kepada masyarakat), dan tujuan umum perusahaan
(keuangan dan strategis) serta tujuan dan perencanaan yang tepat.
Terkadang tahapan merancang manajemen strategi sudah
dijelaskan dengan situasi yang dialami saat ini yang menentukan
ke mana perusahaan ini akan dibawa dan bagaimana menuju ke
sana. Sangat penting dalam merencakan suatu manajemen strategis.
Pelaksanaan manajemen strategis meliputi alokasi sumber daya
yang cukup (keuangan, manusia, waktu, dukungan teknis), cara
kerja atau struktur alternatif, kelompok tertentu, mengatur proses,
memantau hasil, membandingkan tolak ukur, evaluasi efisiensi dan
17

efektivitas proses, manajemen variasi dan lakukan penyesuaian


proses sesuai kebutuhan.
2.2.5 Teori Blue Ocean Strategy
1. Definisi Blue Ocean Strategy
Blue Ocean Strategy (BOS) atau Strategi Samudra Biru
adalah strategi yang dikemukakan oleh (Kim & Mauborgne,
2005b) kondisi dimana memenangkan persaingan dengan keluar
dari zona merah ( Red Ocean ). Kondisi ini adalah kondisi dengan
persaingan terbanyak. Lalu pada persaingan dengan menggunakan
strategi Samudra Biru ini tidak bersaing secara ketat, karena berani
menciptakan sebuah bisnis atau produk dimulai dari tampilan yang
berbeda dari pesaing, dalam pengimplementasian Blue Ocean
Strategy itu tidak mudah perlu banyak-banyak belajar agar dapat
menguasai pasar.
Dalam pengimplementasian strategi samudra biru ini tentu
membutuhkan biaya dan biaya yang digunakan tidaklah sedikit,
sebagai pelaku bisnis harus bisa memperhitungkan finansial bisnis
dengan baik, selain itu ada juga aktivitas lain dari sebuah
perusahaan yang dilakukan secara mandiri tanpa ada dukungan dari
pihak yang berkepentingan.
2. Kerangka Kerja dan Alat Analisis
1. Canvas Strategy
Strategi Kanvas adalah fase operasional dan diagnostik
pembuatan metode BOS. Fungsi strategi kanvas adalah
merangkum situasi pasar saat ini, diketahui dan dipahami faktor
mana yang menjadi arena persaingan produk, layanan, dan
pengiriman. Serta mengetahui apa yang konsumen dapatkan dari
penawaran kompetitif di pasar.

2. Tindakan Blue Ocean Strategy


18

(Andriani, 2013) Mengemukakan untuk menghadapi suatu


persaingan dalam dunia bisnis tentunya akan menerapkan beberapa
strategy, dalam Blue Ocean Startegy ada 4 Tindakan yang harus
diperhatikan ketika berbisnis, yaitu:
a. Eliminate (Menghapus)
Penghapusan disini dilakukan jika produk telah turun ke pasar
namun, ada konsumen yang tidak menyukai fitur yang ada dalam
sebuah produk tersebut, penghapusan ini dilakukan karena adanya
hal-hal yang tidak bernilai pada sebuah produk.
b. Reduce (Mengurangi)
Pada tindakan ini tidak sama dengan penghapusan yang sudah
dijelaskan diatas, jika diatas dijelaskan tentang penghapusan maka
fitur yang tidak diinginkan sudah tiada, atau memang di
bumihanguskan, tetapi pada tahap pengurangan ini, yaitu hanya
mengurangi hal-hal yang memang perlu dikurangi tetapi masih
dapat dipakai atau dibutuhkan namun presentasenya sangat rendah,
tidak terhapus secara permanen.
c. Raise (Meningkatkan)
Untuk tindakan yang selanjutnya yaitu perlu meningkatkan fitur
yang telah standar maksudnya dari beberapa fitur yang dikurangi
ini adalah sisa dari fitur tersebut, dan akan menjadi peluang yang
menonjol dari produk pesaing.
d. Create (Menciptakan)
Seperti namanya pebisnis tentunya akan menciptakan sebuah
produk maupun layanan jasa yang tentu saja belum pernah ada
dalam sebuah perusahaan ataupun pesaing lainnya, hal ini
merupakan suatu terobosan baru yang dapat merebut perhatian para
konsumen, seperti adanya fitur-fitur baru yang sudah jelas akan
memberikan suatu kepuasan tersendiri bagi pelanggan.
3. Keunggulan dan Kelemahan Blue Ocean Strategy (BOS)
a. Keunggulan Blue Ocean Strategy
19

