PENYUSUN :
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam jangka
waktu yang telah ditentukan. Adapun pembahasan yang dibahas dalam makalah ini adalah
“Evaluasi Ekonomi Dalam Sektor Kesehatan”. Penyusunan ini bertujuan agar pembaca
mengetahui bagaimana cara melakukan evaluasi dalam program kesehatan secara umum.
Adapun penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Kesehatan
yang diajarkan oleh dosen Bapak Tengku Moriza, S.E, MM. Harapan penyusun semoga makalah
ini dapat bermanfaat dan mampu membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca. Penyusunan makalah ini telah diselesaikan dengan semaksimal mungkin. Namun,
sekiranya masih terdapat kesalahan dan kekurangan, penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar belakang.........................................................................................................
B. Rumusan masalah....................................................................................................
C. Tujuan masala..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan ilmu ekonomi untuk kuantifikasi sumber daya yang dipergunakan agar dapat
menyediakan pelayanan kesehatan, alokasi dan efisiensi penggunaan sumberdaya tersebut adalah
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan serta kuantifikasi dampak upaya preventif,
kuratif dan rehabilitatif terhadap produktivitas individu maupun produktivitas nasional. Sistem
perekonomian adalah suatu kumpulan lembaga dan kerangka kerja untuk mengorganisir dan
mengkoordinir kegiatan ekonomi dan membuat keputusan-keputusan ekonomi yang pokok.
Dalam bidang pelayanan jasa kesehatan, hal ini perlu dipelajari untuk meningkatkan
produktifitas dan penerimaan produk/jasa kesehatan kepada masyarakat sebagai konsumennya.
Teknik analisis memang berakar dari analisis biaya manfaat, yang kemudian mengalami
perkembangan hingga dewasa ini. Dari perkembangan sejarah tercatat bahwa pertama kali teknis
analisis biaya-biaya ini digunakan oleh angkatan bersenjata Amerika Serikat. Teknik ini dengan
cepat kemudian memasuki berbagai sector, termasuk diantaranya sector ekonomi.Teknik analisa
biaya manfaat (ABM atau CBA) dengan mudah menjadi terkenal karena hasilnya
memungkinkan pengambilan keputusan mempunyai gambaran yang lengkap dari sisi
pengorbanan dan hasilnya.
Salah satu sumber daya yang cukup penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
adalah biaya. Efektivitas biaya tidak sekedar menjadi perhatian bidang keekonomian, karena
meningkatkan kesehatan masyarakat dan kesejahteraan merupakan masalah moral. Alokasi
sumber daya yang tidak efektif menghasilkan manfaat yang lebih sedikit daripada yang mungkin
terjadi dengan alokasi yang berbeda. Ilmu ekonomi merupakan suatu studi mengenai
kelengkapan dan pilihan .
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana evaluasi ekonomi pada program kesehatan ?
2. Bagaimana cost effectiveness analysis (CEA) itu ?
3. Bagaimana cost benefit analysis (CBA) itu ?
4. apa saja langkah-langkah analisis biaya manfaat ?
C. Tujuan Masalah
1. Dapat Mengetahui Bagaimana Evluasi Ekonomi Pada Program Kesehatan
2. Dapat Mengetahui Cost Effectiveness Analysis (CEA)
3. Dapat Mengetahui Cost Benefit Analysis (CBA)
4. Dapat Mengetahui Langkah-Langkah Analisis Biaya Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
Banyaknya masalah yang dihadapi organisai baik dalam oragnisasi umum maupun organisasi
kesehatan makin bertambah dan makin komplek baik dari permasalahan internal maupun
eksternal, sedangkan dari pada itu sumber daya (resources) makin terbatas. Oleh karena itu
diperlukannya proses pengambilan keputusan yang bersifat rasional dan empirik, sehingga dapat
dijadikan standart normatif yang dapat digunakan sebagai bandingan antar program dan antar
organisasi.
Analisis ekonomi pada program-program kesehatan masyarakat secara umum diidentifikasi
dengan menghitungnya terhadap nilai uang. Salah satu keterbatasan dalam analisis ekonomi
adalah tidak diperhitungkannya nilai dari rasa sakit ataupun penderitaan yang dialami yang
dinyatakan dalam uang. Dalam proses pengambilan keputusan hal tersebut termasuk yang
dipertimbangkan tetapi dalam analisis ekonomi yang terfokus pada akuntansi biaya hal ini
tidaklah dipertimbangkan. Evaluasi ekonomi pada program kesehatan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
Evaluasi parsial.
Evaluasi parsial setidaknya mengandung salah satu komponen dari evaluasi secara penuh.
Pada evaluasi ini terdiri dari analisis akuntansi biaya, biaya dari kesakitan yang terjadi dan
penelitian identifikasi biaya. Penelitian tentang biaya kesakitan biasanya digunakan untuk
menghitung beban biaya dari sakitnya, dimana hal ini akan berkaitan dengan keuntungan
secara ekonomis biaya intervensi pencegahan tersebut dilakukan.
Evaluasi intermediet
Cost Effectiveness Analysis adalah analisis yang membandingkan biaya suatu intervensi
dengan ukuran non-moneter, dimana pengaruhnya terhadap hasil perawatan kesehatan. Cost
Effectiveness Analysis merupakan salah satu cara untuk memilih dan menilai program yang
paling baik jika terdapat beberapa program lain yang mempunyai tujuan yang sama. Cost
Effectiveness Analysis merupakan cara memilih untuk menilai program yang terbaik bila
beberapa program yang berbeda dengan tujuan yang sama tersedia untuk dipilih. Dalam
menganalisa biaya suatu penyakit, analisa cost effectiveness mendasarkan pada perbandingan
dari biaya suatu program pemberantasan tertentu dan akibat dari program tersebut dalam bentuk
perkiraan dari kematian dan kasus yang bias dicegah. Dalam menganalisa biaya suatu penyakit,
analisis cost effectiveness mendasarkan pada perbandingan antara biaya suatu program
pemberantasan tertentu dan akibat dari program tersebut dalam bentuk perkiraan dari kematian
dan kasus yang bsa dicegah (Quade, 1979). Misalnya, Program A dengan biaya US $ 25.000
dapat menyelamatkan 100 orang penderita. Sehingga unit costnya atau CE rationya US $
250/life. Sedangkan dengan biaya yang sama, program B hanya dapat menyelamatkan 15 orang
penderita, berarti unit cost/CE rationya mencapai $ 1.677/life. Dalam hal ini jelas program A
yang akan dipilih karma lebih effektif dari pada program B. Maka dapat disimpilkan bahwa Cost
Effectivenes Analysis (CEA) merupakan :
Teknik yg digunakan utk menilai alternatif prog. mana yg paling tepat& murah dlm
menghasilkan output tertentu
Cara/metode : membandingkan “output yg berhasil” (objective) dari masing-masing
alternatif prog dng biaya (cost) dari alternatif prog tsb.
Penekanan ada pada objective (keberhasilan tujuan program) & biaya yg termurah
Alat bantu saat perencanaan & evaluasi
Pilih alternatif program yang paling murah dan efektif dengan ratio cost dan objective yang
terkecil
CEA merupakan suatu metode yang didesain untuk membandingkan antara outcome
kesehatan dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan program tersebut atau intervensi
dengan alternatif lain yang menghasilkan outcome yang sama. Outcome kesehatan diekspresikan
dalam terminologi yang obyektif dan terukur seperti jumlah kasus yang diobati, penurunan
tekanan darah yang dinyatakan dalam mmHg, dan lain-lain dan bukan dalam terminologi
moneter. Dalam evaluasi ekonomi pengertian efektivitas berbeda dengan penghematan biaya,
dimana penghematan biaya mengacu pada persaingan alternatif program yang memberikan biaya
yang lebih murah, sedangkan efektivitas biaya tidak semata-mata mempertimbangkan aspek
biaya yang lebih rendah. Dalam mempertimbangkan pilihan suatu produk ataupun jenis
pelayanan kesehatan yang akan dipilih tetap harus mempertimbangkan efektivitas biaya bila:
CEA membantu memberikan alternatif yang optimal yang tidak selalu berarti biayanya lebih
murah. CEA membantu mengidentifikasi dan mempromosikan terapi pengobatan yang paling
efisien CEA sangat berguna bila membandingkan alternatif program atau alternatif intervensi
dimana aspek yang berbeda tidak hanya program atau intervensinya tetapi juga outcome
klinisnya ataupun terapinya. Dengan melakukan perhitungan terhadap ukuran2 efisiensi ( cost
effectiveness ratio ), alternatif dengan perbedaan biaya, rate efikasi yang berbeda dan rate
keamanan maka perbandingan akan dilakukan secara berimbang. Outcome kesehatan yang
digunakan sebagai denominator pada cost effectiveness ratio dapat dinyatakan dalam satuan unit
seperti jumlah tahun yang berhasil diselamatkan atau indeks dari kegunaan atau kebutuhan
seperti QALYs. Banyak orang menggunakan QALYs sebagai denominator outcome CUA, tetapi
saat ini banyak ahli telah merekomendasikan pada CEA sedapat mungkin menggunakan QALYs.
C. Cost Benefit Analysis (CBA)
Pada penelitian CBA, alternatif yang dipilih tidak mempunyai outcome yang sama. Baik
outcome maupun biaya yang terjadi dihitung dan diukur dengan menggunakan satuan uang. Cost
Benefit Ratio dihitung dengan membedakan alternatif mana yang mempunyai keuntungan yang
relatif lebih besar dibandingkan dengan biaya yang terjadi. Penelitian CBA dilakukan bila
sumber daya terbatas dan pilihan harus dilakukan terhadap beberapa alternatif yang paling
menguntungkan. Kesulitan utama pada penelitian tipe ini adalah mengkonversikan outcome
klinis dalam ukuran moneter. Penelitian tipe ini lebih bermanfaat dalam analisis pelayanan
kesehatan secara ekonomis dibandingkan kegunaannya dalam pengobatan kepada pasien.
b) Identifikasi alternatif
Langkah ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas alternative-alternatif apa yang
tersedia dihadapan pengambilan keputusan, sehingga dapat dibandingkan baik biaya
maupun manfat dari masing-masing alternatif tersebut.
c) Identifikasi biaya
Biaya (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang
telah terjadi atau mungkin akan terjadi. Biaya suatu program mencakup biaya itu sendiri
dan dampak yang tidak diharapkan (dis-benefit, maupun “benefit yang hilang” oleh
karena sumber daya tidak dialokasikan kepada alternative lain (opportunity cost). Terdiri
atas biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang melekat
pada kegiatan dan operasional desa siaga aktif dan poskesdes, seperti pembentukan,
pendirian Poskesdes dan penyediaan alat kesehatan dan pelatihan bidan desa. Sedangkan
biaya tidak langsung meliputi biaya rapat berkala yang diselenggarakan oleh pengurus
desa siaga. Jadi biaya total kegiatan tersebut bertindak sebagai pengukur untuk manfaat
yang didapatkan. Dalam suatu perhitungan manfaat-biaya, perbandingannya adalah
antara pengeluaran tambahan yang ditujukan untuk pelayanan kesehatan dan antisipasi
penurunan dari biaya – biaya yang ada.
d) Identifikasi manfaat
Manfaat juga terdiri atas manfaat langsung dan tidak langsung. Manfaat langsung adalah
manfaat yang dapat dirasakan masyarakat secara langsung setelah program desa siaga
aktif berjalan, misalnya menurunnya angka kesakitan dan pengurangan biaya operasional.
Sedangkan manfaat tidak langsung adalah manfaat yang dirasakan masyarakat dalam
jangka panjang (5-10 tahun) setelah program ini dijalankan, misalnya peningkatan
pendapatan dan produktifitas, karena hari sehatnya lebih banyak. Untuk menghitung
biaya langsung atau manfaat langsung suatu program, biasanya tidak begitu sulit.
f) Discounting
Oleh karena efek (dampak) suatu program biasanya berlangsung lama, maka nilai-nilai
biaya dan manfaat tadi harus disesuaikan. Oleh karena nilainya memang berubah menurut
perjalanan waktu. Hal ini dilakukan dengan tindakan discounting, yakni dengan
menggunakan discount rate yang sesuai. Dalam hal ini mengacu pada tingkat inflasi Mei
2012, berkisar 12 % - 15 % (Waspada, 2012).
mengkonversikan outcome klinis dalam ukuran moneter. Penelitian tipe ini lebih bermanfaat
dalam analisis pelayanan kesehatan secara ekonomis dibandingkan kegunaannya dalam
pengobatan kepada pasien.
B. Saran
Kiranya makalah ini bisa berguna bagi kita semua yang membacanya, khususnya kita bagi
mahasiswa dalam menunjang proses belajar mengajar untuk lebih memahami lagi analisis
ekonomi dari program-program kesehatan. Dalam makalah ini masih banyak kekurangan,
kiranya pembaca dapat memberikan kritikan atau masukan yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA
© 2012 World Health Organization (WHO). Animal Waste, Water Quality and Human Health.
Edited by Al Dufour, Jamie Bartram, Robert Bos and Vic Gannon. ISBN: 9781780401232.
Published by IWA Publishing, London, UK.