Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN EVALUASI PROGRAM GIZI

PUSKESMAS KARANGANYAR
TAHUN 2016

Disusun by
Petugas Gizi Puskesmas Karanganyar

“Terwujudnya Keluarga Mandiri Sadar Gizi (KADARZI)


untuk mencapai Status Gizi Keluarga yang optimal”

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah membangun sumber daya
manusia yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif. Pencapaian pembangunan manusia yang
diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) belum menunjukkan hasil yang
menggembirakan, IPM Indonesia sangat rendah. Menurut United Nations Development
Program, IPM Indonesia tahun 2011 di urutan 124 dari 187 negara yang disurvei, dengan skor
0,617. Peringkat ini turun dari peringkat 108 pada tahun 2010. Rendahnya IPM ini sangat
dipengaruhi oleh rendahnya status gizi dan status kesehatan penduduk, hal ini antara lain terlihat
dari masih tingginya angka kematian bayi, balita dan Ibu.

.Masalah gizi dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling mempengaruhi secara
kompleks. Pada dasarnya masalah gizi disebabkan oleh asupan makan yang tidak seimbang dan
adanya penyakit infeksi, masalah tersebut erat kaitannya dengan persediaan bahan pangan yang
ada di masyarakat dan di tingkat rumah tangga, dipengaruhi oleh kemampuan rumah tangga
dalam menyediakan pangan dalam jumlah dan jenis yang cukup dan dipengaruhi oleh faktor
pendidikan dan perilaku, serata keadaan kesehatan anggota keluarga.

Oleh karena itu penaganan masalah gizi memerlukan penanganan yang terpadu,
yang mengarah pada pemberdayaan ekonomi keluarga, peningkatan kemampuan dan
keterampilan asuhan gizi keluarga serta peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan
kesehatan.

Selain itu upaya perbaikan gizi masyarakat yang dilaksanakan secara intensif
dari tahun ke tahun telah dapat menurunkan prevalensi beberapa masalah gizi, antara
lain Kurang Vitamin A, GAKY, AGB dan KEP, juga dapat menurunkan jumlah gizi buruk.

Agar kegiatan program gizi berjalan sesuai dengan harapan kita bersama, maka
harus dilaksanakan secara sistematik dan berkesinambungan. mulai dari perumusan
kondisi atau masalah gizi, perencanaan arah kebijaksaan, pembuatan strategi hingga
pemilihan program strategis yang sesuai dengan kebutuhan Masyarakat di bidang Gizi
kesehatan

2. TUJUAN

Tujuan penyusunan Laporan Evaluasi Program gizi ini adalahtersedianya suatu dokumen
yang strategik dan komprehensif sebagai bahan tindak lanjut dan perencanaan program gizi
tahun berikutnya.
BAB II
ANALISIS SITUASI
PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
3.1 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program perbaikan gizi masyarakat adalah salah satu upaya kesehatan wajib yang dilaksanakan
di setiap puskesmas termasuk di UPTD Puskesmas Karanganyar dengan tujuan untuk
meningkatkan status gizi masyarakat secara optimal, sehingga dapat meningkatkan
intelektualitas dan produktivitas sumber daya manusia. Selain itu, tujuan khusus dari program
perbaikan gizi masyarakat adalah :
1. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi.
2. Meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai keadaan gizi yang baik dengan menurunkan
prevalensi kurang gizi dan gizi lebih.
3. Meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan bermutu untuk mendapatkan ketahanan
pangan tingkat rumah tangga.

3.2 Peranan, Fungsi, dan Tugas Tenaga Gizi di Puskesmas


Adapun peranan, fungsi serta tugas dari petugas gizi di puskesmas berdasarkan buku pedoman
kerja puskesmas adalah :
1. Peranan tenaga gizi di puskesmas diantaranya :
a. Melaksanakan upaya pelayanan gizi di wilayah kerja puskesmas
b.Membantu kepala puskesmas dalam upaya perbaikan gizi
2. Fungsi tenaga gizi di puskesmas diantaranya :
a. Melakukan identifikasi masalah gizi
b. Penentuan prioritas masalah gizi
c. Penyusunan dan pemilihan alternatif pemecahan masalah
d. Pelaksanaan pelayanan gizi di wilayah kerja puskesmas
e. Monitoring dan evaluasi
3. Tugas tenaga gizi di puskesmas diantaranya :
a. Upaya perbaikan Gizi Keluarga
Pemantauan Pertumbuhan balita
Penggunaan ASI Ekslusif
b. Penanggulangan Anemia Gizi Besi (AGB)
Distribusi tablet Fe
Penyuluhan
c. Penanggulangan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium)
Monitoring garam beryodium
Koordinasi LS/ LP
Penyuluhan
Pengadaan bahan Iodina Test

