Anda di halaman 1dari 20

PELITA (Peduli Gizi Balita)

UNTUK MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN BALITA DALAM RANGKA

MENURUNKAN PRAVELENSI BGM DAN STUNTING

OLEH :

SOFIANA AGUSTINI ISHAK, S.Gz

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS ARJASA
TAHUN 2018
DAFTAR ISI

BAB I

Pendahuluan ……………….. …………………………………

Latar Belakang …………… …………………………………...

BAB II

Data Permasalahan Kesehatan …………………………………...

Karya Inovasi ……………… …………………………………...

Hasil ……………………….. …………………………………...

BAB III

Kesimpulan ……………… …………………………………...

Saran ……………………….. …………………………………...

BAB IV

Penutup …………………….. ……………………………………

PUSTAKA ………………………………. …………………………………….

LAMPIRAN ………………………………. ……………………………………


KATA PENGANTAR
Laporan hasil kegiatan ini disusun dengan tujuan untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan Inovasi Pelita (Peduli gizi Balita) di desa-desa kecamatan Arjasa.
Yang merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan UKM (Gizi) PUSKESMAS ARJASA.

Kegiatan Inovasi Pelita (Peduli gizi Balita) dilakukan selama 1 bulan sekali, dianggap perlu
dilakukan karena kurangnya perhatian Ibu terhadap Status Gizi Anak Balitanya. Dalam kegiatan
ini kami berharap agar ibu-ibu balita paham terhadap balita yang status gizinya BGM (Bawah
Garis Merah) dan kami berharap dengan terselenggaranya kegiatan PELITA mengurangi angka
Balita BGM di wilayah Kecamatan Arjasa.Berdasar hasil tersebut, masyarakat Kecamatan Arjasa
berkometmen untuk mengusung kegiatan tersebut setiap satu bulan sekali. karena dianggap
mampu menarik minat masyarakat datang ke puskesmas dan posyandu. Dengan naiknya minat
masyarakat untuk datang ke puskesmas dan posyandu diharapkan permasalahan Balita BGM
dapat teratasi dan mampu menekan angka Balita BGM menjadi lebih rendah. Pelita (peduli gizi
balita) merupakan kegiatan yang mengusung kegiatan UKM (Gizi) ditahun 2018. Kegiatan ini
disepakati telah terbentuk di awal tahun 2018 pasca kegiatan UKM (Gizi) dan berjalan Setiap
Bulan.

Berbagai usaha telah dilakukan dalam menangani masalah gizi. Penulis menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.Pendapat dan saran-saran perbaikan dari
pembaca, para ahli dan sejawat sangat diharapkan. Ucapan terimakasih disampaikan kepada
banyak pihak terutama kepada Bapak Camat Arjasa, Kabid Pemberdayaan Masyarakat dan
Kasie Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, Kepala Desa, Ketua Tim Penggerak PKK Desa,
Ibu Bidan Desa, kader posyandu desa dan banyak pihak lain yang tidak mungkin disebutkan
satu persatu, yang telah membantu pelaksanaan kegiatan ini, sehingga kegiatan ini bisa
berjalan dengan baik.

Sofiana Agustini Ishak, S.Gz


BAB I

PENDAHULUAN

I. a. LATAR BELAKANG
Posyandu balita merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Pelaksana
kegiatan posyandu adalah kader yang melaksanakan kegiatan 1 sampai langkah kegiatan
5.Kegiatan yang dilakukan diposyandu balita terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan
pengembangan. Terdapat tujuh kegiatan utama pada posyandu yaitu pelayanan ibu hamil,
pelayanan ibu nifas/ menyusui, pelayanan bayi dan anak balilta, pelayanan KB, Pelayanan
imunisasi, Pelayanan Gizi dan pelayanan pencegahan serta penanggulangan Diare. Salah satu
indicator pengukuran perkembangan posyandu balita adalah berdasarkan data penimbangan
SKDN di setiap bulan.Yang meliputi Rata-rata balita datang ke posyandu (D/S), Rata-rata balita
yang ditimbang (D/K).

Berbagai permasalahan yang dihadapi terkait dengan pemantauan status gizi balita dan
posyandu. Pada tahun 2018 Puskemas Arjasa memiliki kegiatan inovasi dengan program gizi
yaitu PELITA (Peduli Gizi Balita) yang salah satu kegiatannya adalah dibukanya Call Center Gizi
dan PMT Pemulihan kegiatan tersebut dilakukan di setiap desa.

Berdasarkan hasil evaluasi program gizi di bulan Januari-November 2017 prevalensi


balita BGM di Puskesmas ARJASA tahun 2017 yaitu 1.4 % (54 balita) dari 3.950 balita yang
datang ke posyandu, sedangkan target capaian prevalensi BGM Kabupaten SUMENEP sebesar
1.90%. Dari 19 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Arjasa posyandu adalah tempat
kegiatan PMT Pemulihan dan Petugas gizi adalah tempat Call Center Gizi.

Kegiatan PMT Pemulihan dan Call Center Gizi tersebut didanai oleh dana BOK sehingga
kegiatan diikuti oleh seluruh balita dengan status gizi kurang. Kegiatan PMT Pemulihan dan Call
Center Gizi lebih menitik beratkan pada perubahan perilaku yang bersifat positif melalui
penyuluhan dari lintas program, mempraktekkan perilaku sederhana yang dilakukan secara
berulang ulang (Sikat Gigi, Cuci tangan, Berdoa sebelum makan) agar ibu dan balita terbiasa
untuk melakukan hal-hal sederhana yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi
kesehatan anak, didalam kegiatan PMT Pemulihan dan Call Center Gizi juga terdapat kegiatan
demo masak tentang menu yang disajikan pada hari itu. Ibu balita bersama kader ikut berperan
aktif dalam pemilihan menu yang beragam, bergizi, berimbang dan mudah untuk dilakukan ibu
balita saat dirumah. Balita tersebut mengikuti PMT Pemulihan dan Call Center Gizi diajak untuk
makan bersama. PMT Pemulihan dan Call Center Gizi dilakukan penimbangan untuk dapat
mengetahui perkembangan BB balita yang mengkuti PMT Pemulihan dan Call Center Gizi.

Pasca kegiatan PMT Pemulihan dan Call Center Gizi dilakukan dianggap berhasil apabila
mencapai target dari sasaran balita BGM. PMT Pemulihan dan Call Center Gizi akan diadopsi
untuk diterapkan di posyandu balita. Dengan harapan dapat memperbaiki status gizi semua
balita di Kecamatan Arjasa sehingga menurunkan prevalensi gizi kurang dan dapat
memperbaiki jumlah kunjungan balita untuk datang ke posyandu.

Usulan tersebut ditindak lanjuti oleh Puskesmas Arjasa sebagai fasilitator untuk
pelaksanaan Posyandu yang mengadopsi kegiatan PMT Pemulihan dan Call Center Gizi. Melalui
pertemuan karyawan Puskesmas Arjasa yang diadakan di Ruang Pertemuan Puskesmas Arjasa
telah disepakati kegiatan PMT Pemulihan dan Call Center tersebut diadopsi dalam POSYANDU
balita.Bentuk kesepakatan tersebut berupa penandatanganan komitmen bersama untuk
menjalankan Posyandu yang berbasis PMT Pemulihan dan Call Center yang disebut sebagai
Pelita (Peduli Gizi Balita).

I.b.TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan status gizi balita melalui pemberdayaan masyarakat secara berkesinambungan.

b. Tujuan Khusus :
 Menurunkan Prevalensi Gizi Kurang
 Meningkatkan jumlah partisipasi Masyarakat Arjasa (D/S)
BAB II

ISI

II.1. DATA PERMASALAHAN KESEHATAN


Capaian program gizi puskesmas ARJASA tahun 2017
NO INDIKATOR CAPAIAN (%) TARGET (%)
1 K/S (Cakupan Program) 108,3 100
2 D/K(Kelangsungan kegiatan Posy) 93,0 74
3 N/D’(Hasil Penimbangan) 89,8 60
4 D/S ( Tk. Partisipasi Masyarakat) 100,7 79
5 N/S(Efektifitas Kegiatan) 84,3 50
6 BGM 1,4 1,90

Kesenjangan pada capaian prevalensi BGM sebanyak 1,4 % tidak mencapai dari target
Kabupaten Sumenep.
Capaian Prevalensi balita BGM per desa di kec.Arjasa pada bulan Januari-November 2016
adalah sbb:

NO DESA D 2T BGM-BADUTA BGM-BALITA

0-
23 0-59 n % L % P % JML % L % P % JML %

1 Arjasa 104 275 3 1,2 0 0 0 0 0 0

2 Kalikatak 81 131 0 0 0 0 0 0 0

3 Angon-angon 100 211 1 0,6 0 0 0 0 0 0

4 Duko 123 296 0 0 0 0 0 0 0

5 Kalinganyar 61 143 0 0 0 0 0 0 0

6 Sambakati 80 201 3 1,7 0 0 0 0 0 0


7 Paseraman 88 224 0 0 0 0 0 0,0 0 0 0,0

8 Pandeman 56 145 0 0 0 0 0 0 0

9 Pabian 26 80 0 0 0 0 0 0 0

10 Sawahsumur 90 164 6 3,5 0 0 0 0 0 0

11 Sumbernangka 50 120 0 0 0 0 0 0 0

12 Angkatan 212 520 0 0 0 0 0 0 0

13 Bilis-bilis 86 208 0 0 0 0 0 0 0

14 Laukjanjang 72 136 0 0,2 0 0 0 0 0 0

15 Kalisangka 51 119 2 1,8 0 0 0 0 0,1 1 0,4 1 0,5

16 Kolo-kolo 140 335 30 8,9 0 0 0 0 0 0,0 0 0,0

17 Buddi 69 142 0 0 0 0 0 0 0

18 Gelaman 117 222 1 0,3 0 0 0 0 0 0

19 pajenangger 130 279 7 2,6 0 0 0 1 0,2 0 1 0,2

Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan jumlah prevalensi balita gizi kurang yang tertinggi
adalah desa Arjasa.
Capaian Program Gizi di desa Arjasa tahun 2017 sebagai berikut :
NO INDIKATOR CAPAIAN (%) TARGET (%)
1 K/S(Cakupan Program) 108,3 100
2 D/K(Kelangsungan kegiatan Posy) 93,0 74
3 N/D’(Hasil Penimbangan) 89,8 60
4 D/S ( Tk. Partisipasi Masyarakat) 100,7 79
5 N/S(Efektifitas Kegiatan) 84,3 50
6 BGM 1,4 1,90
Kesenjangan pada capaian program gizi tahun 2017 terjadi pada cakupan BGM sebanyak 1,4 %
lebih rendah dari target Kabupaten Sumenep.

II.2. KARYA INOVASI GIZI


Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan permasalahan yang terjadi di Puskesmas
Arjasa adalah rendahnya keberhasilan program Gizi tersebut. Dengan inovasi usulan dari
karyawan Puskesmas Arjasa maka terbentuklah kegiatan PELITA (Peduli Gizi Balita).Yang
mengusung semua kegiatan Call Center Gizi dan PMT Pemulihan yang diadopsi kedalam
Posyandu Balita.Kegiatan PELITA meliputi Kegiatan dasar posyandu antara lain Pendaftaran,
Penimbangan, pencatatan, Penyuluhan dan pelayanan kesehatan.Memodifikasi kegiatan
Penyuluhan dengan kegiatan yang lebih menarik membuat masyarakat lebih antusias untuk
datang keposyandu.
Modifikasi kegiatan tersebut dengan memaksimalkan pada kegiatan di meja satu dan
meja empat, yaitu penyuluhan pada ibu balita secara terjadwal yang melibatkan lintas program,
serta melakukan demo masak menu PMT Penyuluhan yang disajikan pada bulan tersebut sesuai
dengan jadwal menu yang sudah direncanakan. Di saat balita datang dan timbang, sambil
menunggu antrian, mereka mengisi daftar hadir.

II. 3.METODE KEGIATAN

 Waktu
Sesuai dengan jadwal masing-masing posyandu
 Lokasi
Posyandu Balita di 19 dusun desa
 Biaya
- Dana BOK Puskesmas Arjasa
- ADD dan DD
 Sasaran Kegiatan
Semua bayi, balita dan ibu hamil yang ada di posyandu
SUSUNAN ACARA PELAKSANAAN KEGIATAN PELITA

1. Pengisian daftar hadir


2. Sambutan dari penanggung jawab UKM
3. Penyuluhan Gizi dan Promkes
4. Demo masak
5. Pemberian PMT langsung(makan bersama balita)

PERBEDAAN PMT PEMULIHAN DAN PMT PEMULIHAN PELITA

PMT PEMULIHAN PELITA PMT PEMULIHAN


- Mengisi daftar hadir yang di tidak berjalan terkadang

bagikan oleh petugas, berfungsi hanya megisi daftar hadir di

sebagai alat monitoring tingkat buku

kehadiran balita ke posyandu,

sehingga memotivasi ibu balita untuk

rajin datang ke posyandu

- Ibu balita mengumpulkan buku

KIA pada kader di meja 1, yang

fungsinya kader akan memanggil

satu persatu sesuai urutan kehadiran

Antri untuk menunggu giliran Berebut untuk dapat

ditimbang, karena balita masih ditimbang terlebih dahulu

makan

Mengurangi kesalahan saat Beresiko terjadi kesalahan

pencatatan karena ibu balita tidak pencatatan saat ibu balita

berebut berebut untuk dicatat


terlebih dahulu

Penyuluhan oleh petugas/ kader/ Penyuluhan yang tidak

linprog (didalamnya bisa praktek berjalan

cuci tangan yang benar Hanya memberkan PMT

menyesuaikan materi yang Penyuluhan untuk dibawa

disampaikan hari itu ) pulang

- Cooking class/demo masak oleh

kader

- Cuci tangan

- Berdoa bersama sebelum makan

- Makan bersama

- Imunisasai - Imunisasai

- KB - KB

- Pengobatan - Pengobatan

- Vit A dan Obat cacing - Vit A dan Obat

(pada bulan tertentu) cacing (pada

bulan tertentu)
Jadwal Penyuluhan GEMA POLIZITA di Desa Arjasa

BULAN KEGIATAN KETERANGAN PELAKSANA


JANUARI MPASI Praktek Memasak MPASI Petugas kesehatan
Kader Posyandu
FEBRUARI Gizi seimbang anak Petugas Gizi
balita
MARET Asi Eksklusif Petugas Gizi

II. 4. HASIL

PELITA yang berjalan sejak bulan Januari 2018 hingga bulan Maret 2018 telah sukses
meningkatkan hasil capaian Program Gizi sebagai berikut :
BULAN
INDIKATOR
1 2 3

S (subfas) 3923 3923 3923

K 3869 3354 3451

D 4131 3623 3232

N 2750 2663 121

BGM 11 12 0
14

12

10

8 BGM

6 Column1
Column2
4

0
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3

BGM di Puskesmas Arjasa


Bulan Januari – Maret 2018
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

III.1. KESIMPULAN
- Kegiatan PELITA telah sukses memperbaiki cakupan hasil pencapaian BGM dalam
waktu 3 bulan
- Kegiatan PELITA dianggap lebih menarik daripada posyandu yang biasanya
dilakukan sebelum adanya pembentukan PELITA karena selain adanya kegiatan
penimbangan dan pemberian imunisasi, tapi mmberikan sarana edukasi pada
masyarakat dengan cara yang lebih menarik.
- Keterlibatan bunda membuat balita lebih merasa nyaman di posyandu
- Persiapan yang dilakukan sebelum kegiatan PELITA lebih panjang

III.2. SARAN

- Keterlibatan lintas sector dan lintas program sangat diharapkan, untuk


memberikan informasi kesehatan yang berguna untuk ibu dan balitanya.
- PELITA masih jauh dari sempurna, diharapkan masukan, saran dan kritik
untuk bisa menjadikan PELITA menjadi lebih baik
BAB IV

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

- Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Buku Pedoman Tingkat


Perkembangan UKBM. Edisi 3. 2016
- Gizi Puskesmas. Laporan Bulanan Gizi.ARJASA. 2017
- Gizi Puskesmas. Laporan Bulanan Gizi. ARJASA. 2018
LAMPIRAN DOKUMENTASI/ DATA PENDUKUNG

FOTO KEGIATAN PELITA DI DESA

Bersama kader posyandu, Toma dan Ketua TP PKK Desa dalam rangka kegiatan
PELITA yang mengadopsi kegiatan Gizi tahun 2018.
Tanda tangan Komitmen bersama sebagai bentuk dukungan dalam kegiatan PELITA
Didalam Kegiatan PELITA

Kegiatan Penyuluhan di desa-desa sambil mengisikan daftar hadir yang diisi oleh ibu
balita sendiri sehingga dan dapat dipantau oleh petugas, Bagi ibu balita yang jarang
hadir, dapat termotivasi untu hadir ke posyandu.
Kegiatan Demo Masak
Kegiatan Penyajian Makanan

Kegiatan Balita Makan Bersama


DAFTAR MENU SALAH SATU KEGIATAN PELITA

Menu Demo Masak


Bubur Hijau Sehat
BAHAN :
1. Beras 500 gram/direndam dengan air semalaman

2. BOKn Pandan 10 helai


3. Gula merah 100 gram
4. Santan 80 ml
5. Susu sapi 450 ml
Cara Membuat :
1. Nyalakan kompor lalu aduk beras yang sudah menjadi bubur.
2. Kemudian masukkan air pandan ke dalam adonan bubur aduk sampai
mendidih
3. Setelah mendidih lalu mastikan kompor
4. Sajikan bubur dalam wadah siramkan susu cair tambahkan gula
merah(menurut selera)
5. Bubur hijau siap dihidangkan.

Anda mungkin juga menyukai