“EKONOMI KESEHATAN”
Disusun Oleh:
KELOMPOK III
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan atas karunia
nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Ekonomi Kesehatan”. Shalawat serta salam tercurahkan
keharibaan nabi Muhammad SAW, yang telah membawa perubahan dari alam
kebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Kelompok III
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.3. Tujuan..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
3.1. Kesimpulan........................................................................................................12
3.2. Saran...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................13
PENDAHULUAN
Ilmu ekonomi berasal dari bahasa Yunani, oikos yang artinya keluarga dan
nomos yang artinya aturan atau hukum. Ekonomi adalah ilmu untuk membuat
pilihan, sumber daya di alam terbatas, sedang keinginan (wants) manusia tidak
terbatas.
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
Ilmu ekonomi kesehatan merupakan ilmu sosial yang berarti tidak bebas
nilai, dan merupakan salah satu cabang dari ilmu ekonomi seperti halnya cabang
ilmu ekonomi lingkungan, ekonomi perkotaan dan lain-lain. Menurut Klarman
(1964), ekonomi kesehatan merupakan aplikasi ilmu ekonomi dalam bidang
kesehatan. Menurut PPEKAI (1989), ilmu ekonomi kesehatan adalah penerapan
ilmu ekonomi dalam upaya kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Menurut Mills & Gibson (1990), ekonomi kesehatan berkaitan erat dengan
hal-hal seperti berikut :
a. Peraturan (regulating)
b. Perencanaan (planning)
c. Pemeliharaan kesehatan (the health maintenance)
d. Analisis Cost and Benefit
Orang tidak banyak bisa menduga tentang penyakit apa yang akan
dialaminya di masa yang akan datang, dan tidak akan mengetahui juga secara
pasti pelayanan kesehatan apa yang dia butuhkan. Ketidakpastian (uncertainty) ini
berarti seseorang akan menghadapi suatu resiko akan sakit dan juga resiko untuk
mengeluarkan biaya untuk mengobati penyakit tersebut.
2. Consumer Ignorance
Makan, pakaian, tempat tinggal dan hidup sehat adalah elemen kebutuhan
dasar manusia yang harus senantiasa diusahakan untuk dipenuhi, terlepas dari
kemampuan seseorang itu untuk membayarnya. Hal ini menyebabkan distribusi
pelayanan kesehatan seringkali dilakukan atas dasar kebutuhan atau need dan
bukan atas dasar kemampuan membayar (demand).
4. Eksternalitas
Merupakan dampak positif atau negatif yang dialami orang lain sebagai
akibat penggunaan pelayanan kesehatan. Contohnya imunisasi untuk mencegah
seseorang dari penyakit menular, dimana jika ada sekelompok orang yang
diimunisasi, maka manfaatnya bukan hanya kepada orang tersebut, tetapi juga
kepada masyarakat keseluruhan. Ini disebut bahwa imunisasi mempunyai social
marginal benefit yang jauh lebih besar daripada private marginal benefit bagi
individu tersebut. Oleh karena itu pemerintah harus dapat menjamin bahwa
program imunisasi harus benar-benar dapat terlaksana. Pelayanan yang tergolong
6. Padat Karya
7. Mix output
Dalam jangka pendek upaya kesehatan terlihat sebagai sektor yang sangat
konsumtif karena tidak memberikan return on investment secara jelas. Oleh sebab
itu seringkali sektor kesehatan ada pada urutan bawah dalam skala prioritas
pembangunan terutama jika titik berat pembangunan ada pada pembangunan
ekonomi, namun jika orientasi pembangunan pada pembangunan manusia, maka
pembangunan sektor kesehatan sesungguhnya adalah suatu investasi paling tidak
untuk jangka panjang.
9. Retriksi berkompetisi
Integrasi keislaman ekonomi kesehatan dapat dilihat dalam dalam QS. Al-
Baqarah Ayat 195:
Artinya: Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan
(diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah.
Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik."
Tafsir ayat ini menjelaskan bahwa kita dianjurkan memanfaatkan harta yang
kita miliki di jalan yang baik dan salah satunya memanfaatkan harta guna menjaga
kesehatan tubuh. Hal ini sejalan dengan prinsip ekonomi kesehatan yang
memanfaatkan suatu sistem ekonomi guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat banyak.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Diwyarthi, N. D., Suryaman, R., Putra, P., Aji, S. P., Abdurohim, D. S., & Wulan,
S. (2022). Ekonomi Kesehatan. Padang: Global Eksekutif Teknologi.