Veny Rachmalinda 1711223005 • Konsensus Copenhagen menilai bahwa perbaikan gizi, khususnya intervensi melalui program suplementasi dan fortifikasi zat gizi mikro (memperbaiki kekurangan zat besi, vitamin A, yodium, dan seng) • Joint FAO/WHO Expert Consultation on diet, nutrition and the prevention of chronic diseases merekomendasikan asupan minimum 400 gram buah dan sayur per hari (tidak termasuk kentang dan umbi-umbian yang mengandung pati) untuk pencegahan penyakit kronis seperti jantung, kanker, diabetes dan obesitas, sekaligus sebagai upaya pencegahan kekurangan zat gizi mikro Tinjauan Strategi Perbaikan Pangan dan Gizi Jangka Pendek dan Jangka Panjang • Jangka Pendek • pemberian suplemen zat gizi mikro seperti tablet zat besi kepada ibu hamil, kapsul Vitamin A kepada anak balita dan ibu nifas • fortifikasi bahan pangan seperti fortifikasi garam dengan yodium, fortifikasi terigu dengan zat besi, seng, asam folat, vitamin B1 dan B2 • biofortifikasi, suatu teknologi budidaya tanaman pangan yang dapat menemukan varietas padi yang mengandung kadar zat besi tinggi dengan nilai biologi tinggi pula, varietas singkong yang mengandung karoten dan sebagainya. • Jangka Panjang • Pelayanan kesehatan dasar termasuk keluarga berencana dan pemberantasan penyakit menular; • Penyediaan air bersih dan sanitasi; • Kebijakan pengaturan pemasaran susuformula; • Kebijakan pertanian pangan untuk menjamin ketahanan pangan ditingkatkeluarga dan perorangan, dengan persediaan dan akses pangan yang cukup, bergiziseimbang, dan aman, termasuk komoditi sayuran dan buah-buahan; • Kebijakan pengembangan industri pangan yang mendorong pemasaran produk industri pangan yang sehat dan menghambat pemasaran produk industri pangan yang tidak sehat; dan • Memperbanyak fasilitas olah raga bagi masyarakat. Upaya mengatasi permasalahan kekurangan difisiensi konsumsi zat gizi tertentu • RESTORASI: Menambahkan zat gizi yang hilang selamaroses pengolahan pangan sehingga kembali ke kadar semula. Contoh: penambahan vitamin C pada pembuatan jus • FORTIFIKASI: penambahan zat gizi spesifik kedalam pangan dalam jumlah tertentu yang awalnya terdapat dalam jumlah sedikit dalam bahan. Contoh: Fortifikasi garam dengan yodium, Fortifikasi tepung terigu dengan 5 jenis zat gizi, Fortidikasi tepung susu dengan Ca, dll • FORTIFIKASI ada 2 jenis: • Wajib (mandatory): yakni fortifikasi yang harus dilakukan bila memproduksi pangan • Sukarela (volunteer): yakni tergantung keinginan dari industri pangan • ADA 2 ALASAN FORTIFIKASI • Pangan secacra alamiah defisien akan zat gizi yang diperlukan dalam kehidupan sehari- hari yang tidak dapat dipenuhi dari pangan lainnya • Meningkatkan konsumsi zat gizi spesifik pada masyarakat Persyaratan Fortifikasi • 1. Untuk meningkatkan nilai gizi bahan makanan : • zat gizi yang ditambahkan tidak mengubah warna dan citarasa bahan makanan. • Zat gizi tersebut stabil selama penyimpanan. • Tidak menyebabkan timbulnya interaksi negatif dengan zat gizi lain yang terkandung dalam bahan makanan. • Jumlah yang ditambahkan tidak akan menimbulkan efek toksik/merugikan kesehatan. 2. Untuk meningkatkan konsumsi zat gizi: • Pemilihan bahan makanan yang akan difortifikasi (carier) • dikonsumsi secara merata oleh masyarakat sasaran. • Diproduksi secara terpusat • Harga terjangkau oleh masyarakat sasaran • ENRICHMENT (MEMPERKAYA): penambahan zat gizi spesifik kedalam pangan dalam jumlah tertentu yang awalnya terdapat dalam jumlah sedikit dalam bahan. • NUTRIFIKASI: Praktek penambahan sejumlah vitamin dan mineral terhadap: a. makanan formula atau makanan pabrik; b. kelompok makanan yang dijual sebagai “meal”. misalnya: formula bayi • KOMPLEMENTASI (FOOD SUPLEMENT): pencampuran 2 atau lebih bahan makanan sehingga kekurangan zat gizi pada bahan makanan dilengkapi dari bahan makanan lain yang ditambahkan. contoh : Beras kekurangan asam amino lysin dan kelebihan asam amino metionin dapat dicampurkan dengan kedelai dalam bentuk tepung karena kedelai kekurangan metionin dan kelebihan lysin • SUPLEMENTASI GIZI (NUTRITIONAL SUPLEMENTATION): berbagai pangan atau zat gizi atau campuran keduanya yang digunakan untuk memperbaiki nilai gizi dalam suatu diet terdiri dari: mineral, vitamin dan sumber-sumber yang tidak teridentifikasi termasuk protein, satu atau lebih asam amino dan substansi lain