DI SUSUN OLEH:
ZOHRIATUN FITRI
PO7131012049
JURUSAN/SEMESTER: GIZI/3
T.A. 2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)
Sub Topik : Memberikan penjelasan mengenai anemia pada ibu hamil, menjelaskan
penyebab dari anemia pada ibu hamil , menjelaskan tanda- tanda anemia
pada ibu hamil, menjelaskan dampak anemia bagi ibu hamil ,
menjelaskan sumber-sumber bahan makanan untuk penderita anemia dan
menjelaskan pencegahan dan pengobatan bagi penderita anemia.
a. Tujuan umum
Agar Ibu Hamil mampu mengerti dan memahami arti penting kesehatan sejak usia dini
sehingga anemia dapat dicegah
b. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui pengertian anemia pada ibu hamil
2. Untuk mengetahui penyebab anemia pada ibu hamil
3. Untuk mengetahui tanda-tanda dari anemia pada ibu hamil
4. Untuk mengetahui dampak anemia bagi ibu hamil
5. Untuk mengetahui sumber-sumbermakan untuk penderita anemia
6. Untuk mengetahui pencegahan dan pengobatan untuk anemia bumil
c. Materi
Terlampir
d. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
e. Media
1. Leaflet
f. Rencana kegiatan
Menurut WHO (1992) anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin
lebih rendah dari batas normal untuk kelompok orang yang bersangkutan .
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah dalam sirkulasi
darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai
pembawa oksigen keseluruh jaringan
Ibu hamil dikatakan anemia jika hemoglobin darahnya kurang dari 11gr%.
Bahaya anemia pada ibu hamil tidak saja berpengaruh terhadap keselamatan dirinya,
tetapi juga pada janin yang dikandungnya.
Penyebab paling umumdari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat besi.
Hal ini penting dilakukan pemeriksaan untuk anemia pada kunjungan pertama kehamilan.
Bahkan, jika tidak mengalami anemia pada saat kunjungan pertama, masih mungkin
terjadi anemia pada kehamilan lanjutannya .
Berdasarkan klasifikasidari WHO kadar hemoglobin pada ibu hamil dapat di bagi
menjadi 4 kategoriyaitu : (Manuaba I.B.G,1998.HAL 30)
Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat besi.
Hal ini penting dilakukan pemeriksaan untuk anemia pada kunjungan pertama kehamilan.
Bahkan, jika tidak mengalami anemia pada saat kunjungan pertama, masih mungkin
terjadi anemia pada kehamilan lanjutannya (Proverawati, 2011 : 129).
a. Kekurangan zat gizi dalam makanan yang dikonsumsi, misalnya faktor kemiskinan.
Pada pemerikasaan tanda-tanda dan gejala anemia dapat meliputi :kulit pucat,
mukosa, gusi, dan kuku-kuku jaripucat, takikardi/murmut lambat ( pada anemia yang
parah ), rambut dan kuku rapuh ( pada anemia yang parah ) dan juga lidah licin ( pada
anemia yang parah ).
Gejala yang mungkin timbul pada anemia adalah keluhan lemah, pucat dan
mudah pingsan walaupun tekanan darah masih dalam batas normal).
Menurut Proverawati (2011) banyak gejala anemia selama kehamilan, meliputi:
a. Merasa lelah atau lemah
b. Kulit pucat progresif
c. Denyut jantung cepat
d. Sesak napas
e. Konsentrasi terganggu
Tingginya angka kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga
menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup
mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil anemia meningkatkan frekuensi
komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Resiko kematian maternal, angka
prematuritas, berat badan bayi lahir rendah dan angka kematian perinatal meningkat.
Pengaruh anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan hingga
terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan (Abortus, partus prematurus),
gangguan proses persalinan (atonia uteri, partus lama), gangguan pada masa nifas
(daya tahan terhadap infeksi dan stress, produksi ASI rendah) dan gangguan pada
janin (abortus, mikrosomia, BBLR, kematian perinatal)
Pisang adalah sumber zat besi dan mineral. Makan pisang saat sarapan dapat
menjadi pilihan tepat untuk mengobati atau mencegah anemia selama kehamilan.
b. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan merupakan sumber zat besi untuk mencegah anemia. Ini juga
bisa menjadi camilan sehat yang menemani Anda saat bekerja atau beraktivitas di
rumah.
c. Daging
Daging merah dapat membantu Anda mendapatkan cukup zat besi untuk
memerangi anemia selama kehamilan. Kandungan zat besi dari sumber hewani
lebih mudah diserap daripada sumber nabati.
d. Bayam
Bayam adalah makanan super untuk para ibu hamil. Bayam adalah pemasok zat
besi dan folat untuk memerangi anemia selama kehamilan.
e. Delima
Delima adalah sumber makanan yang kaya zat besi. Sertakan delima dalam menu
harian Anda jika Anda mencari solusi untuk memerangi anemia selama
kehamilan.
f. Kuning telur
Kuning telur mengandung banyak zat besi. Mengonsumsi telur dapat membantu
menjaga hemoglobin dalam jumlah normal.
g. Madu
Jika Anda mengalami anemia selama kehamilan, sertakan madu dalam menu
harian Anda. Madu adalah sumber zat besi yang dapat melawan anemia.
h. Jeruk
Jeruk merupakan sumber vitamin C, yang dapat membantu dalam penyerapan zat
besi.
6 . Pencegahan dan pengobatan anemia
Nutrisi yang baik adalahcara terbaik untuk mencegah terjadinya anemia jika
sedang hamil. Makan makanan yang tinggi kandungan zat besi (seperti sayuran
berdaunan hijau, daging merah dan kacang tanah) dapat membantu memastikan bahwa
tubuh menjaga pasokan besi yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik. Pemberian
vitamin untuk memastikan bahwa tubuh memiliki cukup zat besi dan folat. Pastikan
tubuh mendapatkan setidaknya 27 mg zat setiap hari. Jika mengalami anemia selama
kehamilan, biasanya dapat diobati dengan mengambil suplemen zat besi. Pastikan bahwa
wanita hamil diperiksa pada kunjungan pertama kehamilan untuk pemeriksaan anemia.
Tablet tambah darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet mengandung 200
mg ferro sulfat dan 0,25 mg asam folat. Wanita yang sedang hamil dan menyusui,
kebutuhan zat besinya sangat tinggi sehingga perlu dipersiapkan sedini mungkin
semenjak remaja. Minumlah 1 (satu) tablet tambah darah seminggu sekali dan dianjurkan
minum 1 (satu) tablet setiap hari selama haid. Untuk ibu hamil, minumlah 1 (satu) tablet
tambah darah paling sedikit selama 90 hari masa kehamilan dan 40 hari setelah
melahirkan.