Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FARMAKOEKONOMI

COST UTILITY ANALYSIS (CUA)

NAMA KELOMPOK (6) :

1. NIKMATUL KHUSNA (050117A078)


2. NINA FEBRINA (050117A079)
3. NOVIA AYU PUSPITA (050117A082)
4. NURLAELA HANDAYANI (050117A083)
5. NURUL MAULIDYA (050117A084)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
farmakoekonomi dengan judul “Cost Utility Analysis”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami memohon maaf.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Ungaran, 9 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG............................................................................. 1
B. RUMUSAN MSALAH............................................................................ 2
C. TUJUAN MASALAH.............................................................................. 2

BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................. 3

A. COST UTILITY ANALYSIS.......................................................... 3


B. ISTILAH-ISTILAH DALAM CUA................................................ 3
C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN CUA.................................. 4
D. ANALISIS JURNAL........................................................................ 4

BAB 3 PENUTUP........................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Di dalam mencari informasi yang dapat membantu para pembuat
kebijakan dalam menentukan pilihan atas alternatif-alternatif pengobatan
yang tersedia agar pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien dan ekonomis.
Juga untuk meningkatkan kualitas hidup dalam peningkatan kesehatan bagi
individu atau masyarakat. Maka untuk mendapatkan informasi tentang itu
metode analisa utilitas (Cost-Utility Analysis/CUA)  sangat berperan dalam
menganalisa, mengukur dan membandingkan antara biaya dan
hasil/konsekwensi  dari hasil pengobatan. Karena analisa biaya utilitas (Cost-
Utility Analysis/ CUA). 
Cost Utility Analysis (CUA) adalah tipe analisis yang mengukur
manfaat dalam utility-beban lama hidup, menghitung biaya per utility,
mengukur ratio untuk membandingkan diantara beberapa program. Dalam
analisis cost-utility, peningkatan kesehatan diukur dalam bentuk penyesuaian
kualitas hidup (quality adjusted life years, QALYs) dan hasilnya ditunjukkan
dengan biaya per penyesuaian kualitas hidup. Keuntungan dari analisis ini
dapat ditujukan untuk mengetahui kualitas hidup. Kekurangan analisis ini
bergantung pada penentuan QALYs pada status tingkat kesehatan pasien
(Orion, 1997).
Hasil dari analisis farmakoekonomi dengan metode CUA dapat
memberikan informasi mengenai efektifitas biaya pengobatan yang nantinya
dapat dijadikan pertimbangan bagi penyedia pelayanan kesehatan dan juga
pemerintah sebagai pembuat kebijakam dalam menentukan pengobatan yang
paling efektif untuk diberikan. CUA juga dapat digunakam untuk
mengevaluasi kebijakan pemerintah mengenai biaya pengobatan yang
ditanggung oleh negara.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Cost Utility Analysis?
2. Apa saja istilah-istilah yang digunakan dalam CUA?
3. Apa kekebihan dan kekurangan CUA?
4. Bagaimana hasil analisis jurnal CUA?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui tentang definisi, tujuan, dan manfaat dari CUA.
2. Untuk mengetahui istilah-istilah yang digunakan dalam CUA.
3. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dari CUA.
4. Untuk mengetahui dan memahami hasil dari analisis jurnal CUA.

2
BAB II
PENDAHULUAN

A. COST UTILITY ANALYSIS (ANALISA KEGUNAAN BIAYA)


Cost Utility Analysis (CUA) adalah tipe analisis yang digunakan untuk
menghitung biaya per kegunaan yaitu dengan mengukur ratio untuk
membandingkan diantara beberapa program (Nabila, 2016). Analisa kegunaan
biaya membandingkan biaya terhadap program kesehatan yang diterima
dihubungkan dengan peningkatan kesehatan yang diakibatkan perawatan
kesehatan. Tujuan Cost Utility Analysis adalah untuk memperkirakan
perbandingan antara suatu biaya intervensi yang berhubungan dengan kesehatan
dan menghasilkan keuntungan dalam hal kualitas hidup dalam setahun oleh para
penerima manfaat kesehatan. Manfaat Cost Utility Analysis dalam skala kecil
dapat menentukan terapi terhadap pasien dalam suatu pengobatan yang dipilih
sehingga dengan biaya yang minimal berdampak manfaat yang maksimal.
Dalam sekala besar pemerintah dapat menentukan kebijakan dalam hal
pemberian subsidi terhadap obat atau program kesehatan.

B. ISTILAH-ISTILAH DALAM CUA


Beberapa istilah yang lazim digunakan dalam CUA, termasuk:
A. Utilitas (utility)
Analisis utilitas-biaya (CUA) menyatakan hasil dari intervensi sebagai
utilitas atau tingkat kepuasan yang diperoleh pasien setelah mengkonsumsi suatu
pelayanan kesehatan, misalnya setelah mendapatkan pengobatan kanker atau
penyakit jantung. Unit utilitas yang digunakan dalam Kajian Farmakoekonomi
biasanya adalah quality-adjusted life years (QALY).

B. Kualitas hidup (quality of life, QOL)


Kualitas hidup dalam CUA diukur dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan
kuantitas (duration of life) dan pendekatan kualitas (quality of life). (Bootman et

3
al., 1996). Kualitas hidup merupakan sebuah konsep umum yang mencerminkan
keadaan yang terkait dengan modifikasi dan peningkatan aspek-aspek
kehidupan, yaitu fisik, politik, moral dan lingkungan sosial.

C. QALY (quality-adjusted life years)

Quality-adjusted life years (QALY) adalah suatu hasil yang diharapkan


dari suatu intervensi kesehatan yang terkait erat dengan besaran kualitas hidup.
Pada QALY, pertambahan usia (dalam tahun) sebagai hasil intervensi
disesuaikan nilainya dengan kualitas hidup yang diperoleh (Bootman et al.,
1996). Unit utilitas, termasuk QALY, merupakan sintesis dari berbagai hasil
(outcome) fisik yang dibobot menurut preference terhadap masing-masing hasil
pengobatan tersebut. QALY didasarkan pada keyakinan bahwa intervensi
kesehatan dapat meningkatkan survival (kuantitas hidup) ataupun kemampuan
untuk menikmati hidup (kualitas hidup). Pada penghitungan besaran utilitas
yang paling banyak dipakai ini, dilakukan pembobotan kualitas terhadap setiap
tahun pertambahan kuantitas hidup yang dihasilkan suatu intervensi kesehatan.
Dengan demikian, QALY merupakan penggabungan dari kedua elemen tersebut.

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN CUA


 Kelebihan CUA adalah tipe keluaran kesehatan yang berbeda dan penyakit
dengan beberapa keluaran dapat dibandingkan dengan menggunakan 1 unit
pengukuran yaitu QALY, satu-satunya farmakoekonomi yang memperhatikan
kualitas hidup dalam metode analisisnya.
 Kekurangan CUA adalah kesulitan untuk menentukan utility atau QLAY
secara tepat, tidak adanya stnadarisasi, memicu inkonsistensian pada
penyajian data.

D. ANALISIS JURNAL
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menilai apakah terapi antimikroba pada
anak-anak dengan Otitis Media Akut mengurangi waktu untuk menghilangkan

4
gejala, beban gejala keseluruhan, dan bukti infeksi otoskopik yang persisten, kami
menggunakan model CUA untuk mengevaluasi apakah pengobatan antimikroba
yang diberikan segera bermanfaat dan agen antimikroba mana yang paling hemat
biaya.
Metode yang digunakan yaitu membandingkan hasil klinis dan ekonomi dari
5 strategi pengobatan dalam kelompok anak-anak yang bergejala dibawah 2 tahun
setelah didiagonosis OMA (otitis media akut), berdasarkan gejala dan temuan
otoskopik. Dari analisis membandingkan 5 strategi pengobatan yaitu
amoxicillin/klavulanat langsung (90/6,4 mg/kg/hari selama 10 hari), amoxicillin
langsung (90 mg/kg/hari selama 10 hari), cefdinir langsung (14 mg/kg/hari selama
10 hari), WW (menunggu dengan waspada) dan DP (resep yang tertunda).
Penelitian ini membandingkan anak-anak yang menerima resep tertunda (DP)
untuk antibiotik terutama amoxicillin dengan anak-anak yang menerima
antimikroba langsung walaupun dengan dosis yang lebih rendah.

*ICER : resiko efektivitas biaya tambahan


Hasil dari tabel diatas adalah menunjukan biaya, utilitas, dan ICER untuk
masing-masing dari 5 opsi perawatan. Biaya dari setiap strategi perawatan, yang
tercantum dalam urutan dari yang paling murah sampai yang paling mahal adalah

5
sebagai berikut : DP, Amoxicilin langsung, WW, Amoxicilin/klavulanat langsung,
dan Cefdinir langsung. Efektifitas setiap strategi, yang terdaftar dari yang paling
tidak efektif hingga yang paling efektif, adalah sebagai berikut: DP, WW,
Cefdinir langsung, Amoxicilin langsung, dan Amoxicilin/klavulanat langsung. DP
adalah strategi perawatan yang paling murah dan juga paling tidak efektif.
Sedangkan WW dan Cefdinir langsung lebih mahal dan kurang efektif dari pada
amoxicilin langsung, mereka tidak dipertimbangkan dalam menghitung ICER.
Sehingga pada anak dibawah 2 tahun dengan AOM pengobatan langsung dengan
Amoxicillin merupakan biaya yang paling efektif pada strategi pengobatan awal
saat ini.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
DP adalah strategi perawatan yang paling murah dan juga paling tidak
efektif. Sedangkan WW dan Cefdinir langsung lebih mahal dan kurang efektif
dari pada amoxicilin langsung, mereka tidak dipertimbangkan dalam menghitung
ICER. Sehingga pada anak dibawah 2 tahun dengan AOM pengobatan langsung
dengan Amoxicillin merupakan biaya yang paling efektif pada strategi pengobatan
awal saat ini.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan


jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai