NIM : GZ2105007
Perencanaan konsumsi pangan yang baik tidak hanya memperhatikan kecukupan gizi tetapi
juga harus memperhatikan daya beli dan selera konsumen serta hal-hal lain yang dianggap
perlu. Prinsip Perencanaan Konsumsi Pangan terdiri dari:
1. Gunakan beragam pangan atau menu paling tidak salah satu dari masing-masing golongan
berikut: makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan.
3. Ragamkanlah jenis pangan dalam satu waktu makan dan dalammenu satu hari.
• Kecukupan gizi adalah jumlah dari masingmasing zat gizi yang dibutuhkan oleh individu agar
dapat hidup sehat.
• Seseorang akan memerlukan zat gizi dalam jumlah yang berbeda-beda, sesuai dengan umur,
jenis kelamin dan keadaan fisiologisnya.
Bayi
Anak-Anak
Remaja Usia Sekolah
Orang Dewasa dan Usia Lanjut
Intervensi adalah serangkaian aktivitas spesifik dan berkaitan dengan penggunaan bahan
untuk menanggulangi masalah. Intervensi gizi adalah upaya perubahan terencana terhadap
individu, kelompok,maupun komunitas. Definisi intervensi gizi adalah Aktifitas yang
direncanakan untuk tujuan tertentu, Perencanaan dan implementasi tindakan untuk mengatasi
masalah gizi yang sudah diidentifikasi.
Jenis-Jenis Intervensi Konsumsi Pangan dan Gizi Ada beberapa jenis/tipe Intervensi Gizi yaitu:
Makanan tambahan yang berikan berfungsi untuk menutupi kekurangan beberapa zat gizi
pada golongan rawan (anak prasekolah, ibu hamil dan ibu menyusui).
Intervensi ditujukan untuk meningkatkanpenggunaan bahan makanan yang bergizi tinggi yang
tersedia di lingkungan.
c. Fortifikasi
Intervensi ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah kekurangan zat-zat gizi tertentu dalam
makanan sehari-hari.
d. Makanan Formula
Intervensi ini bertujuan menciptakan makanan campuran untuk anak berumur 6 sampai 36
bulan.
3. Fortifikasi pangan
Untuk memperbaiki kekurangan zat-zat dari pangan (untuk memperbaiki defisiensi akan
zat gizi yang ditambahkan).
Untuk mengembalikan zat-zat yang awalnya terdapat dalam jumlah yang signifikan
dalam pangan akan tetapi mengalami kehilangan selama pengolahan.
Untuk meningkatkan kualitas gizi dari produk pangan olahan (pabrik) yang digunakan
sebagai sumber pangan bergizi misal : susu formula bayi.
Fortifikasi bahan pangan dibagi menjadi 3 klasifikasi, yaitu fortifikasi sukarela (voluntary)
dan Fortifikasi wajib (mandatory, dan fortifikasi khusus.
Fortifikasi sukarela dilakukan atas prakarsa pengusaha produsen pangan untuk
meningkatkan nilai tambah produknya sehingga lebih menarik konsumen
Fortifikasi wajib (mandatory) diharuskan oleh undang-undang dan peraturan pemerintah.
Sasaran utama program fortifikasi wajib adalah masyarakat miskin, meskipun masyarakat lain
yang tidak miskin juga tercakup. Oleh karena itu fortifikasi wajib lebih banyak menjadi
perhatian pemerintah sebagai bagian tanggung jawabnya untuk mensejahterakan masyarakat
Semakin majunya zaman ditandai dengan kemunculan produk yang semakin variatif. Beberapa
inovasi terbaru terus saja bermunculan meramaikan dunia pangan. Dimana inovasi ini
merupakan salah satu usaha untuk penganekaragaman (diversifikasi) pangan.
Pengertian Produk
Produk yaitu segala sesuatu yang ditawarkan, dimilki, digunakan, atau dikonsumsikan
sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan termasuk didalamnya adalah fisik, jasa,
orang, tempat, organisasi serta gagasan.
Produk pangan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori produk sesuai dengan:
(1)posisi sistem pangan;
(2)pasar yang dilayani;
(3)teknologi pengolahan yang digunakan untuk memproduksinya;
Prinsip dasar pengembangan produk adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan pembeli dan
pengguna, dan merancang produk untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Terdapat lima segmen
pasar utama, yaitu :
(1)konsumen (terutama produk bermerek);
(2)pengecer (produk bermerek, campuran ingredient);
(3)pelayanan makanan (food service) (makanan yang sebagian telah dimasak, ingredien
makanan);
(4)pengolah dan produsen skala industri (ingredieningredien yang berbeda); dan
(5)(pengolah primer (komoditas, bahan baku tidak terdiferensiasi).