Anda di halaman 1dari 16

TUGAS AKHIR

GEOGRAFI DESA KOTA


Dosen Pengampu : Dr Yurni Suasti M.Si

Oleh :
SYAHDIA NURIZAH (20136125)

GEOGRAFI NK
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
ANALISIS PENDUDUK KOTA MEDAN

Berikut merupakan Peta dari Kota Medan :

1. Jumlah penduduk di Kota Medan


Laju Pertumbuhan Penduduk
Jumlah Penduduk
Kecamatan per Tahun Annual
Population
Population Growth Rate (%)

Subsubdistricts 2010 2014 2015 2010-2015 2014-2015

-1 -2 -3 -4 -5 -6

1. Medan Tuntungan 80 942 84 775 85 613 5,77 0,99

2. Medan Johor 123 851 130 414 132 012 6,59 1,23

3. Medan Amplas 113 143 121 362 123 850 9,46 2,05

4. Medan Denai 141 395 145 677 146 061 3,30 0,26

5. Medan Area 96 544 98 955 98 992 2,54 0,04

6. Medan Kota 72 580 74 406 74 439 2,56 0,04

7. Medan Maimun 39 581 40 624 40 663 2,73 0,10

8. Medan Polonia 52 794 55 369 55 949 5,98 1,05

9. Medan Baru 39 516 40 519 40 540 2,59 0,05

10. Medan Selayang 98 317 104 454 106 150 7,97 1,62

11. Medan Sunggal 112 744 115 687 115 785 2,70 0,08

12. Medan Helvetia 144 257 149 806 150 721 4,48 0,61

13. Medan Petisah 61 749 63 333 63 374 2,63 0,06

14. Medan Barat 70 771 72 620 72 683 2,70 0,09

15. Medan Timur 108 633 111 369 111 420 2,57 0,05

16. Medan Perjuangan 93 328 95 790 95 882 2,74 0,10

17. Medan Tembung 133 579 137 062 137 178 2,69 0,08

18. Medan Deli 166 793 178 147 181 460 8,79 1,86

19. Medan Labuhan 111 173 116 357 117 472 5,67 0,96

20. Medan Marelan 140 414 156 394 162 267 15,56 3,76

21. Medan Belawan 95 506 98 020 98 113 2,73 0,09

Kota Medan 2 097 610 2 191 140 2 210 624 5,39 0,89
Medan City

Menurut data yang ada pada tabel diatas jumlah penduduk Pada tahun 2010 sampai
2015 itu bertambah contohnya saja pada tahun 2010 jumlah penduduk kota Medan
2 097 610 jiwa, Sedangkan pada tahun 2015 sekitar 2 210 624 jiwa, lalu laju
pertumbuhan penduduk per tahun awal yaitu pada tahun 2010-2015 yaitu 5,39 pada
tahun 2014- 2015 yaitu 0,89. Kemungkinan meningkat dari 5 tahun sebesar 5, sekian
persen. Sedangkan pertahun yaitu sebesar sekitar 0,89 persen.

Pada tahun 2016, penduduk Kota Medan berjumlah 2.229.408 jiwa dengan laju
pertumbuhan penduduk sebesar 0,85% dan kepadatan penduduk mencapai 8.409
jiwa/km2. Jumlah penduduk laki-laki di Kota Medan yaitu 1.101.020 jiwa, lebih
sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuannya sebanyak 1.128.388
jiwa.
Jumlah Penduduk Kota Medan Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin (Jiwa)
Laki-Laki Perempuan Perempuan dan laki laki
Wilayah 2016 2017 2016 2017 2016 2017
Medan Tuntungan 85613 42689 43037 43736 44086 86425 87123
Medan Johor 132012 65968 66506 67609 68150 133577 134656
Medan Amplas 123850 62356 62865 63984 64496 126340 127361
Medan Denai 146061 72308 72898 74080 74673 146388 147571
Medan Area 98992 48911 49310 50110 50511 99021 99821
Medan Kota 74439 36780 37080 37681 37983 74461 75063
Medan Maimun 40663 20099 20263 20591 20757 40690 41020
Medan Polonia 55949 27906 28134 28607 28836 56513 56970
Medan Baru 40540 20035 20198 20525 20690 40560 40888
Medan Selayang 106150 53253 53687 54578 55015 107831 108702
Medan Sunggal 115785 57218 57685 58619 59088 115837 116773
Medan Helvetia 150721 74873 75484 76708 77322 151581 152806
Medan Petisah 63374 31311 31566 32079 32336 63390 63902
Medan Barat 72683 35919 36212 36798 37093 72717 73305
Medan Timur 114720 55045 55494 56393 56845 111438 112339
Medan Perjuangan 95882 47388 47774 48548 48937 95936 96711
Medan Tembung 137178 67789 68342 69450 70006 137239 138348
Medan Deli 181460 91248 91992 93514 94263 184762 186255
Medan Labuhan 117472 58558 59036 59993 60473 118551 119509
Medan Marelan 162267 82876 83552 85108 85790 167984 169342
Medan Belawan 98113 48490 48885 49677 50075 98167 98960
Medan 2210624 1101020 1110000 1128388 1137425 2229408 2247425

