Anda di halaman 1dari 27

Pangan Nutrisi

Fortifikasi
&
Anti Gizi
Dosen Pengampu:
Resti Fevria, S.TP, MP
KELOMPOK 10

Nafisah Arini Rinti Mutiara Sari Wilya Putri Yani


(19032081) (19032049) (19032105)
Table of Contents

01 FORTIFIKASI

02 MAKANAN
FORMULA BARU

03 ANTI GIZI
01
FORTIFIKASI
Pengertian, tujuan, klasifikasi, jenis, teknik dan syarat
Pengertian Fortifikasi

Fortifikasi adalah sebuah upaya yang sengaja dilakukan


untuk menambahkan mikronutrien yang penting, yaitu
vitamin dan mineral ke dalam makanan, sehingga dapat
meningkatkan kualitas nutrisi dari pasokan makanan dan
bermanfaat bagi kesehatan masyarakat dengan risiko
yang minimal untuk kesehatan (WHO, 2006).
Fortifikasi
● Fortifikasi ditetapkan sebagai salah satu pilihan intervensi dalam
program perbaikan gizi.
● Fortifikasi pangan merupakan strategi yang bagus untuk
mengatasi defisiensi mikronutrien secara berkelanjutan.
● perlu memperhatikan pemilihan makanan pembawa (kendaraan
makanan) dan fortifikannya dengan benar agar program fortifikasi
dapat mengurangi upaya untuk mengubah kebiasaan makanan
dan penerimaan individu secara lebih mudah.
Tujuan Fortifikasi
Pangan
Tujuan utama adalah untuk
meningkatkan tingkat konsumsi dari
zat gizi yang ditambahkan untuk
meningkatkan status gizi populasi.
Tujuan Fortifikasi Pangan
Secara umum fortifikasi pangan dapat diterapkan untuk tujuan-tujuan berikut:
a. Memperbaiki kekurangan zat-zat dari pangan (untuk memperbaiki
defisiensi akan zat gizi yang ditambahkan)
b. Mengembalikan zat-zat yang awalnya terdapat dalam jumlah yang
signifikan dalam pangan akan tetapi kehilangan kehilangan selama
pengolahan
c. Meningkatkan kualitas gizi dari produk pangan olahan (pabrik) yang
digunakan sebagai sumber pangan, gizi gizi misalnya susu formula bayi
d. Menjamin ekuivalensi gizi dari produk pangan olahan yang menggantikan
yang lain, misalnya margarin yang difortifikasi sebagai pengganti mentega
(Siagian A, 2003).
Klasifikasi Fortifikasi

Fortifikasi sukarela (voluntary)

Fortifikasi wajib (mandatory)

Fortifikasi khusus
Fortifikasi sukarela (voluntary)
● Dilakukan atas prakarsa pengusaha produsen pangan untuk
meningkatkan nilai tambah produknya agar lebih menarik konsumen.
● Tanpa diharuskan oleh undang-undang atau peraturan pemerintah.
● Dasar pertimbangan fortifikasi sukarela lebih mengacu pada segi
bisnis dan komersial daripada gizi dan kesehatan
● Produsen menentukan sendiri komoditi makanan yang akan
difortifikasi.
● Sasaran fortifikasi sukarela adalah semua orang yang mampu dan
mau membeli komoditi yang difortifikasi.
Fortifikasi wajib (mandatory)

● Diharuskan oleh undang-undang dan peraturan pemerintah.


● Sasaran utama program fortifikasi wajib adalah masyarakat miskin,
meskipun masyarakat lain yang tidak miskin juga tercakup.
● Oleh karena itu fortifikasi wajib lebih banyak menjadi perhatian
pemerintah sebagai bagian tanggung jawabnya untuk
mensejahterakan masyarakat.
Fortifikasi khusus

● Fortifikasi khusus sama dengan fortifikasi wajib, diharuskan oleh


undang-undang dan peraturan pemerintah
● Hanya sasarannya kelompok masyarakat tertentu, seperti anak-anak,
balita atau anak sekolah.
Jenis-jenis Fortifikasi

Biofortifikasi Biologi sintetis


Membiakkan tanaman untuk meningkatkan Penambahan bakteri probiotik
nilai nutrisinya, yang dapat mencakup ke makanan
pemuliaan selektif konvensional, dan
modifikasi genetik modern

Fortifikasi komersial
Fortifikasi rumah dan industri
misalnya vitamin D tetes yaitu tepung, beras, minyak
(makanan masak biasa
Teknik Fortifikasi

Dry Mixing Hot Extrusion


Seluruh bahan baik fortifikan Menggunakan suhu dan
maupun bahan makanan tekanan tinggi pada bahan
yang difortifikasi dicampur makanan yang difortifikasi.
seluruhnya dalam keadaan
kering.
Syarat Fortifikasi
a. Pangan merupakan makanan yang sering dan banyak dikonsumsi
penduduk termasuk penduduk miskin
b. Pangan hasil fortifikasi, sifat organoleptiknya tidak berubah dari sifat
aslinya
c. Pangan yang difortifikasi aman untuk dikonsumsi dan ada jaminan
terhadap kemungkinan efek samping negatif
d. Pangan yang difortifikasi, diproduksi dan diolah oleh produsen yang
terbatas jumlahnya
e. Tersedia teknologi fortifikasi sesuai dengan pangan pembawa dan
fortifikan yang digunakan
Syarat Fortifikasi
f. Harus ada sistem monitoring yang tegas terhadap pabrik-pabrik
fortifikasi
g. Ada kerjasama yang nyata antara pihak pemerintah, non pemerintah,
dan swasta
h. Perlu mekanisme untuk melakukan evaluasi perkembangan fortifikasi
i. Pangan hasil fortifikasi, harganya tetap terjangkau oleh kelompok
target
j. Dari sisi konsumen diyakini tidak akan terjadi konsumsi berlebihan
02
Makanan
Formula Baru
Definisi, tujuan, syarat, dan jenis
Pengertian Makanan Formula

Makanan formula atau bahan makanan campuran


merupakan kombinasi dari berbagai bahan yang
memungkinkan penambahan kekurangan sesuatu zat gizi
dalam sesuatu bahan dalam bahan lain sehingga menjadi
sesuatu bahan yang mengandung zat-zat gizi dalam
jumlah cukup sesuai dengan kebutuhan.
Tujuan Makanan Formula

Tujuan dari formula makanan yaitu untuk


mempermudah masyarakat mendapatkan
asupan makanan secara menyeluruh.
Syarat Makanan Formula

Adapun syarat dari makanan formula yaitu:


● Bernilai gizi tinggi
● Dapat diterima dengan baik citarasanya
● Dibuat dari bahan makanan setempat.
Jenis Makanan Formula

Makanan Formula
untuk Bayi dan Balita
Makanan Formula untuk bayi dan
balita biasanya berupa susu formula
yang mengandung gizi untuk
mencukupi kebutuhan bayi.
Jenis Makanan Formula

Makanan Formula
untuk Ibu Hamil
Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi
makro dan mikro pada ibu hamil dan
menyusui dapat diberikan tambahan
zat gizi melalui suplementasi makanan
atau minuman.
03
Anti Gizi
Definisi, jenis zat, dan contoh senyawa
Pengertian Anti Gizi

Zat Anti gizi adalah suatu zat alami pada bahan pangan
yang dapat menghambat penyerapan zat gizi baik itu
makro maupun mikro dalam tubuh serta menurunkan nilai
zat gizi bahan makanan tersebut.
Anti Gizi

● Umumnya zat anti gizi ini terdapat pada bahan makanan berprotein
nabati (dari tumbuhan) seperti kacang-kacangan, polong-polongan,
biji-bijian, serealia, beberapa jenis sayuran, umbi-umbian, dan yang
lainnya.
● Apabila diberikan baik langsung maupun tidak langsung pada
organisme hidup dalam jumlah tertentu dapat mengakibatkan
gangguan metabolisme dan atau tidak tersedianya suatu unsur gizi
bagi tubuh.
Jenis Zat Anti Gizi

Anti Vitamin Anti Protein Anti Mineral

● Thiaminase ● Antiproteinase ● Asam fitat


● Askorbase ● Anti tripsin ● Goitrogens
● Avidin ● Tanin
Sekian Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai