Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

PEMBIAYAAN DAN ANGGARAN KESEHATAN


“ KONSEP PENGANGGARAN ”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembiayaan Dan Anggaran
Kesehatan

Dosen Pengampu

Sadya Bustomi, SH, M.KM

Disusun Oleh Kelompok 4 :

Hana Rahmawati (2021031030)

Rizka Choirunnisa (2021031064)

Tira Nurlita (2021031080)

KELAS 2B

UNIVERSITAS FALETEHAN

FALKULTAS ILMU KESEHATAN

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penganggaran ...................................................................................................2

2.2 Manfaat Penganggaran .................................................................................................2,3

2.3 Jenis-Jenis Penganggaran ..............................................................................................3,4,5

2.4 Struktur Penganggaran .................................................................................................5,6

2.5 Hubungan Anggaran dengan Kegiatan ............................................................................7

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………...8

3.2 Saran …………………………………………………………………………………….8

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
segala limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini tepat pada waktunya.

Makalah yang berjudul “ KONSEP PENGANGGARAN ”. Kami susun untuk


memenuhi tugas PEMBIAYAAN DAN ANGGARAN KESEHATAN. Tentunya tak lupa
kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
tugas ini, maka dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Sadya Bustomi, SH, M.KM selaku dosen pengampu mata kuliah Pembiayaan
Dan Anggaran Kesehatan Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Faletehan yang telah
memberikan arahan, bimbingan serta dukungan kepada kami dalam menulis dan
menyelesaikan tugas makalah ini.

2. Teman-teman kelas B, khususnya kelompok 4 mata kuliah Pembiayaan Dan


Anggaran Kesehatan yang selalu memberikan masukan kepada kami dalam penulisan
dan menyelesaikan tugas makalah ini.

Tak lupa kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya tugas makalah ini, khususnya kepada teman-teman yang telah meluangkan
waktunya demi terselesaikannya tugas makalah ini.

Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan. Meskipun kami telah mengerahkan segala kemampuan untuk
lebih teliti, tetapi kami masih merasakan adanya kekurangan -kekurangan dalam penyusunan
tugas makalah ini. Untuk itu, kami selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi selangkah lebih maju. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya.

Serang, 23 Februari 2023

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta


memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan
harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah salah
satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan Dalam Undang-undang Nomor
23 tahun 1992 tentang Kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi.

Salah satu sub sistem kesehatan nasional adalah subsistem pembiayaan kesehatan. Jika
ditinjau dari dari defenisi sehat, sebagaimana yang dimaksud oleh WHO, maka
pembiayaan pembangunan perumahan dan atau pembiayaan pengadaan pangan yang karena
juga memiliki dampak terhadap derajat kesehatan, seharusnya turut pula diperhitungkan.
Pembahasan tentang subsistem pembiayaan kesehatan ini tercakup dalam suatu cabang
ilmu khusus yang dikenal dengan nama ekonomi kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud Konsep Penganggaran ?
2. Apa saja manfaat dan jenis-jenis Penganggaran ?
3. Bagaimana struktur Anggaran ?
4. Bagaimana hubungan Anggaran dengan Kegiatan ?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui beberapa hal berikut ini
1. Konsep Penganggaran
2. Manfaat dan Jenis-jenis Penganggaran
3. Struktur Anggaran
4. Hubungan Anggaran dengan Kegiatan

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penganggaran

“Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (suatu jumlah) periodik yang disusun
berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis
mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu
tertentu dan dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan
barang/jasa”. M.Nafarin (2007:11). “Anggaran atau lengkapnya business budget adalah salah
satu bentuk dari berbagai rencana yang mungkin disusun, meskipun tidak setiap rencana
dapat disebut sebagai anggaran”. Gunawan dna Marwan(2013:1). Dalam pengertian lain
anggaran (budget) dapat diartikan sebagai dokumen perencanaan keuangan untuk masa depan
yang pada umumnya mencakup jangka waktu satu tahun dan dinyatakan dalam satuan
moneter.

Penganggaran atau penyusunan anggaran (budgeting) adalah proses penyusunan


rencana keuangan organisasi yang dilakukan dengan cara menyusun rencana kerja dalam
rangka waktu tertentu umumnya satu tahun dan dinyatakan dalam satuan moneter atau yang
secara umum meliputi perencanaan strategi (strategic planning), penyusunan program
(programming), dan penyusunan anggaran (budgeting). Jadi, dalam penyusunan anggaran
harus mengacu pada program dan dalam penyusunan program harus mengacu pada
perencanaan strategi. Penyusunan anggaran merupakan perencanann jangka pendek,
penyusunan program merupakan perencanaan jangka menengah, dan perencanaan strategi
adalah perencanaan jangka panjang.

2.2 Manfaat Penganggaran

1. Alat pengendalian

Sebagai alat pengendalian, penganggaran berfungsi sebagai instrumen yang dapat


mengendalikan terjadinya pemborosan-pemborosan pengeluaran. Berdasarkan anggaran yang
diusulkan, setiap entitas menyajikan rencana detail tentang semua penerimaan dan
pengeluaran yang harus dipertanggungjawabkan kepada perusahaan.

2
2. Alat koordinasi dan komunikasi

Sebagai alat koordinasi, penganggaran merupakan instrumen untuk melakukan


koordinasi antar bagian dalam perusahaan. Sebagai alat komunikasi, Pengangaran berfungsi
sebagai alat komunikasi antar unit kerja agar tidak tumpang tindih.

3. Alat penilaian kinerja

Sebagai alat penilaian kinerja, penganggaran merupakan wujud komitmen dari pihak
eksekutif sebagai pengguna anggaran kepada perusahaan sebagai pemberi wewenang. Kinerja
pihak eksekutif sebagai manajer dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi
pelaksanaan anggaran.

4. Alat pemotivasi

Sebagai alat pemotivasi, penganggaran dapat memotivasi pihak perusahaan beserta


stafnya untuk bekerja secara ekonomis, efektif dan efisien dalam mencapai target dan tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.

2.3 Jenis-Jenis Penganggaran

Menurut teknik penyusunan yang digunakan yaitu:

1. Anggaran Program

Pada anggaran ini yang diutamakan adalah biaya program secara keseluruhan yang
perhitunngannya dirinci menurut kegiatan dalam program. Penyajian anggaran ini
dikelompokkan menurut program dan mata anggaran. Contohnya dalam program Puskesmas
ada program Balai Pengobatan, Program KIA, Promosi Kesehatan, dan lainnya.

2. Anggaran hasil (performance budget)

Yang diutamakan adalah hasil yang dicapai tiap program. Caranya dengan
memperkirakan hasil yang dicapai, kemudian dirinci menurut kegiatan yang harus dilakukan
guna mencapai hasil yang diharapkansetiap kegiatan harus dilakukan penilaian biaya yang
disebut Rencana Anggaran Satuan Kegiatan (RASK).

3
Dari anggaran hasil dapat diditentukan besar biaya satuan atau yang disebut Unit
Cost. Anggaran hasil dapat digunakan untuk menilai efisiensi dan efektivitas program yang
sama, tempat berbeda dengan membandingkan besar kecilnya biaya satuan dan kunjungan
yang meliputi rawat jalan dan rawat inap.

3. Anggaran baris (line item budget)

Rencana anggaran disusun menurut butir dan disesuaikan dengan struktur anggaran
yang merupakan akumulasi seluruh program. Struktur anggaran dibedakan atas anggaran
untuk investasi, anggaran operasional, dan anggaran pemeliharaan. Pada beberapa program
ditambahkan anggaran untuk romosi/pemasaran, dan transportasi.

4. Anggaran sistem (system budget)

Perencanaan anggaran sistem didasarkan pada suatu sistem tertentu. Salah satu
sistem yang cukup terkenal adalah PPBS (Planning Programming Budgeting System). Sistem
ini juga dikenal dengan SP4 (Sistem Perencanaan dan Penyusunan Penganggaran).

Menurut penerimaan dan pengeluaran yaitu:

1. Anggaran berimbang (balance budget), Anggaran berimbang disusun sedemikian


rupa sehingga mencapai suatu kondisi dimana penerimaan pemerintah sama dengan
pengeluaran pemerintah.
2. Anggaran surplus (surplus budget), Anggaran surplus yaitu pengeluaran lebih kecil
dari penerimaan.
3. Anggaran deficit (deficit budget). Anggaran defisit yaitu pengeluaran lebih besar
dari penerimaan.

Menurut jangka waktu berlaku yaitu:

1. Anggaran jangka pendek. Paling lama 1 tahun.


2. Aggaran jangka panjang. Lebih dari 1 tahun.

4
Menurut kegunaan yaitu:

1. Anggaran rutin; Anggaran rutin adalah segala pengeluaran yang selalu ada setiap
bulannya di dalamnya termasuk gaji pegawai, perawatan infrastruktur, pengadaan
bahan, biaya listrik, biaya air dan sebagainya yang dikeluarkan setiap bulan.
2. Anggaran pembangunan. Pada dasarnya, anggaran pembangunan mencakup
pemenuhan kebutuhan yang dapat memberikan nilai tambah bagi instansi.

Menurut hierarki pemerintahan yaitu:

1. Anggaran Pemerintah Pusat (APBN) atau DAU (Dana Alokasi Umum)


2. Anggaran Pemerintah Daerah Tingkat I (APBD I dan II) atau PAD (Pendapatan
Asli Daerah)
3. Anggaran dekonsentrasi dari Alokasi Provinsi
4. Dana bantuan untuk penduduk miskin atau bantuan dari subsidi BBM (Bahan Bakar
Minyak)

Menurut penanggung jawab anggaran yaitu:

1. Anggaran Departemen Kesehatan


2. Anggaran Departemen Pendidikan Nasional
3. Anggaran Departemen Dalam Negeri

2.4 Struktur Anggaran

Pada bidang kesehatan penggunaan penganggaran berbasis kinerja juga akan menggunakan
konsep value for money yang meliputi ekonomi, efisiensi, dan efektifitas. Penerapan
penganggaran berbasis kinerja pada puskesmas meliputi 3 tahap yaitu Anggaran pemerintah,
mutu pelayanan, dan hasil pelayanan. Dimana dalam hal ini dalam pengalokasian anggaran
dapat sesuai dengan kinerja puskesmas/hasil capainnya.

1. Anggaran Pemerintah

Anggaran pemerintah masuk ke dalam proses input yang dimana dalam penganggaran
pemerintah sudah dianggarkan setiap program yang diadakan oleh puskesmas seperti
program promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, pencegahan pemberantasan penyakit,

5
kesehatan keluarga dan reproduksi, perbaikan gizi masyarakat, dan penyembuhan penyakit
pelayanan kesehatan, selain mengemas program, dalam anggaran pemerintah perlu adanya
kecukupan kemampuan sumber daya yang meliputi: staff, obat-obatan, laboratorium, dan
saran dan fasilitas lainnya (Francisca, 2010). Dalam penganggaran sebaiknya dilakukan
sesuai dengan kebutuhan dan keperluan dari puskesmas

2. Mutu Pelayanan

Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasaan rata-rata serata
penyelenggaraannya sesuai dengan standart dan kode etik profesi (Azrul Azwar dalam
Daryusma, 2010). Mutu pelayanan masuk ke dalam proses yang dimana meliputi mekanisme
dan prosedur dalam pemberian pelayananan, organisasional, dan tindakan medis yang
dilakukan. Dalam proses pada puskesmas sendiri yang dimana sudah dianggarakan beberapa
program pada penganggaran pemerintah maka pada tahap proses ini bagaimana puskesmas
menjalankan setiap anggaran yang telah dibuat sesuai dengan target yang telah dicantumkan
pada anggaran (Francisca, 2010).

3. Hasil Pelayanan

Hasil pelayanan bisa dilihat dari output, outcome, dan goalsnya. Pada hasil pelayanan,
bagaimana jumlah pelayanan medis yang diberikan, pelayanan dalam memberikan program
preventif dan promotif, jumlah kunjungan, dan setiap program yang telah diberikan. Dimana
dalam hal ini akan terlihat kinerja dari pemberi pelayanan kesehatan terhadap proses yang tel
ah dilakukan sehingga untuk hasil jangka panjangnya bisa terbangunnya masyarakat yang
sehat.

6
2.5 Hubungan Anggaran dengan Kegiatan

Hubungan antara anggaran dengan kegiatan yang sangat erat dalam hal penyusunan
perencanaan kegiatan tersebut. Dalam hal ini anggaran bermanfaat untuk membantu
seseorang meneliti dalam hal manajemen keuangan, mempelajari masalah-masalah yang
berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan dan hubungan yang lain antara anggaran
dengan kegiatan adalah dalam membantu seseorang dalam mengelola suatu kegiatan.
Dengan kata lain, sebelum merencanakan kegiatan seseorang akan mengadakan penelitian
dan pengamatan-pengamatan terlebih dahulu. Kebiasaan membuat rencana-rencana akan
menguntungkan semua kegiatan. Terutama kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
kebutuhan finansial, tingkat persediaan, fasilitas-fasilitas produksi, pembelian, pengiklanan,
penjualan, pengembangan produk clan lain sebagainya.

7
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Suatu anggaran merupakan suatu rencana keuangan periodic yang disusun bedasarkan
program-program yang telah disahkan, bisa juga diartikan anggaran adalah rencanatertulis
mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya
dinyatakan dalam satuan uang dalam jangka waktu tertentu. Anggaran mempunyai manfaat
sebagai Alat Pengendalian, Alat koordinasi dan komunikasi, Alat penilaian kinerja, Alat
pemotivasi. Anggaran terdiri berbagai jenis-jenis diantaranya Anggaran Program, Anggaran
hasil (performance budget), Anggaran baris (line item budget), Anggaran sistem (system
budget).

3.2 Saran

Dari uraian pembahasan diatas menyarankan pembaca sekalian agar manfaat


dari pembahasan mengenai anggaran dapat meberikan wawasan positif, dimana sisi positif
dari uraian tersebut bisa dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan tentang
anggaran tersebut. Makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mengharapkan
kritikdan saran yang mendukung kami untuk memperbaiki makalah ini dimasa yang akan
datang.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sudarmanto, E., Fitriana, A., Malau, M., Nainggolan, C. D., Zunaidi, A., Manurung, S., ... &
Hidayat, G. (2021). Penganggaran Perusahaan.

Sinaga, E. J. (2017). Implikasi Struktur Program dan Anggaran yang Sesuai (In-Line) di
Kementerian Hukum dan HAM. Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, 11(1), 26-40.

Chairil, M. (2017). Pengaruh Partisipasi Penganggaran pada Kinerja Manajerial Dengan


Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderating pada Bank
Rakyat Indonesia di Jogjakarta.

Musyarofah, S. (2004). Pengaruh Penggunaan Anggaran dan Gaya Manajemen terhadap


Hubungan antara Perubahan Strategik dan Kinerja Organisasi. Jurnal Akuntansi dan Auditing
Indonesia, 8(1).

Anda mungkin juga menyukai