Anda di halaman 1dari 24

MALIKI

Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja

1
OUTLINE

LATAR BELAKANG

KONDISI KETIMPANGAN DAN PENYEBAB


KETIMPANGAN

STRATEGI PENURUNAN KETIMPANGAN

SDGS DAN RPJMN 2015-2019

2
LATAR BELAKANG

3
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN
Pertumbuhan PDB diharapkan mencapai 8% pada tahun 2019

50,000
PDB per Kapita 43,403
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
45,000 7.0
40,000 36,508
33,531 6.0
(dalam ribu Rupiah

35,000 6.3 6.5


6.2 6.3
30,659 6.0
5.0 5.7 5.8
30,000 27,029 5.5
23,881 5.0 5.1
25,000

dalam %
21,365 4.0 4.6
20,000 17,290 3.0
14,816
15,000 12,484
10,480 2.0
10,000
5,000 1.0

0 0.0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Tingkat Pengangguran Terbuka dan Pertumbuhan Ekonomi


Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi
negara ASEAN TahunQ1-2013
2013 Pendapatan perkapita
10.00% di Beberapa Negara
7.90%
Indonesia cenderung
8.00%
6.50% 6.25% 6.04%
7.10%
terus meningkat
6.30% 5.90%
6.00%
4.00%
Pertumbuhan
4.00%
1.80%
3.30%
2.70%
2.22% 2.00%
ekonomi Indonesia
1.70% 1.90%
2.00% 1.30% 1.10%
0.62% 0.10%
1.10% relatif lebih tinggi
0.00% dibanding sebagian
negara di ASEAN
Namun, TPT juga
TPT Pertumbuhan Ek. termasuk tinggi. 4
PARTISIPASI TENAGA KERJA PEREMPUAN
DAN EKONOMI

Peningkatan partisipasi kerja perempuan akan dapat


meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Peningkatan pendapatan perempuan akan memberikan
efek positif terhadap kualitas pertumbuhan ekonomi ==
meningkatkan bargaining position di rumah
tangga, terutama untuk pendidikan dan kesehatan anak
anak
SDG 1 merupakan agenda yang sangat esential dan
membutuhkan upaya sinergi dari semua target (goal)
yang terkait dan hindari potensi trade-off antara
penurunan kemiskinan dan keberlanjutan sumber daya
alam (lingkungan)
Kondisi Ketimpangan dan
Penyebab Ketimpangan
INDEKS GINI DAN LAJU PERTUMBUHAN
PENGELUARAN RIIL PERKAPITA, 2001-2015
41 41 42
38 41
36 37
35
33 33
33 32 32 Indeks Gini
Angka Kemiskinan
Angka Pengangguran
Pertumbuhan
18.4 18.2 17.8
17.4 16.7 16 16.6 15.4 14.2 13.3 12.5 11.96 11.4 11.2 11.2
9.6 9.9 10.26 10.45 9.75 8.46
8.1 9.1 8.14 7.41 6.32
6.8 5.88 5.7 5.81
3.6 4.5 5 5.7 5.5 6.3 6 4.6 6.2 6.2 5
4.8 6.5 5.7

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Feb-15

Sangat miskin tumbuh sedikit di atas 2%


Sekitar miskin dan rentan sedikit di
bawah 2% sampai dengan %tile ke-40
Kelas menengah (%tile 40-80) tumbuh di
bawah rata-rata nasional
%tile
Hanya 20% terkaya tumbuh di atas rata-
Penduduk
rata nasional
PENDUDUK 40 PERSEN TERENDAH

Empat kelompok rumah tangga yang diperkirakan


berada pada 40 persen penduduk berpendapatan
terbawah adalah :

Angkatan kerja yang bekerja tidak penuh terdiri


dari penduduk yang bekerja paruh waktu,
rumah tangga nelayan,
rumah tangga petani berlahan sempit,
rumah tangga sektor informal perkotaan,
rumah tangga buruh perkotaan (buruh industri)
Usaha mikro kecil termasuk rumah tangga yang Pekerja
Rentan:
bekerja sebagai pekerja keluarga,
47,3 juta
Penduduk miskin yang tidak memiliki aset
termasuk pekerjaan.

Miskin
tanpa
aset: 17
Sumber : diolah dari Sensus Pertanian BPS, 2013 juta Slide - 9
PROFIL PEKERJA KOTA DAN DESA
(dalam Ribu Orang)
memperlihatkan bahwa perempuan banyak di sektor
informal
Kota Desa
30,000 30,000
25,000 25,000
20,000
20,000
15,000
15,000
10,000
10,000 5,000
5,000 0
0 Formal Informal Formal Informal
Formal Informal Formal Informal
2011 2014
2011 2014
Pekerja Laki-laki Pekerja Perempuan Pekerja Laki-laki Pekerja Perempuan

Pekerja perempuan di perkotaan secara umum bekerja di sektor


formal dan informal, dengan perbedaan yang tidak mencolok.
Namun, di perdesaan, pekerja perempuan banyak bekerja di
sektor informal, dan hanya sedikit sekali bekerja di sektor
informal
Perubahan dari informal ke formal terjadi namun tidak terlalu
banyak baik di kota maupun di desa.
Dengan profil seperti ini, pekerja perempuan rawan terhadap
diskriminasi pengupahan, kondisi kerja yang tidak sehat.....
JUMLAH PEKERJA SETENGAH PENGANGGUR
(<35 JAM, dalam Ribu Juta)

14,000

12,000

10,000
Pertanian

8,000 Pertambangan
Industri
6,000 Listrik, Gas & Air
Konstruksi
4,000 Perdagangan & Restoran
Transportasi & Komuni
2,000
Lembaga Keuangan

0 Jasa Kemasyarakatan
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

2011 2014

Dengan TPAK Perempuan sekitar 50%, hampir setengah dari itu adalah setengah penganggur atau bekerja di
bawah 35 jam: pekerja perempuan setengah penganggur sebanyak 20 juta orang, total pekerja perempuan 43
juta. Dalam 3 tahun terakhir, profil ini tidak banyak berubah.
Pekerja perempuan setengah penganggur, dengan jumlah jam kerja kurang dari 35 jam, terkonsentrasi di sektor
pertanian
Apabila dibandingkan dengan pekerja laki-laki, pekerja perempuan lebih banyak di sektor non-pertanian. Meski
jumlah pekerja laki-laki setengah penganggur lebih banyak sekitar 1,36 Juta orang.
SETENGAH PENGANGGUR BERDASARKAN
FORMAL DAN INFORMAL
(dalam ribu orang)
20,000
Pekerja keluarga/tak dibayar
18,000 1 7,0 5
1 6,704 1 6,4 0 1 6,7 0 10,000
8 1 2
16,000 9,000
14,000 8,000
12,000 7,000
10,000 6,000
Informal
8,000 5,000
6,000 4,789 5,222 Formal 4,000
4,064 4,150
4,000 3,000
2,000 2,000
- 1,000
-laki Perempuan P erem uan 0
Laki Laki -laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
p
2011 20 14

Kondisi pekerja perempuan setengah penganggur hampir


75% dari mereka adalah informal.
Setengah dari informal tersebut adalah pekerja keluarga dan
tidak dibayar. Dibandingkan dengan laki-laki, pekerja
keluarga dan tidak dibayar perempuan jauh lebih tinggi.
Banyak dari mereka membantu usaha keluarga
STRATEGI PENURUNAN
KETIMPANGAN

13
PERSOALAN KETIMPANGAN DAN UPAYA
PEMECAHANNYA

Identifikasi terjadinya Ketimpangan


1. Ketimpangan ekonomi dicerminkan oleh timpangnya pertumbuhan pengeluaran antar
kelompok masyarakat
2. Ketimpangan non-ekonomi ditujukan dengan akses pelayanan dasar, yaitu kesehatan,
pendidikan, air dan sanitasi, dan pelayanan dasar lainnya
3. Kesenjangan antar wilayah

Pekerja Formal vs Perkotaan vs


Pekerja Informal Perdesaan
KESENJANGAN
ANTAR KELOMPOK EKONOMI
ANTAR WILAYAH
EKONOMI dan
NON-EKONOMI
Pertanian vs Non- Indonesia Timur vs
Pertanian Indonesia Barat

Slide - 14
STRATEGI DALAM MENGURANGI
KETIMPANGAN
Memaksimalkan potensi ekonomi dan menyertakan sebanyak-banyaknya angkatan kerja dalam pasar
tenaga kerja yang baik (Decent Work),
Mendorong pertumbuhan di berbagai sektor pembangunan, seperti pertanian, industri, dan jasa, untuk
menghindari pertumbuhan yang cenderung ke sektor padat modal
Memperbesar investasi untuk menciptakan kesempatan kerja seluas-luasnya khususnya dalam mendorong
formalisasi pekerja informal (quick win)
Memberikan perhatian khusus kepada usaha mikro dan kecil dengan dukungan penguatan
teknologi, pemasaran, dan permodalan (financial inclusive), dan akses pasar yang luas seperti halnya usaha
besar
Memperluas ekonomi perdesaan dan mengembangkan sektor pertanian dengan meningkatkan sarana dan
prasarana perekonomian di daerah pedesaan, akses kredit dan jasa keuangan bagi pelaku ekonomi di
pedesaan dan sumber permodalan lainnya serta pemanfaatan riset dan teknologi pertanian.
Meningkatkan penghidupan yang berkelanjutan melalui penguatan keterampilan bagi penduduk miskin
untuk dapat meningkatkan akses mereka terhadap kegiatan ekonomi produktif
Memastikan perilaku penduduk miskin agar dapat memperoleh pelayanan dasar terutama pendidikan dan
kesehatan
Mengikutsertakan pekerja informal ke dalam Sistem jaminan Sosial Nasional,

