Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

KONDISI YANG DIINGINKAN DAN METODE PROYEKSI

4.1 PROYEKSI PENDUDUK

4.1.1 Perhitungan Menurut Bappenas menggunakan Penurunan Laju Pertumbuhan


Penduduk
Dalam perkembangannya sistem pemerintah berubah dari sentralisasi menjadi
desentralisasi, pelaksanaan program KB mengalami penurunan dalam dasawarsa
2000-2010. Dalam sistem pemerintahan desentralisasi tidak ada keterpaduan dan
kesamaan pandangan antara pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten/kota.
Padahal ujung tombak pelaksanaan program pengendalian penduduk berada di tingkat
kabupaten/kota. Sementara pandangan pemerintah kabupaten/kota masih belum
selaras, masih terdapat pro dan kontra terhadap pentingnya pengendalian jumlah
penduduk. Berdasarkan hal di atas, maka asumsi penurunan pertumbuhan penduduk
sebesar 1,5 persen per tahun dipandang lebih realistis untuk digunakan dalam
perhitungan proyeksi penduduk. Secara matematis penurunan LPP dapat dituliskan
sebagai berikut :

dimana:
= nilai LPP pada tahun t
= nilai LPP pada tahun 2010 = 1,49 (Nasional) b = penurunan LPP (- 1,5 per
tahun)

LPP tahun 2015 dihitung berdasarkan LPP tahun 2010 dengan menggunakan
rumus formula seperti diatas. Selanjutnya penurunan untuk LPP untuk tahun 2020
dihitung dari tahun 2015 dan demikian seterusnya hingga tahun 2035.
Skenario Rendah menggunakan pendekatan model matematis dengan
penurunan 1,5 persen per tahun. Sehingga LPP tahun 2015 diperoleh :

Selanjutnya LPP tahun 2020 dihitung penurunannya dari LPP 2015 dan
seterusnya hingga tahun 2035.
Skenario moderat menggunakan model asymptot terhadap LPP negara-negara
Eropa dan Asia Tengah yang mencapai LPP 0,2 per tahun. LPP negara-negara Eropa
dan Asia Tengah ini mencerminkan LPP negara maju yang akan dicapai Indonesia
dimasa mendatang.
Sedangkan skenario tinggi menggunakan angka asymptot negara-negara Asia
Timur dan Pasifik yang memiliki LPP 0,6 per tahun. Model asymptot ini digunakan
karena Indonesia merupakan bagian dari negara-negara Asia Timur dan Pasifik yang
memiliki budaya dan nilai terhadap anak yang relatif sama. Model matematis skenario
moderat dan tinggi dapat dituliskan sebagai berikut:

Skenario Moderat :

Skenario Tinggi :
LPP tahun 2015 dihitung berdasarkan LPP tahun 2010 dengan menggunakan
rumus formula seperti diatas. Selanjutnya LPP tahun 2020 dihitung penurunannya dari
tahun 2015 dan demikian seterusnya hingga tahun 2035.

Tabel 4.1 Proyeksi Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Rejang Lebong


PROYEKSI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
KABUPATEN REJANG LEBONG
Tahun Rendah Moderat Tinggi Itriasi
2010 1.10 1.10 1.10 1.10
2015 1.02 1.03 1.06 1.51
2020 0.95 0.97 1.03 1.25
2025 0.88 0.92 1.00 1.04
2030 0.81 0.87 0.97 0.84
2035 0.76 0.82 0.94 0.65
Sumber : Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu

Tabel 4.2 PROYEKSI PENDUDUK KABUPATEN REJANG LEBONG TAHUN


2010 –2035

4.1.2 Perhitungan Menurut BPS Menggunakan Metode Geometri dengan LPP Stagnan
Pt = Po (1 + r)t ......... pers. 1)
r = ((Pt/Po)^1/t) ─ 1) * 100 .... pers. 2

Data yang dibutuhkan:


• Penduduk Kabupaten Rejang Lebong tahun 2000 dan 2010 pertengahan
tahun (kondisi Juni)
• Penduduk Kabupaten/ menurut jenis kelamin tahun 2010
• Laju pertumbuhan penduduk (LPP) penduduk Kabupaten Rejang Lebong 2000-
2010
• Seks rasio tahun 2010

Tabel. 4.3 Proyeksi Penduduk oleh BPS Tahun 2010 - 2035


Tahun Laki-Laki Perempuan Total
2010 64,050 60,920 124,970
2015 67,345 64,048 131,392
2020 70,767 67,294 138,061
2025 74,318 70,662 144,980
2030 78,000 74,154 152,154
2035 81,815 77,771 159,586

