Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FORTIFIKASI PANGAN

DISUSUN OLEH :

ESTER MARIACHRISTY SORONGAN


711341120009

PRODI DIII GIZI SEM. 3

POLTEKKES KEMENKES MANADO

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Fortifikasi Pangan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Ilmu Teknologi Pangan. Dan kami berterima kasih kepada Bapak
Phembriah S Kereh, SPd, SST, M.Si selaku dosen mata kuliah Ilmu Teknologi
Pangan yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
mohon maaf bila ada salah kata dalam pengetikan yang tidak di sengaja. Dan kami
juga menerima kritik dan saran yang akan membangun kami untuk jauh lebih baik
kedepannya.
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................4
1. Latar Belakang.............................................................................................................4
2. Rumusan Masalah........................................................................................................5
3. Tujuan Pembahasan.....................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................9
Kesimpulan & Saran............................................................................................................9
LAMPIRAN...........................................................................................................................10
Soal & Jawaban :................................................................................................................10
REFERENSI..........................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pangan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Manusia tidak dapat
mempertahankan hidupnya tanpa adanya pangan. $arena itu, usaha pemenuhan
kebutuhan pangan merupakan suatu usaha kemanusiaan yang mendasar.
Pengertian pangan sebagai hak asasi manusia ini tidak hanya bersifat kuantitatif
saja, tetapi juga mencakup aspek kualitatif. Pangan yang tersedia haruslah
pangan yang aman untuk dikonsumsi, bermutu dan bergizi. /engan demikian
pembicaraan tentang pangan memang pada kenyataannya sulit dipisahkan
dengan gizi. 'entuk tidak terpenuhinya hak asasi atas pangan dan gizi yang paling
umum adalah kekurangan pangan alias kelaparan. 0amun demikian, harus
disadari baha kelaparan mempunyai beberapa tingkatan, yang jika terjadi
secara cukup lama dan terus-menerus, akan berkontribusi pada terjadinya
kemunduran atau penurunan status kesehatan, produktivitas, dan akhirnya ikut
pula mempengaruhi tingkat intelektualitas dan status sosial. Tingkat-tingkat
kelaparan itu sendiri antara lain dipengaruhi oleh (i) jumlah konsumsi bahan
pangan, (ii) jenis dan kualitas bahan pangan yang dikonsumsi, atau (iii)
kombinasi antara kedua faktor tersebut.
Fortifikasi pangan adalah upaya yang sengaja dilakukan untuk menambahkan
satu atau lebih zat gizi penting, seperti vitamin dan mineral ke dalam makanan.
Tujuan fortifikasi adalah meningkatkan kualitas nutrisi makanan dan bermanfaat
bagi kesehatan masyarakat dengan risiko minimal bagi kesehatan. Tujuan
fortifikasi lainnya adalah untuk meningkatkan konsumsi zat gizi (Soekirman et
al., 2004).
Fortifikasi zat gizi dilakukan untuk menanggulangi masalah kekurangan gizi,
sehingga konsumsi gizi dapat tercukupi. Syarat dari bahan makanan fortifikasi
harus diproduksi secara terpusat dan dilihat dari aspek ekonomi, produksi,
pembeli harus dapat menerima dan secara teknologi tidak merubah rasa, rupa dan
aroma. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam fortifikasi pangan antara lain
adalah pangan merupakan makanan atau minuman yang sering dan banyak
dikonsumsi penduduk termasuk penduduk miskin, pangan hasil fortifikasi tidak
mempengaruhi sifat organoleptiknya. Ketentuan lain yang harus diperhatikan
dalam fortifikasi zat gizi adalah penambahan zat gizi dapat memenuhi gizi
seimbang, zat gizi yang ditambahkan harus stabil selama kondisi penyimpanan,
zat gizi dapat diserap tubuh, zat gizi aman dikonsumsi dan untuk biaya tambahan
harus terjangkau oleh konsumen (Soekirman et al., 2004).

2. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian dan tujuan dari fortifikasi pangan?
2) Apa dasar dari kriteria pemilihan pangan?
3) Apa keuntungan dari fotifikasi pangan?

3. Tujuan Pembahasan
Bertujuan untuk menambah wawasan pembaca agar dapat mengetahui lebih jauh
tentang Fortifikasi Pangan.
BAB II

PEMBAHASAN
Fortifikasi pangan atau pengayaan zat gizi mikro pada bahan makanan
komersil seperti garam, tepung terigu, dan minyak goreng sawit perlu dilakukan
pemerintah untuk percepatan perbaikan gizi anak Indonesia. Pemerintah yang terlibat
dalam hal ini Kementerian PPN/Bappenas didukung oleh Koalisi Fortifikasi
Indonesia (KFI), Nutrition International, UNICEF, Kementerian Kesehatan,
Kementerian Perindustrian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan POM, dan
Badan Standardisasi Nasional.
Fortifikasi pangan sebagai salah satu upaya pemenuhan zat gizi mikro
masyarakat merupakan intervensi yang terbukti cost-effective. Hal itu dikarenakan
fortifikasi dilakukan melalui bahan pangan yang dikonsumsi masyarakat secara luas
terutama penduduk tidak mampu dan biaya yang relatif lebih rendah.
Fortifikasi atau pengayaan zat gizi penting terhadap produk pangan di
Indonesia selama ini telah dilaksanakan produsen, baik secara wajib maupun
sukarela. Fortifikasi yang dilakukan adalah dengan penambahan zat besi pada tepung
terigu, iodium pada garam, dan vitamin A pada minyak goreng.
Fortifikasi zat gizi bermanfaat untuk meningkatkan nilai fungsionalitas suatu
produk dengan harga yang terjangkau. Selain itu, klaim gizi produk pangan
menyarankan bahwa suatu produk pangan yang difortifikasi harus bermanfaat bagi
kesehatan. Tipe klaim yang ditingkatkan atau diperkaya atau ditambahkan dengan zat
gizi tertentu sudah banyak diterapkan (Soekirman et al., 2004).
Fortifikasi pangan merupakan strategi yang sangat bagus untuk mengatasi
defisiensi mikronutrien secara berkelanjutaan sehingga perlu memperhatikan
pemilihan makanan pembawa (food vehicle) dan fortifikannya dengan benar agar
upaya program fortifikasi dapat mengurangi usaha untuk mengubah kebiasaan
makanan dan penerimaan individu secara lebih mudah. Pemilihan pangan didasarkan
pada beberapa kriteria, antara lain:
a) Konsumsi
1. Megakomodasi populasi dengan proporsi yang tinggi
2. Dikonsumsi secara teratur dengan jumlah yang tetap
3. Variasi minimal dalam struktur konsumsi tiap individu
4. Variasi regional minimal dala struktur konsumsi
5. Ukuran porsi yang layak disesuaikan dengan keperluan asupan harian dari
mikronutrien yang ditambahkan
6. Konsumsi tidak berkaitan dengan status social-ekonomi
7. Potensial rendah pada asupan berlebihan digunakan untuk menghindari
masalah toksinitas
8. Tidak ada perubahan dalam penerimaan konsumen setelah fortifikasi
9. Tidak ada perubahan kualitas sebagai hasil tambahan mikronutrien
b) Proses dan Penyimpanan
1. Pemrosesan yang tersentralisasi
2. Teknologi yang mudah dan tepat guna
3. Kemampuan sebagai penyamar yang baik, yakni warna gelap dan
beraroma kuat dari media untuk menyamarkan perubahan warna dan
aroma aslinya
4. Stabilitas dan bioavailabilitas yang tinggi dari mikronutrien yang
ditambahkan dalam produk akhir
5. Sekresi minimal dari fortifikasi dan makanan pembawa
6. Stabilitas selama penyimpanan yang baik
7. Tidak berinteraksi dengan mikronutrien
c) Pemasaran
1. Layak dalam pengepakan dan juga berada dalam kondisi stabil
2. Pelabelan sesuai standar penulisan
3. Turn over rate yang cukup
Senyawa fortifikan perlu diperhatikan juga selain pangan pembawaanya.
Penentuan senyawa fortifikan yang akan digunakan perlu memperhatikan beberapa
hal, anatara lain sensorik, interaksi, biaya, bioavailabilitas, keamanan, dan
persyaratan lain.
Upaya fortifikan pangan adalah untuk memperkaya mutu gizi pangan tertentu
dengan menambahkan zat gizi tertentu yang dibutuhkan masyarakat yang menderita
masalah gizi. Zat gizi tersebut untuk Indonesia adalah zat yodium, zat besi, dan
vitamin A. Beberapa upaya perbaikan gizi yang memerlukan dukungan fortifikasi
adalah penanggulangan GAKY melalui fortifikasi garam dengan ypdium (iodisasi
garam). Fortifikasi dilaksanakan bekerja sama dengan dunia usaha terutama di sector
industry yang didukung oleh sector lainnya yang berkaitan.
Berikut adalah keuntungan fortifikasi pangan sebagai alternative perbaikan
gizi :
a) Efektif untuk jangka panjang dan menengah
b) Pangan pembawa (food vehicle) yang cocok dan fasilitas pengolahahn
yang terorganisir
c) Menjangkau semua segmen dari populasi sasaran
d) Tidak memerlukan kerja sama yang intensif dan kerelaan masing-masing
individu
e) Biaya rendah
f) Teknologi yang memadaia tersedia dan mudah di transfer.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan & Saran


Dari maka;ah ini dapat disimpulkan bahwafortifikasi pangan adalah
penambahan satu atau lebih zat gizi (nutrient) ke dalama bahan pangan dengan tujuan
untuk meningkatkan tingkat konsumsi dari zat gizi yang ditambhakan untuk
meningkatkan ztatus gizi dari populasi. Fortifikasi pangan dengan zat gizi mikro
adalah salah satu strategi tama yang dapat digunakan untuk meningkatkan status
mikronutrien pangan. Fortifikasi pangan muncul karena timbulnya masalh gizi yang
disebabkan factor konsumsi makan (tidak bergizi seimbang) dan factor penyakit
(infeksi). Adapun kriteria pangan pembawa yang aan digunakan untuk fortifikasi
pangan harus baik dalam tingkat konsumsi, proses, penyimpanan, serta
pemasarannya. Selain itu, senyawa fortifikan juga harus baik dalam segi sensorik,
interaksi, biaya, bioavailabilitas, keamanan, dan berbagai persyaratan lainnya.
Keuntungan fortifikasi pangan sebagai alternative perbaikan gixi adalah efektif untuk
jangka panjang, dan menengah, pangan pembawa yang cocok dan fasilitas yang
terorganisir, mudah dijangkau seluruh lapisan masyarakat, tidak memerlukan kerja
sama yang intensif, memerlukan biaya yang rendah, serta teknologi yang memadai
dan mudah ditransfer.
LAMPIRAN

Soal & Jawaban :


1. Fortifikasi pangan sebagai salah satu upaya pemenuhan untuk…
a. Zat gizi mikro
b. Pencegahan stunting
c. Mencegahan obesitas
d. Pencegahan masalah KVA
2. Upaya fortifikan pangan adalah untuk…
a. Mencegah timbulnya penyakit
b. Memperkaya mutu gizi pangan tertentu
c. Menambahkan nilai gizi
d. Agar bahan pangan tidak mudah rusak
3. Keuntungan fortifikasi pangan sebagai alternative perbaikan gizi adalah…
a. Menambah zat gizi mikro
b. Memperkaya mutu gizi pangan
c. Efektif untuk jangka panjang dan menengah
d. Biaya yang mahal
4. Pemilihan pangan didasarkan pada beberapa kriteria salah satunya adalah…
a. Pemasaran
b. Bentuk
c. Warna
d. Rasa
5. Fortifikasi zat gizi bermanfaat untuk meningkatkan…
a. Harga bahan pangan yang meningkat
b. Nilai fungsionalitas suatu produk dengan harga yang terjangkau
c. Bahan pangan yang tahan lama
d. Konsumen meningkat
REFERENSI
https://dokumen.tips/documents/fortifikasi-pangan.html

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20190219/1729527/perbaiki-gizi-
pemerintah-lakukan-fortifikasi-pangan/

Anda mungkin juga menyukai