2 Strategi untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah:


mempercepat pertumbuhan ekonomi, pemerataan kesejahteraan, dan pemerataan pelayanan dasar di
Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan mempertahankan momentum di Kawasan Barat Indonesia (KBI)
mendorong pemerataan dan percepatan pembangunan Daerah Tertinggal dan Terpencil, Kawasan
Perbatasan, Terluar dan Terdepan. Slide - 15
LANGKAH-LANGKAH IMPELEMENTASI

Penetapan Sasaran yang Jelas pada Indikator Kunci


(Difokuskan pada wilayah perdesaan, pesisir & terpencil) :

Kemiskinan Ketertinggalan

Stabilisasi Ekonomi Makro


Menjaga Pertumbuhan yang Inklusif Pengendalian Inflasi

Service Delivery System


Pengembangan Data Base Terpadu
Kemiskinan/IKW, pengangguran/pekerja rentan
Capacity Building
Pemda dan Aparat Desa:TKPKD, P3BM, PTKD
Ketenagakerjaan dan UMKM
Penguatan Sist. Monev Quick Wins
SPM, Skema Pembiayaan

Program Aksi

Perlindungan Pelayanan Dasar : Perluasan Kesempatan Kerja dan Berusaha:


Identitas Hukum Peningkatan kuantitas dan kualitas pekerjaan bagi
Sosial:
Perlindungan (SRT) penduduk kurang mampu
Jaminan Sosial
Kesehatan Peningkatan kualitas/mutu angkatan kerja
Bantual Sosial
Pendidikan Perluasan akses modal dan berusaha
Asuransi
Infrastruktur Dasar Pengembangan UMKM
Sukarela
Lokasi dengan pendk
Petani, nelayan Slide - 16
40% terendah
HARMONISASI SDGS AND
RPJMN 2015-2019

17
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


1) Membangun untuk manusia danmasyarakat;
2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan
yang makin melebar. Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan
menengah bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-
pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan;
3) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan
ekosistem

3 DIMENSI PEMBANGUNAN

DIMENSIPEMBANGUNAN DIMENSIPEMBANGUNAN DIMENSI PEMERATAAN&


MANUSIA SEKTOR UNGGULAN KEWILAYAHAN

Kedaulatan Pangan Antarkelompok


Pendidikan Pendapatan
Kedaulatan Energi & Antarwilayah:(1)
Kesehatan Ketenagalistrikan Desa,(2)
Perumahan Kemaritiman dan Pinggiran, (3)Luar
Kelautan
Jawa, (4) Kawasan
Mental / Karakter Pariwisata dan Industri Timur

KONDISI PERLU
Kepastian dan Keamanan dan
Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB
Penegakan Hukum Ketertiban

QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA


Slide - 18
SDGs by 2030 RPJMN 2015-2019 Note of Action
Reducing at least by half Menurunkan tingkat Strategi khusus
GOAL 1: End poverty in all its the proportion of men, kemiskinan sampai 7- dalam menurunkan
forms everywhere women and children of all 8% pada 2019, dan 3- kemiskinan anak-
ages living in poverty in 4% 2020 (RPJP). anak dan
all its dimensions perempuan di
according to national semua aspek.
Equitable treatment of women definitions.
and girls is fundamental to
poverty eradication Implementation of Cakupan Penerima Memperluas
nationally appropriate Bantuan Iuran (PBI) supply side
social protection systems JKN sebanyak 107,2 juta penyelenggara
and measures for all orang dan Jaminan pelayanan
GOAL 5: Achieve gender before 2030 Sosial Ketenagakerjaan kesehatan.
equality and empower all sebesar 100% untuk Menyusun
women and girls pekerja formal serta strategi khusus
10% pekerja informal sosialisasi untuk
tahun 2019. perluasan
cakupan Jaminan
GOAL 8: Promote
Sosial
sustained, inclusive and Ketenagakerjaan
sustainable economic growth,
Equal rights to economic Perluasan akses
full and productive resources, access to basic terhadap pelayanan
employment and decent work services, ownership and dasar, akses
for all control over land and permodalan, dan akses
other forms of property, kepemilikan aset
inheritance, natural (terutama lahan) bagi
resources, appropriate masyarakat miskin
GOAL 10: Reduce inequality new technology, and (kuantile ekonomi
within and among countries financial services terbawah)
including microfinance
SDGs by 2030 RPJMN 2015-2019
GOAL 1: End poverty in all its Recognize and value unpaid Meningkatkan kualitas
forms everywhere care and domestic work through hidup dan peran perempuan
the provision of public services, dalam pembangunan.
infrastructure and social Memberikan perhatian
protection policies and the khusus pada pada usaha
GOAL 5: Achieve gender promotion of shared mikro serta menjamin
equality and empower all responsibility within the perlindungan sosial bagi
women and girls household and the family as pekerja informal
Guarantee the economic nationally appropriate
independence of women and
girls and provide social policy Eliminate all forms of violence Meningkatkan perlindungan
instruments to support against all women and girls in bagi perempuan dari
womens empowerment. the public and private spheres, berbagai tindak kekerasan,
including trafficking and sexual termasuk tindak pidana
GOAL 8: Promote and other types of exploitation perdagangan orang (TPPO).
sustained, inclusive and meningkatkan kapasitas
sustainable economic growth, kelembagaan PUG dan
full and productive kelembagaan perlindungan
employment and decent work perempuan dari berbagai
for all tindak kekerasan

Note of Action
Diperlukan strategi khusus untuk meningkatkan cakupan
GOAL 10: Reduce inequality kepesertaan pekerja informal terhadap jaminan sosial
within and among countries ketenagakerjaan
SDGS by 2030 RPJMN 2015-2019 Note of Action
GOAL 1: End poverty in all its
forms everywhere Achieve higher Meningkatkan Memberikan
levels of economic produktivitas melalui insentif bagi
productivity peningkatan kapasitas industri yang
through inovasi dan teknologi, melakukan
GOAL 5: Achieve gender diversification, serta melakukan investasi padat
equality and empower all technological akselerasi penyerapan pekerja dan
women and girls upgrading and tenaga kerja dengan menerapkan
innovation, meningkatkan strategi khusus
including through a investasi padat dengan
GOAL 8: Promote focus on high-value- pekerja. stakeholder dalam
sustained, inclusive and added and labour- mendorong
sustainable economic growth, intensive sectors inovasi.
full and productive
employment and decent work By 2020, Meningkatkan akses Penguatan
for all substantially reduce dan kualitas koordinasi antar
Achieve higher levels of the proportion of pendidikan tinggi K/L yang memiliki
productivity and resource youth not in serta pelatihan kegiatan
efficiency of economies employment, ketrampilan angkatan pelatihan/pengem
education or kerja melalui bangan kapasitas
training kualifikasi dan kaum muda agar
kompetensi, dapat bersinergi
memperbanyak dan berkolaborasi
GOAL 10: Reduce inequality lembaga pelatihan dan
within and among countries relevansi pendidikan
dengan pasar kerja
GOAL 1: End poverty in all its SDGS by 2030 RPJMN 2015-2019
forms everywhere By 2030, achieve full and productive Peningkatan pemahaman
employment and decent work for all masyarakat tentang
women and men, including for kesetaraan gender dan
GOAL 5: Achieve gender young people and persons with peningkatan inklusivitas
equality and empower all disabilities, and equal pay for work bagi penyandang
women and girls of equal value disabilitas agar dapat
berperan di dalam
pembangunan.
GOAL 8: Promote
sustained, inclusive and Note of Action
sustainable economic growth,
full and productive Strategi khusus untuk meningkatkan akses perempuan dan
employment and decent work penyandang disabilitas terhadap pelatihan dan pekerjaan yang
for all layak
Protect labour rights and
promote safe and secure
working environments of all
workers, especially those
engaged in the informal
economy with precarious
employment conditions

GOAL 10: Reduce inequality


within and among countries
SDGS by 2030 RPJMN 2015-2019 Note of Action
GOAL 1: End poverty in all its
forms everywhere By 2030, (1) Mengembangkan (1)
progressively sistem perlindungan Pemutakhiran
achieve and sosial yang data terkait
GOAL 5: Achieve gender sustain income komprehensif, masyarakat yang
equality and empower all growth of the (2) Meningkatkan akan menjadi
women and girls bottom 40 per cent pelayanan dasar sasaran program
of the population bagi masyarakat Penguatan
at a rate higher kurang mampu, Keluarga
GOAL 8: Promote than the national (3) Mengembangkan Produktif dan
sustained, inclusive and average penghidupan Sejahtera
sustainable economic growth, Empower and berkelanjutan bagi (2). Penguatan
full and productive promote the social, masyarakat miskin koordinasi lintas
employment and decent work economic and melalui penyaluran sektor dalam
for all political inclusion tenaga kerja dan pengembangan
Protect labour rights and of all, irrespective pengembangan sistem rujukan
promote safe and secure of age, sex, kewirausahaan layanan terpadu
working environments of all disability, race,
workers, especially those ethnicity, origin,
engaged in the informal religion or
economy with precarious
economic or other
employment conditions
status

GOAL 10: Reduce inequality


within and among countries
TERIMA KASIH

24

Anda mungkin juga menyukai