4.1.3 SPECTRUM
Program Spectrum merupakan program aplikasi yang dapat membantu
melakukan perhitungan proyeksi, perencanaan program KB dan analisis dampak atas
pertumbuhan penduduk yang pesat terhadap berbagai sektor pembangunan sosial
ekonomi, pendidikan, kesehatan, urbanisasi dan pertanian.
Program Spectrum merupakan suatu policy model yang berbasis pada sistem
komputer, yaitu window. Program Spectrum dikembangkan oleh United State Agency
In-ternational Development (USAID) –Health Policy Intitiave (HPI) agar dapat
digunakan para pemangku kebijakan untuk memberikan informasi mengenai suatu
dampak pembangunan di masa yang akan datang berdasarkan informasi dari
pembangunan saat ini. Salah satu kelebihan policy model Spectrum dari model-model
sebelumnya yang telah dikembangkan adalah policy model Spectrum telah
memadukan beberapa modul-modul ke dalam satu sistem. Dalam Proyeksi Penduduk
digunakan asumsi dengan penurunan TFR disesuaikan dengan kondisi suatu wilayah
dan menggunakan metode komponen.

Tabel 4.4 Proyeksi Penurunan TFR tahun 2010 - 2035 dari 2,34 menjadi 1,95
Tahun Total Male Female
2010 124,865 63,996 60,869
2015 132,149 67,520 64,628
2020 139,047 70,830 68,217
2025 145,411 73,828 71,583
2030 150,952 76,364 74,588
2035 155,361 78,308 77,053

4.1.4 Penduduk Menurut Kelompok Umur Perhitungan Bappenas


Tabel 4.5 Proyeksi laju pertumbuhan penduduk 2015-2035 versi Bappenas
Kelompok
No 2015 2020 2025 2030 2035
Umur
1 0-4 8.23 7.51 6.92 6.46 6.09
2 5-9 8.5 7.84 7.21 6.69 6.29
3 10 - 14 8.73 8.12 7.55 6.98 6.52
4 15 – 19 8.36 8.32 7.8 7.3 6.8
5 20 - 24 8.47 7.92 7.95 7.51 7.08
6 25 - 29 8.4 7.99 7.54 7.63 7.26
7 30 - 34 8.41 7.93 7.6 7.23 7.38
8 35 - 39 7.91 7.96 7.56 7.3 7
9 40 - 44 7.29 7.47 7.58 7.25 7.06
10 45 - 49 6.53 6.85 7.08 7.24 6.98
11 50 - 54 5.52 6.07 6.43 6.71 6.92
12 55 - 59 4.44 5.06 5.63 6.03 6.34
13 60 - 64 3.18 3.98 4.6 5.18 5.61
14 65 - 69 2.21 2.75 3.51 4.12 4.7
15 70 - 74 1.72 1.81 2.3 2.98 3.56
16 75 - 79 1.18 1.28 1.38 1.8 2.39
17 80 0.92 1.14 1.36 1.59 2.02

Dari Tabel tersebut diatas proyeksi laju pertumbuhan penduduk tahun 2015-
2035 Versi BAPPENAS dimana kelompok umur dengan jumlah penduduk terbanyak
pada tahun 2015 adalah pada usia 10-14 Tahun sebanyak 8,73, tahun 2020 kelompok
umur 15-19 Tahun sebanyak 8,32 jiwa, tahun 2025 kelompok umur 20-24 yaitu
sebanyak 7.95, tahun 2030 kelompok umur 25-29 sebanyak 7.63 dan pada tahun 2035
jumlah penduduk kabupaten Rejang Lebong terbanyak pada umur 30-34 tahun.

Tabel 4.6 Proyeksi Penduduk Rendah 1,5


Proyeksi Penduduk dengan skenario Rendah 1,5
2015 2020 2025 2030 2035
0-4 10,814 10,347 9,962 9,686 9,483
5-9 11,169 10,801 10,379 10,031 9,795
10-14 11,471 11,187 10,869 10,466 10,153
15-19 10,985 11,463 11,229 10,946 10,589
20-24 11,130 10,912 11,445 11,261 11,025
25-29 11,038 11,008 10,854 11,441 11,305
30-34 11,051 10,925 10,941 10,841 11,492
35-39 10,394 10,967 10,883 10,946 10,900
40-44 9,579 10,292 10,912 10,871 10,994
45-49 8,581 9,437 10,192 10,856 10,869
50-54 7,253 8,363 9,256 10,061 10,776
60-64 4,179 5,483 6,622 7,767 8,736
65-69 2,904 3,789 5,053 6,178 7,319
70-74 2,260 2,494 3,311 4,468 5,544
75-79 1,551 1,763 1,987 2,699 3,722
80+ 1,209 1,571 1,958 2,384 3,145
Total 131,402 137,772 143,957 149,944 155,720

Berdasarkan hasil proyeksi penduduk dengan skenario rendah 1,5 penduduk


Kabupaten Rejang Lebong tahun 2015 berjumlah 131,402 jiwa, tahun 2020 berjumlah
137,772, Tahun 2025 berjumlah 143,957, Tahun 2030 berjumlah 149,994 dan pada
Tahun 2035 proyeksi penduduk Kabupaten Rejang Lebong Berjumlah 155,720 jiwa
Tabel 4.7 Proyeksi Penduduk Moderat 0,2
Proyeksi Penduduk dengan skenario Moderat
2015 2020 2025 2030 2035
0-4 10,822 10,369 10,003 9,752 9,577
5-9 11,177 10,824 10,422 10,099 9,892
10-14 11,480 11,211 10,914 10,537 10,253
15-19 10,993 11,487 11,275 11,020 10,694
20-24 11,138 10,935 11,492 11,337 11,134
25-29 11,046 11,031 10,899 11,518 11,417
30-34 11,059 10,948 10,986 10,914 11,606
35-39 10,401 10,990 10,928 11,020 11,008
40-44 9,586 10,313 10,957 10,944 11,103
45-49 8,587 9,457 10,234 10,929 10,977
50-54 7,259 8,380 9,295 10,129 10,883
55-59 5,838 6,986 8,138 9,103 9,970
60-64 4,182 5,495 6,649 7,819 8,822
65-69 2,906 3,797 5,074 6,219 7,391
70-74 2,262 2,499 3,325 4,498 5,599
75-79 1,552 1,767 1,995 2,717 3,759
80+ 1,209 1,574 1,966 2,400 3,177
Total 131,497 138,063 144,553 150,955 157,262
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk dengan skenario moderat jumlah
penduduk Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan kelompok umur tahun 2015
berjumlah sebanyak 131,497, Tahun 2020 berjumlah 138,063, Tahun 2020 berjumlah
144,553, Tahun 2025 berjumlah 150,955 dan pada Tahun 2030 jumlah Penduduk
Kabupaten Rejang Lebong berjumlah 157,262 Jiwa.

Tabel 4.8 Proyeksi Penduduk tinggi 0,6


Proyeksi Penduduk dengan skenario Tinggi

2015 2020 2025 2030 2035


0-4 10,838 10,413 10,086 9,884 9,768
5-9 11,193 10,870 10,509 10,236 10,089
10-14 11,496 11,258 11,004 10,679 10,457
15-19 11,009 11,536 11,369 11,169 10,907
20-24 11,154 10,981 11,587 11,490 11,356
25-29 11,062 11,078 10,990 11,674 11,644
30-34 11,075 10,995 11,077 11,062 11,837
35-39 10,416 11,036 11,019 11,169 11,227
40-44 9,600 10,357 11,048 11,092 11,324
45-49 8,599 9,497 10,319 11,077 11,195
50-54 7,269 8,416 9,372 10,266 11,099
55-59 5,847 7,016 8,206 9,226 10,169
60-64 4,188 5,518 6,705 7,925 8,998
65-69 2,910 3,813 5,116 6,304 7,538
70-74 2,265 2,510 3,352 4,559 5,710
75-79 1,554 1,775 2,011 2,754 3,833
80+ 1,211 1,581 1,982 2,433 3,240
Total 131,687 138,649 145,752 152,998 160,390

Proyeksi Penduduk Kabupaten Rejang Lebong dengan skenario tinggi dimana


pada Tahun 2015 Penduduk berjumlah 131,687, Tahun 2020 berjumlah 138,649,
Tahun 2025 Berjumlah 145,752, Tahun 2030 Berjumlah 152,998 dan Pada Tahun 2035
Penduduk Kabupaten Berjumlah 160,390 Jiwa.

