Anda di halaman 1dari 42

NBM

(FOOD BALANCE SHEET)


merupakan tabel yang memuat informasi
tentang situasi pengadaan/ penyediaan
pangan (food supply), dan penggunaan
pangan (food utilization), hingga
ketersediaan pangan untuk dikonsumsi
penduduk pada suatu wilayah
(negara/propinsi /Kabupaten) dalam suatu
kurun waktu tertentu.
Kegunaan

 Sebagai bahan dalam penyusunan rencana


kebijakan dan program-program pangan, baik
bidang produksi maupun pengadaan untuk
mencukupi kebutuhan pangan penduduk.
 Dapat memberikan data produksi dan keluar
masuknya pangan ke suatu negara serta
perubahan-perubahan yang terjadi sampaidalam
bentuk tersedia untuk dikonsumsi.
→ NBM dapat memberikan arah,
bagaimana kebijakan pangan
perlu diambil dalam
hubungannya dengan
penanganan masalah pangan
dan gizi
Suhardjo (1996)→ factor yang
menguntungkan dalam pemakaian
neraca bahan makanan yaitu:

 Dapat menggambarkan imbangan


antara persediaan pangan
dihubungkan dengan kebutuhan
yang seharusnya dipenuhi. Dapat
dibandingkan terhadap konsumsi
pangan yang nyata dari survei
konsumsi pangan.
 Bila persediaan total energi yang
dibandingkan dengan perkiraan
kebutuhan tidak banyak berbeda,
maka diduga tidak terdapat masalah
kekurangan gizi serius bila
distribusinya merata. Namun bila
persediaannya jauh lebih rendah dari
perkiraan kebutuhan, maka dapat
menyebabkan masalah kekurangan
gizi berat.
 Secara mudah dapat
menggambarkan perkiraan
persediaan zat gizi dari berbagai
kelompok jenis pangan, seperti
energi, protein, lemak, vitamin dan
mineral.

 Sangat berarti sebagai alat


komunikasi diantara para ahli gizi,
pertanian, dan ekonomi.
Tujuan

Untuk memberikan
gambaran/evaluasi penyediaan
pangan, mulai dari produksi,
pengadaan (impor, ekspor,stok)
dan penggunaan pangan (pakan
ternak,bibit,diolah untuk
protein, lemak,vitamin,mineral)
Penyusunan NBM ada 2 Macam→ Luas
Wilayah

1. Taraf Nasional

2. Taraf Regional/Daerah
Berdasarkan Tingkatan Distribusinya

Produksi Eceran Konsumsi

Disamping →jumlah produksi,


Selain mmprhtngkn
juga harus memperlihatkan
Hanya diperhitungkan faktor-faktor spt pada
Banyaknya pangan impor
persediaan atas dasar persediaan tingkat
dan ekspor, Bm untuk benih,
jumlah produksi pangan eceran, juga harus
untuk makanan ternak, untuk
yang dihasilkan untuk memperhatikan
industri bukan mknn manusia,
skala Nasional ataupun bagian yang dapat
serta bmyang hilang atau
Regional. dimakan
rusak/susut selama pengolahan,
(Edible Portion).
penyimpanan dan distribusi.
Konsep Dan Definisi dalam NBM
1. Jenis Bahan Makanan.

BM → kolom NBM adalah semua jenis bm (nabati/


hewani) yang umum tersedia untuk dikonsumsi oleh
masyarakat. BM tersebut dikelompokkan menurut
jenisnya yang diikuti prosesnya dari produksi sampai
dengan dapat dipasarkan/dikonsumsi dalam bentuk
belum berubah atau bentuk lain yang berbeda sama
sekali setelah melalui proses pengolahan.
Pengelompokkan bm tersebut adalah padi-padian,
makanan berpati, gula, buah/biji berminyak, buah-
buahan, sayuran, daging, telur, susu, ikan serta
kelompok minyak dan lemak.
 Padi-padian adalah kelompok komoditas
yang terdiri atas : gandum, padi, jagung
dan sorgum (cantel), serta produksi
turunannnya.
 Makanan berpati adalah bm yang
mengandung pati yang berasal dari
akar/umbi dll bagian tanaman yang
merupakan bm pokok lainnya, kelompok
komoditas ini adalah ubi kayu, ubi jalar
dan sagu serta produksi turunannya,
sepert gaplek dan tapioca adalah turunan
dari ubi kayu.
 Gula adalah kelompok komoditas
yang terdiri atas : gula pasir dan gula
merah (gula mangkok, gula
lempengan , gula semut dan lain-
lain), baik dari hasil olahan pabrik
maupun rumah tangga yang
merupakan produksi olahan dari
tanaman kelapa deres, aren, siwalan,
nipah, dan tebu.
 Buah/biji berminyak adalah kelompok bm
yang mengandung minyak, yang berasal dari
buah dan biji-bijian, kelompok Komoditas ini
adalah kacang hijau, kelapa, kacang tanah,
kacang kedelai, kacang mete, kemiri pala,
wijen, kacang bogor dll yang sejenis.
Sebagian dari komoditas ini khususnya kelapa,
diolah menjadi kopra yang selanjutnya
dijadikan minyak goreng, sehingga produk
turunannya tercantum dalam kelompok
minyak dan lemak.
 Buah-buahan adalah sumber vitamin dan
mineral dari bagian tanaman yang berupa
buah. Umumya merupakan produksi
tanaman tahunan yang biasa dikonsumsi
tanpa dimasak.
 Sayuran adalah sumber vitamin dan
mineral yang dikonsumsi dari bagian
tanaman yang berupa daun, bunga, buah,
batang, atau umbi.
 Daging adalah bagian dari hewan
yang disembelih atau dibunuh dan
lazim dimakan manusia, kecuali yang
telah diawetkan dengan cara lain dari
pada pendinginan.
 Telur adalah telur unggas. Telur yang
dimaksud yaitu telur ayam buras,
telur ayam ras, telur itik dan telur
unggas lainnya.
 Susu adalah cairan yang diperoleh dari
ternak perah sehat, dengan cara
pemerahan yang benar, terus menerus
dan tidak dikurangi sesuatu dan/atau
ditambahkan kedalamnya sesuatu
bahan lain
 Ikan adalah komoditas berupa binatang air (ikan
berkulit halus dan berkulit keras) dan biota perairan
lainnya. Yang dimaksud komoditas disini adalah yang
berasal dari kegiatan penangkapan dilaut maupun
diperairan umum (waduk, sungai dan rawa) dan hasil
dari kegiatan budidaya (tambak, kolam, keramba dan
sawah) yang dapat diolah menjadi bm yang
lazim/umum dikonsumsi masyarakat. Berdasarkan
banyaknya jenis ikan darat/laut yang dikonsumsi
penduduk dirinci menjadi : tuna/cakalan/tongkol,
kakap, cucut, bawal, teri, lemuru, kembung, tengiri,
bandeng, belanak, mujair, ikan mas, udang, rajungan,
kerang darat, cumi-cumi/sotong dan ikan lainnya
 Minyak dan lemak adalah kelompok bm
yang berasal dari nabati seperti : minyak
kelapa, minyak sawit, minyak kacang
tanah, minyak kacang kedelai dan minyak
jagung serta yang berasal dari hewani
yaitu minyak ikan serta lemak umumnya
dari hewani seperti : lemak sapi, lemak
kerbau, lemak kambing/domba, lemak
babi dll.
NBM terdiri dari 19 kolom
yang harus diisi untuk dapat
memperoleh gambaran
banyaknya pangan yang
tersedia
Kolom 1. Jenis Komoditi
 Semua jenis bm/makanan baik nabati
maupun hewani yang umum/lazim untuk
dikonsumsi oleh masyarakat.
 Mengingat banyaknya jenis bahan
makanan, maka perlu dilakukan
penggolongan komoditi bm.
 Di indonesia umumnya mengikuti
penggolongan Internasional untuk
mempertahankan keseragaman, yaitu
teriri dari 11 golongan.
Penggolongan Bahan Makanan

► Golongan 1. Padi-padian, seperti beras,


jagung, gandum, cantel dll.
► Golongan 2. Umbi-umbian dan makanan
berpati, seperti singkong, ubi jelar, kentang,
dll.
► Golongan 3. Kacang-kacangan, seperti
kacang tanah, kacang kedele, kacang
hijau,dll.
• Golongan 4. Sayur-sayuran, seperti
sayur daun, sayur buah, sayur
batang, sayur bunga dan sayur akar.
• Golongan 5. Buah-buahan
• Golongan 6. Ikan, seperti ikan
segar,ikan kering, dll.
• Golongan 7. Daging
• Golongan 8. Telur
• Golongan 9. Susu
• Golongan 10. Minyak dan lemak
• Golongan 11. Gula
Kolom 2 dan 3. Produksi

 Kolom 2. Input, yaitu :


Produksi yang masih dalam bentuk asli
yang akan mengalami proses
pengolahan lebih lanjut.
Contoh. Singkong yang diolah menjadi
tapioka, maka singkong merupakan
input bagi tapioka.
Kolom 3. Out Put, yaitu :
Hasil keseluruhan (Gross Production) ataupun
sebagai komoditi turunannya (Derived) yang
diperoleh dari kegiatan berproduksi.
Contoh.Padi,produk utamanya adalah gabah
(sebelum penggilingan), maka gabah merupakan
output dari padi, dan apabila gabah mengalami
proses pengolahan lebih lanjut menjadi beras,
maka gabah adalah input dari beras dan beras
adalah output.
Kolom 4. Stok Dan Perubahan Stok

 Stok, adalah : Sejumlah bm yang


disimpan/dikuasai olh pemerintah atau
swasta, seperti yang ada digudang, lumbung
petani/rumah tangga, yang dimaksudkan
sebagai cadangan, dan akan dipergunakan
apabila sewaktu-waktu diperlukan.
• Perubahan Stok, adalah : selisih
antara stok akhir dengan stok awal
tahun.
Kolom 5. Impor

Adalah

Sejumlah bm, baik yang belum maupun yang


sudah mengalami pengolahan yang
didatangkan/dimasukkan dari luar negeri
kedalam wilayah RI, dengan tujuan untuk
diperdagangkan atau disimpan
Kolom 6. Penyediaan Dalam Negri Sebelum Ekspor

 Sejumlah bm yang berasal dari produksi (Out


Put) dikurangi perubahan stok kemudian
ditambah impor.

Out Put – Perubahan Stok + Impor


Kolom 7. Ekspor

adalah

Sejumlah bahan makanan, baik yang


belum maupun yang sudah
mengalami pengolahan, yang
dikeluarkan atau dikirim ke luar negeri
atau luar wilayah Indonesia
Kolom 8. Penyediaan Dalam Negri

Adalah

Sejumlah bahan makanan yang berasal dari


produksi (Out Put) dikurangi perubahan
stok ditambah impor dikurangi ekspor
Kolom 9 – 14. Pemakaian Dalam Negeri

Adalah

Sejumlah bahan makanan yang


digunakan didalam negeri/daerah
untuk pakan, bibit/benih, diolah
untuk industri makanan dan bukan
makanan, yang tercecer dan yang
tersedia untuk dimakan
Kolom 9. Pakan (Makanan Ternak)
Adalah

Sejumlah makanan yang langsung


diberikan kepada ternak peliharaan,
baik ternak besar, kecil, unggas
maupun ikan
Kolom 10. Bibit/Benih

Adalah
 Sejumlah hasil produksi digunakan untuk
ditanam kembali atau dijadikan benih,
sehingga penggunaan hasil pangan untuk
benih ini akan mengurangi jumlah pangan
yang tersedia untuk dikonsumsi.
 Contoh, Telur yang dihasilkan tidak
semua untuk dikonsumsi, tetapi sebagian
untuk ditetaskan.
Kolom 11. Diolah Untuk Makanan

Adalah

Sejumlah bahan makanan yang


masih mengalami proses
pengolahan lebih lanjut melalui
industri makanan, dan hasilnya
dimanfaatkan untuk makanan
manusia dalam bentuk lain.
Kolom 12. Diolah Bukan Untuk Makanan Manusia

 Kemajuan dibidang industri,


memungkinkan pengolahan bahan
makanan menjadi produk bukan makanan
manusia, dengan demikian akan
mengurangi ketersediaan pangan untuk
konsumsi.
 Contoh, Singkong atau gula yang
digunakan oleh pabrik sebagai bahan baku
untuk menghasilkan spiritus.
Kolom 13. Tercecer/Penyusutan

Adalah

Sejumlah bahan makanan yang


hilang atau rusak, sehingga tidak
dapat dikonsumsi oleh manusia, yang
terjadi secara tidak sengaja sejak
bahan makanan itu diproduksi hingga
tersedia untuk konsumen
Kolom 14. Pangan Tersedia Untuk Dikonsumsi

 Adalah bahan makanan yang tersedia untuk


dikonsumsi oleh penduduk suatu negara
atau daerah, pada tingkat pedagang
pengecer dalam suatu kurun waktu tertentu.
 Kolom ini menggambarkan total pangan
yang tersedia untuk dikonsumsi penduduk
untuk suatu kurun waktu tertentu.
Kolom 15-19. Ketersediaan Perkapita

Adalah
Sejumlah bahan makanan yang tersedia
untuk dikonsumsi setiap penduduk suatu
negara/daerah dalam suatu kurun waktu
tertentu, baik dalam bentuk natura
maupun dalam bentuk unsur gizinya
Kolom 15. Pangan Tersedia Kg/Org/Thn

 Merupakan rata-rata pangan tersedia per


orang selama setahun, tanpa
memperhatikan strats sosial ekonomi
penduduk.
 Diperoleh dengan cara membagi total
pangan tersedia untuk
dikonsumsi(dinyatakan dalam Kg) dibagi
dengan jumlah penduduk.
Kolom 16. Pangan Tersedia Gr/Org/Hr

 Diperoleh dari angka pada kolom 15


dikalikan 1000, kemudian dibagi dengan 365
(365 adalah jumlah hari dalam 1 tahun).
 Merupakan angka yang tersedia pada tingkat
eceran.
Kolom 17. Energi Tersedia :
Kalori/Org/Hr
• Angka persediaan pangan dalam
bentuk komoditi, perlu dikonversikan
dalam bentuk energi dengan
menggunakan DKBM.
• Tujuannnya adalah untuk dapat
membandingkan antara angka
kebutuhan energi yang dianjurkan
per orang per hari dengan tingkat
kecukupan energi yang tersedia.
Kolom 18. Protein Tersedia : Gr/Org/Hr

Kolom 19. Lemak Tersedia : Gr/Org/Hr

Anda mungkin juga menyukai