Anda di halaman 1dari 58

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Data Umum

Dibentuk berdasarkan UU No. 45 tahun 1999, Kota Sorong saat ini

memiliki luas wilayah 657,00 km², mempunyai 10 kecamatan, dan 41

kelurahan, dengan jumlah penduduk sebanyak 284.410 jiwa pada tahun

2020.

4.1.1 Laju Pertumbuhan Penduduk

Berdasarkan data dari badan pusat statistik kota sorong bahwa laju

pertumbuhan penduduk pada tahun (2016-2020) seperti pada tabel dibawah

ini:

Tabel 4.1 Data Jumlah Penduduk di Tahun 2016-2020

Periode Jumlah Penduduk (Jiwa)


2015 225.888
2016 232.833
2017 239.815
2018 247.084
2019 254.294
2020 284.410
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Sorong

4.2 Data Sekunder

4.2.1 Penjelasan Mengenai Tahu

Tahu merupakan komoditi pangan yang merakyat dengan harga yang

terjangkau. Tahu memiliki kandungan protein nabati yang tinggi, zat besi,

dan kandungan vitamin. Tahu baik dalam penyuplai sumber protein nabati

56
dalam tubuh. Tahu terbuat dari kedelai yang kaya akan protein nabati dan

dapat dikonsumsi bagi vegetarian sebagai pengganti daging.

Kandungan Tahu :

 Karbohidrat
 Protein nabati
 Kalsium & Naturium
 fosfor
 Lemak & Serat

Manfaat dari Kandunga Tahu

Dilahat dari kandunga gizi Tahu per 100 gram.

 vitamin A ,85 IU
 vitamin C 0,1mg
 vitamin D ,0 IU
 vitamin E 0,5mg
 vitamin B12  g

 Kalori 76
 Karbohidrat 1,9 g
 lemak 4,8 g
 Protein 0,8 g

 Kalsium 350 mg
 Besi 5,4 mg
 Magnesium 30 mg
 Fosfor 251mg
 Kalium 121 mg

Manfaat Tahu untuk kesehatan :

57
1. Sumber Protein Tubuh

Jika bicara mengenai protein maka yang terbayang dalam otak kita mungkin

daging dan telur, namun ternyata ikan tuna juga memiliki kandungan protein

yang cukup tinggi. Kandungan protein ini baik untuk membantu membantu

menjaga otot-otot agar tetap kuat. Protein juga baik untuk darah, kulit,

rambut dan kuku.

4.3 Aspek Pasar dan Pemasaran

Pemasaran menjadi bagian penting untuk mempertahankan

kelangsungan hidup suatu industri. Pemasaran produk Kripik Tahu Khas

Pace Kibo ini merupakan kegiatan yang sangat penting dan membutuhkan

pemikiran yang serius di Kota Sorong.

Proyek dapat diharapkan berjalan dengan baik jika produk yang

dihasilkan mampu mendapat tempat di pasar dengan tingkat penjualan yang

menguntungkan. Oleh karenanya saat ini sangat dibutuhkan menganalisa

aspek pasar dan pemasaran sebelum mengambil keputusan untuk investasi

pada suatu proyek atau usaha.

4.3.1 Gambaran Pasar

1. Produk yang akan dipasarkan

58
Produk yang akan dipasarkan adalah “Kripik Tahu Khas Pace Kibo”

yang merupakan salah satu makananan olahan dari Tahu, produk ini

memberikan kepuasan tersendiri kepada konsumen, disamping itu produk ini

merupakan makanan olahan yang sehat dan baik untuk pertumbuhan

manusia.Sebelumnya telah dijelaskan Produk ini memiliki banyak

kandungan gizi yang sangat bermamfaat bagi kesehatan kita, maka dengan

adanya produk ini diharapkan bisa mengubah pola hidup masyarakat Kota

Sorong agar lebih pintar dalam memilih makanan yang bergizi, sehat, lezat

dan tentunya bermanfaat bagi kesehatannya manusia.

2. Wilayah Pemasaran

Untuk wilayah pemasaran produk ini kami mengambil alternatif untuk

mendistribusikan ke pasar sentral, supermarket, outlet bandara udara dan

melalui sosial media yang menjangkau tidak hanya wilayah kota sorong saja

a. Segmen Pasar

Target utama produk ini adalah masyarakat usia 5 – 65 tahun dan juga

masyarakat, siswa sekolah, dan anak-anak remaja yang suka akan tempat

tongkrongan. Ditinjau dari tingkat pendapatan konsumen, Fillet Crispy Tuna

ini dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat, dan aman untuk

konsumsi anak anak.

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur (5 – 65


Tahun)

59
Periode Jumlah Penduduk (Jiwa)

2015 228.232

2016 204.286

2017 212.780

2018 216.772

2019 223.726

2020 259.348
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Sorong

4.3.2 Peluang Pasar

1. Proyeksi Jumlah Penduduk

Permintaan produk dari produk kripik tahu khas pace kibo ini tidak dapat

ditentukan secara tepat karena produk ini bukan kebutuhan pokok. Produk

ini hanya dinikmati untuk memenuhi keinginan. Oleh karena itu, dalam

menentukan permintaannya perlu dilakukan proyeksi jumlah penduduk

segmen pasar untuk tahun mendatang. Sebelum dilakukan peramalan,

terlebih dahulu data yang ada pada tabel 4.1 digolongkan per semester

sehingga menjadi tabel seperti dibawah ini.

60
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Per Semester

Jumlah Jumlah
Tahun Penduduk Smtr Penduduk
(Jiwa) (Jiwa)
2015 225,888 1 112,944.0
2 112,944.0
2016 232,833 3 116,416.5
4 116,416.5
2017 239,815 5 119,907.5
6 119,907.5
2018 247,087 7 123,543.5
8 123,543.5
2019 254,925 9 127,462.5
10 127,462.5
2020 284,410 11 142,205.0
12 142,205.0
Sumber: pengolahan data

Kemudian, proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2021 - 2025 bisa

diramalkan dengan beberapa metode seperti keterangan tabel dibawah ini.

61
a. Metode peramalan konstan

Tabel 4.3 Proyeksi Jumlah peduduk dengan Metode Konstan

Tahun t dt d't d't-dt MR (d't-dt)2


2015 1 112,944.0 123746.50 10802.50 0.0 116694006.25
2 112,944.0 123746.50 10802.50 3472.5 116694006.25
2016 3 116,416.5 123746.50 7330.00 0.0 53728900.00
4 116,416.5 123746.50 7330.00 3491.0 53728900.00
2017 5 119,907.5 123746.50 3839.00 0.0 14737921.00
6 119,907.5 123746.50 3839.00 3636.0 14737921.00
2018 7 123,543.5 123746.50 203.00 0.0 41209.00
8 123,543.5 123746.50 203.00 3919.0 41209.00
2019 9 127,462.5 123746.50 -3716.00 0.0 13808656.00
10 127,462.5 123746.50 -3716.00 14742.5 13808656.00
2020 11 142,205.0 123746.50 -18458.50 0.0 340716222.25
12 142,205.0 123746.50 -18458.50 18458.5 340716222.25
∑ 78 1484958 1484958 0 47719.5 1079453829

Sumber : Pengolahan data

Persamaan Linier : d’t =


∑dt
n

1484958
12

= 123746,5

Perhitungan Standar Error :

√ ∑ ( d' t-dt )

2
1079453829,00
Sdt = = = 9906,17
n- 1 11

62
b. Metode peramalan linier

Tabel 4.4 Proyeksi Jumlah peduduk dengan Metode Peramalan Linear


Tahun t t2 dt dt.t d't d't-dt MR (d't-dt)2
2015 1 1 112,944.0 112944.0 109663.5 -3280.5 2560.5 10761680.3
2 4 112,944.0 225888.0 112224.0 -720.0 912.0 518334.5
2016 3 9 116,416.5 349249.5 114784.6 -1631.9 2560.5 2663127.3
4 16 116,416.5 465666.0 117345.1 928.6 930.5 862365.5
2017 5 25 119,907.5 599537.5 119905.7 -1.8 2560.5 3.3
6 36 119,907.5 719445.0 122466.2 2558.7 1075.5 6547085.3
2018 7 49 123,543.5 864804.5 125026.8 1483.3 2560.5 2200098.0
8 64 123,543.5 988348.0 127587.3 4043.8 1358.5 16352465.5
2019 9 81 127,462.5 1147162.5 130147.9 2685.4 2560.5 7211177.9
10 100 127,462.5 1274625.0 132708.4 5245.9 12182.0 27519562.2
2020 11 121 142,205.0 1564255.0 135269.0 -6936.0 2560.5 48108726.5
12 144 142,205.0 1706460.0 137829.5 -4375.5 4375.5 19145000.3

Sumber : Pengolahan data

Persamaan Linier : d’t = a + b.t

Dimana :

d't : data proyeksi / ramalan periode ke t

a dan b : variabel

t : periode ke t

a=
∑ dt ∙ ∑ t2 – ∑ t ∙ ∑ dt .t
N ∙ ∑ t – (∑ t )
2 2

( 1484958 x 650 ) – ( 78 x 10018385 )


a=
( 12 x 650 ) – 6084

965222700 – 781434030
a=
7800 – 6084

63
183788670
a=
1716

n∙ ∑ dt.t –∑ dt ∙ ∑ t
a = 107102,95 b =
N ∙ ∑ t – (∑ t )
2 2

(1 2 x 10018386 ) – ( 1484958 x 78 )
b=
(1 2 x 650 ) – 6084

120220620 – 115826724
b=
7800 – 6084

4393896
b=
1716

b = 2560,55

Sehingga, diperoleh persamaan peramalan Linier:

d’t = 107102,95 + (2560,55) . t

Perhitungan Standar Error (Linier):

√ ∑ ( d' t-dt )

2
141889626,5
Sdt = = = 3766,8
N- 2 10

c. Metode peramalan cyclic

64
Tabel 4.5 Proyeksi Jumlah peduduk dengan Metode Peramalan Cyclic
Tahun t dt cos t sin t dt . cos t dt . sin t d't d't-dt MR
2015 1 112944.0 0.866 0.5 97812.4 56472.0 124606.0 11662.0 4812.7
2 112944.0 0.500 0.866 56472.0 97812.4 119793.3 6849.3 7226.0
2016 3 116416.5 0.000 1.000 0.0 116416.5 116039.8 -376.7 1688.5
4 116416.5 -0.500 0.866 -58208.3 100819.6 114351.4 -2065.1 2662.0
2017 5 119907.5 -0.866 0.500 -103842.9 59953.8 115180.3 -4727.2 3124.3
6 119907.5 -1.000 0.000 -119907.5 0.0 118304.6 -1602.9 946.4
2018 7 123543.5 -0.866 -0.500 -106991.8 -61771.8 122887.0 -656.5 4812.7
8 123543.5 -0.500 -0.866 -61771.8 -106991.8 127699.7 4156.2 165.5
2019 9 127462.5 0.000 -1.000 0.0 -127462.5 131453.2 3990.7 1688.5
10 127462.5 0.500 -0.866 63731.3 -110385.8 133141.6 5679.1 15571.5
2020 11 142205.0 0.866 -0.500 123153.1 -71102.5 132312.7 -9892.3 3124.3
12 142205.0 1.000 0.000 142205.0 0.0 129188.4 -13016.6 13016.6
∑ 78 1484958.0 0 0.000 32651.5 -46240.1 1484958.0 0.0 58838.9
Sumber : Pengolahan data

2π 2π
Persamaan cyclic : d’t = a+ u. cos t + v . sin t
n n

a=
∑ dt
n

1484958
a=
12

2 2π
a = 123746,50 u = Σ(dt . cos t)
n n

2
u= x 32651,52
12

u = 5441,919

2 2π
v = Σ(dt . sin t)
n n

2
v= x−33735,84
12

v = -5622,64

65
Sehingga, diperoleh persamaan peramalan cyclic:

2π 2π
d’t =123746,50+(5441,919). cos t +−7706,68. sin t
n n

Perhitungan Standar Error :

√ ∑ ( d' t-dt )

2
545409840,1
Sdt = = = 7784,7
n- 3 9

d. Metode peramalan moving average

Tabel 4.6 Proyeksi Jumlah peduduk dengan Metode Peramalan Moving Average
Tahun t dt d't d't-dt MR (d't-dt)2
2015 1 112944.0 -112944.0 0.0 12756347136.0
2 112944.0 -112944.0 0.0 12756347136.0
2016 3 116416.5 114101.5 -2315.0 1157.5 5359225.0
4 116416.5 115259.0 -1157.5 1169.8 1339806.3
2017 5 119907.5 117580.2 -2327.3 1163.7 5416480.4
6 119907.5 118743.8 -1163.7 1260.3 1354120.1
2018 7 123543.5 121119.5 -2424.0 1212.0 5875776.0
8 123543.5 122331.5 -1212.0 1400.7 1468944.0
2019 9 127462.5 124849.8 -2612.7 1306.3 6826027.1
10 127462.5 126156.2 -1306.3 8522.0 1706506.8
2020 11 142205.0 132376.7 -9828.3 4914.2 96596136.1
12 142205.0 137290.8 -4914.2 24346.8 24149034.0
∑ 78 1484958.0 1229809.0 -29261.0 46453.3 150092055.8
Sumber : Pengolahan data

Perhitungan Standar Error :

√ ∑ ( d' t-dt )

2
150092055,8
Sdt = = = 3536,6
n- 2 12

66
Dari hasil analisa ketiga bentuk peramalan di atas, diperoleh nilai

Standar Error terkecil yaitu pada metode Linier. Sehingga data jumlah

penduduk untuk tahun 2021 - 2026 diproyeksikan dengan metode Linier

seperti tabel berikut.

Tabel 4.7 Proyeksi Jumlah Penduduk Tahun 2021 - 2026


Periode Jumlah Penduduk (Jiwa)
2021 283.340,6
2022 293.582,8
2023 303.825,5
2024 314.067,2
2025 324.309,4
2026 334.551,5
Sumber : Pengolahan data

2. Permintaan Produk

Berdasarkan hasil kuisioner yang telah di sebarkan menyatakan

bahwa 80% dari responden menyatakan suka terhadap produk yang akan

ditawarkan karena aman untuk dikonsumsi dan tidak mengandung bahan

kimia sehingga permintaan dari produk tersebut tiap tahun dapat dihitung

dan diperkirakan. Permintaannya akan mengalami kenaikan seiring

pertumbuhan jumlah penduduk

67
Tabel 4.8 Permintaan Produk
Tahun Jumlah Penduduk (jiwa) Permintaan
2021 283341 226672
2022 293583 234866
2023 303826 243060
2024 314067 251254
2025 324309 259448
2026 334552 267641
Sumber: Hasil survey dan kuesioner

Adapun Jumlah responden yang tidak menyukai produk kripik tahu

dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel 4.9 Penolakan Produk Dengan Jumlah Responden 20%


Tahun Jumlah Penduduk(jiwa) Penolakan
2021 283.341 56.668
2022 293.583 58.717
2023 303.826 60.765
2024 314.067 62.813
2025 324.309 64.862
Sumber: Hasil survey dan kuesioner

3. Penawaran Produk

Di Kota Sorong belum ada perusahaan sejenis yang menghasilkan

produk yang sama. Namun tentu saja dalam melakukan penawaran produk

tersebut harus dengan cara yang dapat menarik perhatian masyarakat.

Meskipun demikian, dengan melakukan promosi, penawaran, dan

pengenalan produk ini diharapkan dapat bersaing di pasaran.

4. Peluang Pasar

Peluang pasar dari ini didapatkan dari selisih antara permintaan

dengan penawaran yang ada, dan hasilnya adalah sebagai beriut:

68
Tabel 4.10 Peluang Pasar

Tahun Produk Yg Dibeli Produk Yg Tdk Dibeli Peluang Pasar


2021 226.672 56.668 170.004
2022 234.866 58.717 176.150
2023 243.060 60.765 182.295
2024 251.254 62.813 188.440
2025 259.448 64.862 194.586
Sumber: Selisih antara jumlah permintaan dan jumlah penawaran

4.3.3 Pangsa Pasar

Dengan memperhatikan hasil kuisioner, dimana 80% responden

menyukai dan 20% responden tidak menyukai, maka rencana dari pemasaran

produk ini mengambil pangsa pasar sebesar 20% dari peluang pasar yang

ada.

4.3.4 Rencana Target Penjualan

Dari pangsa pasar yang telah ditetapkan, dapat dibuat rencana

penjualan sebagai berikut:

Tabel 4.11 Rencana Target Penjualan


Tahun Peluang Pasar Rencana Pengambilan Pasar 20%) Rencana Penjualan
2021 170.004 10% 17.000
2022 176.150 10% 17.615
2023 182.295 10% 18.230
2024 188.440 10% 18.844
2025 194.586 10% 19.459
Sumber: Hasil perhitungan pangsa pasar sebesar 20%

69
4.3.5 Kondisi Pemasaran Pesaing

Namun berdasarkan hasil observasi langsung di lapangan

menemukan sedikit pesaing. Adapun strategi pemasaran yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

1. Produk (Product)

Produk yang dipasarkan yaitu makanan olahan yang sehat, bergizi,

Makanan olahan tersebut memiliki rasa yang enak.

2. Harga (Price)

Harga yang ditawarkan sangat terjangkau. Sehingga mudah diterima

oleh berbagai kalangan masyarakat.

3. Tempat (Place)/ Saluran Distribusi

Tempat Didirikan kedai bertempat di km.10. Kami memilih daerah kilo

dikarenakan belum adanya usaha kripik tahu ditempat tersebut dan

disekitar daerah pertokoan dan sekolah, yang tersedia sebagai target

produk ini.

4. Promosi (Promotion)

Promosi yang dilakukan dengan cara menyebar luaskan di media-media

massa seperti, media elektronik, spanduk, dan lain-lain.

4.4 Aspek Teknis dan Teknologi

Aspek teknik dan teknologi merupakan aspek yang

memperhitungkan kondisi-kondisi teknis secara fisik yang ada. Rencana

serta metode proses produksi yang akan dilakukan. Aspek teknis dan

teknologi yang akan diperhitungkan antara lain meliputi deskripsi produk

70
yang akan dipilih, bahan baku yang digunakan, pemilihan peralatan yang

akan digunakan,alur kegiatan produksi, dan rencana kapasitas produksi.

4.4.1 Deskripsi Produk

Seperti yang telah dijelaskan pada aspek sebelumnya, produk yang

objek atau diproduksi adalah Kripik Tahu khas Pace Kibo. Merupakan salah

satu makanan kemasan yang memiliki banyak hasiat dengan rasa yang enak.

Kripik Tahu khas Pace Kibo ini memiliki kandungan gizi yang tinggi,

sehingga memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan. Adapun spesifikasi

produk yang akan di produksi:

Nama : Kripik Tahu Khas Pace Kibo

Jenis Produk : Makanan Olahan.

Kemasan : Plastik Kemasan

Bahan baku : Tahu Putih

4.4.2 Peralatan

Untuk menghasilkan kripik tahu yang baik diperlukan peralatan yang

higienis. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar tidak terjadi kontaminasi

pada saat pemotongan tahu. Adapun alat-alat yang digunakan dalam

pembuatan kripik tahu meliputi alat proses dan alat bantu.

1. Alat proses meliputi :

a. Pisau, berfungsi untuk memotong tahu.

71
2. Alat bantu meliputi :

a. Spatula berfungsi alat untuk mengaduk.

b. Loyang sebagai wadah penampung untuk pembersihan tahu.

c. Kompor berfungsi untuk memasak tahu.

d. Wajan berfunsi sebagai alat untuk menggoreng.

e. Nampan berfungsi sebagai wadah sewaktu selesai proses.

4.4.3 Bahan Baku dan Bahan Penolong

Bahan yang diperlukan dalam pembuatan kripik tahu ini

dikelompokkan menjadi dua macam yaitu bahan dasar dan bahan penolong.

1) Bahan baku dan bahan penolong

a. Tahu
b. Garam
c. Ajinomoto(micin)
d. Minyak goreng
e. Bubuk ketumbar
f. Bumbu aneka rasa
g. Bawang Putih
h. Ebi

2) Alat

a. Pisau
b. Wajan
c. Kompor
d. Loyang

72
4.4.4 Proses Produksi Pembuatan

Dalam pembuatan kripik tahu terdapat beberapa proses yang harus

dikerjakan dan dilalui untuk menghasilkan makanan kemasan dengan

kualitas baik. Adapun proses-proses tersebut sebagai berikut:

a. Awal mula ikan tuna dibersihkan, lalu dipotong.

b. Setelah itu ikan dijemur.

c. Selanjutnya ikan di campur dengan susu.

d. Setelah itu di campurkan ke dalam tepung.

e. Kemudian dimasukkan ke dalam wajan untuk di goreng wajan..

f. Setelah masak fillet crispy siap di packing ke dalam box mika.

4.4.5 Rencana Produksi, Kapasitas, dan Kebutuhan bahan baku

1. Kapasitas Produksi

Untuk menghitung kapasitas produksi dari suatu usaha adalah

dengan melihat kemampuan menghasilkan produk dari jenis mesin dan

peralatan yang paling kritis. Mesin dan peralatan yang paling kritis disini

adalah mesin yang paling sedikit kemampuan produksinya dan merupakan

mesin vital bagi proses produksi, sehingga dapat mempengaruhi besarnya

kapasitas produksi perusahaan.

Untuk mengetahui kapasitas perusahaan per tahunnya dilakukan

perhitungan mengenai jumlah hari kerja yang tersedia, dikalikan dengan

kemampuan produksi setiap harinya. Untuk lebih jelas mengenai jumlah

73
kapasitas produksi dari tahun 2021 sampai dengan 2025 dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 4.12 Kapasitas Produksi Setiap Tahun


Uraian Tahun
No
2021 2022 2023 2024 2025

1 Hari Kerja Terencana 312 312 312 312 312

2 Kapasitas Per Hari 100 100 100 100 100

3 Kapasitas Produksi/Tahun 31200 31200 31200 31200 31200

Sumber: Pengolahan data

Dari tabel di atas diketahui besarnya kapasitas produksi dari tahun

2021 sampai dengan 2025 adalah 31200 kemasan/tahun. Dari jumlah

kapasitas yang tersedia kemudian dibandingkan dengan rencana produksi

setiap tahunnya seperti pada tabel dibawah ini:

2. Rencana Produksi

Tujuan pembuatan rencana produksi adalah untuk mengelola sumber

daya yang ada dan bersifat terbatas agar dapat menghasilkan keluaran

(output) yang efektif dan efesien. Dalam pembuatan rencana produksi ini,

yang menjadi tolak ukur atau acuan adalah besarnya rencana target

penjualan yang telah ditentukan sebelumnya pada aspek pasar dan

pemasaran.

74
Tabel 4.13 Rencana Produksi
Rencana
Produksi Rencana Produksi

(kmsn/tahun) (kmsn/hari)
Tahun
2021 17000 54

2022 17615 56

2023 18230 58

2024 18844 60

2025 19459 62

Sumber: Pengolahan data

Tabel 4.14 Perbandingan Rencana Produksi dengan Kapasitas


Rencana Kapasitas Persentase Rencana
Produksi Produksi Produksi
(kmsn/tahun) (kmsn) Terhadap Kapasitas (%)
17000 31200 54
17615 31200 56
18230 31200 58
18844 31200 60
19459 31200 62
Sumber :Pengolahan data

3. Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan Penolong

Adapun komposisi bahan baku dan bahan penolong untuk membuat

1 kemasan fillet crispy tuna adalah sebagai berikut:

75
Tabel 4.15 Kebutuhan Bahan Baku per kemasan
Bahan Jmlh satuan Harga HPP Tahun
kebutuha
Baku n/kmsn satuan (Rp./kmsn) 2021 2022 2023 2024 2025
Kripik tahu khas pace
Tahu 0.17 kg 1,000 170 4,369 4,493 4,617 4,741 4,865
Bawang pu 2.0 gr 125 250 51,400 52,859 54,318 55,777 57,237

Garam 0.60 gr 3,000 1,800 15,420 15,858 16,295 16,733 17,171


Minyak Go 0.03 liter 34,000 1,020 771 793 815 837 859
Ajinomoto 2.50 gr 800 2,000 64,250 66,074 67,898 69,722 71,546
ketumbar 0.05 gr 100 5 1,285 1,321 1,358 1,394 1,431
Bumbu ane 0.10 kg 30,000 3,000 2,570 2,643 2,716 2,789 2,862

Ebi 0.09 Kg 8,000 720 2,313 2,379 2,444 2,510 2,576

Sumber: Pengolahan data

4.4.6 Pemilihan Lokasi

Penentuan lokasi usaha sangat berpengaruh terhadap kelangsungan

hidup suatu usaha. Semakin dekat lokasi usaha dengan sumber bahan baku

dan lainnya, maka usaha tersebut memiliki peluang yang besar untuk tetap

bertahan hidup. Tempat produksi Fillet crispy tuna ini sendiri akan berlokasi

di km. 10.

76
4.4.7 Tata letak (Layout)

Usaha yang akan dibangun merupakan pembuatan kripik tahu khas

pace kibo. Lantai produksi dengan ruang kantor letaknya dalam suatu

wilayah. Berikut tata letak yang diusulkan pada usaha Produksi Kripik Tahu

Khas Pace Kibo.

R. Pemasaran

R. Administrasi

TPAT PRODUKSI

R. penyimpanan

Gambar 4.1 Tata Letak Usaha Fillet Crispy Tuna.

Adapun penjelasan mengenai tata letak (layout) diatas sebagai berikut:

1. Ruang Pemasaran

Ruang pemasaran adalah ruangan yang nantinya akan digunakan

untuk memasarkan produk Fillet crispy tuna. Ruangan ini juga harus mudah

77
diakses oleh pelanggan selain itu, ruangan ini harus dilengkapi dengan meja

kasir untuk melakukan pembayaran.

2. Ruang Tempat Penyimpanan.

Ruang tempat produksi penyimpangan bahan baku digunakan untuk

menyimpan bahan baku dan bahan tambahan. Persyaratan ruangan ini harus

dipenuhi, yaitu tidak lembab, tidak terkena sinar matahari langsung, serta

lantainya kedap air dan mudah dibersihkan. Ruangan ini harus diperhatikan

karena berhubungan langsung dengan bahan baku yang akan digunakan.

Apabila terjadi kerusakan pada bahan baku maka akan berpengaruh pada

kualitas produk yang akan di produksi.

3. Ruang produksi

Ruang ini digunakan untuk melakukan seluruh rangkaian proses

pembuatan produk. berhubungan dengan pangan sehingga harus

diperhatikan ke higienisan produk. Apabila kebersihan ruangan produksi

tidak diperhatikan maka akan berpengaruh pada produk yang akan

dihasilkan.

4. Ruangan administrasi

Ruang ini sekaligus berfungsi sebagai kantor. Ruang administrasi

digunakan sebagai tempat kegiatan administrasi, seperti administrasi tenaga

kerja, pencatatan keluar masuknya barang, pemesanan, pencatatan dan

sebagainya.

78
4.5 Aspek Manajemen dan Organisasi

Aspek manajemen operasi tidak kalah pentingnya dalam penentuan

kelayakan suatu usaha yang akan dijalankan. Aspek ini sangat

mempengaruhi kelangsungan sebuah usaha, baik menyangkut masalah SDM

maupun menyangkut rencana suatu usaha secara keseluruhan haruslah

disusun sesuai dengan tujuan usaha tersebut. Dalam aspek manajeman ini

akan dibahas hal-hal sebagai berikut:

4.5.1 Struktur Organisasi

Agar manajemen suatu usaha dapat berjalan dengan baik, setiap

bagian dari organisasi tersebut harus berperan dengan baik pula sesuai

dengan fungsi dan jabatannya. Untuk itu setiap bagian dari organisasi

tersebut harus mengetahui dengan benar apa yang menjadi tugas dan

fungsinya. Dalam mengidentifikasi jabatan tersebut dapat digunakan struktur

organisasi.

Adapun struktur organisasi yang diusulkan adalah sebagai berikut:

Pemilik Perusahaan

Karyawan produksi Karyawan produksi Karyawan Pemasaran


pppproproduksi

79
Gambar 4.2 Struktur Organisasi

Dari struktur organisasi tersebut dapat dijelaskan bahwa wewenang

tertinggi berada di tangan pimpinan, dimana pimpinan membawahi bagian-

bagian di bawahnya yaitu bagian produksi dan bagian pemasaran. Bagian

produksi membawahi lagi bagian-bagian di bawahnya yang bekerja dalam

satu bagian tersebut.

4.5.2 Analisa Jabatan

Dari masing-masing jabatan pada struktur organisasi tersebut, dapat

dilakukan analisis untuk digunakan sebagai standar atau acuan masing-

masing jabatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya agar manajemen

perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Analisa dari masing-masing jabatan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pemimpin Perusahaan

Deskripsi Jabatan :

a. Mengawasi dan memeriksa seluruh kegiatan perusahaan.

b. Mengurus laporan keuangan perusahaan.

c. Mengawasi pekerjaan tiap-tiap karyawan.

d. Melakukan koordinasi seluruh bagian organisasi.

SpesifikasiJabatan :

a. Pendidikan Terakhir Minumum S1 Teknik Industri

80
b. Memiliki pengalaman dalam organisasi apapun

c. Dapat membuat keputusan dengan bijaksana

2. Kepala bagian produksi

Deskripsi Jabatan:

a. Bertanggung jawab terhadap kualitas produk yang dihasilkan

b. Menetapkan standar operasional prosedur untuk kegiatan produksi

c. Mengawasi setiap kegiatan proses produksi dan ikut membantu

kegiatan proses produksi,

Spesifikasi Jabatan:

a. Pendidikan Terakhir S1 Teknik (pegalaman min. 3 tahun)

b. Menguasai standar operasional prosedur proses produksi

c. Mempunyai pengalaman dalam bidangnya

3. Kepala bagian pemasaran

Deskripsi Jabatan:

a. Melakukan perkenalan produk

b. Mempengaruhi dan membujuk konsumen

c. Mencari mitra kerjasama untuk memasarkan produk yang

dihasilkan

d. Mendistribusikan produk yang dihasilkan

Spesifikasi Jabatan:

a. Pendidikan Terakhir S1 (berpengalaman dalam bidang pemasaran)

b. Memilikipenampilan menarik dan kemampuan berkomunikasi

81
c. Memiliki kemampuan persuasif

4. Karyawan Produksi

Deskripsi Jabatan:

a. Melaksanakan proses produksi dari awal sampai akhir

b. Mampu engoperasikan mesin dan peralatan yang digunakan

c. Melaksanakan instruksi dari atasan

Spesifikasi Jabatan:

a. Pendidikan Terakhir SMK sederajat

b. Menguasai proses produksi (berpengalaman)

c. Bertanggung jawab terhadap pekerjaannya

d. Menguasai pengoperasian mesin dan peralatan yang digunakan.

5. Karyawan Pemasaran

Deskripsi Jabatan:

a. Melaksanakan proses pemasaran dari awal sampai akhir

b. Mampu engoperasikan mesin dan peralatan yang digunakan

c. Melaksanakan instruksi dari atasan

Spesifikasi Jabatan:

a. Pendidikan Terakhir SMK sederajat

b. Menguasai proses produksi (berpengalaman)

c. Bertanggung jawab terhadap pekerjaannya

d. Menguasai pengoperasian mesin dan peralatan yang digunakan.

82
4.5.3 Kebutuhan Tenaga Kerja

Penentuan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sangat penting

dilakukan untuk menentukan biaya terutama untuk sistem penggajian dan

pemberian upah. Dalam menentukan jumlah tenaga kerja dapat dilakukan

dengan melihat dari analisa jabatan pada struktur organisasi.

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 10 orang dengan rincian

sebagai berikut:

Tabel 4.16 Kebutuhan Tenaga Kerja


No Jabatan Jumlah Orang
1 Pemimpin Perusahaan 1
2 Karyawan Produksi 2
3 Karyawan Pemasaran 1
Total 4
Sumber : Pengolahan data

Dari data jumlah tenaga kerja yang akan dibutuhkan, pada tabel

dibawah ini menjelaskan perincian jumlah gaji yang akan diterima.

Penentuan gaji disesuaikan dengan kapasitas produksi perusahaan dan

kebijakan perusahaan. Berikut ini merupakan daftar gaji pekerja pada

perusahaan:

Tabel 4.17 Daftar Gaji


No Jabatan Jumlah Gaji/Bulan Gaji/Tahun
Tenaker (Rp) (Rp)
1 Pemimpin Perusahaan 1 2.800,000 33,000,000
2 Karyawan Produksi 2 2,600,000 62,400,000
3 Karyawan Pemasaran 1 2,600,000 31.200,000
Jumlah 4 127.200,000

83
Sumber: Pengolahan Data

4.6 Aspek Hukum

Pengolahan data pada tahap ini membahas mengenai bentuk badan

usaha apa yang paling tepat untuk menjalankan bisnis kripik tahu di Kota

Sorong. Karena investasi pendirian perusahaan sangat besar sehingga

dibutuhkan badan usaha yang mempunyai badan hukum agar mandapat

kemudahan dalam memperoleh pinjaman bank, pada kasus ini dipilih bentuk

badan Usaha Perseorangan (UP)

Berdasarkan peraturan yang ada maka setiap usaha yang akan

didirikan harus memiliki perizinan agar suatu saat tidak terjadi hal yang

tidak diinginkan seperti pabrik ditutup karena tidak memiliki izin usaha yang

telah ditetapkan. Total biaya perizinan yang akan dikeluarkan untuk

mendirikan usaha yaitu sekitar Rp. 6.000.000,-

4.7 Aspek Lingkungan

Kondisi sosial merupakan pertiimbangan penting bagi suatu

perusahaan. Berkenaan dengan kepercayaan, nilai-nilai sikap, pandangan

dan pola atau gaya kehidupan komponen-komponan lingkungan ekstrern

perusahaan, yang dikembangkan atau dibentuk dari kebudayaan, ekologi,

demografis, geografis, religius, pendidikan dan faktor-faktor teknis

lainnya.

Hal-hal yang dapat berpengaruh dalam aspek lingkungan berupa:

- Kesempatan kerja bagi masyarakat

- Dampak ekonomi dan pendapatan

84
- Kemungkinan perbaikan struktur masyarakat

- Ada tidaknya pengaruh dari bahan limbah

Masalah yang akan dihadapi perusahaan yang berkenaan dengan aspek

lingkungan yaitu :

4.7.1 Masalah Amdal

Ada beberapa masalah selalu berkaitan dengan amdal, yaitu:

1. Adanya polusi (kerja sama dalam artian negatif) antara pemilik,

pelaksanaan studi dan nilai amdal polusi ini muncul karena masih

kurangnya pengertian kedua belah pihak yang terkait tersebut tentang

apa fungsi dari studi amdal.

2. Tim penyusunan amdal yang kurang bonafit. Ada tiga cara yang

diperlukan agar studi amdal dilaksanakan dengan baik yaitu:

- Pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan atau undang-

undang yang berkaitan dengan amdal dan pengelolaan

lingkungan.

- Pengetahuan mengenai proyek yang akan dibangun.

- Tim yang multi disiplin.

3. Dampak sosial

Alternatif yang akan dilakukan adalah dengan menjadikan limbah dari

hasil produksi sebagai pakan untuk ternak.

4.7.2 Audit Lingkungan

85
Audit lingkungan adalah istilah timbulnya masalah lingkungan yang

berasal dari kegiatan yang sudah berjalan. Audit lingkungan bertujuan untuk

mengevaluasi kinerja (performance) perusahaan bagi lingkungan.

4.8 Aspek Finansial

Aspek finansial merupakan aspek yang membahas tentang

pengevaluasian uraian investasi suatu pendirian proyek/perusahaan. Suatu

perusahaan industri yang maju, dapat dicapai dengan jalan memanfaatkan

dana seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan perusahaan, begitupun juga

dengan usaha kripik tahu yang meskipun disini hanya merupakan suatu

usaha kecil namun tujuan evaluasi terhadap finansial merupakan suatu hal

yang diutamakan.

4.8.1 Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan

Pada analisis aspek finansial digunakan asumsi-asumsi yang

disesuaikan dengan kondisi pada saat survei lapangan di kelurahan klasaman

s/d km.10 Kota Sorong, serta berdasarkan hasil perhitungan pada aspek-

aspek sebelumnya.

Asumsi-asumsi yang dijadikan dasar perhitungan sebagai berikut:

1. Umur proyek adalah 5 tahun.

2. Pajak pertambahan Nilai (PPN) 10%

3. Berdasarkan Pasal 17 Ayat 2 UU No 7 Tahun 1983 tentang perubahan

keempat sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Undang-Undang No 17 Tahun 2000 tentang pajak penghasilan, badan

86
usaha tetap yang berbadan hukum dikenakan tarif pajak tunggal sebesar

25%.

4. Tingkat suku bunga yang digunakan 12% pada BankBRI.

4.8.2 Kebutuhan Investasi

Dalam pembahasan aspek finansial, tahap pertama yang dilakukan

adalah menentukan jumlah atau rencana kebutuhan investasi yang harus

dikeluarkan dalam rangka pengadaan harta tetap perusahaan dan modal kerja

yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional perusahaan.

Adapun besarnya jumlah kebutuhan investasi untuk pendirian usaha

kripik tahu khas pace kibo di Kota Sorong direncanakan sebesar

Rp. 253.511.377,–

Dengan rincian seperti terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.18 Kebutuhan Investasi


No Keterangan Jumlah Biaya (Rp)
1 Aktifa Tetap Berwujud
bangunan Rp 120.000.000
Peralatan Rp 45.998,000
Investasi Kantor Rp 6.900.000
Kendaran Rp 30.000.000
Sub Total Rp 202.498.000
2 Aktifa Tetap Tidak Berwujud
Biaya Praoperasi Rp 1,000,000
3 Investasi Modal Kerja Rp 50.013.377
Total Biaya Investasi Rp 253.511.377
Sumber : Pengolahan Data

Berdasarkan tabel kebutuhan investasi diatas secara umum ada tiga

biaya yang harus dikeluarkan untuk rencana mendirikan usaha kripik tahu

khas pace kibo di Kota Sorong yaitu aktiva tetap berwujud, aktiva tetap tak

87
berwujud dan investasi modal kerja. Adapun rincian kebutuhan investasi

adalah sebagai berikut :

1. Aktiva Tetap Berwujud

Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang memiliki bentuk atau

wujud secara fisik, nilai aktiva tetap berwujud untuk usaha ini adalah sebesar

Rp 202.498.,000. Adapun rinciannya seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.19 Aktiva Tetap Berwujud


No. Nama Kebutuhan Harga Satuan Jumlah Biaya
(Unit) (Rp) (Rp)
1 Bangunan 1 Rp 120.000,000 Rp 120.000,000
2 Dekorasi ruangan 1 Rp 1.000.000
3 Laptop 1 Rp 3.200,000 Rp 3.200,000
4 Print 1 Rp 2,000,000 Rp 2.000,000
5 Meja + Kursi kasir 1 Rp 700,000 Rp 700,000
7 Kipas tornado 3 Rp 7,50,000 Rp 2.250,000
8 Dispenser 1 Rp 500,000 Rp 500,000
9 Kendaraan 1 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000
16 Kulkas 1 Rp 3.600,000 Rp 3.600,000
17 Minyak tanah 1560 Rp 4,000 Rp 6.240,000
18 Kompor minyak 2 Rp 700,000 Rp 1,400,000
19 Wajan 2 Rp 150,000 Rp 300,000
21 Pisau set 5 Rp 140,000 Rp 700,000
22 Sendok kayu 4 Rp 27,000 Rp 108,000
23 Baskom dan ember 15 Rp 50,000 Rp 500,000
Jumlah Rp 172.498,000
Sumber : Pengolahan Data

88
2. Aktiva Tetap Tak Berwujud

Aktiva tetap tak berwujud adalah aktiva yang tidak memiliki bentuk

atau wujud secara fisik. Adapun rincian biaya aktiva tetap tak berwujud

seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.20 Aktiva Tetap Tak Berwujud


Aktifa Tetap Tidak Berwujud Jumlah Biaya (Rp)

Penyusunan Rencana Usaha Rp 500,000

Percobaan Produksi Rp 500,000

Jumlah Rp 1,000,000
Sumber : Pengolahan Data

3. Modal Kerja

Merupakansuatu modal atau dana yang dibutuhkan untuk membiayai

perputaran roda operasi, setelah proyek atau pembangunan pabrik selesai

dibangun yang diharapkan dalam satu periode normal operasi, dapat berubah

menjadi kas.

Tabel 4.21 Kebutuhan Modal Kerja


No Komponen Biaya (Rp)
I Biaya Operasional
Biaya Produksi
1 Biaya Bahan Baku Rp 304.817.817
2 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 62.200.000
Biaya Overhead
3 Bahan Penolong Rp 3.120,000
4 Biaya Kemasan Rp 51.001.308
5 Biaya Pemeliharaan Rp 9.000,000
6

89
Sub Total Rp 430.339.125
II Biaya Usaha
1 Biaya Tenaga Kerja Bagian Umum Rp 64.800,000
2 Biaya Umum Dan Administrasi Rp 9.600,000
3 Biaya Penjualan Rp 5.400,000
4 Biaya Tak Terduga Rp 10,000,000
Sub Total Rp 89.800,000
Total Biaya Operasi 1 Tahun Rp 520.139.125
Kebutuhan Modal Kerja 1 Bulan Rp 50.013.377
Kas Minimum Rp 10,000,000
Total Kebutuhan Modal Kerja Rp 60.013.377
Sumber : Pengolahan Data

Berdasarkan tabel kebutuhan modal kerja diatas secara umum dibagi

atas dua macam biaya yaitu biaya operasional dan biaya usaha.

4.8.3 Biaya Operasional

Biaya operasional terdiri dari biaya produksi dan biaya usaha.

Komponen biaya produksi mencakup biaya bahan baku, bahan penolong,

biaya pemeliharaan alat, biaya kemasan, dan biaya tenaga kerja produksi.

Sementara itu, komponen biaya usaha terdiri dari biaya tenaga kerja tidak

langsung, biaya penjualan dan biaya umum dan administrasi. Adapun rincian

kedua biaya tersebut seperti penjelasan dibawah ini.

1. Biaya Produksi

Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai

semua faktor produksi dalam menjalankan kegiatan operasional, mulai

dari pembelian bahan baku sampai produk siap dijual kepada konsumen

(pasar). Biaya produksi meliputi biaya pembelian bahan baku, biaya

90
tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, dan biaya yang

berhubungan dengan penjualan.

a. Biaya Bahan Baku

Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan yang digunakan

untuk memproduksi kripik tahu, harga bahan baku meningkat 12%

per tahun dan jumlah bahan baku yang digunakan meningkat seiring

dengan meningkatnya rencana produksi per tahun. Adapun rincian

biaya bahan baku seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.22 Biaya Bahan Baku


Biaya Bahan
Tahun Rencana Produksi Biaya Bahan Baku
Baku/kemasan
(kmsan/tahun) (Rp) Per Tahun (Rp)
2021 34001 Rp 8,965 Rp 304.817.817
2022 35230 Rp 10,041 Rp 353.736.741
2023 36459 Rp 11,246 Rp 410.007.505
2024 37688 Rp 12,595 Rp 474.687.932
2025 38917 Rp 14,107 Rp 548.988.399
Sumber: Hasil survey di lapangan dan Pengolahan data

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji tenaga kerja

yang langsung bekerja pada proses produksi. Adapun rincian biaya tenaga

kerja langsung seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.23 Biaya Tenaga Kerja Langsung

91
Uraian Jumlah Gaji/Bulan Jumlah Gaji/Tahun
(Rp) (Rp)
Tenaga Kerja Bagian Produksi 2 Rp 2,800,000 Rp 67.200,000
Jumlah Biaya Rp 67.200,000
Sumber : Pengolahan data

c. Biaya Overhead

Adalah biaya produksi diluar biaya bahan baku dan biaya tenaga

kerja. Adapun rincian biaya overhead pada usaha ini dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Tabel 4.24 Biaya Overhead


Biaya Overhead Jumlah Biaya (Rp)

Bahan Penolong Rp 3.120.000


Biaya Kemasan Rp 51.001.308
Biaya Pemeliharaan Rp 9.000.000
Total Biaya Overhead Rp 63.121.308
Sumber : Pengolahan data

Berdasarkan tabel biaya overhead di atas, secara umum biaya yang

dikeluarkan antara lain biaya bahan penolong, biaya kemasan, dan biaya

pemeliharaan. Adapun rincian biaya-biaya tersebut seperti penjelasan

dibawah ini.

1) Biaya Bahan Penolong

92
Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan penolong dalam proses

pembuatan. Harga bahan penolong meningkat 5% per tahun, jumlah bahan

penolong yang digunakan meningkat seiring dengan meningkatnya

permintaan. Adapun jenis dan biaya bahan penolong yang dikeluarkan seperti

pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.25 Biaya Bahan Penolong


Bahan Penolong Kebutuhan/Tahun Harga Biaya/Tahun
(Rp) (Rp)
Plastik kemasan 31200 Rp 100 Rp 3.120,000
Jumlah Rp 3.120,000
Sumber : Pengolahan data

2) Biaya Kemasan

Adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kemasan yang akan

digunakan. Setiap satu kemasan P dibebankan biaya sebesar Rp 1.500,– dan

harga biaya kemasan meningkat 5% per tahun. Dengan demikian biaya

kemasan per tahun seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.26 Biaya Kemasan


Tahun Target Penjualan Kemasan/Unit Biaya/Tahun
(kmsn) (Rp) (Rp)
2021 34.001 Rp 1.500 Rp 51.001.308
2022 Rp 55.487.149
35.230 Rp 1.575
2023 Rp 60.294.170
36.459 Rp 1.654
2024 37.688 Rp 1.736 Rp 65.442.968
2025 Rp 70.956.018
38.917 Rp 1.823
Sumber: Pengolahan data

3) Biaya Pemeliharan

93
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pemeliharaan

terhadap bangunan, mesin dan peralatan. Harga biaya pemeliharaan

meningkat 5% per tahun. Adapun rincian untuk biaya pemeliharaan seperti

pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.27 Biaya Pemeliharaan


Jenis Biaya/Bulan Biaya/Tahun
(Rp) (Rp)
Pemeliharaan Bangunan Rp 500,000 Rp 6,000,000
Pemeliharaan Peralatan Rp 250,000 Rp 3.000,000
Jumlah Rp 9.000,000
Sumber: Pengolahan data

2. Biaya Usaha

Biaya usaha adalah segala biaya yang merupakan biaya pokok diluar

biaya produksi, yang meliputi biaya gaji tenaga kerja bagian umum, biaya

yang berhubungan dengan penjualan, biaya umum dan administrasi kantor.

Besarnya kebutuhan modal kerja untuk biaya gaji tenaga kerja bagian

umum, biaya yang berhubungan dengan penjualan, biaya umum dan

administrasi kantor dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini.

a. Biaya Tenaga Kerja Bagian Umum (luar produksi)

Biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja diluar bagian

produksi. Adapun rincian biaya tenaga kerja bagian umum sebagai berikut:

Tabel 4.28 Biaya Tenaga Kerja Bagian Umum (luar produksi)


Uraian Jumlah Gaji/Bulan Jumlah Gaji/Tahun
(Rp) (Rp)
Pemilik Usaha 1 Rp 2.800,000 Rp 33,000,000
Karyawan Pemasaran 1 Rp 2,600,000 Rp 31.200,000

94
Jumlah Rp 64.800,000
Sumber: Pengolahan Data

b. Biaya umum dan administrasi

Biaya yang dikeluarkan untuk membayar pengeluaran di luar

kegiatan produksi. Harga biaya umum dan administrasi meningkat 5%

per tahun. Adapun rincian biayanya pada tabel berikut.

Tabel 4.29 Biaya Umum dan Administrasi


Jenis Biaya Pengeluara/ Bulan Pengeluaran/Tahun
(Rp) (Rp)
listrik Rp 300.000 Rp 3.600.000
Wifi/Telepon Rp 300,000 Rp 3,600,000
ATK Rp 200,000 Rp 2,400,000
Jumlah Rp 9.6000,000
Sumber : Pengolahan data

c. BiayaPenjualan

Biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan produk, mulai dari

biaya promosi hingga biaya pengiriman produk yang dihasilkan. Harga

biaya penjualan meningkat 5% per tahun. Adapun rincian biaya yang

dikeluarkan seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.30 Biaya Penjualan


Jenis Biaya Pengeluaran/ Bulan Pengeluaran/Tahun
(Rp) (Rp)
Biaya Promosi Rp 300,000 Rp 3.600,000
Biaya Pengiriman Rp 150,000 Rp 1,800,000

95
Total Biaya Rp 5.400,000
Sumber : Pengolahan data

4.8.4 Sumber Pendanaan Investasi

Sumber pembiayaan dalam rangka rencana pembangunan Produk

Kripik tahu khas pace kibo direncanakan diperoleh dari pinjaman bank, total

dana yang diperlukan untuk pembangunan usaha tersebut sebesar Rp.

351,933,090,-. Adapun periniciannya seperti tabel di bawah ini.

Tabel 4.31 Sumber Pendanaan Investasi


Total Sumber Dana
No Keterangan
(Rp) Modal sendiri Pinjaman
A Aktiva Tetap Berwujud
Bangunan Rp 120,000,000 Rp 120.00.000 -
Peralatan Rp 45.598.000 Rp 45.598.000
Investasi Kantor Rp 6.900.000 Rp 6.900.000
Kendaraan Rp 20.000.000 Rp 20.000.000
Total Aktiva Tetap Berwujud Rp 192.498.000 Rp 120.00.000 Rp 72.498.000
B Aktifa Tetap Tidak Berwujud
Penyusunan Rencana Usaha Rp 500.000 Rp 500.000

Percobaan Produksi Rp 500.000 Rp 500.000


Total Aktiva Tetap Tidak Berwujud Rp 1.000,000 Rp 1.000,000
C Modal Kerja Rp 50.013.377 Rp 50.013.377
Biaya Investasi Rp 243.511.377 Rp 123.511.377
Sumber : Pengolahan data

4.8.5 Proyeksi Pendapatan

Adapun formula untuk mengetahui besarnya pendapatan yaitu jumlah

target penjualan per tahun dikalikan dengan harga jual Produk per unit. Hasil

rencana pendapatan seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.32 Proyeksi Pendapatan


Tahun Target Penjualan Jumlah Pendapatan
(kmsn) (Rp)

96
2021 34.001 Rp 918.023.544
2022 35.230 Rp 985.592.562
2023 36.459 Rp 1.055.564.178
2024 37.688 Rp 1.127.927.970
2025 38.917 Rp 1.202.694.360
Sumber : Pengolahan data

4.8.6 Depresiasi dan Amortasi

1. Penyusutan

Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan disusutkan setiap tahun.

Setiap aktiva tetap disusutkan berdasarkan dengan masa manfaat masing-

masing. Masa manfaat aktiva tetap berbeda-beda satu sama lain

diantaranya adalah masa manfaat peralatan ada yang 1 tahun bahkan ada

yang 5 tahun, masa manfaat inventaris kantor masing-masing 5 tahun,

sedangkan masa manfaat bangunan mancapai 10 tahun. Dana penyusutan

akan disimpan dan digunakan sebagai pengganti jika ada aset yang tidak

ekonomis lagi di kemudian hari. Di pihak lain biaya penyusutan juga

dianggap sebagai laba dalam perhitungan laba/rugi karena dana yang

disisihkan sebenamya merupakan penerimaan perusahaan yang dapat

digunakan pada berbagai kepentingan. Metode yang digunakan adalah

metode garis lurus dengan nilai sisa.

Jumlah penyusutan tahunan, menggunakan rumus :

B–S
P=
n

Di mana :

P = Jumlah penyusutan tahunan

97
B = Harga beli aset

S = Nilai sisa

n = Umur ekonomis aset

Contoh :

Rp. 120.000.000 – Rp. 6.000.000


Penyusutan bangunan =
10

= Rp. 11.400.000

Total dari setiap penyusutan aktiva adalah besarnya dana yang

harus dialokasikan sebagai penyusutan setiap tahunnya. Produk Kripik

Tahu Khas Pace Kibo di Kota Sorong mengalokasikan penyusutan

sebesar Rp. per tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 4.33 Penyusutan


Masa
No Aktiva Tetap Nilai Scrap Value Penyusutan
Manfaat
Dalam
Berwujud (Rp) (Rp) (Rp)
Tahun
1 Bangunan 10 Rp 120,000,000 Rp 6,000,000 Rp 11.400.000
2 Dekorasi Ruangan 2 Rp 1.000,000 Rp 50,000 Rp 475.000
3 laptop 5 Rp 3,200,000 Rp 160.000 Rp 608.000
4 Print 5 Rp 2.000,000 Rp 35,000 Rp 380,000
5 Meja + Kursi kasir 5 Rp 700,000 Rp 25,000 Rp 133.000
Kipasangin
6 8 Rp 2,250,000 Rp 115,000
tornado Rp 267.188
7 Dispenser 8 Rp 500,000 Rp 450,000 Rp 95.000
8 kendaraan 5 Rp 30.000,000 Rp 25,000 Rp 9.500.000
9 Kulkas 8 Rp 3.600.000 Rp 180.000 Rp 427.500
Minyak tanah 1 Rp 6.240.000 Rp 312.000 Rp 741.000
10 Kompor minyak 5 Rp 1.400.000 Rp 70.000 Rp 266.000
11 wajan 3 Rp 300.000 Rp 15.000 Rp 95.000
13 Pisau set 1 Rp 700.000 Rp 35.000 Rp 665.000
14 Sendok kayu 1 Rp 108.000 Rp 5.400 Rp 102.600

98
Baskom dan
15 1
ember Rp 500.000 Rp 25.000 Rp 475.000
Jumlah Rp 172.498,000 Rp 8.624.900 Rp 25.680.288
Sumber : Pengolahan data

2. Amortisasi

Amortisasi adalah dana yang dialokasikan setiap tahunnya dari

potonngan aktiva tetap tak berwujud untuk perencanaan pengembangan

perusahan di waktu yang telah di perkirakan. Biaya Amortasi dihitung

dengan cara biaya aktiva tak berwujud di bagi dengan waktu yang di

perkirakan untuk melakukan pengembangan produk. Dalam hal ini aktiva

tetap tak berwujud sebesar Rp. 1.000.000 dan batas waktu yg di

perkirakan selama 10 tahun sehingga biaya amortisasi didapat sebesar Rp.

100,000 seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.34 Biaya Amortisasi


Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Manfaat dalam tahun Nilai (Rp) Amortasi
10 Rp 1,000,000 Rp 100,000
Sumber : Pengolahan data

3. Harga (Price)

Dalam penentuan harga kami menggunakan strategi penetapan harga

dengan melakukan perhitungan ekonomi teknik Rp. 27,000,-/kemasan.

Penetapan Harga yang kami rencanakan dapat di lihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 4.35 Rencana Harga Jual Produk


Harga Pokok Penjualan Jumlah Harga (Rp)
1. Biaya Variabel Cost

99
– Biaya bahan baku Rp 304.817.817

2. Biaya Fixed Cost


– Biaya Overhead Rp 63.121.308
– Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 62.200.000
– Biaya umum dan Administrasi Rp 10,800,000
– Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp 69.600.000
– Biaya Penjualan Rp 5.400.000

Total Biaya Produksi (Rp./tahun) [1+2] Rp 510.139.125


Kapasitas produksi (kemasan/tahun) 31.200
Harga Pokok Produksi (Rp./kemasan) Rp 16.351
Harga Pokok Penjualan dengan revenue (50%/unit) Rp 24.526
Harga Pokok Penjualan sesudah pajak (10%/unit) Rp 26.979
Sumber : Pengolahan Data

Berdasarkan data perhitungan dari tabel rencana harga produk di

atas, dapat kita ketahui rencana penjualan harga jual produk per tahunnya.

Berikut harga jual produk per tahun.

Tabel 4.36 Rencana Harga Jual Produk


Tahun Target Penjualan Harga Jual Jumlah Pendapatan
(kmsn) (Rp)
Rp 20.000
2021
34.001 Rp 918.023.544
Rp 20.723
2022
35.230 Rp 985.592.562
Rp 21.446
2023
36.459 Rp 1.055.564.178
Rp 22.169
2024
37.688 Rp 1.127.927.970
Rp 22.892
2025
38.917 Rp 1.202.694.360
Sumber : Pengolahan Data

4.8.7 Break Event Point

Break Event Point atau disebut juga titik pulang pokok merupakan

gambaran suatu keadaan/kondisi operasi perusahaan dimana perusahaan

tidak memperoleh laba dan juga tidak mengalami kerugian. Dalam arti

100
bahwa total biaya (total cost) yang dikeluarkan sama dengan total

penghasilan (total revenue). Dengan demikian maka analisis Break even

Point merupakan kegiatan analisis untuk mengetahui kapan suatu

keadaan/kondisi operasi perusahaan yang tidak menghasilkan keuntungan

dan tidak mengalami kerugian. Disamping itu pula untuk mengetahui

berbagai tingkat penjualan yang akan menghasilkan keuntungan atau

kerugian bagi perusahaan. Tingkat penjualan yang menguntungkan apabila

volume penjualan yang tercapai di atas volume penjualan Break Even Point,

sedangkan bila volume penjualan di bawah volume penjualan Break Even

Point maka perusahaan akan mengalami kerugian.

Tabel berikut ini adalah hasil perhitungan BEP pada usaha sari buah

jeruk.

Tabel 4.37 Break Event Point

101
Uraian Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun2025
I Biaya Tetap
Penyusutan Rp 25.630.288 Rp 25.630.288 Rp 25.630.288 Rp 25.630.288 Rp 25.630.288
Amortisasi Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000
Biaya Tenaga Kerja langsung Rp 62.400.000 Rp 63.648.000 Rp 64.920.960 Rp 66.219.379 Rp 67.543.767
Biaya Tenaga Kerja Umum Rp 64.800.000 Rp 66.096.000 Rp 67.417.920 Rp 68.766.278 Rp 70.141.604
Total Biaya Tetap Rp 152.930.288 Rp 155.474.288 Rp 158.069.168 Rp 160.715.945 Rp 163.415.658
II Biaya Variabel
Biaya Bahan Utama Rp 304.817.817 Rp 353.736.741 Rp 410.007.505 Rp 474.687.932 Rp 548.988.399
Biaya Bahan Penolong Rp 3.120.000 Rp 3.276.000 Rp 3.439.800 Rp 3.611.790 Rp 3.792.380
Biaya Kemasan Rp 51.001.308 Rp 55.487.149 Rp 60.294.170 Rp 65.442.968 Rp 70.956.018
Biaya Pemeliharaan Rp 9.000.000 Rp 9.450.000 Rp 9.922.500 Rp 10.418.625 Rp 10.939.556
Biaya Administrasi Dan Umum Rp 9.600.000 Rp 10.080.000 Rp 10.584.000 Rp 11.113.200 Rp 11.668.860
Biaya Penjualan Rp 5.400.000 Rp 5.670.000 Rp 5.953.500 Rp 6.251.175 Rp 6.563.734
Total Biaya Variabel Rp 382.939.125 Rp 437.699.891 Rp 500.201.476 Rp 571.525.689 Rp 652.908.947
III Jumlah Produksi Pertahun 34.001 35.230 36.459 37.688 38.917
Biaya Variabel Per unit Rp 11.263 Rp 12.424 Rp 13.720 Rp 15.165 Rp 16.777
Harga Jual per unit Rp 40.000 Rp 41.446 Rp 42.892 Rp 44.338 Rp 45.784
IV Break Event Point (kmsn) 5.322 5.357 5.418 5.509 5.634
V Break Event Point (Rp) Rp 212.866.062 Rp 222.031.995 Rp 232.407.858 Rp 244.258.528 Rp 257.931.808

Sumber : Pengolahan data

Gambar 4.3 GrafikBreak Event Point

4.8.8 Angsuran Bunga

102
Pinjaman modal sebesar Rp 123.511.377 selama 5 tahun dengan

tingkat suku bunga bank 12% per tahun. Berikut rencana perhitungan

pengembalian kredit bank :

Tabel 4.38 Rencana Pengembalian Kredit Bank


Tahun Pokok Pinjaman Suku Bunga Total Angsuran Sisa Pinjaman
12%/Tahun
0 - - - Rp 123.511.377
1 Rp 24.702.275 Rp 14.821.365 Rp 39.523.641 Rp 98.809.102
2 Rp 24.702.275 Rp 11.857.092 Rp 36.559.368 Rp 74.106.826
3 Rp 24.702.275 Rp 8.892.819 Rp 33.595.095 Rp 49.404.551
4 Rp 24.702.275 Rp 5.928.546 Rp 30.630.822 Rp 24.702.275
5 Rp 24.702.275 Rp 2.964.273 Rp 27.666.549 Rp -
Sumber : Pengolahan data

4.8.9 Analisa Payback Periode

Analisa Payback Period adalah metode yang dipakai untuk

mengetahui berapa lama (periode) pengembalian investasi proyek. Karena

kas bersih setiap tahun berbeda, berikut ini adalah cara perhintungan

Payback Period.

Tabel 4.39 Perhitungan Payback Periode

Tahun Aliran dana Komulatif


0 Rp 243.511.377 Rp (243.511.377)
1 Rp 239.788.779 Rp (3.722.599)
2 Rp 243.160.360 Rp 239.437.761
3 Rp 242.309.921 Rp 481.747.682
4 Rp 236.418.305 Rp 718.165.987
5 Rp 224.564.458 Rp 942.730.445
Sumber : Pengolahan data

NPV1
APP= n 1 + × ( n 2 – n1 )
NPV1 – NPV2

103
Rp. 3.722.599
APP = 1 + ×( 2 – 1)
Rp. 3.722.599 – Rp. 239.437.761

= 1 + 0,0153

= 1,02

02 × 12 24
Dimana, = = 0,24
100 100

Jadi, APP = 1 tahun 24 hari

Gambar 4.4 Grafik Analisa Payback Periode

4.8.10 Laporan Keuangan

Pada pembahasan ini terdapat 3 jenis laporan keuangan dalam Produk

Kripik Tahu di Kota Sorong, dimana laporan tersebut akan diproyeksikan

104
selama 5 tahun, yaitu dari tahun 2021 sampai dengan 2025. Adapun laporan

keuangan tersebut adalah:

1. Laporan Rugi/Laba

Laporan Rugi/Laba adalah laporan keuangan yang menunjukkan

perubahan penghasilan dan biaya dalam periode tertentu. Adapun laporan

laba/rugi selama usia proyek 5 tahun ke depan, dalam pendirian Produk

Kripik Tahu Khas Pace Kibo di kota Sorong dapat dilihat di bawah ini.

Tabel 4.40 Laporan Rugi/Laba


Masa Komersial
No Keterangan Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025
Rp Rp Rp Rp
I Hasil Penjualan Rp 918.023.544 985.592.562 1.055.564.178 1.127.927.970 1.202.694.360
Rp Rp Rp Rp Rp
PPN 10% 91.802.354 98.559.256 105.556.418 112.792.797 120.269.436
Rp Rp Rp Rp Rp
Hasil Penjualan Bersih 826.221.190 887.033.306 950.007.760 1.015.135.173 1.082.424.924
II Harga Pokok Produksi
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Bahan Baku 304.817.817 353.736.741 410.007.505 474.687.932 548.988.399
Biaya Tenaga Kerja Rp Rp Rp Rp Rp
Langsung 62.400.000 63.648.000 64.920.960 66.219.379 67.543.767
Biaya Overhead
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Bahan Penolong 3.120.000 3.276.000 3.439.800 3.611.790 3.792.380
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Kemasan 51.001.308 55.487.149 60.294.170 65.442.968 70.956.018
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Pemeliharaan 9.000.000 9.450.000 9.922.500 10.418.625 10.939.556
Rp Rp Rp Rp Rp
Total Biaya Overhead 63.121.308 68.213.149 73.656.470 79.473.383 85.687.954
Total Harga Pokok Rp Rp Rp Rp Rp
Produksi 430.339.125 485.597.891 548.584.936 620.380.694 702.220.120
III Biaya Usaha
Biaya Tenaga Kerja Bagian Rp Rp Rp Rp Rp
Umum 64.800.000 66.096.000 67.417.920 68.766.278 70.141.604
Biaya Umum Dan Rp Rp Rp Rp Rp
Administrasi 9.600.000 10.080.000 10.584.000 11.113.200 11.668.860
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Penjualan 5.400.000 5.670.000 5.953.500 6.251.175 6.563.734
Total Biaya Usaha Rp Rp Rp Rp Rp

105
Sebelum Penyusutan &
Amortisasi 79.800.000 81.846.000 83.955.420 86.130.653 88.374.198
Rp Rp Rp Rp Rp
Penyusutan 25.630.288 25.630.288 25.630.288 25.630.288 25.630.288
Rp Rp Rp Rp Rp
Amortisasi 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Total Biaya Usaha 105.530.288 107.576.288 109.685.708 111.860.941 114.104.485
Laba Usaha Sebelum Rp Rp Rp Rp Rp
IV Pajak 290.351.777 293.859.128 291.737.117 282.893.539 266.100.319
Rp Rp Rp Rp Rp
Pajak 25% 72.587.944 73.464.782 72.934.279 70.723.385 66.525.080
Rp Rp Rp Rp Rp
Laba Usaha 217.763.832 220.394.346 218.802.838 212.170.154 199.575.239
Rp Rp Rp Rp Rp
Bunga Bank 12% 14.821.365 11.857.092 8.892.819 5.928.546 2.964.273
Rp Rp Rp Rp Rp
Laba Bersih 202.942.467 208.537.254 209.910.019 206.241.608 196.610.966
Sumber : Pengolahan data

2. Laporan Arus Kas

Arus kas menggambarkan berapa jumlah uang yang masuk dan

berapa jumlah uang yang keluar akibat dari transaksi yang dilakukan

perusahaan. Uang masuk berasal dari penjualan Produk Kripik Tahu Khas

Pace Kibo, sedangkan uang keluar merupakan sejumlah uang yang

dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode, baik yang langsung

berhubungan dengan usaha yang dijalankan maupun yang tidak ada sama

sekali hubungannya dengan usaha utama. Uang keluar ini merupakan biaya

yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk berbagai keperluan yang

berkaitan dengan kegiatan usaha. Uraian arus kas dapat dilihat pada tabel

berikut.

106
Tabel 4.41 Laporan Arus Kas

107
Masa Produksi Komersial
No Keterangan Masa Konstruksi Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
I Aktivitas Operasional
Arus Kas Masuk
Penerimaan Kas Rp 202.942.467 Rp 208.537.254 Rp 209.910.019 Rp 206.241.608 Rp 196.610.966
Penyusutan Rp 25.630.288 Rp 25.630.288 Rp 25.630.288 Rp 25.630.288 Rp 25.630.288
Amortasi Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000
Jumlah Rp 228.672.755 Rp 234.267.541 Rp 235.640.306 Rp 231.971.895 Rp 222.341.254
Arus Kas Keluar
Piutang Usaha Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Hutang Usaha Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Persediaan Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Jumlah Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Total Kas Bersih Operasi Rp 228.672.755 Rp 234.267.541 Rp 235.640.306 Rp 231.971.895 Rp 222.341.254
II Aktivitas Non-operasional
Arus Kas Masuk
Pinjaman Bank Rp 123.511.377 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Modal Sendiri Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Jumlah Rp 123.511.377 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Arus Kas Keluar
Biaya Pembelian Aktiva Rp 203.498.000 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Jumlah Rp 203.498.000 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Total Kas Bersih Non-Operasional Rp 203.498.000 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
III Surplus/Defisit Rp (79.986.623) Rp 228.672.755 Rp 234.267.541 Rp 235.640.306 Rp 231.971.895 Rp 222.341.254
Kas Awal Tahun Rp - Rp (79.986.623) Rp 188.209.773 Rp 459.036.682 Rp 728.272.083 Rp 990.874.800
IV Kas Tersedia Untuk Hutang Rp (79.986.623) Rp 148.686.132 Rp 422.477.314 Rp 694.676.988 Rp 960.243.978 Rp 1.213.216.053
V Angsuran Pinjaman Rp - Rp 39.523.641 Rp 36.559.368 Rp 33.595.095 Rp 30.630.822 Rp 27.666.549
Jumlah Pembayaran Untuk Hutang Rp - Rp 39.523.641 Rp 36.559.368 Rp 33.595.095 Rp 30.630.822 Rp 27.666.549
Vi Kas Akhir Tahun Rp (79.986.623) Rp 188.209.773 Rp 459.036.682 Rp 728.272.083 Rp 990.874.800 Rp 1.240.882.602

Sumber : Pengolahan data

108
Pada proyeksi laporan arus kas menunjukkan arus kas positif, terlihat

bahwa besarnya kas akhir tahun kelima sebesar Rp.1.240.882.602,-

3. Laporan Neraca

Proyeksi neraca digunakan untuk mengetahui sejauh mana

penggunaan aktiva dan passiva. Aktiva berkaitan dengan harta yang dimiliki

oleh perusahaan baik itu harta lancar maupun harta tetap. Sedangkan Pasiva

merupakan gambaran kewajiban perusahaan dan modal yang dimiliki oleh

perusahaan, aktiva dan pasiva harus berada pada posisi yang seimbang atau

sama (balanced check). Hasil laporan neraca dapat dilihat pada tabel berikut.

109
Tabel4.42LaporanNeraca
Masa Komersial
No Keterangan Masa Konstruksi
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Aktiva
I Harta Lancar
Kas Rp (79.986.623) Rp 188.209.773 Rp 459.036.682 Rp 728.272.083 Rp 990.874.800 Rp 1.240.882.602
Piutang Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Persediaan Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Total Harta Lancar Rp (79.986.623) Rp 188.209.773 Rp 459.036.682 Rp 728.272.083 Rp 990.874.800 Rp 1.240.882.602
II Harta Tetap Berwujud
Bangunan Rp 120.000.000 Rp 120.000.000 Rp 120.000.000 Rp 120.000.000 Rp 120.000.000 Rp 120.000.000
dekorasi Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
laptop Rp 3.200.000 Rp 3.200.000 Rp 3.200.000 Rp 3.200.000 Rp 3.200.000 Rp 3.200.000
Print Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
Meja + Kursi kasir Rp 700.000 Rp 700.000 Rp 700.000 Rp 700.000 Rp 700.000 Rp 700.000
0 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Kipasangin tornado Rp 2.250.000 Rp 2.250.000 Rp 2.250.000 Rp 2.250.000 Rp 2.250.000 Rp 2.250.000
Dispenser Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000
kendaraan Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000
0 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
0 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
0 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
0 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
0 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
0 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
kulkas Rp 3.600.000 Rp 3.600.000 Rp 3.600.000 Rp 3.600.000 Rp 3.600.000 Rp 3.600.000
minyak tanah Rp 6.240.000 Rp 6.240.000 Rp 6.240.000 Rp 6.240.000 Rp 6.240.000 Rp 6.240.000
Kompor minyak Rp 1.400.000 Rp 1.400.000 Rp 1.400.000 Rp 1.400.000 Rp 1.400.000 Rp 1.400.000
wajan Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000
0 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Pisau set Rp 700.000 Rp 700.000 Rp 700.000 Rp 700.000 Rp 700.000 Rp 700.000
centong kayu Rp 108.000 Rp 108.000 Rp 108.000 Rp 108.000 Rp 108.000 Rp 108.000
Baskom dan ember Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000
Komulasi Penyusutan Rp 25.630.288 Rp 51.260.575 Rp 76.890.863 Rp 102.521.150 Rp 128.151.438
Total Aktiva Tetap Berwujud Rp 172.498.000 Rp 146.867.713 Rp 121.237.425 Rp 95.607.138 Rp 69.976.850 Rp 44.346.563
III Harta Tetap Tak Berwujud
Praoperasi Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Akumulasi amortisasi Rp 100.000 Rp 200.000 Rp 300.000 Rp 400.000 Rp 500.000
Total Aktiva Tetap Tak Berwujud Rp 1.000.000 Rp 900.000 Rp 800.000 Rp 700.000 Rp 600.000 Rp 500.000
Total Aktiva Rp 93.511.377 Rp 335.977.485 Rp 581.074.107 Rp 824.579.220 Rp 1.061.451.650 Rp 1.285.729.164

Pasiva
IV Hutang Jangka Panjang
Hutang Bank Rp 123.511.377 Rp 98.809.102 Rp 74.106.826 Rp 49.404.551 Rp 24.702.275 Rp -
Total Hutang Jangka Panjang Rp 123.511.377 Rp 98.809.102 Rp 74.106.826 Rp 49.404.551 Rp 24.702.275 Rp -
V Modal
Modal Sendiri Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Laba Ditahan Rp - Rp - Rp 202.942.467 Rp 411.479.721 Rp 621.389.740 Rp 827.631.347
Laba Tahun Berjalan Rp - Rp 202.942.467 Rp 208.537.254 Rp 209.910.019 Rp 206.241.608 Rp 196.610.966
Total Modal Rp - Rp 202.942.467 Rp 411.479.721 Rp 621.389.740 Rp 827.631.347 Rp 1.024.242.313
Total Pasiva Rp 123.511.377 Rp 301.751.569 Rp 485.586.547 Rp 670.794.291 Rp 852.333.623 Rp 1.024.242.313

Sumber : Pengolahan Data

4.8.11 Net Present Value

Net present value atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan

antara PV kas bersih dengan PV investasi selama umur investasi. Selisih

110
antara nilai kedua PV tersebut dinamakan Net Present Value. Berdasarkan

data perhitungan dari aspek keuangan maka Net Present Value dapat

ditentukan seperti tabel berikut.

Tabel 4.43 Perhitungan PV Kas Bersih


TAHUN EAT PENYUSUTAN AMORTASI BUNGA PAJAK PV KAS BERSIH
2021 Rp 202.942.467 Rp 25.630.288 Rp 1,000,000 Rp 25.630.288 25% Rp 239.788.779
2022 Rp 208.537.254 Rp 25.630.288 Rp 1,000,000 Rp 25.630.288 25% Rp 243.160.360
2023 Rp 209.910.019 Rp 25.630.288 Rp 1,000,000 Rp 25.630.288 25% Rp 242.309.921
2024 Rp 206.241.608 Rp 25.630.288 Rp 1,000,000 Rp 25.630.288 25% Rp 236.418.305
2025 Rp 196.610.966 Rp 25.630.288 Rp 1,000,000 Rp 25.630.288 25% Rp 224.564.458
Sumber: Pengolahan data

Tabel 4.44 Perhitungan NPV


TAHUN KAS MASUK BERSIH (PROCEED) DISKON FAKTOR 10% PV KAS BERSIH
2018 Rp 239.788.779 0.9091 Rp 214.097.124
2019 Rp 243.160.360 0.8264 Rp 193.845.950
2020 Rp 242.309.921 0.7513 Rp 172.471.415
2021 Rp 236.418.305 0.6830 Rp 150.248.107
2022 Rp 224.564.458 0.6209 Rp 127.423.905
JUMLAH KAS PV BERSIH Rp 693,996,118
INVESTASI Rp 351,933,090
NET PRESENT VALUE Rp 342,063,028
Sumber : Pengolahan data

4.8.12 Internal Rate of Return

Internal Rate of Return merupakan indikator tingkat efisiensi dari

suatu investasi. Suatu proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju

pengembaliannya (rate of return) lebih besar daripada laju pengembalian

jika melakukan investasi di tempat lain (misalnya: bunga deposito bank,

reksadana, dan lain-lain). IRR digunakan dalam menentukan apakah

investasi dilaksanakan atau tidak, untuk itu digunakan acuan bahwa investasi

yang dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum Acceptable Rate of Return

111
(MARR). MARR adalah laju pengembalian minimum dari suatu investasi

yang dilakukan oleh investor. Jika diformulasikan seperti ini, apabila IRR >

MARR, maka investasi dapat dikatakan layak, begitupun sebaliknya.

Perhitungan IRR usaha Kripik Tahu Khas Pace Kibo dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 4.45 Perhitungan IRR


Inflow-Outflow P/F, 10%,n NPV 10% P/F,25%,n NPV25%
Rp (243.511.377)
1 1
Rp 243.511.377 Rp (243.511.377)
Rp 217.989.799
0.9091 0.8000
Rp 239.788.779 Rp 191.831.023
Rp 200.958.975
0.8264 0.6400
Rp 243.160.360 Rp 155.622.631
Rp 182.051.030
0.7513 0.5120
Rp 242.309.921 Rp 124.062.679
Rp 161.476.883
0.6830 0.4096
Rp 236.418.305 Rp 96.836.938
Rp 139.436.861
0.6209 0.3277
Rp 224.564.458 Rp 73.589.773
Rp 658.402.170
JUMLAH JUMLAH
Rp 398.431.666
Sumber : Pengolahan data

IRR=i 1 +
( NPV1
NPV1 −NPV 2
× ( i2 −i1 ) )
Rp. 658.402.170
= 1 0% + × ( 25 %−10 % )
Rp. 658.402.170 – Rp. 398.431.666

= 10% + (2,53 x 15%)

= 10% + (37,93%)

= 47,99%

112
Kesimpulan :

Karena, IRR > MARR = 47,99% > 12%  LAYAK

113

Anda mungkin juga menyukai