Anda di halaman 1dari 16

Nama : Ester Mariachristy Sorongan

NIM : 711341120009

Prodi /Sem : DIII Gizi / 3

Mata Kuliah : Patologi Manusia

Dosen : Yohanis Tomastola, SST, MPH

 Gangguan Sistem Gastrointestinal

 Slide 3
Anatomi dan fisiologis esophagus. Esophagus adalah suatu organ silindri yang
berongga yang terbentang dari hipofaring hingga kardia lambung. Berfungsi
untuk menghantarkan bahan makanan yang dimakan. Menelan (deglutinasi)
adalah suatu aksi fisiologis kompleks ketika bahan makanan atau cairan yang
dimakan lewat mulut kemudian menuju ke lambung dan terjadi tiga fase: fase
oral, fase faringeal, fase esophagus akhir.
- Fase oral : fase ini terjadi saat makanan berada di dalam mulut. Tahap ini
melibatkan proses mengunyah makanan, memindahkannya dari bagian
depan ke belakang mulut, dan persiapan menyalurkan makanan ke faring
dan kerongkongan (esophagus). (sumber, www.alodokter.com )
- Fase faringeal : fase ini melibatkan 2 proses utama, yaitu pendorongan
makanan dari mulut ke esophagus, serta tahap proteksi saluran pernafasan
dari makanan. Tahap ini berlangsung dengan cepat selama beberapa detik.
(sumber, www.alodokter.com)
- Fase esophagus : fase ini terjadi ketika makanan sudah masuk ke dalam
esophagus. Makanan akan didorong dari bagian atas esophagus dengan
gerakan seperti gelombang (peristaltic) yang dimiliki saluran pencernaan
untuk masuk ke dalam lambung. (sumber, www.alodokter.com)
 Slide 4
Gejala gangguan esophagus, ada 4 :
1) Disfagi adalah sulit menelan. Saat mengalami disfagi, proses penyaluran
makanan atau minuman dari mulut ke lambung akan membutuhkan usaha
lebih besar dan waktu yang lebih lama. Disfagi bias disebabkan oleh
beragam kondisi, mulai dari adanya sumbatan di kerongkongan, gangguan
otot, gangguan system saraf, sampai kelainan bawaan (kongenital).
(sumber, www.alodokter.com)
2) Pirosis atau yang dikenal dengan sebutan heartburn, adakah rasa panan
yang seringkali dirawskan di daerah perut, dada, dan bias trus menjalar
hingga ke leher. Prosis bias berbahaya jika tidak segera diatasi. Bahkan
terkadang, gejala sakit jantung bias menyerupai pirosis. (sumber,
www.mereka.com )
3) Odinofagi adalah gangguan yang menyebabkan tenggorokan terasa sakit
saat menelan. Kondisi ini disebabkan oleh banyak hal mulai dari radang
tenggorokan, alergi, penyakit asam lambung hingga penyakit infeksi
saluran pernapasan. Selain itu, penyebab tengorakan yang sakit ketika
menelan juga bias berasal dari gangguan di bagian amandel, kelenjar
ludah, atau kerongkongan yaitu merupakan bagian saluran cerna atas.
Rasa nyeri di tenggoran tidak hanya muncul ketika menelan makanan, tapi
juga saat bebicara atau membuka mulut. Odinofagia bias hilang dengan
sendirinya, tapi juga bias bertahan dalam waktu yang lama jika
penyebabnya merupakan gangguan kesehatan kronis. (sumber,
www.hellosehat.com )
4) Regurgitasi merupakan gejala klinis yang sering ditemukan pada
Gastreoesophageal Reflux (GER). Gastroesophageal Reflux didefinisikan
sebagai kembalinya isi lambung ke dalam apabila isi lambung tersebut
dikeluarkan melalui mulut. (sumber, www.media.neliti.com )
 Slide 5-6
Gangguan Motilasi Esofagus ada 3 yaitu :
- Akalasi, merupakan gangguan hipomotilitas yang jarang terjadi. Dapat
dicirikan dengan, peristaltic yang lemah dan tidak teratur dalam
esophagus. Akibat yang ditimbulkan, makanan dan cairan tertimbun
dalam esophagus bagian bawah dan dikosongkan secara [erlahan seiirng
dengan meningkatnya tekanan hidrosratik.
- Spasme Esofagus Difus merupakan kontraksi di kerongkongan tidak
normal, tidak teratur, dan kadang terlalu keras. Kondisi ini disebut diffuse
esophageal spasm (DES). Kontraksi yang terjadi akan membuat makanan
tidak bias masuk ke lambung. Dapat dicirikan dengan, kontraksi
esophagus yang tidak terkoordinasi, dan nonpropulsid (peristaltic tersier)
yang timbul nila menelan. Penyebabnya biasanya karena asimtomatik,
namun sebagian gejalan yang terjadi adalah disfagia dan odinofagia
sementara (nyeri ketika menelan).
- Scleroderma adalah atrofi otot polos bagian bawah esophagus. Dapat
dicirikan dengan, peristaltic yang lemah pada setengah sampai dua pertiga
distal esophagus, serta berkurangnya tekanan sfingter esophagus bagian
distal.
 Slide 7
Esophagitis : dapat bersfar akut atau infeksi dan kronik (efluksi asam
lambung). Gejala yang ditimbulkan, odinofagia berat, demam, keracunan dan
kemungkinan perforasi esophagus
Esofaitis refluk kronik : adalah bentuk esophagitis yang paling sering
ditemukan secara klinis yang disebabkan oleh, sfingter esophagus bagian
bawah yang bekerja dengan kurang baik dan refluks asam lambung atau getah
alkali usus ke dalam esophagus yang berlangsung dalam waktu lama dan
penyebab lazimnya adalah gangguan motilitas esophagus dan herinia hiatus
direk.
Mekanisme pencegahan refluks : kontraksi normal yang menyebabkan daerah
teakanan tinggi, sudut lancip gastroesofageal yang menyebabkan eek seperti
katup penutup, tekanan yang terbentuk melalui ligament frenikoesofagela
menyebabkan efek katup pinchcock.
Hernia hiatus memeilki bentuk yaitu : hernia hiatus direk, dengan perbatasan
lambung-esofagus yang tergeser ke dalam rongga toraks dan merusak
kompertisi sfingter esophagus bagian bawah. Hernia hiatus paraesofageal
engan bagian bawah fundus lambung yang menggulung melewati hiatus dan
perbatasan gastro-esofagus tetap berada dibwah diafragma.

 Gangguan Lambung dan Duodenum


 Slide 10
Anatomi dan fisiologi lambung
Lambugn teletak di oblik dari kiri ke kanan menyilang di abdomen atas tepat
di bawah diagfragma. Lambung terbagi atas, fundus, korpus, dan antrum
pilokum atau pylorus.
 Slide 11
Di slide ini menjelaskan tentang fungsi-fungsi dari lambung yang terbagi atas
2 fungsi yaitu :
- Fungsi motoric : adalah mencampur makanan tersebut dengan cairan asam
lambung sehingga membentuk suatu campuran setengah padat yang
dinamakan kimus. Mengeluarkan makanan dengan lambat dari lambung
masuk ke usus halus dengan kecepatan yang sesuai untuk pencernaan
absorpsi oleh uus halus. (sumber, www.klikdokter.com )
- Fungsi pencernaan dan sekresi : untuk mencerna makanan. Setelah
makanan dicerna di mulut, makanan akan masuk ke esophagus dan
kemudian menuju ke lambung. Di dalam lambung inilah makanan akan
melalui proses pencernaan.
 Slide 12
Pengaturan sekresi lambung terdapat 3 fase yaitu :
- Fase sefalik : fase ini di mulai bahakan sebelum makanan masuk ke dalam
lambung dan menghasilkan 10% dari skresi lambung.
- Fase gastrik : fase ini dimulai saat makanan mencapai antrum pylorus
menghasilakn 2/3 sekresi lambung.
- Fase intestinal : fase ini dimulai oleh gerakan kimus dari lambung ke
duodenum yang dipengaruhi oleh hormone.
Pertanyaan untuk slide 12 : mengapa bias terjadi Mual dan Muntah
pada pengaturan sekresi lambung ?
 Slide 13
Pada slide ini menjelaskan tentang Gastritis. Gastritis merupakan suatu
keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat
akut, kronis, difus atau local. Gastritis memiliki 2 jenis gastris yaitu, Gastris
superfisialis akut yang merupakan penyakit jinak yang sering terjadi
disebabkan oleh berbagai faktur mencakup infeksi H. pylori dan Gastris
atrofik kronik yan ditandai oleh atropi progresif epitel kelenjar di sertai
kehilangan sel paritel dan chief cell. Dinding lambung menjadi tipis, dan
mukosa mempunyai permukaan yang rata.
 Slide 14
Ulkus peptikum adalah putusnya kontinuitas mukosa lambung yang meluas
sampai di bawah epitel. Penyebabnya adlaah, aktivitas pencernaan peptic oleh
getah lambung, bakteri H.pylori yang dijumpai pada sekitar 90% penderita
ulkus duodenum, sekresi bikarbonat mukosa, ciri genetic dan stress.
Ada 2 faktor yang melindungi lambing dari autodigesti yaitu :
1. Murkus lambung yang berperan penting dalam mukosa lambung
2. Sawar epitel melindungi supaya lambung tidak tercerna, sawar mukosa
lambung juga mencegah difusi balik H+ dari lumen.
 Slide 15
Pengobatan medis ulkus peptikum
- Tindakan untuk menghambat sekresi asam untuk mempermudah
penyembuhan
- Dengan obat-obatan yaitu antacid, penghambat H2 penghambat pompa
asam lambung
- Dan terapi antimikroba untuk mengatasi infeksi H.pylori
 Slide 16
Kanker lambung. Merupakan neoplasma gastrointestinal yang paling sering
terjadi dan menyebabkan sekitar 2,4% kematian akibat kanker. Kanker
lambung jarang menimbulkan gejala spesifik pada stadium awal. Gejalanya
beupa perut kembung atau nyeri ulu hati, dan sering kali hanya dianggap
sebagai keluhan sakit maag. Kondisi tersebut mebuat kanker lambung sulit
untuk didiagnosis secara dini, dan umunya baru terdiagnosis setelah masuk
stadium akhir. Hal ini tentunya akan mempengaruhi pluang kesembuhan.
(sumber, www.alodokter.com )
Factor penyebab kanker lambung bisa terjadi karna factor genetic, geografis,
dan karsinogenetik.
 Slide 18
Gangguan Usus Halus
Anatomi dan fisiologis usu halus
Anatomi usus halus : usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas
jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
Fisiologis usus halus, memiliki 2 fungsi utama yaitu :
- Pencernaan, yaitu pemecahan makanan menjadi bentuk yang dapat dicerna
melalui kerja berbagai enzim dalam saluran gastrointestinal
- Absorpsi bahan-bahan nutrisi dan air. Semua aktivitas lainnya mengatur
atau mempermudah berlangsungnya proses ini.
 Slide 19
Dalam slide ini menjelaskan apa itu absorpsi, malabsorpsi, gejala dan tanda,
dan lemak feses.
Absorpsi adalah pemindahan hasil akhir dari pencernaan karbohidrat, lemak
dan protein melalui dinding usus ke dalam sirkulasi darah dan limfe untuk
digunakan oleh sel-sel tubuh.
Malabsorpsi adalah terganggunya satu atau banyak zat gizi dalam mukosa
usu, menyebabkan terjadinya gerakan makanan terdigesti yang tidak memadai
dari usus halus ke dalam darah atau system limfatika.
Gejala dan tanda terbagi dalam 2 kelompok yaitu, akibat isi lumen usu yang
abnormal dan akibat defisiensi zat gizi.
Lemak feses adalah untuk mengetahui adanya lemak netral, lemak pecah, dan
serat otot yang tidak tercerna.
 Slide 20-23
Gangguan primer usus halus yang disertai malabsorpsi ada beberapa jenis
yaitu :
- Sprue non-tropis, adalh penyakit seliak pada anak merupakan penyebab
terpenting malabsopsi berat pada daerah non-tropis. Pengobatannya bisa
dengan diet bebas gluten umumnya sangat berhasil. Respon terhadap
makanan yang bebas gluten ini berupa feses yang berubah warnah menjadi
normal, diare menghilang dan berat badan meningkat.
- Sprue tropis disebabkan oleh suatu agen infektif, sebagian besar penderita
sembuh setelah pengobatan antibiotic berspektrum luas.
- Defisiensi lactase adalah suatu gangguan malabsorpsi yang berkaitan
denganintoleran terhadap sus dan produk susu (mengandung laktosa)
karena defisiensi enzim dan lactase brush border. Gejala khasnya adalah
kram perut, kembung dan daire setelah minum susu.
- Malabsorpsi pasca-gastrektomi adalah gambaran yang sering ditemukan
untuk penurunan berat badan. Penyebab utamanya adalah pencampuran
makanan dengna enzim yang berlangsung kurang sempurna, berkurangnya
sekresi pankeas dan kurangnya rangsangan kimus asam, statis isi usus
pada lengkung eferan yang mengakibatkan proliferasi bakteri menjadi
abnormal, hilangnya fungsi lambung sebagai reservoir mengakibatkan
waktu transit makanan di usus berjalan lebih cepat sehingga menyebabkan
diare.
- Enteritis regional (penyakit crohn) merupakan suatu penyakit peradangan
granulomatosa kronis pada saluran cerna yang sering terjadi berulang.
Dicirikan dengan adanya lesi “melompat”, yaitu bagian usus yang sakit
dipisahkan oleh daerah-daerah usus yang normal. Gejalanya adalah sering
ditemukan adalah diare intermiten ringan dan nyeri kolik abdomen.
- Apendiks adalah peradangan yang mengenai semua lapisan dinding organ.
Gejala awal adlaah nyeri datau rasa tidak enak disekitar umbikulus. Gejala
ini umunya berlangsung lebih dari 1 atau 2 hari.
- Peritonitis adalah peradangan (membrane serosa yang melapisi rongga
abdomen dan menutupi visera abdomen) biasanya disebabkan oleh
penyebaran infeksi dari organ abdomen, perforasi apendiks atau saluran
cerna atau luka tembus abdomen.
- Obstruksi merupakan sebagian gangguan aliran normal isi usus sepanjang
saluran yang berisfat akut maupun kronis, parsila maupun total. Terdapat
dua jenia obstruksi usus yaitu : non-mekanis dan mekanis.
 Slide 25
Gangguan usus besar disebut juga colitis ulseratif yang tak lain merupakan
jenis penyakit radang usus. Colitis ulseratif terjadi ketika lapisan usus besar,
rectum atau keduanya meradang. Peradangan mengakibatkan luka kecila yang
disebut bisul di lapisan usus besar.
Anatomi usus besar dibagi menjadi 3 yaitu , sekum, kolon dan rectum
Fisiologi usus besar dibagi 2 fungsi utama yaitu, absorpsi air dan elektrolit.
Ciri khas gerkaan usus besar adalah pengadukan haustral. Gerakan meremas
yang tidak progresif ini menyebabkan isi usus bergerak bolak balik sehingga
memberikan waktu untuk terjadinya absorpsi.
 Slide 26-31
- Penyakit diverticula pada usus besar merupakan suatu keadaan pada kolon
yang dicirikan dengna adanaya herniasi mukosa melalui tunika muskularis
yang membentuk kantong seperti botol. Bila satu kantong atau lebih
mengalami peradangan, keadaan ini disebut diverticulitis. Factor penting
pada etiologi penyakit diverticula adalah factor yangberkaitan dengan
jumlah serat dalam makanan. Penyulit penyakit diverticula terjadi akibat
diverikulasi akut atau kronis yang dapat menyebabkan perdarahan,
perforasi, peritonitis, abses, dan pembentukan fistula atau obstruksi usus
akbitat struktur.
- Radang usus besar di bagi dalam 2 bagian :
a) Colitis ulseratif adalah penyakit kolon non-spesifik yang umumnya
berlangsung lama disertai masa remisi dan eksaserbasi yang berganti-
ganti. Di tandai dengan nyeri abdomen, diare dan perdarahan rectum.
b) Colitis granulomatosa merupakan penyakit crohn uus besar
- Komplikasi kolitis ulseratif adlah peradangan pada usus besar (kolon) dan
bagian akhir usu besar yang tersambung ke anus (rectum). Kondisi ini
sering kali ditandai dengan diare yang terus menerus, disertai darah atau
nanah pada tinja. Sumbr, www.alodokter.com )
- Neoplasma usus besar atau kanker usus besar adalah tumor ganas di usus
besar. Gejala yang paling umum dari kanker usus besar adalah buang air
besar (BAB) berdarah. Penyakit ini sering berawal dari tumor jinak yang
di sebut polip. (sumber, www.alodokter.com ). Gejala dan tanda kanker
kolon dan rectum :
a. Kanker kolon kiri (desendens, sigmoid dan rectum). Perubahanyang
nyata pada kebiasaan usus, darah makroskopis pada tinja, nyeri,
anemia dan penurunan berat badan dan massa yang dapat diraba dan
terdeteksi dengan pemeriksaan digital atau endoskopik.
b. Kanker kolon kanan (sekum, asendens, tranversum kanan). Darah
samar pada tinja, nyeri alih ke umbiliku atau penggung, anemia dan
penurunan berat badan dan massa abdomen yang di raba di kuadran
kenan bawah. Perubahan kebiasaan usus bukan karena tinja yang cari.
- Gangguan anorektal adlah kelainan kongenital (cacat lahri), ketika anus
dan rectum tidak berkembang dengan baik, sehinggah lubang anus tidak
terbentuk. Anus adalah lubang di ujung usus besar sebagai jalan buang air
besar. Sedangkan rectum adalah bagian dari usus besar bagian akhir tepat
di atas anus. (sumber, www.alodokter.com)
Hemoroid atau wasir adalah vena varikosa pada kanalis, dibagi menjadi 2
golongan yaitu :
a. Hemoroid eksterna akut, tampak sebagai pembengjajan bender dan
kebiruam pada pinggir anus yang sebenarnya meruoakan sebuah
hematoma dan sering menyebabkan pruritus.
b. Hemoroid interna digolongkan menjadi 3 yaitu, derajat 1, derajat 2,
derajat 3.
- Fisura ani (fisura in Ano) merupakan retaknya lapisan anus disebabkan
oleh renggangan akibat lewatnya tinja yang keras. Gjala yang paling
mencolok adalah nyeri terbakar hebat setelah defeksi dan gerakan usus
biasanya diikuti oleh sedikit darah merah cerah.
- Abses anorektal adalah infkesi local dengan pengumpulan pus di daerah
anorektal. Fistula in ano merupakan saluran granulomatosa kronis yang
secara langsung mulai dari kanali ani ke kulit di luar anus atau dari abses
ke kanalis ani atau daerah perirectal.
