Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN EVALUASI PROGRAM GIZI

PUSKESMAS WONOSOBO
TAHUN 2017

Disusun by
PETUGAS GIZI PUSKESMAS WONOSOBO
KABUPATEN TANGGAMUS

“Terwujudnya Keluarga Mandiri Sadar Gizi (KADARZI)


untuk mencapai StatuS Gizi keluarGa yanG optimal”
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah membangun sumber daya
manusia yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif. Pencapaian pembangunan manusia yang
diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) belum menunjukkan hasil yang
menggembirakan, IPM Indonesia sangat rendah. Menurut United Nations Development
Program, IPM Indonesia tahun 2011 di urutan 124 dari 187 negara yang disurvei, dengan skor
0,617. Peringkat ini turun dari peringkat 108 pada tahun 2010. Rendahnya IPM ini sangat
dipengaruhi oleh rendahnya status gizi dan status kesehatan penduduk, hal ini antara lain terlihat
dari masih tingginya angka kematian bayi, balita dan Ibu.

.Masalah gizi dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling mempengaruhi secara
kompleks. Pada dasarnya masalah gizi disebabkan oleh asupan makan yang tidak seimbang dan
adanya penyakit infeksi, masalah tersebut erat kaitannya dengan persediaan bahan pangan yang
ada di masyarakat dan di tingkat rumah tangga, dipengaruhi oleh kemampuan rumah tangga
dalam menyediakan pangan dalam jumlah dan jenis yang cukup dan dipengaruhi oleh faktor
pendidikan dan perilaku, serata keadaan kesehatan anggota keluarga.

Oleh karena itu penaganan masalah gizi memerlukan penanganan yang terpadu, yang
mengarah pada pemberdayaan ekonomi keluarga, peningkatan kemampuan dan keterampilan
asuhan gizi keluarga serta peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan.

Selain itu upaya perbaikan gizi masyarakat yang dilaksanakan secara intensif dari tahun
ke tahun telah dapat menurunkan prevalensi beberapa masalah gizi, antara lain Kurang Vitamin
A, GAKY, AGB dan KEP, juga dapat menurunkan jumlah gizi buruk.

Agar kegiatan program gizi berjalan sesuai dengan harapan kita bersama, maka harus
dilaksanakan secara sistematik dan berkesinambungan. mulai dari perumusan kondisi atau
masalah gizi, perencanaan arah kebijaksaan, pembuatan strategi hingga pemilihan program
strategis yang sesuai dengan kebutuhan Masyarakat di bidang Gizi kesehatan

2. TUJUAN

Tujuan penyusunan Laporan Evaluasi Program gizi ini adalah tersedianya suatu dokumen
yang strategik dan komprehensif sebagai bahan tindak lanjut dan perencanaan program gizi
tahun berikutnya.
BAB II
ANALISIS SITUASI
PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

3.1 Program Perbaikan Gizi Masyarakat


Program perbaikan gizi masyarakat adalah salah satu upaya kesehatan wajib yang dilaksanakan
di setiap puskesmas termasuk di UPTD Puskesmas Wonosobo dengan tujuan untuk
meningkatkan status gizi masyarakat secara optimal, sehingga dapat meningkatkan
intelektualitas dan produktivitas sumber daya manusia. Selain itu, tujuan khusus dari program
perbaikan gizi masyarakat adalah :
1. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi.
2. Meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai keadaan gizi yang baik dengan menurunkan
prevalensi kurang gizi dan gizi lebih.
3. Meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan bermutu untuk mendapatkan ketahanan
pangan tingkat rumah tangga.

3.2 Peranan, Fungsi, dan Tugas Tenaga Gizi di Puskesmas


Adapun peranan, fungsi serta tugas dari petugas gizi di puskesmas berdasarkan buku pedoman
kerja puskesmas adalah :
1. Peranan tenaga gizi di puskesmas diantaranya :
a. Melaksanakan upaya pelayanan gizi di wilayah kerja puskesmas
b.Membantu kepala puskesmas dalam upaya perbaikan gizi
2. Fungsi tenaga gizi di puskesmas diantaranya :
a. Melakukan identifikasi masalah gizi
b. Penentuan prioritas masalah gizi
c. Penyusunan dan pemilihan alternatif pemecahan masalah
d. Pelaksanaan pelayanan gizi di wilayah kerja puskesmas
e. Monitoring dan evaluasi
3. Tugas tenaga gizi di puskesmas diantaranya :
a. Upaya perbaikan Gizi Keluarga
Pemantauan Pertumbuhan balita
Penggunaan ASI Ekslusif
b. Penanggulangan Anemia Gizi Besi (AGB)
Distribusi tablet Fe
Penyuluhan
c. Penanggulangan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium)
Monitoring garam beryodium
Koordinasi LS/ LP
Penyuluhan
Pengadaan bahan Iodina Test
d. Penanggulangan defisiensi vitamin A
Penyuluhan
Distribusi Vitamin A
e. SKPG ( Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi)
Intervensi kasus gizi buruk/ pemberian PMT
f. Pembinaan dan Evaluasi
BAB III
EVALUASI PROGRAM GIZI

1 Upaya Perbaikan Gizi Keluarga


Pemantauan Pertumbuhan Balita
Indikator yang digunakan untuk pemantauan pertumbuhan balita adalah SKDN.
Tabel 1 Cakupan SKDN Wilayah Puskesmas Wonosobo tahun 2017

K/S D/S N/D


Desa/Kel
S T Abs % S T Abs % S T Abs %
Sopoyono. 174 100 85 80
Banjarsari 163 100 85 80
Karang anyar 139 100 85 80
Kalirejo 129 100 85 80
Sinar Saudara 124 100 85 80
Banjar Negoro 120 100 85 80
Dadirejo 111 100 85 80
Wonosobo 107 100 85 80
Dadimulyo 89 100 85 80
Kalisari 86 100 85 80
Banyu urib 83 100 85 80
Dadisari 66 100 85 80
Jumlah 1391 100
Ket : P : Pencapian
T : Target

Dari table 1 Menunjukkan bahwa cakupan K/S (Cakupan Program Penimbangan


wilayah UPT.Puskesmas Wonosobo tahun 2017 belum mencapai target SPM yaitu %. Untuk
Cakupan D/S (partisipasi masyarakat ) wilayah UPT.Puskesmas Wonosobo tahun 2017 sudah
mencapai target SPM yaitu sebesar 87.72 %. Cakupan N/D (Keberhasilan Program Penimbangan
) wilayah UPT.Puskesmas Wonosobo tahun 2017 masih belum mencapai target SPM yaitu
sebesar 69.21% hal ini dikarenakan masih banyaknya balita yang susah makan dan pola asuh
orang tua yang kurang memadai

Penggunaan ASI Ekslusif


Tabel 2. Cakupan Asi Ekslusif Wilayah Kec. Karanganyar tahun 2016
Jumlah Jumlah Jumlah
Desa/Kel bayi usia Bayi Bayi %
0 - 6 bulan yg dipantau yg LULUS
Sopoyono 32 32 23 71,87
Banjar Sari 30 30 24 80,00
Karang Anyar 27 27 18 66,66
Kalirejo 25 25 22 88,00
Sinar saudara 25 25 19 76,00
Banjar Negoro 27 27 21 77,77
Dadirejo 25 25 16 64,00
Wonosobo 20 20 14 70,00
Dadimulyo 17 17 12 70,58
Kalisari 15 15 11 73,33
Banyu Urib 13 13 9 69,23
Dadisari 12 12 9 75,00
Jumlah 268 268 198 73,88
Dari table diatas menunjukkan bahwa Cakupan Asi Ekslusif Wilayah UPT. Puskesmas
Wonosobo masih dibawah target yaitu sebesar 73,88 % hal ini disebabkan Masih Kurangnya
Pengetahuan ibu akan pentingnya ASI Ekslusif dan kesadaran Masyarakat masih kurang, belum
Maksimalnya Komitmen bersama Lintas Program dan Lintas Sektor.

Kurang gizi pada Balita

Tabel 3 Jumlah Kumulatif Kasus Gizi Buruk dan Gizi Kurang berdasarkan BB/TB Wilayah Kec.
Karanganyar tahun 2016
Gizi Buruk Gizi Kurang
Desa/Kel BB/TB BB/TB
Sopoyono 0 0
Banjar Sari 0 0
Karang Anyar 0 1
Kalirejo 0 2
Sinar saudara 0 1
Banjar Negoro 0 1
Dadirejo 0 1
Wonosobo 0 1
Dadimulyo 0 0
Kalisari 0 3
Banyu Urib 0 0
Dadisari 0 10

Dari table diatas menunjukkan Jumlah Kasus Gizi buruk BB/TB tahun 2016 adalah
tidak ada kasus. Adapun jumlah Kasus Gizi Kurang BB/TB tahun 2016 adalah 10 Kasus yang
disebabkan karena Pola asuh orang tua yang memadai, Anak Susah makan, Gangguan
Perkembangan

Anemia dan Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu hamil

Tabel 4 kasus Bumil Anemia dan KEK Wilayah UPT.Puskesmas Wonosobo tahun 2017
Desa/Kel Bumil KEK Bumil Anemia

