YUYUN MEILIDA
Jurusan Magister Ilmu Ekonomi
Program Pascasarjana UPR BBE 218 008
Latar belakang
Kalteng Nasional
14
Akan tetapi hal tersebut bertolak
127.01 6.72
10
6.35
5.64 6.16 belakang apabila melihat kenyataaan
8 bahwa masih banyak jumlah penduduk
6
5.02 5.07 5.06 5.02
miskin di Provinsi Kalimantan Tengah.
4.79
4
2
0
2015 2016 2017 2018 2019
3
Tengah lebih tinggi dari Pertumbuhan
2
ekonomi Nasional.
1
0
2018 2019
Indeks Gini Laju Pertumbuhan
14 0.4
0.3
10 0.26
0.25 0.25 0.26 0.25
0.24 0.24
Laju Pertumbuhan
0.25
8
Indeks Gini
7.27 7.47
0.2
6 6.21 6.16
5.56 5.57 0.15
4
0.1
2 2.17
0.05
1.32
0 0
1987 1990 1996 1999 2000 2004 2009 2014 2019
perbedaannya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah letak objek
kajiannya. Sedangkan kesamaan dari penelitian di atas adalah mengacu pada penelitian
lapangan dan orientasi penelitian mengarah kepada tingkat kesejahteraan dan
kesetaraan masyarakat.
KERANGKA
KONSEP
Otonomi Daerah
UU No 23 Tahun
UU No 9 Tahun 2015
2014
Pembangunan Ketimpangan
Ekonomi Daerah Pendapatan
Pertumbuhan
Ekonomi
KERANGKA
PENELITIAN
SEBELUM
SEBELUM
DESENTRALISASI
DESENTRALISASI
PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN
EKONOMI
EKONOMI
(( Teori
Teori Kuznets)
Kuznets)
DESENTRALISASI
DESENTRALISASI KETIMPANGAN
KETIMPANGAN
(( Teori
Teori Kutub
Kutub Pertumbuhan)
Pertumbuhan) (Y)
(Y)
DUMMY
DUMMY
DESENTRALISASI
DESENTRALISASI
SESUDAH
SESUDAH
DESENTRALISASI
DESENTRALISASI
H1 : Bahwa Indeks Ketimpangan di Provinsi Kalimantan
Tengah termasuk dalam kategori ketimpangan rendah.
HIPOTESIS
UJI HIPOTESIS
Uji Koefisien Determinasi
Uji Simultan (Uji F)
Uji Parsial ( Uji t )
BAB V HASIL ANALISIS
Indek Williamson
• Dari grafik di atas terlihat rata-rata Indeks ketimpangan sebesar 0,207. Angka ini
• Dari grafik di atas terlihat rata-rata Indeks ketimpangan sebesar 0,207. Angka ini
menunjukkan bahwa di Propinsi Kalimantan Tengah distribusi pendapatannya relatif masih
menunjukkan bahwa di Propinsi Kalimantan Tengah distribusi pendapatannya relatif masih
merata, dengan kata lain mengalami ketimpangan/disparitas pendapatan yang relative
merata, dengan kata lain mengalami ketimpangan/disparitas pendapatan yang relative
rendah. Secara umum nilai Indeks Williamson provinsi Kalimantan Tengah selama periode
rendah. Secara umum nilai Indeks Williamson provinsi Kalimantan Tengah selama periode
penelitian tahun 2010 – 2019 mengalami penurunan yang signifikan .
penelitian tahun 2010 – 2019 mengalami penurunan yang signifikan .
UJI NORMALITAS
F-statistic
F-statistic 1.482528 Prob.
1.482528 Prob.F(2,25)
F(2,25) 0.2464
0.2464
Obs*R-squared
Obs*R-squared 3.286844 Prob.
3.286844 Prob.Chi-Square(2)
Chi-Square(2) 0.1933
0.1933
F-statistic
F-statistic 1.507301 Prob.
1.507301 Prob.F(1,30)
F(1,30) 0.2291
0.2291
Obs*R-squared
Obs*R-squared 1.530871 Prob.
1.530871 Prob.Chi-Square(1)
Chi-Square(1) 0.2160
0.2160
MODEL KESELURUHAN
1. Koefisien determinasi (R2) 0,4485
UJI NORMALITAS
UJI AUTOKORELASI variabel yang dipilih pada variabel independen secara bersama-
UJI HETEROKEDASITAS sama dapat menjelaskan keragaman variabel dependen dengan
kontribusi sebesar 44,85 persen, sedangkan sisanya sebesar 55.15
persen dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan
pada penelitian ini.
Teori Harrod Domar dan Neo klasik, menyatakan bahwa peranan kapital sangat penting
terhadap pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dimana wilayah dengan potensi yang
tinggi akan memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi pula. Karena perbedaan potensi
tersebutlah yang menjadikan wilayah satu timpang dengan wilayah lainnya.
Didukung dengan hasil penelitian juliansyah roy ( 2015) bahwa desentralisasi fiskal
Didukung dengan hasil penelitian juliansyah roy ( 2015) bahwa desentralisasi fiskal
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pendapatan dalam kesetaraan di kalimantan
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pendapatan dalam kesetaraan di kalimantan
timur
timur
KESIMPULAN
(1) Pertumbuhan ekonomi
Ketimpangan pendapatan di
Provinsi Kalimantan Tengah pada berpengaruh positif terhadap
periode penelitian menggunakan indeks gini sebelum diterapkan
indeks Williamson menunjukkan
bahwa ketimpangan/ disparitas desentralisasi. (2)Pertumbuhan
pendapatan di Propinsi ekonomi berpengaruh negatif
Kalimantan Tengah tergolong
pada ketimpangan rendah . dan terhadap indeks gini (LNGINI)
menunjukkan kecenderungan setelah diberlakukannya
menurun, karena berada pada
ambang batas 0,2 dengan rata-rata desentralisasi. Setiap kenaikan satu
ketimpangan 0.22 persen dalam PDRB maka akan
menurunkan indeks gini sebesar -
0.152 persen.