 Slide 33
Gangguan hati, kantung empedu dan pancreas
Hati (hepar/liver) adalah organ vital yang memiliki fungsi penting dalam
system pencernaan dan metabolism, penyimpanan nutrisi tubuh serta
kekebalan tubuh. (sumber, www.alodokter.com)
Anatomi hati : kelenjar terbesar dalam tubuh, berat rata-rata 1.500 gr atau 2%
berat badan orang dewasa, organ lunak yang lentus dan tercetak oleh struktur
sekitarnya, permukaan superior yang cembung,dan terletak dibawah kubah
kanan diafragma dan sebagian kubah kri. Bagian bawah hati berbentuk
cekung dan merupakan atap dari ginjal kana, lambung, pancreas dan usus.
 Slide 34
Funsi hati :
- Pembentukan dan eskresi empedu (metsbolisme daram empedu,
metabolism pigmen empedu)
- Metabolisme karbohidrat :
1. Glikogenesis adalah lintasan metabolisme yang mengkonvrsikan
glukosa menjadi glikogen untuk dsimpan di dalam hati. (sumber,
www.wikipedia.com )
2. Glikogenolisis adalah lintasan metabolism yang digunakan oleh tubuh,
selain glukoneogenosis, untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa
di dalam plasma darah untuk menghindari simtoma hipoglisemia.
(sumber, www.wikipedia.com )
3. Glukoneogenesis adalah proses sintesi atau pembuatan glukosa dari
senyawa non-karbohidrat di dalam tubuh. Proses ini terjadi ketika
kadar glukosa tidak tersedia sehingga tubuh mengubah asam amino
atau gliserol menjadi glukosa untuk kemudia dugunakan sebagai
energy bagi tubuh. (sumber, www.alodokter.com)
- Metabolism lemak :
1. Sintesis protein dimulai dari transkip DNA dalam inti sel untuk
mendapatkan kode genetic atau cetakan asam amino untuk protein
yang akan dibuat. Transkip berlangsung di dalam inti sele, sedangkan
pembuatan protein hanya bisa dilakukan di ribosom sehingga kode
genetic harus di bawa ke ribosom.(sumber, www.ruangguru.com )
2. Pembentukan urea pada manusia disebut siklus urea. Siklus urea ini
hanya dapat terjadi di hati karena pada siklus urea melibatkan enzim
arginase yang hanya dapat diproduksi oleh hati. (www.brainly.com )
- Metabolism lemak :
1. Ketogenesis adalah proses biokimia di mana organisme menghasilkan
badan keton dengan memecah asam leak dan asam amino ketogenik.
(sumber, www.ruangguru.com )
2. Sintesis kolestrol dari dalam tubuh sekitar 80% dan merupakan
produksi dari asetil koenzim A (asetil Ko-A). Asetil Ko-A merupakan
prekus=rsor untuk sintesis kolestrol yang dpat dibentuk dari glukosa,
asam lemak, dan asam amino. Di dalam hati, dmolekul Co-A lainnya
membentuk hidroksi metil glutanil Co-A.
- Penimbunan vitamin dan mineral
- Detoksifikasi
- Gudang darah dan filtrasi
 Slide 3
- Kandung empedu berongga berbentukpir yang terletak di bawah lonus
kanan hati. Emepdu yang diekskresi secara terus menerus oleh hati maksu
ke saluran empedu yang kecil jauh dalam hati.
- Pancreas merupakan organ yang panjang dan ramping. Panjang sekitar 15-
20 cm danlebar 3,8 cm. pancreas terletak retropertoneal dan di bagi dalam
sekitar 3 segmen utama : kaput, korpus dan kauda.
- Icterus dan bilirubin merupakan penimbunan pigmen empedu dalam tubh
menyebabkan perubahan warna jaringan enjadi kuning/
- Empat mekanisme umum yang menyebabkan hiperbilirubinemia dan
icterus :
1. Pembentukan bilirubin yang berlebihan
2. Gangguan pengambilan bilirubin tak terkonjugasi oleh hati
3. Gangguan konjugasi bilirubin
4. Penrunan ekskresi bilirubin terkonjugasi dalam empedu akibat factor
intrahepatic dan ekstrahepatik yang bersifat fungsiona;
 Slide 37-38
Hepatitis virus akut adalah penyakit infeksi yang penyebarannya luas,
walaupun efek utamanya pada hati.
6 atau 7 kategori virus yang menjadi agen penyebab :
- Virus hepatitis A (HAV)
- Virus hepatitis B (HBV)
- Virus hepatitis C (HCV)
- Virus hepatitis D (HDV)
- Virus hepatitis E (HEV)
- Hepatitis F (HFV) & hepatitis G (HGV)
Pencegahan :
- Pengobatan lebih ditekankan paada pencegahan melalui imunisasi karena
keterbatasan pengobatan hepatitis virus.
- Imunoglobin (IG) dahulu disebut globulin serum imun, diberikan sebagai
perlindungan sebelumatau sesudah terpajan HAV
- Pemberian IG pascapajan bersifat efektif dalam mencegah atau
mengurangi keparahan infeksi HAV
 Slide 39
Sirosis hati adlah penyakit hati yang dicirikan dengan distorsi arsitektur hati
yang normal oleh lembar-lembar jaringan ikat dan nodul-nodul regenerasi sel
hari, yang tidak berkaitan dengan vaskulatur normal.
Ada 3 pola khas sirosis hati : sirosis Laennec, sirosis Pascanekrotik, sirosi
Biliaris.
 Slide 40
Manifestasi gagal hepatoselular adalah semua hal yang berkaitan dengan
kegagalan sel hati yang tersisa untuk melakukan fungsi normal. Manifestasi
ini mencakup :
- Icterus
- Gangguan endokrin
- Gangguan hematologi
- Edema perifer
- Fetor hepatikum
- Gangguan metabolism
- Enselofati hepatikum atau koma hepatikum
 Slide 41
Manifestasi hipertensi porta disebabkan oleh mneingkatnya resistensi terhadap
aliran melalui hati yang sangat fibotik menyebabkan hipertensi porta dan
kembalinya darah ke vena cava melalui jalur kolareal. Manifestasi ini
mencakup :
- Asites atau penimbunan cairan dalam rongga peritoneum
- Varises esofagus
- Splenomegall
- Kaput medusa
- Hemaroid
 Slide 42
Asites
Asites adalah penimbunan cairan serosa dalam rongga peritoneum. Asites
adalah manisfestasi cardinal sirosis dalam bentuk berat lain dari penyakit hati.
Factor yang terlibat dalam pathogenesis asites pada sirosis hati :
- Hipertensi porta
- Hipoalbuminemia
- Meningkatnya pembentukan aliran limfe hati
- Retensi natrium
- Gangguan ekskresi air
 Slide 43
Ensefalopati hepatic adalah suatu bentuk intoksikasi otak yang disebabkan
oleh isi usu yang tidak mengalami metabolism dalam hati.
Keadaan ini dpat terjadi bila terdapat kerusakan sel hati akibat nekrosis atau
terdapapt pirau (patologis atau akibat pembedahan) yang memungkinkan
darah portal mencapai sirkulasi sistemik dalam jumlah yang besar tanpa
melewati hati.
 Slide 44
Pankreatitis akaut dicirkan dengan nyeri epigastrium yang menjalar ke
punggung akibat peradangan dengan nekrosis enzimatik pancreas.
Ada 2 penyebab utama pankreatitis yaitu alcoholism dan penyakit saluran
empedu
Gejala dan tanda :
- Episode nyeri akut akan berulang
- Dicetuskan oleh ingesti alcohol
- Steatorea
- Malabsorpsi
- Berat badan menurun
- Diabetes miletus

Anda mungkin juga menyukai