Anda di halaman 1dari 18

FORMULA MAKANAN BERBASIS PANGAN LOKAL

DI

Oleh :

SITTI FATHIYA ( P07131219034 )

DIV GIZI TINGKAT III REG A

Pembimbing :
Rachmawati, STP , M. Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

JURUSAN GIZI

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
‘FORMULA MAKANAN BERBASIS PANGAN LOKAL ’ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada Mata Kuliah formula. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang kualitas bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rachmawati, STP, M.


Kes selaku dosen mata kuliah formula yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Banda Aceh,27 Februari 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A .Latar Belakang
Data statistik menyebutkan bahwa selama beberapa dekade ini pola konsumsi masyarakat
Indonesia masih mengalami ketimpangan, yang disebabkan beberapa faktor sebagai berikut:
konsumsi utama masyarakat Indonesia masih terpaku pada beras (rata-rata dunia : 55 kg / kap
/ thn, Jepang 45 kg / kap / thn, Malaysia 80 kg / kap / thn, sedang Indonesia 105 kg / kap / thn
), disamping itu dengan semakin menjamurnya makanan fast food dan roti menyebabkan
konsumsi terhadap terigu semakin meningkat. sehingga subsidi sangat besar dan devisa untuk
impor terigu sangat besar. Disisi lain masih kurang / rendahnya konsumsi pangan hewani,
umbi-umbian, sayuran dan buah, serta kacang-kacangan. Data tersebut menunjukkan bahwa
ketergantungan konsumsi pada padi-padian terutama beras sebagai pangan pokok masih
sangat tinggi, sedangkan pemanfaatan sumber-sumber pangan lokal masih rendah. Hal ini
didukung pula oleh kajian para pakar gizi yang menyatakan bahwa sejak tahun 2005
masyarakat Indonesia baik diperkotaan / pedesaan dan pada berbagai golongan pendapatan
hanya memiliki satu pola pangan pokok yaitu beras dan mie ( terigu ). Dewasa ini Indonesia
menghadapi masalah gizi ganda yaitu masalah gizi kurang disatu sisi dan masalah gizi lebih
disisi lain. Masalah gizi kurang ( kurus kering, busung lapar, marasmic kwashiorkor ).
Sedang masalah gizi lebih membuat orang menjadi kegemukan dan dapat menyebabkan
gangguan fungsi tubuh dan merupakan resiko untuk menderita penyakit degeneratif seperti
misalnya penyakit gula, tekanan darah tinggi atau penyakit jantung. Permasalahan lain masih
banyaknya kasus dan kejadian ketidakamanan pangan ( akibat pencemaran, pemanis, perasa,
pengawet, pewarna dan pola makan ).
Oleh karena itu kesadaran akan pola makan 3B-A yang beragam, bergizi dan berimbang dan
Aman sudah saatnya ditanamkan kedalam masing-masing keluarga. Karena keluarga
merupakan unit terkecil pembentuk generasi bangsa selanjutnya, dalam membentuk SDM
yang berkualitas. Pola Pada pangan 3B-A, angka 3 dimaksud dengan triguna makanan yaitu :
sumber karbohidrat ( zat tenaga ) ; sumber protein ( zat pembangun ), sumber vitamin dan
mineral ( zat pengantar ). Sedang huruf B dimaksud dengan beragam, bergizi dan berimbang
Penganekaragaman konsumsi pangan dapat dilakukan secara horizontal maupun vertikal.
Konsumsi pangan dinyatakan beranekaragam secara horizontal jika susunan menu terdiri dari
berbagai jenis pangan yang mewakili kelompok pangan ( pangan pokok, lauk pauk, sayur dan
buah). Keanekaragaman konsumsi pangan secara vertikal dapat dilakukan dengan
memanfaatkan pangan olahan, misalnya beras diolah menjadi tepung beras, bihun, nasi,
bubur, atau lontong dsb.
Snack yang disajikan tentu saja harus sehat, aman, dan dapat menyuplai kebutuhan gizi
keluarga. Konsumsi makanan termasuk snack yang aman dengan kandungan gizi seimbang,
cukup energi dan zat gizi sangat dianjurkan agar terbentuk kebiasaan makan yang baik untuk
meningkatkan selera makan guna mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal,
berat badan yang normal, dan menurunkan resiko penyakit kronis diusia dewasanya.
Disamping itu, ketidaksukaan seseorang terhadap satu jenis bahan makanan menyebabkan
pola konsumsi berimbang sukar diterapkan dalam menu makanan sehari-hari. Variasi dan
keratifitas dalam penyajiannya bahan makanan yang tidak sikuai tersebut menjadi aneka
snack sebagai makanan selingan diantara jam makan merupakan alternatif terbaik karena
biasanya orang-orang lebih menyukainya dalam bentuk cemilan.

B.Rumusan Masalah
1.Apa saja nama formula ?
2.Apa saja bahan dan formulasinya ?
3.bagaimana cara pengolahannya?
4.apa tujuan penyusunan formula ?
5.apa tujuan pemilihan bahan bahan pangan ?
6.apa Teknik pengolahannya
7.syarat diet/ gizi

C.Tujuan
1.untuk mengetahui nama formula
2. untuk mengetahui formulasinya
3. untuk mengetahui cara pengolahannya
4. untuk mengetahui penyusunan formula
5. pemilihan bahan bahan pangan
6. untuk mengetahui Teknik pengolahannya
7.s untuk mengetahui yarat diet/ gizi
BAB II
PEMBAHASAN

A.Nama formula (Biskuit Wortel)


Bahan ,cara pengolahan & formulasi

Bahan Membuat Biskuit Wortel:


a) 200 gr mentega
b) 250 gr apel, haluskan
c) 250 gr susu bubuk formula lanjutan
d) 4 btr telur
e) 250 gr wortel, parut
f) 450 gr tepung terigu

Cara Membuat Biskuit Wortel:


 Kocok mentega dengan mikser hingga memutih. Tambahkan apel,
 telur, dan wortel. Aduk hingga rata.
 Campurkan tepung terigu dan susu bubuk formula lanjutan, aduk
 hingga rata.
 Masukkan campuran tepung terigu tadi sedikit demi sedikit ke dalam
 kocokan mentega, aduk rata.
 Ambil sesendok demi sesendok dan pipihkan. Tata di loyang datar yang
 telah dioles margarin.
 Panggang di dalam oven yang sudah dipanaskan terlebih dulu, selama
 20 menit atau hingga kuning kecokelatan.

 Formulasi
penyusunan bahan untuk formulasi biscuit wortel dilakukan untuk mendapatkan
komposisi yang secara perhitungan nilai gizi memenuhi syarat formula makanan

 Tujuan penyusunan formula


Pengembangan dan pemanfaatan produk olahan wortel

 Tujuan pemilihan bahan


Salah satu sumber pangan lokal yang kaya vitamin dan mineral serta memiliki
kandungan gizi yang tinggi adalah wortel.

 Teknik pengolahan
di pangang (oven)
B.Nama formula (Lumpia kentang )
Bahan ,cara pengolahan & formulasi

Bahan Membuat Lumpia Kentang :


a) 50 gram kentang, rebus dan haluskan
b) 2 lembar kulit lumpia
c) 1 sdm irisan wortel
d) 1 sdm irisan labu siam
e) 1 siung bawang putih, cincang kasar
f) 1 tangkai seledri, potong halus
g) 1 sdt minyak jagung
h) Garam dan lada bubuk secukupnya
Bahan Saus Tomat :
a) 1/4 buah bawang bombay, iris membulat
b) 1/2 sdm saus tomat
c) 1/2 sdm kecap manis
d) 1 sdm tepung terigu
e) 1 sdt minyak jagung
f) 75 cc air
g) Garam, pala, dan lada secukupnya

Cara Membuat Lumpia Kentang :


 Tumis Bawang putih dengan minyak jagung hingga harum.
 Masukkan wortel dan labu siam, tumis hingga matang.
 Tambahkan kentang, aduk hingga rata.
 Sesaat akan matang, masukkan lada dan garam, aduk rata
 Bungkus isi dengan kulit lumpia, rekatkan dengan mengoles air pada
 tepi tepinya.
 Bakar atau panggang sampai berwarna kecoklatan.
 Hidangkan dengan saus tomat.
 Cara Membuat Saus Tomat :
 Tumis bawang bombay dengan minyak jagung hingga harum.
 Masukkan terigu, aduk rata sambil di beri air.
 Masukkan bahan lainnya. Masak sampai kuah mengental sambil
 sesekali di aduk.

 Formulasi
penyusunan bahan untuk formulasi lumpia kentang dilakukan untuk mendapatkan
komposisi yang secara perhitungan nilai gizi memenuhi syarat formula makanan

 Tujuan penyusunan formula


Pengembangan dan pemanfaatan produk olahan kentang

 Tujuan pemilihan bahan


Salah satu sumber pangan lokal yang kaya nutrisi,antioksidan dan mengontrol gula
darah serta,bebas gluten .

 Teknik pengolahan
Bakar/ di panggang

 Syarat diet/ gizi


Energi 269,7 kkal
Protein 2,7 g
Lemak 7,9 g
Karbohidrat 48,7 g

C.Nama formula (cupcake papaya )


Bahan ,cara pengolahan & formulasi

Bahan Membuat Cake Pepaya:


a) 6 btr telur
b) 175 g gula pasir
c) 200 g tepung terigu
d) 15 g susu bubuk
e) 20 g tepung maizena
f) 150 g pepaya matang, haluskan
g) 50 g margarin, cairkan
h) Cup kertas

Cara Membuat Cup Cake Pepaya:


 Kocok telur dan gula hingga kaku.
 Masukkan campuran tepung terigu, tepung maizena dan susu bubuk.
 Masukkan margarin dan pepaya, aduk rata.
 Tuang adonan ke dalam cup kertas yang dimasukkan dalam cetakkan
 kue muffin.
 Panggang selama 15 menit.

 Formulasi
penyusunan bahan untuk formulasi cupcake papaya dilakukan untuk mendapatkan
komposisi yang secara perhitungan nilai gizi memenuhi syarat formula makanan pada
kasus hipotiroid,gangguan pencernaan

 Tujuan penyusunan formula


Pengembangan dan pemanfaatan produk olahan papaya

 Tujuan pemilihan bahan


Salah satu sumber pangan lokal yang kaya nutrisi,antioksidan dan kamdungan
vitamin A& C

 Teknik pengolahan
panggang

 Syarat diet/ gizi


Energi: 241 Kkal
Protein: 6,0 g
Lemak: 12,1 g
Karbohidrat: 26,6 g

D. Nama formula (kroket brokoli)


Bahan ,cara pengolahan & formulasi

Bahan Membuat Kroket Brokoli:


a) 2 sdm margarin
b) 50 gr bawang bombai, cincang
c) 100 gr tepung terigu
d) 300 ml susu cair
e) 1 sdt merica bubuk
f) 1 sdt garam halus
g) sedikit pala bubuk
h) 200 gr brokoli, kukus setengah matang, potong kecil-kecil
i) 75 gr keju chedar, potong balok 1 x 1 x 4 cm
j) 1 btr telur ayam, kocok rata
k) tepung panir butiran kasar secukupnya
l) 400 ml minyak goreng

Cara Membuat Kroket Brokoli:


 Panaskan margarin, tumis bawang bombai hingga layu, masukkan
 tepung terigu, aduk. Tuang susu cair, masak dengan api kecil hingga
 mengental. Bubuhkan pala dan garam, aduk rata. Masukkan brokoli,
 aduk, masak hingga adonan dapat dipulung.
 Ambil 1 sdm adonan, pipihkan, isi dengan keju, bentuk bulat panjang.
 Balurkan ke tepung panir, kemudian telur dan terakhir tepung panir
 Kembali
 Goreng dalam minyak yang banyak dan panas hingga kuning
 Kecokelatan
 Formulasi
penyusunan bahan untuk formulasi kroket brokoli dilakukan untuk mendapatkan
komposisi yang secara perhitungan nilai gizi memenuhi syarat formula makanan pada
kasus balita status gizi kronis

 Tujuan penyusunan formula


Pengembangan dan pemanfaatan produk olahan brokoli

 Tujuan pemilihan bahan


Salah satu jenis sayur sumber pangan lokal yang kaya zat vitamin dan mineral

 Teknik pengolahan
Di goreng

 Syarat diet/ gizi


Energi: 103,3 Kal
Protein: 6 gr
Lemak: 9,8 gr
Karbohidrat: 7,5 gr

E.Nama formula (pais labu kuning)


Bahan ,cara pengolahan & formulasi
Bahan Pais Labu Kuning:
a) 200 gram labu kuning, kkus, haluskan
b) ½ butir kelspa muda parut
c) 200 gram gula pasir
d) 100 gram tepung Kanji
e) 100 gram tepung beras
f) 500 cc santan dari 1 butir kelapa
g) 1/2 sdt garam
h) Vanili secukupnya
i) Daun Pisang

Cara Membuat Pais Labu Kuning :


 Semua bahan dicampur jadi satu. Masak sampai mengental
 Bungkus dengan daun pisang seperti lontong
 Kukus selama 30 menit. Angkat dan hidangkan.

 Formulasi
penyusunan bahan untuk formulasi pais labu kuning dilakukan untuk mendapatkan
komposisi yang secara perhitungan nilai gizi memenuhi syarat formula makanan pada
kasus diabetes
 Tujuan penyusunan formula
Pengembangan dan pemanfaatan produk olahan labu kuning

 Tujuan pemilihan bahan


Salah satu pangan sumber serat dan aktivitas penghambat enzim alfa glukosidae dan
efek hipoglikemik ,membantu menurunkan resiko perkembangan penyakit diabetes

 Teknik pengolahan
Kukus

 Syarat diet/ gizi


Energi: 258 Kkal
Protein: 3 g
Lemak: 4,1 g
Karbohidrat: 31 g

F. Nama formula (cincin pisang )


Bahan ,cara pengolahan & formulasi

Bahan Cincin Pisang:


a) 250 g pisang tanduk, rebus, haluskan
b) 100 ml susu formula
c) 1 sdm gula pasir
d) 3 sdm tepung terigu
e) 400 ml minyak goreng
f) 1/2 sdt garam

Hiasan Cincin Pisang :


a) 100 g cokelat putih, cairkan
b) Permen warna warni

Cara Membuat Cincin Pisang :


 Campur pisang, susu, gula pasir, tepung terigu, dan garam.
 Bentuk bulat pipih, lalu lubangi bagian tengah hingga berbentuk cincin.
 Panaskan minyak dan goreng hingga matang atau kuning keemasan.
 Celupkan ke dalam cokelat putih cair 1/2 bagian, dan taburi dengan
 permen warna warni.
 Formulasi
penyusunan bahan untuk formulasi cincin pisang dilakukan untuk mendapatkan
komposisi yang secara perhitungan nilai gizi memenuhi syarat formula makanan pada
kasus diabetes tipe 1,kardiovaskular

 Tujuan penyusunan formula


Pengembangan dan pemanfaatan produk olahan pisang

 Tujuan pemilihan bahan


Salah satu sumber serat dan kaya zat gizi ( kalium, vitamin B6 ,magan ) mineral,dan
antioksidan

 Teknik pengolahan
Di goreng

 Syarat diet/ gizi


Energi: 84 Kkal
Protein: 2,2 g
Lemak: 2,9 g
Karbohidrat: 12,9 g

G.Nama formula (ondel- ondel kacang hijau )


Bahan ,cara pengolahan & formulasi

Bahan kulit:
250 gr tepung ketan
50 gr kentang, kukus dan tumbuk halus
50 gr gula
170 ml air hangat
Garam sejumput
Biji wijen untuk taburan

Bahan isian:
100 gr kacang hijau, rendam dan kupas kulitnya
50 ml santan
50 gr gula
1 daun pandan
Garam sejumput
Cara membuat:

Kukus kacang hijau sampai empuk. Kemudian, haluskan bersama santan, gula, dan
sedikit garam.

Siapkan wajan dan masak adonan isian bersama daun pandan dengan api kecil Aduk
sampai kalis. Matikan api dan taruh dalam mangkuk. Biarkan dingin.

Buat kulitnya dengan cara mencampur tepung ketan, kentang, garam, dan gula. Uleni
sampai adonan kalis dan bisa dibentuk-bentuk.

Ambil sedikit adonan kulit, kemudian isi dengan 1 sendok makan isian. Tutup
membentuk bulatan sempurna.

Siapkan mangkuk berisi sedikit air dan satu mangkuk lagi diisi dengan biji wijen.

Cara membuat onde onde dimulai dengan mencelupkan kulit ke dalam air, kemudian
dilumuri dengan biji wijen.

Lakukan sampai adonan kulit dan isian habis.

Goreng dengan minyak panas sampai matang. Sajikan hangat-hangat.

 Formulasi
penyusunan bahan untuk formulasi ondel ondel kacang hiaju dilakukan untuk
mendapatkan komposisi yang secara perhitungan nilai gizi memenuhi syarat formula
makanan pada kasus
Mengurangi risiko kanker payudara, diabetes

 Tujuan penyusunan formula


Pengembangan dan pemanfaatan produk olahan kacang hijau

 Tujuan pemilihan bahan


Kacang hijau mengandung kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B kompleksseperti
vitamin B1 (tiamin) dan B2 (riboflavin), niacin, dan asam amino yangberkhasiat
sebagai obat beri-beri, demam nifas, pelancar air seni, dan kurangdarah. Dan berikut
ini beberapa manfaat kacang hijau untuk kesehatan tubuh manusia
 Teknik pengolahan
 Di goreng

H.Nama formula (Nugget jagung wortel )


Bahan ,cara pengolahan & formulasi
3 biji Jagung manis
2 buah Wortel
1 butir Telur
9 sdm Tepung terigu
2 sdm Tepung tapioka
1 sdt Garam
1/2 sdt Kaldu jamur
1 siung Daun bawang
3 siung Bawang merah
2 siung Bawang putih
3 sdm Tepung panir
3 sdm Tepung terigu
1 butir Telur

Cara pengolahan:
Cuci bersih jagung dan wortel, setelah itu kupas kulit hingga bersih kemudian pipil jagung
dan parut wortelnya
Masukkan jagung yang sudah dipipil kedalam blender lalu haluskan. Kemudian siapkan
wadah besar lalu tuang jagung yang sudah di blender lalu tambahkan wortel yang sudah di
parut.
Cucui bersih bawang merah, bawang putih, dan daun bawang kemudian haluskan bawang
merah dan bawang putih. Iris daun daun bawang.
Jika sudah tambahkan tepung terigu, tepung tapioka, garam, kaldu bubuk, daun bawang,
bawang merah, bawang putih, dan telur lalu aduk rata. KEmudian masukkan kedalam
loyang yang sudah di oles dengan margarin
Ratakan adonan nugget, setelah itu siapkan pengukusan yang sudah siap lalu kukus selama
20 menit. Cek dulu untuk memastikan matang atau belumnya. Jika sudah matang biarkan
agar uap menghilang lalu keluarkan dari Loyang
Lalu potong-potong sesuai selera. Setelah itu siapkan tepung terigu lalu baluri dengan
tepung dan masukkan kedalam kocokan telur lalu baluri dengan tepung panir.
Siapkan minyak panas lalu goreng dengan api sedang kemudian jika sisi sudah berubah
warna balik, lalu masak sampai matang deh

 Formulasi
Penyusunan bahan untuk formula nugget dilakukan untuk mendapatkan komposisi
yang secara perhitungan nilai gizi memenuhi syarat formula makanan untuk penderita
diabetes tipe 2.

 Tujuan penyusunan formula


pengembangan produk:
1.menghasilkan makanan cepat saji dengan karbohidrat komplek dan rendah lemak
2.pengembangan dan pemanfaatan produk olahan jagung dan wortel bentuk Nugget

 Tujuan pemilihan bahan


Jagung merupakan sumber karbohidrat terpenting di dunia selain gandum dan padi
Wortel mampu meningkatkan kandungan β karoten, likopen dan magnesium dari
produk nugget, sehingga dihasilkan nugget sehat yang mengandung antioksidan
alami.

 Teknik pengolahan
Di goreng

 Syarat diet/ gizi


1 Porsi
50Kalori
3,01gLemak
2,61gKarbohidrat
2,49gProtein

I. Nama formula (Pizza sukun)


Bahan ,cara pengolahan & formulasi

 100 gr sukun (kukus),

 70 gr tepung terigu,

 40 gr telur,

 2 gr vermipan,

 10 gr minyak goreng,

 garam secukupnya,

 20 gr gula pasir, ¼ gelas air.

 50 gr ayam,

 10 gr bawang Bombay,

 2 biji cabe merah,


 2 biji cabe hijau,

 2 siung bawang putih,

 3 sendok makan saus tomat,

 2 sendok makan saus sambal,

 ¼ sendok teh garam,

 2 sendok makan minyak goring.

Cara membuat:
1. Bahan 1 dicampur kemudian diuli sampai tidak lengket dan biarkan sebentar

2. Adonan ditipiskan kemudian ditaruh pada cetakan kemudian ditusuk-tusuk dengan


garpu

3. Tuangi adonan isi, ratakan lalu dipanggang sampai kuning kecokelatan. Angkat dan
sajikan

Adonan isi:
1. Tumis bumbu, masukan cabe merah + hijau dipotong bulat, tumis sampai masak

2. Masukan ayam yang sudah direbus dan dipotong dadu tambahkan saus tomat dan
saus cabe, masak sebentar dan angkat

 Formulasi
Penyusunan bahan untuk formula pizza sukun dilakukan untuk mendapatkan
komposisi yang secara perhitungan nilai gizi memenuhi syarat formula makanan

 Tujuan penyusunan formula


pengembangan produk:
1.menghasilkan makanan cepat saji dengan karbohidrat komplek dan rendah lemak
2.pengembangan dan pemanfaatan produk olahan sukun

 Tujuan pemilihan bahan


Konsumsi buah sukun dapat meningkatkan diversifikasi tanaman pangan lokal dan
menjadikan sukun sebagai alternative cadangan makanan di Sumatera Barat serta
meningkatkan berbagai produk olahan makanan dari sukun.

 Teknik pengolahan
Di panggang
J. Nama formula (kroket labu kuning )
Bahan ,cara pengolahan & formulasi
1. 200 gr pasta labu kuning
2. 80 gr margarine cair
3. 100 gr daging ikan tongkol dikukus dan disuwir-suwir
4. 50 gr bawang bombai diiris halus
5. 1 sdt Bumbu kari
6. 120 gr terigu
7. 1 butir putih telur
8. 4 tepung panir, garam, merica secukupnya
 
CARA MEMBUAT:
1. Semua bumbu ditumis dengan margarine tambahkan ikan tongkol
2. Margarin direbus terigu dimasukkan diaduk hingga menggumpal.
3. Labu, tumisan daging tongkol dimsukkan sambil ditambah garam, merica
dan putih telur aduk hingga merata.
4. Bentuk adonan menjadi bulat lonjong,kemudian gulingkan pada tepung
panir.
5. Goreng hingga berwarna kuning kecoklatan.

 Formulasi
Penyusunan bahan untuk formula kroket labu kuning dilakukan untuk mendapatkan
komposisi yang secara perhitungan nilai gizi memenuhi syarat formula makanan

 Tujuan penyusunan formula


pengembangan produk:
1.menghasilkan makanan cepat saji dengan karbohidrat komplek dan rendah lemak
2.pengembangan dan pemanfaatan produk olahan labu kuning

 Tujuan pemilihan bahan


Labu kuning mengandung beta karoten yang memberikan warna jingga pada sayur dan
buah-buahan. Beta karoten adalah antioksidan yang diperlukan oleh tubuh yang
menghasilkan vitamin A. beta karoten tinggi pada buah dan sayur dapat mengurangi
penyakit kronis. Manfaat mengonsumsi beta karoten bisa mengurangi jenis kanker
tertentu, mencegah penyakit asma, jantung

 Teknik pengolahan
Di goreng
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
kesadaran akan pola makan yang beragam, bergizi dan berimbang dan Aman sudah saatnya
ditanamkan kedalam masing-masing keluarga. Karena keluarga merupakan unit terkecil
pembentuk generasi bangsa selanjutnya. Penganekaragaman konsumsi pangan dapat
dilakukan secara horizontal maupun vertikal. Konsumsi pangan dinyatakan beranekaragam
secara horizontal jika susunan menu terdiri dari berbagai jenis pangan yang mewakili
kelompok pangan ( pangan pokok, lauk pauk, sayur dan buah). Keanekaragaman konsumsi
pangan secara vertikal dapat dilakukan dengan memanfaatkan pangan olahan, misalnya beras
diolah menjadi tepung beras, bihun, nasi, bubur, atau lontong dsb.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/458933161/Rencana-Pengembangan-Produk-Formula-
Makanan-Berbasis-Pangan-Lokal
https://dinaspangan.sumbarprov.go.id/details/category
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/33083
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/33083
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4483080/manfaat-kentang-makanan-pengganti-
nasi-untuk-kesehatan
https://m.medcom.id/amp/0kp24w7N-panduan-pola-makan-untuk-penderita-hipotiroid
https://m.merdeka.com/sehat/7-alasan-kesehatan-untuk-lebih-banyak-mengonsumsi-
pepaya.html
https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/Teknologi-Pangan/article/view/2546
https://id.scribd.com/document/342188617/Kroket-Brokoli
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/104194
https://www.sehatq.com/artikel/olahan-pisang-menyehatkan-yang-bisa-dicoba-di-rumah/amp
https://pdfcoffee.com/makalah-potensi-pangan-lokal-kel-5doc-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai