PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
professional medis serta keperawatan terhadap peranan nutrisi bagi
pencegahan dan kesembuhan penyakit (Hartono, 2006).
B. Tujuan
Untuk memodifikasi bahan makanan lauk hewani dan lauk nabati
yang menarik serta dengan zat gizi yang tepat dan dapat diterima oleh
pasien.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lauk Hewani
Lauk hewani merupakan sumber protein yang kaya akan asam amino
esensial, tidak dapat disintesis dalam tubuh. Lauk hewani berfungsi untuk
pertumbuhan dan perkembangan organ-organ sehingga harus ada dalam
makanan. Bahan makanan hewani adalah daging, telur, ikan dan ayam. Ikan
menjadi hidangan utama masyarakat didaerah pantai atau aliran sungai
karena ketersediannya melimpah (Uripi, 2002).
Bahan makanan hewani adalah bahan makanan yang berupa atau
berasal dari hewan atau produk-produk yang diolah dengan menggunakan
bahan dasar asal hewan. Pangan hewani mempunyai berbagai keunggulan
dibanding pangan nabati. Pangan hewani terasa gurih atau enak karena
mengandung protein dan lemak yang banyak. Pangan hewani mengandung
protein yang lebih berkualitas karena mudah digunakan tubuh dan memiliki
komposisi asam amino yang lengkap (Hardinsyah 2008).
Pangan hewani mengandung berbagai zat gizi mineral yang tinggi
dan mudah digunakan oleh tubuh. Misalnya kalsium pada susu, zat besi,
zink dan selenium yang banyak di dalam daging, hati dan telur. Kalsium dan
zink berperan dalam pertumbuhan dan berbagai proses dalam tubuh. Zat
besi bersama zat gizi lainnya berperan dalam pembentukan sel-sel darah
merah hemoglobin. Hemoglobin berguna untuk membawa oksigen ke
seluruh bagian tubuh. Bila kadar hemoglobin rendah (anemia) maka tubuh
kekurangan oksigen, badan menjadi lemah, konsentrasi belajar dan stamina
atau produktivitas kerja menjadi menurun (Hardinsyah 2008).
Pangan hewani mengandung zat gizi vitamin yang unik. Misalnya
vitamin A dalam hati dan kuning telur yang mudah digunakan tubuh.
Kemudian vitamin B12 yang tidak terdapat pada pangan nabati. Vitamin
B12 yang kaya dalam pangan hewani berperan penting dalam pembentukan
3
sel darah merah yang menangkap oksigen bagi tubuh dan dalam
pembentukan myelin syaraf (Hardinsyah2008).
Mutu protein ditentukan oleh jenis dan proporsi asam-asam amino
yang dikandungnya. Pola asam amino pada protein hewani merupakan yang
terbaik untuk memenuhi kebutuhan manusia karena polanya menyerupai
pola kebutuhan asam amino manusia. Oleh karena itu, apabila pangan
hewani digunakan sebagai sumber protein tunggal dalam jumlah memenuhi
kebutuhan manusia maka ia memberikan semua asam-asam amino esensial
dalam jumlah cukup. Kelebihan asam-asam amino esensial dapat digunakan
untuk mensintesis asam-asam amino nonesensial. Pangan sumber protein
hewani adalah daging, ayam, ikan, telur, susu, dan produk olahannya
(Riyadi 2006).
4
3. Diet ini diberikan pada penderita hipertensi ringan. Dalam diet ini, 1 sdt
atau 4gr garam dapur boleh ditambahkan dalam pengolahan makanan.
1. Sumber Karbohidrat
Tidak Dianjurkan; Otak, ginjal, lidah, sarden, daging, ikan, susu dan
telur yang diawetkan dengan garam dapur seperti daging asap, sosis,
ham, bacon, dendeng, abon, keju, ikan asin, kornet, ikan kalengan, ebi,
udang kering, telur asin dan ikan pindang.
4. Sayuran
5
Tidak Dianjurkan;Sayuran yang dimasak dan diawetkan dengan garam
dapur dan lain ikatan natrium, seperti sayuran dalam kaleng, sawi asin,
acar dan asinan.
5. Buah-Buahan
6. Lemak
7. Minuman
8. Bumbu
Tidak Dianjurkan; Garam dapur untuk diet rendah garam tingkat tinggi.
Kemudian backing powder, soda kue, vetsin, kecap, terasi, maggi, saus
tomat, petis dan tauco
C. Lauk Nabati
Lauk nabati adalah semua bahan makanan sumber lauk pauk nabati,
biasanya dikenal sebagai sumber protein nabati. Terdapat dalamm semua
jenis kacang kacangan termasuk hasil olahannya, contohnya adalah kacang
6
kedele, kacang hijau, kacang tanah, kacang tolo, kacang merah, kacang kara,
kacang mede, kapri, dan lain-lain.
a. Kacang-kacangan
b. Tahu
Sumber protein nabati lain yang bisa menjadi pilihan adalah tahu
yang terbuat dari kacang kedelai. Dari sekitar 120 gram tahu, terdapat
sekitar 10 gram protein. Selain mudah diperoleh, tahu juga mudah diolah ke
dalam makanan dan bisa dikonsumsi kapan saja.
c. Tempe
7
Bagi para vegetarian, tempe merupakan sumber protein yang sangat
penting. Dari secangkir tempe setidaknya terdapat 30 gram protein. Tempe
juga merupakan sumber makanan yang kaya akan kalsium dan zat besi.
d. Roti gandum
8
BAB III
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
Alat-alat yang disediakan digunakan untuk membantu proses
pengolahan bahan makanan. Berikut daftar alat yang saya gunakan.
Tabel 3.1 Daftar Alat
9
11 Gelas Meletakkan air
12 Mangkok kecil Meletakkan bumbu
10
6 Minyak goreng secukupnya
7 Bawang merah 6 siung
8 Bawang putih 3 siung
9 Kaldu bubuk secukupnya
C. Cara Membuat
a. Cuci bersih ayam Kucuri dengan air perasan jeruk nipis biarkan 10
menit cuci bersih lg, kemudian rebus sampai matang, angkat tunggu
hangat dan suwir2
b. Tumis bumbu halus sampai harum masukan ayam suwir beri garam
gula dan santan aduk rata jangan lupa icip rasa, setelah matang angkat
dan tunggu hangat
c. Ambil selembar daun pisang beri potongan serai lengkuas, daun
salam dan daun kemangi, taruh secukupnya ayam suwir beri daun
kemangi lagi, kemudian bungkus dan sematkan ujung-ujungnya
dengan lidi, lakukan sampai selesai
d. Kukus selama 40 menit, setelah matang angkat
e. Pepes ayam suwir siap disajikan
2. Tahu Fantasi
a. Siram bihun dengan air panas kemudian tiriskan
b. Haluskan bumbu kemudian bagi dua (untuk adonan tahu dan bumbu
bihun). Kemudian tumis bumbu tersebut hingga wangi dan masukkan
bihun dan irisan wortel, masak hingga matang.
c. Haluskan tahu beri irisan daun bawang, bumbu yang dibagi dua, telur,
aduk hingga rata.
d. Kemudian masukkan tahu ke cetakan kue mangkok tekan bagian
tengahnya dan beri isian bihun, tutup kembali dengan adonan tahu
lakukan sampai semua habis.
11
e. Kemudian kukus kurang lebih 15-20 menit hingga matang keluarkan
dari cetakan dan biarkan dingin
f. Goreng dengan api sedang dan siap dihidangkan
D. Uji Organoleptik
1. Alat
2. Bahan
3. Cara Kerja
Pertama-tama panelis yang terdiri dari 12 orang ahli gizi dan 3 orang
tenaga pengolah mencicipi makanan kemudian mengisi lembar kuesioner
uji organoleptik yang telah disediakan. Panelis menguji organoleptik
berdasarkan warna, aroma, tekstur, dan rasa dari produk dan mengisi
kolom yang telah disediakan untuk menilai tingkat kesukaan dengan cara
memilih salah satu keterangan tersebut dengan menggunakan tanda
contreng dan hasilnya dibuat frekuansi dengan menggunakan SPSS 18.
Adapun keterangan yang terdapat pada lembar kuesioner uji organoleptic
adalah sebagai berikut:
(5) Sangat disukai
(4) Disukai
(3) Agak disukai
(2) Disukai
12
(1) Sangat tidak disukai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Gambaran Produk
13
Pepes ayam suwir dan tahu fantasi merupakan resep modifikasi
yang menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat dan relative murah
serta pembuatan yang sangat sederhana.
14
2. Hasil Uji Cita Rasa
a) Pepes Ayam Suwir
Warna Tekstur Rasa Aroma
Penilaian
N % n % N % n %
Sangat
2 13 % 2 13 % 1 6% 1 7%
disukai
Disukai 12 80 % 13 87 % 12 80 % 14 93 %
Agak
1 7% - - 1 7% - -
disukai
Tidak
- - - - 1 7% - -
disukai
Sangat
tidak - - - - - - - -
disukai
Jumlah 15 100% 15 100% 15 100% 15 100%
Kesimpulan : Secara umum produk pepes ayam suwir ini sudah
cukup dapat diterima
b) Tahu Fantasi
Warna Tekstur Rasa Aroma
Penilaian
N % n % N % n %
Sangat
3 20% 1 7% - - - -
disukai
Disukai 10 67% 8 53% 4 27% 4 27%
Agak
2 13% 6 40% 9 60% 9 60%
disukai
Tidak
- - - - 2 13% 2 13%
disukai
Sangat
tidak - - - - - - - -
disukai
Jumlah 15 100% 15 100% 15 100% 15 100%
15
B. Pembahasan
1. Pepes Ayam Suwir
a. Warna
Dari hasil uji organoleptik warna didapatkan :
Sangat Disukai
Rasa
7% 6% Disukai
7%
Agak Disukai
Tidak Disukai
80%
Sangat Tidak Disukai
16
b. Aroma
Dari hasil uji organoleptik aroma didapatkan :
7% Disukai
Agak Disukai
Tidak Disukai
93%
Sangat Tidak
Disukai
17
c. Tekstur
Dari hasil uji organoleptik tekstur didapatkan :
Disukai
13%
Agak Disukai
Tidak Disukai
87%
Sangat
Rasa Disukai
7% 6% Disukai
7%
Agak Disukai
Tidak
Disukai
80%
Sangat Tidak
Disukai
18
Penilaian rasa merupakan penilaian yang dilakukan melalui
indera pencicip (Soekarto. 1985). Uji kesukaan terhadap rasa, yang
menyatakan sangat suka sebanyak 6 % (1 orang), yang menyatakan
suka sebanyak 80% (12 orang), yang menyatakan agak suka sebanyak
7% (1 orang) dan yang menyatakan tidak suka 7% (1 orang).
2. Tahu Fantasi
a. Warna
Dari hasil uji organoleptik warna didapatkan :
Warna Sangat
Disukai
13% Disukai
Tidak Disukai
67%
Sangat Tidak
Disukai
19
b. Aroma
Dari hasil uji organoleptik aroma didapatkan :
Sangat
Aroma Disukai
Disukai
c. Tekstur
Dari hasil uji organoleptik tekstur didapatkan :
Tekstur
Sangat Disukai
Disukai
7%
40% Agak Disukai
20
menyatakan agak suka sebanyak 6 orang panelis (40,0%). Tekstur
merupakan segi penting dari mutu makanan. Ciri yang sering
menjadi acuan adalah kekerasan dan kandungan air (de Man,1997).
Sukanya panelis terhadap tekstur tahu fantasi dikarenakan
tahu yang dimasak dengan kematangan yang pas tidak terlalu keras
ataupun tidak terlalu lembek. Sedangkan kurang sukanya panelis
terhadap tekstur tahu fantasi yang agak keras dimakan karena saat
penggorengan tahu fantasi terlalu kering.
d. Rasa
Dari hasil uji organoleptik rasa didapatkan :
Rasa
Sangat Disukai
Disukai
13%
27%
Agak Disukai
Tidak Disukai
60%
Sangat Tidak Disukai
21
C. Perhitungan Zat Gizi Per Porsi
Pada menu hari ke VIII terdapat menu ayam goreng tepung dan tahu
goreng. Saya mencoba memodifikasi menjadi pepes ayam suwir dan tahu
fantasi. Tujuan pengembangan resep ini untuk membuat rasa yang berbeda
dari resep lama baik dari segi bahan pelengkap dan bentuk sehingga
diharapkan dapat terlihat lebih menarik.
Tabel 4.1. Identifikasi Resep Awal dan Resep Baru Lauk Nabati
Resep awal Resep Baru
Tahu Goreng Tahu Fantasi
Untuk : 15 porsi Untuk : 15 porsi
Bahan: Bahan:
15 buah tahu/tempe 15 buah Tahu putih
Minyak untuk menggoreng 1 keping Bihun jagung
Bumbu: 1 buah Wortel (iris korek api)
25 gr bawang putih 1 buah Daun bawang (iris tipis)
Garam secukupnya 2 butir Telur
Cara membuat: Secukupnya Minyak untuk
1. Menghaluskan bumbu, menambahkan menggoreng
air
2. Merendam tahu/tempe dalam bumbu Bumbu :
3. Menggoreng sampai matang 3 siung Bawang putih
6 siung Bawang merah
Kaldu bubuk secukupnya
Cara Membuat:
1. Siram bihun dengan air panas
kemudian tiriskan
2. Haluskan bumbu kemudian bagi dua
(untuk adonan tahu dan bumbu
bihun). Kemudian tumis bumbu
tersebut hingga wangi dan masukkan
22
bihun dan irisan wortel, masak
hingga matang.
3. Haluskan tahu beri irisan daun
bawang, bumbu yang dibagi dua,
telur, aduk hingga rata.
4. Kemudian masukkan tahu ke cetakan
kue mangkok tekan bagian tengahnya
dan beri isian bihun, tutup kembali
dengan adonan tahu lakukan sampai
semua habis.
5. Kemudian kukus kurang lebih 15-20
menit hingga matang keluarkan dari
cetakan dan biarkan dingin
6. Goreng dengan api sedang dan siap
dihidangkan
Nilai Gizi Nilai Gizi
Energi : 34 kkal Energi : 84,56 kkal
KH : 2 gr KH : 5,7 gr
Protein : 2,28gr Protein : 4 gr
Lemak : 1,79 gr Lemak : 5,45 gr
Unit Cost : Rp. 1.300 Unit Cost : Rp. 1.600
23
Tabel 4.2. Identifikasi Resep Awal dan Resep Baru Lauk Hewani
Resep awal Resep Baru
Ayam Goreng Tepung Pepes Ayam Suwir
Untuk : 15 porsi Untuk : 15 porsi
Bahan: Bahan:
Ayam 15 potong 15 potong dada ayam
Tepung terigu 500 gr 2 buah jeruk nipis
Tepung maizena 100 gr 100 ml santan kental
Telur 8 butir Secukupnya gula
Bumbu: Seikat kemangi petiki daunnya
Bawang putih 250 gr haluskan 3 batang serai potong tipis
Kaldu bubuk 25 gr 3 cm lengkuas potong tipis
Merica 25 gr Secukupnya daun salam (potong2)
Garam secukupnya Bumbu halus :
Cara membuat:
10 siung bawang merah
1. Mengaduk rata ayam, bawang putih,
6 siung bawang putih
merica, kaldu bubuk dan garam.
1 cm jahe
Simpan dalam kulkas beberapa jam
1/2 sdt kunyit bubuk
2. Mencampung tepung terigu dan
4 buah kemiri yg sdh disangrai
maizena dalam piring terpisah.
Tambahkan garam untuk sedikit 3 cm lengkuas
24
kecoklatan tunggu hangat dan suwir2
2. Tumis bumbu halus sampai harum
masukan ayam suwir beri garam
gula dan santan aduk rata jangan
lupa icip rasa, setelah matang
angkat dan tunggu hangat
3. Ambil selembar daun pisang beri
potongan serai lengkuas, daun
salam dan daun kemangi, taruh
secukupnya ayam suwir beri daun
kemangi lagi, kemudian bungkus
dan sematkan ujung2nya dgn lidi,
lakukan sampai selesai
4. Kukus selama 40 menit, setelah
matang angkat
5. Pepes ayam suwir siap disajikan
Nilai Gizi Nilai Gizi
Energi : 232,5 kkal Energi : 220,46 kkal
Protein: 15,8 gr KH : 0,766 gr
Lemak: 10,6 gr Protein : 11 gr
Lemak : 19 gr
Unit Cost : Rp. 6.300 Unit Cost : Rp. 4.100
25
D. Analisis Biaya
1. Analisis Biaya ayam goreng tepung
ayam 15 porsi = 15 potong
Perhitungan Food Cost dan Unit Cost
Biaya BM ayam 15 potong x Rp. 36000/kg = Rp. 42.000
Biaya BM tepung terigu 500 x Rp.12.000/kg =Rp. 6.000
Biaya BM tepung maizena 100 gr x Rp.6000/kotak=Rp. 6.000
Biaya BM telur 8 butir x Rp.2.500/butir =Rp. 20.000
Biaya BM minyak goreng 75 ml x Rp. 13.000/ltr=Rp. 975 +
=Rp. 74.975
Bumbu 10% x Rp. 74.975 = Rp. 7.497 +
= Rp. 82.472
Overhead 5% x Rp. 74.975 = Rp. 3.749 +
= Rp. 86.221
Biaya tenaga 5% x Rp. 74.975 = Rp. 3.749 +
= Rp. 89.970
Keuntungan 5% x Rp. 74.975 = Rp. 3.749 +
= Rp. 93.719
Food Cost = Rp. 93.800
Unit Cost (Rp. 93.800/15 orang) = Rp. 6.253,3 (6.300)
26
= Rp. 55.545
Biaya tenaga 5% x Rp. 48.300 = Rp. 2.415+
= Rp. 57.960
Keuntungan 5% x Rp. 48.300 = Rp. 2.415 +
= Rp. 60.375
Food Cost = Rp. 60.400
Unit Cost (Rp. 60.400/15 orang) =Rp. 4.026 (4.100)
Selisih harga ayam goreng tepung dengan pepes ayam suwir
Selisih = ayam goreng tepung - pepes ayam suwir
= Rp. 6.300 – Rp.4.100
= Rp. 2.200
Berdasarkan analisis biaya di atas, produk pengembangan resep
dengan menu ayam goreng tepung lebih mahal dibanding pepes ayam
suwir. Seperti yang terlihat, selisih harga dari kedua menu sebesar 2.200
rupiah. Selisih harga disebabkan karna memang bahan dari pembuatan
ayam goreng tepung lebih banyak dan dalam jumlah yang banyak
sedangkan pada pepes ayam suwir bahan tambahan rempah-rempah yang
banyak tetapi jumlahnya sedikit.
27
= Rp. 19.375
Food Cost = Rp. 19.500
Unit Cost (Rp. 19.500/50 orang) = Rp. 1.300
28
pada menu tahu goreng bahan tambahan yang sedikit dengan
jumlahnya yang sedikit juga..
29
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Modifikasi resep dilakukan untuk lauk hewani yaitu pepes ayam suwir
dan lauk hewani tahu fantasi. Setelah dilakukan evaluasi menu didapatkan
sebagai berikut :
30
2. Nilai Zat Gizi
Untuk nilai gizi pada masakan ayam goreng tepung nilai energinya
235,5 kkal, dengan 15,8 gr protein serta 10,6 gram lemak, Sedangkan
nilai gizi pada masakan pepes ayam suwir nilai energinya 220,46 kkal,
Karbohidrat sebesar 0,766 gr, dengan 11 gr protein serta 19 gram lemak,
dan Untuk nilai gizi pada masakan Tahu goreng nilai energinya 34 kkal,
Karbohidrat sebesar 2 gr, dengan 2,28 gr protein serta 1.79 gram lemak,
sedangkan nilai kandungan untuk tahu fantasi adalah dengan energi 84,58
kkal, karbohidrat 5,7 gr, Protein 4 gr dan Lemak 5,45 gr. jadi dapat
disimpulkan bahwa nilai gizi untuk pepes ayam suwir dan tahu fantasi
nilai gizinya sudah cukup baik..
31
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Djaeni Sediaoetama: Ilmu Gizi, Penerbit Dian Rakyat, Jakarta 1989
Almatsier, S. (2002). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Arisman, 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
Benedicto, Allert. 2018. Mudahnya Mendapatkan Protein Nabati dari Bahan Ini.
https://www.alodokter.com/mudahnya-mendapatkan-protein-nabati-dari-
makanan-ini. Diakses pada tanggal 12 November 2019.
Departemen Kesehatan RI, 2008. Pedoman Pemantauan Status Gizi (PSG) dan
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI). Jakarta: Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat
McDonald, R.E.; Hultin, H.O. 1987. Some characteristics of the enzymic lipid
peroxidation system in the microsomal fraction of flounder skel-etal muscle.
J. Food Sci. 52: 15-21, 27
32
Nutritionist Note. 2013 Lauk Nabati.
http://nutritionistnote.blogspot.com/2013/05/lauk-nabati.html?m=1.
Diakses pada tanggal 12 November 2019.
33