PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kabupaten Flores Timur secara geografis sangat strategis baik dari segi transportasi darat,
Udara dan laut, saat ini masih terus berjuang menghadapi tantangan yang berasal dari berbagai
penyakit infeksi baik yang klasik (malaria, diare, rabies), maupun yang baru berkembang seperti flu
burung pada manusia dan yang sedang terjadi sekarang yaitu Pandemi Covid-19.
1
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tersedianya Data cakupan prongram bidang P2P Tahun 2022
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengevaluasi cakupan program Pencegahan dan Pengendalian penyakit tidak
menular dan Kesehatan jiwa tahun 2022
b. Untuk mengevaluasi cakupan program Pencegahan dan Pengendalian penyakit
menular tahun 2022
c. Untuk mengevaluasi cakupan program Surveilans dan Imunisasi tahun 2022
C. RUANG LINGKUP
Data cakupan bidang P2P ini terdiri dari cakupan program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tidak Menular dan Kesehatan jiwa, Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan
Program Surveilans dan Imunisasi, Tahun 2022 .
D. METODE
Data yang diolah dan dianalisis berasal dari laporan mingguan dan laporan bulanan yang dikirim dari
puskesmas, baik secara manual maupun melalui laporan elektronik, dan disajikan dalam bentuk
Grafik, table dan narasi.
Profil Cakupan Program Bidang Penceghan dan pengendalian Penyakit Tahun 2022 ini terdiri dari
3 (Tiga) bab yaitu :
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkan Profil Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit (P2P) Tahun 2022 dan sistematika penyajiannya.
Bab II : Situasi Cakupan Program Bidang P2P
Bab ini menguraikan tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang P2P
selama Tahun 2022 yang menggambarkan tingkat pencapaian program Seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan jiwa, Seksi Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular dan Seksi Surveilans dan Imunisasi.
Bab III : Penutup
2
BAB II
SITUASI CAKUPAN PROGRAM BIDANG P2P
Dari grafik Cakupan manual diatas menunjukan cakupan tertinggi pada puskesmas Boru (90,1%) dan terendah
puskesmas Sagu (19,2%)dan secara kabupaten 40,0% belum mencapai target
130,000
70,000
50,000
30,000
10,000
BORU ILE LATO LEWO DE- LEWO OKA NAGI WAIM WAIK- WAI- LITE SAGU LAM- WITI- ILE WAI- BAN- MENA KA- RI- Kab.
BURA LAGA MON LEMA ANA LIBAN WAD BUNG HI- BOLEN WERA IONA NGA LIKE TAE-
PAGO G AN A HAM G NG BANG
NG A
sasaran 8520 4397 4071 4469 2887 5308 8744 16687 5973 7210 6679 9737 6207 5422 6947 7977 15714 4693 7789 2827 5118 14737
6
Capa- 1508 126 98 33 43 600 295 975 213 574 79 222 8 1757 497 450 242 948 235 698 267 9868
ian
Persen 17.7 2.9 2.4 0.7 1.5 11.3 3.4 5.8 3.6 8 1.2 2.3 0.1 32.4 7.2 5.6 1.5 20.2 3 24.7 5.2 6.7
Bedasarkan grafik di atas Cakupan tertinggi berdasarkan laporan pada SI-PTM-ASIK yaitu puskesmas Kalike (24,7%) dan
terendah puskesmas Sagu (0,3%)dan secara kabupaten 6,7 % dan ini masih jauh dari target yang diharapkan.
3
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF BERDASARKAN ASIK DI
KABUPATEN FLORES TIMUR BULAN AGUSTUS S/D DESEMBER
TAHUN 2022
150,000
130,000
110,000
90,000
70,000
50,000 Target 100%
30,000
10,000
BOR ILE LATO LEW DE- LEW OKA NAGI WAI WAIK WAI LITE SAGU LAM WITI ILE WAI BAN- MEN KA- RI- Kab.
U BURA OLAG MON OLE MAN LIBA WAD BUN HI- BOLE WER IONA ANG LIKE TAE-
A PAG MA A NG AN GA HAM NG ANG A BAN
ONG A G
sa 8520 4397 4071 4469 2887 5308 8744 1668 5973 7210 6679 9737 6207 5422 6947 7977 1571 4693 7789 2827 5118 1473
sa 7 4 76
ra
n
C 4113 344 177 19 9 851 1075 185 199 567 283 467 100 2263 69 187 67 179 1460 488 61 1316
a 3
p
ai
a
n
P 48.3 7.8 4.3 0.4 0.3 16 12.3 1.1 3.3 7.9 4.2 4.8 1.6 41.7 1 2.3 0.4 3.8 18.7 17.3 1.2 8.9
er
se
n
Grafik di atas menunjukan Cakupan ASIK tertinggi pada puskesmas Boru (48,3%) dan terendah puskesmas Demon
Pagong (0,3%) dan secara kabupaten 8,9% dan belum mencapai target yang ditetapkan.
System pelaporan pada program penyakit menular mengalami perubahan dari pelaporan manual ke pelaporan
elektronik yaitu SI_PTM yang didalam pelaksanaan pada tahun 2022 diinput pelaporannnya muali dari bulan januari
sampai dengan bulan Juli sedangkan pada bulan Agustus sampai dengan Desembersecara nasional pelappran diinput
melaui Aplikasi ASIK.
Berdasarkan perbadingan cakupan manual dan elektronik menunjukan bahwa belum konsisten dan disiplin dalam
pelaporan antara laporan manual dan elektronik sehingga sangat memepengaruhi cakupan dan secara nasional
terbaca cakupan pelayanan usia produktif di kabupaten Flores Timur masih sangat rendah yaitu 6,7%, pada SI-PTM dan
pada ASIK 8,9% dan hal masih jauh dari target 100%.
4
b. Cakupan Pelayanan Penderita Hipertensi
Pelayanan penderita hipertensi merupakan salah satu Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang
harus dipenuhi dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Gambaran capaian pelayanan
penderita hipertensi dapat dilihat pada grafik berikut:
CAKUPAN PELAYANAN PENDERITA HIPERTENSI
DI KABUPATEN FLORES TIMUR TAHUN 2022
55,000
35,000
25,000
15,000
5,000
BORU ILE LATO LEWO DE- LEWO OKA NAGI WAIM WAIK- WAI- LITE SAGU LAM- WITI- ILE WAI- BAN- MENA KA- RI- Kab.
BURA LAGA MON LEMA ANA LIBAN WAD BUNG HI- BOLEN WERA IONA NGA LIKE TAE-
PAGO G AN A HAM G NG BANG
NG A
sa 3146 1597 1349 1480 1052 2065 2897 5527 2460 3137 2952 2919 2534 2698 3741 3757 6498 2168 3492 1462 2392 59323
sa
ra
n
C 1205 251 99 307 116 483 1890 573 54 127 426 179 221 607 416 586 338 340 917 525 427 10087
a
p
ai
a
n
P 38.30 15.71 7.338 20.74 11.02 23.38 65.23 10.36 2.195 4.048 14.43 6.132 8.721 22.49 11.12 15.59 5.201 15.68 26.26 35.90 17.85 17.00
er 26064 69693 76945 32432 66159 98305 99033 72878 12195 45393 08943 23706 38910 81467 00213 75512 60049 26568 00229 97127 11705 35230
se 84424 17470 88584 43243 69581 08474 48291 59598 12195 68823 08943 74888 81294 75389 84656 37689 24592 26568 09507 22298 68561 85481
n 7 3 1 2 8 6 3 3 1 7 1 7 4 2 5 6 2 3 4 2 9 2
Grafik di atas menunjukan Cakupan tertinggi pada puskesmas Oka (65,2%) dan terendah Puskesmas Waimana (2,2%)
dan secara kabupaten 17,0 % dari target 100%
Grafik diatas menunjukan Cakupan tertinggi (100%) dan melebihi target estimasi adalah puskesmas Lite, Kalike,
Boru,lewolaga, Lewolema, Baniona dan puskesmas menanga sedangkan capaian terendah Puskesmas Waimana {9,2%}
dan secara kabupaten 77,9% dari target 100%
5
d. Pelayanan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
Gambarancakupan deteksi dini kanker leher Rahim dapat dilihat pada grafik berikut :
32,500
27,500
22,500
Target 80%
17,500
12,500
7,500
2,500
BORU ILE- LATO LEWO DE- LEWO OKA NAGI WAIM WAIK- WAI- LITE SAGU LAM- WITI- ILE WAI- BAN- MENA KA- RI- KAB.
BURA LAGA MON LEMA ANA LIBAN WAD BUNG HAM BOLEN WERA IONA NGA LIKE TAE-
PAGO G AN A A G NG BANG
NG
SASARA 1838 1092 774 957 730 1084 2970 3456 1739 1126 1761 1674 1159 1129 1574 1481 2888 1246 2098 721 920 32417
N
capaian 292 47 42 62 42 74 230 91 152 22 202 30 97 123 138 125 222 105 67 34 104 2301
Persen 15.9 4.3 5.4 6.5 5.8 6.8 7.7 2.6 8.7 2 11.5 1.8 8.4 10.9 8.8 8.4 7.7 8.4 3.2 4.7 11.3 7.1
Grafik di atas menunjukan Cakupan tertinggi pada puskesmas Boru(15,9%) dan terendah Puskesmas Lite (1,8%) dan
secara kabupaten 7,1% dari target 80%
Dari hasi pemeriksaan IVA tahun 2022 ditemukan sebanyak 7 orang positif IVA (Lesi pra kanker) dan sudah dilakukan
Kryoterapi dan rujukan.
32,500
27,500
Target 80%
22,500
17,500
12,500
7,500
2,500
BORU ILE- LATO LEWO DE- LEWO OKA NAGI WAIM WAIK- WAI- LITE SAGU LAM- WITI- ILE WAI- BAN- MENA KA- RI- KAB.
BURA LAGA MON LEMA ANA LIBAN WAD BUNG HAM BOLEN WERA IONA NGA LIKE TAE-
PAGO G AN A A G NG BANG
NG
SASARA 1838 1092 774 957 730 1084 2970 3456 1739 1126 1761 1674 1159 1129 1574 1481 2888 1246 2098 721 920 32417
N
capaian 292 55 60 62 42 74 230 95 278 22 202 188 97 123 138 125 222 105 67 34 198 2709
Persen 15.9 5 7.8 6.5 5.8 6.8 7.7 2.7 16 2 11.5 11.2 8.4 10.9 8.8 8.4 7.7 8.4 3.2 4.7 21.5 8.4
Grafik di atas menunjukan Cakupan tertinggi pada puskesmas Ritaebang(21,5%) dan terendah Puskesmas Nagi (2,7%)
dan secara kabupaten 8,4% dari target 80%
Dari hasil deteksi dini kanker payu dara pada tahun 2022 ditemukan 7 orang dengan Tumor/benjolan payu dara dan 1
orang suspect kanker payu dara
f. Pelayanan kesehatan kepada Orang Dengan gangguan Jiwa Berat ( Psikotik akut dan
Skizofrenia)
Pelayanan kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat merupakan salah satu Standar
Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dipenuhi dalam pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Gambaran capaian pelayanan Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat dapat dilihat pada grafik
berikut:
6
CAKUPAN PELAYANAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA BERAT(PSIKOTIK
AKUT DAN SKIZOFRENIA)
DI KABUPATEN FLORES TIMUR TAHUN 2022
650
550
450
Target 100%
350
250
150
50
BOR ILE- LATO LEW DE- LEW OKA NAGI WAI WAIK WAI LITE SAGU LAM WITI ILE WAI BAN- MEN KA- RI- KAB
U BURA OLAG MON OLE MAN LIBA WAD BUN HAM BOLE WER IONA ANG LIKE TAE-
A PAG MA A NG AN GA A NG ANG A BAN
ONG G
sasara 12 6 5 6 4 8 11 22 10 12 12 12 10 11 15 15 26 9 14 6 9 235
n
Capa- 36 20 11 35 17 21 14 13 27 25 27 16 28 42 30 11 46 8 19 28 24 498
ian
% 300 333 220 583 425 263 127 59 270 208 225 133 280 382 200 73 177 89 136 467 267 212
Grafik di atas menunjukan Cakupan pelayanan ODGJ berat hampir semua puskesmas sudah memberikan pelayanan
kepada ODGJ dan melebihi target pelayanan, namun masih terdapat 3 puskesmas yang belum mencapat target yaitu
puskesmas Nagi (59%), puskesmas Ileboleng 73% dan Puskesmas Baniona 89%
Data ini menunjukan bahwa dikabupaten Flores Timur banyak kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat dan
membutuhkan pendekatan pelayanan secara komperhensif dengan melibatkan lintas sector.
g. Skrining masalah kesehatan jiwa
Gambaran Pelayanan skrining masalah kesehatan jiwa dapat dilihat pada grafik berikut
5500
4500
3500
2500
1500
500
BOR ILE- LATO LEW DE- LEW OKA NAGI WAI WAIK WAI LITE SAGU LAM WITI ILE WAI BAN- MEN KA- RI- KAB
U BURA OLAG MON OLE MAN LIBA WAD BUN HAM BOLE WER IONA ANG LIKE TAE-
A PAG MA A NG AN GA A NG ANG A BAN
ONG G
Skrin 3 71 485 2 33 120 0 104 475 23 219 208 74 16 4 222 0 0 0 8 0 2067
g
SDQ
Skrin 93 78 2040 78 42 302 0 222 1 107 94 0 394 4 0 285 1 0 9 104 276 4130
g
SRQ
total 96 149 2525 80 75 422 0 326 476 130 313 208 468 20 4 507 1 0 9 112 276 6197
skrin
ig
Grafik di atas menunjukan Puskesmas yang belum melakukan skrining adalah puskesmas Oka dan Baniona
h. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Gambaran pelayanan orang dengan gangguan jiwa dapat dilihat pada grafik berikut:
450
350
Target 100%
250
150
50
BORU ILE- LATO LEWO DE- LEWO OKA NAGI WAIM WAIK- WAI- LITE SAGU LAM- WITI- ILE WAI- BAN- MENA KA- RI- KAB
BURA LAGA MON LEMA ANA LIBAN WAD BUNG HAM BOLEN WERA IONA NGA LIKE TAE-
PAGO G AN A A G NG BANG
NG
SASARA 37 27 11 34 17 23 11 18 30 25 30 16 29 46 20 36 44 22 18 29 28 551
N ODGJ
YG 27 27 11 34 17 23 11 18 29 25 30 14 29 46 8 33 32 22 7 29 28 500
MEN-
DAPAT
PELAYA
NAN
% 72.97 100 100 100 100 100 100 100 96.66 100 100 87.5 100 100 40 91.66 72.72 100 38.88 100 100 90.74
29729 66666 66666 72727 88888 41016
72973 66666 66666 27272 88888 33393
7 7 7 9 8
7
Grafik di atas menunjukan sebanyak 14 puskesmas yang sudah melakukan pelayanan kepada semua
sasaran Orang dengan Gangguan Jiwa (100%) sedangkan puskesmas yang cakupan pelayanan terendah
adalah Puskesmas Menanga(39%) dan secara kabupaten cakupan mencapai 90% dari target 100%
Cakupan pelayanan ODGJ hampir semua puskesmas sudah memberikan pelayanan kepada semua sasaran
ODGJ, namun ada beberapa puskesmas yang belum memberikan pelayanan kepada semua ODGJ
sehingga berpengaruh pada capaian program.
i. Orang dengan Gangguan Jiwa Yang Dipasung
Semua Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) itu dapat disembuhkan. Penyelesaiannya bukan
dipasung, tetapi harus dibawa ke rumah sakit jiwa, keberadaan kasus pasung membuktikan
masyarakat tidak memahami sepenuhnya kasus ODGJ yang terjadi di sekitar mereka. Sebab itu,
perlu sinergi semua pihak baik Pemerintah Daerah (Pemda), instansi terkait hingga masyarakat
untuk dapat memberikan edukasi.
Gambaran kasus ODGJ yang dipasung dapat dilihat pada grafik berikut:
GRAFIK ODGJ YANG DIPASUNG DI KABUPATEN FLORES TIMUR
TAHUN 2022
jumlah
14
3
2 2
1 1 1 1 1 1 1
ILE BURA LATO LEWOLEMA WAIMANA WAIKLIBANG WITIHAMA ILE BOLENG WAIWERANG KALIKE RITAEBANG TOTAL
Grafik di atas menunjukan ODGJ yang di pasung terdapat di 10 puskesmas dan terbanyak di Puskesmas
Witihama sebanyak 3 orang dan secara kabupaten sebanyak 14 orang.
Grafik diatas menunjukan penemuan kasus TBC tertinggi di Puskesmas Lato (66,7%) dan terendah
di Puskesmas Lewolaga (8,3%), dan secara kabupaten cakupan sebesar 27,9% dari target 100%
8
Trend Penemuan kasus TBC (Treatment Coverage) 5 Tahun Terakhir
253
231 232
184
176
275
225
175
125
75
Target 11%
25
Ban- Boru D.- Ile- Ile- Ka- Lam Lato Lewo Lewo Lite Men Oka Nagi Ri- Sagu Waik Wai Wai Wai Witi Flo-
iona Pago bole bura like bung laga lema anga tae- liban man wada wera ham tim
ng ng a bang g a n ng a
Jlh 7 16 5 12 7 5 11 6 3 6 12 15 8 35 17 12 10 9 12 22 23 253
Ka
su
s
TB
Ka 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 2 2 0 0 1 1 0 11
su
s
An
ak
% 14.2 0 0 0 0 0 0 16.6 0 0 0 6.66 12.5 2.85 11.7 16.6 0 0 8.33 4.54 0 4.34
857 666 666 714 647 666 333 545 782
142 666 666 285 058 666 333 454 608
857 666 666 714 823 666 333 545 695
143 667 667 286 529 667 333 455 652
Grafik diatas menunjukan masih ditemukan kasus TBC pada anak dan tertinggi pada puskesmas sagu dan
Lato masing-masing 16,7%, sedangkan beberapa puskesmas tidak ditemukan kasus TBC pada anak dan
secara kabupaten sebesar 4,3% lebih rendah dari target 11%
9
GRAFIK TREND PENEMUAN KASUS TBC ANAK (<15 TAHUN)
DI KABUPATEN FLORES TIMUR
TAHUN 2019-2022
12
11
275000
225000
175000
125000
75000
25000
Ban- Boru D.- Ile- Ile- Kalike Lam- Lato Lewol Lewol Lite Mena Oka Nagi. Ritae- Sagu Waik- Waim Wai- Wai- Witi- Flotim
iona Pagon bolen bura bunga aga ema nga bang libang ana wada weran hama
g g. n g
Pasie 7 16 5 12 7 5 11 6 3 6 12 15 8 35 17 12 10 9 12 22 23 253
n TB
baru
Jmlh. 10720 15761 5380 19225 8092 7495 13933 6200 7459 10429 14497 17494 19791 22930 12207 12856 15394 12291 14694 32575 19072 29849
Pen- 5
dudu
k
0/10 65.3 101.5 92.9 57.2 86.5 53.4 78.9 96.8 40.2 57.5 82.8 85.7 40.4 152.6 139.3 85.6 65 65.1 81.7 67.5 120.6 83.4
0.000
pddk
Grafik diatas menunjukan angka notifikasi kasus TBC (CNR) tertinggi pada puskesmas Nagi (152,6/100.000
penduduk) dan terendah pada puskesmas Lewolaga(40,2/100.000 penduduk) dan secara kabupaten
83,4/100.000 penduduk.
4) Angka keberhasilan pengobatan(Success Rate)
Gambaran angka keberhasilan pengobatan TBC dapat dilihat pada grafik berikut :
225
125
75
25
Ban- Boru D.- Ile- Ile- Ka- Lam- Lato Lewo Lewo Lite Men Oka Nagi. Ri- Sagu Waik Wai Wai Wai Witi- Flo-
iona Pago bole bura like bung laga lema anga tae- liban man wad wera ham tim
ng ng. a bang g a an ng a
∑ 4 14 4 9 3 4 7 3 2 5 10 11 14 21 17 6 6 6 15 18 12 191
Se
mb
uh
+P
en
go
ba
ta
n
Le
ng
ka
p
∑ 5 17 4 9 3 4 7 3 2 5 12 12 14 23 17 8 7 6 16 19 13 206
Ka
sus
Ke
sel
ur
uh
an
% 80 82.3 100 100 100 100 100 100 100 100 83.3 91.6 100 91.3 100 75 85.7 100 93.7 94.7 92.3 92.7
5294 3333 6666 0434 1428 5 3684 0769 1844
1176 3333 6666 7826 5714 2105 2307 6601
4706 3333 6667 087 2857 2632 6923 9418
10
Grafik diatas menunjukan sebanyak 10 puskesmas yang angka keberhasilan pengobatan 100%
sedangkan angka keberhasilan pengobatan paling rendah terdapat di Puskesmas Sagu(75,0%) dan secara
kabupaten sebesar 92,7% dari target 100%
1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
g
g
ga
an
a
a
g
g.
ga
a
ga
a
an
an
ra
am
an
m
n
an
i.
n
n
ru
gu
to
ka
n
te
ad
la
an
ik
o
ag
le
le
u
io
er
ti
ib
u
m
ag
o
La
Li
o
al
Sa
h
O
b
o
o
b
ae
o
en
w
an
kl
B
iti
Ile
ai
w
K
Fl
m
b
.P
ai
ai
ai
Le
it
W
Ile
W
B
Le
La
W
D
W
R
Grafik di atas menunjukan jumlah kasus TBC resisten obat terdapat di 3 puskesmas yaitu Puskesmas kalike,
Puskesmas Witihama dan Puskesmas Waiwerang dengan masing-masing 1 kasus sehingga secara
kabupaten terdapat 3 kasus TBC dengan resisten Obat (MDR)
Trend Kasus TBC Resisten Obat
2
2
11
Grafik di atas menunjukan sejak tahun 2019 ditemukan kasus TBC MDR dan selanjutnya setiap tahun
ditemukan kasus baru TB MDR. hal ini menggambarkan bahwa pasien yang putus obat maupun gagal
pengobatan berpotensi besar untuk menderita TBC MDR dan dapat menularkan ke orang lain dengan
kuman yang Resisten obat.
Grafik di atas menunjukan pasien TBC yang mengatahui status HIVnya tertinggi pada Puskesmas Boru
(87,5%) dan puskesmas yang tidak pernah melakukan pemeriksaan status HIV bagi penderita TBC adalah
Puskesmas Lite dan Puskesmas Waiwadan (0%) dan secara kabupaten cakupan sebesar 30,9% dari target
100%
Semua puskesmas belum melakukan test status HIV kepada semuai penderita TBC sehingga
mempengaruhi capaian program.
• Indikator ini akan optimal apabila pasien TB mengetahui status HIV ≤15 hari terhitung dari pasien
memulai pengobatan.
• Angka ini menggambarkan kemampuan program TB dan HIV dalam menemukan pasien TB HIV
sedini mungkin. Angka yang tinggi menunjukan bahwa kolaborasi TB HIV sudah berjalan dengan
baik, klinik layanan TB sudah mampu melakukan tes HIV dan sistem rujukan antar TB dan HIV
sudah berjalan baik.
12
Angka yang rendah menunjukan bahwa cakupan tes HIV pada pasien TB masih rendah dan
terlambatnya penemuan kasus HIV pada TB.
Grafik di atas menunjukan cakupan investigasi kontak terbanyak pada puskesmas Ilebura (47,9%) dan
terdapat 11 puskesmas yang tidak melakukan investigasi kontak (0%) yakni Puskesmas Boru, Puskesmas
Demonpagong, Puskesmas Lambunga, Puskesmas Lewolaga, Puskesmas Lite, Puskesmas Menaga,
Puskesmas Oka, Puskesmas Ritaebang, Puskesmas Waiklibang,Puskesmas Waimana dan Puskesmas
Witihama, dan secara kabupaten cakupan investigas kotak sebesar 6%
9500
8500
7500 Target 100%
6500
5500
4500
3500
2500
1500
500
Ban- Boru D.- Ile- Ile- Ka- Lam- Lato Lewo Lewo Lite Men Oka Nagi Ri- Sagu Waik- Wai Wai- Wai- Witi- Flo-
iona Pago bole bura like bung laga lema anga tae- liban mana wada wera hama tim
ng ng a bang g n ng
sasara 130 490 130 490 230 270 400 90 360 230 400 450 580 900 540 360 360 450 670 1170 360 9060
n
Capa- 73 173 9 72 62 195 266 69 22 29 58 58 47 139 327 37 77 62 102 202 109 2188
ian
% 56.2 35.3 6.9 14.5 27 71.9 66.5 76.7 6.1 12.6 14.5 12.9 8.1 15.3 60.6 10 21.4 13.6 15.2 17.3 30.3 24.1
Grafik di atas menunjukan cakupan pelayanan orang terduga TBC tertinggi pada Puskesmas Lato (76,7%)
dan terendah pada Puskesmas Lewolaga (6,1%) dan secara kabupaten 24,1% dari target 100%
13
b. Program pencegahan dan pengendalian Malaria
Eliminasi Malaria adalah upaya pemutusan rantai penularan Malaria setempat pada
manusia di wilayah tertentu secara berkesinambungan guna menekan angka penyakit
serendah mungkin agar tidak menjadi masalah kesehatan.
1) Kejadian Malaria per 1000 penduduk (API)
Annual Parasite Incidence (API) adalah indikator yang digunakan untuk menentukan
trend morbiditas malaria dan menentukan endemisitas suatu daerah (masih terjadi
penularan malaria). API adalah jumlah kasus positif malaria per seribu penduduk
pada satu tahun.
Gambaran kejadian malaria per 1000 penduduk (API) dapat dilihat pada grafik
berikut:
14
GRAFIK TREND KASUS MALARIA PER BULAN
DI KABUPATEN FLORES TIMUR
TAHUN 2022
Jumlah kasus
38
33
21
21 26
19
12
7
4
3
5
2
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Gambaran pemeriksaan sediaan darah malaria (ABER) dapat dilihat pada grafik berikut:
225,000
target 40%
175,000
125,000
75,000
25,000
Boru Ile Lewol Oka Waim Waik- Lewol Wai- Lite Sagu Lam- Witi- Ile Wai- Ban- Mena Ritae- De- Lato Kalike Nagi KAB
Bura aga ana libang ema wada bunga hama Bolen weran iona nga bang mong
n g g pagon
g
pen 15753 7420 6724 15835 9818 12248 8631 13707 14280 10300 12463 14916 15247 27286 10449 14420 9091 5380 5642 5057 22930 25759
dud 7
udk
ca- 11625 423 2679 1901 1298 709 2820 2431 2015 242 7240 1230 941 2995 4129 4855 2076 1015 1558 1666 2128 55976
pa-
ian
% 73.8 5.7 39.8 12 13.2 5.8 32.7 17.7 14.1 2.3 58.1 8.2 6.2 11 39.5 33.7 22.8 18.9 27.6 32.9 9.3 21.7
Grafik di atas menunjukan cakupan ABER tertinggi dan mencapai target yaitu puskesmas Boru (75,8%)
puskesmas Lambunga (58,1%) dan terendah di puskesmas Sagu (2,3%) dan cakupan kabupaten sebesar
21,7% dari target 40%
15
Grafik API diatas menunjukan trend kejadian kasus malaria megalami penurunan mulai dari tahun 2014
dan sedikit meningkat pada tahun 2017 dan menurun kembali pada tahun 2018 sampai dengan tahun
2020, dan mulai meningkat kembali pada tahun 2021 dan 2022, sedangkan pada Grafik ABER menunjukn
bahwa terjadi fluktuatif pemeriksaan darah malaria mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2018,
sedangkan dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2022 mengalami peningkatan terus menerus namun
demikian belum mencapai target yang ditetapkan.
168
3 3 4 3 6
1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
G
N
G
G
N
A
G
A
A
A
G
A
O
N
A
N
A
G
A
N
M
G
M
G
N
E
G
U
U
A
O
I
A
D
B
A
E
K
G
N
LA
A
LE
LE
R
IO
G
R
A
A
B
U
T
T
A
LI
A
K
U
B
A
IM
O
E
LI
IH
LA
O
A
LI
B
O
O
IW
K
E
B
N
A
N
IW
B
IK
E
B
S
W
A
M
W
K
IT
A
A
E
IL
IT
A
B
W
A
M
W
LE
IL
LA
LE
W
W
M
R
W
E
D
Data kasus positif baik indigenous maupun inport dapat di rincikan sebagai berikut :
Puskesmas Lambunga : 6 kasus (import )
Puskesmas Boru : 168 ( 2 kasus import dan 166 kasus Indigenous ) Puskesmas Lite :
1 Kasus ( Indigenous )
Puskesmas oka : 3 kasus ( 1 kasus impor, 2 kasus Indigenous )
Puskesmas Waiklibang : 1 kasus ( Impor)
16
Puskesmas Ilebura : 4 kasus ( Indigenous )
Puskesmas Sagu : 3 Kasus ( Impor )
Puskesmas Waiwerang : 3 kasus ( Impor)
Puskemas Nagi : 1 kasu (impor)
Kasus Positip ini ditemukan di Puskesmas,RSUD, dan Klinik Swasta.
Dari data kasus ini menunjukan bahwa masih banyak di temukan kasus indigenous di
bebarapa wilayah puskesmas dan tertinggi di puskesmas Boru. Salah satu syarat untuk
mencapai target eliminasi malaria di Flores timur tahun 2025 adalah tidak ditemukan lagi
kasus indigenous selam 3 tahun berturut-turut, untuk itu perlu meningkatkan deteksi dini
melalui pemeriksaan darah malaria baik masal maupun melalui pemeriksaan kontak untuk
menekan dan mengendalikan kasus malaria indigenous di Flores timur.
f. Ketepatan dan kelengkapan laporan Sistem Informasi Malaria (SISMAL)
Gambaran ketepatan dan kelengkapan laporan SISMAL dapat dilihat pada grafik berikut:
KE- 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
LEN
GKA
PAN
KETE 83.3 100 83.3 100 91.7 83.3 91.7 91.7 100 91.7 91.7 91.7 83.3 83.3 100 100 100 91.7 91.7 100 100 91.4
PAT
AN
Grafik di atas menunjukan semua puskesmas sudah lengkap dalam pengiriman laporan (100%) namun dari
segi ketepatan pelaporan hanya 8 (delapan) puskesmas yang tepat (100%) dalam pengiriman laporan yaitu
puskesmas Nagi, puskesmas Witihama, puskesmas Demonpagong, puskesmas Lewolaga, puskesmas Lite,
puskesmas lato, puskesmas Boru dan puskesmas lambunga. Sedangkan puskesmas yang paling rendah
dalam ketepan pelaporan adalah puskesmas Waiwerang, Puskesmas Sagu, puskesmas Lewolema,
puskesmas Oka dan Puskesmas Kalike dengan masing-masing 83,3%
g. Program Pencegahan dan Pengendalian HIV/AIDS
1) Pelayanan Kesehatan Orang Dengan RisikoTerinfeksiVirus yang Melemahkan Daya
Tahan Tubuh Manusia (Human Immunodeficiency Virus = HIV)
Setiap orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar meliputi Edukasi perilaku berisiko dan Skrining
merupakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dipenuhi.
17
IMS
4) Penjaja seks, yaitu seseorang yang melakukan hubungan seksual
dengan orang lain sebagai sumber penghidupan utama maupun
tambahan, dengan imbalan tertentu berupa uang, barang atau jasa
5) Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL), yaitu lelaki yang
pernah berhubungan seks dengan lelaki lainnya, sekali, sesekali
atau secara teratur apapun orientasi seksnya (heteroseksual,
homoseksual atau biseksual)
6) Transgender/Waria, yaitu orang yang memiliki identitas gender atau
ekspresi gender yang berbeda dengan jenis kelamin atau seksnya
yang ditunjuk saat lahir, kadang disebut juga transeksual.
7) Pengguna napza suntik (penasun), yaitu orang yang terbukti
memiliki riwayat menggunakan narkotika dan atau zat adiktif suntik
lainnya.
8) Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), yaitu orang yang dalam
pembinaan pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM dan
telah mendapatkan vonis tetap
Gambaran cakupan Pelayanan Kesehatan Orang Dengan RisikoTerinfeksi Virus yang
Melemahkan Daya Tahan Tubuh Manusia (Human Immunodeficiency Virus = HIV) dapat
dilihat pada grafik berikut :
6500
5500
4500
3500
2500
Target 100%
1500
500
BOR ILE LAT LEW DE- LEW OKA NAG WAI WAI WAI SAG LITE WITI LAM ILE WAI BAN- MEN KE- RI- KAB.
U BUR O OLA MO OLE I MA KLIB WA U HA BUN BOLE WER ION ANG LIKE TAE
A GA N MA NA ANG DAN MA GA NG ANG A A BAN
PAG G
ONG
S 361 172 143 181 121 229 510 750 263 356 431 284 289 397 288 425 783 222 339 124 263 6931
A
S
A
R
A
N
P 323 123 112 141 95 191 389 592 187 283 324 243 231 310 221 325 427 197 327 98 210 5349
E
R
I
K
S
A
% 89.4 71.5 78.3 77.9 78.5 83.4 76.2 78.9 71.1 79.4 75.1 85.5 79.9 78.0 76.7 76.4 78.5 88.7 96.4 79.0 79.8 77.1
7368 1162 2167 0055 1239 0611 7450 3333 0266 9438 7401 6338 3079 8564 3611 7058 3873 6017 3225 4790 7501
4210 7906 8321 2486 6694 3537 9803 3333 1596 2022 3921 0281 5847 2317 1111 8235 8738 6991 8064 8745 0820
5263 9768 6783 1879 2149 1179 9216 3333 9582 4719 1137 6901 7509 3804 1111 2941 7388 1504 5161 2472 9494
Grafik di atas menunjukan cakupan pelayanan orang berisiko terinfeksi HIV tertinggi di Puskesmas
Menanga(86,5%) dan terendah pada puskesmas Waimana (71,1%) dan secara kabupaten sebesar 77,2%
dari target 100%.
2) Penemuan Kasus Baru HIV/AIDS
Gambaran penemuan kasus baru HIV/AIDS dapat dilihat pada grafik berikut:
18
GRAFIK PENEMUAN KASUS BARU HIV/AIDS
DI KABUPATEN FLORES TIMUR TAHUN 2022
KASUS
35
4 5 4 4
3 3 2 2 2
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
G
N
G
G
A
N
A
A
G
A
G
A
N
N
G
A
M
M
G
N
L
N
U
N U
I
A
W O
R
G
N
A
D
M E
LA
TA
G
N
A
LE
LE
A
IO
R
ER
U
O AG
T
T
A
K
LI
A
U
A
EB
IM
A
LA
LA LI
IH
LI
O
O
O
EB
TO
O
IW
P
A
N
B
N
EN
IW
B
S
A
W
IK
IT
EB
A
K
A
IL
A
IT
W
B
A
LE
LE
W
IL
R
EM
W
D
Grafik diatas menunjukan penemuan kasus HIV/AIDS terbanyak pada Puskesmas Lewolema(5 kasus) dan
sebanyak 6 puskesmas tidak ditemukan kasus.
3) Kasus HIV/AIDS Menurut Pekerjaan
Gambaran kasus baru HIV/AIDS menurut pekerjaan dapat dilihat pada grafik berikut:
GRAFIK KASUS BARU HIV/AIDS MENURUT PEKERJAAN DI KABUPATEN FLORES
TIMUR TAHUN 2022
JUMLAH
35
16
7
6
3
2
1
Grafik diatas menunjukan kasus baru HIV/AIDS menurut pekerjaan terbanyak pada petani (16 kasus) dan
terendah pada yang belum bekerja (1 kasus)
42
38
35 35
33 32
32
27
25
23
19
14
10
8 8
2 2 3
1 1 1
1997 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
5) Kasus Kumulatif
19
GRAFIK KASUS KUMULATIF HIV/AIDS
DI KABUPATEN FLORES TIMUR
TAHUN 1997-2022
jlh kasus kumulatif
438
403
380
345
313
266
241
208
181
139
101
69
50
26 36
7 10 18
1 3 4 6
1997 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
LAKI-LAKI PEREMPUAN
208
152
136
122
104 108
80
51 57 60
46
23 17
V
S
V
I
AT
D
HI
DU
AR
AR
AI
LU
n
HI
ON
aa
KE
ad
K
er
JU
eb
RU
ik
hu
ta
i ke
k .D
Td
n
si e
Pa
20
GRAFIL KASUS HIV/AIDS ON ARV DI KABUPATEN FLORES
TIMUR
TAHUN 2022
188
40
9 9 10 9 17 13 14
4 4 5 5 5 1 7 4 8 5 6 7 6
W NG
BO G
G
A
A
BA AN
EN G
E A
BU A
A
A
O A
TA IKE
I
IL RU
PA O
W U
KA
TO E
L
W AG
M
LA HAM
G
G
N
N
AN
AI NG
N
M AN
N
LE BUR
T
TA
N LAT
AG
O
AD
LI
LA
N
IL R A
W IMA
IO
O
LE
R I AL
BO
LE
N
G
IB
A
EB
N
O
I
KL
E
IT
W
AI
AI
W
E
LE
W
O
W
M
DE
128
82
71
42
23 19 15 10 13 9 6 4 4 3 4 2 3
a
u
g
j
r
an
ta
g
er
ta
j
i
ar
re
ir
si
an
k
er
S
an
SK
T
n
ru
je
N
an
ek
as
li
p
IR
ay
ka
aj
o
ek
ag
o
et
P
So
O
P
n
Sw
el
er
el
Tu
B
ed
o
P
P
N
p
H
k
P
Td
u
s
Ek
el
B
116
27 29 37
25 25 23 15 19 20
9 13 7 10 13 14 7 9 10 10
H
O
R
T
G
G
A
A
A
D
R
U
T
RA
N
G
N
I
A
A
G
IR
A
U
T
A
G
A
A
M
LI
A
K
L
M
T
N
A
N
R
N
M
BA
M
D
R
O
TU
A
U
IT
G
LA
TI
B
A
LE
BA
E
LE
TE
U
N
A
G
T
TI
B
LU
M
N
A
O
B
N
IH
SE
O
A
A
G
O
BA
E
E
R
LE
U
T
A
R
R
A
N
W
IT
IT
IL
N
LO
LO
R
R
R
LU
A
A
JU
N
E
IL
.
T
LA
LO
LE
A
N
N
LA
B
IL
TA
K
N
N
A
U
O
S
O
E
K
A
O
W
S
D
D
T
W
A
21
pencatatan dan pelaporan(RR) yaitu :
1. Puskesmas Waiwadan
2. Puskesmas Waiwerang.
3. Puskesmas Menanga
4. Puskesmas Lewolema
5. Puskesmas Lato
6. Puskesmas nagi
7. Puskesmas Lite
8. Puskesmas Lambunga
9. Puskesmas Boru
3750
3250
2750
2250
1750
1250
750
250
BORU ILE LATO LEWO DE- LEWO OKA NAGI WAIM WAIK- WAI- SAGU LITE WITI- LAM- ILE WAI- BAN- MENA KELIKE RI- KAB.
BURA LAGA MON LEMA ANA LIBAN WAD HAM BUNG BOLEN WERA IONA NGA TAE-
PAGO G AN A A G NG BANG
NG
SASAR 208 78 90 158 65 203 183 446 156 246 255 92 195 222 175 220 475 92 235 81 105 3980
AN
PERIKS 208 78 90 158 65 203 183 446 156 246 255 92 195 222 175 220 475 92 235 81 105 3980
A
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
POSI- 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
TIF
%2 0 0 1.111 0 0 0 0 0.224 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.050
11111 21524 25125
11111 66367 62814
1 71 07
Grafik di atas menunjukan semua puskesmas cakupan pelayanan skrining HIV pada populasi berisiko
sudah mencapai 100% dan dari hasi skrining ditemukan 2 (dua) hasil positif yang terdapat di Puskesmas
Nagi (0,22%) dan Puskesmas Lato (1,11%).
2) Pelayanan Skrining Hepatis B Pada Populasi Berisiko
Gambaran Pelayanan Skrining Hepatis B Pada Populasi Berisiko dapat dilihat pada
grafik berikut :
3750
3250
2750
2250
1750
1250
750
250
BOR ILE LAT LEW DE- LEW OKA NAG WAI WAI WAI SAG LITE WITI LAM ILE WAI BAN- MEN KE- RI- KAB
U BUR O OLA MO OLE I MA KLIB WA U HA BUN BOLE WER ION ANG LIKE TAE
A GA N MA NA ANG DAN MA GA NG ANG A A BAN
PAG G
ONG
S 208 78 90 158 65 203 183 446 156 246 255 92 195 222 175 220 475 92 235 81 105 3980
A
S
A
R
A
N
d 208 78 90 158 65 203 183 446 156 246 255 92 195 222 175 220 475 92 235 81 105 3980
i
p
e
r
i
k
s
a
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
p 6 0 2 5 3 1 9 14 7 11 8 3 2 9 4 6 11 3 10 5 9 128
o
s
i
t
i
22
f
% 2.88 0 2.22 3.16 4.61 0.49 4.91 3.13 4.48 4.47 3.13 3.26 1.02 4.05 2.28 2.72 2.31 3.26 4.25 6.17 8.57 3.21
2 4615 2222 4556 5384 2610 8032 9013 7179 1544 7254 0869 5641 4054 5714 7272 5789 0869 5319 2839 1428 6080
3846 2222 9620 6153 8374 7868 4529 4871 7154 9019 5652 0256 0540 2857 7272 4736 5652 1489 5061 5714 4020
1538 2222 2532 8462 3842 8525 148 7949 4716 6078 1739 4103 5405 1429 7273 8421 1739 3617 7284 2857 1005
4
Grafik di atas menunjukan semua puskesmas sudah 100% melakukan pelayanan skrining Hepatitis B pada
populasi berisiko, dan dari hasi skrining ditemukan hasil positif sebanyak 128 sasaran (3,9%) dari 3980
sasaaran. Dari data yang positif tertinggi pada puskesmas Ritaebang (8,6%) dan terendah pada Puskesmas
Lite (1,0%) dan sebanyak 1 puskesmas yaitu Puskesmas Ilebura tidak di temukan kasus (0%)
3) Pelayanan Skrining Syfilis Pada Populasi Berisiko
Gambaran pelayanan Skrining Syfilis Pada Populasi Berisiko dapat dilihat pada grafik
berikut :
3750
3250
2750
2250
1750
1250
750
250
BORU ILE LATO LEWO DE- LEWO OKA NAGI WAIM WAIK- WAI- SAGU LITE WITI- LAM- ILE WAI- BAN- MENA KELIKE RI- KAB
BURA LAGA MON LEMA ANA LIBAN WAD HAM BUNG BOLEN WERA IONA NGA TAE-
PAGO G AN A A G NG BANG
NG
SASAR 208 78 90 158 65 203 183 446 156 246 255 92 195 222 175 220 475 92 235 81 105 3980
AN
diperik 208 78 90 158 65 203 183 446 156 246 255 92 195 222 175 220 475 92 235 81 105 3980
sa
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
positif 6 0 2 0 2 3 0 13 4 0 0 0 0 0 5 0 0 0 14 5 0 54
%2 0 0 2.222 0 3.076 1.477 0 2.914 2.564 0 0 0 0 0 2.857 0 0 0 5.957 6.172 0 1.356
22222 92307 83251 79820 10256 14285 44680 83950 78391
22222 69230 23152 62780 41025 71428 85106 61728 95979
2 8 7 3 6 6 4 4 9
Grafik di atas menunjukan cakupan pelayanan skrining syphilis pada populasi berisiko semua puskesmas
mencapai 100% dar dari hasi skrining ditemukan sebanyak 54 sasaran positif (1,4%) dari total sasaran
sebanyak 3980. Dari data sasaran positif tertinggi pada Puskesmas Kalike (6,2%) dan terendah pada
puskesmas Lewolema(1,5%) sedangkan sebanyak 13 puskemas tidak ditemukan kasus (0%).
i. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diare
1. Angka penemuan kasus Diare
Diare merupakan salah satu penyakit potensial KLB yang harus dideteksi dan ditangani
lebih dini untuk mencegah terjadinya KLB.