Lalu perkembangan jumlah penduduk dari tahun 2016 - 2017 juga meningkat
berdasarkan jenis kelamin jumlah penduduk wanita daerah Medan yaitu 2229408
sedangkan jumlah penduduk laki laki 2247425 jiwa.
Jumlah Penduduk Kota Medan Menurut Kecamatan dan Jenis
Kelamin (Jiwa)

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki+Perempuan

Wilayah 2018 2019 2020 2018 2019 2020 2018 2019 2020

Medan 4336 4365 4824 4457 4496 4900 8793 8862 9724
Tuntungan 9 5 3 0 9 6 9 4 9

Medan 6705 6754 7566 6901 6982 7609 1360 1373 1517
Johor 3 3 0 6 4 6 69 67 56

Medan 6385 6458 6457 6546 6633 6514 1293 1309 1297
Amplas 8 9 7 5 7 9 23 26 26

Medan 7310 7329 8528 7487 7514 8436 1479 1484 1696
Denai 9 6 2 2 2 1 81 38 43

4939 4948 5802 5060 5077 5900 9999 1002 1170


Medan Area 1 8 3 2 4 6 3 62 29

3712 3714 4118 3803 3808 4347 7515 7523 8466


Medan Kota 2 8 9 1 3 7 3 1 6

Medan 2029 2031 2413 2079 2082 2509 4109 4113 4923
Maimun 6 4 4 6 5 7 2 9 1
Medan 2837 2845 2985 2912 2922 3005 5750 5768 5991
Polonia 9 6 7 2 6 8 1 2 5

2022 2030 1746 2073 2084 1905 4096 4114 3652


Medan Baru 8 6 7 5 3 5 3 9 2

Medan 5419 5467 5094 5573 5637 5222 1099 1110 1031
Selayang 2 6 8 4 6 8 26 52 76

Medan 5788 5803 6390 5930 5950 6515 1171 1175 1290
Sunggal 1 2 9 8 3 4 89 35 63

Medan 7598 7657 8152 7800 7886 8338 1539 1554 1649
Helvetia 3 6 9 6 1 1 89 37 10

Medan 3160 3162 3461 3238 3244 3723 6399 6407 7184
Petisah 4 7 4 8 8 0 2 5 4

Medan 3626 3630 4369 3715 3723 4490 7342 7353 8860
Barat 5 1 7 9 5 5 4 6 2

Medan 5555 5577 5728 5693 5726 5970 1124 1130 1169
Timur 1 6 4 1 9 1 82 45 85

Medan 4783 4788 5102 4901 4911 5278 9684 9699 1038
Perjuangan 2 0 5 6 1 8 8 1 13

Medan 6855 6868 7272 7032 7056 7380 1388 1392 1465
Tembung 6 3 7 8 6 7 84 49 34
9346 9440 9595 9534 9656 9336 1888 1909 1893
Medan Deli 4 3 7 3 8 4 07 71 21

Medan 5983 6047 6763 6102 6171 6613 1208 1221 1337
Labuhan 4 8 3 7 4 2 61 92 65

Medan 8536 8681 9255 8708 8857 8996 1724 1753 1825
Marelan 8 2 0 8 0 5 56 82 15

Medan 4906 4922 5576 5020 5038 5322 9927 9961 1089
Belawan 7 8 4 6 3 3 3 1 87

1118 1125 1212 1145 1154 1223 2264 2279 2435


Medan 402 267 069 743 627 183 145 894 252

Lalu pada tabel diatas jumlah penduduk Medan pada tahun 2018 - 2020, Pada tabel
diatas juga terlihat jumlah penduduk yang bertambah dari tahun ke tahun,
Berdasarkan jenis kelamin laki laki dan perempuan pada tahun 2018 yaitu sekitar
2264145 jiwa lalu pada tahun 2019 2279894 jiwa lalu bertambah pada tahun 2020
yaitu 2435252 jiwa penduduk di kota Medan.

2. Kepadatan Penduduk
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan
pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan
disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara. Jumlah
penduduk yang besar berdampak langsung terhadap pembangunan ekonomi berupa
tersedianya tenaga kerja yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan.
Akan tetapi kuantitas penduduk tersebut juga memicu munculnya permasalahan yang
berdampak terhadap pembangunan ekonomi. Permasalahan-permasalahan tersebut di
antaranya:
1. Pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan kemampuan
produksi menyebabkan tingginya beban pembangunan berkaitan dengan penyediaan
pangan, sandang, dan papan.
2. Kepadatan penduduk yang tidak merata menyebabkan pembangunan hanya
terpusat pada daerah-daerah tertentu yang padat penduduknya saja. Hal ini
menyebabkan hasil pembangunan tidak bisa dinikmati secara merata, sehingga
menimbulkan kesenjangan sosial antara daerah yang padat dan daerah yang jarang
penduduknya.
3. Tingginya angka urbanisasi menyebabkan munculnya kawasan kumuh di kota-kota
besar, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara kelompok kaya dan
kelompok miskin kota.

Faktor-faktor pendorong (push factor) antara lain adalah:


1. Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya dukung
lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya
makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu, atau bahan dari pertanian.
2. Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya tanah untuk pertanian
di wilayah perdesaan yang makin menyempit).
3. Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku, sehingga mengganggu
hak asasi penduduk di daerah asal.
4. Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan.
5. Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim kemarau
panjang atau adanya wabah penyakit.

Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah:


1. Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaiki taraf hidup.
2. Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik, Universitas
Sumatera Utara
3. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim,
perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya.
4. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan
sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar.
Faktor-faktor tersebut yang menyebabkan pertambahan penduduk di daerah perkotaan
semakin tinggi. Tidak terkecuali di Sumatera Utara, Sumatera Utara merupakan
provinsi keempat yang terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat,
Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Pada tahun 2007 tingkat kepadatan penduduk
Sumatera Utara sebesar 179 jiwa perkm2 dengan jumlah penduduk 12.834.371 jiwa.
Di Sumatera Utara daerah yang memiliki jumlah penduduk terbesar adalah kota
Medan. Pada tahun 2007 penduduk Medan mencapai 2.083.156 jiwa dengan tingkat
kepadatan penduduk 7.798 jiwa perkm2 (SUDA 2008). Banyaknya industri-industri
dan tersedianya sarana dan prasarana yang lebih baik di kota Medan merupakan daya
tarik bagi penduduk dari daerah lain untuk dapat tinggal di kota tersebut. Banyaknya
industri-industri tersebut memunculkan harapan bagi penduduk Universitas Sumatera
Utara daerah lain untuk mendapatkan pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik.
Sehingga banyak penduduk dari luar Medan yang tertarik untuk melakukan migrasi
ke kota tersebut.

3 . Penduduk off farm


"Sektor pertanian merupakan sektor andalan di Sumatera Utara. Jumlah penduduk
yang bekerja di sektor ini sekitar 38,48 persen. Kalau kita bandingkan dengan
keadaan Februari 2019 terjadi penurunan jumlah penduduk yang bekerja di sektor
pertanian sebesar 1,97 persen," kata Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi
Selain itu jumlah penduduk yang bekerja di Sektor Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebanyak 1,16 juta orang atau 16,66 persen dan
Industri Pengolahan 574 ribu orang atau 8,26 persen. Berdasarkan tren lapangan
pekerjaan selama Februari 2019 hingga Februari 2020, lapangan pekerjaan yang
mengalami peningkatan persentase penduduk bekerja terutama pada Sektor Jasa
Keuangan Asuransi, Real estate, Jasa Perusahaan dan Jasa Lainnya sebesar 0,88 poin
dan Konstruksi sebesar 0,83 poin, Dari seluruh penduduk di Sumatera Utara bekerja
pada Februari 2020, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai
Buruh/Karyawan/Pegawai sebesar 37,94 persen, diikuti status Berusaha Sendiri
sebesar 17,80 persen kemudian Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak
dibayar sebesar 17,05 persen selanjutnya status Pekerja keluarga/tak dibayar sebesar
17,03 persen, dan status Pekerja Bebas di non pertanian sebesar 3,76 persen.
Sementara penduduk yang bekerja dengan status Berusaha dibantu buruh tetap
memiliki persentase 3,42 persen dan yang paling kecil adalah status pekerja bebas di
pertanian sebesar 3,00 persen, Sedangkan dari presentasi pekerja menurut kegiatan
formal dan informal pada Februari 2020 sebanyak 2,87 juta orang 41,37 persen
penduduk bekerja pada kegiatan formal dan sebanyak 4,08 juta orang atau 58,63
persen bekerja pada kegiatan informal. Selama setahun terakhir pekerja informal
turun hingga 1,62 poin dibanding Februari 2019 yang besarnya 60,25 persen.
Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk bekerja dapat
diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Pekerja formal mencakup status berusaha
dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan/pegawai, sisanya termasuk pekerja
informal.

Dalam bidang pertanian Kota Medan bukanlah sentra produksi pertanian, namun
demikian beberapa komoditi tetap ada diusahakan di Kota Medan. Komoditi dengan
luas panen dan jumlah produksi terbesar adalah komoditi padi sawah dengan luasan
panen sebesar 4.209 Ha dan jumlah produksi sebesar 16.829 Kg. Jenis-jenis komoditi
yang diusahakan di Kota Medan. Luas Panen dan Jumlah Produksi Pertanian Menurut
Jenis Tanaman Tahun 2010 No TahunJenis Luas Panen Jumlah Tanaman Ha
ProduksiKg 1 Padi Sawah 4.209 16.826 2 Padi Ladang - - 3 Jagung 263 1.443 4
Ketela Pohon 271 3.870 5 Ketela Rambat 148 1.791 6 Kacang Tanah 120 169 7
Kacang Kedelai - - 8 Kacang Hijau 92 104 9 Sayur-sayuran 1.338 7.964 10
Buah-buahan 1.178 7.002 Jumlah 7.619 39.169 Sumber : BPS, Medan Dalam Angka,
2011 Universitas Sumatera utara Tabel 8 menunjukan bahwa setelah komoditi padi
sawah, komoditi dengan luasan panen dan jumlah produksi terbesar merupakan
komoditi sayur-sayuran. Luas panen sayur-sayuran pada tahun 2010 adalah sebesar
1.338 Ha dan jumlah produksi sebesar 7.964 Kg atau sekitar 20,33 dari total produksi
komoditi pertanian di Kota Medan.
Jumlah Nelayan menurut Kategori (orang), 2010 - 2021

Kategori

Tahun Jumlah
Sambilan Sambilan
Penuh
Utama Tambahan

148
2010 90 305 48 166 10 101
572

107 169
2011 51 030 10 521
491 042

136 179
2012 38 369 4 640
223 232

111 154
2013 35 680 7 318
603 601

202 262
2014 55 374 5 207
014 695

180 252
2015 55 308 16 629
629 015

155 219
2016 50 003 13 878
646 527

164 234
2017 58 601 11 721
083 405

126 158
2018 23 800 7 934
933 667

119 170
2019 51 011 -
026 037

121 170
2020 49 111 -
153 264
122 170
2021 48 132 -
351 483
Sumber : Dinas Kelautan
dan Perikanan Provinsi
Sumatera Utara

Jumlah Nelayan menurut Kategori (orang), 2008 - 2019

Kategori
Tahun Jumlah
Sambilan Sambilan
Penuh
Utama Tambahan

39 1
2008 92 320 6 539
195 38 054

35 1
2009 90 864 5 495
371 31 730

48 10 1
2010 90 305
166 101 48 572

107 51 10 1
2011
491 030 521 69 042

136 38 1
2012 4 640
223 369 79 232

111 35 1
2013 7 318
603 680 54 601

202 55 2
2014 5 207
014 374 62 695

180 55 16 2
2015
629 308 629 52 015

155 50 13 2
2016
646 003 878 19 527
164 58 11 2
2017
083 601 721 34 405

126 23 1
2018 7 934
933 800 58 667

119 51 1
2019 -
026 011 70 037
Sumber : Dinas
Kelautan dan
Perikanan Provinsi
Sumatera Utara

Jumlah nelayan pada 3 daerah di Medan terus bertambah setiap tahunnya contohnya
saja pada tahun 2019 jumlah nelayan yaitu 170 037 jiwa lalu bertambah 2 tahun
kemudian yaitu pada tahun 2021 yaitu sekitar 170 483 nelayan.

4. Perubahan penggunaan lahan non pertanian

Penggunaan lahan berhubungan erat dengan aktivitas manusia dan sumberdaya lahan
(Sitorus, 2011). Pertumbuhan dan perkembangan kota dipengaruhi oleh adanya
berbagai faktor, antara lain faktor kependudukan, serta adanya interaksi antara kota
dengan kota lainnya dalam lingkup wilayah maupun luar wilayah suatu daerah.
Perkembangan faktor tersebut (penduduk, kegiatan penduduk dan interaksi kota
dengan wilayah lain) merupakan pemicu tumbuh dan berkembangnya wilayah yang
berdampak terhadap terjadinya perubahan fisik dan penggunaan lahan. Bentuk
perubahan penggunaan lahan ditandai dengan makin meningkatnya lahan terbangun,
yang merupakan fenomena perkembangan dan pertumbuhan wilayah perkotaan yang
mudah terlihat secara fisik (Samosir, 2011). Perubahan penggunaan lahan yang terjadi
tanpa dilakukannya perencanaan dan pengendalian maka akan menimbulkan
kerusakan lingkungan. Sebagai contoh adalah penggunaan lahan hutan menjadi areal
pertanian dan perkebunan yang masih belum mempertimbangkan konsep konservasi
lahan. Hal ini mengakibatkan penggunaan lahan menjadi kurang optimal ditinjau dari
sisi lingkungan yang akan memberikan kontribusi dalam memperparah bencana
kerusakan lahan. Dengan aktivitas dan kepentingan manusia yang berbeda-beda
merupakan hal mendasar terjadinya perubahan suatu penggunaan lahan. Jumlah lahan
yang terbatas menyebabkan alih fungsi lahan dari lahan kosong atau lahan terbuka
menjadi lahan permukiman untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang terus
meningkat.lah satu dari 21 kecamatan di Kota Medan yang ikut serta menyokong
kemajuan pembangunan mempunyai cakupan wilayah administratif seluas 9,91 km2
dengan jumlah penduduk 142.001 jiwa yang tersebar di enam kelurahan, dengan
tingkat kepadatan penduduk mencapai 29.333 jiwa/km2 (BPS Kota Medan, 2013).
Kepadatan penduduk yang disebabkan oleh urbanisasi membuat lahan sebagai daerah
resapan di Kecamatan Medan Denai semakin berkurang sehingga pelaksanaan
pembangunan yang sudah direncanakan sebelumnya tidak berjalan dengan optimal.
Kecamatan Medan Denai memiliki daerah permukiman dengan kepadatan cukup
tinggi dan juga termasuk dalam daftar kawasan rawan banjir, tercantum dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031. Dengan demikian
dalam orientasi pengembangan wilayah Kota Medan, Kecamatan Medan Denai pada
masa-masa mendatang dipastikan akan semakin tumbuh dan berkembang secara pesat
(BPS Kota Medan, 2013). Pembangunan permukiman yang cukup pesat di Kecamatan
Medan Denai merupakan implikasi dari posisi Kecamatan Medan Denai sebagai
wilayah yang berada di tepi kota inti (Medan). Dengan membesarnya ukuran kota inti
dan berkembangnya pusat – pusat permukiman, maka meningkat pula interaksi di
antara keduanya. Interaksi tersebut tercermin dari meningkatnya pergerakan
penduduk yang melalui Kecamatan Medan Denai. Pembesaran ukuran kota inti juga
menyebabkan peningkatan permintaan lahan bagi kegiatan ekonomi dan permukiman.
Peningkatan tersebut ditandai dengan peningkatan harga lahan secara signifikan.
Secara keseluruhan hal ini menyebabkan perkembangan fisik yang pesat di
Kecamatan Medan Denai. Hal ini menyebabkan perubahan penggunaan lahan
kebanyakan dari lahan terbuka menjadi lahan permukiman.
5. Hitung Tingkat Urbanisasi Medan secara individu

Anda mungkin juga menyukai