DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
- Hawazen (P07131219015)
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah tugas Teknologi Pangan ini dengan baik dan selesai tepat pada
waktunya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana
yang diharapkan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunannya, makalah ini masih jauh dalam kesempurnaan.
Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada supaya tidak terulang kembali.
Mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan pangan,
kandungan gizi, dan standar perdagangan terhadap bahan makanan, makanan dan
minuman. Gizi pangan adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri
atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral serta turunannya yang bermanfaat
bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia. Nilai-gizi pangan diartikan sebagai asupan
energi dan zat gizi yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh untuk beraktivitas,
pertumbuhan, pemeliharaan, dan pengaturan reaksi biokimiawi tubuh. Oleh karena itu,
nilai-gizi pangan perlu dipertahankan dan diperbaiki agar bermanfaat bagi keseimbangan
proses biokimiawi dalam tubuh manusia. Mutu Pangan ada 2 antara lain :
1. Mutu Eksternal
Kriteria mutu yang dapat diukur dengan cara dilihat dan diraba tanpa harus di “cicip”
oleh konsumen
2. Mutu Internal
Kriteria mutu yang dapat dideteksi setelah konsumen dengan cara mencicip produk
tersebut
Fortifikasi pada awalnya bertujuan untuk mengembalikan komponen zat gizi mikro
penting yang hilang pada saat proses seperti pada penggilingan padi menjadi beras
dan gandum menjadi tepung terigu. Saat ini fortifikasi bertujuan untuk melengkapi
atau menambah komponen gizi yang tidak ada dalam rangka perbaikan gizi.
2. Enrichment
Enrichment (pengkayaan) adalah penambahan satu atau lebih zat gizi pada pangan
asal pada taraf yang ditetapkan dalam standar internasional (identitas pangan).
3. Suplementasi
Suplementasi harus dilakukan dengan memenuhi persyaratan tertentu. Untuk tujuan
meningkatkan nilai gizi suatu bahan makanan, persyaratan yang harus dipenuhi antara
lain sebagai berikut :
1. Zat gizi yang ditambahkan tidak mengubah warna dan citrasa bahan makanan.
2. Zat gizi tersebut harus stabil selama penyimpanan.
3. Zat gizi tersebut tidak menyebabkan timbulnya suatu interaktif negative dengan
zat gizi lain yang terkandung dalam bahan makanan.
4. Jumlah yang ditambahkan harus memperhitungkan kebutuhan individu, sehingga
kemungkinan terjadinya keracunan (akibat overdosis) dapat dihindarkan.