Gambaran capaian penemuan kasus diare dapat dilihat pada grafik berikut :
K
A
S
U
S
C 37 16 63 129 86 49 49 161 24 123 77 315 75 4 110 86 179 89 233 78 164 2147
A
P
A
I
A
Grafik di atas menunjukan N
penemuan kasus diare tertinggi pada puskesmas lewolaga (65,2%) dan terendah
% 8.68 7.33 36.8 65.1 59.3 17.3 12.2 38.7 7.22 16.3 26.6 35.7 19.1 0.77 21.3 22.8 51.5 22.4 49.3 38.6 49.6 26.6
5446 9449 4210 5151 1034 7588 1945 0192 8915 3466 4359 9545 8158 0712 5922 7234 8501 1813 6440 1386 9696 3771
bahwa ada beberapa puskesmas yang kasus diarenya cukup tinggi melebihi target, hal ini menunjukan
bahwa pola perilaku hidup bersih dan sehat serta gerakan pemicuan STBM belum berdampak besar pada
23
penurunan angka kesakitan diare. Yang diharapkan dalam pencegahan dan pengendalian diare adalah
semakin sedikit orang yang menderita diare dan tidak menimbulkan kejadian KLB.
2. Penemuan Kasus Diare Pada Balita
Gambaran penemuan kasus Diare pada balita dapat dilihat pada grafik berikut :
5,500
4,500
3,500
2,500
1,500
500
BOR ILE LEW OKA WAI WAI LEW WAI LITE SAG LAM WITI ILE WAI BAN- MEN RITA DE- LAT ka- NAG KAB
U BUR OLA MA KLIB OLE WA U BUN HA BOLE WER ION ANG EBA POG O like I
A GA NA ANG MA DAN GA MA NG ANG A GA NG
P 276 142 276 260 215 270 183 258 254 225 244 334 337 571 188 307 214 94 99 131 489 5367
E
R
K
I
R
A
A
N
K
A
S
U
S
C 14 5 44 24 12 18 29 24 48 104 28 48 3 158 55 90 76 26 22 35 97 960
A
P
A
I
A
N
Grafik di atas menunjukan capaian penemuan kasus diare pada balita terbanyak di Puskesmas Sagu(46,2%)
% 5.07 3.52 15.9 9.23 5.58 6.66 15.8 9.30 18.8 46.2 11.4 14.3 0.89 27.6 29.2 29.3 35.5 27.6 22.2 26.7 19.8 17.8
2463 1126 4202 0769 1395 6666 4699 2325 9763 2222 7540 7125 0207 7075 5531 1596 1401 5957 2222 1755 3640 8708
7681 7605 8985 2307 3488 6666 4535 5813 7795 2222 9836 7485 7151 3064 9148 0912 8691 4468 2222 7251 0817 7758
dan terendah pada Puskesmas
1594 6338 Ileboleng(0,9%)
5072 6923 3721 6667 5191 9535 2756 2222 0656 0299 3353 7986 9362 0521 5888 0851 2222 9084 9959 5243
1
950
850
750
650
550
450
350
250
150
50
BORU ILE LEWO OKA WAIM WAIK- LEWO WAI- LITE SAGU LAM- WITI- ILE WAI- BAN- MENA RITA DE- LATO kalike NAGI Total :
BURA LAGA ANA LIBAN LEMA WAD BUNG HAM BOLEN WERA IONA NGGA EBAN POG
G AN A A G NG G
KASUS 14 5 44 24 12 18 29 24 48 104 28 48 3 158 55 90 76 26 22 35 97 960
zinc 14 5 44 24 12 18 29 24 48 104 28 48 3 158 55 90 76 26 22 35 97 960
persen- 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
tase
oralit 14 5 44 24 12 18 29 24 48 104 28 48 3 158 55 90 76 26 22 35 97 960
persen- 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
tase2
Grafik di atas menunjkan semua balita diare dilayani dengan zink dan rehidrasi oral (oralit)
24
4. Trend kasus Diare per bulan
GambaranTrend kasus diare per bulan dapat dilihat pada grafik berikut :
301 285
271
272
201
193
110 116
99 107 143
49
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Grafik di atas ,menunjukan kasus diare mulai meningkat pada Bula April dan mencapai puncak pada Bulan
Juni dan selanjutnya mengalami penurunan sampai dengan Bulan Desember. Dengan melihat data ini maka
antisipasi yang harus dilakukan baik penyuluhan maupun KIE sudah mulai dilakukan pada Bulan Januari
untuk mengantisipasi peningkatan kasus pada Bulan April.
2147
1531
1543
646
Grafik di atas menunjukan trend kasus diare pada 5 tahun terakhir mengalami fluktuatif dimana terjadi
penurunan pada tahun 2019, lalu meningkat sedikit pada tahun 2020, kemudian menurun pada tahun 2021
dan meningkat lagi pada tahun 2022.
25
j. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
1. Penemuan kasus Demam Berdarah Dengue(DBD)
Gambaran cakupan penemuan kasus Demam Berdarah Dengue(DBD) dapat dilihat
pada grafik berikut:
95
85
75
65
55
45
35
25
15
5
BORU ILE- LEWO LATO DE- OKA NAGI WAI LEWO WAIK WAI SAGU LITE LAM- WITI- ILE WAI BAN- MEN KA- RI- KAB
BURA LAGA PAG MAN LEMA LIBAN WAD BUNG HAM BOLE WERA IONA ANGA LIKE TAE-
A G AN A A NG NG BANG
CAKUPAN 3 0 0 0 0 5 15 2 4 10 2 0 0 3 2 8 10 0 0 1 0 65
Ditangani 3 0 0 0 0 5 15 2 4 10 2 0 0 3 2 8 10 0 0 1 0 65
% 100 0 0 0 0 100 100 100 100 100 100 0 0 100 100 100 100 0 0 100 0 100
Mening- 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
gal
CFR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Grafik diatas menunjukan kasus demam berdarah tertinggi pada puskesmas Nagi (15 kasus) dan terendah
pada puskesmas Kalike (1 kasus) dan semua kasus ditangani(100%), sedangkan sebanyak 9 puskesmas
yang tidak ditemukan kasus DBD. Dari jumlah kasus yang ada tidak ada kematian akibat DBD (CFR 0%)
2. Trend kasus DBD per bulan
Gambaran trend kasus DBD dapat dilihat pada Grafik berikut :
24
10
11
7
3 3
4 1 2
0
er
er
0
er
0
i
er
s
i
ar
et
ar
u
l
b
i
ei
b
ri
li
n
b
st
m
ru
em
ar
Ju
u
M
p
Ju
o
gu
te
n
ve
A
kt
M
b
Ja
es
Fe
p
A
o
Se
D
N
Grafik di atas menunjukan kasus DBD tertinggi (puncak kasus) pada bulan Januari, dan teredah pada bulan
April sedangkan pada bulan Agustus, November dan Desember tidak ditemukan Kasus DBD. Melihat dari
data trend kasus ini maka harus dilakukan promosi dan preventif pada bulan November dan Desember untuk
mencegah peningkatan kasus pada bulan Januari tahun 2023,
26
3. Trend kasus DBD 4 tahun terakhir
148
66
65
16
Grafik di atas menunjukan kasus meningkat di tahun 2020, dan menurun di tahun 2021, namun sedikit
meningkat kembali di tahun 2022
1750
1250
750
250
BOR ILE- LEW LATO DE- OKA NAGI WAI LEW WAIK WAI SAGU LITE LAM WITI ILE WAI BAN- MEN KA- RI- KAB
U BURA OLAG PAG MAN OLE LIBA WAD BUN HAM BOLE WER IONA ANG LIKE TAE-
A A MA NG AN GA A NG ANG A BAN
G
Ka- 182 23 112 24 175 245 346 58 80 78 75 28 20 127 120 83 72 16 1 77 79 2021
sus
meni 0 0 1 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5
nggal
CFR( 0 0 0.89 0 1.14 0 0 0 1.25 0 0 0 0 0 0 1.20 0 0 0 0 0 0.24
%) 2857 2857 4819 7402
1428 1428 2771 2761
5714 5714 0843 0094
3
Grafik di atas menunjukan kasus gigitan GHPR terbanyak di puskesmas Boru dengan 182 kasus, dan
terendah di Puskesmas Menanga sebanyak 1 kasus gigitan, dan dari kasus gigtan yang ada terdapat 5
orang meningga dengan Case fatality Rate(CFR) tertinggi pada puskesmas Lewolema (1,25%) dan terendah
pada Puskesmas Lewolaga(0,9%), dan secara kabupaten CFR sebesar 0,2%.
27
2. Trend kasus gigitan GHPR per bulan
GRAFIK TREND KASUS GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES
DI KABUPATEN FLORES TIMUR TAHUN 2022
250 251
223
211
174 171
172
155
144
114
99
57
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Grafik di atas menunjukan jumlah kasus gigitan terbanyak pada bulan November dan terendah pada Bulan
Januari
3. Pemakaian VAR
Gambaran pemakaian Vaksin Anti Rabies dapat dilihat pada grafik berikut:
2053
R
I
R
I
ET
AR
L
AR
BE
BE
L
BE
LI
EI
BE
N
TA
RI
ST
AR
JU
M
JU
U
EM
M
U
EM
O
AP
TO
BR
U
N
KT
M
VE
PT
AG
JA
ES
FE
O
SE
D
N
28
Gambaran cakupan pennyakit kusta dapat dilihat pada grafik berikut :
1. Angka penemuan Kasus baru Kusta (CDR)/100.000 penduduk
275000
225000
175000 Target 1/10.000 penduduk
125000
75000
25000
BOR ILE- LEW LAT DE- OKA NAG WAI LEW WAI WAI SAG LITE LAM WITI ILE WAI BAN- MEN KA- RI- KAB
U BUR OLA O PAG I MA OLE KLIB WA U BUN HA BOLE WER ION ANG LIKE TAE
A GA NA MA ANG DAN GA MA NG ANG A A BAN
G
K 3 1 1 1 2 10 16 7 3 3 6 1 0 5 9 7 9 2 10 9 4 109
a
s
u
s
J 1556 7905 7812 6188 5208 1876 2293 1217 1021 1552 1460 1254 1444 1335 1851 1859 3215 1072 1728 7236 1183 2935
u 7 0 0 4 9 7 9 1 7 1 6 2 8 8 3 9 90
m
l
a
h
p
e
n
d
u
d
u
k
29
3. Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From Treatment/RFT) PB
RFT PB (Release From Treatment) adalah Jumlah kasus baru PB dari periode
kohort satu tahun yang sama yang menyelesaikan pengobatan tepat
waktu (6 blister dalam 6-9 bulan).
Penderita kusta PB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari
penderita baru yang masuk dalam kohort yang sama 1 tahun sebelumnya.
Gambaran RFT Kusta PB dapat dilihat pada grafik berikut :
85
65
45
25
5
BO ILE LA LE DE LE OK W W NA BA W LIT ILE WI LA SA W ME KA RI- TO
RU BU TO W PO W A AIK AI GI NI AI E BO TI- MB GU AI NA LIK TA TA
RA OL G OL LIB MA ON WE LE HA UN W NG E EB L
AG EM AN NA A RA NG MA GA AD A AN
A A G NG AN G
K 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3
A
S
U
S
P
B
R 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3
F
T
Grafik di atas menunjukan
%0 0 0 0
semua
0 0
penderita
0 0 10 0
Kusta PB menyelesaikan
0 10 0 0 0 0 0
pengobatan
0 0 10 0 10
(100%)
0 0 0 0
95
85
75
65
55
45
35
25
15
5
BOR ILE LATO LEW DE- LEW OKA WAIK WAI NAGI BAN- WAI LITE ILE WITI LAM SAGU WAI MEN KA- RI- TO-
U BURA OLAG POG OLE LIBA MAN IONA WER BOLE HAM BUN WAD ANG LIKE TAE- TAL
A MA NG A ANG NG A GA AN A BAN
G
KA- 3 1 1 0 1 2 6 1 3 9 0 3 0 4 1 2 0 0 5 2 0 44
SUS
MB
RFT 3 1 1 0 1 2 6 1 3 9 0 3 0 4 1 2 0 0 4 2 0 43
% 100 100 100 0 100 100 100 100 100 100 0 100 0 100 100 100 0 0 80 100 0 97.7
2727
2727
2727
Grafik di atas menunjukan ada 1 pasien yang tidak RFT di puskesmas Menanga (80%) dan secara
kabupaten 97,7% dari target 100%
30
m. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Pneumonia
1. Cakupan penemuan penderita Pneumonia
Gambaran cakupan penemuan penyakit pneumonia pada balita dapat dilihat pada
grafik berikut :
grafik di atas juga menunjukan dari total 96 kasus pneumonia sebanyak 2 kasus yang meninggal
dengan CFR tertinggi Pada Puskesmas Waiwerang (100%) dan secara kabupaten CFR sebanyak
2,1%
Data ini menunjukan kejadian kasus pneumoni di kabupaten Flores timur semakin menurun namun
masih ditemukan kasus kematian akibat Pneumonia
2. Trend Kasus Pneumonia tahun 2022
Jumlah kasus
20
14 12
9
7
5 8 5 8
4 2
2
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Grafik di atas menunjukan trend kasus pneumonia dari bulan ke bulan kejadiannya secara fluktuatid dan
puncak kejadian kasus pneumonia pada bulan November dengan 20 kasus.
31
3. Trend Kasus Pneumonia 4 tahun Terakhir
Series 1
196
104
96
59
Grafik di atas menunjukan trend Kasus Pneumoni dalam 4 tahun terakhir mengalami penurunan namun
sedikit meningkat pada tahun 2022
n. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Filariasis
Tabel Kasus Filariasis Kronis Di Kabupaten Flores Timur Tahun 2022
1 LEWOLAGA 15
2 WAIWADAN 2
3 WAIKLIBANG 6
4 BORU 20
5 LAMBUNGA 2
TOTAL 45
Pada table di atas menunjukan kasus kronis Filariasis terbanyak pada puskesmas Boru (20 kasus), dan
terendah pada puskesmas Waiwadan dan Puskesmas Lambunga masing-masing 2 kasus, dan total kasus
sebanyak 45 kasus.
55000
45000
35000
25000
15000
5000
Boru Ile Lewol Oka Waim Waik- Lewol Wai- Lite Sagu Lam- Witi- Ile Wai- Ban- Mena Ri- De- Lato Kalike Nagi KAB
Bura aga ana libang ema wada bunga hama Bolen wera iona nga tae- mong
n g ng bang pagon
g
SASAR 2683 1359 1339 2561 2145 3006 1759 3193 2338 2319 2338 3297 3411 5723 2074 3325 1770 795 1060 1221 5487 53203
AN
YANG 2683 1359 1332 2561 2145 3006 1605 3157 2338 2123 2338 3233 3295 5518 1984 3325 1758 702 1060 1221 5412 52155
MINU
M
OBAT
% CA- 100 100 99.47 100 100 100 91.24 98.87 100 91.54 100 98.05 96.59 96.41 95.66 100 99.32 88.30 100 100 98.63 98.03
PAIAN 72218 50255 25336 80810 88413 92377 79626 05593 20338 18867 31328 01862
MINU 07318 82717 67397 69426 70943 60187 07024 05689 98305 92452 59486 67691
M 9 5 4 5 3 6 3 5 1 8 1 7
Obat
Grafik di atas menunjukan cakupan pelayanan POPM Kecacingan pada bulan April sebanyak 10 puskesmas
mencapai 100% sedangkan puskesmas yang capaiannya terendah adalah puskesmas Demonpagong(88%)
Cakupan pelayanan POPM Bulan Oktober dapat dilihat pada grafik berikut:
55000
45000
35000
25000
15000
5000
Boru Ile Lewol Oka Waim Waik- Lewol Wai- Lite Sagu Lam- Witi- Ile Wai- Ban- Mena Ri- De- Lato Kalike Nagi KAB
Bura aga ana libang ema wada bunga hama Bolen wera iona nga tae- mong
n g ng bang pagon
g
SASAR 2847 1385 1387 2432 1877 3374 1747 3125 2551 2289 2126 3278 3348 5723 1968 3192 1985 945 1189 1099 5771 53638
AN
YANG 2847 1385 1382 2432 1877 3374 1747 3125 2551 2289 2125 3278 3262 5522 1961 3028 1966 945 1189 1099 5729 53113
MINU
M
OBAT
% CA- 100 100 99.63 100 100 100 100 100 100 100 99.95 100 97.43 96.48 99.64 94.86 99.04 100 100 100 99.27 99.02
PAIAN 95097 29633 13022 78560 43089 21553 28211 22231 12163
MINU 33237 11382 70011 19570 43089 88471 58690 8489 01875
M Obat 2 9 9 2 4 2 2 5
Grafik di atas menunjukan cakupan pelayanan POPM Kecacingan pada bulan Oktober sebanyak 13
puskesmas mencapai 100% sedangkan puskesmas yang capaiannya terendah adalah puskesmas
Waiwerang (96,5%).
Target 90% M KM E
M AG U
M L U
TIM I
BU E
TA KA
M O O
ILE G
M ER N
M KM NG
A
M AI NG
PK WIT ANG
.FL KM GA
M AIW NA
EN A
PK MA
W GA
M M A
PK BO G
ES AG
UR
PK P LIT
M IK
PK AIK AG
PK N P O R
PK KM BUR
PK LEW LAT
M EN
M AM
PK PK NG
PK AIW DA
N
RI O
LA KAL
AB P AN
PK W MA
LE LA
PK P EBA
PK W IBA
OR N
ILE O
E
M
L
B
W S
OL
W A
M IH
M M
DE PK
P
O
M
M
LK
PK
TA
TO
Grafik di atas menunjukan semua puskesmas lengkap(100%) melaporkan laporan SKDR dari minggu
epidemiologi 1 sampai dengan minggu epidemiologi 52.
98 98 98 98 98
96 96 96 96 96 96 96 96 96
94 94 94 94 94 94 94
Target 85%
PK IKL LITE
BO U
M A U
PK PAG GI
OL E
L K W A KA
W KM O
M G
EN N
M KM NG
RA
M AN NG
M B A
ST G
M KM GA
A
LO ER A
TA PKM M W M O A
PK P EBA A
M O A
ILE NG
UR
W IK
PK AIW SAG
R
PK LAM ION
M P LAT
PK LEN
. F IW AN
PK PK A M
TA G
K M
PK LEW UNG
RE AN
M DA
PK PKM BU
ILE BO
LE KAL
DE P AN
RI LA
PK B IBA
IM
ON N
M O
AB A IM
H
M
ITI
P
W
A
M
W
M
K
PK
P
PK
M
PK
TO
Grafik di atas menunjukan puskesmas yang tepat melakukan pelaporan adalah puskesmas Witihama(100%)
sedangkan 20 puskesmas tidak melaporkan tepat waktu.
A23 23 3 20 26 13 30 7 23 25 16 48 53 40 8 15 1 17 33 20 39
L
E
R
T
R23 23 3 20alert
Grafik di atas menunjukan 26 13 30 7 23potensi
penyakit 25 16 48KLB
53 40terbanyak
8 15 1 17pada
33 20Puskesmas
39 Oka (53 alert) dan
E
S
terendah pada puskesms Lato (1 alert) dan semua alert yang muncul direspon <24 jam (100%)
P
O
N
<
2
4
J
a
m
%10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 1035
10 10 10 10 10 10 10 10 10
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
GRAFIK JENIS PENYAKIT YANG MENJADI ALERT DI
KABUPATEN FLORES TIMUR
TAHUN 2022
JUMLAH ALERT
415
41
13 10
Grafik di atas menunjukan jenis penyakit yang paling bayak menimbulkan alert adalah GHPR dan paling
rendah adalah suspect demam Tifoid.
4. Kejadian Luar Biasa
Analisis tahunan penyakit pontensial KLB diarahkan pada penghitungan indicator ,distribusi
kasus dan kematian. Diharapkan hasil analisis tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan
perencanaan bagi berbagai lintas program/lintas sektor terkait
Berdasarkan data yang dilaporkan melalui STP KLB pada tahun 2022 di Kabupaten Flores terjadi 6
kali KLB yakni KLB Rabies sebanyak 5 kali dan KLB Diare sebanyak 1 kali dan semuanya ditangani
< 24 jam.
36
Gambaran kasus Covid-19 di Kabupaten Flores timur sejak awal pandemic sampai dengan
Akhir Desember tahun 2022 dapat dilihat pada grafik berikut :
4250
3750
3250
2750
2250
1750
1250
750
250
Lar Tan Ile Le De Tite Ile- Wu Ad Ad Ad Ad Wo Ile Wit Klu Sol Sol Sol To-
an- jun Ma wol mo he bur lan on on on on tan Bol iha bag or or or tal
tuk g ndi em n na a ggi- ara ara ara ara ulu eng ma olit Bar Tim Se-
a Bu ri a Pag tan Tim Bar Ten ma at ur la-
nga on g ur at gah do tan
g
T 15 13 23 12 15 14 97 28 28 21 12 86 74 12 72 13 41 77 10 40
o 17 5 3 5 2 3 2 1 4 4 6 1 3 13
t
a
Grafik di atas menunjukan kasus covid-19 terbanyak di kecamatan Larantuka dan terendah di Kecamatan
l
Solor Barat danK total kasus sebanyak 4013 dengan Case Fatalith Rate sebesar 2,9% dan angka
a
kesembuhan sebesar
s 96,9%.
u
s
TREND KASUS COVID-19 DI KABUPATEN FLORES TIMUR
S 14 12 22 12 14 13 95 27 26 21 12 82 70 12 69 12 35 75 10 38
e 85 524 1MARET
2 9 2020
5 S/D
8 31
8 DESEMBER
0 1 2022
3 6 2 91
m
b 1533
u
h
M32 10 12 3 3 8 2 4 12 4 3 3 4 3 3 5 6 2 1 12
e 0
n 856 658
i
n
g 193
g 147 174
87 69 20 29 39 15 12 12 3 22 0 0 0 7 9 24 38 8
0 0 2 0 1 0a 8 17 10 20
l
r
r
r
r
et
et
0
21
22
ei
ei
ei
Se Juli
Se Juli
Se Juli
be
be
be
be
be
be
-2
M0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2
M
M
ar
ar
n-
n-
em
em
em
m
m
ar
M
Ja
Ja
ve
ve
ve
a
M
pt
pt
pt
No
No
No
s
i
h
Jumlah Kasus
D
i
Grafik di atas menunjukan puncak kasus covid-19 terjadi pada Bulan Juli tahun 2021 dan selanjutnya
r
a
mengalami penurunan yang sangat signifikan dan kembali mengalami penimngkatan pada Bulan Maret
w
Tahun 2022 dan kembali
a menurun pada bulan april dan kasus secara terus menerus melandai sampai Bulan
t
Desember Tahun 2022.
37
7. Penyebab Kematian
Gambaran 10 besar penyebab kematian di Kabupaten Flores timur dapat dilihat pada
diagram berikut :
GASTRITIS AKUT
PPOK 3% HIPERTENSI
GINJAL 3% 21%
5%
JANTUNG
7%
KANKER
7% GERIATRIC SYNDROM
17%
DIABETES MELLITUS
11%
ASTMA STROKE
13% 13%
Data pada diagram Pie di atas menunjukan 10 penyebab kematian disebabkan oleh Penyakit Tdak Menular
dan tertinggi pada Hipertensi(21%) dan terendah gastritis akut(3%)
38
DATA KEMATIAN DI KABUPATEN FLORES TIMUR TAHUN 2022
Data kematian berdasarkan Kecamatan dan Puskesmas dapat dilihat pada table
berikut :
JENIS KELAMIN
NO KECAMATAN PUSKESMAS TOTAL
L P
1 WULANGGITANG BORU 23 31 54
2 ILEBURA ILEBURA 5 4 9
3 LATO 4 3 7
TITEHENA
4 LEWOLAGA 25 24 49
5 DEMON PAGONG DEMON PAGONG 22 21 43
6 LEWOLEMA LEWOLEMA 17 24 41
7 OKA 53 56 109
LARANTUKA
8 NAGI 54 54 108
9 ILE MANDIRI WAIMANA 23 25 48
10 TANJUNG BUNGA WAIKLIBANG 15 9 24
11 ADONARA SAGU 44 46 90
12 ADONARA TENGAH LITE 13 24 37
13 ADONARA BARAT WAIWADAN 44 33 77
14 WOTAN ULUMADO BANIONA 18 27 45
15 KELUBAGOLIT LAMBUNGA 42 45 87
16 ADONARA TIMUR WAIWERANG 35 45 80
17 ILE BOLENG ILE BOLENG 48 47 95
18 WITIHAMA WITIHAMA 35 35 70
19 SOLOR TIMUR MENANGA 31 30 61
20 SOLOR SELATAN KALIKE 22 24 46
21 SOLOR BARAT RITAEBANG 31 40 71
TOTAL 604 647 1251
63.8
62.8
Grafik di atas menunjukan umur harapan hidup mengalami penurunan pada tahun 2022 hal ini karena
adanya peningkatan kasus kematian bayi.
b. Program Imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak
akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Tujuan penyelenggaraan imunisasi adalah menurunkan kesakitan, kecacatan dan kematian
akibat penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi(PD3I).
Dengan cakupan imunisasi yang tinggi akan terwujud pula kekebalan kelompok/herd immunity
yang memberikan perlindungan kepada semua orang di suatu lokasi termasuk orang yang tidak
mendapat imunisasi
Herd immunity/ kekebalan kelompok merupakan Situasi dimana sebagian besar masyarakat
terlindungi/kebal terhadap penyakit tertentu sehingga menimbulkan dampak tidak langsung
(indirect effect) yaitu turut terlindunginya kelompok masyarakat yang bukan merupakan sasaran
imunisasi dari penyakit yang bersangkutan.
Herd immunity dapat tercapai hanya dengan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata minimal
95%,
S 189 275 91 329 139 128 236 110 137 181 255 305 470 267 209 222 275 215 258 570 328 518
A 9
S
A
R
A
N
C 150 189 46 231 72 75 125 74 101 112 156 214 374 172 105 129 220 142 237 407 208 353
A 9
Grafik di atas menunjukan
P cakupan HB-0 semua puskesmas belum mencapai target.
A
Capaian tertinggi
I pada Puskesmas Waiwadan 91,9% sedangkan terendah adalah Puskesmas Ritaebang
A
yaitu 50,2% danN secara kabupaten 68,20% dari target 95%
% 79.3 68.7 50.5 70.2 51.7 58.5 52.9 67.2 73.7 61.8 61.1 70.1 79.5 64.4 50.2 58.1 80 66.0 91.8 71.4 63.4 68.2
650 272 494 127 985 937 661 727 226 784 764 639 744 194 392 081 465 604 035 146
2. 793
Cakupan
727 505 Imunisasi
659 611 5 BCG
016 272 277 530 705 344 680 756 344 081 116 651 087 341
650 272 494 574 510 949 727 372 386 882 262 851 554 497 081 279 162 719 463
794 727 506 468 791 153 273 263 74 353 295 064 307 608 081 07 791 298 415
Gambaran cakupan imnisasi BCG dapat dilihat pada grafik berikiut :
41
Gambaran cakupan imnisasi Polio 1 dapat dilihat pada grafik berikiut :
5500
4500Target 95%
3500
2500
1500
500
BA BO DE ILE ILE KA LA LAT LE LE LIT ME NA OK RI- SA WA WA WA WA WI KA
NI RU M BO BU LIK MB O W W E NA GI A TAE GU IK- IM IW IW TI- BU
ON ON LE RA E UN OL OL NG BA LIB AN AD ER HA PA
A PA NG GA AG EM A NG AN A AN AN MA TE
GO A A G G N
NG
S 18 27 91 32 13 12 23 11 13 18 25 30 47 26 20 22 27 21 25 57 32 51
A9 5 9 9 8 6 0 7 1 5 5 0 7 9 2 5 5 8 0 8 89
S
A
R
A
N
C17 20 40 23 78 87 13 74 11 13 22 22 38 19 11 17 24 16 24 39 21 38
A5 5 9 2 2 1 6 2 9 3 3 6 2 0 8 3 3 48
P
A
I
Grafik di atas menunjukan Cakupan Polio 1 tertinggi pada Puskesmas Waiwadan yaitu 103,1% sedangkan
A
N
terendah adalah Puskesmas Demon
%92. 74. 43. 72. 56. Pagong yaitu
67. 55. 67. 81. 40,0%
72. 88. 72. 82.dan
59 54 95 64 11 96 93 27 75 37 62 78 76 28 06 27
secara
72. 54. 79. 88 kabupaten sebesar 74,2% dari target
74. 96. 68. 64. 74.
41 12 94 93 2
95% 25 54 60 43 51 87 22 27 18 56 74 68
92 54 43 76 07 5 03 27 24 90 50 85 57 44 85 79
59 46 69 92 86 40 73 90
04 31 68 24
4. Cakupan25 Imunisasi
54 60 96 36 Polio
59 54 95 89 91
2 75 77 03 59 68 47 59 92
38 27 81 60 98 24 44 19 64 27
98 27
65 00 42 39
11 77 10 02
92 54 44 96 69 30 27 18 34 92 01 08 56 33 79 62 51 52 43
6 6 1 1 5 3 3 8
Gambaran cakupan imnisasi Polio 22 dapat
6 5 6
dilihat3
pada8 grafik
9 6 9
berikiut :
42
5. Cakupan Imunisasi Polio 3
Gambaran cakupan imnisasi Polio 3 dapat dilihat pada grafik berikiut :
43
7. Cakupan Imunisasi IPV
Gambaran cakupan imnisasi IPV dapat dilihat pada grafik berikiut :
44
9. Cakupan Imunisasi DPT/HB-Hib 2
Gambaran cakupan imnisasi DPT/HB-Hib 2 dapat dilihat pada grafik berikiut :
45
11. Cakupan Imunisasi Pneumokokus (PCV) 1
Gambaran cakupan imnisasi Pneumokokus (PCV) 1 dapat dilihat pada grafik berikiut :
5500
4500 Target 95%
3500
2500
1500
500
BAN BOR DE ILE ILE KA- LAM LAT LEW LEW LITE ME NAG OKA RI- SAG WAI WAI WAI WAI WITI KAB
ION U MO BOL BUR LIKE BUN O OLA OLE NAN I TAE U KLIB MA WA WER HA UP-
A N ENG A GA GA MA GA BAN ANG NA DAN ANG MA ATE
PAG G N
ON
G
S 185 269 90 322 136 124 232 108 134 177 250 299 462 262 205 217 269 210 253 558 321 508
A 3
S
A
R
A
N
C 12 21 0 0 10 7 0 19 10 35 37 15 51 2 14 1 1 12 0 42 22 311
A
Grafik di atas menunjukan
P cakupan Pneumokokus 1 tertinggi pada Puskesmas Lewolema yaitu 19,8%
A
sedangkan terendah
I adalah Puskesmas Demon Pagong, Puskesmas Ile Boleng, Puskesmas Lambunga dan
A
Puskesmas Waiwadan yaitu 0,00%, dan secara kabupaten sebesar 6,10% dari target 95%
N
%6.48 7.80 0 0 7.35 5.64 0 17.5 7.46 19.7 14.8 5.01 11.0 0.76 6.82 0.46 0.37 5.71 0 7.52 6.85 6.1
648 669 294 516 925 268 740 672 389 335 926 082 174 428 688 358
12. Cakupan
648 144 Imunisasi
117 129 Pneumokokus
925 656 112 (PCV)
240 2
610 877 829 949 721 571 172 255
648 981 647 032 925 716 994 802 389 862 268 308 189 428 043 451
Gambaran
649 413 cakupan
059 258 imnisasi
926 418Pneumokokus
35 676 61 595 (PCV) 2 dapat
293 755 591 571dilihat
011pada
713 grafik berikiut :
4 8 1
46
13. Cakupan Imunisasi Campak-Rubela (MR)
Gambaran cakupan imnisasi Campak-Rubela(MR) dapat dilihat pada grafik berikiut :
47
15. CAKUPAN IMUNISASI LANJUTAN BADUTA
1. Cakupan Imunisasi DPT/HB-Hib Lanjutan
Gambaran cakupan imunisasi DPT/HB-Hib Lanjutan Baduta dapat dilihat pada grafik
berikiut :
5500
4500 Target 90%
3500
2500
1500
500
BA BO DE ILE ILE KA LA LA LE LE LIT M NA OK RI SA W W W W WI KA
NI RU M BO BU LI M TO W W E EN GI A TA G AI AI AI AI TI BU
O O LE RA KE BU OL OL AN EB U KL M W W HA PA
NA N N N AG E GA AN IB AN AD ER M TE
PA G GA A M G AN A AN AN A N
G A G G
O
N
G
S18 26 90 32 13 12 23 10 13 17 25 29 46 26 20 21 26 21 25 55 32 50
A5 9 2 6 4 2 8 4 7 0 9 2 2 5 7 9 0 3 8 1 83
S
A
R
A
N
Grafik di atas menunjukan puskesmas yang sudah mencapai target Imunisasi Lanjutan MR yaitu
C11 13 47 23 94 77 81 69 92 69 15 14 41 22 83 59 18 10 19 55 12 32
Puskesmas Waiwerang A8 dan
1 Nagi.
2 1 7 9 6 1 6 1 7 5 55
P
Cakupan MR LanjutanBaduta tertinggi pada Puskesmas Waiwerang yaitu 99,8% sedangkan terendah
A
adalah Puskesams SaguI yaitu 27,1%, dan secara kabupaten sebesar 64,0% dari target 95%.
