PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan Dian Muti Sari pada siswa Mts
pembangunan syarif hidayatullah UIN jakarta didapatkan 63% siswa memiliki
pola konsumsi kurang sesuai dengan pedoman gizi seimbang.
Gaya hidup yang tidak sehat tidak muncul langsung saat dewasa tetapi
sudah dimulai sejak remaja (WHO,2003). Penting sekali memulai gaya hidup
sehat sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang sejak dini untuk mencegah
terjadinya masalah gizi.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui
bagaimana gambaran tingkat pola konsumi remaja berdasarkan Pedoman
Gizi Seimbang di SMP NEGERI 1 MATARAM.
C. TUJUAN PENELITIAN
a. Tujuan umum
Untuk mengetahui gambaran pola konsumsi makan remaja
berdasarkan pedoman gizi seimbang di SMP NEGERI 1
MATARAM
b. Tujuan khusus
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi siswa sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada
siswa-siswa sekolah SMP NEGERI 1 MATARAM tentang
kepentingan pedoman gizi seimbang pada makanan setiap hari
dan pengaruhnya pada prestasi pembelajaran mereka.
3. Bagi peneliti
Menambah wawasan dan menjadi pengembangan kompetensi diri
sesuai dengan keilmuan yang diperoleh selama perkuliahan.
KERANGKA KONSEP
1. Jenis
bahan
makanan Jenis kelamin
2. Jumlah
zat gizi
makanan
3. Frekuensi Sosial ekonomi
makan
phbs
Pedoman gizi
seimbang
aktifitas
Pemantauan
berat badan
TINJAUAN PUSTAKA
A. REMAJA
Remaja merupakan kelompok peralihan dari anak – anak ke dewasa
dan merupakan kelompok yang rentan terhadap perubahan – perubahan
yang terjadi disekitarnya, khususnya pengaruh pada masalah konsumsi
makanan.jumlah remaja di negara berkembang tumbuh dengan pesat.
(Moehji,2003 dalam Hendrayati, dkk, 2010)
1. Penggolongan Remaja
Tabel 1.1 Rata – Rata Kecepatan Pertumbuhan Tinggi Badan Dan Berat
Badan
Jenis kelamin Tinggi badan Berat badan
Laki – laki
a. Kecepatan puncak/peak 10,3 cm/tahun 9,8 kg/tahun
velocity
b. Usi puncak/age velocity 14,1 tahun 14,3 tahun
Perempuan
a. Kecepatan puncak/peak 9 cm/tahun 8,8 kg/tahun
velocity
b. Usia puncak/age velocity 12,1 tahun 12,9 tahun
Sumber : Tanner,J.M.Whitehouse,R.H.takaishi M. Standards dalam sayogo
savitri,(2006),hlm.6
a. Energi
Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan kebutuhan energi
adalah aktifitas fisik seperti olahraga. Remaja yang banyak melakukan
olahraga memerlukan asupan energi yang lebih banyak dibandingkan
yang kurang aktif.
Berdasakan angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk orang
indonesia 2012, Energi untuk remaja putri usia 13 – 15 tahun yaitu
2150, usia 13 – 15 tahun yaitu 2550 kkal dan Widyakarya Nasional
Pangan dan Gizi VIII (WKNPG) tahun 2004 menganjurkan angka
kecukupan gizi (AKG) energi usia 13 – 15 tahun yang dianjurkan yaitu
2400 kkal untuk laki – laki dan 2350 kkal untuk perempuan . AKG ini
dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat yaitu : beras,
terigu dan hasil olahannya (mie, makaroni), umbi – umbian(ubi
jalar,singkong), jagung, gula, dan lain – lain.
b. Protein
Kebutuhan protein pria pada akhir remaja lebih tinggi dibanding
perempuan karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan proetin
remaja 1,5 – 2,0 gr/kg BB/hari.Menurut LIPI (2004) angka kecukupan
gizi protein usia 13 – 15 tahun yang dianjurkan yaitu 60 gram untuk laki
– laki dan 57 gram untuk perempuan.
Proetin dibutuhkan untuk sebagian besar proses metabolik terutama
pertumbuhan, perkembangan dan merawat jaringan tubuh. Kebutuhan
puncak protein seimbang dengan asupan energi(Soetjiningsih,2007)
e. Kalsium
Kebutuhan kalsium pada masa remaja relatif tinggi karena
akselerasi muskular, skeletal, dan perkembangan endokrin lebih besar
dibandingkan masa anak dan dewasa. Lebih dari 20% pertumbuhan
tinggi badan dan sekitar 50% masa tulang dewasa di capai pada masa
remaja.(Sulistyoningsih.2011)
g. Serat
Serat pada diet jumlahnya berlimpah, fungsinya pada tubuh
memudah proses buang air besar, membuang racun – racun dalam
tubuh, dan mencegah kegemukan. Serat bisa diperoleh dari sayur –
sayuran, buah – buahan dan agar – agar.
h. Vitamin
Vitamin dapat diperoleh dari sayuran dan buah – buahan.
Kandungan vitamin dan mineral pada buah dan sayuran bermanfaat
untuk mengatur pengolahan bahan makanan serta menjaga
keseimbangan cairan tubuh. Biasanya banyak remaja yang kurang
suka makan sayuran dan buah – buahan. Padahal makanan tersebut
bermanfaat sekali bagi tubuh. Vitamin yang dibutuhkan yaitu vitamin
B6, asam folat, vitamin B12, A, C, D, E.
c. Jenis kelamin
Kebutuhan zat gizi juga berebda antara laki – laki dan
perempuan, terutama pada usia dewasa. Perbedaan ini terutama
disebabkan oleh jaringan penyusun tubuh dan jenis aktifitasnya.
Jaringan lemak pada perempuan cenderung lebih tinggi dari pada laki
– laki, sedangkan laki – laki cenderung lebih banyak memiliki jaringan
otot. Hal ini menyebabkan lean body masss laki – laki menjadi lebih
tinggi sehingga kebutuhan energi basal laki – laki lebih tinggi dari pada
perempuan.
d. Sosial ekonomi
Faktor yang dalam menentukan status gizi seseorang adalah
tingkat sosial ekonomi dalam hal ini adalah daya beli keluarga.
Kemampuan keluarga untuk membeli bahan makanan anatara lain
tergantung pada besar kecilnya pendapatan keluarga, harga bahan
makanan itu sendiri, serta tingkat pengelolaan sumber daya lahan dan
pekarangan. Keluarga dengan pendapatan terbatas kemungkinan
besar akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dalam
tubuhnya (Gizi dan Masyarakat, 2009).
e. Aktifitas fisik
Aktifitas fisik atau disebut dengan aktifitas eksternal adalah
sesuatu yang menggunaka tenaga atau energi untuk melakukan
berbagai kegiatan fisik seperti berjalan, berlari, berolahraga, dan lain –
lain. Setiap kegiatan fisik membutuhkan energi yang berbeda menurut
lamanya intensitas dan sifat kerja otot. Latihan fisik dapat
meningkatkan kemampuan fungsional kardiovaskular dan menurunkan
kebutuhan oksigen otot jantung yang diperlukan pada setiap
penurunan aktifitas fisik seseorang (Gizi dan Masyarakat, 2009)
B. GIZI SEIMBANG
Kata gizi sendiri berasal dari bahasa arab ghidza yang berarti
makanan. Gizi adalah segala sesuatu yang di konsumsi oleh manusia yang
mengandung unsur – unsur zat gizi yaitu karbohidrat, vitamin, mineral, lemak,
protein, dan air yang dipergunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan, dan perkembangan dari organ – organ tubuh manusia (Sartika
dan Mitayani, 2010)
Jadi manusia mendapat zat gizi atau nutrien dalam bentuk makanan
yang berasal dari hewani dan nabati. Zat gizi tersebut adalah karbohidrat,
protein dan lemak yang disebut sebagai zat gizi makro serta vitamin dan
mineral yang disebut zat gizi mikro. Selain itu, untuk memperlancar proses
metabolisme dalam tubuh diperlukan air dan serat. (Sedioetama, AJ,1999).
C. POLA KONSUMSI
Pola konsumsi adalah susunan jenis dan jumlah makanan yang
dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu. Pola
konsumsi masyarakat dapat menunjukkan tingkat keberagaman pangan
masyarakat (Baliwati, dkk,2004). Sedangkan menurut santoso, dkk 2004 pola
konsumsi adalah berbagari informasi yang memberi gambaran mengenai
macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh suatu orang
dan merupakan ciri khas untuk kelompk masyarakat tertentu yang
dipengaruhi oleh kebiasaan, kesenangan, budaya, agama, ekonomi,
lingkungan alam, dan sebagainya. Pola konsumsi dapat dibedakan menjadi
tiga kelompok yaitu pangan pokok, lauk pauk, sayur dan buah – buahan.
a. Makanan pokok
Bahan makanan pokok dianggap terpenting didalam susunan hidangan
indonesia . dikatakan pokok karena merupakan jumlah terbesar yang
dikonsumsi diantara bahan makanan lain. Bila hidangan tidak
mengandung makanan pokok sering dianggap tidak lengkap dan
orang sering mengatakan belum makan. Makanan pokok yang biasa
dkonsumsi yaitu Nasi, Roti, Mie atau bihun.
b. Lauk pauk
Kelompok lauk pauk sering digunakan sebagai sumber protein utama.
Lauk pauk dikenal sebagai protein hewani dan protein nabati . Bahan
pangan hewani seperti daging, ikan, telur, hasil laut sebagi lauk –
pauk, sedangkan bahan pangan nabati yang termasuk lauk – pauk
yaitu sejenis kacang – kacangan , kedelai, dan hasil olahan seperti
tahu dan tempe.
c. Sayuran
Sayur adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuhan . Bagian
tumbuhan yang dapat dibuat sayur antara lain daun (sebagian besar
sayur adalah daun), batang ( wortel adalah umbi batang), bunga
(jantung pisang), buah muda ( labu), sehingga dapat dikatakan bahwa
semua bagian tumbuhan dapat dijadikan bahan makanan
sayur(Sediaoetomo,2004).
d. Buah - buahan
Buah adalah bagian dari tanaman yang strukturnya mengelilingi biji
dimana struktur tersebut berasal dari indung telur atau sebagi
fundamen (bagian) dari bunga itu sendiri.
Tiap jenis makanan dapat memberikan sumbangan zat gizi yang unik.
Pola makan yang baik akan mempengaruhi konsumsi makan seseorang
dan zat – zat gizi dalam tubuh juga terpenuhi dengan baik. Makanan
lengkap harus dipenuhi karena akan mempengaruhi kondisi kesehatan
dan status gizi seseorang, pola makan yang baik dicerminkan oleh
konsumsi makanan yang mengandung zat gizi dengan jenis yang
beragam dan jumlah yang seimbang serta dapat memenuhi kebutuhan
individu (Suhardjo, 1989)
3. Frekuensi makan
Frekuensi makan adalah jumlah makan dalam sehari – hari baik
kualitatif maupun kuantitatif. Secara alamiah makanan diolah dalam tubuh
melalui alat – alat pencernaan mulai dari mulut sampai usus halus. Lama
makanan dalam lambung tergantung sifat dan jenis makanan. Jika rata –
rata, umumnya lambung kosong antara 3 – 4 jam . maka jadwal makan ini
pun menyesuaikan dengan kosongnya lambung (Soegeng,Santoso 2004
dalam Okviani , 2011.
METODE PENELITIAN
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP NEGERI 1 MATARAM pada remaja
usia 13 – 15 tahun.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan januari - februari
B. RANCANGAN PENELITIAN
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi(Notoatmodjo,2002). Pengambilan sampel pada
penelitian ini dilakukan secara sistematic random sampling. Hal tersebut
dilakukan karena tersedianya absen kelas sehingga mempermudah dalam
pengambilan sampel.
Jumlah sampel ditentukan dengan rumus : (Notoadmojo,S,2005)
𝑁
n=
1+𝑁𝑑2
keterangan :
N : populasi
n : jumlah sampel
d2 : derajat ketelitian
K= N
keterangan :
K : interval sampel
N : jumlah populasi
Maka anggota populasi yang terkena sampel adalah setiap elemen yang
mempunyai nomor kelipatan .
E. JENIS DATA
a. Data Primer
1. Data karakteristik responden melalui nama, kelas, dan jenis
kelamin.
2. Data jenis bahan makanan meliputi makanan pokok,lauk pauk,
sayur dan buah.
3. Data jumlah bahan makanan meliputi kecukupan energi,
karbohidrat, protein, lemak, vitamin A, vitamin C, dan zat besi (Fe).
4. Data frekuensi makan meliputi berapa kali makan dan jumlah
konsumsi setiap jenis bahan makanan.
b. Data Sekunder
Data sekunder meliputi gambaran umum SMP NEGERI 1 MATARAM.
F. INSTRUMEN PENELITIAN
H. ANALISIS DATA
Untuk mengetahui gambaran pola konsumsi remaja berdasarkan pedoman
gizi seimbang di SMP NEGERI 1 MATARAM di analisis secara kualitatif..
Sesuai AKG : jika ≥70% dari AKG (perempuan : 2150 kkal, laki –
laki : 2550)
Tidak sesuai AKG , jika <70% dari AKG (perempuan : 2150 kkal,
laki – laki : 2550)
2. protein
Sesuai AKG, jika ≥80% dari AKG (perempuan : 52 gr, laki –
laki : 62 gr)
Tidak sesuai AKG, jika <80% dari AKG (perempuan : 52 gr,
laki – laki : 62 gr).
3. lemak
Sesuai AKG, jika ≤ 25 % - 30 % dari kebutuhan energi total.
Tidak sesuai AKG, jika > 25 – 30 % dari kebutuhan energi
total.
4. Karbohidrat
Sesuai AKG, jika ≥45 – 65% dari energi total.
Tidak sesuai AKG, jika < 45 – 65% dari kebutuhan energi
total.
5. vitamin A
6. vitamin C
Sesuai AKG, jika ≥ (perempuan : 65 mg, laki – laki : 75 mg)
Tidak sesuai AKG, jika < AKG (perempuan : 65 mg, laki – laki :
75 mg)
(suhardjo,1989)
(Kurniasih,2007)
J. DEFINISI OPERASIONAL
Variab Definisi Cara Alat Hasil ukur Skal
el operasio ukur ukur a
nal ukur
remaja Setiap - - - -
anak laki
– laki
dan
perempu
an yang
berumur
13 – 15
tahun.
Jenis Kelompo wawan Metod 1. Sesuai PGS jika terdiri dari Ordi
bahan k cara e food makanan pokok, lauk pauk, nal
makan pangan recall sayuran, dan buah.
an yang 2x 24 2. Tidak sesuai PGS , jika tidak
dikonsu jam terdiri dari makanan pokok,
msi lauk pauk, sayuran, dan
setiap buah.
hari (Kurniasih,dkk,2010 dan depkes,
(makan 2003).
pagi,
makan
siang,
dan
malam)
f. Kecukupan vitamin C
1. Sesuai AKG, jika ≥
(perempuan : 65 mg, laki –
laki : 75 mg)
2. Tidak sesuai AKG, jika <
AKG (perempuan : 65 mg,
laki – laki : 75 mg)
g. Kecukupan Fe
1. Sesuai AKG, jika ≥ AKG
(perempuan : 26 mg, laki –
laki : 19 mg).
2. Tidak sesuai AKG, Jika <
AKG (perempuan : 26 mg,
laki – laki : 19 mg).
Frekue Intensita wawan Kuisio c. Jadwal makan
nsi s makan cara ner dalam sehari
makan ( jadwal dan 5. 1 kali
makan) FFQ 6. 2 kali
dan 7. 3 kali
jumlah 8. Lebih dari 3
konsums kali
i setiap (suhardjo,1989)
jenis d. Jumlah
bahan konsumsi
makana setiap jenis
n. bahan
makanan
3. Sesuai
PGS, jika
makanan
pokok 3 – 8
kali (porsi)
per hari,
lauk pauk
2 – 3 kali
(porsi) per
hari, sayur
3 – 5 kali
(porsi) per
hari, buah
2 – 3 kali
(porsi) per
hari.
4. Tidak
sesuai
PGS , jika Ordi
tidak nal
memenuhi
kriteria di
atas
(Kurniasih,2007)