1. Meninggalkan target pasar yang biasanya dilakukan


penjualan, kini beralih kepada peluang usaha yang baru
tanpa bersaing dengan serius.
2. Kesempatan mendapatkan keuntungan biasanya diluar
ekspetasi ketika membuka peluang usaha baru.
3. Merk yang baru diciptakan pasti akan sukses dan
memberi kesan baik dihati para customer.
b. Kelemahan Blue Ocean Strategy
1. Biasanya sangat memerlukan modal yang cukup besar.
2. Basis pelanggan belum tercipta secara sempurna.
3. Memerlukan evaluasi atau bimbingan lagi kepada
customer agar tidak salah sasaran dalam menilai produk
yang akan dibeli.
4. Langkah Penerapan Blue Ocean Strategy
1. Berpusat pada pasar
Pengusaha perlu membuat peluang penjualan yang
baru, sesuatu peluang yang belum pernah ada ataupun
belum pernah terfikirkan sebelumnya untuk mencari
keuntungan.
2. Menciptakan Inovasi
Inovasi adalah menciptakan sebuah produk yang
unik, produk yang belum ada sebelumnya, sehingga dengan
adanya inovasi ini kita dapat menciptakan suatu produk
dengan semua ide-ide serta pemikiran-pemikiran yang tak
pernah terfikirkan sebelumnya.
3. Jargon Unik
Jargon atau biasanya disebut dengan slogan adalah
sebuah bahan yang dapat menarik perhatian konsumen
dengan kata-kata singkat namun dapat memberikan kesan
mendalam bagi konsumen.
5. Tujuan Blue Ocean Strategy
20

a. Mengetahui Pasar
Sebelum para pebisnis akan terjun ke sebuah pasar,
pebisnis juga harus memahami jenis pasar yang akan dimasuki
oleh produknya, hal ini biasanya dilakukan untuk mencari
informasi apakah produk yang akan dijualnya akan laku keras
atau tidak.
b. Mencapai Target dan Segmentasi
Kita mempunyai sebuah produk, namun kita gagal
dalam memperkenalkan produk tersebut kepada konsumen,
sudah dipastikan akan terjadi penumpukan atau produk yang
terbuang sia-sia. Maka dari itu dibutuhkannya target dan
segmentasi agar kita tahu siapa yang dapat membeli serta
mengerti produk kita ketika dipasarkan.
c. Mengetahui kesempatan sukses dan cobalagi (gagal)
Saat kita akan memulai sebuah usaha maka disinilah
kita akan tahu presentase kita akan meraih kesuksesan ataupun
kegagalan yang akan kita raih.
d. Menjadi Pemimpin Pasar
Biasanya diawali dengan permintaan konsumen yang
snagat banyak, maka kita harus memenuhinya maka dari
situlah kita dapat menjadi pemimpin pasar dibandingkan
dengan pesaing. Disini kita akan mengetahui apa yang sedang
dibutuhkan oleh konsumen jika kita cermat dalam menangkap
maksud dari konsumen.
2.2.6 Inovasi Baru
Inovasi adalah kunci sebuah keberhasilan perusahaan dalam
menggungguli sebuah persaingan perusahaan. Adanya
pemikiranpemikiran aneh dalam melakukan kegiatan bisnis adalah
dua pilar utama untuk menjalankan atau menjamin
keberlangsungan bisnis di masa depan. Tanpa adanya inovasi
21

sebuah perusahaan akan tertinggal oleh pelanggan. (Wiyono et al.,


2020)
2.2.7 Kualitas Produk
Menurut (Daga, 2017) ia menjelaskan bahwa kualitas
produk adalah suatu keharusan yang mendapat perhatian besar dari
perusahaan, dengan mempertimbangkan kualitas produk yang
relevan berhubungan erat dengan kepuasan konsumen. Berbicara
tentang mengembangkan sebuah program yang mencapai pasar
yang diinginkan, sebuah perusahaan perlu menciptakan produk
atau layanan mana yang harus dimulai dan diirancang untuk
memenuhi keinginan pelanggan. maka, perusahaan harus memiliki
tujuan mengambil jalan mulus agar hati konsumen dapat tertarik
dengan produk yang di produksi. Konsumen biasanya
mengharapkan produknya mampu menyentuh hati konsumen
dengan rasa puas dan memiliki rasa kebanggan akan produk yang
ia beli.
22

2.3 Kerangka pemikiran


Usaha yang berada di Dusun Babatan, Desa Jenggawah ini
merupakan sebuah usaha yang menciptakan produk dengan telaten dengan
menggunakan bahan dasar benang.

Maka dari itu dapat peneliti simpulkan dalam kerangka konseptual


berikut ;

Situasi Persaingan Usaha Kerajinan


Tangan

Analisis penerapan Blue Ocean Strategy pada UMKM Kerajinan


Tangan

Inovasi Produk Kualitas Produk

Kanvas Strategi

Kerangka kerja empat langkah

Harga yang ditawarkan

Menuju pelanggan yang tepat

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran


23

2.3.1 Deskripsi Kerangka Pemikiran


1. Pemetaan situasi persaingan usaha
Pemetaan ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan rincian
tentang masalah apa yang sering terjadi pada persaingan usaha di sekitar
usaha yang ada di jember. Kemudian permasalahan tersebut diangkat
untuk dijadikan sebuah penelitian dan mencari pemecahan atau solusi atas
permasalahan tersebut.
2. Situasi persaingan usaha kerajinan tangan
Kondisi ini ditujukan agar peneliti dapat mengetahui situasi
persaingan usaha kerajinan tangan yang akan diteliti, disini peneliti
mendalami permasalahan yang ada di objek untuk dicari solusi atas
masalah tersebut. Disini peneliti juga dituntut untuk mencari focus
penelitian yang akan peneliti bahas dengan dasar masalah yang ada.
3. Analisis penerapan Blue Ocean Strategy (BOS) pada UMKM Kerajinan
Tangan
Pada tahap ini peneliti mulai mengenali strategi apa yang berkaitan
dengn blue ocean strategi sehingga dapat menjadi solusi terbaik dengan
adanya permasalahan tersebut.
4. Inovasi Produk dan Kualitas Produk
Pada tahap ini bertujuan untuk menganalisa apa saja produk yang
harus di inovasi, serta bagaimana kualitas setelah dan sebelum adanya
inovasi, tahap ini dilakukan setelah adanya strategi usaha dengan
pendekatan samudera biru, tetapi dalam melakukan sebuah inovasi
maupun menciptakan kualitas peneliti juga memikirkan cara untuk
mewujudkannya.
5. Kanvas strategi
Tahap selanjutnya adalah menggunakan kanvas strategi sebagai
salah satu cara menciptakan sebuah inovasi pada produk maupun kualitas
24

yang akan dilakukan, dengan demikian peneliti dapat memiliki data berupa
peminat competitor di berbagai penjuru pasar yang ada.
6. Kerangka Kerja empat langkah
Tahap ini juga merupakan cara dilakukannya untuk pemecahan
permasalhan yang sedang dihadapi dengan cara empat langkah yaitu
menghapus, mengurangi, meningkatkan dan menciptakan. Itu adalah 4
langkah dalam strategi blue ocean yang harus dikerjakan agar
mendapatkan suatu solusi yang diinginkan.
7. Harga yang ditawarkan
Hampir tahap penyelesaian, setelah melakukan inovasi pada
produk dengan menggunakan kerangka kerja blue ocean. Maka, produk
akan ditawarkan kepada pelanggan dengan harga sesuai kualitas serta
adanya inovasi yang baru.
8. Pelanggan yang tepat
Tahap terakhir dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, dimana
peneliti akan menjual atau menawarkan beberapa produk yang sudah
berinovasi dan memiliki kualitas yang baik, selanjutnya kan ditawarkan
kepada pelanggan yang deal akan harga serta nantinya dapat memberika
pesan untuk perbaikan selanjutnya.
25

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Tipe Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
kualitatif, digambarkan secara lengkap tentang strategi usaha
dengan pendekatan Blue Ocean Strategy serta melakukan analisa
dan memberikan jalan pemecahan terhadap permasalahan yang
diteliti. Dengan mengumpulkan data-data melalui observasi dan
wawancara dan juga studi pustaka atau pengumpulan atau
pendokumentasian informasi arsip dilakukan dengan cara
menjabarkan temuan atau fenomena dan menjabarkannya sesuai
fakta berdasarkan apa yang ditemukan dilapangan.
3.1.2 Tipe Penelitian
Penelitian ini memiliki tipe dengan menggunakan
pendekatan Deskriptif untuk memahami individu serta meneliti
populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data dengan
menggunakan instrument penelitian, biasanya juga disebut sebagai
metode yang penelitiannya secara alamiah.
3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti akan mengambil tempat yang diteliti pada Usaha
Kerajinan Tangan yang berada di Dusun Babatan, Desa Jenggawah,
Kec. Jenggawah. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan atau
dilaksanakan sampai data informan jenuh di Dusun Babatan, Desa
Jenggawah, Kec. Jenggawah.
26

3.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan jenis data primer dan data sekunder,
dimana data primer yang digunakan dalam penelitian ini mengenai
gambaran umum tentang sebuah usaha kerajinan tangan, dan data yang
yang diperoleh secara langsung ke tempat penelitian dan wawancara
langsung kepada pemilik. Data sekunder yang digunakan adalah data yang
didapat melalui jurnal, buku ataupun arsip yang ada pada objek penelitian
sebagai penunjang data primer yang berkaitan dengan objek yang akan di
teliti.
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan
peneliti untuk mengumpulkan informasi fakta dari lapangan yang
mendukung penelitian, yang nantinya digunakan sebagai dasar pembuatan
instrumen penelitian.
Adapun pengumpulan data ini menggunakan tahap sebagai berikut :
a. Wawancara
Dikemukakan oleh (Hansen, 2020) Wawancara adalah salah satu
bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan orang yang diwawancarai.
Dalam hubungan tatap muka, komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya
jawab, jadikan tindakan dan ekspresi orang yang diwawancarai sebagai
bola media yang melengkapi kata yang diucapkan. Oleh karena itu,
wawancara tidak hanya dapat memperoleh pemahaman atau ide, tetapi
juga menangkap perasaan, pengalaman, emosi, motivasi.
Lalu peneliti disini akan melakukan wawancara bersama pihak
terkait seperti pemilik usaha dan karyawan untuk mengetahui
permasalahan dan hambatan yang dirasakan dalam menjalankan usaha ini.
b. Observasi (Pengamatan)
Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu
teknik dalam pengumpulan data kualitatif. Observasi adalah
metode pengumpulan data dimana peneliti mendokumentasikan
apa yang di saksikan selama penelitian berlangsung. Menyaksikan
setiap adanya fenomena-fenomena dengan melihat, mendengarkan,
27

merasakan lalu dicatat seobjektif mungkin (Gulo, 2002) Observasi


adalah bagian dari pengumpulan data dimana observasi adalah
pengumpulan data langsung dari lapangan. Observasi adalah proses
mengamati terlebih dahulu kemudian secara sistematis, logis,
obyektif dan rasional mencatat berbagai fenomena yang
sebenarnya bukan buatan manusia atau pendapat manusia.
Peneliti juga akan mengamati proses produksi barang serta
permasalahan apa yang terjadi sehingga barang tersebut perlu
diinovasi agar mampu bersaing dengan competitor.
c. Studi Pustaka
Studi pustaka atau data berbentuk dokumen adalah sebuah
pengumpulan data dengan cara membaca, mempelajari, yang tidak
ditujukan langsung pada subjek penelitian. Biasanya studi pustaka
bisa disebut dengan research library artinya mencari di
perpustakaan sebagai bahan pendukung, atau mempelajari
beberapa buku maupun dokumen perusahaan agar penelitian dapat
maksimal.
3.3 Penentuan Informan
Peneliti menggunakan Teknik Purposive sebagai penentuan
pemilihan Informan. Informan adalah sseorang yang dapat dimintai
bantuan untuk melaksanakan penelitian ini secara berlangsung. Informan
juga memiliki kriteria sebagai syarat terpenuhinya sebuah informasi.
Selain itu, peneliti merupakan Instrumen penelitian dalam mengumpulkan
data dan pengimplementasian data dengan bantuan pedoman wawancara.
Wawancara ini bersifat semi-struktur karena dalam pelaksanannya sangat
bebas melakukan wawancara, tetapi juga ada pertanyaan yang sudah
terstruktur sehingga mempermudah kita dalam menanyakan data yang
diperlukan serta dapat menguasai alur yang akan dijalankan. Agar
penelitian ini menjadi terarah secara jelas, peneliti akan menentukan
kriteria informan:
28

