Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH EKONOMI KESEHATAN

“EKONOMI KESEHATAN”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah: Ekonomi Kesehatan

Dosen Pengampu: Syilvana Dwi Novianti,S.E.I,M.E

Disusun Oleh:

KELOMPOK III

Nuri Nabila Syahputri (0801212240)

Shabina Aulia (0801211066)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan atas karunia
nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Ekonomi Kesehatan”. Shalawat serta salam tercurahkan
keharibaan nabi Muhammad SAW, yang telah membawa perubahan dari alam
kebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan seperti saat ini.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Ekonomi Kesehatan. Selain itu kami juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan dan memperluas pemahaman temanteman mahasiswa/i
mengenai materi tentang Ekonomi Kesehatan.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah


Ekonomi Kesehatan yakni Ibu Syilvana Dwi Novianti, S.E.I,M.E yang telah
memberikan bimbingan selama kami melakukan penyusunan makalah ini,
kemudian kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam penyusunan makalah ini. Kami sebagai penyusun makalah berharap
semoga semua yang telah berjasa dalam penyusunan makalah ini mendapat
balasan yang sebaik-baiknya dari Allah SWT.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini, oleh karena itu kami sangat menghargai akan saran dan kritik untuk
membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat kami sampaikan,
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Medan, 20 September 2023

Kelompok III

i | Makalah Kelompok 3- Ekonomi Kesehatan


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah................................................................................................1

1.3. Tujuan..................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3

2.1. Pengertian Ekonomi Kesehatan...........................................................................3

2.2. Peran Ekonomi Kesehatan...................................................................................4

2.3. Mengapa Ekonomi Kesehatan Dibutuhkan?........................................................5

2.4. Manfaat Ekonomi Kesehatan...............................................................................6

2.5. Ciri Khusus Sektor Kesehatan.............................................................................8

2.6. Ruang Lingkup Ekonomi Kesehatan.................................................................10

2.7. Integrasi Keislaman Ekonomi Kesehatan..........................................................10

BAB III PENUTUP..........................................................................................................12

3.1. Kesimpulan........................................................................................................12

3.2. Saran...................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................13

ii | Makalah Kelompok 3- Ekonomi Kesehatan


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ilmu ekonomi berasal dari bahasa Yunani, oikos yang artinya keluarga dan
nomos yang artinya aturan atau hukum. Ekonomi adalah ilmu untuk membuat
pilihan, sumber daya di alam terbatas, sedang keinginan (wants) manusia tidak
terbatas.

Menurut UU Kesehatan 2009, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara


fisik, mental, spiritual maupun maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Uraian diatas merupakan latar belakang penulis dalam melakukan penulisan


makalah terkait ekonomi kesehatan ini.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dituliskan rumusan


masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari ekonomi kesehatan?


2. Apa peran ekonomi kesehatan?
3. Mengapa ekonomi kesehatan dibutuhkan?
4. Apa manfaat ekonomi kesehatan?
5. Apa Ciri khusus sektor kesehatan?
6. Apa ruang lingkup dari ekonomi kesehatan?
7. Bagaimana bentuk integrasi keislaman ekonomi kesehatan?

1.3. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan


makalah ini adalah sebagai berikut:

1 | Makalah Kelompok 3- Ekonomi Kesehatan


1. Untuk mengetahui pengertian dari ekonomi kesehatan
2. Untuk mengetahui seperti apa peran ekonomi kesehatan
3. Untuk mengetahui mengapa ekonomi kesehatan dibutuhkan
4. Untuk mengetahui apa manfaat dari ekonomi kesehatan
5. Untuk mengetahui apa ciri khusus sektor kesehatan
6. Untuk mengetahui ruang lingkup ekonomi kesehatan
7. Untuk mengetahui bentuk integrasi keislaman ekonomi kesehatan

2 | Makalah Kelompok 3- Ekonomi Kesehatan


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ekonomi Kesehatan

Ekonomi kesehatan merupakan aplikasi dari berbagai teori dan pemahaman


terkait kondisi kesehatan manusia ditinjau secara ekonomi. Iswanto (2021) di
dalam (Diwyarthi, et al., 2022)menjelaskan bahwa ekonomi kesehatan mencakup
ekonomi makro, globalisasi dan kesehatan, metode pengukuran kesehatan secara
higienis, rancangan pembiayaan jangka pendek dan jangka panjang menyangkut
kondisi kesehatan masyarakat, kurva penawaran ekonomi kesehatan, skala
ekonomi masyarakat pada suatu daerah dan periode tertentu, model permintaan
dari pasar, penyedia pelayanan kesehatan dan perlakuan yang diberikan, asuransi
kesehatan, jaminan kesehatan nasional (universal health coverage), perhitungan
biaya, serta berbagai ragam kasus ekonomi kesehatan kontemporer (Diwyarthi, et
al., 2022)

Ilmu ekonomi kesehatan merupakan ilmu sosial yang berarti tidak bebas
nilai, dan merupakan salah satu cabang dari ilmu ekonomi seperti halnya cabang
ilmu ekonomi lingkungan, ekonomi perkotaan dan lain-lain. Menurut Klarman
(1964), ekonomi kesehatan merupakan aplikasi ilmu ekonomi dalam bidang
kesehatan. Menurut PPEKAI (1989), ilmu ekonomi kesehatan adalah penerapan
ilmu ekonomi dalam upaya kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Pemahaman mengenai ekonomi kesehatan adalah penting, karena kebutuhan


yang terus meningkat untuk menggunakan teori ekonomi di bidang kesehatan.
Pada pelayanan kesehatan, ilmu ekonomi dipelajari karena terdapat hubungan
antara kesehatan dan ekonomi. Kesehatan mempengaruhi kondisi ekonomi, begitu
juga sebaliknya, ekonomi mempengaruhi kesehatan. Seseorang dengan tingkat
kesehatan yang buruk, akan pasti mengeluarkan biaya yang tinggi untuk
pengobatannya, sedangkan seseorang dengan tingkat kesehatan yang lebih baik
memungkinkan dia untuk memenuhi hidup yang lebih produktif. Status kesehatan

3 | Makalah Kelompok 3- Ekonomi Kesehatan


penduduk yang baik meningkatkan produktivitas, meningkatkan pendapatan per
kapita, dan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara

Pembahasan dalam ilmu ekonomi kesehatan mencakup; consumer (dalam


hal ini adalah pasien/ pengguna pelayanan kesehatan), provider (yang merupakan
professional investor, yang terdiri dari public maupun private), dan government
(pemerintah). Dengan diterapkannya ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan, maka
kegiatan yang dilaksanakan harus memenuhi kriteria efisiensi dan cost effective,
karena ilmu ekonomi berperan dalam rasionalisasi pemilihan dan pelaksanaan
kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan terkait penggunaann sumber
daya yang terbatas (Yeni, 2022).

Ekonomi kesehatan ini bisa dibilang sebagai aplikasi ilmu ekonomi di


bidang kesehatan. Secara umum, ekonomi kesehatan ini akan lebih berkonsentrasi
pada industri kesehatan. Menurut World Health Organization, ekonomi kesehatan
merupakan penggunaan ilmu ekonomi pada kuantifikasi sumber daya untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan dan kuantifikasi dampak upaya-upaya
kuratif, preventif maupun rehabilitatif terhadap produktivitas individu dan juga
produktivitas nasional (Adsyah, 2021).

2.2. Peran Ekonomi Kesehatan

Ekonomi kesehatan didefinisikan sebagai penerapan teori, konsep dan


teknik ilmu ekonomi pada sektor kesehatan. Ekonomi kesehatan berkaitan dengan
pemilihan satu cara atau memilih beberapa cara untuk mencapai tujuan, begitu
juga dengan perencanaan kesehatan. Perencanaan kesehatan pada dasarnya
berhubungan erat juga dengan memilih satu alternative di antara banyak
alternative kegiatan, sehingga dapat dikatakan bahwa ekonomi kesehatan dan
perencanaan kesehatan terdapat persamaan dan keterkaitan

Menurut Mills & Gibson (1990), ekonomi kesehatan berkaitan erat dengan
hal-hal seperti berikut :

a. Alokasi sumber daya diantara berbagai upaya kesehatan


b. Jumlah sumber daya yang dipergunakan dalam pelayanan kesehatan

4 | Makalah Kelompok 3- Ekonomi Kesehatan


c. Pengorganisasian dan pembiayaan dari berbagai pelayanan kesehatan
d. Efisiensi pengalokasian dan penggunaan berbagai sumber daya
e. Dampak upaya pencegahan, pengobatan, dan pemulihan kesehatan pada
individu dan masyarakat

Klarman (1964) menjelaskan bahwa ekonomi kesehatan merupakan aplikasi


ekonomi di bidang kesehatan, sehingga secara umum ekonomi akan
berkonsentrasi pada industri kesehatan yang mencakup 4 bidang, yaitu :

a. Peraturan (regulating)
b. Perencanaan (planning)
c. Pemeliharaan kesehatan (the health maintenance)
d. Analisis Cost and Benefit

Menurut Schultz (1960) dan Denison (1962), kesehatan dapat mempengaruhi


pertumbuhan ekonomi melalui beberapa cara :

1. Perbaikan kesehatan seseorang akan menyebabkan pertambahan dalam


partisipasi tenaga kerja.
2. Perbaikan kesehatan dapat pula membawa perbaikan dalam tingkat
pendidikan yang kemudian menyumbang terhadap pertumbuhan
ekonomi ataupun perbaikan kesehatan menyebabkan bertambahnya
penduduk yang akan membawa tingkat partisipasi angkatan kerja.

Program-program kesehatan hendaknya dipandang sebagai suatu strategi


menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi dari suatu
penduduk. Strategi tersebut membutuhkan pilihan program-program yang dapat
meningkatkan derajat kesehatan efisien. Misalnya, pengembangan jaringan
pelayanan kesehatan, pembangunan infrastruktur air bersih, peningkatan gizi
masyarakat, imunisasi dan sebagainya. Ilmu ekonomi kesehatan dapat membantu
mengevaluasi dan menentukan pilihan yang tepat. Strategi dan skala prioritas
perlu ditetapkan sebagai kebijaksanaan dalam beberapa bentuk pelayanan yang
ada.

2.3. Mengapa Ekonomi Kesehatan Dibutuhkan?

5 | Makalah Kelompok 3- Ekonomi Kesehatan


Pembangunan kesehatan adalah investasi utama bagi pembangunan sumber
daya manusia di Indonesia. Pembangunan kesehatan pada dasarnya adalah upaya
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, serta kemampuan setiap orang untuk
dapat berprilaku hidup yang sehat untuk mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu perencanaan
pembangunan kesehatan yang sistematis, terarah, terpadu dan menyeluruh, serta
dibutuhkan keterlibatan berbagai sektor dan selurruh komponen bangsa alam
pelaksanaannya. Ekonomi kesehatan sangat dibutuhkan dan perlu dipelajari,
karena terdapat hubungan antara kesehatan dan ekonomi. Kesehatan
mempengaruhi kondisi ekonomi, dan sebaliknya ekonomi mempengaruhi
kesehatan. Jadi pelayanan kesehatan yang lebih baik akan memberikan manfaat
bagi individu dan masyarakat keseluruhan jika membawa kesehatan yang lebih
baik. Status kesehatan penduduk yang baik meningkat produktivitas,
meningkatkan pendapatan per kapita, meningkatkan pertumbuhan ekonomi
negara.

2.4. Manfaat Ekonomi Kesehatan

A. Manfaat Ekonomi Kesehatan dalam Sektor Pelayanan Kesehatan

Perawatan kesehatan sangat menyerap biaya pemerintah maupun


anggaran negara. Selain itu banyak juga peralatan kesehatan yang harus
dibeli dengan menggunakan valuta asing sehingga akan menghabiskan
banyak devisa, hal tersebut merupakan keterbatasan bagi negara miskin.
Untuk dapat lebih menghemat, dan meningkatkan efisiensi, banyak negara
berusaha untuk mencari sumber daya tambahan. Dalam hal ini ekonomi
kesehatan akan sangat bermanfaat karena dapat membantu pengalokasian
dana secara lebih baik, meningkatkan efisiensi, memilih teknologi yang
lebih murah tapi tetap efektif dan mengevaluasi sumber dana lainnya

B. Peran Ekonomi Kesehatan Dalam Perencanaan Kesehatan

Perencanaan kesehatan pada dasarnya berhubungan erat dengan


pemilihan, yaitu memilih satu cara atau memilih beberapa cara diantara
pilihan untuk mencapai tujuan di masa yang akan datang. Di lain pihak,

6 | Makalah Kelompok 3- Ekonomi Kesehatan


ekonomi kesehatan juga berkaitan dengan pemilihan sehingga antara
perencanaan dan ekonomi kesehatan terdapat kesamaan dan keterkaitan.
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di sebuah negara akan sangat
mempengaruhi derajat kesehatan penduduknya dan berkaitan erat pula
dengan kemampuan negara tersebut untuk mengembangkan pelayanan
kesehatan maupun kegiatan lain di sektor kesehatan. Oleh karena itu
kebijaksanaan di bidang kesehatan dan pelaksanaannya juga sangat
dipengaruhi oleh pertimbangan ekonomi secara makro. Menurut Schultz
1960 dan Denison 1962 berpendapat bahwa kesehatan dapat mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi melalui beberapa cara :

a. Perbaikan kesehatan seseorang akan menyebabkan pertambahan


dalam partisipasi tenaga kerja.
b. Perbaikan kesehatan dapat pula membawa perbaikan dalam
tingkat pendidikan yang kemudian menyumbang terhadap
pertumbuhan ekonomi ataupun perbaikan kesehatan menyebabkan
bertambahnya penduduk yang akan membawa tingkat partisipasi
angkatan kerja. Program-program kesehatan hendaknya dipandang
sebagai suatu strategi menyeluruh untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial dan ekonomi dari suatu penduduk. Strategi
tersebut membutuhkan pilihan program-program yang dapat
meningkatkan derajat kesehatan efisien. Misalnya, pengembangan
jaringan pelayanan kesehatan, pembangunan infrastruktur air
bersih, peningkatan gizi masyarakat, imunisasi dan sebagainya.
Dalam hal ini dibutuhkan kajian terhadap strategi dan skala
prioritas yang perlu ditetapkan sebagai kebijaksanaan dalam
beberapa bentuk pelayanan yang ada. Bagi negara miskin atau
sedang berkembang, untuk menentukan prioritas tersebut adalah
tidak mudah dan sulit. Oleh karena itu segala usaha untuk
memperluas pilihan dalam hal meningkatkan pelayanan kesehatan
dan penyuluhan kesehatan akan dipandang sebagai sesuatu yang
bermanfaat.

7 | Makalah Kelompok 3- Ekonomi Kesehatan


2.5. Ciri Khusus Sektor Kesehatan

Berikut merupakan ciri-ciri khusus sektor kesehatan:

1. Uncertainty (Kejadian penyakit tidak terduga)

Orang tidak banyak bisa menduga tentang penyakit apa yang akan
dialaminya di masa yang akan datang, dan tidak akan mengetahui juga secara
pasti pelayanan kesehatan apa yang dia butuhkan. Ketidakpastian (uncertainty) ini
berarti seseorang akan menghadapi suatu resiko akan sakit dan juga resiko untuk
mengeluarkan biaya untuk mengobati penyakit tersebut.

2. Consumer Ignorance

Suatu keadaan dimana konsumen sangat tergantung pada penyedia atau


provider pelayanan kesehatan, karena pada umumnya konsumen tidak tahu
banyak tentang jenis penyakit, jenis pemeriksaan dan jenis pengobatan yang
dibutuhkannya. Dalam hal ini provider lah yang menentukan jenis dan volume
pelayanan yang perlu dikonsumsi oleh konsumen.

3. Sehat dan pelayanan kesehatan sebagai hak

Makan, pakaian, tempat tinggal dan hidup sehat adalah elemen kebutuhan
dasar manusia yang harus senantiasa diusahakan untuk dipenuhi, terlepas dari
kemampuan seseorang itu untuk membayarnya. Hal ini menyebabkan distribusi
pelayanan kesehatan seringkali dilakukan atas dasar kebutuhan atau need dan
bukan atas dasar kemampuan membayar (demand).

4. Eksternalitas

Merupakan dampak positif atau negatif yang dialami orang lain sebagai
akibat penggunaan pelayanan kesehatan. Contohnya imunisasi untuk mencegah
seseorang dari penyakit menular, dimana jika ada sekelompok orang yang
diimunisasi, maka manfaatnya bukan hanya kepada orang tersebut, tetapi juga
kepada masyarakat keseluruhan. Ini disebut bahwa imunisasi mempunyai social
marginal benefit yang jauh lebih besar daripada private marginal benefit bagi
individu tersebut. Oleh karena itu pemerintah harus dapat menjamin bahwa
program imunisasi harus benar-benar dapat terlaksana. Pelayanan yang tergolong

8 | Makalah Kelompok 3- Ekonomi Kesehatan


pencegahan umumnya mempunyai eksternalitas yang besar sehingga digolongkan
sebagai komoditi masyarakat atau public good dan untuk itu seyogyanya
mendapatkan subsidi atau bahkan disediakan oleh pemerintah secara gratis,
sedangkan untuk pelayanan kuratif, eksternalitasnya umumnya kecil dan sering
disebut sebagai private goods dan hendaknya dibayar atau dibiayai sendiri oleh
penggunanya atau pihak swasta.

5. Motif non profit

Ideal sebuah usaha dalam kegiatan ekonomi adalah memperoleh keuntungan


yang maksimal (profit maximization), tetapi hal ini tidak berlaku di sector
kesehatan. Pendapat yang dianut adalah “orang tidak layak memperoleh
keuntungan dari penyakit orang lain”.

6. Padat Karya

Kecenderungan spesialisasi dan super spesialisasi di pelayanan kesehatan


menyebabkan komponen tenaga dalam pelayanan semakin besar. Komponen
tenaga tersebut bisa mencapai 40% sampai 60% dari keseluruhan biaya.

7. Mix output

Dalam pelayanan kesehatan yang dikonsumsi pasien adalah suatu paket


pelayanan yang terdiri dari sejumlah pemeriksaan, diagnosis perawatan, terapi dan
nasehat kesehatan. Paket tersebut bervariasi antara individu dan sangat tergantung
kepada jenis penyakit.

8. Upaya kesehatan sebagai konsumsi dan sekaligus investasi

Dalam jangka pendek upaya kesehatan terlihat sebagai sektor yang sangat
konsumtif karena tidak memberikan return on investment secara jelas. Oleh sebab
itu seringkali sektor kesehatan ada pada urutan bawah dalam skala prioritas
pembangunan terutama jika titik berat pembangunan ada pada pembangunan
ekonomi, namun jika orientasi pembangunan pada pembangunan manusia, maka
pembangunan sektor kesehatan sesungguhnya adalah suatu investasi paling tidak
untuk jangka panjang.

9. Retriksi berkompetisi

9 | Makalah Kelompok 3- Ekonomi Kesehatan


Terdapat pembatasan praktek kompetisi. Hal ini menyebabkan mekanisme
pasar dalam pelayanan kesehatan tidak bisa sempurna seperti mekanisme pasar
untuk komoditi lain. Dalam mekanisme pasar, wujud kompetisi adalah kegiatan
pemasaran (promosi, iklan dan lain-lain), sedangkan dalam sektor kesehatan tidak
pernah terdengar adanya promosi, diskon atau bonus atau banting harga dalam
pelayanan kesehatan.

2.6. Ruang Lingkup Ekonomi Kesehatan

Adapun beberapa ruang lingkup ekonomi kesehatan adalah sebagai berikut:

a. Konsumen: Konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang


membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk di konsumsi pribadi
b. Pemerintah
c. Provider (public-private)
d. Provider: Provider merupakan professional investor yang terdiri dari
public maupun private
e. Need, Demand dan Want: Need (kebutuhan) adalah kuantitas barang
atau pelayanan secara objektif dipandang terbaik untuk digunakan
memperbaiki kondisi kesehatan pasien. Need biasanya ditentukan oleh
dokter, tetapi kualitas pertimbangan dokter tergantung pendidikan,
peralatan, pengetahuan dan kompetensi dokter. Demand (permintaan)
adalah barang atau pelayanan yang sesungguhnya dibeli oleh pasien.
Permintaan tersebut dipengaruhi oleh pendapat medis dari dokter dan
juga faktor lain seperti pendapatan dan harga obat. Want (keinginan)
adalah barang atau pelayanan yang diinginkan pasien karena dianggap
terbaik bagi mereka (misalnya, obat yang bekerja cepat). Want bisa
sama atau berbeda dengan need (kebutuhan).

2.7. Integrasi Keislaman Ekonomi Kesehatan

Integrasi keislaman ekonomi kesehatan dapat dilihat dalam dalam QS. Al-
Baqarah Ayat 195:

10 | Makalah Kelompok 3- Ekonomi Kesehatan


‫َوَاْنِفُقْو ا ِفْي َس ِبْيِل ِهّٰللا َو اَل ُتْلُقْو ا ِبَاْيِد ْيُك ْم ِاَلى الَّتْهُلَك ِةۛ َو َاْح ِس ُنْو اۛ ِاَّن َهّٰللا ُيِح ُّب اْلُم ْح ِسِنْيَن‬

Artinya: Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan
(diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah.
Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik."

Tafsir ayat ini menjelaskan bahwa kita dianjurkan memanfaatkan harta yang
kita miliki di jalan yang baik dan salah satunya memanfaatkan harta guna menjaga
kesehatan tubuh. Hal ini sejalan dengan prinsip ekonomi kesehatan yang
memanfaatkan suatu sistem ekonomi guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat banyak.

11 | Makalah Kelompok 3- Ekonomi Kesehatan


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari uraian pembahasan diatas maka dapat disimpulkan beberapa hal


sebagai berikut:

1. Ekonomi kesehatan merupakan aplikasi dari berbagai teori dan


pemahaman terkait kondisi kesehatan manusia ditinjau secara ekonomi
2. Ilmu ekonomi kesehatan merupakan ilmu sosial yang berarti tidak bebas
nilai, dan merupakan salah satu cabang dari ilmu ekonomi seperti halnya
cabang ilmu ekonomi lingkungan, ekonomi perkotaan dan lain-lain
3. Ekonomi kesehatan sangat dibutuhkan dan perlu dipelajari, karena
terdapat hubungan antara kesehatan dan ekonomi.
4. Ekonomi kesehatan akan sangat bermanfaat karena dapat membantu
pengalokasian dana secara lebih baik, meningkatkan efisiensi, memilih
teknologi yang lebih murah tapi tetap efektif dan mengevaluasi sumber
dana lainnya

3.2. Saran

Melalui penulisan makalah ini penulis menyarankan kepada pemerintah


untuk menerapkan berbagai prinsip dan keilmuan dalam ilmu kesehatan guna
meningkatkan derejat kesehatan.

12 | Makalah Kelompok 3- Ekonomi Kesehatan


DAFTAR PUSTAKA

Adsyah, R. (2021, October 27). Mengenal Ekonomi Kesehatan Secara Lebih


Mendalam. Retrieved from Investree:
https://blog.investree.id/ekonomi/mengenal-ekonomi-kesehatan-secara-
lebih-mendalam/

Diwyarthi, N. D., Suryaman, R., Putra, P., Aji, S. P., Abdurohim, D. S., & Wulan,
S. (2022). Ekonomi Kesehatan. Padang: Global Eksekutif Teknologi.

Sobrina, F. (2011). ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA RSUD SULTAN


SULAIMANDI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI. Medan:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

Yeni, R. (2022). Ekonomi Kesehatan. Jakarta: STIKIM.

Tjiptoherijanto P dan Soesetyo B. Ekonomi Kesehatan, Cetakan Kedua, Rineka


Cipta Jakarta. 2008

13 | Makalah Kelompok 3- Ekonomi Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai