1. Kecamatan Tempe
Kecamatan Tempe terdiri dari 16 kelurahan, dengan prevalensi stunting
hasil pengukuran bulan Agustus 2021 sebesar 2,52%, dengan rincian pada Grafik
berikut:
GRAFIK prevalensi 2020 dan 2021
12
10 4.84
5.08
8
2.71 6.43
6 2.92
4.84 2.52
4 1.72
1.98 1.931.911.912.09 3.413.73
1.851.89 3.01 0.97 1.13 prev.2021
2.42
2 1.860.982.16 1.521.631.95 1.721.76 1.94 1.5 2.18 Prev.2020
1.07
0 0.38
U G E E G O A G E G E E E GI A U H
BUL REN EMP PPU LEN AEL UPP AN AKA LEN PA NNA MP LA OD OP LA
B A T ALI RA L D GK TT EL AM LA SO PA GK DA JUM
PA A PP AT MEN
D N A UK SIT A RO M N ED
U
L T PA SIE D P TI CE PO T
U
B IR O W
LO AD ING AT LA
TT SA M IR P
A W
M
2. Kecamatan Majauleng
Stunting disebabkan oleh berbagai factor, dimana tidak hanya terkait gizi
buruk tetapi juga factor-faktor penyebab langsung dan tidak langsung lainnya.
Namun demikian, intervensi yang paling menentukan untuk mengurangi
terjadinya stunting adalah intervensi pada usia 1000 HPK. Selanjutnya, untuk
semakin memperkecil potensi terjadinya stunting maka
konvergensi/keterpaduan lintas sector dibutuhkan dalam melakukan intervensi
pencegahan stunting.
Dari data ePPGBM tahun 2020, di kecamatan majauleng dari 2170 balita
terdapat balita stunting sebanyak 92 yaitu sekitar 4,23%, sedangkan data
ePPGBM tahun 2021, di kecamatan majauleng dari 2137 balita terdapat 61 balita
stunting yaitu sekitar 2,85%.
- Adanya dana desa yang dialokasikan untuk pengadaan PMT pemulihan maupun
PMT penyuluhan, serta pengadaan alat antro yang sesuai standar
- Pilar STBM yaitu pilar 1 terpenuhi (ODF)
- Optimalnya peran lintas sektor khususnya peran Kader Pembangunan Manusia
yang selalu memantau dan memvalidasi data setiap bulannya di posyandu.
- Meningkatkan penyuluhan tetang 1000HPK
3. Kecamatan Takkalalla
Kecamatan terdiri dari 11 desa dan 2 kelurahan, dengan prevalensi
stunting hasil pengukuran bulan Agustus 2021 sebesar %, dengan rincian pada
grafik berikut.
STUNTING
12
10.71 10.71
10
8.49 8.20
8
6.36
6 5.36 5.07 4.97
4.31 4.35 4.44 4.14
4 3.77 3.57
3.08
2.59
1.75 2.02 1.98 2.08
2 1.33 1.61
0.77 0.82 1.14
0.00 0.00 0.00
0
KI G RI ILI AJ
A O UR TO A O GI GA NG
L
NE E N
O A NY R O R
M T R U C C R I A A O TA
PE W G A U S
IT
I BO A
BO PA EP
P P T
LE LA M AJ A AM C L UP
T L A
N
PA
13.57
9.71
9.52
9.32
9.17
8.15
7.89
7.69
7.45
7.32
5.77
5.17
4.92
4.76
4.24
4.14
4.9
3.85
3.19
3.7
2.19
1.36
E I E
O TA P G N R RA LO G K
A N
W O JE A
N A E
EE EL E N K TA
A W M LL IS LO
A
A AO A
W O A K
IN
R
LL O M
P B IR B R A
LA C LA I EC
A TT K
P
PREVALENSI STUNTING
3.50% 3.33%
3.00%
2.82%
2.50% 2.55%
2.22% 2.22%
2.00%
1.70%
1.50%
1.18% 1.30%
1.00% 0.87%
0.78% 0.74%
0.50%
0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
E I GI E
PO UA OL LIE LA
NG LU
E
N K A LO SO EL
IL M BA NG W KA N G
AT
A NA TA RO A
DU A TI U G
AT AN AN
M B IN
AB M
12
10.8108108108108
10.48
10 10.08
8
7.69
7.1
6 5.76923076923077
5.72
5 4.76190476190476
4 4.0650406504065
3.22 3.20855614973262
2.8735632183908
2.79329608938547 2.63157894736842
2 2.04081632653061
1.43
1.24
0
Assorajang Akkajeng Minangae Akkotenge Sakkoli Baranmase Salobulo Towalida Alewadeng
2020 2021
Namun demikian, ada juga desa yang menunjukkan kenaikan angka prevalensi
stunting yaitu desa Akkotengeng dari 7,1% tahun 2020 menjadi 7,9% tahun 2021.
