DI
Oleh :
Pembimbing :
Rachmawati, STP , M. Kes
JURUSAN GIZI
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
‘FORMULA MAKANAN BERBASIS PANGAN LOKAL ’ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada Mata Kuliah formula. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang kualitas bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A .Latar Belakang
Data statistik menyebutkan bahwa selama beberapa dekade ini pola konsumsi masyarakat
Indonesia masih mengalami ketimpangan, yang disebabkan beberapa faktor sebagai berikut:
konsumsi utama masyarakat Indonesia masih terpaku pada beras (rata-rata dunia : 55 kg / kap
/ thn, Jepang 45 kg / kap / thn, Malaysia 80 kg / kap / thn, sedang Indonesia 105 kg / kap / thn
), disamping itu dengan semakin menjamurnya makanan fast food dan roti menyebabkan
konsumsi terhadap terigu semakin meningkat. sehingga subsidi sangat besar dan devisa untuk
impor terigu sangat besar. Disisi lain masih kurang / rendahnya konsumsi pangan hewani,
umbi-umbian, sayuran dan buah, serta kacang-kacangan. Data tersebut menunjukkan bahwa
ketergantungan konsumsi pada padi-padian terutama beras sebagai pangan pokok masih
sangat tinggi, sedangkan pemanfaatan sumber-sumber pangan lokal masih rendah. Hal ini
didukung pula oleh kajian para pakar gizi yang menyatakan bahwa sejak tahun 2005
masyarakat Indonesia baik diperkotaan / pedesaan dan pada berbagai golongan pendapatan
hanya memiliki satu pola pangan pokok yaitu beras dan mie ( terigu ). Dewasa ini Indonesia
menghadapi masalah gizi ganda yaitu masalah gizi kurang disatu sisi dan masalah gizi lebih
disisi lain. Masalah gizi kurang ( kurus kering, busung lapar, marasmic kwashiorkor ).
Sedang masalah gizi lebih membuat orang menjadi kegemukan dan dapat menyebabkan
gangguan fungsi tubuh dan merupakan resiko untuk menderita penyakit degeneratif seperti
misalnya penyakit gula, tekanan darah tinggi atau penyakit jantung. Permasalahan lain masih
banyaknya kasus dan kejadian ketidakamanan pangan ( akibat pencemaran, pemanis, perasa,
pengawet, pewarna dan pola makan ).
Oleh karena itu kesadaran akan pola makan 3B-A yang beragam, bergizi dan berimbang dan
Aman sudah saatnya ditanamkan kedalam masing-masing keluarga. Karena keluarga
merupakan unit terkecil pembentuk generasi bangsa selanjutnya, dalam membentuk SDM
yang berkualitas. Pola Pada pangan 3B-A, angka 3 dimaksud dengan triguna makanan yaitu :
sumber karbohidrat ( zat tenaga ) ; sumber protein ( zat pembangun ), sumber vitamin dan
mineral ( zat pengantar ). Sedang huruf B dimaksud dengan beragam, bergizi dan berimbang
Penganekaragaman konsumsi pangan dapat dilakukan secara horizontal maupun vertikal.
Konsumsi pangan dinyatakan beranekaragam secara horizontal jika susunan menu terdiri dari
berbagai jenis pangan yang mewakili kelompok pangan ( pangan pokok, lauk pauk, sayur dan
buah). Keanekaragaman konsumsi pangan secara vertikal dapat dilakukan dengan
memanfaatkan pangan olahan, misalnya beras diolah menjadi tepung beras, bihun, nasi,
bubur, atau lontong dsb.
Snack yang disajikan tentu saja harus sehat, aman, dan dapat menyuplai kebutuhan gizi
keluarga. Konsumsi makanan termasuk snack yang aman dengan kandungan gizi seimbang,
cukup energi dan zat gizi sangat dianjurkan agar terbentuk kebiasaan makan yang baik untuk
meningkatkan selera makan guna mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal,
berat badan yang normal, dan menurunkan resiko penyakit kronis diusia dewasanya.
Disamping itu, ketidaksukaan seseorang terhadap satu jenis bahan makanan menyebabkan
pola konsumsi berimbang sukar diterapkan dalam menu makanan sehari-hari. Variasi dan
keratifitas dalam penyajiannya bahan makanan yang tidak sikuai tersebut menjadi aneka
snack sebagai makanan selingan diantara jam makan merupakan alternatif terbaik karena
biasanya orang-orang lebih menyukainya dalam bentuk cemilan.
B.Rumusan Masalah
1.Apa saja nama formula ?
2.Apa saja bahan dan formulasinya ?
3.bagaimana cara pengolahannya?
4.apa tujuan penyusunan formula ?
5.apa tujuan pemilihan bahan bahan pangan ?
6.apa Teknik pengolahannya
7.syarat diet/ gizi
C.Tujuan
1.untuk mengetahui nama formula
2. untuk mengetahui formulasinya
3. untuk mengetahui cara pengolahannya
4. untuk mengetahui penyusunan formula
5. pemilihan bahan bahan pangan
6. untuk mengetahui Teknik pengolahannya
7.s untuk mengetahui yarat diet/ gizi
BAB II
PEMBAHASAN
Formulasi
penyusunan bahan untuk formulasi biscuit wortel dilakukan untuk mendapatkan
komposisi yang secara perhitungan nilai gizi memenuhi syarat formula makanan
Teknik pengolahan
di pangang (oven)
B.Nama formula (Lumpia kentang )
Bahan ,cara pengolahan & formulasi
Formulasi
penyusunan bahan untuk formulasi lumpia kentang dilakukan untuk mendapatkan
komposisi yang secara perhitungan nilai gizi memenuhi syarat formula makanan
Teknik pengolahan
Bakar/ di panggang
Formulasi
penyusunan bahan untuk formulasi cupcake papaya dilakukan untuk mendapatkan
komposisi yang secara perhitungan nilai gizi memenuhi syarat formula makanan pada
kasus hipotiroid,gangguan pencernaan
Teknik pengolahan
panggang
Teknik pengolahan
Di goreng
Formulasi
penyusunan bahan untuk formulasi pais labu kuning dilakukan untuk mendapatkan
komposisi yang secara perhitungan nilai gizi memenuhi syarat formula makanan pada
kasus diabetes
Tujuan penyusunan formula
Pengembangan dan pemanfaatan produk olahan labu kuning
Teknik pengolahan
Kukus
Teknik pengolahan
Di goreng
Bahan kulit:
250 gr tepung ketan
50 gr kentang, kukus dan tumbuk halus
50 gr gula
170 ml air hangat
Garam sejumput
Biji wijen untuk taburan
Bahan isian:
100 gr kacang hijau, rendam dan kupas kulitnya
50 ml santan
50 gr gula
1 daun pandan
Garam sejumput
Cara membuat:
Kukus kacang hijau sampai empuk. Kemudian, haluskan bersama santan, gula, dan
sedikit garam.
Siapkan wajan dan masak adonan isian bersama daun pandan dengan api kecil Aduk
sampai kalis. Matikan api dan taruh dalam mangkuk. Biarkan dingin.
Buat kulitnya dengan cara mencampur tepung ketan, kentang, garam, dan gula. Uleni
sampai adonan kalis dan bisa dibentuk-bentuk.
Ambil sedikit adonan kulit, kemudian isi dengan 1 sendok makan isian. Tutup
membentuk bulatan sempurna.
Siapkan mangkuk berisi sedikit air dan satu mangkuk lagi diisi dengan biji wijen.
Cara membuat onde onde dimulai dengan mencelupkan kulit ke dalam air, kemudian
dilumuri dengan biji wijen.
Formulasi
penyusunan bahan untuk formulasi ondel ondel kacang hiaju dilakukan untuk
mendapatkan komposisi yang secara perhitungan nilai gizi memenuhi syarat formula
makanan pada kasus
Mengurangi risiko kanker payudara, diabetes
Cara pengolahan:
Cuci bersih jagung dan wortel, setelah itu kupas kulit hingga bersih kemudian pipil jagung
dan parut wortelnya
Masukkan jagung yang sudah dipipil kedalam blender lalu haluskan. Kemudian siapkan
wadah besar lalu tuang jagung yang sudah di blender lalu tambahkan wortel yang sudah di
parut.
Cucui bersih bawang merah, bawang putih, dan daun bawang kemudian haluskan bawang
merah dan bawang putih. Iris daun daun bawang.
Jika sudah tambahkan tepung terigu, tepung tapioka, garam, kaldu bubuk, daun bawang,
bawang merah, bawang putih, dan telur lalu aduk rata. KEmudian masukkan kedalam
loyang yang sudah di oles dengan margarin
Ratakan adonan nugget, setelah itu siapkan pengukusan yang sudah siap lalu kukus selama
20 menit. Cek dulu untuk memastikan matang atau belumnya. Jika sudah matang biarkan
agar uap menghilang lalu keluarkan dari Loyang
Lalu potong-potong sesuai selera. Setelah itu siapkan tepung terigu lalu baluri dengan
tepung dan masukkan kedalam kocokan telur lalu baluri dengan tepung panir.
Siapkan minyak panas lalu goreng dengan api sedang kemudian jika sisi sudah berubah
warna balik, lalu masak sampai matang deh
Formulasi
Penyusunan bahan untuk formula nugget dilakukan untuk mendapatkan komposisi
yang secara perhitungan nilai gizi memenuhi syarat formula makanan untuk penderita
diabetes tipe 2.
Teknik pengolahan
Di goreng
70 gr tepung terigu,
40 gr telur,
2 gr vermipan,
10 gr minyak goreng,
garam secukupnya,
50 gr ayam,
10 gr bawang Bombay,
Cara membuat:
1. Bahan 1 dicampur kemudian diuli sampai tidak lengket dan biarkan sebentar
3. Tuangi adonan isi, ratakan lalu dipanggang sampai kuning kecokelatan. Angkat dan
sajikan
Adonan isi:
1. Tumis bumbu, masukan cabe merah + hijau dipotong bulat, tumis sampai masak
2. Masukan ayam yang sudah direbus dan dipotong dadu tambahkan saus tomat dan
saus cabe, masak sebentar dan angkat
Formulasi
Penyusunan bahan untuk formula pizza sukun dilakukan untuk mendapatkan
komposisi yang secara perhitungan nilai gizi memenuhi syarat formula makanan
Teknik pengolahan
Di panggang
J. Nama formula (kroket labu kuning )
Bahan ,cara pengolahan & formulasi
1. 200 gr pasta labu kuning
2. 80 gr margarine cair
3. 100 gr daging ikan tongkol dikukus dan disuwir-suwir
4. 50 gr bawang bombai diiris halus
5. 1 sdt Bumbu kari
6. 120 gr terigu
7. 1 butir putih telur
8. 4 tepung panir, garam, merica secukupnya
CARA MEMBUAT:
1. Semua bumbu ditumis dengan margarine tambahkan ikan tongkol
2. Margarin direbus terigu dimasukkan diaduk hingga menggumpal.
3. Labu, tumisan daging tongkol dimsukkan sambil ditambah garam, merica
dan putih telur aduk hingga merata.
4. Bentuk adonan menjadi bulat lonjong,kemudian gulingkan pada tepung
panir.
5. Goreng hingga berwarna kuning kecoklatan.
Formulasi
Penyusunan bahan untuk formula kroket labu kuning dilakukan untuk mendapatkan
komposisi yang secara perhitungan nilai gizi memenuhi syarat formula makanan
Teknik pengolahan
Di goreng
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
kesadaran akan pola makan yang beragam, bergizi dan berimbang dan Aman sudah saatnya
ditanamkan kedalam masing-masing keluarga. Karena keluarga merupakan unit terkecil
pembentuk generasi bangsa selanjutnya. Penganekaragaman konsumsi pangan dapat
dilakukan secara horizontal maupun vertikal. Konsumsi pangan dinyatakan beranekaragam
secara horizontal jika susunan menu terdiri dari berbagai jenis pangan yang mewakili
kelompok pangan ( pangan pokok, lauk pauk, sayur dan buah). Keanekaragaman konsumsi
pangan secara vertikal dapat dilakukan dengan memanfaatkan pangan olahan, misalnya beras
diolah menjadi tepung beras, bihun, nasi, bubur, atau lontong dsb.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/458933161/Rencana-Pengembangan-Produk-Formula-
Makanan-Berbasis-Pangan-Lokal
https://dinaspangan.sumbarprov.go.id/details/category
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/33083
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/33083
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4483080/manfaat-kentang-makanan-pengganti-
nasi-untuk-kesehatan
https://m.medcom.id/amp/0kp24w7N-panduan-pola-makan-untuk-penderita-hipotiroid
https://m.merdeka.com/sehat/7-alasan-kesehatan-untuk-lebih-banyak-mengonsumsi-
pepaya.html
https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/Teknologi-Pangan/article/view/2546
https://id.scribd.com/document/342188617/Kroket-Brokoli
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/104194
https://www.sehatq.com/artikel/olahan-pisang-menyehatkan-yang-bisa-dicoba-di-rumah/amp
https://pdfcoffee.com/makalah-potensi-pangan-lokal-kel-5doc-pdf-free.html