Anda di halaman 1dari 27

TUGAS MATA KULIAH EKONOMI KESEHATAN

LAPORAN HASIL PERHITUNGAN SURVEI DAN ANALISIS BIAYA


PRODUKSI PELAYANAN KESEHATAN dr. ARIF FAKRHUDIN Sp A di
RSI NYAI AGENG PINATIH GRESIK

Disusun Oleh:

ACHMAD MAQBUL 293221052


ANDRY SENTOSA 293221045
AYU MAULIDDIA FASCAL 293221043
LUTFIANA NUR. 293221011

UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
MINAT STUDI MPKPK
SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan tugas mata kuliah
Ekonomi Kesehatan mengenai laporan hasil perhitungan survei dan analisis biaya
produksi pelayanan kesehatan dr. Arif Fakrhudin Sp A di RSI Nyai Ageng
Pinatih Gresik
Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen mata kuliah, Dr.
Thinni Nurul Rochmah, dra. M.Kes atas masukan dan arahan yang baik dalam
perkuliahan maupun dalam penyusunan tugas ini. Tugas ini disusun berdasarkan
referensi yang kami dapatkan. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu kami mengharap adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan tugas ini. Semoga tugas
ini berguna bagi pembaca dan semua pihak yang memerlukan.

Surabaya, 31 Maret
2023

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................1
KATA PENGANTAR ...........................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..............................................................................3
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................4
1.3. Tujuan...........................................................................................4
1.4. Manfaat.........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1.
2.
2.1. Klasifikasi Biaya Produksi..............................................................5
2.2. Unit Cost........................................................................................6
2.3. Pentarifan......................................................................................6
2.4. Break Even Point (BEP)................................................................7
2.5. Cost Recovery Rate (CRR)...........................................................8
BAB III METODE SURVEI
1.
2.
3.
3.1. Pelaksanaan Survei.......................................................................9
3.2. Sumber Data.................................................................................9
3.3. Metode Pengumpulan Data...........................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................10
1.
2.
3.
4.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan....................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan indikator yang lebih mencerminkan

pembangunan yang secara langsung mempengaruhi masyarakat atau

masyarakat di suatu negara yang sebelumnya hanya sebatas konsep

pendapatan. Kesehatan juga merupakan hak asasi manusia, karena menurut

Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Konstitusi, kesehatan adalah kodrat

manusia. Kesehatan merupakan hak asasi manusia, sehingga pelayanan

kesehatan harus memenuhi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat.

Pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan salah satu kebutuhan

pokok setiap orang, maka tentunya biaya pelayanan kesehatan ini harus

sesuai dengan kemampuan masyarakat untuk membayar, dan tentunya biaya

tersebut tidak boleh merugikan konsumen (pengguna pelayanan kesehatan). )

atau produsen (penyedia jasa). Oleh karena itu, diperlukan analisis biaya.

Analisis biaya ini adalah proses mengumpulkan dan mengklasifikasikan data

keuangan organisasi penyedia layanan atau menghitung biaya per unit

layanan (cost per unit).

Tujuan perhitungan biaya satuan (unit cost) adalah untuk memperoleh

informasi mengenai perencanaan anggaran, pengelolaan biaya, penentuan

harga, alokasi subsidi dan pengambilan keputusan. Tujuan dari proses

akuntansi ini adalah untuk memastikan bahwa efisiensi dan kinerja setiap

fasilitas, Poli dan komponen proses pelayanan untuk penyedia layanan

kesehatan dapat dipantau dengan baik. Hal ini dilakukan agar perimbangan
pendapatan institusi dan biaya produksi direncanakan dengan sebaik-baiknya,

sehingga kegiatan pelayanan kesehatan pasien dapat berlangsung secara

optimal, efisien dan ekonomis dari sudut pandang masyarakat.

Dalam menentukan besaran tarif yang akan diberikan atau menyusun

anggaran untuk program jasa, diperlukan analisis biaya perhitungan unit cost

untuk mengetahui berapa sebenarnya biaya yang diperlukan untuk

menghasilkan produk, baik barang maupun jasa untuk keperluan lain, untuk

contoh untuk memperkirakan efektivitas anggaran (Supriyanto, 2000).

1.2 Rumusan Masalah


1. Berapa besar biaya produksi di pelayanan kesehatan dr.Arif Fakhrudin,

spesialis anak di Rs Nyai Ageng Pinatih Gresik?

1.3 Tujuan

Tujuan dari survey biaya produksi adalah untuk mengetahui besar biaya

produksi meliputi unsur-unsur biaya produksi, klasifikasi biaya produksi,

biaya satuan rata-rata, penetapan tarif, Break Even Point (BEP), dan Cost

Recovery Rate (CRR) pada pelayanan kesehatan dr. Arif Fakhrudin, spesialis

anak.

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh setelah melakukan survei ini adalah dapat

mengetahui besar biaya produksi di pelayanan kesehatan dr. Arif Fakhrudin,

spesialis anak sebgai bahan pembelajaran dan pelatihan pada proses


pembelajaran. Hasil dari survey analisis biaya produksi ini dapat dijadikan

sebagai pedoman atau bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.
2.
2.1. Klasifikasi Biaya Produksi

Biaya merupakan salah satu hal terpenting yang menjadi bagian dari

proses produksi suatu barang atau jasa. Biaya yang timbul dari proses

produksi mempengaruhi harga produk yang dihasilkan. Berikut adalah

beberapa klasifikasi biaya produksi:

1. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Skala Produksinya Klasifikasi biaya

berdasarkan skala produksinya, yaitu sebagai berikut:

A. Biaya tetap (Fixed Cost)

Biaya yang tidak berubah secara keseluruhan saat bisnis tumbuh atau

menyusut. Total biaya tetap bervariasi dari periode ke periode. Perbedaan tersebut

disebabkan adanya perubahan volume produksi di suatu wilayah tertentu. Biaya

tetap dapat dialokasikan ke departemen sesuai dengan keputusan manajemen atau

alokasi biaya. Posisi tanggung jawab pengawasan sebagian besar terletak pada

manajemen eksekutif. Misalnya, biaya alat kesehatan dan kendaraan (ambulans,

mobil dinas, sepeda motor, dll).

B. Harga Variabel (Variable Cost)

Biaya total berubah karena perubahan volume aktivitas, tetapi biaya per

unit relatif konstan, tidak terpengaruh oleh perubahan aktivitas. Semakin tinggi

biaya volume operasi, semakin tinggi total biaya variabel dan sebaliknya. Biaya

variabel dipengaruhi oleh perubahan aktivitas. Biaya variabel tetap konstan bila
dinyatakan per unit. Misalnya, biaya rumah sakit, biaya pengobatan, makanan dan

minuman untuk karyawan dan pasien.

2. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsinya

Biaya berdasarkan fungsinya dibagi menjadi biaya langsung

(direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost). Biaya Langsung

(Direct Cost) merupakan biaya yang dapat diukur secara langsung dan

berkaitan langsung dengan suatu kegiatan atau penyakit. Contoh biaya

langsung termasuk biaya perawatan medis (seperti biaya rawat inap, biaya

pemeriksaan, dan obat-obatan), biaya transportasi, biaya tes laboratorium,

biaya konsultasi dokter, dan biaya operasi. Biaya langsung ini dapat

diukur dengan jelas dan umumnya tercatat dalam catatan medis atau

catatan keuangan.

Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost), merupakan biaya yang sulit

diukur secara langsung dan tidak langsung terkait dengan suatu kegiatan

atau penyakit. Contoh biaya tidak langsung termasuk biaya hilangnya

produktivitas (seperti absensi kerja, penurunan produktivitas, dan

kehilangan pendapatan), biaya perawatan informal (seperti perawatan

oleh keluarga), dan biaya tidak terduga lainnya (seperti biaya psikologis

dan sosial). Biaya tidak langsung sulit diukur secara langsung dan

seringkali diperkirakan dengan menggunakan metode yang tidak akurat.

Ketika melakukan analisis biaya, baik biaya langsung maupun

tidak langsung harus dipertimbangkan untuk menghitung total biaya suatu


kegiatan atau penyakit. Hal ini akan membantu dalam menentukan

efisiensi dan efektivitas intervensi kesehatan serta dalam membuat

keputusan yang didasarkan pada informasi biaya yang lengkap.

3. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Objeknya biaya berdasarkan objeknya

dibagi menjadi biaya operasional dan investasi. Biaya Operasional

adalahiaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan oleh suatu

perusahaan dalam rangka menjalankan kegiatan operasionalnya secara

rutin. Biaya operasional dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu biaya

langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang

terkait langsung dengan produksi barang atau jasa, seperti biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Sedangkan

biaya tidak langsung adalah biaya yang terkait dengan operasional

perusahaan secara keseluruhan, seperti biaya administrasi, biaya

pemasaran, dan biaya sewa gedung. Biaya operasional dihitung untuk

setiap periode akuntansi (bulanan, triwulanan, atau tahunan) dan termasuk

dalam penghitungan laba rugi perusahaan.

Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli aset

tetap atau modal yang dapat menghasilkan keuntungan di masa depan.

Biaya investasi biasanya lebih besar dari biaya operasional dan terdiri dari

biaya modal, biaya bunga, dan biaya operasional selama periode investasi.

Contoh biaya investasi meliputi biaya pembelian gedung, mesin, atau

kendaraan, biaya perbaikan dan perawatan, biaya bunga atas pinjaman

modal, dan biaya operasional selama proses produksi. Biaya investasi

dihitung sebagai bagian dari penghitungan modal dan diakui sebagai aset
di neraca perusahaan. Dalam praktiknya, biaya operasional dan biaya

investasi seringkali harus diperhitungkan secara bersamaan untuk

mengetahui keuntungan bersih perusahaan. Biaya operasional dan biaya

investasi yang optimal dan efisien dapat membantu perusahaan dalam

mencapai tujuan keuangan dan meningkatkan daya saingnya di pasar.

2.2. Unit Cost

Harga satuan adalah harga yang dihitung untuk setiap layanan. Biaya

diperoleh dari total biaya dengan jumlah produk. Setiap unit produk dipengaruhi

oleh total biaya dan ukuran produk atau jasa. Data biaya unit digunakan sebagai

indikator kinerja dan merupakan tingkat di mana biaya unit bisnis dapat ditutupi

selama periode waktu tertentu. Ada dua jenis biaya satuan yaitu:

1. Biaya Satuan Aktual

Biaya aktual yaitu biaya yang dikeluarkan unit produksi

pelayanan kesehatan berdasarkan pengeluaran nyata untuk menghasilkan

suatu output besaran produk pelayanan kesehatan dalam kurun waktu

tertentu. Besarnya biaya satuan aktual diperoleh dari membagi biaya total

(TC) dengan jumlah output yang dihasilkan (Q), didapatkan dengan

rumus:

TC
UCa=
Qac

Uca : Unit cost aktual

TC : Total cost

Qac : Kuantitas actual


2. Biaya Satuan Normatif

Biaya yang diperlukan untuk menghasilkan suatu jenis pelayanan

kesehatan menurut standar baku dengan melihat kapasitas dan

utilisasinya, didapatkan dengan rumus:

TFC TVC
UCn= + atau UCn=AFC + AVC
Qcap Qac

Ucn : Unit Cost normatif

TFC : Total fix cost

Qcap : Kapasitas kuantitas

TVC : Total Variabel Cost

2.3 Pentarifan

Menurut Buchari Alma (2007) istilah harga yang kita kenal pada

umumya di perusahaan jasa pelayanan disebut tarif. Dalam bukunya, Fandy

Tjiptono (2001) menyatakan bahwa harga bisa diungkapkan dengan berbagai

istilah misalnya iuran, tarif, sewa, bunga, premium, komisi, upah, gaji,

honorarium, SPP, dan sebagainya. Selain itu, menurut Laksono Trisnantoro

(2006) “ Tarif adalah nilai suatu jasa pelayanan yang ditetapkan dengan

ukuran sejumlah uang berdasarkan pertimbangan bahwa dengan nilai uang

tersebut sebuah rumah sakit bersedia memberikan jasa kepada pasien”. Istilah

harga dengan tarif sama-sama memiliki keterkaitan dengan uang. Dari

berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tarif adalah harga atau
uang yang dibayarkan oleh seseorang yang telah mendapatkan suatu produk

atau jasa.

Pentarifan = Unit Cost + Konstanta

2.4 Break Even Point (BEP)


Menurut Hilton (2011), “The break even point is the volume of
activity where rhe organization’s revenues and expenses are equal”. Jadi,
BEP adalah titik dimana perusahaan tidak mengalami kondisi untung maupun
rugi tetapi mengalami titik impas. BEP merupakan suatu keadaan dimana
perusahaan tidak mengalami kerugian dan tidak mengalami laba artinya
seluruh biaya kegiatan produksi dapat ditutupi oleh penghasilan penjualan.
Sedangkan menurut Horngren (2005), break even point adalah volume
penjualan dimana pendapatan dan jumlah bebannya sama, tidak terdapat laba
maupun rugi bersih. Dapat disimpulkan bahwa Break even point (BEP)
merupakan keaadaan dimana perusahaan tidak memperoleh laba dan tiak
menderita kerugian. Jadi, BEP mempelajari hubungan antara biaya produksi,
volume penjualan, dan hasil penjualan suatu produk atau jasa.Menurut
Munawir (2004), metode perhitungan break even point terbagi menjadi dua
yaitu:
1. Rumus BEP unit

FC
BEP=
P−V

FC = biaya tetap keseluruhan (fixed cost)


P = harga jual per unit (sales price per unit)
V = biaya variabel per unit (variable cost per unit)
2. Rumus BEP rupiah
FC
BEP=
VC
1−
S
FC = biaya tetap keseluruhan (fixed cost)
VC = biaya variabel keseluruhan (variable cost)
S = hasil penjualan keseluruhan (sales)

2.5 Cost Recovery Rate (CRR)

Cost recovery adalah metode pengakuan pendapatan dimana tidak

ada laba yang diakui sampai pembayaran kas oleh pembeli melebihi harang

pokok barang yang dijual. Sesudah semua kasdipulihkan kembali, setiap

tambahan kas yang ditagihakan dimasukkan sebagai laba termasuk

perhitungan laba-rugi selama periode penjualan. Cost Recovery Rate

merupakan nilai dalam persen yang menunjukkan besarnya kemampuan

pelayanan kesehatan menutup biayanya dengan penghasilan yang didapatkan

(revenue). Proses ini menghasilkan seberapa besar subsidi yang dikeluarkan

kepada pasien. Berikut ini merupakan cara perhitungan yang dapat dilakukan

untuk melihat atau menentukan CRR:

Cost Recovery Rate = Tarif / Unit cost x 100 %

CRR per unit = Total revenue unit yang bersangkutan / Total cost

unit yang bersangkutan x 100%

CRR per pasien = Tarif unit pelayanan tertentu / Unit cost pelayanan

tertentu x 100%
BAB III
METODE SURVEI

1.
2.
3.
3.1 Pelaksanaan Survei
Pelaksanaan survei biaya produksidi pelayanan kesehatan dr. Arif Fakhrudin spesialis

anak dilaksanakan pada:

hari, tanggal Senin, 27 Maret 2023.

waktu 19.00 – 22.00 WIB.

tempat KH. Abdul Karim No.76-78, Pekauman, Pekelingan,


Kec Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61114

3.2 Sumber Data

Sumber data diperoleh dari data primer yaitu melalui wawancara kepada

petugas administrasi, serta dokter spesialis yang bertugas dengan mengajukan

beberapa pertanyaan terkait dengan sumber daya yang terdapat di pelayanan

kesehatan dr. Arif Fakhrudin spesialis anak.

3.3 Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara

yaitu menanyakan sejumlah pertanyaan yang telah disiapkan pada

panduan pertanyaan. Pertanyaan diajukan kepada pihak yang mengetahui


dan dapat memberikan informasi lengkap mengenai sumber daya apa saja

yang terdapat di suatu pelayanan kesehatan.

2. In Depth Interview

In depth interview dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih

mendalam mengenai berbagai hal yang terkait dengan sumber daya yang

terdapat di suatu pelayanan kesehatan.

.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Klasifikasi biaya produksi

Berdasarkan klasifikasi biaya produksi, dapat diketahui bahwa di

pelayanan kesehatan dr. Arif Fakhrudin spesialis anak lain:

1. Biaya berdasarkan volume produksi

a. Biaya Tetap

1) Gaji Petugas Administrasi

2) Biaya perawatan AC

3) Biaya penyusutan peralatan non medis

4) Biaya penyusutan peralatan medis

b. Biaya Variabel

1) Biaya penyusutan alat medis habis pakai

2) Biaya listrik

3) Biaya telepon

4) Biaya air

2. Biaya berdasarkan hubungan aktivitas proses produksi

a. Biaya langsung

1) Gaji Petugas Administrasi

2) Biaya alat untuk produksi (alat medis)

3) Biaya listrik

b. Biaya tidak langsung

1) Biaya air

2) Biaya telephone
3) Perawatan AC

4) Biaya peralatan non medis

5) Biaya penyusutan alat medis

3. Biaya berdasarkan lama penggunaan objek

a. Biaya investasi

1) Biaya penyusutan peralatan medis

2) Biaya penyusutan alat medis

b. Biaya operasional dan pemeliharaan

1) Gaji Petugas Administrasi

2) Biaya listrik

3) Biaya telepon

4) Biaya air

5) Biaya perawatan AC
Tabel 1.Klasifikasi biaya produksi pada pelayanan kesehatan dr. Arif Fakhrudin spesialis anak

Klasifikasi Biaya Klasifikasi Biaya


Unsur
No J Harga Penyusutan
Unsur Biaya Biaya Biaya Skala Produksi Fungsi Objek
. ml satuan (Depresiasi)
Produksi Variabel Direct Indirect Investment Operationa
Fixed Cost
Cost Cost Cost Cost l Cost
1 Gaji petugas 2.000.00 48.000.0 48.000.00
- 2 48.000.000       48.000.000
administrasi 0 00 0
2 Biaya listrik 22.560.0 22.560.0 22.560.00
- -       22.560.000
00 00 0
3 Biaya telepon 1.260.00 1.260.00
- -     1.260.000   1.260.000
0 0
4 Biaya air 2.400.00 2.400.00
- -     2.400.000   2.400.000
0 0
5 Biaya perawatan
- - 900.000 900.000     900.000   900.000
AC
6 Biaya
Tensimeter 1 92.000 92.000 6.173,62 6.173,62 6.173,62 6.173,62  
penyusutan
peralatan medis
Stetoskop 1 110.000 110.000 7.381,50 7.381,50 7.381,50 7.381,50

Pengukur
tinggi 1 45.500 45.500 3.053,26 3.053,26 3.053,26 3.053,26
badan
Timbangan
1 500.500 500.500 33.585,84 33.585,84 33.585,84 33.585,84
bayi
Timbangan 1 112.500 112.500 7.549,27 7.549,27 7.549,27 7.549,27
dewasa
Termomete
1 45.000 45.000 3.019,71 3.019,71 3.019,71 3.019,71
r
Tabung
1 300.000 300.000 20.131,38 20.131,38 20.131,38 20.131,38
oksigen
1.205.50
Total biayapenyusutan 80.894,58 80.894,58 80.894,58 80.894,58
0
7 Biaya Kursi
2.500.00 7.500.00
penyusutan tunggu 3 503.284,38 503.284,38 503.284,38 503.284,38
0 0
peralatan non crom
medis Kursi
1.050.00
tunggu 3 350.000 70.459,81 70.459,81 70.459,81 70.459,81
0
kayu

Meja dokter 1 275.000 275.000 18.453,76 18.453,76 18.453,76 18.453,76

Kursi
1 579.000 579.000 38.853,55 38.853,55 38.853,55 38.853,55
dokter
Meja
1 245.000 245.000 16.440,62 16.440,62 16.440,62 16.440,62
administrasi
Bed
pemeriksaa 2 400.000 800.000 53.683,67 53.683,67 53.683,67 53.683,67
n
1.080.00 2.160.00
Box bayi 2 144.945,90 144.945,90 144.945,90 144.945,90
0 0

TV 1 900.000 900.000 60.394,13 60.394,13 60.394,13 60.394,13

Kipas
1 404.000 404.000 27.110,25 27.110,25 27.110,25 27.110,25
angina
2.000.00 6.000.00
AC 3 402.627,50 402.627,50 402.627,50 402.627,50
0 0
1.336.253,5 1.336.253,5
Total biaya penyusutan 1.336.253,57 1.336.253,57  
7 7
8 Spet
1.500.00 1.500.00
imunisasi 1 1 250.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000
0 0
Biaya alat medis cc
habis pakai Spet
2.100.00 2.100.00
imunisasi 3 1 350.000 2.100.000 2.100.000 2.100.000
0 0
cc
3.600.00
Total biaya 3.600.000 3.600.000 3.600.000
0
29.820.0 74.160.00
5.977.148,1 1.417.148,1 78.720.000,
Total 38.437.148,14 00, 0,0
4 4 00
00 0
Total Cost   68.257.148,14 80.137.148,14 80.137.148,14
4.2 Perhitungan Biaya Produksi (Total Cost)

4.2.1 Biaya langsung

a. Gaji 2 petugas administrasi pada tempat pelayanan kesehatan dr. Arif Fakhrudin

spesialis anak di Gresik masing-masing sebesar Rp 2 000.000 tiap bulan sehingga total

gaji 2 petugas administrasi tiap tahunnya sebesar Rp 48.000.000

4.2.2 Biaya Satuan Rata-Rata

Average cost atau Unit Cost (UC=AC) adalah biaya yg dihitung untuk setiap satu satuan

produk pelayanan. Biaya tersebut diperoleh dari biaya total dibagi dengan jumlah produk.

Tinggi rendahnya biaya satuan suatu produk dipengaruhi oleh besarnya biaya total dan

besarnya produk / layanan. Adapun jenis biaya satuan ada 2 yaitu:

a. Biaya satuan actual (UCa)

Tabel 2.Biaya Satuan Aktual

No. Jenis aktivitas Jumlah


1. Jumlah pasien dalam satu hari 60
2. Jumlah hari pelayanan dalam satu 26 x 12 = 312
tahun
3. Jumlah pasien rata dalam satu 18.720
tahun

Rumus :

UCa = TC/Qac

Keterangan:

UCa : Unit Cost actual

TC : Total Cost

Qac : Kuantitas actual


Perhitungan :

UCa = Rp68.257.148,14 / 18.720

= Rp 3.646,207~ Rp 3.600

Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa biaya satuan actual yang harus

dikeluarkan tiap harinya oleh pelayanan kesehatan dr. Arif Fakhrudin spesialis anak

di Gresik tahun 2023 ialah sebesar Rp3.600

b. Biaya Satuan Normatif (UCn)

Rumus :

TFC TVC
UCn = +
Qcap Qac

Keterangan :

UCn : Unit Cost normative

TFC : Total Fix Cost

TVC : Total Variabel Cost

Qcap : Kapasitas Kuantitas Output

Qac : Kuantital Aktual

Perhitungan :
TFC TVC
UCn = +
Qcap Qac

38.437.148,14 29.820.000,00
= +
20592 18720

= 1866,605866 + 1592,949

= Rp3.458,727085~Rp 3.450

Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa biaya satuan normative yang

diperlukan tiap harinya oleh pelayanan kesehatan dr. Arif Fakhrudin spesialis anak di

Gresik tahun 2023 menurut kapasitas dan utilisasinya sebesar Rp3.450

4.2.3 PenetapanTarif

Rumus :

Pentarifan = Unit Cost + Konstanta, dengan Konstanta = DI (Desired Income) / Q

DI = Rp 150.000 x jml pasien dlm 1 thn = 150.000 x 18720 = 2.808.000.000 dalam 1 tahun

Q = 20500 pasien per tahun

Tarif 1 = 3.450 + (2.808.000.000/20500)

= Rp 140.429,337 ~ Rp 140.400

Jadi, tarif yang dibebankan pada pasien di pelayanan kesehatan dr. Arif Fakhrudin

spesialis anak di Gresik tahun 2023 ialah sebesar Rp 140.400

4.2.4 BEP (Break Event Point)

Rumus :
QBEP(u) = TFC / Rate (tarif)

= 38.437.148,14/ 140.400

= 273,7688 ~ 273 pasien

FC
QBEP(Rp) = VC
1−
S

38.437 .148,14
= 29.820.000,00
1−
2808000000

= Rp 38.728.430,8

4.2.5 Cost Recovery Rate (CRR)

Perhitungan di pelayanan kesehatan dr. Arif Fakhrudin spesialis anak di Gresik sebagai

berikut:

Total revenue (TR) unit = Q x P (Tarif )

= (60 pasien x 26 hariaktif x 12 bulan) x Rp 140.400

= Rp 2.628.837.186

Cost Recovery Rate = (TR /TC) x 100%

= (Rp2.628.837.186 / Rp 68.137.148,14) x 100%

= 38,5815558 %
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa hasil perhitungan CRR sebesar

38,5815558% yang berarti pelayanan keseatan dr. Arif Fakhrudin spesialis anak di Gresik

hanya mampu menutupi biaya yang dikeluarkan sebesar 38,5815558% dan tidak

mengalami surplus.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Biaya satuan actual yang harus dikeluarkan tiap harinya oleh pelayanan kesehatan dr.

Arif Fakhrudin spesialis anak di Gresik tahun 2023 ialah sebesar Rp 3.600

2. Biaya satuan normative yang diperlukan tiap harian oleh pelayanan kesehatan dr. Arif

Fakhrudin spesialis anak di Gresik tahun 2023 menurut kapasitas dan utilisasinya sebesar

Rp3.450

3. Tarif per pelayanan di pelayanan kesehatan dr. Arif Fakhrudin spesialis anak di Gresik,

sebesar Rp 140.400

4. Target minimal pelayanan pasien dalam satu tahun di pelayanan kesehatan dr. Arif

Fakhrudin spesialis anak di Gresik akan memenuhi target titik impas pada jumlah pasien

273 dan Rp 38.728.430,8

5. Pelayanan kesehatan dr. Arif Fakhrudin spesialis anak di Gresik memiliki CRR sebesar

38,5815558%.
DAFTAR PUSTAKA

Hilton, Ronald W. Dan David E. Platt.2011.Managerial Accounting : Creating Value in a Global

Business Environment 9th Edition. New York : McGraw-Hill

Horngren.2005.Akuntansi Biaya jilid1 Edisi ke sebelas. Jakarta : Gramedia

Isaskar, Riyanti.2012.Manajemen Keuangan : Break Event Point. Diakses dari

http://www.dwiretno.lecture.ub.ac.id/files/2009/10/MK_9_Break_Even-Point.docx pada

tanggal 21 Maret 2023 pukul 11.36 WIB

Kasmir.2008.Analisi Laporan Keuangan.Jakarta : Rajawali

Mahendra, Dwi A. dan Farida R. Analisa Penetapan Harga Jual Perumahan Pondok Permata Suci

Gresik. Diakses dari

http://digilib.its.ac.id/public/its-paper-26861-3110105010-paper.pdf pada tanggal 28 Maret 2023

pukul 09.48 WIB

Manik, JR. 2012. Analisis Usaha Tani Pola Polikultur. Diakses dari

http://www.repository.usu.ac.id pada tanggal 28 Maret 2023 pukul 09.18 WIB

Mulyadi.2001.Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga.Jakarta : Salemba Empat

Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-4.Yogyakarta : Liberty.

Sukirno, Sadono. 1997. Pengantar Teori Mikroekonomi. Edisi kedua. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada

Widayanti. 2013. PERBANDINGAN TARIF JASA RAWAT INAP DENGAN UNIT COST

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA RUMAH SAKIT.

http://eprints.uny.ac.id/17850/1/SKRIPSI.pdf. Diakses pada tanggal 21 Maret 2023 pukul: 07.58

WIB

Anda mungkin juga menyukai