4.1.5 Angka Harapan Hidup


Dalam skenario proyeksi indikator Angka Harapan Hidup (AHH) 2015-2050
menggunakan metode matematis dengan asumsi laju pertumbuhan peningkatan Angka
Hidup Harapan sejak tahun 2011 hingga 2050 berkisar 0,75 persen per tahun. Laju
pen-ingkatan Angka Hidup Harapan sebesar 0,75 persen akan sulit dijangkau sehingga
dibu-tuhkan asumsi proyeksi rendah dan sedang. Skenario tinggi menggunakan
pendekatan model matematis dengan laju penurunan yang konstan berdasarkan tren
historis. Kondisi Angka Hidup Harapan terkait dengan strategi peningkatan kualitas
berdasarkan life cycle approach. Jika seluruh kebutuhan di setiap siklus terpenuhi
maka diharapkan Angka Hidup Harapan yang lama dan sehat tercapai. Karena upaya
peningkatan Angka Hidup Harapan dapat mengalami kendala dan harus dilakukan
dengan sinergi yang baik antar pemangku kepentingan maka ada 2 skenario lain yang
dibuat, yaitu skenario sedang dan rendah menggunakan asymptot yang cukup logis.
Secara matematis kenaikan Angka Hidup Harapan dapat dituliskan sebagai berikut:
Skenario tinggi : AHHt = AHH2011 * rt℮
Skenario sedang : pt = (83,4) –(83,4-AHH2011)* rt

Skenario rendah : pt = (80) –(80-AHH2011)* rt ℮
dimana:
AHHt = Angka Harapan Hidup pada tahun t
r = laju peningkatan
AHH = 0.007468
t = tahun ke-t
Tabel 4.9 Angka Harapan Hidup Kabupaten Rejang Lebong Periode 2010 –
2035 menurut Ske-nario Tinggi, Sedang, Rendah
Tahun 2010 2015 2020 2025 2030 2035
Tinggi
Laki-Laki 62.41 64.78 67.25 69.81 72.46 75.22
Perempuan 66.23 68.75 71.37 74.08 76.90 79.82
Sedang
Laki-Laki 62.41 63.37 64.34 65.30 66.26 67.23
Perempuan 66.23 67.19 68.16 69.12 70.08 71.05
Rendah
Laki-Laki 62.41 63.37 64.34 65.30 66.26 67.23
Perempuan 66.23 67.19 68.16 69.12 70.08 71.05

4.1.6 Rata-rata Lama Bersekolah (Mean Years of Schooling)


Kenaikan rata-rata lama sekolah atau mean years of schooling (MYOS) sejak
tahun 2011 hingga 2050 berkisar 1,63 persen per tahun. Untuk memproyeksikan rata-
rata lama sekolah digunakan tiga skenario yang menggunakan asymptot masing-
masing 16 tahun (S1), 18 tahun (S2) dan 22 tahun (S3).

Secara matematis kenaikan MYOS dapat dituliskan sebagai berikut:


Skenario Tinggi: MYt = (22) –(22 - MY2010)* -rt ℮
Skenario Sedang : MYt = (18) –(18 - MY2010)* -rt ℮
Skenario Rendah : MYt = (16) –(16 - MY2010)* -rt ℮
dimana:
MYt = Angka Mean Years of Schooling (MYOS) pada tahun t
r = laju peningkatan
MYOS = 0.016317
t = tahun ke-t
MYOS tahun 2015 dihitung berdasarkan MYOS tahun 2010 dengan
menggunakan rumus formula seperti di atas. Selanjutnya MYOS tahun 2020 dihitung
kenaikannya dari tahun 2015 dan demikian seterusnya hingga tahun 2050.

Tabel 4.10 Proyeksi Lama Rata-Rata Sekolah Kabupaten Rejang Lebong Periode
2010 –2035 menurut skenario tinggi, sedang, rendah

Tahun 2010 2015 2020 2025 2030 2035


Tinggi
Laki-Laki 8.05 9.1429 10.15 11.079 11.934 12.723
Perempuan 7.21 8.3687 9.4367 10.421 11.328 12.164
Sedang
Laki-Laki 8.05 8.8295 9.548 10.21 10.82 11.383
Perempuan 7.21 8.0553 8.8345 9.5525 10.214 10.824
Rendah
Laki-Laki 8.05 8.6728 9.2469 9.776 10.264 10.713
Perempuan 7.21 7.8987 8.5334 9.1183 9.6575 10.154

4.1.7 Angka Partisipasi Murni


Skenario proyeksi angka partisipasi murni (APM) ini agak berbeda dari
skenario yang lain. Skenario ini menggambarkan target-target 5 tahunan yang harus
dicapai apabila Indonesia ingin memiliki rencana jangka panjang yaitu pencapaian 100
persen Angka Partisipasi Murni pada tahun 2050. Angka-angka diatas masih dihitung
dari rumus dasar yang sama, namun penghitungannya sedikit berbeda yaitu menaruh
asumsi 100 persen pada tahun 2050. Sehingga hasil APM yang berada diantara tahun
2010-2050 didapat dengan menyesuaikan target 100 persen pada tahun 2050. Secara
matematis kenaikan APM dapat dituliskan sebagai berikut:
Skenario Tinggi : APMt = APM2010 * rt℮
Skenario Sedang : APMt = 100 - (100 - APM2010)* -r*1,5*℮ t
Skenario Rendah : APMt = 100 - (100 - APM2010)* -r t ℮

dimana:
APMt = Angka Partispasi Murni (APM) pada tahun t
r = laju peningkatan
APM = 0,02184
t = tahun ke-t
Tabel 4.11. Proyeksi Angka Partisipasi Murni Kabupaten Rejang Lebong Periode
2010 –2035 menurut scenario tinggi, sedang, rendah
Tahun Tinggi Sedang Rendah
2010 64.94 64.94 64.94
2015 72.43 70.24 68.57
2020 80.79 74.73 71.82
2025 90.11 78.55 74.73
2030 100.51 81.79 77.35
2035 112.11 84.54 79.69

4.1.8 GDP per Kapita PPP$


Kenaikan GDP per kapita PPPS sejak tahun 2009 hingga 2050 berkisar 3,6
persen per tahun, laju kenaikan GDP ini akan dianggap sebagai skenario tinggi. Untuk
mencapai skenario tinggi ini diperlukan upaya besar dan mungkin akan mengalami
beberapa hambatan se-hingga dibutuhkan asumsi proyeksi pencapaian kenaikan GDP
per kapita PPPS skenario rendah dan sedang. Secara matematis kenaikan GDP per
kapita PPPS dapat dilihat dalam rumus berikut:
Skenario Tinggi : GDPt =GDP2009 * rt℮
Skenario Sedang : GDPt = 14.244 - (14.244 -GDP2009)* -r t ℮
Skenario Rendah : GDPt = 10.715 - (10.715 -GDP2009)* -r t ℮
dimana:
GDPt = Nilai GDP per Kapita PPP$ pada tahun t
r = laju peningkatan
GDP, yang dalam hal mempunyai nilai 0,036
t = tahun ke-t
GDP per kapita PPP$ tahun 2011–2050 dihitung berdasarkan GDP per kapita PPP$
tahun 2009 dengan menggunakan rumus formula seperti di atas.
Tabel.4.12 Proyeksi PDRB Harga Konstan Kategori Rendah, Sedang dan Tinggi
periode 2015 – 2050
Proyeksi PDRB Harga Konstan Rejang Lebong
Rendah Sedang Tinggi
2011
2015
2020
2030
2035
2040
2045
2050
4.1.9 Kebutuhan Beras Per Tahun Per kapita
Tabel 4.13 Kebutuhan Beras Pertahun
Tahun BPS Rendah Moderat Tinggi TFR 2,0 TFR 2,1
2015
2020
2025
2030
2035

Kebutuhan setara beras di Kabupaten Rejang Lebong terus naik seiring dengan
pertambahan penduduk, tertinggi proyeksi dari BPS kebutuhan setara beras
29.004.731.176 kg, terendah proyeksi dari Bappenas.
4.1.10 Bonus Demografi dan Jendela Peluang (Windows of Opportunity)
di Kabupaten Rejang Lebong
Gambar 4.1 Bonus Demografi Dan Jendela Peluang di Kabupaten Rejang Lebong

Sumber. Hasil penghitungan spectrum di Rejang Lebong, 2013.


Hal ini adalah sebuah kesempatan untuk memicu pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Rejang Lebong. Persiapan untuk menyambut momen emas ini harus
dimulai dari sekarang dengan memperkuat dan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia demi mendorong pertumbuhan ekonomi sebelum rasio ketergantungan
meningkat kembali karena pening-katan populasi tua. Terdapat beberapa syarat
memanfaatkan jendela peluang untuk memicu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Rejang Lebong.
• Angkatan kerja yang melimpah dengan tenaga kerja produktif akan meningkatkan
penghasilan per kapita.
• Peningkatan tabungan rumah tangga diarahkan pada investasi produktif untuk
membuka lapangan pekerjaan baru
• Keluarga kecil juga memberikan kesempatan kepada perempuan untuk memasuki
pasar kerja sehingga akan meningkatkan penghasilan rumah tangga.
• Sumber daya manusia yang berkualitas dalam jumlah besar dan berdaya saing ada-
lah sebuah aset untuk pertumbuhan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai