Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)

ANEMIA IBU HAMIL

DI SUSUN OLEH:

ZOHRIATUN FITRI

PO7131012049

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM

JURUSAN/SEMESTER: GIZI/3

T.A. 2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)

TENTANG ANEMIA PADA IBU HAMIL

DI DUSUN BUG-BUG SELATAN TIMUR

Topik : Anemia pada Ibu Hamil

Sub Topik : Memberikan penjelasan mengenai anemia pada ibu hamil, menjelaskan
penyebab dari anemia pada ibu hamil , menjelaskan tanda- tanda anemia
pada ibu hamil, menjelaskan dampak anemia bagi ibu hamil ,
menjelaskan sumber-sumber bahan makanan untuk penderita anemia dan
menjelaskan pencegahan dan pengobatan bagi penderita anemia.

Sasaran : Ibu-ibu hamil yang ada di Dusun Bug-Bug Selatan Timur

Hari/ tanggal : Sabtu,21 Juni 2014

Tempatpelaksanaan : Rumah kepala dusun Bug-Bug Selatan Tmur

Pelaksana : Zohratun Fitri

a. Tujuan umum
Agar Ibu Hamil mampu mengerti dan memahami arti penting kesehatan sejak usia dini
sehingga anemia dapat dicegah

b. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui pengertian anemia pada ibu hamil
2. Untuk mengetahui penyebab anemia pada ibu hamil
3. Untuk mengetahui tanda-tanda dari anemia pada ibu hamil
4. Untuk mengetahui dampak anemia bagi ibu hamil
5. Untuk mengetahui sumber-sumbermakan untuk penderita anemia
6. Untuk mengetahui pencegahan dan pengobatan untuk anemia bumil
c. Materi
Terlampir

d. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

e. Media
1. Leaflet

f. Rencana kegiatan

No Tahap waktu Kegiatan penyuluhan Respon warga Metode


1. Pembukaan ( 3 menit) Memberikan salam, Menjawab salam Ceramah
perkenalan dan , mendengar dan
menyampaikan tujuan menanggapi
penyuluhan serta pre-test serta menjawab
pertanyaan
2 Pelaksanaan ( 9 menit) Penyampaian materi Mendengarkan Ceramah
Tanya jawab Diskusi
3 Penutup ( 3 menit) Menyimpulkan dan Mendengarkan Ceramah
evaluasi (post-test) serta dan menjawab
menutup salam pertanyaan serta
menjawab salam
ANEMIA PADA IBU HAMIL

1. Definisi anemia pada ibu hamil

Menurut WHO (1992) anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin
lebih rendah dari batas normal untuk kelompok orang yang bersangkutan .

Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin dibawah


nilai normal. Pada penderita anemia lebih sering disebut dengan kurang darah, kadar sel
darah merah dibawah nilai normal.

Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah dalam sirkulasi
darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai
pembawa oksigen keseluruh jaringan

Ibu hamil dikatakan anemia jika hemoglobin darahnya kurang dari 11gr%.
Bahaya anemia pada ibu hamil tidak saja berpengaruh terhadap keselamatan dirinya,
tetapi juga pada janin yang dikandungnya.

Penyebab paling umumdari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat besi.
Hal ini penting dilakukan pemeriksaan untuk anemia pada kunjungan pertama kehamilan.
Bahkan, jika tidak mengalami anemia pada saat kunjungan pertama, masih mungkin
terjadi anemia pada kehamilan lanjutannya .

Anemia juga disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan yang mengandung


zat besi atau adanya gangguan penyerapan zat besi dalam tubuh.

Berdasarkan klasifikasidari WHO kadar hemoglobin pada ibu hamil dapat di bagi
menjadi 4 kategoriyaitu : (Manuaba I.B.G,1998.HAL 30)

 Hb> 11 gr%Tidak anemia (normal)


 Hb 9-10 gr% Anemia ringan
 Hb 7-8 gr% Anemia sedang
 Hb<7 gr% Anemia berat

2. Penyebab anemia pada ibu hamil

Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat besi.
Hal ini penting dilakukan pemeriksaan untuk anemia pada kunjungan pertama kehamilan.
Bahkan, jika tidak mengalami anemia pada saat kunjungan pertama, masih mungkin
terjadi anemia pada kehamilan lanjutannya (Proverawati, 2011 : 129).

Anemia juga disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan yang mengandung


zat besi atau adanya gangguan penyerapan zat besi dalam tubuh (Wibisono, Hermawan,
dkk, 2009 : 101).

MenurutTarwoto,dkk, (2007:13) penyebab anemia secara umum adalah:

a. Kekurangan zat gizi dalam makanan yang dikonsumsi, misalnya faktor kemiskinan.

b. Penyerapan zat besi yang tidak optimal, misalnya karena diare.

c. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi yang banyak,


perdarahan akibat luka.

Sebagianbesar anemia di Indonesia penyebabnya adalah kekuangan zat besi. Zat


besi adalah salah satu unsur gizi yang merupakan komponen pembentuk Hb.
Olehkarenaitudisebut “Anemia GiziBesi”.

Anemia gizi besi dapat terjadi karena hal-hal berikut ini:


a. Kandungan zat besi dari makanan yang dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan.

b. Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi.

c. Meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh.

3. Tanda-tanda anemia pada ibu hamil


Berkurangnya konsentrasi hemoglobin selama masa kehamilan mengakibatkan
suplay oksigen keseluruh jaringan tubuh berkurang sehingga menimbulkan tanda dan
gejala anemia secara umum, sebagai berikut :Lemah, mengantuk, pusing, lelah,
malaise, sakit kepala, nafsu makan turun, mual dan muntah, konsentrasi hilang dan
nafas pendek ( pada anemia yang parah ).

Pada pemerikasaan tanda-tanda dan gejala anemia dapat meliputi :kulit pucat,
mukosa, gusi, dan kuku-kuku jaripucat, takikardi/murmut lambat ( pada anemia yang
parah ), rambut dan kuku rapuh ( pada anemia yang parah ) dan juga lidah licin ( pada
anemia yang parah ).

Gejala yang mungkin timbul pada anemia adalah keluhan lemah, pucat dan
mudah pingsan walaupun tekanan darah masih dalam batas normal).
Menurut Proverawati (2011) banyak gejala anemia selama kehamilan, meliputi:
a. Merasa lelah atau lemah
b. Kulit pucat progresif
c. Denyut jantung cepat
d. Sesak napas
e. Konsentrasi terganggu

4. Dampak anemia pada ibu hamil


Zat besi terutama sangat diperlukan di trimester tiga kehamilan. Wanita hamil
cenderung terkena anemia pada trimester ketiga, karena pada masa ini janin
menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama
sesudah lahir.

Tingginya angka kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga
menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup
mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil anemia meningkatkan frekuensi
komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Resiko kematian maternal, angka
prematuritas, berat badan bayi lahir rendah dan angka kematian perinatal meningkat.
Pengaruh anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan hingga
terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan (Abortus, partus prematurus),
gangguan proses persalinan (atonia uteri, partus lama), gangguan pada masa nifas
(daya tahan terhadap infeksi dan stress, produksi ASI rendah) dan gangguan pada
janin (abortus, mikrosomia, BBLR, kematian perinatal)

5. Sumber-sumber bahan makanan untuk penderita anemia


a. Pisang

Pisang adalah sumber zat besi dan mineral. Makan pisang saat sarapan dapat
menjadi pilihan tepat untuk mengobati atau mencegah anemia selama kehamilan.

b. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan merupakan sumber zat besi untuk mencegah anemia. Ini juga
bisa menjadi camilan sehat yang menemani Anda saat bekerja atau beraktivitas di
rumah.

c. Daging
Daging merah dapat membantu Anda mendapatkan cukup zat besi untuk
memerangi anemia selama kehamilan. Kandungan zat besi dari sumber hewani
lebih mudah diserap daripada sumber nabati.

d. Bayam

Bayam adalah makanan super untuk para ibu hamil. Bayam adalah pemasok zat
besi dan folat untuk memerangi anemia selama kehamilan.

e. Delima

Delima adalah sumber makanan yang kaya zat besi. Sertakan delima dalam menu
harian Anda jika Anda mencari solusi untuk memerangi anemia selama
kehamilan.

f. Kuning telur

Kuning telur mengandung banyak zat besi. Mengonsumsi telur dapat membantu
menjaga hemoglobin dalam jumlah normal.

g. Madu

Jika Anda mengalami anemia selama kehamilan, sertakan madu dalam menu
harian Anda. Madu adalah sumber zat besi yang dapat melawan anemia.

h. Jeruk

Jeruk merupakan sumber vitamin C, yang dapat membantu dalam penyerapan zat
besi.
6 . Pencegahan dan pengobatan anemia

a. Pencegahan Anemia Kehamilan

Nutrisi yang baik adalahcara terbaik untuk mencegah terjadinya anemia jika
sedang hamil. Makan makanan yang tinggi kandungan zat besi (seperti sayuran
berdaunan hijau, daging merah dan kacang tanah) dapat membantu memastikan bahwa
tubuh menjaga pasokan besi yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik. Pemberian
vitamin untuk memastikan bahwa tubuh memiliki cukup zat besi dan folat. Pastikan
tubuh mendapatkan setidaknya 27 mg zat setiap hari. Jika mengalami anemia selama
kehamilan, biasanya dapat diobati dengan mengambil suplemen zat besi. Pastikan bahwa
wanita hamil diperiksa pada kunjungan pertama kehamilan untuk pemeriksaan anemia.

b. Pengobatan Anemia Kehamilan

Tablet tambah darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet mengandung 200
mg ferro sulfat dan 0,25 mg asam folat. Wanita yang sedang hamil dan menyusui,
kebutuhan zat besinya sangat tinggi sehingga perlu dipersiapkan sedini mungkin
semenjak remaja. Minumlah 1 (satu) tablet tambah darah seminggu sekali dan dianjurkan
minum 1 (satu) tablet setiap hari selama haid. Untuk ibu hamil, minumlah 1 (satu) tablet
tambah darah paling sedikit selama 90 hari masa kehamilan dan 40 hari setelah
melahirkan.

Anda mungkin juga menyukai