Republik Indonesia
Landasan Hukum
1. UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;
2. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Permendagri No. 86 Tahun 2017 Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
4. Permendagri No. 90 Tahun 2019 Jo. Kepmendagri No. 050-5889 Tahun 2021 tentang
Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefisikasi, dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;
5. Permendagri No. 18 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan PP No. 13 Tahun
2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
6. Permendagri No. 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal
(SPM);
7. Permendagri No. 81 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan RKPD 2023;
8. Permendagri No. 84 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan APBD 2023;
9. Permensos No.8 Tahun 2021 tentang Pedoman Pendataan dan Pengelolaan Data
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Potesi dan Sumber Kesejahteraan
Sosial.
U R U S A N P E M E R I N TA H A N KO N K U R E N
WAJIB PILIHAN
berkaitan dengan tidak berkaitan dengan Potensi dan
pelayanan dasar pelayanan dasar keunggulan daerah
3 Rehabilitasi Sosial Rehabilitasi bekas korban Rehabilitasi sosial bukan/tidak Rehabilitasi sosial bukan/tidak
penyalahgunaan NAPZA, orang dengan termasuk bekas korban termasuk bekas korban
Human Immunodeficiency Virus/ penyalahgunaan NAPZA, orang penyalahgunaan NAPZA dan orang
Acquired Immuno Deficiency Syndrome. dengan Human Immunodeficiency dengan Human Immunodeficiency
Virus/ Acquired Immuno Deficiency Virus/ Acquired Immuno
Syndrome yang memerlukan Deficiency Syndrome yang tidak
rehabilitasi pada panti. memerlukan rehabilitasi pada
panti, dan rehabilitasi anak yang
berhadapan dengan hukum.
Permendagri No. 18 Tahun 2021 tentang Laporan Usulan Pemutakhiran IKK Urusan Sosial Tahun 2022
dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
No IKK Output
No IKK Output 1 Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Terlantar di
1 Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Dalam Panti
Terlantar di Dalam Panti 2 Rehabilitasi Sosial Anak Terlantar di Dalam Panti
2 Rehabilitasi Sosial Anak Terlantar di Dalam Panti 3 Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Terlantar di Dalam
3 Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Terlantar di Dalam Panti
Panti 4 Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis di
4 Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis di Dalam Panti
Dalam Panti 5 Perlindungan sosial korban bencana alam, sosial dan
5 Perlindungan sosial korban bencana alam, sosial non alam
dan non alam
No IKK Output yang ditambahkan
6 Rehabilitasi Sosial bagi PMKS lainnya di luar HIV
(AIDS) dan NAPZA di Dalam Panti
7 Pengelolaan Data Fakir Miskin Cakupan Daerah
Provinsi
www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
INDIKATOR KINERJA KUNCI (IKK) URUSAN SOSIAL
TINGKAT KABUPATEN/KOTA
Permendagri No. 18 Tahun 2021 tentang Laporan Usulan Pemutakhiran IKK Urusan Sosial Tahun 2022
dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
No IKK Output
No IKK Output 1 Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Terlantar,
1 Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Anak Terlantar, Lanjut Usia Terlantar, Gelandangan
Terlantar, Anak Terlantar, Lanjut Usia Terlantar, dan Pengemis di Luar Panti
Gelandangan dan Pengemis di Luar Panti 2 Perlindungan sosial korban bencana alam, sosial dan
2 Perlindungan sosial korban bencana alam, sosial non alam
dan non alam
No IKK Output yang ditambahkan
3 Rehabilitasi Sosial bagi PMKS lainnya di luar
HIV/AIDS dan NAPZA di luar Panti
4 Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan
Sosial
5 Pengelolaan Data Fakir Miskin Cakupan Daerah
Provinsi
Terhadap AIDS-Tuberkulosis-
Kebutuhan Pelayanan Dasar
Malaria (ATM)
Penderita AIDS-Tuberkulosis-Malaria (ATM)
HIV/AIDS
Tes HIV kurang menjangkau penduduk
miskin, berpendidikan rendah dan Pelayanan Kesehatan
daerah terpencil
Pelayanan kesehatan orang
1 Dinas
Tuberkulosis terduga tuberkulosis
Kesehatan
Pelayanan kesehatan orang
Penyakit TBC rentan terjadi pada invidu 2 berisiko terinfeksi virus HIV
dengan kondisi asupan nutrisi rendah, Pengelolaan pelayanan
hidup di lingkungan perumahan kumuh, 3
kesehatan Malaria
tidak adanya jaminan pekerjaan dan
keamanan pangan, akses pelayanan
kesehatan rendah, dan gaya hidup Rehabilitasi Sosial
seperti konsumsi alkohol, rokok, dll.
Rp1.377.881.100
Rp1.248.118.940
Rp1.013.499.256
• Sumatera Utara Rp 7,03 milyar
Rp963.000.000
Rp791.372.950
Rp954.987.624
Rp801.347.100
Rp826.614.000
Rp593.796.850
Rp250.000.000
Rp167.576.483
Rp150.000.000
Rp104.403.931
Rp100.000.000
Rp100.000.000
• Alokasi anggaran terendah:
Rp53.000.000
Rp48.000.000
Rp70.000.000
Rp7.249.870
• Bali Rp 7,24 juta
Kab/Kota
MALUKU
BENGKULU
GORONTALO
RIAU
JAMBI
KALTARA
BALI
SUMUT
KALTENG
SULUT
JATENG
PABAR
DIY
LAMPUNG
BABEL
SULTENG
KEPRI
PAPUA
JATIM
JABAR
KALSEL
KALBAR
MALUT
NTT
SUMBAR
KALTIM
SULBAR
SULTRA
ACEH
DKI JAKARTA
NTB
SULSEL
SUMSEL
BANTEN
• Alokasi anggaran tertinggi:
• Kota Surabaya Rp 32,96 milyar
• Alokasi anggaran terendah:
• Kab. Gunungkidul Rp 9,9 juta
1. Penanggulangan ATM di daerah dilakukan secara sinergis oleh lintas OPD sesuai
kewenangannya dimana bidang kesehatan berfokus pada pelayanan kesehatan
(pengobatan) pasien, sedangkan bidang sosial berfokus pada rehabilitasi sosial
pasien.
2. Dinas Sosial di daerah agar merujuk orang dengan HIV/AIDS untuk mendapatkan
rehabilitasi sosial di pusat sesuai kewenangannya.
3. Pemerintah daerah perlu memastikan bahwa orang dengan AIDS, TBC dan Malaria
tetap mendapatkan bantuan sosial.
4. Pemerintah daerah perlu memastikan kebutuhan dasar pasien TBC dan Malaria serta
pasien pasca rehab HIV/AIDS terpenuhi.
5. Perlunya advokasi kepada keluarga dan lingkungan dalam penerimaan orang dengan
AIDS pasca rehab untuk dapat beraktivitas kembali ke masyarakat dan mendapatkan
pemberdayaan sosial agar dapat meningkatkan kesejahteraannya.