Kriteria dalam penelitian yaitu :


1. Pemilik Industry Kerajinan Tangan Rumahan.
2. Karyawan yang bekerja minimal 1 tahun pada bagian proses
pembuatan kerajinan tangan.
3. Pelanggan.
Seperti kriteria yang disebutkan bahwa pemilihan informan dalam
penelitian ini, peneliti memutuskan informan pertama yang tepat adalah
pemilik dari Usaha Kerajinan Tangan Rumahan sebagai narasumber yang
berpengalaman.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik Analisis data dalam penelitian ini, menggunakan model
interaktif Miles, Huberman, Saldana 2014 dalam (Wanto, 2018) sebagai
berikut :
1. Kondensasi data (Data Condensation)
Kondensasi data merujuk pada proses pemilihan, memfokuskan,
menyederhanakan, mengabstraksikan, dan mentransformasikan data
yang mendekati keseluruhan bagian dari catatan lapangan secara
tertulis, transkrip wawancara, dokumen-dokumen dan materi-materi
empiris. Kesimpulannya bahwa proses kondensasi data ini diperoleh
setelah peneliti melakukan wawancara dan mendapatkan data tertulis
yang ada di lapangan, yang nantinya traskrip wawancara tersebut
dipilah-pilah untuk mendapatkan fokus penelitian yang dibutuhkan
oleh peneliti.
2. Penyajian Data ( Data Display )
Penyajian informasi berupa deskripsi singkat, grafik, hubungan
antar kategori, flowchart, dll. Lebih mudah untuk melihat informasi
dan memahami apa yang terjadi dan atas dasar apa pekerjaan
selanjutnya direncanakan. Selain teks naratif, ini juga bisa berupa
diagram dan matriks.
29

3. Kesimpulan ( Conclusion Drawing )


Langkah selanjutnya adalah menyimpulkan hasil data –data
yang sudah diperoleh. Kesimpulan awal yang disajikan bersifat
sementara dan akan berubah jika tidak ditemukan bukti yang cukup
kuat untuk mendukung tahap pengumpulan data selanjutnya. Namun
ketika kesimpulan awal didukung oleh bukti yang valid dan konsisten,
peneliti kembali ke lapangan untuk mengumpulkan kesimpulan yang
disajikan berdasarkan data yang dapat dipercaya.

3.6 Uji Keabsahan Data


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes Triangulasi
Triangulasi merupakan data yang umum digunakan, dimana data diperiksa
menggunakan beberapa pandangan yang berbeda, biasanya menggunakan
hasil wawancara dan dibandingkan dengan objek yang diteliti.
Pengumpulan data ada tiga teknik dalam triangulasi, yaitu :
1. Menurut (Kasiyan, 2015) triangulasi sumber adalah Triangulasi yang
menggunakan sumber berarti membandingkan dan tingkat keandalan
informasi yang diperoleh pada waktu yang berbeda dan dengan alat.
Hal ini dapat dilakukan dengan: a) Membandingkan data observasi
dan hasil wawancara. b) Perbandingan antara apa yang dikatakan
seseorang di depan umum dan apa yang dikatakannya secara pribadi.
c) Bandingkan apa yang dikatakan mengenai situasi penelitian dan apa
yang dikatakan sepanjang waktu. d) Bandingkan situasi dan cara
pandang orang yang dianggap biasa dengan orang terpelajar dan
pejabat pemerintah. e) Bandingkan hasil wawancara dengan isi
dokumen terkait. Hasil yang diharapkan dari perbandingan berupa
alasan persamaan atau perbedaan.
2. triangulasi teknik , yaitu dengan memanfaatkan penelitian atau untuk
pengecekan kembali kebenaran data. Cara lain adalah
membandingkan hasil analisis dengan data yang lainnya, dan
30

pemanfaatan teknik untuk mengurangi pelencengan dalam


pengumpulan suatu data hasil penelitian.
3. triangulasi waktu, sederhanya adalah dilakukan dengan cara
melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain
dalam waktu dan situasi yang berbeda, maka dilakukan secara
berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian
datanya. Waktu yang digunakan peneliti yaitu ketika pagi dan siang.
Tujuan dari triangulasi adalah untuk meningkatkan kemampuan
teoretis, metodologis, dan interpretif penelitian kualitatif. Triangulasi juga
dapat diartikan sebagai kegiatan melalui berbagai data pemeriksaan
sumber, teknik dan waktu. Selain itu, ada hal lain yang harus diperhatikan
yaitu tentang instrumen, disini instrumen adalah kunci sukses mencari
berita, jika instrumen memiliki pengalaman yang kaya dan mau belajar
maka akan mendapat banyak manfaat serta informasi.
31

DAFTAR PUSTAKA
Andriani, D. (2013). Pendekatan Blue Ocean Strategy untuk Meningkatkan
Strategi Pelayanan. Jurnal Manajemen Informatika, 1(5), 1–16.
Arief, I. F., & Maupa, H. (2021). Perumusan Strategi dengan Pendekatan Blue
Ocean Strategy pada PT Alpha Beta Charlie (ABC). Jurnal Manajemen
Bisnis Dan Kewirausahaan, 5(5), 476.
https://doi.org/10.24912/jmbk.v5i5.13288
Daga, R. (2017). Citra, Kualitas Produk dan Kepuasan Pelanggan (Issue May
2017). https://www.researchgate.net/publication/334957485
David, F. R. (2004). Strategic Management Concepts and cases. Perpustakaan
Unika Atma Jaya. https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?
tabID=61&src=k&id=76005
Djorghi, E. R. S., & Sunarya, E. (2022). Perumusan Blue Ocean Strategy Dalam
Upaya Memenangkan Persaingan Bisnis (Studi Pada Barn Coffee
Sukabumi). Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING),
6(1), 281–288. https://doi.org/10.31539/costing.v6i1.4333
Gulo, W. (2002). Metodologi Penelitian. Gramedia Widiasarana Indonesia.
https://www.ptonline.com/articles/how-to-get-better-mfi-results
Hakim, B. R. (2014). Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. In Aswaja
Pressindo.
Halim, A. (2020). Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Mamuju. Jurnal Ilmiah
Ekonomi Pembangunan, 1(2), 157–172.
https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP/article/view/39
Hansen, S. (2020). Investgasi Teknik Wawancara dalam Penelitian Kualitatif
Manajemen Kontruksi. Jurnal Teoretis Dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
JurnalTeoretis Dan Terapan Bidang Rekayasa Sip, December.
https://doi.org/10.5614/jts.2020.27.3.10
Hati, S. W., & Rusda Irawati. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm) di Kota Batam. Jurnal Ilmiah
Akuntansi Dan Bisnis, 1, 545–558.
32

Kasiyan. (2015). Kesalahan Implementasi Teknik Triangulasi Pada Uji Validitas


Data Skripsi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fbs Uny. Imaji,
13(1), 1–12. https://doi.org/10.21831/imaji.v13i1.4044
Kementerian Keuangan RI. (2023). Laporan Ekonomi & Keuangan Perekonomian
Indonesia 2022 Tumbuh Solid. Laporan Ekonomi & Keuangan Bulanan, 5–
8.
Kim & Mauborgne. (2005a). Blue Ocean Strategy. In Jurnal Ilmu Pendidikan
(Vol. 7, Issue 2).
Kim & Mauborgne. (2005b). Blue Ocean Strategy. Harvard Business Review.
http://www.blueoceanstrategy.com/
Kurniawansyah, D. (2020). Kinerja Umkm Di Kabupaten Jember : Studi Empiris
Sebelum Dan Sesudh Penerapan Metode Time-Driven Activity-Based
Costing. Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis Airlangga, 5(1), 834.
https://doi.org/10.31093/jraba.v5i1.207
Maulani, G. A. F., & Hamdani, N. A. (2023). Perencanaan Strategis Sistem
Informasi Menggunakan Blue Ocean Strategy. 01, 1–92.
Puspitasari D, N. L. (2019). Pengembangan Usaha Melalui Penerapan Blue Ocean
Strategy (Bos) Pada Ukm Batik Zie Semarang. Jurnal Ilmiah Akutansi,
10(3), 31–40.
Putri, N. A. (2022). Pengaruh Literasi Keuangan dan Kapabilitas Inovasi terhadap
Keunggulan Bersaing dan Kinerja UMKM Kerajinan Tangan di Kabupaten
Jember. Opinia De Journal, 2(1), 1–13.
Sari, N. I., Sari, M. I., & Rahayu, J. (2022). RANCANGAN STRATEGI
PENGEMBANGAN USAHA DENGAN PENDEKATAN BLUE OCEAN
STRATEGY PADA USAHA BAKSO HADIRIN KENCONG KABUPATEN
JEMBER. 20(2), 203–212.
Statistik, B. P. (2022). Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Jember. Badan Pusat
Statistik Kabupaten Probolinggo, 09, 1–12.
https://takalarkab.bps.go.id/publication/2020/04/27/6332cc920af98c0b1a496
706/kabupaten-takalar-dalam-angka-2020-.html
Suyudi, M., & Suryana, H. (2020). Perancangan Strategi Bisnis Dengan
33

Pendekatan Blue Ocean Dalam Meningkatkan Penjualan ( Studi Kasus :


PD . Hj . Imat Cianjur ). 4(1), 47–52.
Tanjung, Y. W., & Widiasyih, A. S. (2021). Blue Ocean Strategy Pada Usaha
Pengolahan Kopi “Ud Tyyana Coffee” Di Kabupaten Tapanuli Selatan.
Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian Dan
Agribisnis, 20(2), 321–332. https://doi.org/10.31186/jagrisep.20.2.321-332
Taufiqurokman. (2016). Manajemen Strategik. In Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama.
UMKM Tulang Punggung Perekonomian Nasional. (2022). DPR-RI Berita.
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/42324/t/UMKM+Tulang+Punggung+P
erekonomian+Nasional
Wanto, A. H. (2018). Strategi Pemerintah Kota Malang Dalam Meningkatkan
Kualitas Pelayanan Publik Berbasis Konsep Smart City. JPSI (Journal of
Public Sector Innovations), 2(1), 39. https://doi.org/10.26740/jpsi.v2n1.p39-
43
Wiyono, H. D., Ardiansyah, T., & Rasul, T. (2020). KREATIVITAS DAN
INOVASI DALAM BERWIRAUSAHA. Jurnal Usaha, 1(2), 19–25.
https://journal.unindra.ac.id/index.php/usaha/article/view/503/497
Wulandewi, D. M., & Mahyuni, L. P. (2023). Blue Ocean Strategy untuk
Meningkatkan Daya Saing Ekspor Kerajinan Kerang. Ekonomis: Journal of
Economics and Business, 7(2), 1288–1294.
https://doi.org/10.33087/ekonomis.v7i2.889
Yinghan, L. (2017). The Business Model Study on Red Collar Group: Based on
the Perspective of Blue Ocean Strategy. Chinese Studies, 06(02), 123–131.
https://doi.org/10.4236/chnstd.2017.62011
Yunus, E. (2016). Manajemen Strategi (A. A. Christian (Ed.); 1st ed.). CV. Andi
Offset. https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=vKk5DgAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=manajemen+strate
gi+bisnis&ots=w942Gsxw5I&sig=BBBWRodRfhYW-
OLToCAco2kGvuI&redir_esc=y#v=onepage&q=manajemen strategi
bisnis&f=false
34

Anda mungkin juga menyukai