PROGRAM KESEHATAN
Dosen pembimbing :
Disusun oleh :
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Teori Biaya dan Menghitung Cost Analysis Program Kesehatan.
Makalah ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak terlebih kepada mahasiwa/I kelas
2A program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang
materi Teori biaya dan mengitung cost analysis program kesehatan ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Kelas 2A
I
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. II
II
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yang akan diangkat, yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan biaya?
2. Bagaimana konsep penggunaan biaya?
3. Apa saja klasifikasi biaya?
4. Seperti apa teori biaya?
5. Apa saja contoh biaya di Rumah Sakit?
6. Apa saja contoh biaya di Puskesmas?
2
BAB II
PEMBAHASAN
KAJIAN TEORI
Untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap kesehatan
banyak hal yang harus dilakukan, salah satunya adalah penyelenggaraan pelayanan
kesehatan. Secara umum dapat dibedakan sembilan (9) syarat penyelenggaraan
pelayanan kesehatan yang baik, yakni tersedia, menyeluruh, berkesinambungan,
terpadu, wajar, dapat diterima, bermutu, tercapai, serta terjangkau (Azwar Azrul,
1999). Dampak krisis ekonomi di Indonesia sampai saat ini meluas ke seluruh bidang
kehidupan, termasuk bidang pelayanan kesehatan.
PEMBAHASAN
Biaya dalam arti luas didefinisikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi
yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan
terjadi untuk tujuan tertentu. Terdapat empat (4) unsur pokok dalam definisi biaya
tersebut di atas, yaitu:
3
- Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.
- Diukur dalam satuan uang.
- Biaya yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi.
- Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
4
pengalokasian dan membelanjakan biaya kesehatan dengan prinsip efisiensi, efektif,
ekonomis, adil, transparan akuntabel dan berkelanjutan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Biaya kesehatan ialah besarnyadana
yang harus disediakan untuk menyelenggarakan danatau memanfaatkan berbagai
upaya kesehatan yang diperlukanoleh perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
5
2.2 Penggunaan Biaya
KAJIAN TEORI
Sesuai dengan Undang-Undang (UU) No. 32/2004, tentang pemerintahan
daerah dan Undang-Undang No.33/02004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah, maka sektor kesehatan merupakan salah satu tugas
pemerintah yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota.
Pemilihan arah reformasi sistem pembiayaan kesehatan tentu tidak dapat lepas untuk
dipertimbangkan aspek-aspek penentu kebijakan pembiayaan kesehatan. Biaya
kesehatan mengandung pengertian tentang besarnya dana yang harus disediakan
untuk menyelenggarakan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang
diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.
PEMBAHASAN
Konsep penyusunan pembiayaan kesehatan bagi penyelenggara pelayanan
kesehatan adalah menghitung biaya yang telah dikeluarkan selama satu tahun di setiap
unit fungsional yang ada di pelayanan kesehatan bersangkutan, meliputi semua biaya
investasi, biaya operasional,dan biaya pemeliharaan. Konsep pembiayaan kesehatan
bagi pemakai adalah untuk menghitung berapa biaya yang dikeluarkan untuk
membiayai pemanfaatan pelayanan kesehatan. Pembiayaan yang dialokasikan untuk
6
kesehatan dikatakan baik apabila dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai
dengan kebutuhan, jumlahnya mencukupi dan dapat dimanfaatkan sebagai mana
mestinya sehingga tidak terjadi pembengkakan biaya yang berlebihan Semakin maju
suatu negara, semakin besar belanja publik untuk kesehatan. Sampai 2014, belanja
APBN Kementerian Kesehatan masih 2% dari total APBN. Kecilnya alokasi
pendanaan di Indonesia oleh karena:
1. Tax ratio Indonesia kurang dari 13% sedangkan negaranegara maju dan menengah
keatas sudah mencapai 20%.
2. Komitmen pemerintah Indonesia belum memberikan prioritas dalam alokasi dana
untuk kesehatan publik.
Tujuan pembiayaan kesehatan adalah untuk membuat dana yang tersedia, serta
untuk mengatur hak insentif keuangan untuk penyedia, untuk memastikan bahwa
semua individu memiliki akses ke kesehatan masyarakat yang efektif dan perawatan
kesehatan pribadi (WHO, 2008). Menurut UU. No 36 Tahun 2009 pembiayaan
kesehatan bertujuan untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan
dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, dan termanfaatkan secara
berhasil guna dan berdaya guna untuk menjamin terselenggaranya pembangunan
kesehatan agar meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
Pembiayaan kesehatan yang kuat, stabil dan berkesinambungan memegang peranan
yang amat vital untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai
berbagai tujuan penting dari pembangunan kesehatan di suatu negara diantaranya
adalah pemerataan pelayanan kesehatan dan akses (equitable access to health care)
dan pelayanan yang berkualitas (assured quality). Sebuah sistem pembiayaan
pelayanan kesehatan haruslah bertujuan untuk (Setyawan 2018):
7
1. Risk spreading, pembiayaan kesehatan harus mampu meratakan besaran risiko
biaya sepanjang waktu, sehingga besaran tersebut dapat dijangkau oleh setiap rumah
tangga. Artinya suatu sistem pembiayaan harus mampu memprediksikan risiko
kesakitan individu dan besarnya pembiayaan dalam jangka waktu tertentu (misalnya
satu tahun). Kemudian besaran tersebut dibuat rata-rata atau disebarkan dalam tiap
bulan sehingga menjadi premi (iuran, tabungan) bulanan yang harus dibayarkan oleh
pemakai jasa kesehatan.
2. Risk pooling, beberapa jenis pelayanan kesehatan (meskipun risiko rendah dan
tidak merata) dapat sangat mahal misalnya hemodialisis, operasi spesialis (jantung
koroner) yang tidak dapat ditanggung oleh tabungan individu (risk spreading). Sistem
pembiayaan harus mampu menghitung dengan mengakumulasikan risiko suatu
kesakitan dengan biaya yang mahal antar individu dalam suatu komunitas sehingga
kelompok masyarakat dengan tingkat kebutuhan rendah (tidak terjangkit sakit, tidak
membutuhkan pelayanan kesehatan) dapat mensubsidi kelompok masyarakat yang
membutuhkan pelayanan kesehatan. Secara sederhana, suatu sistem pembiayaan akan
menghitung risiko terjadinya masalah kesehatan dengan biaya mahal dalam satu
komunitas, dan menghitung besaran biaya tersebut kemudian membaginya kepada
setiap individu anggota komunitas. Sehingga sesuai dengan prinsip solidaritas,
besaran biaya pelayanan kesehatan yang mahal tidak ditanggung dari tabungan
individu tapi ditanggung bersama oleh masyarakat.
8
Bidang Pembiayaan Kesehatan menyelenggarakan fungsi penyiapan
penyusunan kebijakan teknis di bidang perhitungan biaya kesehatan dan analisis
belanja kesehatan dan penyiapan pelaksanaan di bidang perhitungan biaya kesehatan
dan analisis belanja kesehatan. Untuk melaksanakan tugas tersebut bidang
Pembiayaan Kesehatan terdiri dari:
Tujuan pembiayaan kesehatan adalah untuk membuat dana yang tersedia, serta
untuk mengatur insentif keuangan yang tepat untuk provider kesehatan, hal ini
berfungsi untuk memastikan bahwa semua individu memiliki akses terhadap
kesehatan masyarakat yang efektif dan pelayanan kesehatan individu (WHO 2000).
Sistem pembiayaan kesehatan yang baik yaitu mengumpulkan dana yang memadai
untuk kesehatan, mencari cara yang memastikan orang dapat menggunakan layanan
yang dibutuhkan, dan dilindungi dari bencana keuangan atau pemiskinan akibat
pembayaran layanan kesehatan. Hal tersebut juga memberikan insentif bagi penyedia
dan pengguna untuk efisien (WHO, 2007). Dalam Sistem Kesehatan Nasional 2012
dijelaskan bahwa pembiayaan kesehatan di Indonesia memiliki beberapa fungsi
diantaranya Gisely Vionalita SKM. M.Sc. (2020). :
9
Sistem kesehatan yang baik adalah mengumpulkan dana yang memadai dalam upaya
untuk penyelenggaraan pembangunan kesehatan serta memastikan semua masyarakat
mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melindungi masyarakat dari
kebangkrutan akibat pembayaran akibat menerima layanan kesehatan
2. Alokasi dana, adalah penetapan peruntukan pemakaian dana yang telah berhasil
dihimpun baik yang bersumber dari pemerintah maupun dunia usaha. Dana yang
dihimpun tersebut akan dibayarkan ke provider kesehatan.
Klasifikasi Pembiayaan
Klasifikasi biaya adalah proses pengelompokkan atas keseluruhan elemen-elemen
biaya secara sistematis ke dalam golongan-golongan tertentu untuk dapat memberikan
informasi biaya yang lengkap bagi pimpinan perusahaan dalam mengelola dan
menyajikan fungsinya. Menurut Mulyadi (2010:13) terdapat berbagai macam cara
penggolongan biaya, yaitu:
1. Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran
Objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama
obyek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang
berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar.
2. Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan
Dalam perusahaan industri, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi,
fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum.
3. Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang dibiayai
4. Penggolongan Biaya Menurut Perilaku dalam Hubungannya dengan Perubahan
Volume Kegiatan
5. Penggolongan Biaya Atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya
Jenis Pembiayaan
10
Biaya kesehatan banyak macamnya, karena kesemuanyatergantung dari jenis dan
kompleksitas pelayanan kesehatanyang diselenggarakan dan atau yang
dimanfaatkan. Hanyasaja disesuaikan dengan pembagian pelayanan
kesehatan,maka biaya kesehatan tersebut dapat dibedakan atas duamacam yaitu
(Setyawan 2018):
1. Biaya pelayanan kedokteran
Biaya yang dimaksudkan adalah yang dibutuhkan untukmenyelenggarakan
dan atau memanfaatkan pelayanankedokteran, yakni yang tujuan utamanya
untukmengobati penyakit serta memulihkan kesehatanpenderita.
2. Biaya pelayanan kesehatan masyarakat
Biaya yang dimaksud adalah yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan
dan atau memanfaatkan pelayanan kesehatan masyarakat yaitu yang tujuan
utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta untuk mencegah
penyakit.Sama halnya dengan biaya kesehatan secara keseluruhan,maka masing-
masing biaya kesehatan ini dapat pula ditinjaudari dua sudut yaitu dari sudut
penyelenggara kesehatan (health provider) dan dari sudut pemakai jasa pelayanan
(health consumer).
11
pelayanan kesehatan diberikan oleh pihak swasta (satu dekade yang lalu hanya sekitar
10 persen). Secara umum sumber biaya kesehatan dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Bersumber dari anggaran pemerintah
Pada sistem ini, biaya dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan sepenuhnya
ditanggung oleh pemerintah. Pelayanannya diberikan secara cuma-cuma oleh
pemerintah sehingga sangat jarang penyelenggaraan pelayanan kesehatan
disediakan oleh pihak swasta. Untuk negara yang kondisi keuangannya belum
baik, sistem ini sulit dilaksanakan karena memerlukan dana yang sangat besar.
Anggaran yang bersumber dari pemerintah ini dibagi juga menjadi :
a. Pemerintahan pusat dan dana dekonsentrasi, dana program kompensasi BBM
dan ABT
b. Pemerintah provinsi melalui skema dana provinsi (PAD ditambah dana
desentralisasi DAU provinsi dan DAK provinsi)
c. Pemerintah kabupaten atau kota melalui skema dana kabupaten atau kota (PAD
ditambah dana desentralisasi DAU kabupaten atau kota dan DAK kabupaten atau
kota
d. Keuntungan badan usaha milik daerah e. Penjualan aset dan obligasi daerah f.
Hutang pemerintah daerah.
12
Sumber pembiayaan kesehatan, khususnya untuk penatalaksanaan penyakit-
penyakit tertentu cukup sering diperoleh dari bantuan biaya pihak lain, misalnya
oleh organisasi sosial ataupun pemerintah negara lain. Misalnya bantuan dana dari
luar negeri untuk penanganan HIV dan virus H5N1 yang diberikan oleh WHO
kepada negaranegara berkembang (termasuk Indonesia).
13
Menurut Bustami (2010:11), mengatakan pengklasifikasian biaya yang umum
digunakan adalah biaya dalam hubungan dengan sebagai berikut:
1. Biaya dalam hubungan dengan produk, adalah biaya yang digunakan dalam proses
produksi yang terdiri :
a. Biaya bahan baku langsung, adalah bahan baku yang merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari produk selesai dan dapat ditelusuri langsung kepada
produk selesai.
b. Biaya tenaga kerja langsung, adalah tenaga kerja yang digunakan dalam
merubah atau mengonversi bahan baku menjadi produk selesai dan dapat
ditelusuri secara langsung kepada produk selesai.
c. Biaya overhead pabrik, adalah biaya selain bahan baku langsung dan tenaga
kerja langsung tetapi membantu dalam mengubah bahan menjadi produk jadi.
Biaya dalam hubungan dengan volume produksi.
2. Biaya dalam hubungan dengan volume atau perilaku biaya dapat, adalah biaya
dalam hubungan dengan departemen produksi. Adapun pengelompokkan biaya
dalam hubungannya dengan departemen produksi yaitu:
a. Biaya dalam hubungan dengan periode waktu.
b. Biaya dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan.
Berdasarkan klasifikasi biaya menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
dalam pengklasifikasian yaitu terdapat biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik.
14
langsung dikeluarkan untuk keseluruhan operasi dan bukan untuk satu unit. Sebagai
patokan, jika jawaban atas pertanyaan berikut adalah "ya" maka biayanya adalah
biaya tidak langsung: "Haruskah biaya ini dialokasikan agar dapat ditugaskan ke unit
(seperti departemen)?"
Cara lain untuk melihat perbedaan ini adalah memikirkan biaya produk
sebagai biaya yang diperlukan untuk benar-benar memberikan layanan, sedangkan
biaya periode adalah biaya yang diperlukan untuk mendukung keberadaan organisasi
itu sendiri. Terakhir, departemen suplai medis dan farmasi memiliki persediaan di
tangan. Dalam kasus mereka, suatu produk dibeli daripada diproduksi dan
ditempatkan ke dalam persediaan sambil menunggu untuk dibagikan. Kemudian,
kapan pun produk tersebut dicocokkan dengan pendapatan dan diakui sebagai biaya
penyediaan layanan kepada pasien. Oleh karena itu, konsep biaya produk penting bagi
manajer departemen yang memiliki persediaan dalam jumlah yang signifikan.
15
1. Dana
Dana digali dari sumber pemerintah baik dari sektor kesehatan dan sektor lain
terkait, dari masyarakat, maupun swasta serta sumber lainnya yang digunakan untuk
mendukung pelaksanaan pembangunan kesehatan. Dana yang tersedia harus
mencukupi dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Sumber daya
16
terjadiuntuk fasilitas pelayanan kesehatan swasta). Namunmodel yang umum
digunakan adalah ’flat rate’, dimanabesaran biaya per-episode sakit bersifat tetap.
3. Saving based
Model ini mempunyai karakteristik ‘risk spreding’ padaindividu namun tidak
terjadi risk pooling antar individu.Artinya biaya kesehatan langsung, akan
ditanggungoleh individu sesuai dengan tingkat penggunaannya,namun individu
tersebut mendapatkan bantuan dalammengelola pengumpulan dana (saving)
danpenggunaannya bilamana membutuhkan pelayanankesehatan. Biasanya model
ini hanya mampu mencakuppelayanan kesehatan primer dan akut, bukan
pelayanankesehatan yang bersifat kronis dan kompleks yangbiasanya tidak bisa
ditanggung oleh setiap individumeskipun dengan mekanisme saving. Sehingga
model ini tidak dapat dijadikan model tunggal pada suatunegara, harus didukung
model lain yang menanggungbiaya kesehatan lain dan pada kelompok yang lebih
luas.
4. Informal
Ciri utama model ini adalah bahwa pembayaran yangdilakukan oleh individu
pada provider kesehatan formalmisalnya dokter, bidan tetapi juga pada
providerkesehatan lain misalnya: mantri, dan pengobatantradisional; tidak
dilakukan secara formal atau tidakdiatur besaran, jenis dan mekanisme
pembayarannya.Besaran biaya biasanya timbul dari kesepakatan ataubanyak
diatur oleh provider dan juga dapat berupa pembayaran dengan barang. Model ini
biasanya munculpada negara berkembang dimana belum mempunyaisistem
pelayanan kesehatan dan pembiayaan yangmampu mencakup semua golongan
masyarakat dan jenis pelayanan.
5. Insurance Based
Sistem pembiayaan dengan pendekatan asuransimempunyai perbedaan
utama dimana individu tidakmenanggung biaya langsung pelayanan
kesehatan.Konsep asuransi memiliki dua karakteristik khususyaitu pengalihan
resiko kesakitan pada satu individupada satu kelompok serta adanya sharing
looses secaraadil. Secara sederhana dapat digambarkan bahwa satukelompok individu
mempunyai resiko kesakitan yangtelah diperhitungkan jenis, frekuensi dan
besaranbiayanya. Keseluruhan besaran resiko tersebutdiperhitungkan dan
dibagi antar anggota kelompoksebagai premi yang harus dibayarkan. Apabila
anggotakelompok, maka keseluruhan biaya pelayanan kesehatan sesuai yang
17
diperhitungkan akan ditanggung dari danayang telah dikumpulkan bersama. Besaran
premi danjenis pelayanan yang ditanggung serta mekanimepembayaran ditentukan
oleh organisasi pengelola dana asuransi.
18
perkalian anggota dengan satuan biaya (unicost) tertentu. Salah satu lembaga di
Indonesia adalah Badan Penyelenggara JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat).
Sistem kedua yaitu DRG (Diagnose Related Group) tidak berbeda jauh dengan
system kapitasi di atas. Pada system ini, pembayaran dilakukan dengan melihat
diagnosis penyakit yang dialami pasien. PPK telah mendapat dana dalam penanganan
pasien dengan diagnosis tertentu dengan jumlah dana yang berbeda pula tiap
diagnosis penyakit. Jumlah dana yang diberikan ini, jika dapat dioptimalkan
penggunaannya demi kesehatan pasien, sisa dana akan menjadi pemasukan bagi PPK.
Kelemahan dari system Health Insurance adalah dapat terjadinya underutilization
dimana dapat terjadi penurunan kualitas dan fasilitas yang diberikan kepada pasien
untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Selain itu, jika peserta tidak banyak
bergabung dalam system ini, maka resiko kerugian tidak dapat terhindarkan. Namun
dibalik kelemahan, terdapat kelebihan system ini berupa PPK mendapat jaminan
adanya pasien (captive market), mendapat kepastian dana di tiap awal periode waktu
tertentu, PPK taat prosedur sehingga mengurangi terjadinya multidrug dan
multidiagnose. Dan system ini akan membuat PPK lebih kearah preventif dan
promotif kesehatan. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai, pembiayaan kesehatan
dengan sistem kapitasi dinilai lebih efektif dan efisien menurunkan angka kesakitan
dibandingkan sistem pembayaran berdasarkan layanan ( Fee for Service) yang selama
ini berlaku. Hal ini belum dapat dilakukan sepenuhnya oleh Indonesia. Tentu saja
karena masih ada hambatan dan tantangan, salah satunya adalah sistem kapitasi yang
belum dapat memberikan asuransi kesehatan bagi seluruh rakyat tanpa terkecuali
seperti yang disebutkan dalam UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN).
19
3. Peningkatan efektifitas dan efisiensi pembiayaan kesehatan.
Lama Penggunaannya
1. Biaya Investasi
- Biaya yang kegunaannya dapat berlangsung untuk waktu lama (biasanya > 1
tahun)
- Hampir sama dengan Biaya Tetap
- Contoh : Biaya pembangunan gedung, pembelian mobil, dll.
2. Biaya Pemeliharaan
20
- Biaya yang berfungsi mempertahankan / memperpanjang kapasitas barang
investasi
- Contoh : Biaya pemeliharaan gedung, alat medis, alat kantor, kendaraan
3. Biaya Operasional
- Biaya untuk melaksanakan proses produksi
- Bersifat habis pakai dalam waktu relatif singkat (biasanya < 1 tahun)
- Hampir sama dengan Biaya Variabel
- Contoh : Biaya obat, makanan, gaji pegawai, rekening.
- Biaya Operasional sering disebut Biaya Pemeliharaan > mempertahankan nilai
barang investasi agar tetap berfungsi
- Dalam kaitannya dengan Biaya Satuan
4. Biaya Langsung (Direct Cost)
- Biaya yang berkaitan langsung dengan pelayanan kepada konsumen/pasien
- Ditempatkan pada unit-unit pelayanan konsumen (unit produksi)
- Contoh : semua biaya yang dikeluarkan oleh unit rawat jalan, rawat inap,
laboratorium, kamar operasi, rontgen, gawat darurat, dll
5. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
- Biaya yang tidak berkaitan langsung dengan pelayanan kepada
konsumen/pasien
- Ditempatkan di unit-unit penunjang pelayanan
- Contoh: semua biaya yang dikeluarkan oleh bagian administrasi & keuangan,
rekam medis, instalasi gizi, laundry, sanitasi RS
6. Biaya Satuan (Unit Cost = UC)
- Biaya untuk mengasilkan satu satuan produksi (barang/jasa)
- UC = TC/Q ; Q = Jumlah produksi
- Unit Cost Actual : biaya satuan yang diperoleh dari suatu perhitungan berdasar
pengeluaran nyata untuk mengasilkan produk dalam satu kurun waktu tertentu
- Unit Cost Normatif : biaya satuan yang sesuai dengan nilai biaya yang melekat
pada satu satuan produk.
- UCn = FC/C + VC/Q ;C = kapasitas unit 1th
7. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)
- Merupakan dasar konsep ilmu Ekonomi > pilih memilih (the science of
choices)
- Setiap sumber daya yang sifatnya langka mempunyai alternatif pemanfaatan
21
- Biaya yang terjadi karena suatu kesempatan yang hilang akibat melakukan
pilihan
- Secara rasional > manusia sebagai “homo economicus” memilih yg biayanya
rendah sedangkan manfaat/hasilnya besar
- Berkaitan dengan alokasi sumber dana > suatu dana akan dipakai untuk
membeli stetoskop atau tensimeter, membangun RS atau Puskesmas, program
P2M atau membangun jembatan, dll.
8. Biaya Depresiasi/Penyusutan (Depreciation Cost)
- Biaya yang timbul akibat terjadinya pengurangan nilai barang-barang
PUSAT BIAYA
- Unit fungsional dimana biaya-biaya tersebut digunakan.
- Unit Produksi
Adalah unit-unit dimana pelayanan kesehatan dihasilkan.
- Unit Penunjang
Adalah unit-unit yang ‘tidak langsung’ memproduksi produk pelayanan kesehatan.
RUMAH SAKIT
- Unit Produksi : Laboratorium, radiologi, URJ, URI, UGD, ICU, Unit Kamar Operasi,
Rehabilitasi Medik, dll.
- Unit Penunjang : Unit pimpinan (direksi RS), dan TU, Unit Pemeliharaan, Laundry,
Dapur.
22
1. Biaya pelayanan kedokteran, yaitu biaya yang dimanfaatkan dalam upaya untuk
menyelenggarakan dan atau menggunakan pelayanan kedokteran dengan harapan untuk
mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan penderita.
2. Biaya layanan kesehatan masyarakat, yaitu biaya yang dibutuhkan dalam upaya untuk
menyelenggarakan dan atau menggunakan layanan kesehatan masyarakat dengan tujuan
utamanya adalah untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan serta untuk mencegah
penyakit.
Biaya puskesmas BPJS kesehatan ada 6, yaitu: (1)konsultasi medis; (2) edukasi
klub Prolanis; (3) reminder; (4) home visit; (5)aktivitas klub Prolanis (senam); (6) dan
pemantauan status kesehatan. Diambil contoh berdasarkan hasil identifikasi pada
Prolanis Puskesmas Karangduren dan Puskesmas Patrang yang tergolong dalam unsur
biaya (cost) yakni:
(1) biaya Investasi terdiri dari biaya tetap, biaya medis tidak habis pakai, dan biaya
non medis tidak habis pakai;
(2) biaya pemeliharaan terdiri dari biaya pemeliharaan biaya medis tidak habis
pakai dan biaya tetap;
(3) biaya operasional langsung terdiri dari honor SDM, biaya medis habis pakai, dan
konsumsi;
(4) biaya operasional tidak langsung yang terdiri dari biaya ATK dan umum.
Namun dari ketiga unsur biaya Prolanis kedua Puskesmas yang berbeda adalah
tidak adanya biaya konsumsi, biaya honor untuk penyuluh dan pemeriksa
kesehatan pada Puskesmas Patrang. Pada biaya pemeliharaan Puskesmas Patrang
menggunakan untuk pemeliharaan ruang TU sedangkan Puskesmas Karangduren
untuk pemeliharaan tensimete.
Biaya Mutu
Sistem akuntansi biaya kualitas, yang kemudian disajikan dalam laporan biaya
kualitas, diperlukan agar biaya kualitas dapat direncanakan, diukur, dan dikendalikan.
Laporan biaya kualitas dapat digunakan untuk mengevaluasi upaya manajemen dalam
menjaga kualitas produk dan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan jangka pendek
dan jangka panjang.
23
Ada dua jenis biaya kualitas: biaya terlihat dan biaya tersembunyi. Biaya yang
ditampilkan dalam catatan akuntansi perusahaan disebut sebagai "biaya kualitas yang
dapat diamati". Biaya peluang yang dihasilkan dari kualitas yang buruk dikenal sebagai
biaya kualitas tersembunyi. Karena sulit untuk mengukur biaya peluang, mereka biasanya
tidak dimasukkan dalam catatan akuntansi. Biaya ketidakpuasan pelanggan, kehilangan
pangsa pasar, dan penjualan yang hilang semuanya terlihat dan dicatat dalam catatan
akuntansi.
24
Kapitasi yang dibayarkan kepada Puskesmas, Dokter Praktek dan Klinik sudah
termasuk pembayaran biaya pelayanan yang dilakukan oleh jejaring faskes (Pelayanan
obat RJTP oleh apotek dan laboratorium sederhana). Berdasarkan penelitian di lapangan,
biaya langsung dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Biaya Obat-obatan
2. Biaya Bahan Habis Pakai Alat Kesehatan (BHP Alkes)
3. Biaya Bahan Habis Pakai Laboratorium (BHP Lab)
4. Biaya Bahan Bakar Minyak (BBM)
5. Biaya Jasa Pelayanan (Jaspel) Kesehatan
Biaya langsung dikelompokkan berdasarkan jenis tindakan yang dikenakan pada tiap
jenis penyakit untuk instalasi rawat inap, sedangkan untuk UGD biaya langsung
dikelompokkan berdasarkan jenis tindakan pada Biaya langsung pada layanan ambulans
dikelompokkan berdasarkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dan jasa
pelayanannya. Rincian biaya langsung pada tiga unit layanan ini dapat dijabarkan sebagai
berikut:
25
26
27
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
Berdasarkan penulisan yang telah tertera sebelumnya mengenai Teori Biaya dan
Menghitung Cost Analysis Program Kesehatan, maka dapat disimpulkan bahwa :
• Pembiayaan kesehatan adalah jumlah dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan
dan atau memanfaatkan upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
• Biaya kesehatan dapat ditinjau dari 2 sudut yaitu penyedia pelayanan kesehatan dan
pemakai jasa pelayanan
1. Untuk memastikan bahwa semua individu memiliki akses ke kesehatan masyarakat yang
efektif dan perawatan kesehatan pribadi.
3. Pembiayaan kesehatan harus mampu meratakan besaran risiko biaya sepanjang waktu,
sehingga besaran tersebut dapat dijangkau oleh setiap rumah tangga.
5. Sistem pembiayaan juga harus mampu memastikan bahwa orang miskin juga mampu
pelayanan kesehatan yang layak sesuai standar dan kebutuhan sehingga tidak harus
mengeluarkan pembiayaan yang besarnya tidak proporsional dengan pendapatan.
6. Persiapan penyusunan kebijakan teknis di bidang perhitungan biaya kesehatan dan analisis
belanja kesehatan dan penyiapan pelaksanaan di bidang perhitungan biaya kesehatan dan
analisis belanja kesehatan.
28
• Sumber biaya kesehatan adalah anggaran pemerintah (pusat/provinsi/kabupaten), anggaran
masyarakat (perusahaan swasta, lembaga Swadaya masyarakat, dana kemanusiaan), biaya
dari dalam dan luar negeri, serta gabungan anggaran dari pemerintah dan rakyat.
• Ada banyak sekali contoh pembiayaan di rumah sakit dan puskesmas yang secara umum
pembiayaan terbagi menjadi
(1) Biaya Investasi terdiri dari biaya tetap, biaya medis tidak habis pakai, dan biaya non
medis tidak habis pakai;
(2) Biaya pemeliharaan terdiri dari biaya pemeliharaan biaya medis tidak habis pakai
dan biaya tetap;
(3) Biaya operasional langsung terdiri dari honor SDM, biaya medis habis pakai, dan
konsumsi;
(4) Biaya operasional tidak langsung yang terdiri dari biaya ATK dan umum.
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca dan khususnya kita sebagai tenaga
kesehatan dapat memahami mengenai pembiayaan kesehatan dalam rangka memajukan
kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan dengan ilmu
pembiayaan dan penganggaran kesehatan melalui pendidikan kesehatan, kita sebagai tenaga
bidang kesehatan dapat menjadi bagian dari pembangunan kesehatan.
29
DAFTAR PUSTAKA
1. Usaid from the american people. Health financing: the basics. [Online].
Tersedia:https://www.fpfinancingroadmap.org/learning/health-financing-
concepts/health-financing-
basics#:~:text=Two%20common%20methods%20include%20fee,entitled%20to%20a
%20certain%20service. [15 Februari 2023]
30
2013 & 2014. Artikel Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen
Kesehatan [Online].
11. Wulandari, A. et al. (2020). PEMBIAYAAN DAN PENGGANGGARAN
KESEHATAN. Yogyakarta: CV Mine. [Online].
12. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. (2020).
Penyerapan Anggaran PEN Terus Meningkat, Perpres Vaksin Segera Ditetapkan.
[Online].
14. Putu Ayu Indrayathi Putu Dedy, Kastaman Hardy. (2018). District Health Account
Dalam Pembiayaan Kesehatan di Indonesia. [Online].
15. American Institute for Healthcare Management. (2018). Cost Classifications.
[Online].
16. Eri Witcahyo, Ayu Pramudita Wardani, Sri Utami. (2018). Efektivitas Biaya Program
Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Puskesmas. [Online].
20. BPJS Kesehatan. (2014). Dana Kapitasi BPJS Kesehatan Diterima Langsung Puskesmas,
Layanan Masyarakat Akan Meningkat. [Online].
22. Depkes. (2013). Fungsi Pembiayaan Kesehatan. Retrieved February 16, 2023 from
http://www.ppjk.depkes.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=85&It
emid=120
23. Helda. 2011. Pembiayaan Kesehatan. Retrieved February 16, 2023 from
http://heldaupik.blogspot.com/2011/11/pembiayaan-kesehatan.html?m=1
31
24. Suhadi. 2012. Pembiayaan Kesehatan. Retrieved February 16, 2023 from
http://kebunhadi.blogspot.com/2012/11/pembiayaan-kesehatan.html?m=1
27. http://jurnalmedikahutama.com/index.php/JMH/article/download/220/145
28. https://media.neliti.com/media/publications/22199-ID-analisis-besaran-premi-
jaminan-pemeliharaan-kesehatan-di-kabupaten-jembrana-prov.pdf
29. https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/hsr/article/download/940/1551
30. https://www.jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-
literate/article/view/9711/5728
31. https://manajemen-pembiayaankesehatan.net/index.php/using-
joomla/extensions/components/content-component/article-categories/101-proposal-
bpjs-2015/1475-ii-a-monev-kebijakan-2
32