Sopoyono 3 9
Banjar Sari 2 7
Karang Anyar 3 6
Kalirejo 2 6
Sinar saudara 2 5
Banjar Negoro 2 6
Dadirejo 2 5
Wonosobo 1 3
Dadimulyo 2 5
Kalisari 1 4
Banyu Urib 1 4
Dadisari 1 3
Jumlah 22 63

Dari Tabel diatas menunjukkan jumlah ibu hamil yang mengalami KEK dan Anemi pada
tahun 2017.
Cakupan Tablet Fe 30 dan Fe 90 pada Ibu hamil
Tabel 5. Cakupan Tablet Fe I(30) dan Fe III (90) di Wilayah UPT.Puskesmas Wonosobo 2017
FeI Fe III
Desa/Kel Cakupan Target ABS % Cakupan Target ABS %
Sopoyono 32 90 32 90
Banjar Sari 31 90 31 90
Karang Anyar 28 90 28 90
Kalirejo 26 90 26 90
Sinar saudara 25 90 25 90
Banjar Negoro 24 90 24 90
Dadirejo 23 90 23 90
Wonosobo 21 90 21 90
Dadimulyo 18 90 18 90
Kalisari 15 90 15 90
Banyu Urib 13 90 13 90
Dadisari 12 90 12 90

Table diatas menunjukkan Cakupan Tablet Fe I telah mencapai target sebesar 92.4 % dan tablet
Fe III Mencapai 90.7%.
Cakupan Garam Iodium Rumah Tangga
Tabel 6. Kategori Garam Iodium di Wilayah UPT.Puskesmas Wonosobo tahun 2017
Kategori
DESA Tidak Baik
Baik
Sopoyono 1 0
Banjar Sari 1 0
Karang Anyar 1 0
Kalirejo 1 0
Sinar saudara 1 0
Banjar Negoro 1 0
Dadirejo 1
Wonosobo 1
Dadimulyo 1
Kalisari 1
Banyu Urib 1
Dadisari 1

Dari table diatas menunjukkan Garam Iodium di Wil. Kecamatan Karanganyar tahun
2016 yang dijadikan sampling menunjukkan desa dalam kategori baik sebanyak 5 desa/kel hal
itu berarti Cakupan Garam Iodium di Wil. Kecamatan Karanganyar sebesar 100 %. adapun
garam yang mengandung Iodium yang berada di pasaran Kec. Karanganyar yaitu Refina, Daun,
Mangga dan GM.
Cakupan Vitamin A pada Bayi, Balita dan Bufas
Tabel 6 Cakupan Vitamin A pada Bayi, Balita dan Bufas di Wilayah UPT.Puskesmas
Wonosobo tahun 2017

Bayi (6-11 bln) Balita (1-5 tahun) Nifas


DESA
P T Abs % P T Abs P T
Sopoyono 32 100 32 100 135 100 116 85,9 35 100
Banjar Sari 30 100 28 93,3 134 100 112 83,5 32 100
Karang Anyar 27 100 24 88,8 114 100 108 94,7 29 100
Kalirejo 25 100 25 100 106 100 97 91,5 27 100
Sinar saudara 25 100 25 100 105 100 89 84,7 26 100
Banjar Negoro 27 100 23 85,1 98 100 88 89,7 24 100
Dadirejo 25 100 23 92 91 100 88 96,7 23 100
Wonosobo 20 100 20 100 87 100 86 98,8 22 100
Dadimulyo 17 100 17 100 71 100 65 91,5 18 100
Kalisari 15 100 15 100 70 100 68 97,1 16 100
Banyu Urib 13 100 13 100 66 100 54 81,8 15 100
Dadisari 12 100 10 100 83,3 100 48 88,8 14 100
Jumlah 268 100 225 95,1 1131 100 1019 90 281 100

Dari table diatas menunjukkan Cakupan Vitamin A pada Bayi, balita dan bufas telah memenuhi
target yaitu sebesar 95,1%,90 % dan 100%
IDENTIFIKASI MASALAH DAN RENCANA TINDAK LANJUT
No Analisis Permasalahan Penyebab

1 Masih ada Orang tua malas dan  Tingkat Pengetahuan Orang tua tentang pentingnya
penimbangan Posyandu tiap bulan masih kurang
beberapa tidak mau membawa  Kesadaran Masyarakat (rasa memiliki) posyandu
desa balita ke posyandu masih kurang
dengan  
Balita diasuh nenek Sosialisasi Petugas masih kurang
Cakupan sehingga tidak sempat  Kurangnya kerjasama Linsek dan Linprog
partisipasi datang ke posyandu
Masyarak  Ada beberapa balita
at D/S sekolah PAUD
belum sehingga jadwal
mencapai berbenturan dengan
target posyandu
 Balita takut
ditimbang/berat
badannya tidak naik
 Adanya Perubahan
Jadwal Posyandu
 Variasi kegiatan
posyandu yang
monoton
 Pelayanan Meja 4
(Penyuluhan) belum
Maksimal
 Perlengkapan
Posyandu
(timbangan,microtoa,A
PE) masih terbatas
2 Cakupan  Balita susah makan Tingkat Pengetahuan Orangtua tentang Masalah
Gizi Balita dan Penanganannya masih kurang
Hasil  Balita Mengalami Pola Asuh orang tua yang kurang memadai
Penimban Sakit (panas,
gan (N/D) Batuk,diare)
belum  Balita Aktif bermain
mencapai
target

3 Cakupan  Masih trerdapatnya Masih terdapatnya Perusahaan yang Menawarkan


Produk Susu
Asi Rumah Sakit/RB/BPS Kurangnya Pengetahuan Ibu akan manfaat Asi Ekslusif
Ekslusif menyediakan susu Kurangnya sosialisasi Petugas
dibawah Formula bagi bayi
target  Menurut Ibu bayi
masih terasa lapar
sehingga harus
diberikan makan
tambahan lain
 Asi Ibu kurang
Lancar/tidak keluar
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

1 KESIMPULAN
1. Cakupan Program Gizi Wil Kec. Karanganyar Tahun 2016 adalah
 Cakupan partisipasi Masyarakat (D/S ) 87.72 % (Mencapai target)
 Cakupan Keberhasilan penimbangan (N/ D) 69.21% (Dibawah target)
 Cakupan Pencapaian Program (N/S) 60.71 % (Mencapai target)
 Cakupan Balita BGM mencapai 1.17 % (Mencapai target)
 Cakupan Balita Gibur mendapat perawatan 0% ( tidak ada kasus )
 Cakupan Keluarga yang mengkonsumsi Garam Iodium100 ,% (mencapai target)
 Cakupan Asi Ekslusif 65.73 % (Dibawah target)
 Cakupan Tablet Fe III sebesar 98.5 % (Mencapai target)
 Cakupan Vitamin A bayi, balita 100% (Mencapai target)
 Cakupan Vitamin A bufas 100% (Mencapai Target)

2. Penyebab Terjadinya Permasalahan program Gizi 2016 adalah


 Pola Makan yang Kurang dan Polah Asuh yang tidak memadai
 Tingkat Pengetahuan Orang tua masih Kurang
 Kesadaran Masyarakat (rasa memiliki) masih kurang
 Sosialisasi Petugas masih kurang
 Kurangnya Kerjasama Linsek dan Linprog

3. Rencana Tindak Lanjut Program Gizi tahun 2017 adalah


a. Intervensi terhadap desa/kelurahn yang segera diatasi yaitu Pohkumbang, Giripurno
b. Kunjungan rumah/Sweeping balita 2x/Setahun
c. Sosialisasi ditingkatkan melalui Revitalisasi Posyandu
d. Pembinaan Kader ditingkatkan
e. Pembentukan Kelas Ibu Pintar balita Sehat pada kelompok balita gizi buruk/kurang
f. Pembentukan NCMC Posyandu yang terpilih menjadi posyandu Model di masing-masing desa
g. Pemberian Vitamin 2bln sekali
h. Untuk daerah Pegunungan untuk membentuk posyandu pembantu pada wil. Yang terdapat /banyak balitanya
dan administrasi tetap dikumpulkan di posyandu utama
i. Usulan Pengadaan perlengkapan posyandu melalui PNPM di masing-masing desa
j. Inhouse Trainning Manajemen Laktasi bagi tenaga kesehatan

2. SARAN
Dalam Upaya meningkatkan Cakupan Program Gizi tahun berikutnya Administrasi ditertibkan, Cakupan Gizi
ditingkatkan.

Diposting oleh dwi retnaningsih di 04.17


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

1 komentar:

1.

Syafitri9 Oktober 2017 18.45

maaf mba, target spm untuk cakupan SKDN itu sumber nya dari mana ya?
mungkin bisa di share sebgai daftar pustaka

Balas

Muat yang lain...


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Ahli Gizi

dwi retnaningsih
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog
 ► 2015 (7)

 ► 2016 (5)

 ▼ 2017 (3)
o ▼ April (3)
 PUSKESMASKU AKREDITASI "MADYA"
 EVALUASI PROGRAM GIZI PUSKESMAS KARANGANYAR 2016
 KELAS IBU PINTAR BALITA SEHAT TAHUN 2017

Tema PT Keren Sekali. Gambar tema oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai