Anda di halaman 1dari 17

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Republik Indonesia

Peran dan Kewenangan


Dinas Sosial di Daerah dalam
Mendukung Penanggulangan
AIDS-Tuberkulosis-Malaria (ATM)
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

Landasan Hukum
1. UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;
2. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Permendagri No. 86 Tahun 2017 Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
4. Permendagri No. 90 Tahun 2019 Jo. Kepmendagri No. 050-5889 Tahun 2021 tentang
Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefisikasi, dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;
5. Permendagri No. 18 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan PP No. 13 Tahun
2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
6. Permendagri No. 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal
(SPM);
7. Permendagri No. 81 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan RKPD 2023;
8. Permendagri No. 84 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan APBD 2023;
9. Permensos No.8 Tahun 2021 tentang Pedoman Pendataan dan Pengelolaan Data
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Potesi dan Sumber Kesejahteraan
Sosial.

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri


Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

U R U S A N P E M E R I N TA H A N KO N K U R E N

WAJIB PILIHAN
berkaitan dengan tidak berkaitan dengan Potensi dan
pelayanan dasar pelayanan dasar keunggulan daerah

1. Pendidikan 1. Pertanahan 1. Kelautan dan perikanan;


2. Kesehatan 2. Lingkungan hidup 2. Pariwisata;
3. PU PR 3. Adm. Kependdkan dan pencatatan sipil; 3. Pertanian;
4. SOSIAL 4. Pengendalaian penduduk dan KB; 4. kehutanan;
5. Perumahan rakyat 5. Perhubungan 5. Energi dan sumberdaya
dan kawasan 6. Kominfo mineral;
pemukiman 7. Koperasi dan UKM; 6. Perdagangan;
6. Ketertiban umum dan 8. Penanaman modal 7. Perindustrian; dan
perlindungan 9. Kepemudaan dan olahraga 8. Tansmigrasi
masyarakat 10. PMD
11. Statistik
12. Persandian
13. Kebudayaan
14. Perpustakaan dan
15. Arsip
16. Tenaga kerja
17. PP PA
18. Ketahanan pangan
www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
PEMBAGIAN URUSAN KONKUREN
ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH PROVINSI DAN
KAB/KOTA BIDANG SOSIAL (LAMPIRAN UU 23/2014)

NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH


KABUPATEN/KOTA
1. Pemberdayaan Sosial a. Penetapan lokasi dan a. Penerbitan izin pengumpulan a. Pemberdayaan sosial KAT.
pemberdayaan sosial komunitas sumbangan lintas Daerah b. Penerbitan izin pengumpulan
adat terpencil (KAT). kabupaten/kota dalam 1 (satu) sumbangan dalam Daerah
b. Penerbitan izin pengumpulan Daerah provinsi. kabupaten/kota.
sumbangan lintas Daerah provinsi. b. Pemberdayaan potensi sumber c. Pengembangan potensi
c. Pembinaan potensi sumber kesejahteraan sosial provinsi. sumber kesejahteraan sosial
kesejahteraan Sosial Daerah kabupaten/kota.
d. Pembinaan Lembaga
konsultasi kesejahteraan
keluarga (LK3) yang wilayah
kegiatannya di Daerah
kabupaten/kota

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri


Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
PEMBAGIAN URUSAN KONKUREN
ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH PROVINSI DAN
KAB/KOTA BIDANG SOSIAL (LAMPIRAN UU 23/2014)
NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH
KABUPATEN/KOTA
2 Penanganan Warga a. Penanganan warga negara migran Pemulangan warga negara migran Pemulangan warga negara migran
korban tindak kekerasan dari titik korban tindak kekerasan dari titik korban tindak kekerasan dari titik
Negara Migran Korban debarkasi sampai ke Daerah debarkasi di Daerah provinsi untuk debarkasi di Daerah
Tindak Kekerasan provinsi asal. dipulangkan ke Daerah kabupaten/kota untuk
b. Pemulihan trauma korban tindak kabupaten/kota asal. dipulangkan ke Desa/kelurahan
kekerasan (traficking) dalam dan asal.
luar negeri.

3 Rehabilitasi Sosial Rehabilitasi bekas korban Rehabilitasi sosial bukan/tidak Rehabilitasi sosial bukan/tidak
penyalahgunaan NAPZA, orang dengan termasuk bekas korban termasuk bekas korban
Human Immunodeficiency Virus/ penyalahgunaan NAPZA, orang penyalahgunaan NAPZA dan orang
Acquired Immuno Deficiency Syndrome. dengan Human Immunodeficiency dengan Human Immunodeficiency
Virus/ Acquired Immuno Deficiency Virus/ Acquired Immuno
Syndrome yang memerlukan Deficiency Syndrome yang tidak
rehabilitasi pada panti. memerlukan rehabilitasi pada
panti, dan rehabilitasi anak yang
berhadapan dengan hukum.

Pemerintah daerah memberikan rujukan ke


pemerintah pusat bagi orang dengan
HIV/AIDS untuk memperoleh pelayanan
rehabilitasi sosial
www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
PEMBAGIAN URUSAN KONKUREN
ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH PROVINSI DAN
KAB/KOTA BIDANG SOSIAL (LAMPIRAN UU 23/2014)
NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH
KABUPATEN/KOTA
4 Perlindungan dan a. Penerbitan izin orang tua angkat a. Penerbitan izin orang tua a. Pemeliharaan anak-anak
untuk pengangkatan anak antara angkat untuk pengangkatan terlantar.
Jaminan Sosial WNI dengan WNA. anak antar WNI dan b. Pendataan dan Pengelolaan
b. Penghargaan dan kesejahteraan pengangkatan anak oleh orang data fakir miskin cakupan
keluarga pahlawan dan perintis tua tunggal. Daerah kabupaten/kota.
kemerdekaan. b. Pengelolaan data fakir miskin
c. Pengelolaan data fakir miskin cakupan Daerah Provinsi
nasional.
5 Penanganan Bencana a. Penyediaan kebutuhan dasar dan Penyediaan kebutuhan dasar a. Penyediaan kebutuhan dasar
pemulihan trauma bagi korban dan pemulihan trauma bagi dan pemulihan trauma bagi
bencana nasional. korban bencana provinsi. korban bencana
b. Pembuatan model pemberdayaan kabupaten/kota.
masyarakat terhadap kesiapsiagaan b. Penyelenggaraan
bencana. pemberdayaan masyarakat
terhadap kesiapsiagaan
bencana kabupaten/kota.

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri


Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
PEMBAGIAN URUSAN KONKUREN
ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH PROVINSI DAN
KAB/KOTA BIDANG SOSIAL (LAMPIRAN UU 23/2014)
NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH
KABUPATEN/KOTA
6 Taman Makam Pemeliharaan taman makam Pemeliharaan taman makam Pemeliharaan taman makam
pahlawan nasional utama pahlawan nasional provinsi. pahlawan nasional
Pahlawan dan makam pahlawan kabupaten/kota.
nasional di dalam dan luar
Negeri

7 Sertifikasi dan a. Pemberian setifikasi kepada pekerja


sosial profesional dan tenaga
Akreditasi kesejahteraan sosial.
b. Pemberian akreditasi kepada
Lembaga kesejahteraan sosial.

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri


Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
INDIKATOR KINERJA KUNCI (IKK) URUSAN SOSIAL
TINGKAT PROVINSI

Permendagri No. 18 Tahun 2021 tentang Laporan Usulan Pemutakhiran IKK Urusan Sosial Tahun 2022
dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
No IKK Output
No IKK Output 1 Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Terlantar di
1 Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Dalam Panti
Terlantar di Dalam Panti 2 Rehabilitasi Sosial Anak Terlantar di Dalam Panti
2 Rehabilitasi Sosial Anak Terlantar di Dalam Panti 3 Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Terlantar di Dalam
3 Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Terlantar di Dalam Panti
Panti 4 Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis di
4 Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis di Dalam Panti
Dalam Panti 5 Perlindungan sosial korban bencana alam, sosial dan
5 Perlindungan sosial korban bencana alam, sosial non alam
dan non alam
No IKK Output yang ditambahkan
6 Rehabilitasi Sosial bagi PMKS lainnya di luar HIV
(AIDS) dan NAPZA di Dalam Panti
7 Pengelolaan Data Fakir Miskin Cakupan Daerah
Provinsi
www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
INDIKATOR KINERJA KUNCI (IKK) URUSAN SOSIAL
TINGKAT KABUPATEN/KOTA

Permendagri No. 18 Tahun 2021 tentang Laporan Usulan Pemutakhiran IKK Urusan Sosial Tahun 2022
dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
No IKK Output
No IKK Output 1 Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Terlantar,
1 Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Anak Terlantar, Lanjut Usia Terlantar, Gelandangan
Terlantar, Anak Terlantar, Lanjut Usia Terlantar, dan Pengemis di Luar Panti
Gelandangan dan Pengemis di Luar Panti 2 Perlindungan sosial korban bencana alam, sosial dan
2 Perlindungan sosial korban bencana alam, sosial non alam
dan non alam
No IKK Output yang ditambahkan
3 Rehabilitasi Sosial bagi PMKS lainnya di luar
HIV/AIDS dan NAPZA di luar Panti
4 Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan
Sosial
5 Pengelolaan Data Fakir Miskin Cakupan Daerah
Provinsi

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri


Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

Jenis Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)


Berdasarkan Permensos Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendataan dan Pengelolaan Data Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial dan Potensi Dan Sumber Kesejahteraan Sosial

1. Anak Balita Terlantar 16. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA)


2. Anak Terlantar 17. Korban Penyalahgunaan NAPZA
3. Anak yang Berhadapan dengan Hukum 18. Korban trafficking
4. Anak Jalanan 19. Korban Tindak Kekerasan
5. Anak dengan Kedisabilitasan (ADK) 20. Pekerja Migran Bermasalah Sosial (PMBS)
6. Anak yang Menjadi Korban Tindak Kekerasan 21. Korban Bencana Alam
7. Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus 22. Kroban Bencana Sosial
8. Lanjut Usia Terlantar 23. Perempuan Rawan Sosial Ekonomi
9. Penyandang Disabilitas 24. Fakir Miskin
10. Tuna Susila 25. Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis
11. Gelandangan 26. Komunitas Adat Terpencil (KAT)
12. Pengemis
13. Pemulung
Orang terinfeksi TBC dan Malaria tidak
14. Kelompok Minoritas
mengenal usia sehingga dapat dialami
15. Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan oleh PMKS manapun
(BWBLP)

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri


KEMENTERIAN DALAM NEGERI

WHO: Penduduk Miskin Rentan REPUBLIK INDONESIA

Terhadap AIDS-Tuberkulosis-
Kebutuhan Pelayanan Dasar
Malaria (ATM)
Penderita AIDS-Tuberkulosis-Malaria (ATM)

HIV/AIDS
Tes HIV kurang menjangkau penduduk
miskin, berpendidikan rendah dan Pelayanan Kesehatan
daerah terpencil
Pelayanan kesehatan orang
1 Dinas
Tuberkulosis terduga tuberkulosis
Kesehatan
Pelayanan kesehatan orang
Penyakit TBC rentan terjadi pada invidu 2 berisiko terinfeksi virus HIV
dengan kondisi asupan nutrisi rendah, Pengelolaan pelayanan
hidup di lingkungan perumahan kumuh, 3
kesehatan Malaria
tidak adanya jaminan pekerjaan dan
keamanan pangan, akses pelayanan
kesehatan rendah, dan gaya hidup Rehabilitasi Sosial
seperti konsumsi alkohol, rokok, dll.

Malaria 1 Layanan Data dan Pengaduan Dinas


Individu dengan kondisi sosioekonomi Sosial
2 Layanan Kedaruratan
rendah (miskin, berpendidikan rendah,
tinggal di rumah kumuh, dan bekerja di 3 Pemenuhan Kebutuhan Dasar
bidang pertanian) lebih rentan terinfeksi
malaria.
Sumber: State of Inequality HIV, tuberculosis and malaria, WHO (2021)
11
Kementerian
KEMENTERIAN DALAMDalam
NEGERI Negeri
Republik Indonesia
REPUBLIK INDONESIA
PENINGKATAN LAYANAN SOSIAL
MELALUI PEMBENTUKAN/PENGEMBANGAN
KELEMBAGAAN TEKNIS DI DAERAH

UPTD Dinas Sosial Kab/Kota sebagai tempat


Pembentukan dan/atau Pengembangan UPTD pemberian layanan kesejahteraan sosial
Dinas Sosial Kab/Kota terintegrasi didasarkan pada pemanfaatan
pelayanan:
Pemerintah daerah kab/kota dan/atau mengembangkan • Pendidikan; Mendukung
unit layanan berupa Kelembagaan Perangkat Daerah • Kesehatan; penerapan Standar
atau Unit Satuan Non Struktural sebagai tempat • Kependudukan; Pelayanan Minimal
pelayanan sosial terpadu yang lebih teknis dan efisien; • Sosial; (SPM)
• Ekonomi dan usaha; serta
• Pelayanan dasar lainnya yang
• Puskesos/rumah singgah yang ada di daerah dapat dibutuhkan masyarakat
menjadi embrio dalam pembentukan/pengembangan
Kelembagaan Perangkat Daerah atau Unit Satuan Non
UPTD Dinas Sosial Kab/Kota sebagai lini
Struktural yang dimaksud;
terdepan (front line) di bidang pelayanan sosial
• Perlunya peningkatan kapasitas SDM yang secara langsung, meliputi:
berseritifikasi professional. a. Aksesibilitas layanan sosial;
b. Pelayanan sosial untuk rujukan;
c. Pelayanan sosial untuk advokasi; serta
d. Penyedia data dan informasi.

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri


Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN REHABSOS
PMKS LAINNYA BUKAN KORBAN HIV/AIDS DAN
NAPZA BERDASARKAN RKPD TAHUN 2022
Rp7.031.535.000

Anggaran Rehabsos Lainnya Bukan Korban HIV/AIDS dan NAPZA


Rp5.033.023.943
Rp5.009.240.000
Rp4.835.526.750

di dalam Panti (Provinsi)


Provinsi
Rp3.580.525.684
Rp3.404.570.000
Rp2.627.883.916
Rp2.600.000.000
Rp2.279.699.164
• Alokasi anggaran tertinggi:
Rp1.906.840.000
Rp1.611.889.247
Rp1.509.634.700

Rp1.377.881.100
Rp1.248.118.940
Rp1.013.499.256
• Sumatera Utara Rp 7,03 milyar

Rp963.000.000

Rp791.372.950
Rp954.987.624

Rp801.347.100
Rp826.614.000

Rp593.796.850
Rp250.000.000
Rp167.576.483
Rp150.000.000
Rp104.403.931
Rp100.000.000
Rp100.000.000
• Alokasi anggaran terendah:

Rp53.000.000
Rp48.000.000
Rp70.000.000

Rp7.249.870
• Bali Rp 7,24 juta

Kab/Kota
MALUKU

BENGKULU
GORONTALO

RIAU
JAMBI

KALTARA

BALI
SUMUT

KALTENG

SULUT

JATENG
PABAR
DIY

LAMPUNG

BABEL
SULTENG
KEPRI

PAPUA
JATIM

JABAR

KALSEL

KALBAR

MALUT
NTT
SUMBAR

KALTIM

SULBAR

SULTRA
ACEH

DKI JAKARTA

NTB

SULSEL
SUMSEL

BANTEN
• Alokasi anggaran tertinggi:
• Kota Surabaya Rp 32,96 milyar
• Alokasi anggaran terendah:
• Kab. Gunungkidul Rp 9,9 juta

Anggaran Rehabsos PMKS Lainnya Bukan Korban HIV/AIDS dan


NAPZA di Luar Panti (Kabupaten/Kota)
Tidak Merencakan dan menganggarkan
• Provinsi yang belum input atau tidak
Anggaran Tertinggi Kota Surabaya Rp 32.961.492.050
Kab/Kota merencanakan dan menganggarkan: Maluku
Kab. Lombok Timur Rp 9.326.343.000 Utara, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan
• Kab/Kota yang belum input atau tidak
Anggaran Terendah Kota Tarakan Rp 20.000.000
merencanakan dan menganggarkan: 8 kota dan
Kab/Kota
Kab. Gunungkidul Rp 9.900.000 42 kabupaten
• Masih terdapat daerah yang mengalokasikan
Tidak Menganggarkan/ Kota 8 Kota
SPM Sosial, tapi tidak mengalokasikan Rehabsos
Tidak Ada Data
Kabupaten 42 Kabupaten PMKS Lainnya, begitu juga sebaliknya

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri


Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

KLASIFIKASI, KODEFIKASI DAN NOMENKLATUR PERENCANAAN


PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI

BERDASARKAN LAMPIRAN KEPMENDAGRI 050-5889 TAHUN 2021

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri


Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

KLASIFIKASI, KODEFIKASI DAN NOMENKLATUR PERENCANAAN


PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

BERDASARKAN LAMPIRAN KEPMENDAGRI 050-5889 TAHUN 2021

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri


Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

Langkah Strategis Bidang Sosial dalam


Mendukung Penanggulangan ATM

1. Penanggulangan ATM di daerah dilakukan secara sinergis oleh lintas OPD sesuai
kewenangannya dimana bidang kesehatan berfokus pada pelayanan kesehatan
(pengobatan) pasien, sedangkan bidang sosial berfokus pada rehabilitasi sosial
pasien.
2. Dinas Sosial di daerah agar merujuk orang dengan HIV/AIDS untuk mendapatkan
rehabilitasi sosial di pusat sesuai kewenangannya.
3. Pemerintah daerah perlu memastikan bahwa orang dengan AIDS, TBC dan Malaria
tetap mendapatkan bantuan sosial.
4. Pemerintah daerah perlu memastikan kebutuhan dasar pasien TBC dan Malaria serta
pasien pasca rehab HIV/AIDS terpenuhi.
5. Perlunya advokasi kepada keluarga dan lingkungan dalam penerimaan orang dengan
AIDS pasca rehab untuk dapat beraktivitas kembali ke masyarakat dan mendapatkan
pemberdayaan sosial agar dapat meningkatkan kesejahteraannya.

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri


TERIMA KASIH
Ditjen Bina Pembangunan Daerah bina_bangda

Anda mungkin juga menyukai