Setelah ditelusuri, ternyata factor determinnanya adalah meningkatnya kasus BBLR,
Ibu Hamil KEK, serta factor determinan lain seperti penyakit penyerta (diare). Melihat
kondisi tersebut maka perlu adanya intervensi Edukasi gizi seimbang dan kepatuhan
minum tablet tambah darah pada ibu hamil, terutama gizi seimbang serta perbaikan
sanitasi dan lingkungan sehingga diharapkan angka prevalensi stunting dapat menurun.
7. Kecamatan Tanasitolo
Kecamatan Tanasitolo terdiri dari 15 desa dan 4 kelurahan, dengan
prevalensi stunting hasil pengukuran bulan Agustus 2021 sebesar 2,28 %, dengan
rincian pada grafik berikut.
7.00
6.42
6.00
5.00
4.17
3.91
4.00
3.60 3.03
3.31 3.17 3.02
3.10 2.98
3.00 2,82 2.76 2.94 3.05
3.10 3.21
2.50 2.84
2.53
3.06
2.19 1.84
2.00 2.08 2.05 1.60 1.89
1.79
1.62
1.40
1.00 0.82
0.74
0.60 0.66 0.53
0.38 0.41
0.48 0.00
0.00
g aja pu uo na ru po ele ge ng ng e a e e e
wu rio n ut elo ow aga ipu ipu
gre Ma raja jo ri alip aet kka g Ba Ne ajal jun ncu ncu gp ada L n al al
an so Wa P W Pa jun P U ta Ta en p an In onr
ew As U r u i nc ap M T
W Ba P M
8. Kecamatan Sabbangparu
Kecamatan Sabbangparu terdiri dari 12 desa dan 3 kelurahan, dengan
prevalensi stunting hasil pengukuran bulan Agustus 2021 sebesar 3.26% dengan
rincian pada grafik berikut.
9. Kecamatan Belawa
PREVALENSI STUNTING
7.00%
6.00% 6.23%
5.00%
4.55% 4.67%
4.00%
3.50%
3.00% 2.73%
2.18% 2.39%
2.00% 1.82%
1.46% 1.41% 1.51% 1.65%
1.00% 0.82%
0.57%
0.00%
A ... R.
.. U O KE E A
EL
E
AW PA LA ER AK KO A PP
EL LE
P PO AC L G S W
B LIM M
2020
A
M2021 ON
20.00% 17.19%
15.13%
11.64% 11.76%
10.68% 10.91%
8.97%9.52% 10.47%
10.00% 6.31% 7.41%
5.00%
4.62%3.17% 3.33%
4.23% 3.77%3.57%
4.23%
2.06% 2.50% 2.44%3.65%
1.60%3.15%
1.18%2.86%
3.36%3.18%
2.75% 2.13% 2.22%
0.00%
25.0
20.9 21.7
20.0
14.8 15.0
15.0
11.5
9.0 9.2 9.6
10.0 8.2
7.0 2020
5.6 5.0 5.5 4.6
3.7 4.5 4.2 3.84.4 4.0 2021
5.0 3.3 3.3
0.0
G LIE A G SO G G E O UR AS
RAN PA NG RAN ES TEN P IN
DDA A EL M SM
A K
PE
N NG AL A W
BE
N DO RA PA
D A SK
E
A W AB LA M U
D M P
TA M
TE