Disusun Oleh :
Kelompok 3
D3 Gizi Tk. 2B
Dosen Pengajar :
JURUSAN GIZI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam pemahaman mata kuliah Penyuluhan dan Konsultasi Gizi.
Kelompok 3
1.1 Komunikasi
1.3 Edukasi
Para ahli educator gizi mendefinisikan pendidikan gizi sesuai dengan sudut
pandang dan pengalaman yang berbeda. Dalam arti sempit pendidikan gizi
diartikan sebagai penyebar luasan informasi tentang gizi tentang apa yang baik
untuk dikonsumsi dan apa yang tidak baik untuk dikonsumsi. Di bawah ini
beberapa pengertian tentang pendidikan gizi.
b. WHO (1987) dalam buku The Health Aspects of Food and Nutrition
menyatakan bahwa pendidikan gizi adalah usaha yang terencana untuk
meningkatkan status gizi melalui perubahan perilaku yang berhubungan dengan
produksi pangan, persiapan makanan, distribusi makanan dalam keluarga,
pencegahan penyakit gizi dan perawatan anak.
c. Menurut Fasli Jalal (2010) dalam sambutannya pada buku Sehat dan Bugar
Berkat Gizi Seimbang menyatakan pendidikan gizi adalah suatu proses yang
berkesinambungan untuk menambah pengetahuan tentang gizi, membentuk sikap
dan perilaku hidup sehat dengan memperhatikan pola makan sehari-hari dan
faktor lain yang mempengaruhi makanan dan membangun komitmen untuk selalu
meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi baik individu maupun kelompok
masyarakat.
d. Bapak Gizi Indonesia Poerwo Sedarmo (1995) dalam bukunya Gizi dan Saya,
mengatakan bahwa Nutrition Education merupakan tindakan penting dalam usaha
memperbaiki makanan. Tujuan pendidikan Gizi adalah membuat penduduk
nutrition minded yang artinya penduduk mengerti hubungan antara kesehatan dan
makanan sehari-hari, mengerti menyusun makanan lengkap yang sesuai dengan
kemampuannya.
e. Dengan demikian secara umum, para pakar educator gizi menyatakan bahwa
pendidikan gizi adalah suatu proses yang berdimensi luas untuk mengubah
perilaku masyarakat sehingga kebiasaan makan yang baik dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Ada beberapa bentuk dan jenis pendidikan gizi, tergantung dari sisi mana
kita memandangnya. Sasaran pendidikan gizi adalah individu, kelompok ataupun
masyarakat. Dilihat dari tempat dimana dilakukan , pendidikan gizi dapat di
bedakan menjadi tiga yaitu:
1.4 Penyuluhan
Penyuluhan gizi adalah suatu usaha untuk meningkatkan status gizi masyarakat
dengan cara mengubah perilaku masyarakat ke arah yang baik sesuai dengan
prinsip ilmu gizi, yaitu meningkatkan kesadaran gizi masyarakat melalui
peningkatan pengetahuan gizi dan makanan yang menyehatkan. Menyebarkan
konsep baru tentang informasi gizi kepada masyarakat. Membantu individu,
keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan berperilaku positif sehubungan
dengan pangan dan gizi. Mengubah perilaku konsumsi makanan yang sesuai
dengan tingkat kebutuhan gizi, sehingga pada akhirnya tercapai status gizi yang
baik. Pada penyuluhan kesehatan jika telah berhasil mengubah prilaku sasaran
menjadi prilaku sehat maka tugas penyuluhan selesai. Penyuluhan akan diulang
untuk sasaran ke tempat lain. Sasaran penyuluhan kesehatan, seperti juga sasaran
pendidikan kesehatan, meliputi masyarakat umum dengan orientasi masyarakat
pedesaan, masyarakat kelompok khusus, dan individu dengan teknik pendidikan
kesehatan individual. (Heri. 2009)
Metode Penyuluhan
Menurut Notoatmodjo (2007), metode penyuluhan merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara
optimal. Metode yang dikemukakan antara lain :
a. Metode penyuluhan perorangan (individual)
Dalam penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk membina
perilaku baru atau seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu
perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakan pendekatan individual
ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda
sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut.
Bentuk dari pendekatan ini antara lain :
1). Bimbingan dan penyuluhan
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap
masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikoreksi dan dibantu
penyelesaiannya. Akhirnya klien akan dengan sukarela, berdasarkan
kesadaran dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut.
2). Wawancara
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan.
Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali
informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, ia tertarik
atau belum menerima perubahan, untuk mempengaruhi apakah perilaku
yang sudah atau akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan
kesadaran yang kuat, apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih
mendalam lagi.
b. Metode penyuluhan kelompok
Dalam memilih metode penyuluhan kelompok harus mengingat besarnya
kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran. Untuk
kelompok yang besar, metodenya akan berbeda dengan kelompok kecil.
Efektifitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran
penyuluhan. Metode ini mencakup :
1). Kelompok besar, yaitu apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang.
Metode yang baik untuk kelompok ini adalah ceramah dan seminar.
◾ Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode ceramah
adalah :
a). Persiapan
Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi
apa yang akan diceramahkan, untuk itu penceramah harus mempersiapkan
diri. Mempelajari materi dengan sistematika yang baik. Lebih baik lagi
kalau disusun dalam diagram atau skema dan mempersiapkan alat-alat
bantu pengajaran.
b). Pelaksanaan
Kunci keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah dapat
menguasai sasaran Untuk dapat menguasai sasaran penceramah dapat
menunjukkan sikap dan penampilan yang meyakinkan. Tidak boleh
bersikap ragu-ragu dan gelisah. Suara hendaknya cukup keras dan jelas.
Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta. Berdiri di
depan/dipertengahan, seyogianya tidak duduk dan menggunakan alat bantu
lihat semaksimal mungkin.
◾ Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar deng pendidikan
menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian dari seseorang ahli atau
beberapa orang ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan
dianggap hangat di masyarakat.
Direja A,H,S. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Penerbit
Nuha Medika.
Khomsan, Ali. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. PT. Raja Grafindo. Jakarta.
2003.
Nasor M. 2014. Teknik Komunikasi Guru Dan Siswa Dalam Peningkatan Prestasi
Siswa. Jurnal Pengembangan Masyarakat, Vol.7. Lampung : Program
Pascasarjana IAIN Raden Intan.
Nurhasanah N. 2010. Ilmu Komunikasi Dalam Konteks Keperawatan. Jakarta :
Trans Info Media.
Shweta Upadhyay. Media Accessibility, Utilization and Preference for Food and
Nutritional Information by Rural Women of India. J Communication. 2011; 2(1):
33-40.