Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TIH BUAH

FORTIFIKSI PADA BUAH

Oleh:
Fransiska Presilia Galatia
172389022

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI HORTIKULTURA


JURUSAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI
KUPANG
2020
1. Pengertian Fortifikasi
Fortifikasi merupakan penambahan nutrisi terhadap makanan yang berperan sebagai
karier (pembawa) yang memilki kriteria tertentu, sehingga produk yang difortifikasi akan
menjadi sumber nutrisi yang baik untuk populasi target.
2. Fortifikasi Makanan atau Fortifikasi Pangan (pangan yang lazim dikonsumsi) dengan zat
gizi mikro adalah salah satu strategi utama yang dapat digunakan untuk meningkatkan
status mikronutrien pangan. Fortifikasi harus dipandang sebagai upaya (bagian dari
upaya) untuk memperbaiki kualitas pangan selain dari perbaikan praktek-praktek
pertanian yang baik (good agricultural practices ), perbaikan pengolahan dan
penyimpangan pangan ( good manufacturing practices ), dan memperbaiki pendidikan
konsumen untuk mengadopsi praktek-praktek penyediaan pangan yang baik.
3. Tujuan Fortifikasi

Tujuan utama Fortifikasi Makanan adalah untuk meningkatkan status gizi populasi. Fortifikasi
dapat pula diterapkan untuk tujuan-tujuan berikut:

1. Perbaikan dan Pencegahan defisiensi zat-zat gizi Mikro dari pangan (untuk memperbaiki
defisiensi akan zat gizi yang ditambahkan).
2. Untuk mengembalikan zat-zat yang awalnya terdapat dalam jumlah yang signifikan
dalam pangan akan tetapi mengalami kehilangan selama pengolahan.
3. Untuk meningkatkan kualitas gizi dari produk pangan olahan (pabrik) yang digunakan
sebagai sumber pangan bergizi misalnya susu formula bayi.
4. Untuk menjamin ekuivalensi gizi dari produk pangan olahan yang menggantikan pangan
lain, misalnya margarin yang difortifikasi sebagai pengganti mentega .

Menurut FAO pada Technical Consultation on Food Fortification: Technology and Quality


Control  di Roma pada tahun 1995, makanan yang difortifikasi idealnya harus:

1. Umumnya dikonsumsi oleh populasi sasaran.


2. Memiliki pola konsumsi yang konstan oleh msyarakat dan berisiko rendah bila
dikonsumsi dalam jumlah berlebih.
3. Memiliki stabilitas yang baik dalam penyimpanan.
4. Relatif rendah dalam baiaya.
5. Diproses terpusat dengan stratifikasi minimal.
6. Tidak terjadi interaksi antara fortifikan dengan vehicle.
7. Ketersediannya tidak berhubungan dengan status sosio-ekonomi.
8. Dikaitkan dengan asupan energi.
4. CONTOH
Banana flakes terbuat dari bahan baku utama tepung pisang matang. Tepung pisang
matang memiliki keunggulan antara lain kadar glukosa yang tinggi sehingga memiliki
nilai kalori tinggi, berdasarkan sifat fungsionalnya memiliki kelarutan yang tinggi
sehingga daya cerna menjadi lebih mudah, serta memiliki aroma yang lebih kuat
sehingga cocok dijadikan sebagai makanan sarapan (Umi, 2012). Tepung pisang yang
digunakan dalam pembuatan banana flakes adalah jenis pisang ambon lumut. Di
Indonesia pisang ambon lumut merupakan buah yang mudah ditemukan, mempunyai rasa
dan aroma yang khas, dan memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan (Pratomo,
2013). Sekitar 70% pisang digunakan untuk makanan sedangkan sisanya dibuang karena
pisang mengalami kebusukan selama penyimpanan. Pengolahan buah pisang merupakan
upaya dalam mengatasi ketidakseimbangan ini (Munadjim, 1983).
Proses pembuatan banana flakes antara lain meliputi pencampuran, pemipihan,
pemanggangan I, pemotongan, pemanggangan II, dan tempering. Tahapan proses tersebut
diduga akan berpengaruh terhadap kadar zat fortifikan.
DAFTAR PUSTAKA

Roedjito Djiteng D.1987.Perencanaan Gizi.Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Siagian, Albiner. 2003. Pendekatan Fortifikasi Pangan Untuk Mengatasi Masalah Kekurangan
Zat Gizimikro. Fakultas Kesehatan Masyarakat : Universitas Sumatera Utara

Soekirman.2011.FORTIFIKASI PANGAN:PROGRAM GIZI UTAMA MASA DEPAN. Koalisi


Fortifikasi Indonesia (KFI)

Anonim. Tanpa Tahun. ”Food Fortification: Need for A More Proactive Approach” dalam
http://www.mostproject.org/PDF/4pagefortcolor.pdf

Soekirman.2011. Perkembangan Fortikasi di Indonesia. http://www.kfindonesia.org/index.php?


pgid=11&contentid=12

Anda mungkin juga menyukai