4 % Balita yang naik berat badannya (N/D') 80 76.1 70.2 65.97 TURUN
5 % Balita bawah garis merah (BGM/D) 5 1.5 2.7 3 NAIK (-)
6 % Balita yang tidak rutin menimbang (DO) 20 14.1 15.6 13.81 TURUN (+)
2 Pelayanan Gizi 1 % Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe 90 98.3 89.4 79.8 TURUN
% Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 (dua)
2 kali pertahun 90 97.4 99.5 99.71 NAIK
3 Penyuluhan Perilaku Sehat 1 % Bayi yang mendapat ASI eksklusif 6 bulan 80 47 61.5 74.2 NAIK
2 % Desa dengan garam beryodium baik 90 97.1 98.5 90 TURUN
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB UTAMA TARGET 2016 KEGIATAN
1 % Balita yang naik berat badannya (N/D') * Balita sakit, pemberian MP ASI dini 80% * kelas gizi, konseling, penyuluhan
2 % Balita bawah garis merah (BGM/D) * Balita sakit, BBLR * konseling, penyuluhan, kelas gizi, pemberian PMT
< 5%
pemulihan
3 % Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe * sasaran ibu hamil pindah, * ibu hamil tidak * kelas ibu, pemantauan ibu hamil dalam konsumsi Fe
menghabiskan tablet Fe yang diberikan sebelumnya 90% setiap bulannya
4 % cakupan pemberian makanan pendamping *Distribusi MP-ASI buffer stock dari Dinas Kesehatan *drooping MP ASI buffer stock menyesuaikan dengan
ASI (MP-ASI) pada balita BGM dari keluarga terbatas, jumlah balita BGM dari Keluarga Miskin banyak 100% kebutuhan yang ada di puskesmas
miskin
5 % Desa dengan garam beryodium baik * sudah tidak didistribusikan bersama pembagian
RASKIN, terlalu asin, harga garam biasa lebih murah 90% * penyuluhan, operasi pasar, advokasi ke Pemkot untuk
pengadaan garam beryodium bagi masyarakat miskin
FORMAT B : ( FORMAT PEMBANTU PENYUSUNAN RUK )
-
-
B Pemberdayaan Masyarakat
1 Kadarzi -
-
-
F Bulan Vitamin A
e
f
g
90%
masih ditemukannya garam yang dibawa siswa kandungan zat yodium a
masih ditemukannya kasus-kasus balita gizi kurang dan gizi buruk 100% a.
b.
c.
d.
e.
a.
masih ditemukannya status gizi kurang dan buruk pada remaja putri b.
masih ditemukan anemia pada remaja putri c.
d.
e.
b.
masih kurangnya pengetahuan tentang pola pemberian MP-ASI kepada anak
c.
e.
pemantauan tingkat konsusmi gaber dan pengolahan data konsumsi gaber bulan
februari dan agustus
penyuluhan tentang manfaat mengkonsumi gaber dan akibat yang ditimbulkan
apabila kekurangan zat yodium
pendataan kadarsi
pemberian PMT-Pemulihan
penanganan rawat jalan, rujuk TFC/RS
sosialisasi/pertemuan
1 N/D' BELUM MENCAPAI *KONDISI ANAK PADA SAAT DITIMBANG *PENYULUHAN DAN KONSULTASI *KONSELING PADA IBU hasil pekan cakupan N/D' TPG Puskesmas
TARGET SPM 80% (65.9%) SEDANG SAKIT, SUSAH MAKAN KESEHATAN DAN GIZI BALITA penimbangan puskesmas
februari 2016 Mataram
N/D' 72,12% diharapkan bisa
mencapai target
SPM
*SUDAH BISA BELANJA JAJANAN SENDIRI *KONSELING PADA IBU tetap memantau
*MEMBERIKAN SARAN AGAR BALITA pertumbuhan balita
TIDAK MEMBERIKAN UANG di posyandu dan
JAJANAN PADA ANAK, JIKA INGIN kinerja kader
BELANJA HARUS DI DAMPINGI
ORANG TUA
*ANAK DIATAS 1 TAHUN UNTUK MENCAPAI *KONSELING PADA IBU konseling dan
KENAIKAN BERAT BADAN SESUAI GRAFIK BALITA penyuluhan baik
PERTUMBUHAN CUKUP SUSAH KARENA perorangan maupun
ANAK SUDAH AKTIF BERMAIN, SUDAH *MEMBERIKAN SARAN AGAR kelompok di
MENGENAL MAKANAN SELAIN MAKANAN TIDAK MEMBIASAKAN ANAK lanjutkan
YANG DIBERIKAN/DIHIDANGKAN KELUARGA UNTUK MENGKONSUMSI
SNACK/MAKANAN RINGAN
TERLALU DINI, ATAU
MEMBERIKAN SNACK SEBELUM
JAM MAKAN, ANAK HARUS
MAKAN TERATUR SESUAI JAM
MAKAN
*PADA SAAT DITIMBANG ANAK REWEL *KEAKURATAN KADER DALAM *SEBELUM
MEMBACA SKALA MENIMBANG DACIN
SUDAH DALAM POSISI
SEIMBANG
meskipun D/S sudah diatas kesadaran untuk memantau pertumbuhan memotivasi ibu-ibu untuk tetap konseling dan
80% tetapi kekhawatiran setiap bulan masih kurang dengan alasan mamantau pertumbuhan anaknya penyuluhan baik yang
terhadap bayi dan balita yang ditimbang saja tapi tidak diberikan apa-apa. meskipun belum ada kenaikan mempunyai masalah
tidak datang ke posyandu berat badan gizi maupun tidak lebih
(20%) ada kemungkinan digiatkan
dengan masalah gizi.
kasus-kasus BGM yang ada ada beberapa ortu masih enggan lebih memaksimalkan kinerja informasi dari
lebih banyak kasus lama dan memanfaatkan layanan posyandu dengan kader (memberi informasi tentang masyarakat tentang
sudah ditangani tetapi masih alasan ke dokter atau sarana kesehatan yang bayi, balita yang tidak ke masalah kesehatan
BGM. lain. posyandu terutama kondisi terutama bayi dan
kesehatannya) balita lebih banyak
bayi lahir BBLR ada perasaan enggan datang ke posyandu kasus BGM yang ada bisa pemberian PMT
melihat berat badan anaknya tidak pernah mengalami perubahan BB pemulihan
mengalami kenaikan (tetap saja) menjadi gizi baik
ibu tergantung dari penanganan puskesmas/ kerja sama lintas program (KIA) pertukaran data KIA bayi BBLR bayi BBLR
bantuan dari puskesmas mataram dalam hal penanganan kasus untuk dapat ditindak tepantau berat mengalami
BBLR lanjuti oleh petugas badannya dan kenaikan BB
gizi tertangani
ibu merasa anaknya sudah saatnya diajarkan mengadakan kelas gizi terlaksananya kerja
MP ASI meskipun belum berumur 6 bulan sama dengan lintas
program/lintas sektor
(kader) dalam
peningkatan cakupan
ASI eksklusif
4 cakupan pemberian MP ASI MP ASI pabrikan yang diterima puskesmas semua balita BGM/gizi kurang memberikan laporan seluruh balita balita yang TPG Puskesmas
pabrikan pada balita BGM tergantung dari alokasi Dikes Kota Mataram dari keluarga miskin mendapat jumlah balita BGM/gizi yang didata mendapatkan MP
dari keluarga miskin belum MP ASI kurang dari keluarga mendapatkan ASI terpantau
100% miskin secara rutin ke MP ASI perkembangan BB
dikes kota mataram pabrikan dan status gizinya
Praya, 2016
Kepala Puskesmas Praya