Anda di halaman 1dari 13

Produksi dan produktivitas

kembang kol
Fransiska Presilia Galatia
172389022
Produksi Tanaman Sayuran
Provinsi Kembang Kol (Ton)
2018 2017 2016 2015 2014

ACEH 692 1348 986 649 1213

SUMATERA UTARA 40165 39652 35516 30317 29232

SUMATERA BARAT 11093 11798 13801 12456 10328

RIAU - 2 0 0 0

JAMBI 1626 1128 1902 1379 1912

SUMATERA SELATAN 137 124 211 103 900

BENGKULU 12106 11720 13360 12238 15241

LAMPUNG 314 413 729 551 769

KEP. BANGKA BELITUNG - 2 0 0 0

KEP. RIAU - 0 0 0 0

DKI JAKARTA - 0 0 1 0

JAWA BARAT 23965 30787 21545 20821 26285

JAWA TENGAH 37511 36803 35163 25437 32420

DI YOGYAKARTA 320 453 369 364 316

JAWA TIMUR 17898 12417 11432 6210 10319


BANTEN 3 7 0 0 23

BALI 380 1254 1686 327 1283

NUSA TENGGARA BARAT 437 550 956 1460 612

NUSA TENGGARA TIMUR 708 544 436 343 373

KALIMANTAN BARAT 3 5 0 0 0

KALIMANTAN TENGAH 13 25 14 1 0

KALIMANTAN SELATAN 91 104 102 36 32

KALIMANTAN TIMUR 122 109 12 56 33

KALIMANTAN UTARA 9 0 0 6 -

SULAWESI UTARA 1604 1524 2165 2844 2300

SULAWESI TENGAH 950 737 442 428 230

SULAWESI SELATAN 1603 1193 1724 2093 2375

SULAWESI TENGGARA 31 15 40 10 19

GORONTALO - 0 8 2 0

SULAWESI BARAT - 0 3 0 0

MALUKU 10 27 50 72 79

MALUKU UTARA 2 1 2 1 1

PAPUA BARAT 20 4 68 67 6

PAPUA 309 122 129 122 213

INDONESIA 152122 152869 142851 118394 136514


• Dari table diatas dapat dilihat bahwa produksi kembang kol di
Indonesia dari tahun ke tahun relative mengalami kenaikan.
Produksi kembang kol terendah terjadi pada tahun 2015 sebesar
118394 ton sedangkan produksi tertinggi terjadi pada tahun 2017
sebesar 15286. Sentra produksi kembang kol terbesar berada di
Pulau Jawa dengan jumlah produksi selama 5 tahun sebesar 350869
ton. Apabila dilihat per Provinsi, maka Sumatra Utara merupakan
penghasil bunga kol terbesar yaitu 174882 ton, diikuti oleh Jawa
Tengah dan Jawa Barat. Hal terebut dikarenakan wilayah tersebut
merupakan daerah yang sesuai untuk tanaman kembang kol
(agroklimat) serta pada wilayah ini kebanyakan lahanya diusahakan
untuk kegiatan pertanian.
• Provinsi Riau merupakan provinsi yang tidak memproduksi
kembang kol, diikuti oleh DKI Jakarta Dan kepulauan Riau. Hal ini
disebabkan karna beberapa hal seperti agroklimatnya,dan luas
lahan produksi.
Table 2. produktivitas kembang kol nasional
No. Provinsi/Province Tahun/Year Pertumbuhan/
2014 2015 2016 2017 2018 Growth
2018 over
2017 (%)
1 Bawang Merah 10,22 10,07 9,67 9,30 9,59 3,17
2 Bawang Putih 8,83 7,92 8,79 9,09 7,84 -13,76
3 Bawang Daun 10,02 9,69 9,35 8,38 9,06 8,19
4 Kentang 17,67 18,20 18,26 15,40 18,71 21,44
5 Kubis 22,75 22,33 21,04 15,88 21,30 34,10
6 Kembang Kol 12,08 10,58 11,91 11,35 12,14 6,93
7 Petsai/Sawi 9,91 10,23 9,92 10,27 10,42 1,48
8 Wortel 16,12 17,26 16,90 17,53 16,99 -3,06
9 Lobak 15,50 15,05 15,16 7,35 18,17 147,37
10 Kacang Merah 6,20 2,71 2,14 5,47 5,20 -5,03
11 Kacang Panjang 6,22 6,26 6,37 6,79 6,98 2,74
12 Cabe Besar 8,35 8,65 8,47 8,46 8,82 4,21
13 Cabe Rawit 5,93 6,45 6,70 6,88 7,78 13,07
14 Paprika 22,25 30,90 44,91 28,75 53,23 85,12
15 Jamur 63,84 0,63 0,88 77,94 70,89 -9,04
16 Tomat 15,52 16,09 15,31 17,31 18,14 4,79
17 Terung 10,95 11,20 11,37 12,20 12,53 2,75
18 Buncis 11,11 11,36 10,98 11,75 12,22 3,95
19 Ketimun 9,84 10,27 10,19 10,67 10,96 2,70
20 Labu Siam 37,63 45,70 68,34 63,57 58,68 -7,69
21 Kangkung 6,08 6,23 5,66 5,79 5,99 3,35
22 Bayam 2,96 3,56 3,69 3,65 4,10 12,16
• Pada table 2 diatas dapat dilihat bahwa
produktivitas kembang kol di Indonesia setiap
tahunnya mengalami kenaikan.podukrivitas
tertinggi pada tahun 2018 sebesar
12,14Ton/Ha, dan produktivitas teredah
terjadi pada tahun 2015 sebesarr 10,58
Ton/Ha.
Produksi Tanaman Sayuran (Ton)
Wilayah Kembang Kol
2017 2016 2015 2014 2013
Sumba Barat 138.8 32.7 4.5 0 2

Sumba Timur 0.2 0.8 2 1 0.2

Kupang 89.1 79.8 24 38 59.1

Timor Tengah Selatan 55 75 9.1 6.3 3.9

Timor Tengah Utara 0.2 1 0.5 0 0.6

Belu 70 65 36.5 29 14.7

Alor 0 0 0 0 0

Lembata 0.5 0 1 1 0

Flores Timur 5 0 0 0 0

Sikka 20.6 33.1 0 10.5 12.3

Ende 70 22 14.5 5 0

Ngada 0.2 2 44.5 143.5 2.6

Manggarai 17.5 78.7 180 96 154

Rote Ndao 42.5 30.3 18.8 39.9 58

Manggarai Barat 3 3 4.3 2.5 0.9

Sumba Tengah 0.2 0 0.2 0.2 0

Sumba Barat Daya 1 0 0 0 0.2

Nagekeo 0 0 0 0 0

Manggarai Timur 30 0 1.8 0 15.9

Sabu Raijua 0.6 0 1 0 0.5

Malaka 0 0 - - -

Kota Kupang 0 12 0 0 0

Nusa Tenggara Timur 544.4 435.4 342.7 372.9 324.9


• Dari table diatas dapat dilihat bahwa produksi
kembang kol di Provinsi Nusa Tenggara Timur dari
tahun ke tahun mengalami kenaikan. Produksi
kembang kol terendah terjadi pada tahun 2013 sebesar
324.9 ton sedangkan produksi tertinggi terjadi pada
tahun 2017 sebesar 544.4. Sentra produksi kembang
kol terbesar berada di Kabupaten Manggarai dengan
jumlah produksi , selama 5 tahun sebesar 526.2 ton,
diikuti oleh Rote Ndao dengan jumlah produksi
sebesar 189. Produksi yang tinggi dikarenakan
agroklimat dari kabupaten Manggarai sangat sesuai
dengan tanaman kebang kol serta keadaan tanah yang
sangat subur.
• Kabupaten Alor merupakan kabupaten yang tidak
memproduksi kembang kol, diikuti oleh kabupaten
malaka. Hal ini ini bisa dipengaruhi oleh faktor
lingkungan,dan faktor pproduksi yang masih sedikit
dan kurang optimal.
Wilayah Produktivitas Tanaman Sayuran (Ton/Hektar)
Kembang Kol
2017 2016 2015 2014 2013
Sumba Barat 5.34 1.92 1.13 0 2
Sumba Timur 0.2 0.2 0.67 0.5 0.2
Kupang 6.85 7.25 1.5 2.24 4.22
Timor Tengah Selatan 5 5 0.51 0.7 0.39
Timor Tengah Utara 0.2 0.5 0.5 0 0.3
Belu 5 7.22 2.81 1.71 1.34
Alor 0 0 0 0 0
Lembata 0.5 0 1 1 0
Flores Timur 5 0 0 0 0
Sikka 2.94 4.73 0 1.5 1.54
Ende 3.18 1.05 1.21 1.67 0
Ngada 0.2 0.25 4.45 9.57 1.3
Manggarai 2.5 2.71 6.92 6.4 9.06
Rote Ndao 7.08 3.03 0.75 1.53 2.07
Manggarai Barat 3 3 1.43 0.63 0.45
Sumba Tengah 0.2 0 0.2 0.2 0
Sumba Barat Daya 0.2 0 0 0 0.2
Nagekeo 0 0 0 0 0
Manggarai Timur 15 0 0.36 0 3.98
Sabu Raijua 0.6 0 1 0 0.5
Malaka 0 0- - -
