Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

KONSEP DASAR TEORI BIAYA


Dosen Pengampu : Prof. Dr. Darmawansyah, S.E., M.S

Disusun Oleh :
Nama : Aina Syamira
NIM : K011201080
Kelas : Pembiayaan dan Penganggaran Kesehatan (A)

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Urgensi Identitas Nasional untuk
Mewujudkan Integritas Nasional ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita, yaitu Nabi Muhammad SAW
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Pembiayaan dan Penganggaran Kesehatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Konsep dasar teori biaya bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Darmawansyah, S.E., M.S selaku
dosen mata kuliah Pembiayaan dan Penganggaran Kesehatan yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bulukumba, 28 Agustus 2021

Aina Syamira
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................4
1.3 Tujuan.......................................................................................................................................5
1.4 Manfaat.....................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................6
2.1 Teori Biaya...............................................................................................................................6
2.2 Karakteristik Biaya..................................................................................................................7
2.3 Penggolongan Biaya...............................................................................................................9
2.4 Pembiayaan Kesehatan.........................................................................................................10
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................11
3.2 Saran.......................................................................................................................................12
Daftar Pustaka...................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas
perusahaan. Biaya didefinisikan sebagai suatu sumber daya yang dikorbankan (sacrified)
atau dilepaskan (forgone) untuk mencapai tujuan tertentu (Horngren, dkk, 2008). Menurut
Bustami dan Nurlela (2006), biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomis yang
diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk
mencapai tujuan tertentu. Sementara menurut Kuswadi (2005), biaya adalah semua
pengeluaran untuk mendapatkan barang atau jasa dari pihak ketiga, baik yang berkaitan
dengan usaha pokok perusahaan maupun tidak. Biaya diukur dalam unit moneter dan
digunakan untuk menghitung harga pokok produk yang diproduksi perusahaan.
Dalam bidang kesehatan yang menjadi Tujuan utama dari pembangunan kesehatan
adalah peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sehat secara fisik, mental
dan sosial, untuk mencapai suatu kehidupan sosial ekonomi yang produktif yang
didukung dengan sumber daya yang memadai seperti tenaga kesehatan, sarana dan
prasarana kesehatan (Depkes RI, 1999). Peningkatan kebutuhan dalam bidang kesehatan
ini tentunya menuntut rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan sumber dayanya agar
dapat memberikan pelayanan yang baik, bermutu dan professional kepada masyarakat.
Bukan hanya dari sisi sumber daya manusianya, tetapi juga dari kesiapan dana untuk
memberikan pelayanan, juga sarana dan prasana yang dimiliki rumah sakit apakah
memadai atau kurang memadai. Tuntutan ini tentunya akan menjadi tantangan sekaligus
motivasi bagi rumah sakit agar dapat meningkatkan pelayanan kesehatannya kepada
masyarakat umum. Maka, sebagai suatu instansi yang berada dalam naungan
pemerintahan, rumah sakit dalam menjalankan kegiatan operasionalnya lebih berfokus
pada efisiensi dan efektivitas. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas tersebut munculah
suatu reformasi dalam bidang perhitungan biaya pada rumah sakit dengan dikeluarkannya
Peraturan Pemerintah No 23 tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
(Permendagri) No 61 tahun 2007 yang menegaskan bahwa tarif pelayanan BLU dan
BLUD harus ditentukan berdasarkan unit cost. Perhitungan unit cost dapat dipergunakan
rumah sakit sebagai dasar pengukuran kinerja penyusunan anggaran dan subsidi, sebagai
alat negosiasi pembiayaan kepada stakeholder yang terkait serta dapat pula dijadikan
acuan dalam mengusulkan tarif pelayanan rumah sakit yang baru dan terjangkau oleh
masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud teori biaya?
2. Apa yang menjadi karakteristik biaya?
3. Bagaimana penggolongan biaya?
4. Bagaimana pembiayaan dalam bidang kesehatan?
1.3 Tujuan
a. Umum
Menjelaskan mengenai konsep dasar teori biaya, pembiayaan dalam bidang
kesehatan, karateristik biaya, dan penggolongan biaya.
b. Khusus
1. Untuk mengetahui definisi dari teori biaya
2. Menjelaskan karakteristik biaya
3. Menjelaskan penggolongan biaya
4. Untuk mengetahui pembiayaan dalam bidang kesehatan
1.4 Manfaat
Memberikan wawasan kepada pembaca mengenai konsep dasar teori biaya,
pembiayaan dalam bidang kesehatan, karateristik biaya, dan penggolongan biaya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Biaya
Teori biaya dikembangkan berdasarkan teori produksi, yaitu bagaimana mendapatkan
formulasi input (biaya) yang paling efisien untuk menghasilkan output (produksi) tertentu.
Dengan demikian, maka teori biaya digunakan untuk: Menentukan tingkat output (produksi)
yang optimum dengan biaya minimum. Menurut Noor (2007) teori biaya dikembangkan
berdasarkan teori produksi, yaitu bagaimana mendapatkan formulasi input (biaya) yang
paling efisien untuk menghasilkan output (produksi) tertentu. Dengan demikian, maka teori
biaya digunakan untuk:
a. Menentukan tingkat output (produksi) yang optimum dengan biaya minimum.Biaya =
fungsi (Produksi)
b. Analisis terhadap faktor-faktor ekonomi dan teknologi yang menunjang produksi untuk
mendapatkan “teknologi yang tepat, dan yang cocok dengan kondisi perusahaan”, dengan
biaya minimum.
Biaya (cost) adalah semua pengorbanan yang dikeluarkan (dipakai) untuk menghasilkan
suatu produk atau output yang akan mengkonsumsi suatu produk atau output (Depkes RI,
1997). Biaya memiliki berbagai macam arti tergantung maksud dari pemakai istilah tersebut.
Mulyadi membedakan pengertian biaya ke dalam arti luas dan arti sempit antara lain sebagai
berikut :
- Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan
uang, yang telah terjadi atau mungkin terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
- Dalam arti sempit biaya merupakan bagian dari harga pokok yang dikorbankan dalam
usaha untuk memperoleh penghasilan.
Supriyono juga membedakan biaya ke dalam dua pengertian yang berbeda yaitu biaya
dalam arti cost dan biaya dalam arti expense.
- Biaya dalam arti cost (harga pokok) adalah “jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang
dalam rangka pemilikan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan, baik pada masa
lalu (harga perolehan yang telah terjadi) maupun pada masa yang akan datang (harga
perolehan yang akan terjadi).
- Sedangkan expense (beban) adalah “Biaya yang dikorbankan atau dikonsumsi dalam
rangka memperoleh pendapatan (revenues) dalam suatu periode akuntansi tertentu.” Dari
definisi-definisi biaya tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa biaya adalah sumber
ekonomi yang dapat diukur dengan satuan moneter yang dikeluarkan untuk memperoleh
penghasilan
2.2 Karakteristik Biaya
Karekteristik Biaya diantaranya adalah :
a. Karakteristik Utama Biaya, ada 2 (dua) karakteristik biaya, yaitu:
- Aliran keluar atau penurunan aset (outflow of assets, gross decreases in assets, using up
of assets).
- Akibat aktivitas yang membentuk operasi utama yang berkelanjutan/ terus menerus.
b. Karakteristik Pendukung
1. Penurunan Aset
Biaya timbul karena terjadi transaksi yang menurunkan aset, atau menimbulkan aliran
keluar aset. Aset dalam hal ini adalah semua aset perusahaan sebagai satu kesatuan,
bukan hanya aset tertentu misalnya persediaan bahan baku. Dengan demikian
konsumsi atau pemakaian aset diartikan bahwa manfaat ekonomi aset telah habis
karena melekat pada barang atau jasa yang telah diserahkan dari entitas usaha.
Sehingga entitas usaha tidak menguasai lagi manfaat tersebut. Pemakaian bahan baku
untuk pembuatan produk tidak dapat disebut sebagai biaya, jika produk tersebut
belum terjual. Karena jika belum terjual sebenarnya belum terjadi penurunan aset.
Yang terjadi hanyalah perubahan bentuk aset sebagai potensi jasa.
2. Operasi Utama yang Menurun
Tidak semua penurunan atau konsumsi aset membentuk biaya. Agar menjadi biaya,
maka konsumsi tersebut harus berkaitan dengan transaksi utama kesatuan usaha.
Yang dimaksud dengan aktivitas utama adalah kegiatan penciptaan pendapatan dan
profit yang direpresentasikan dalam aktivitas produksi dan pengiriman barang. Atau
bila jenis usaha jasa adalah menyerahkan atau melaksanakan jasa. Jadi, sebagaimana
berlaku untuk pendapatan, pengertian operasi menunjuk aktivitas operasi yang
merupakan elemen laporan arus kas, yaitu operasi, investasi, dan pendanaan. Biaya
adalah penurunan aset yang berkaitan dengan operasi dan bukan dengan investasi dan
pendanaan.
3. Kenaikan Kewajiban
Definisi biaya adalah tidak hanya dari sudut penurunan aset, tapi juga dari kenaikan
kewajiban. Alasannya adalah agar makna biaya cukup luas untuk mencakup pula pos-
pos yang timbul dalam penyesuaian akhir tahun. Pendefinisian biaya adalah kenaikan
kewajiban, bila barang dan jasa telah dimanfaatkan oleh perusahaan, tapi perusahaan
tidak mengakuinya sebagai aset sebelumnya. Atau perusahaan belum mengakui
kewajiban atas penggunaan barang dan jasa yang dikuasai pihak lain. Perusahaan
mempunyai keharusan untuk membayar atau melakukan pengorbanan sumber
ekonomi di masa datang sehingga kewajiban timbul. Sebagai contoh adalah tarif (fee)
pengiriman barang oleh perusahaan ekspedisi yang belum dibayar perusahaan. Jasa
pengiriman telah dikonsumsi dan menimbulkan pendapatan, sehingga biaya harus
timbul diikuti dengan kenaikan kewajiban.
4. Penurunan Ekuitas
Penurunan aset akan menurunkan ekuitas. Dengan dianutnya konsep kesatuan usaha,
penurunan aset atau kenaikan kewajiban akan membentuk biaya. Dan penurunan
ekuitas hanya merupakan konsekuensi logis. Walaupun demikian, penurunan ekuitas
lebih menegaskan pengertian biaya karena tidak setiap penurunan aset mengakibatkan
penurunan ekuitas. Misalnya pembagian dividen kas adalah penurunan aset, tapi tidak
dapat disebut sebagai biaya. Jadi penurunan aktivitas hanya merupakan karakterisitik
pendukung pengertian biaya. Hal serupa dengan definisi terbaya (payee) sebagai
karakteristik pendukung pengertian kewajiban.
5. Aliran Fisik atau Moneter
Menurut FASB definisi biaya adalah aliran keluar aset atau pemanfaatan aset tiidak
secara tegas membatasi apakah aliran tersebut bersifat fisik atau moneter. FASB
memisahkan antara pengertian biaya dan pengukuran biaya. Pengertian biaya sebagai
aliran fisik dimaknai bahwa biaya timbul dari penyerahan/ produksi barang atau dari
pelaksanaan jasa. Secara semantik, definisi biaya adalah perubahan atau penurunan
nilai, sehingga timbulnya biaya merupakan kejadian moneter.
6. Rugi
Sebagai lawan makna untung, kata-kata kunci yang pada pengertian rugi adalah:
- Penurunan ekuitas (aset bersih)
- Transaksi periferal atau incidental
- Selain apa yang didefinisikan sebagai biaya atau selain distribusi ke pemilik.
Untuk disebut rugi, kejadian yang menimbulkan harus periferal atau insidental atau di
luar kendali manajemen.
1. Uang: Biaya aktiva harus dinyatakan dengan uang.
2. Hak pemakaian: Perusahaan akan mempunyai hak untuk mengggunakan aktiva atau
mendapatkan berbagai manfaat dari penggunaan aktiva tersebut.
3. Nilai: Biaya suatu aktiva mencerminkan nilai ekonomis yang nantinya tersebut
akan digunakan oleh perusahaan.
4. Kondisi dan pembatasan: hak atas pemakaian bersifat tak bersyarat dan jika aktiva
tersebut milik perusahaan melalui pembelian maka hak perusahaan akan aktiva
menjadi tidak dapat dibatasi.
5. Unsur Waktu: Jika aktiva memberikan waktu pemakaian yang lama maka akan
mencerminkan biaya yang berbeda.
6. Berwujud dan tak berwujud: karena aktiva merupakan hak yang memiliki umur
ekonomis.
7. Nilai Guna: kegunaan merupkan esensi dari biaya aktiva, tanpa nilai guna
perusahaan tidak akan melakukan pengadaan (perolehan) aktiva.
2.3 Penggolongan Biaya
a. Perubahan skala produksi
Biaya Berdasarkan Pengaruh Pada Perubahan Skala Produksi :
- Biaya Tetap (Fixed Cost), merupakan biaya yang dikeluarkan dalam besaran yang
tetap atau stabil. Biaya tetap ini keberadaannya tidak dipengaruhi oleh adanya
perubahan jumlah atau aktivitas produksi pada tingkat tertentu. Jadi, biaya ini lebih
dipengaruhi oleh sebuah kondisi dalam jangka panjang seperti pajak bumi dan
bangunan, asuransi serta gaji karyawan.
- Biaya Variabel (Variabel Cost), merupakan biaya yang besarannya berubah-ubah
tergantung pada volume kegiatan. Jadi jika volume kegiatan mengalami peningkatan,
maka biaya variabel juga akan naik. Hal ini akan berlaku sebaliknya jika volume
kegiatan mengalami penurunan. Contoh biaya variabel dalam sebuah perusahaan yaitu
bahan baku serta biaya periklanan
b. Lama penggunaan
Biaya berdasarkan lama penggunaan :
- Biaya Investasi (Investment Cost), merupakan modal awal yang dikeluarkan untuk
memulai sebuah usaha. Biaya investasi bisa berupa biaya lahan hingga pembelian
mesin.
- Biaya Operasional (Operational Cost), adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan
selama proses operasi atau produksi berlangsung. Biaya ini bisa disebut sebagai biaya
operasional seperti gaji operator.
c. Fungsi / Aktivitas biaya
Biaya berdasarkan fungsi atau aktifitas sumber biaya :
- Biaya Langsung (Direct Cost), merupakan biaya yang dikeluarkan ketika ada
kebutuhan yang bersifat wajib dan harus dipenuhi pada saat itu juga. Biaya langsung
ini adalah biaya yang dapat dikenali sejak awal. Biaya ini berkaitan langsung dalam
memproduksi satuan output. Biaya langsung ini bisa berupa biaya bahan baku ataupun
tenaga kerja.
- Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost), merupakan biaya overhead pabrik. Jadi, biaya
ini dikeluarkan karena berkaitan dengan proses produksi secara keseluruhan buakan
tiap satuan output (produk). Biaya tidak langsung berupa biaya asuransi dan sewa
motor.
2.4 Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan kesehatan adalah suatu sistem yang mengatur tentang besarnya dana, alokasi
dana dan pemanfaatan dana secara efektif dan efisien. Biaya kesehatan adalah besarnya dana
yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan/atau memanfaatkan berbagai upaya
kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat (Azrul A,
1996).
Subsistem pembiayaan kesehatan adalah pengelolaan berbagai upaya penggalian,
pengalokasian, dan pembelanjaan dana kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan
pembangunan kesehatan guna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Tujuan dari penyelenggaraan subsistem pembiayaan kesehatan adalah tersedianya
dana kesehatan dalam jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, merata, dan
termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna, tersalurkan sesuai peruntukkannya
untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Unsur-unsur subsistem pembiayaan
kesehatan terdiri dari:
a. dana; sumber Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Daerah kabupaten/Kota
baik dari sektor kesehatan dan sektor lain terkait, dari masyarakat, maupun swasta serta
sumber lainnya yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan pembangunan kesehatan;
b. sumber daya; meliputi: sumber daya manusia pengelola, sarana, standar, regulasi, dan
kelembagaan yang digunakan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam upaya
penggalian, pengalokasian, dan pembelanjaan dana kesehatan untuk mendukung
terselenggaranya pembangunan kesehatandan;
c. pengelolaan dana kesehatan. Pengelolaan dana kesehatan adalah seperangkat aturan yang
disepakati dan secara konsisten dijalankan oleh para pelaku subsistem pembiayaan
kesehatan, baik oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah secara lintas sektor, swasta, maupun
masyarakat yang mencakup mekanisme penggalian, pengalokasian, pembelanjaan dana
kesehatan, dan mekanisme pertanggungjawabannya.
Prinsip-prinsip subsistem pembiayaan kesehatan terdiri dari, kecukupan, efektif, efisien,
adil dan transparan. Penyelenggaraan subsistem pembiayaan kesehatan terdiri dari,
penggalian dana, pengalokasian dana, dan pembelanjaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas perusahaan.
Biaya didefinisikan sebagai suatu sumber daya yang dikorbankan (sacrified) atau dilepaskan
(forgone) untuk mencapai tujuan tertentu (Horngren, dkk, 2008). Teori biaya dikembangkan
berdasarkan teori produksi, yaitu bagaimana mendapatkan formulasi input (biaya) yang
paling efisien untuk menghasilkan output (produksi) tertentu. Biaya (cost) adalah semua
pengorbanan yang dikeluarkan (dipakai) untuk menghasilkan suatu produk atau output yang
akan mengkonsumsi suatu produk atau output (Depkes RI, 1997). Karakteristik biaya terbagi
atas, karakteristik Utama Biaya dan Karakteristik Pendukung. Penggolongan biaya terdiri
atas perubahan skala produksi, lama penggunaan, dan fungsi / Aktivitas biaya.
Pembiayaan kesehatan adalah suatu sistem yang mengatur tentang besarnya dana, alokasi
dana dan pemanfaatan dana secara efektif dan efisien. Biaya kesehatan adalah besarnya dana
yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan/atau memanfaatkan berbagai upaya
kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat (Azrul A,
1996).
3.1 Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan. Tentunya, Kami akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu
pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.
Daftar Pustaka

M. Prawiro. 2019. Pengertian Biaya: Definisi, Unsur-Unsur, dan Jenis-Jenis Biaya.


https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/pengertian-biaya.html. Diakses pada 27 Agustus
2021

Setiawan, Parta. 2021. Pengertian Biaya – Perbedaan, Jenis, Unsur, Fungsi, Penggolongan,
Karakteristik, Klasifikasi. https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-biaya/. Diakses pada 27
Agustus 2021

Wadiyo. 2021. Pengertian Biaya, Konsep, Unsur, Klasifikasi dan Pengakuan.


https://manajemenkeuangan.net/pengertian-biaya-adalah/. Diakss pada 27 Agustus 2021

Pratama. 2018. Konsep dasar Biaya. http://repository.untag-sby.ac.id/689/3/BAB%202.pdf.


Diakses 27 Agustus 2021

Anda mungkin juga menyukai