OLEH :
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
Kegiatan Inovasi Pelita (Peduli gizi Balita) dilakukan selama 1 bulan sekali, dianggap perlu
dilakukan karena kurangnya perhatian Ibu terhadap Status Gizi Anak Balitanya. Dalam kegiatan
ini kami berharap agar ibu-ibu balita paham terhadap balita yang status gizinya BGM (Bawah
Garis Merah) dan kami berharap dengan terselenggaranya kegiatan PELITA mengurangi angka
Balita BGM di wilayah Kecamatan Arjasa.Berdasar hasil tersebut, masyarakat Kecamatan Arjasa
berkometmen untuk mengusung kegiatan tersebut setiap satu bulan sekali. karena dianggap
mampu menarik minat masyarakat datang ke puskesmas dan posyandu. Dengan naiknya minat
masyarakat untuk datang ke puskesmas dan posyandu diharapkan permasalahan Balita BGM
dapat teratasi dan mampu menekan angka Balita BGM menjadi lebih rendah. Pelita (peduli gizi
balita) merupakan kegiatan yang mengusung kegiatan UKM (Gizi) ditahun 2018. Kegiatan ini
disepakati telah terbentuk di awal tahun 2018 pasca kegiatan UKM (Gizi) dan berjalan Setiap
Bulan.
Berbagai usaha telah dilakukan dalam menangani masalah gizi. Penulis menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.Pendapat dan saran-saran perbaikan dari
pembaca, para ahli dan sejawat sangat diharapkan. Ucapan terimakasih disampaikan kepada
banyak pihak terutama kepada Bapak Camat Arjasa, Kabid Pemberdayaan Masyarakat dan
Kasie Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, Kepala Desa, Ketua Tim Penggerak PKK Desa,
Ibu Bidan Desa, kader posyandu desa dan banyak pihak lain yang tidak mungkin disebutkan
satu persatu, yang telah membantu pelaksanaan kegiatan ini, sehingga kegiatan ini bisa
berjalan dengan baik.
PENDAHULUAN
I. a. LATAR BELAKANG
Posyandu balita merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Pelaksana
kegiatan posyandu adalah kader yang melaksanakan kegiatan 1 sampai langkah kegiatan
5.Kegiatan yang dilakukan diposyandu balita terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan
pengembangan. Terdapat tujuh kegiatan utama pada posyandu yaitu pelayanan ibu hamil,
pelayanan ibu nifas/ menyusui, pelayanan bayi dan anak balilta, pelayanan KB, Pelayanan
imunisasi, Pelayanan Gizi dan pelayanan pencegahan serta penanggulangan Diare. Salah satu
indicator pengukuran perkembangan posyandu balita adalah berdasarkan data penimbangan
SKDN di setiap bulan.Yang meliputi Rata-rata balita datang ke posyandu (D/S), Rata-rata balita
yang ditimbang (D/K).
Berbagai permasalahan yang dihadapi terkait dengan pemantauan status gizi balita dan
posyandu. Pada tahun 2018 Puskemas Arjasa memiliki kegiatan inovasi dengan program gizi
yaitu PELITA (Peduli Gizi Balita) yang salah satu kegiatannya adalah dibukanya Call Center Gizi
dan PMT Pemulihan kegiatan tersebut dilakukan di setiap desa.
Kegiatan PMT Pemulihan dan Call Center Gizi tersebut didanai oleh dana BOK sehingga
kegiatan diikuti oleh seluruh balita dengan status gizi kurang. Kegiatan PMT Pemulihan dan Call
Center Gizi lebih menitik beratkan pada perubahan perilaku yang bersifat positif melalui
penyuluhan dari lintas program, mempraktekkan perilaku sederhana yang dilakukan secara
berulang ulang (Sikat Gigi, Cuci tangan, Berdoa sebelum makan) agar ibu dan balita terbiasa
untuk melakukan hal-hal sederhana yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi
kesehatan anak, didalam kegiatan PMT Pemulihan dan Call Center Gizi juga terdapat kegiatan
demo masak tentang menu yang disajikan pada hari itu. Ibu balita bersama kader ikut berperan
aktif dalam pemilihan menu yang beragam, bergizi, berimbang dan mudah untuk dilakukan ibu
balita saat dirumah. Balita tersebut mengikuti PMT Pemulihan dan Call Center Gizi diajak untuk
makan bersama. PMT Pemulihan dan Call Center Gizi dilakukan penimbangan untuk dapat
mengetahui perkembangan BB balita yang mengkuti PMT Pemulihan dan Call Center Gizi.
Pasca kegiatan PMT Pemulihan dan Call Center Gizi dilakukan dianggap berhasil apabila
mencapai target dari sasaran balita BGM. PMT Pemulihan dan Call Center Gizi akan diadopsi
untuk diterapkan di posyandu balita. Dengan harapan dapat memperbaiki status gizi semua
balita di Kecamatan Arjasa sehingga menurunkan prevalensi gizi kurang dan dapat
memperbaiki jumlah kunjungan balita untuk datang ke posyandu.
Usulan tersebut ditindak lanjuti oleh Puskesmas Arjasa sebagai fasilitator untuk
pelaksanaan Posyandu yang mengadopsi kegiatan PMT Pemulihan dan Call Center Gizi. Melalui
pertemuan karyawan Puskesmas Arjasa yang diadakan di Ruang Pertemuan Puskesmas Arjasa
telah disepakati kegiatan PMT Pemulihan dan Call Center tersebut diadopsi dalam POSYANDU
balita.Bentuk kesepakatan tersebut berupa penandatanganan komitmen bersama untuk
menjalankan Posyandu yang berbasis PMT Pemulihan dan Call Center yang disebut sebagai
Pelita (Peduli Gizi Balita).
I.b.TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan status gizi balita melalui pemberdayaan masyarakat secara berkesinambungan.
b. Tujuan Khusus :
Menurunkan Prevalensi Gizi Kurang
Meningkatkan jumlah partisipasi Masyarakat Arjasa (D/S)
BAB II
ISI
Kesenjangan pada capaian prevalensi BGM sebanyak 1,4 % tidak mencapai dari target
Kabupaten Sumenep.
Capaian Prevalensi balita BGM per desa di kec.Arjasa pada bulan Januari-November 2016
adalah sbb:
0-
23 0-59 n % L % P % JML % L % P % JML %
2 Kalikatak 81 131 0 0 0 0 0 0 0
5 Kalinganyar 61 143 0 0 0 0 0 0 0
8 Pandeman 56 145 0 0 0 0 0 0 0
9 Pabian 26 80 0 0 0 0 0 0 0
11 Sumbernangka 50 120 0 0 0 0 0 0 0
13 Bilis-bilis 86 208 0 0 0 0 0 0 0
17 Buddi 69 142 0 0 0 0 0 0 0
Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan jumlah prevalensi balita gizi kurang yang tertinggi
adalah desa Arjasa.
Capaian Program Gizi di desa Arjasa tahun 2017 sebagai berikut :
NO INDIKATOR CAPAIAN (%) TARGET (%)
1 K/S(Cakupan Program) 108,3 100
2 D/K(Kelangsungan kegiatan Posy) 93,0 74
3 N/D’(Hasil Penimbangan) 89,8 60
4 D/S ( Tk. Partisipasi Masyarakat) 100,7 79
5 N/S(Efektifitas Kegiatan) 84,3 50
6 BGM 1,4 1,90
Kesenjangan pada capaian program gizi tahun 2017 terjadi pada cakupan BGM sebanyak 1,4 %
lebih rendah dari target Kabupaten Sumenep.
Waktu
Sesuai dengan jadwal masing-masing posyandu
Lokasi
Posyandu Balita di 19 dusun desa
Biaya
- Dana BOK Puskesmas Arjasa
- ADD dan DD
Sasaran Kegiatan
Semua bayi, balita dan ibu hamil yang ada di posyandu
SUSUNAN ACARA PELAKSANAAN KEGIATAN PELITA
makan
kader
- Cuci tangan
- Makan bersama
- Imunisasai - Imunisasai
- KB - KB
- Pengobatan - Pengobatan
bulan tertentu)
Jadwal Penyuluhan GEMA POLIZITA di Desa Arjasa
II. 4. HASIL
PELITA yang berjalan sejak bulan Januari 2018 hingga bulan Maret 2018 telah sukses
meningkatkan hasil capaian Program Gizi sebagai berikut :
BULAN
INDIKATOR
1 2 3
BGM 11 12 0
14
12
10
8 BGM
6 Column1
Column2
4
0
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3
III.1. KESIMPULAN
- Kegiatan PELITA telah sukses memperbaiki cakupan hasil pencapaian BGM dalam
waktu 3 bulan
- Kegiatan PELITA dianggap lebih menarik daripada posyandu yang biasanya
dilakukan sebelum adanya pembentukan PELITA karena selain adanya kegiatan
penimbangan dan pemberian imunisasi, tapi mmberikan sarana edukasi pada
masyarakat dengan cara yang lebih menarik.
- Keterlibatan bunda membuat balita lebih merasa nyaman di posyandu
- Persiapan yang dilakukan sebelum kegiatan PELITA lebih panjang
III.2. SARAN
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Bersama kader posyandu, Toma dan Ketua TP PKK Desa dalam rangka kegiatan
PELITA yang mengadopsi kegiatan Gizi tahun 2018.
Tanda tangan Komitmen bersama sebagai bentuk dukungan dalam kegiatan PELITA
Didalam Kegiatan PELITA
Kegiatan Penyuluhan di desa-desa sambil mengisikan daftar hadir yang diisi oleh ibu
balita sendiri sehingga dan dapat dipantau oleh petugas, Bagi ibu balita yang jarang
hadir, dapat termotivasi untu hadir ke posyandu.
Kegiatan Demo Masak
Kegiatan Penyajian Makanan