Kota Kupang 0 12 0 0 0
Nusa Tenggara Timur 4.5 3.23 2.47 3.19 3.19
• Pada table diatas menunjukan produktivitas
kembang kol di provisi Nusa Tenggara Timur
setiap tahunnya mengalami kenaikan.
Produktivitas tertinggi terjadi pada tahun
2017 sebesar 4,5 Ton/Ha,sedangkan
produktivitas teredah pada tahun 2015
sebesar 2,47 ton/Haaa
• Produksi kembang kol provinsi Nusa Teggara Timur
masih sangat rendah dibandingkan dengan provinsi
yang ada di Indonesia. Hal ini dikarenakan beberapa
wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan
daerah yang tidak cocok untuk ditanami kembang
kol, penyebab lainnya adalah karena Provinsi Nusa
tenggara Timur masyarakatnya lebih banyak
menanam tanaman pangan yaitu padi dan jagung
dibandingkan tanaman sayuran. Hal yang terkait
dengan redahya produksi kembang kol di Nusa
Tenggara Timur juga dikarenakan sedikitya pasar,
kurangnya input-input yang memengaruh jumah
produksi. Input-input tersebut seperti
pupuk,pestisida,benih dan obat-obatan lainnya yang
mendukung kenaikan produksi kembang kol.
• Pola tanam merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
rendahnya produktifitas kembang kol,dimana masyarakat NTT kebanyakan
menanam tanaman untuk sat areal produksi dengan berbagai jenis
tanaman.
• Kurangnya kesadaran petani untuk masuk ke dalam kelompok tani
ataupun gapoktan yang menyebabkan petani tidak mendaptkan input-
input yang dibutukan dengan harga yang murah.
• Untuk itu solusi dari rendahnya produksi kembang kol yaitu dengan
cara pemberian input yang optimal pada tanaman seperti pemberian
pupuk,pestisida dan obat-obata lainnya yang sesuai dengan kebutuhan
tanaman,dan petani bekerja sama dengan pemeritah untuk pembukaan
pasar untuk sayur kembang kol, dimana pemerintah membuka pasar untuk
petani-petani mejual hasil panennya dan pemerintah memberikan regulasi
yang jelas tentang tarif dasar produk pertanian.serta pemerintah
memberikan jaminan kepada petani soal komoditas yang diusahakan.
• Pembaruan tekologi juga meupakan salah satu
solusi yang bisa digunakan seperti:
• Benih yang unggul merupakan salah satu
solusinya.
• Pola tanam

Anda mungkin juga menyukai