d. Penanggulangan defisiensi vitamin A


Penyuluhan
Distribusi Vitamin A
e. SKPG ( Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi)
Intervensi kasus gizi buruk/ pemberian PMT
f. Pembinaan dan Evaluasi

BAB III
EVALUASI PROGRAM GIZI

1 Upaya Perbaikan Gizi Keluarga


Pemantauan Pertumbuhan Balita
Indikator yang digunakan untuk pemantauan pertumbuhan balita adalah SKDN.
Tabel 1 Cakupan SKDN Wilayah Kec. Karanganyar tahun 2016

K/S D/S N/D N/S BGM/D


Desa/Kel
P T P T P T P T P
Sidomulyo 100.0 100 95,95 85 77,46 80 74,32 40 0,00
Panjatan 100.0 100 91,67 85 52,53 80 48,15 40 1,01
Karanganyar 100.0 100 85,05 85 63,19 80 53,74 40 1,65
Jatiluhur 100.0 100 95,97 85 76,92 80 73,83 40 0,70
Candi 100.0 100 91,08 85 90,21 80 82,16 40 1,55
Giripurno 100.0 100 80,45 85 79,17 80 63,69 40 1,39
Plarangan 100.0 100 89,80 85 63,64 80 57,14 40 0,38
Karangkemiri 100.0 100 89,57 85 74,76 80 66,96 40 1,94
Wonorejo 100.0 100 88,31 85 67,65 80 59,74 40 0,00
Grenggeng 100.0 100 87,18 85 67,35 80 58,72 40 2,35
Pohkumbang 100.0 100 80,95 85 57,47 80 46,52 40 0,90
Puskesmas 100.0 100 87,72 85 69,21 80 60,71 40 1,17
Ket : P : Pencapian
T : Target

Dari table 1 Menunjukkan bahwa cakupan K/S (Cakupan Program Penimbangan wilayah
Kec. Karanganyar tahun 2016 telah mencapai target SPM yaitu 100%. Untuk Cakupan D/S
(partisipasi masyarakat ) wilayah Kec. Karanganyar tahun 2016 sudah mencapai target SPM
yaitu sebesar 87.72 %. Cakupan N/D (Keberhasilan Program Penimbangan ) wilayah Kec.
Karanganyar tahun 2016 masih belum mencapai target SPM yaitu sebesar 69.21% hal ini
dikarenakan masih banyaknya balita yang susah makan dan pola asuh orang tua yang kurang
memadai. Sedangkan Cakupan N/S (Tingkat Pencapaian Program) wilayah Kec.
Karanganyar tahun 2016 mencapai target SPM yaitu sebesar 60.71%. Cakupan balita BGM
Wilayah Kec. Karanganyar tahun 2016 mencapai target SPM yaitu sebesar 1.17 %

Penggunaan ASI Ekslusif


Tabel 2. Cakupan Asi Ekslusif Wilayah Kec. Karanganyar tahun 2016
Jumlah Jumlah Jumlah
%
Desa/Kel bayi usia Bayi Bayi
0 - 6 bulan yg dipantau yg LULUS
Sidomulyo 9 9 6 66.67
Panjatan 11 11 7 63.64
Karanganyar 20 20 14 70.00
Jatiluhur 20 20 14 70.00
Candi 29 29 20 68.97
Giripurno 15 15 10 66.67
Plarangan 29 29 18 62.07
Karangkemiri 20 20 13 65.00
Wonorejo 23 23 15 65.22
Grenggeng 48 48 31 64.58
Pohkumbang 24 24 15 62.50
Jumlah 248 248 163 65.73

Dari table diatas menunjukkan bahwa Cakupan Asi Ekslusif Wilayah Kec. Karanganyar
masih dibawah target yaitu sebesar 65.73 % hal ini disebabkan Masih Kurangnya Pengetahuan
ibu akan pentingnya ASI Ekslusif dan kesadaran Masyarakat masih kurang, belum Maksimalnya
Komitmen bersama Lintas Program dan Lintas Sektor.
Kurang gizi pada Balita

Tabel 3 Jumlah Kumulatif Kasus Gizi Buruk dan Gizi Kurang berdasarkan BB/TB Wilayah Kec.
Karanganyar tahun 2016
Gizi Buruk Gizi Kurang
Desa/Kel BB/TB BB/TB
Sidomulyo 0 0
Panjatan 0 0
Karanganyar 0 1
Jatiluhur 0 2
Candi 0 1
Giripurno 0 1
Plarangan 0 1
Karangkemiri 0 1
Wonorejo 0 0
Grenggeng 0 3
Pohkumbang 0 0
Jumlah 0 10
Dari table diatas menunjukkan Jumlah Kasus Gizi buruk BB/TB tahun 2016
adalah tidak ada kasus. Adapun jumlah Kasus Gizi Kurang BB/TB tahun 2016 adalah 10 Kasus
yang disebabkan karena Pola asuh orang tua yang memadai, Anak Susah makan, Gangguan
Perkembangan

Anemia dan Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu hamil

Tabel 4 kasus Bumil Anemia dan KEK wilayah Kec. Karanganyar tahun 2016
Desa/Kel Bumil KEK Bumil Anemia
Sidomulyo
0 7
Panjatan 2 20
Karanganyar 0 17
Jatiluhur 1 2
Candi 0 39
Giripurno 6 13
Plarangan 9 41
Karangkemiri 0 10
Wonorejo 2 16
Grenggeng 2 34
Pohkumbang 12 4
Jumlah 34 203

Dari Tabel diatas menunjukkan jumlah ibu hamil yang mengalami KEK dan Anemi pada
tahun 2016.

Cakupan Tablet Fe 30 dan Fe 90 pada Ibu hamil

Tabel 5. Cakupan Tablet Fe I(30) dan Fe III (90) Kec. Karanganyar tahun 2016
FeI Fe III
Desa/Kel Cakupan Target Cakupan Target
Sidomulyo 115.0 90 95.0 90
Panjatan 92.0 90 80.0 90
Karanganyar 84.2 90 77.2 90
Jatiluhur 91.7 90 97.2 90
Candi 95.7 90 95.7 90
Giripurno 71.1 90 80.0 90
Plarangan 89.3 90 82.7 90
Karangkemiri 90.3 90 87.1 90
Wonorejo 100.0 90 101.9 90
Grenggeng 90.8 90 87.4 90
Pohkumbang 106.5 90 112.9 90
Jumlah 92.4 90 90.7 90

Table diatas menunjukkan Cakupan Tablet Fe I telah mencapai target sebesar 92.4 % dan tablet
Fe III Mencapai 90.7%.

Cakupan Garam Iodium Rumah Tangga

Tabel 6. Kategori Garam Iodium tingkat RT Wil. Kecamatan Karnganyar tahun 2016
Kategori
DESA Tidak Baik
Baik
Sidomulyo 1 0
Jatiluhur 1 0
Grenggeng 1 0
Karangkemiri 1 0
Candi 1 0
Jumlah 5 0
Dari table diatas menunjukkan Garam Iodium di Wil. Kecamatan Karanganyar tahun
2016 yang dijadikan sampling menunjukkan desa dalam kategori baik sebanyak 5 desa/kel hal
itu berarti Cakupan Garam Iodium di Wil. Kecamatan Karanganyar sebesar 100 %. adapun
garam yang mengandung Iodium yang berada di pasaran Kec. Karanganyar yaitu Refina, Daun,
Mangga dan GM.
Cakupan Vitamin A pada Bayi, Balita dan Bufas
Tabel 6 Cakupan Vitamin A pada Bayi, Balita dan Bufas Kec. Karanganyar tahun 2016
Bayi (6-11 bln) Balita (1-5 tahun) Nifas
DESA
P T P T P T
Sidomulyo 100 90 100 90 100.0 100
Panjatan 100 90 100 90 100.0 100
Karanganyar 100 90 100 90 100.0 100
Jatiluhur 100 90 100 90 100.0 100
Candi 100 90 100 90 100.0 100
Giripurno 100 90 100 90 100.0 100
Plarangan 100 90 100 90 100.0 100
Karangkemiri 100 90 100 90 100.0 100
Wonorejo 100 90 100 90 100.0 100
Grenggeng 100 90 100 90 100.0 100
Pohkumbang 100 90 100 90 100.0 100
Jumlah 100 90 100 90 100.0 100

Dari table diatas menunjukkan Cakupan Vitamin A pada Bayi, balita dan bufas telah memenuhi
target yaitu sebesar 100%,100 % dan 100%

IDENTIFIKASI MASALAH DAN RENCANA TINDAK LANJUT


No Analisis Permasalahan

1 Masih ada beberapa desa dengan Orang tua malas dan tidak mau membawa balita ke 
Cakupan partisipasi Masyarakat D/S posyandu
belum mencapai target  Balita diasuh nenek sehingga tidak sempat datang ke
posyandu 
 Ada beberapa balita sekolah PAUD sehingga jadwal
berbenturan dengan posyandu 
 Balita takut ditimbang/berat badannya tidak naik 
 Adanya Perubahan Jadwal Posyandu
 Variasi kegiatan posyandu yang monoton
 Pelayanan Meja 4 (Penyuluhan) belum Maksimal
 Perlengkapan Posyandu (timbangan,microtoa,APE)
masih terbatas
2 Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) Balita susah makan
belum mencapai target  Balita Mengalami Sakit (panas, Batuk,diare)
 Balita Aktif bermain

3 Cakupan Asi Ekslusif dibawah target  Masih trerdapatnya Rumah Sakit/RB/BPS menyediakan
susu Formula bagi bayi
 Menurut Ibu bayi masih terasa lapar sehingga harus
diberikan makan tambahan lain
 Asi Ibu kurang Lancar/tidak keluar 

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

1 KESIMPULAN
1. Cakupan Program Gizi Wil Kec. Karanganyar Tahun 2016 adalah
 Cakupan partisipasi Masyarakat (D/S ) 87.72 % (Mencapai target)
 Cakupan Keberhasilan penimbangan (N/ D) 69.21% (Dibawah target)
 Cakupan Pencapaian Program (N/S) 60.71 % (Mencapai target)
 Cakupan Balita BGM mencapai 1.17 % (Mencapai target)
 Cakupan Balita Gibur mendapat perawatan 0% ( tidak ada kasus )
 Cakupan Keluarga yang mengkonsumsi Garam Iodium100 ,% (mencapai target)
 Cakupan Asi Ekslusif 65.73 % (Dibawah target)
 Cakupan Tablet Fe III sebesar 98.5 % (Mencapai target)
 Cakupan Vitamin A bayi, balita 100% (Mencapai target)
 Cakupan Vitamin A bufas 100% (Mencapai Target)

2. Penyebab Terjadinya Permasalahan program Gizi 2016 adalah


 Pola Makan yang Kurang dan Polah Asuh yang tidak memadai
 Tingkat Pengetahuan Orang tua masih Kurang
 Kesadaran Masyarakat (rasa memiliki) masih kurang
 Sosialisasi Petugas masih kurang
 Kurangnya Kerjasama Linsek dan Linprog

3. Rencana Tindak Lanjut Program Gizi tahun 2017 adalah


a. Intervensi terhadap desa/kelurahn yang segera diatasi yaitu Pohkumbang, Giripurno
b. Kunjungan rumah/Sweeping balita 2x/Setahun
c. Sosialisasi ditingkatkan melalui Revitalisasi Posyandu
d. Pembinaan Kader ditingkatkan
e. Pembentukan Kelas Ibu Pintar balita Sehat pada kelompok balita gizi buruk/kurang
f. Pembentukan NCMC Posyandu yang terpilih menjadi posyandu Model di masing-masing desa
g. Pemberian Vitamin 2bln sekali
h. Untuk daerah Pegunungan untuk membentuk posyandu pembantu pada wil. Yang terdapat
/banyak balitanya dan administrasi tetap dikumpulkan di posyandu utama
i. Usulan Pengadaan perlengkapan posyandu melalui PNPM di masing-masing desa
j. Inhouse Trainning Manajemen Laktasi bagi tenaga kesehatan

2. SARAN
Dalam Upaya meningkatkan Cakupan Program Gizi tahun berikutnya Administrasi ditertibkan,
Cakupan Gizi ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai