Anda di halaman 1dari 7

BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN KENDAL

NO. 02/12/3324/15 Desember 2022

Indikator
Kemiskinan
Kemiskinan Makro
Kabupaten Kendal 2022
Kabupaten Kendal
2022

◼ Persentase Penduduk Miskin pada 2022 naik 0,46


persen poin menjadi 8,60 persen persen dibading
kondisi 2021 yang sebesar 8,14 persen.
Kemiskinan Kabupaten Kendal 2022

◼ Pada tahun 2022 secara persentase penduduk miskin (penduduk dengan


pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Kabupaten Kendal
mengalami penurunan yaitu dari 10,24 pada tahun 2021 menjadi 9,48 pada
tahun 2022, secara nominal jumlahnya berkurang sebanyak 6,97 ribu orang yaitu
dari 100,00 ribu orang menjadi 93,03 ribu orang.
◼ Garis Kemiskinan pada tahun 2022 tercatat sebesar Rp 438.833,-/kapita/bulan,
angka ini naik 1,15 persen lebih tinggi dari garis kemiskinan tahun 2021 yang
mencapai Rp 433.864,-/kapita/bulan.
◼ Sejalan dengan Persentase Penduduk Miskin (P0) yang naik, maka Indeks
Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami
peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin
jauh dari batas garis kemiskinan dan tingkat persebarannya relatif tinggi antara
sesama penduduk miskin dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Mulai
bangkitnya perekonomian setelah adanya pandemi covid-19 di Kabupaten Kendal
memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kehidupan masyarakat.
◼ Secara umum, persentase kemiskinan di Kabupaten Kendal periode 2012 – 2022
mengalami fluktuasi dengan tren menurun. Kenaikan terjadi 2020 dan 2021. Hal
ini seiring dengan adanya pandemi covid-19 yang sangat mempengaruhi gejolak
ekonomi yang terjadi pada tahun tersebut. Perkembangan tingkat kemiskinan
tahun 2012 sampai dengan tahun 2022 ditunjukkan pada Grafik 1.
Grafik 1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, 2012-2022

13.12
12.68
11.8 11.62 11.37
11.1
9.99 10.24
9.84 9.41 9.48

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan


Kemiskinan

◼ Dalam upaya memahami fenomena kemiskinan bukan hanya sekedar


mengetahui berapa jumlah dan persentase penduduk miskin saja, tetapi perlu
diperhatikan dimensi lain yaitu tingkat kedalaman kemiskinan dan tingkat
keparahan kemiskinan. Jadi, selain harus mampu memperkecil jumlah
penduduk miskin, kebijakan kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi
tingkat kedalaman kemiskinan dan keparahan kemiskinan.
◼ Jika dibandingkan dengan kondisi tahun sebelumnya, Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P1) pada tahun 2022 mengalami penningkatan sebesar 0,01 poin
menjadi 1,52. Sementara Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) tahun 2022 juga
mengalami peningkatan sebesar 0,08 poin menjadi 0,39 pada tahun 2022.
Grafik 2.
Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan,
2012-2022

2.5

2.17
2.13
2 1.85
1.95
1.76
1.47 1,51 P1
1.59 1.69
1.5
1.52
1.37
1

0.57
0.46
0.5 0.39
0.61 0.32 0.33 P2
0.3 0.47
0.41 0.39
0.25
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Fenomena Terkait Tingkat Kemiskinan

Beberapa fenomena yang terkait dengan tingkat kemiskinan 2021 – Maret 2022 antara
lain adalah:

Ekonomi Kabupaten Kendal pada 2021 mengalami pertumbuhan pada tahun


2020 dari -1.5 menjadi 3,89 pada tahun 2021. Efek Pandemi Covid-19 sangat
terasa khususnya di sektor industri di Kabupaten Kendal. Awal pandemi, belasan
perusahaan berhenti beroperasi dan merumahkan karyawannya. Pandemi ini
memang sangat mempengaruhi pada aktifitas masyarakat khusunya di sektor
industri, pariwisata dan perdagangan yang ada di Kabupaten Kendal sehingga
mempengaruhi pula pada aktiviitas dan pola konsumsi masyarakat. Namun
demikian mulai tahun 2021, perlahan perekonomian mulai bangkit.

Selain itu, banyak program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh


pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal. Namun karena efek pandemi ini
sangat luar biasa dan mempengaruhi kehidupan masyarakat sehingga bantuan
yang diberikan belum serta merta membantu masyarakat keluar dari kemiskinan.
LAMPIRAN TABEL KEMISKINAN MENURUT KABUPATEN/KOTA/PROVINSI
TAHUN 2020-2022
Garis kemiskinan
Jumlah penduduk miskin (ribu Persentase penduduk
Provinsi/Kabupaten/ (Rp/kapita/bulan)
jiwa) miskin (persen)
Kota
2020 2021 2022 2020 2021 2022 2020 2021 2022
PROVINSI JAWA 395 407,00 409 193,00 438 833,00 3 980,90 4 109,75 3 831,44 11,41 11,79 10,93
TENGAH
Kota Tegal 502 031,00 523 413,00 565 826,00 19,55 20,27 19,78 7,80 8,12 7,91
Kota Surakarta 487 445,00 511 216,00 538 441,00 47,03 48,78 45,94 9,03 9,40 8,84
Kota Semarang 522 691,00 543 929,00 589 598,00 79,58 84,45 79,87 4,34 4,56 4,25
Kota Salatiga 454 154,00 480 903,00 518 815,00 9,69 10,14 9,45 4,94 5,14 4,73
Kota Pekalongan 460 789,00 480 415,00 513 243,00 22,16 23,49 21,81 7,17 7,59 7,00
Kota Magelang 522 099,00 537 783,00 575 130,00 9,27 9,44 8,65 7,58 7,75 7,10
Kabupaten Wonosobo 362 683,00 373 474,00 399 180,00 137,63 139,67 128,11 17,36 17,67 16,17
Kabupaten Wonogiri 341 643,00 356 728,00 376 763,00 104,37 110,46 105,19 10,86 11,55 10,99
Kabupaten Temanggung 323 705,00 336 034,00 354 012,00 77,33 79,09 73,04 9,96 10,17 9,33

Kabupaten Tegal 390 520,00 404 655,00 434 638,00 117,50 123,52 113,62 8,14 8,60 7,90
Kabupaten Sukoharjo 393 776,00 410 273,00 434 318,00 68,89 73,84 68,72 7,68 8,23 7,61
Kabupaten Sragen 348 890,00 363 349,00 389 265,00 119,38 122,91 115,14 13,38 13,83 12,94
Kabupaten Semarang 404 455,00 416 395,00 459 151,00 79,88 83,61 78,60 7,51 7,82 7,27
Kabupaten Rembang 403 932,00 414 977,00 441 482,00 100,08 101,40 94,56 15,60 15,80 14,65
Kabupaten Purworejo 364 289,00 376 127,00 393 731,00 84,79 88,80 82,64 11,78 12,40 11,53
Kabupaten Purbalingga 375 199,00 384 183,00 407 849,00 149,48 153,08 145,33 15,90 16,24 15,30

Kabupaten Pemalang 389 209,00 401 857,00 429 549,00 209,03 215,08 195,84 16,02 16,56 15,06
Kabupaten Pekalongan 403 662,00 416 779,00 441 765,00 91,86 95,26 87,53 10,19 10,57 9,67

Kabupaten Pati 445 913,00 458 616,00 486 855,00 127,37 128,74 118,04 10,08 10,21 9,33
Kabupaten Magelang 342 430,00 353 608,00 377 497,00 146,34 154,91 145,33 11,27 11,91 11,09
Kabupaten Kudus 429 666,00 450 992,00 482 806,00 64,24 67,06 66,06 7,31 7,60 7,41
Kabupaten Klaten 419 510,00 436 896,00 458 872,00 151,83 158,23 144,87 12,89 13,49 12,33
Kabupaten Kendal 396 691,00 407 387,00 433 864,00 97,49 100,00 93,03 9,99 10,24 9,48
Kabupaten Kebumen 380 557,00 390 599,00 416 004,00 211,09 212,92 196,16 17,59 17,83 16,41
Kabupaten Karanganyar 385 563,00 401 542,00 424 677,00 91,72 95,41 88,56 10,28 10,68 9,85

Kabupaten Jepara 407 056,00 419 028,00 442 618,00 91,14 95,22 89,08 7,17 7,44 6,88
Kabupaten Grobogan 395 001,00 404 456,00 428 597,00 172,26 175,72 163,20 12,46 12,74 11,80
Kabupaten Demak 432 533,00 445 176,00 471 818,00 146,87 151,74 143,01 12,54 12,92 12,09
Kabupaten Cilacap 351 735,00 363 367,00 384 955,00 198,60 201,71 190,96 11,46 11,67 11,02
Kabupaten Brebes 431 897,00 445 853,00 472 326,00 308,78 314,95 290,66 17,03 17,43 16,05
Kabupaten Boyolali 347 520,00 361 922,00 383 030,00 100,59 104,82 97,18 10,18 10,62 9,82
Kabupaten Blora 353 259,00 363 649,00 390 478,00 103,73 107,05 99,83 11,96 12,39 11,53
Kabupaten Batang 309 202,00 318 330,00 341 252,00 70,57 74,91 69,94 9,13 9,68 8,98
Kabupaten Banyumas 406 250,00 417 086,00 441 520,00 225,84 232,91 220,47 13,26 13,66 12,84
Kabupaten Banjarnegara 318 334,00 328 679,00 351 333,00 144,95 150,19 141,25 15,64 16,23 15,20
Penjelasan Teknis

➢ Untuk mengukur tingkat kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi


kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan
dipandang sebagai ketidakmampuan penduduk dari sisi ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
Dengan pendekatan ini, dapat dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk
miskin terhadap total penduduk.
➢ Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang merupakan
penjumlahan dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis
Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM). Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki
rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.
➢ Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum
makanan yang disetarakan dengan 2.100 kkalori per kapita per hari. Paket komoditi
kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (yang mewakili sub kelompok
pengeluaran padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-
kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll)
➢ Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) adalah kebutuhan minimum untuk
perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non
makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan.
➢ Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) merupakan ukuran rata-rata kesenjangan
pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin
tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk miskin dari garis
kemiskinan.
➢ Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) memberikan gambaran mengenai penyebaran
pengeluaran di antara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi
ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin.
➢ Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinan Maret 2022

adalah data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) Maret 2022.


Badan Pusat Statistik Konten Berita Resmi Statistik
Kabupaten Kendal dilindungi oleh Undang-Undang,
hak cipta melekat pada Badan
Jl. Pramuka (Komplek Perkantoran) Pusat Statistik. Dilarang
mengumumkan, mendistribusikan,
Kendal-51351 mengomunikasikan, dan/atau
menggandakan sebagian atau
seluruh isi tulisan ini untuk tujuan
Dra. Ummi Hastuti, M.Si komersial tanpa izin tertulis dari
Kepala BPS Kabupaten Kendal Badan Pusat Statistik

BADAN PUSAT STATISTIK


KABUPATEN KENDAL
Jl. Pramuka (Komplek Perkantoran) Kendal - 51351
Telp./ Fax 0294 -381461
Homepage : http://kendalkab.bps.go.id E-mail : bps3324@bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai