Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KEMBANGBAHU
Jl. Raya Kembangbahu No. 157 Kode Pos : 62282
Telp. ( 0322 ) 3326473
Email :puskesmaskembangbahu22@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


PROGRAM PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING
PUSKESMAS KEMBANGBAHU

A. PENDAHULUAN
Salah satu prioritas pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah
upaya perbaikan gizi yang berbasis pada sumber daya, kelembagaan, dan budaya
lokal. Kurang gizi akan berdampak pada penurunan kualitas SDM yang lebih lanjut
dapat berakibat pada kegagalan pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan
kecerdasan, menurunkan produktivitas, meningkatkan kesakitan serta kematian. Visi
pembangunan gizi adalah “Mewujudkan keluarga mandiri sadar gizi untuk mencapai
status gizi masyarakat/keluarga yang optimal”.
Secara umum di Indonesia terdapat dua masalah gizi utama, yaitu kurang gizi
mikro dan kurang gizi makro. Kurang gizi makro pada umumnya disebabkan oleh
kekurangan asupan energy dan protein dibanding kebutuhannya yang
menyebabkan gangguan kesehatan, sedangkan kurang gizi mikro disebabkan
kekurangan zat gizi mikro.

Upaya peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dimulai dengan


cara penanganan pertumbuhan anak sebagai bagian dari keluarga dengan asupan
gizi dan perawatan yang baik. Dengan lingkungan keluarga yang sehat, maka
hadirnya infeksi menular ataupun penyakit masyarakat lainnya dapat dihindari. Di
tingkat masyarakat faktor-faktor seperti lingkungan yang higienis, ketahanan pangan
keluarga, pola asuh terhadap anak dan pelayanan kesehatan primer sangat
menentukan dalam membentuk anak yang sehat.

Secara makro, dibutuhkan ketegasan kebijakan, strategi, regulasi, dan


koordinasi lintas sector dari pemerintah dan semua stakeholders untuk menjamin
terlaksananya poin-poin penting seperti pemberdayaan masyarakat, pemberantasan
kemiskinan, ketahanan pangan, dan pendidikan yang secara tidak langsung akan
mengubah budaya buruk dan paradigma di antaranya bawah dalam hal perawatan
gizi terhadap keluarga termasuk anak.
B. LATAR BELAKANG

Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat


akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan
sampai usia 24 bulan (Hoffman et al, 2000; Bloem et al, 2013). Keadaan ini
diperparah dengan tidak terimbanginya kejar tumbuh (catch up growth) yang
memadai (Kusharisupeni, 2002; Hoffman et al, 2000). Indikator yang digunakan
untuk mengidentifikasi balita stunting adalah berdasarkan indeks Tinggi badan
menurut umur (TB/U) menurut standar WHO child growth standart dengan criteria
stunting jika nilai z score TB/U < -2 Standard Deviasi (SD) (Picauly & Toy, 2013;
Mucha, 2013).Periode 0- 24 bulan merupakan periode yang menentukan kualitas
kehidupan sehingga disebut dengan periode emas. Periode ini merupakan periode
yang sensitif karena akibat yang ditimbulkan terhadap bayi pada masa ini akan
bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Untuk itu diperlukan pemenuhan gizi
yang adekuat pada usia ini (Mucha, 2013).

Betapa pentingnya gizi sehingga apabila pemenuhan gizi tidak tercukupi,


dikhawatirkan status gizi akan memburuk berdasarkan berat badan menurut umur,
berat badan menurut tinggi badan dan tinggi badan menurut umur. Hal ini akan
berakibat pada menurunnya pertumbuhan, daya tahan terhadap penyakit dan
kecerdasan. Apabila dalam jangka panjang tidak terpantau dengan baik maka dapat
menyebabkan stunting. Stunting merupakan pertumbuhan melambat tidak sesuai
dengan usianya dikarenakan kekurangan asupan gizi yang berlangsung lama
(kronis). Hal ini dapat disebabkan karena anak tidak mendapatkan makanan yang
bergizi yang berguna bagi pertumbuhan dan perkembangannya, serta kurangnya
mendapat pelayanan kesehatan dasar untuk mencegah penyakit dan hidup dalam
lingkungan yang aman. Puskesmas kembangbahu merupakan salah satu
puskesmas yang menjadi lokasi khusus dalam kejadian stunting sebesar 17,8% di
tahun 2018, dan mengalami penurunan bertahap menjadi 6,38% di tahun 2022.
Meskipun begitu, Puskesmas kembangbahu melakukan pencegahan dan
penurunan stunting menuju zero stunting di wilayah kerja Puskesmas Kembangbahu

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mencegah dan menurunkan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas
kembangbahu

2. Tujuan Khusus :
a. Melakukan pencegahan stunting berawal dari remaja putri
b. Melakukan pencegahan stunting melalui konseling ibu hamil KEK dan
keluarga balita
c. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait stunting
d. Meningkatkan peran kader dalam memantau pertumbuhan balita

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok dilaksanakan dalam rangka pencegahan dan penurunan
stunting.
2. Rincian Kegiatan
2.1 Program Gizi
 Pelaksanaan pemberian kapsul Vitamin A biru pada usia 6-59 bulan
 Pemantauan balita stunting
 Pendampingan keluarga yang memiliki masalah weight faltering
 Pemberian tablet tambah darah remaja putri
 Pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang
 Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil Kurang Energi Kronik
(KEK )
 Pendataan bayi usia 6 bulan mendapat ASI Ekslusif

2.2 Program KIA (Perbaikan Gizi Masyarakat


 Pertemuan validasi dan Evaluasi data Gizi dan KIA
 Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
 Pelaksanaan Kelas Ibu balita
 Kunjungan Lapangan Kasus Balita dengan masalah gizi
 Kunjungan Lapangan Kasus Ibu hamil Resiko Tinggi

2.3 Program UKS


 Posyandu Remaja
 Pendampingan dan evaluasi pelaksanaan pemberian TTD pada rematri

2.4 Program Germas Promkes


 Pelaksanaan Germas (Aksi Bergizi)
 Pelaksanaan Germas (Gerakan Cegah Stunting)
 Pelaksanaan Germas (Aktifkan Posyandu)
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Penyuluhan
2. Pertemuan
3. Pemantauan

F. SASARAN
Adapun sasaran dari kegiatan Program Gizi adalah remaja putri, ibu hamil, bayi,
balita, ibu balita dan Masyarakat umum

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal kegiatan adalah Februari s/d Desember 2023
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pemberian vit A biru pada usia x x
6-59 bulan
2 Pemantauan balita stunting x x

3 Pendampingan keluarga yang x x x


memiliki masalah weight
faltering
4 Pemberian tablet tambah darah x x x X x x x x x x x x
remaja putri
5 Pemberian makanan tambahan x x x
bagi balita gizi kurang
6 Pemberian makanan tambahan x x x
pada ibu hamil Kurang Energi
Kronik (KEK )
7 Pendataan bayi usia 6 bulan x x x X x x x x x x x x
mendapat ASI Ekslusif
8 Pertemuan validasi dan Evaluasi x x x x
data Gizi dan KIA
9 Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil x x x x x x x x x x
10 Pelaksanaan Kelas Ibu balita x x x x x x x x x x
11 Kunjungan Lapangan Kasus x x x x x
Balita dengan masalah gizi
12 Kunjungan Lapangan Kasus Ibu x x x x x x x x
hamil Resiko Tinggi
13 Posyandu Remaja x x x x x x
14 Pendampingan dan evaluasi x x x x x x
pelaksanaan pemberian TTD
pada rematri
15 Pelaksanaan Germas (Aksi x x x x x x x
Bergizi)
16 Pelaksanaan Germas (Gerakan x
Cegah Stunting)
17 Pelaksanaan Germas (Aktifkan x
Posyandu)

H. BIAYA
 Anggaran DKA BOK tahun 2023
Biaya dengan rincian :
a. Pendampingan keluarga yang memiliki masalah weight faltering
 2 orang x 1 keg x 5 hari x 3 kali x Rp. 75.000 = Rp. 2.250.000,-

b. Pertemuan validasi dan Evaluasi data Gizi dan KIA


 7 orang x 1 keg x 1 hari x 4 kali x Rp. 75.000 = Rp. 2.100.000,-
 27 box x 1 keg x 1 hari x 4 kali x Rp. 36.700 = Rp. 3.963.600,-
 27 box x 1 keg x 1 hari x 4 kali x Rp. 18.400 = Rp. 1.987.200,-
c. Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
 2 orang x 1 keg x 4 hari x 10 kali x Rp. 75.000 = Rp. 6.000.000,-
 12 box x 1 keg x 4 hari x 10 kali x Rp. 36.700 = Rp. 17.616.000,-
 12 box x 1 keg x 4 hari x 10 kali x Rp. 18.400 = Rp. 8.832.000,-
d. Pelaksanaan Kelas Ibu balita
 2 orang x 1 keg x 3 hari x 18 desa x Rp. 75.000= Rp. 8.100.000,-
 17 box x 1 keg x 3 hari x 18 desa x Rp. 36.700 = Rp. 33.690.600,-
 17 box x 1 keg x 3 hari x 18 desa x Rp. 18.400 = Rp. 16.891.200,-
e. Kunjungan Lapangan Kasus Balita dengan masalah gizi
 2 orang x 1 keg x 1 hari x 8 kali x Rp. 75.000 = Rp. 1.200.000,-
f. Kunjungan Lapangan Kasus Ibu hamil Resiko Tinggi
 2 orang x 1 keg x 1 hari x 8 kali x Rp. 75.000 = Rp. 1.200.000,-

g. Posyandu Remaja
 2 orang x 1 keg x 1 hari x 9 kali x Rp. 75.000 = Rp. 1.350.000,-
 17 box x 1 keg x 1 hari x 9 kali x Rp. 18.400 = Rp. 3.643.200,-
h. Pendampingan dan evaluasi pelaksanaan pemberian TTD pada rematri
 2 orang x 1 keg x 1 hari x 13 kali x Rp. 75.000 = Rp. 1.950.000,-

i. Pelaksanaan Germas (Aksi Bergizi)


 124 box x 1 keg x 1 hari x 8 kali x Rp. 18.400 = Rp. 18.252.800,-
 124 box x 1 keg x 1 hari x 8 kali x Rp. 36.700 = Rp. 36.406.400,-
 4 orang x 1 keg x 1 hari x 8 kali x Rp. 75.000 = Rp. 2.400.000,-
j. Pelaksanaan Germas (Gerakan Cegah Stunting)
 124 box x 1 keg x 1 hari x 1 kali x Rp. 18.400 = Rp. 2.281.600,-
 124 box x 1 keg x 1 hari x 1 kali x Rp. 36.700 = Rp. 4.550.800,-
 4 orang x 1 keg x 1 hari x 1 kali x Rp. 75.000 = Rp. 300.000,-
k. Pelaksanaan Germas (Aktifkan Posyandu)
 124 box x 1 keg x 1 hari x 1 kali x Rp. 18.400 = Rp. 2.281.600,-
 124 box x 1 keg x 1 hari x 1 kali x Rp. 36.700 = Rp. 4.550.800,-
 4 orang x 1 keg x 1 hari x 1 kali x Rp. 75.000 = Rp. 300.000,-

TOTAL= Rp.182.097.800,-

I. EVALUASI
1. Terlaksananya kegiatan pemberian kapsul Vitamin A biru pada usia 6-59 bulan
2. Terlaksananya kegiatan Pemantauan balita stunting
3. Terlaksananya kegiatan Pendampingan keluarga yang memiliki masalah weight
faltering
4. Terlaksananya kegiatan Pemberian tablet tambah darah remaja putri
5. Terlaksananya kegiatan Pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang
6. Terlaksananya kegiatan Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil Kurang
Energi Kronik (KEK )
7. Terlaksananya kegiatan Pendataan bayi usia 6 bulan mendapat ASI Ekslusif
8. Terlaksananya kegiatan Pertemuan validasi dan Evaluasi data Gizi dan KIA
9. Terlaksananya kegiatan Kelas Ibu Hamil
10. Terlaksananya kegiatan Kelas Ibu balita
11. Terlaksananya Kunjungan Lapangan Kasus Balita dengan masalah gizi
12. Terlaksananya Kunjungan Lapangan Kasus Ibu hamil Resiko Tinggi
13. Terlaksananya kegiatan Posyandu Remaja
14. Terlaksananya kegiatan Pendampingan dan evaluasi pelaksanaan pemberian
TTD pada rematri
15. Terlaksananya kegiatan Germas (Aksi Bergizi)
16. Terlaksananya kegiatan Germas (Gerakan Cegah Stunting)
17. Terlaksananya kegiatan Germas (Aktifkan Posyandu)

I. PENCATATAN ,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan setiap bulan dan hasilnya
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas Kembangbahu

Ditetapkan di: Kembangbahu

Pada tanggal : Januari 2023

Mengetahui,
KEPALA PUSKESMAS KEMBANGBAHU Penanggung jawab Program

dr. ROZANAH Finda Sifti Dewi, S.Gz


NIP.19740904200604 2 017 Nip 19950927 201903 2 021

Anda mungkin juga menyukai