A
N
%63 48 52 72 69 62 34 63 68 38 60 49 90 86 40 27 67 50 75 99 38 64
.7 .6 .2 .0 .1 .0 .9 .8 .6 .9 .4 .1 .6 .2 .4 .1 .2 .4 .4 .8 .9
83 98 22 49 17 96 13 88 56 83 63 92 59 87 88 86 76 94 20 40
78 88 22 68 64 77 79 88 71 05 48
87 64 54 80 94 24 19 07 78 80
37 47 22 94 70 41 31 88 64 08 95 06 19 48 00 53 04 11 85 99
83 58 22 40 58 93 03 88 17 47 98 92 84 78 92 53 76 46 30 68
78 36 22 99 82 54 44 88 91 45 66 64 73 04 16 15 19 24 46 84
38 43 22 38 35 84 83 89 05 76 22 07 28 88 59 98 05 51 6 74
16. Cakupan Desa Universal Child Imunization (UCI)
Gambaran cakupan Desa Universal Child Imunization (UCI) dapat dilihat pada Tabel
berikiut :
No PUSKESMAS JUMLAH DESA JUMLAH DESA UCI %
1 BANIONA 12 12 100,00
2 BORU 11 7 63,64
3 DEMON PAGONG 7 5 71,43
4 ILE BOLENG 21 15 71,43
5 ILE BURA 7 3 42,86
6 KALIKE 7 3 42,86
7 LAMBUNGA 12 7 58,33
8 LATO 7 4 57,14
9 LEWOLAGA 7 6 85,71
10 LEWOLEMA 7 4 57,14
11 PUSKESMAS LITE 13 11 84,62
12 MENANGA 17 13 76,47
13 NAGI 10 8 80,00
14 OKA 10 7 70,00
15 RITAEBANG 15 7 46,67
16 SAGU 8 5 62,50
17 WAIKLIBANG 16 14 87,50
18 WAIMANA 8 5 62,50
19 WAIWADAN 18 16 88,89
20 WAIWERANG 21 15 71,43
21 WITIHAMA 16 10 62,50
TOTAL 250 177 70,80
Sumber: Analisa PWS Imunisasi Rutin Tahun 2022
Data pada table di atas menunjukan puskesmas yang sudah mencapai target yaitu Puskesmas
Baniona.
Puskesmas dengan cakupan Desa Universal Child Immunization (UCI) tertinggi adalah Puskesmas
Baniona yaitu 100% dan terendah adalah Puskesmas Ile Bura dan Puskesmas Kalike yaitu 42,86%,
dan secara labupaten sebesar 70,80% dari target 100%
49
14 OKA 1360 1949 143,3
1 BANIONA 202 236 255 202 100,0 202 100, 236 100, 93 36,5
0 0
2 BORU 262 298 315 262 100,0 262 100, 298 100, 315 100,0
0 0
4 ILEBOLENG 170 171 173 170 100,0 161 94,7 167 97,7 167 96,5
5 ILEBURA 123 140 135 123 100,0 114 92,7 131 93,6 125 92,6
7 LAMBUNGA 426 212 239 426 100,0 213 50,0 212 100, 239 100,0
0
9 LEWOLAGA 124 140 111 124 100,0 124 100, 140 100, 111 100,0
0 0
10 LEWOLEMA 138 157 186 138 100,0 138 100, 157 100, 186 100,0
0 0
11 LITE 166 143 178 166 100,0 166 100, 143 100, 178 100,0
0 0
12 MENANGA 324 305 344 324 100,0 310 95,7 305 100, 284 82,6
0
13 NAGI 532 502 520 532 100,0 508 95,5 502 100, 409 78,7
0
14 OKA 211 220 221 211 100,0 211 100, 220 100, 221 100,0
0 0
15 RITAEBANG 182 163 203 182 100,0 141 77,5 163 100, 196 96,6
0
16 SAGU 228 237 249 228 100,0 126 55,3 200 84,4 210 84,3
17 WAIKLIBANG 354 309 302 354 100,0 354 100, 309 100, 302 100,0
0 0
50
18 WAIMANA 209 162 225 209 100,0 207 99,0 162 100, 205 91,1
0
19 WAIWADAN 166 143 178 166 100,0 166 100, 143 100, 178 100,0
0 0
20 WAIWERANG 586 625 684 486 82,9 487 83,1 520 83,2 605 88,5
21 WITIHAMA 302 312 320 302 100,0 276 91,4 312 100, 268 83,8
0
4.923 4.66 5.041 4.82 98,0 4.370 88,8 4.499 96,5 4.494 89,1
TOTAL
1 3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data cakukapan program bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyaakit dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak menular sebagian besar cakupan
belum mencapai target seperti Cakupan Pelayanan Usia Produktif 8,9% dari target 100%,
Cakupan Pelayanan Penderita hipertensi 17,0% dari target 100%, Cakupan Pelayanan
Penderita Hipertensi 77,9% dari target 100%,Cakupan pemeriksaaan IVA 7,1% dari target
80% dan Cakuapan pemeriksaan Payu Dara 8,4% dari target 80%.
Cakupan program yang menuhi target yaitu Pelayanan Kesehatan Orang Dengan
Gangguan Jiwa Berat yakni 212% dari target 100%.
2. Program pencegahan dan Pemgendalian Penyakit Menular masih terdapat beberapa
program yang belum mencapai target antara lain cakupan pelayanan orang terduga TBC
24,1% dari target 100%, cakupan penemuan penderita TBC( treatment coverage) 27,9%
dari target 100%, Angka keberhasilan pengobatan TBC 92,7% dari target 100%, Cakupan
Pemerikasaan sediaan daah malaria (ABER) 21,7% dari target 40%, cakupan pelayanan
orang dengan risiko terinfeksi HIV 77,2% dari target 100%, prvalensi Kusta 3,7/10.000
penduduk dari target 1/10.000 penduduk, pendrita Kustra MB RFT 97,7% dari target 100%.
Cakupan program yang memenuhi target atau julah kasus diharapkan lebih sedikgti dari
target antara lain angka kejadian malaria (API) 0,74/1000 pendududk dari target <1/1000
penduduk, pelayanan skrining triple eliminasi 100% dari target 100%, penemuan kasus diare
26,6% dari target 50%( diharapkan lebih rendah dari target) Cakupan penderita diare
51
ditangani 100% dari target 100%, cakupan penderita DBD ditangani 100% dari target
100%,cakupan penderita Kusta PB RFT 100% dari target 100%, dan cakupan penemuan
penderita Pneumonia 7,5% dari target 67% ( ssuai harapan penemuan lebih sedikit dari
target.
3. Program surveilans dan imunisasi masih terdapat beberapa program yang cakupannya
belum mencapai target trekhusus pada program imunisasi hampir semua jenis antigen tidak
mencapai target. antara lain Cakupan imunisasi HB0 68,2% dari target 95%, Cakupan
Imunisasi BCG 74,0% dari target 95%, Cakupan Polio 1 74,2% dari target 95%, Cakupan
imunisai Polio 2 76,5% dari target 95%, cakupan imunisasi polio 3 77,6% dari target 95%,
cakupan imunisasi Polio 4 yaitu 75,9% dari target 95%, cakupan imunisasi IPV 68,9% dari
target 95%, cakupan imunisai DPT/HB-Hib1 yaitu 76,5% dari target 95%, cakupan imunisai
DPT/HB-Hib2 yaitu 78,0% dari target 95%, cakupan imunisai DPT/HB-Hib3 yaitu 79,7% dari
target 95%, cakupan imunisasi PCV1 6,10% dari target 95%, cakupan imunisasi PCV2
4,10% dari target 95%, cakupan campak rubella 76,0% dari target 95%, cakupan IDL 74,0%
dari target 90%, cakupan Desa UCI sebesar 70,80% dari target 100%, Cakupan DPT/HB-
Hib lanjutan Baduta 62,8% dari target 90%, dan cakupan Campak Rubela lanjutan baduta
64% dari target 90%
Selain itu juga terjadi KLB Penyakit potensi KLB antara lain Diare 1 kali kejadian, dan
Rabies 5 kali kejadian.
Sedangak cakupan program yang sudah memenuhi target yaitu kelengkapan pelapoan
SKDR 100% dari target 100%, ketepatan pelaporan SKDR 96% dari target 85%, respon
alert potensi KLB 100% dari target 100%, dan cakupan imunisasi BIAN 101,7% dari target
95%.
B. Saran
1. Bagi puskesmas agar lebih meningkatkan pelaksanaan kegiatan untuk mencapai target yang
telah ditetapkan sesuai dengan Renstra yang ada, dan meningkatkan kerja sama lintas sector
dalam menggerakan sasaran dalam pelayanan kesehatan
2. Bagi Dinas Kesehatan agar lebih meningkatkan koordinasi dan bimbingan teknis kepada
puskesmas dalam meningkatkan pelayanan program, berkoordinasi dengan lintas sector di
tingkat kabupaten dalam mendukung pelaksanaan pelayanan program kesehatan di lapangan,
dan menyediakan logistic pendukung dalam pelayanan program dan berkoordinasi dengan
dinas kesehatan propinsi dalam menyediakan logistic program dan dukungan logistic lainnya,
52
PROFIL CAKUPAN PROGRAM
BIDANG PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
(P2P)
TAHUN 2022
53
DINAS KESEHATATAN
KABUPATEN FLORES TIMUR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas PerkenaanNya sehingga
memberikan kesehatan kepada kami untuk dapat menyelesaikan Profil Cakupan Program Bidang P2P
Tahun 2022 dengan baik.
Dalam menyusun profil cakupan program bidang , kami mendapat masukan dari berbagai teman sejawat
maupun sumber untuk kesempurnaan profil ini. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan limpah
terima kasih kepada semua pihak yang telah mambantu kami baik melalui ide maupun menyediakan
referensi/data.
Kami menyadari bahwa profil cakupan program bidang ini masih jauh dari harapan maka kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan Profil ini.
Semoga Tuhan Memberkati.
Sudirman Kia,SKM
NIP: 1741112 199401 1 001
54
DAFTAR ISI
Halaman
56