NIM : 711341120009
Slide 3
Anatomi dan fisiologis esophagus. Esophagus adalah suatu organ silindri yang
berongga yang terbentang dari hipofaring hingga kardia lambung. Berfungsi
untuk menghantarkan bahan makanan yang dimakan. Menelan (deglutinasi)
adalah suatu aksi fisiologis kompleks ketika bahan makanan atau cairan yang
dimakan lewat mulut kemudian menuju ke lambung dan terjadi tiga fase: fase
oral, fase faringeal, fase esophagus akhir.
- Fase oral : fase ini terjadi saat makanan berada di dalam mulut. Tahap ini
melibatkan proses mengunyah makanan, memindahkannya dari bagian
depan ke belakang mulut, dan persiapan menyalurkan makanan ke faring
dan kerongkongan (esophagus). (sumber, www.alodokter.com )
- Fase faringeal : fase ini melibatkan 2 proses utama, yaitu pendorongan
makanan dari mulut ke esophagus, serta tahap proteksi saluran pernafasan
dari makanan. Tahap ini berlangsung dengan cepat selama beberapa detik.
(sumber, www.alodokter.com)
- Fase esophagus : fase ini terjadi ketika makanan sudah masuk ke dalam
esophagus. Makanan akan didorong dari bagian atas esophagus dengan
gerakan seperti gelombang (peristaltic) yang dimiliki saluran pencernaan
untuk masuk ke dalam lambung. (sumber, www.alodokter.com)
Slide 4
Gejala gangguan esophagus, ada 4 :
1) Disfagi adalah sulit menelan. Saat mengalami disfagi, proses penyaluran
makanan atau minuman dari mulut ke lambung akan membutuhkan usaha
lebih besar dan waktu yang lebih lama. Disfagi bias disebabkan oleh
beragam kondisi, mulai dari adanya sumbatan di kerongkongan, gangguan
otot, gangguan system saraf, sampai kelainan bawaan (kongenital).
(sumber, www.alodokter.com)
2) Pirosis atau yang dikenal dengan sebutan heartburn, adakah rasa panan
yang seringkali dirawskan di daerah perut, dada, dan bias trus menjalar
hingga ke leher. Prosis bias berbahaya jika tidak segera diatasi. Bahkan
terkadang, gejala sakit jantung bias menyerupai pirosis. (sumber,
www.mereka.com )
3) Odinofagi adalah gangguan yang menyebabkan tenggorokan terasa sakit
saat menelan. Kondisi ini disebabkan oleh banyak hal mulai dari radang
tenggorokan, alergi, penyakit asam lambung hingga penyakit infeksi
saluran pernapasan. Selain itu, penyebab tengorakan yang sakit ketika
menelan juga bias berasal dari gangguan di bagian amandel, kelenjar
ludah, atau kerongkongan yaitu merupakan bagian saluran cerna atas.
Rasa nyeri di tenggoran tidak hanya muncul ketika menelan makanan, tapi
juga saat bebicara atau membuka mulut. Odinofagia bias hilang dengan
sendirinya, tapi juga bias bertahan dalam waktu yang lama jika
penyebabnya merupakan gangguan kesehatan kronis. (sumber,
www.hellosehat.com )
4) Regurgitasi merupakan gejala klinis yang sering ditemukan pada
Gastreoesophageal Reflux (GER). Gastroesophageal Reflux didefinisikan
sebagai kembalinya isi lambung ke dalam apabila isi lambung tersebut
dikeluarkan melalui mulut. (sumber, www.media.neliti.com )
Slide 5-6
Gangguan Motilasi Esofagus ada 3 yaitu :
- Akalasi, merupakan gangguan hipomotilitas yang jarang terjadi. Dapat
dicirikan dengan, peristaltic yang lemah dan tidak teratur dalam
esophagus. Akibat yang ditimbulkan, makanan dan cairan tertimbun
dalam esophagus bagian bawah dan dikosongkan secara [erlahan seiirng
dengan meningkatnya tekanan hidrosratik.
- Spasme Esofagus Difus merupakan kontraksi di kerongkongan tidak
normal, tidak teratur, dan kadang terlalu keras. Kondisi ini disebut diffuse
esophageal spasm (DES). Kontraksi yang terjadi akan membuat makanan
tidak bias masuk ke lambung. Dapat dicirikan dengan, kontraksi
esophagus yang tidak terkoordinasi, dan nonpropulsid (peristaltic tersier)
yang timbul nila menelan. Penyebabnya biasanya karena asimtomatik,
namun sebagian gejalan yang terjadi adalah disfagia dan odinofagia
sementara (nyeri ketika menelan).
- Scleroderma adalah atrofi otot polos bagian bawah esophagus. Dapat
dicirikan dengan, peristaltic yang lemah pada setengah sampai dua pertiga
distal esophagus, serta berkurangnya tekanan sfingter esophagus bagian
distal.
Slide 7
Esophagitis : dapat bersfar akut atau infeksi dan kronik (efluksi asam
lambung). Gejala yang ditimbulkan, odinofagia berat, demam, keracunan dan
kemungkinan perforasi esophagus
Esofaitis refluk kronik : adalah bentuk esophagitis yang paling sering
ditemukan secara klinis yang disebabkan oleh, sfingter esophagus bagian
bawah yang bekerja dengan kurang baik dan refluks asam lambung atau getah
alkali usus ke dalam esophagus yang berlangsung dalam waktu lama dan
penyebab lazimnya adalah gangguan motilitas esophagus dan herinia hiatus
direk.
Mekanisme pencegahan refluks : kontraksi normal yang menyebabkan daerah
teakanan tinggi, sudut lancip gastroesofageal yang menyebabkan eek seperti
katup penutup, tekanan yang terbentuk melalui ligament frenikoesofagela
menyebabkan efek katup pinchcock.
Hernia hiatus memeilki bentuk yaitu : hernia hiatus direk, dengan perbatasan
lambung-esofagus yang tergeser ke dalam rongga toraks dan merusak
kompertisi sfingter esophagus bagian bawah. Hernia hiatus paraesofageal
engan bagian bawah fundus lambung yang menggulung melewati hiatus dan
perbatasan gastro-esofagus tetap berada dibwah diafragma.