Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

COST EFFECTIVENESS ANALYSIS (CEA)

DISUSUN OLEH :

SESILIA KUMAYAS
SRIWANY MANTOL
VICTORIA LADI

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TRINITA

MANADO

TAHUN 2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan yang Maha Esa Karena rahmat, karunianya

kami dapat menyeselasikan “Makalah COST EFFECTIVENESS ANALYSIS (CEA)” Dan juga

kami berterima-kasih kepada Mner Leo Sumual, MARS selaku Dosen MataKuliah Ekonomi

Kesehatan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta

pengetahuan kita mengenai COST EFFECTIVENESS ANALYSIS (CEA) . kami juga menyadari

dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan, kami berharap adanya kritik,dan usulan-usulan

demi memperbaiki dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa

sarana membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya

makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang

membacanya. Sebelumnya kami minta maaf apa bila terdapat kesalahan kata-kata atau cara

penulisan yang kurang berkenan, kami memohon kritik dan saran yang membangun demi

memperbaikan dimasa depan.

Waleo, 21 Juli 2022

2
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN :.....................................................................................................4

A. Latar Belakang................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN :.......................................................................................................5

A. Cost Effectiveness Analysis............................................................................................5


B. Tujuan CEA.....................................................................................................................6
C. Manfaat CEA...................................................................................................................6
D. Prinsip Perhitungan CEA.................................................................................................6
E. Jenis Cost Effectiveness Analysis...................................................................................6
F. Kelebihan Dan Kelemahan..............................................................................................7
G. Tahapan Cost Effectiveness Analysis.............................................................................8
H. Contoh Penerapan CEA pada Bidang Kesehatan............................................................9
BAB III PENUTUP :.............................................................................................................11
KESIMPULAN........................................................................................................................11

DAFTAR PUSAKA..................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biaya (Cost) adalah semua pengorbanan yang dikeluarkan untuk memproduksi atau
memperoleh suatu komoditi. Biaya merupakan nilai dari sejumlah input (faktor produksi)
yang dipakai untuk menghasilkan suatu produk (output). Dalam bidang kesehatan produk
yang dihasilkan adalah jasa pelayanan keschatan, misal di rumah sakit produk
outputnyaadalah pelayanan rawat jalan, rawat inap, laboratorium, radiologi, kamar bedah dan
lain-lain

Penyedia pelayanan kesehatan akan membutuhkan adanya sumber daya kesehatan yang
digunakan pada setiap program keschatan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
Pelayanan keschatan yang diselenggarakan in diharapkan dapat memberikan manfaat
kesehatan dan manfaat lain sehingga para pengguna jasa pelayanan kesehatan membayar
pelayanan tersebut sesuai dengan biaya dari jenis pelayanan yang didapatkan.

Dalam menganalisis sumber daya kesehatan yang digunakan dan dibutuhkan, maka harus
dilakukan sebuah proses penghitungan untuk membantu pengambil keputusan dalam
memilih suatu program dengan membandingkan keluaran yang diperoleh (manfaat =
benefit), (efektifitas = effectiveness) dengan masukan (biaya = cost) yang dibutuhkan dari
berbagai program yang tersedia. Teknik untuk menilai hal tersebut disebut dengan analisis
biaya/keuntungan (cost/benefit analysis) dan analisis biaya/efektivitas (cost/
effectivenssanalvsis).

Berdasarkan alasan tersebut, makalah ini kami but untuk memberikan penjelasan dan
pemahaman dalam mempelajari Cost Benefit Analysis dan Cost Effectiveness Analysis

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Cost Effectiveness Analysis
a) Definisi CEA
Cost Effective Analysis merupakan suatu metode analisis yang di desain untuk membandingkan
antara outcome kesehatan dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan program atau intervensi
dengan alternatif lain yang menghasilkan outcome yang sama. Adapun pengertian Cost Effective
Analysis menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
a. Menurut Henry M. Levin, analisis efektivitas biaya adalah evaluasi yang mempertimbangkan aspek
biaya dan konsekuensi dari sebuah alternatif pemecahan masalah. CEA merupakan alat bantu
pembuat keputusan yang dirancang agar pembuat keputusan mengetahui dengan pasti alternatif
pemecahan mana yang paling efisien.
b. Menurut Thomson (1980), Cost Effective Analysis merupakan cara memilih untuk menilai
program yang terbaik bila beberapa program yang berbeda dengan tujuan yang sama bersedia untuk
dipilih.
c. Menurut Diana B. Petitti, Cost Effective Analysis adalah model yang digunakan menilai alternatif
keputusan yang paling tepat dengan cara membandingkan alternatif tersebut dalam hubungannya
dengan keuangan yang harus dikorbankan
d. Menurut WHO, Cost Effective Analysis mampu memberikan informasi umum tentang biaya dan
keuntungan pada pembuat keputusan untuk menentukan pilihan tindakan pada pelayanan kesehatan.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulan bahwa Cost Effective Analysis adalah metode
manajemen guna menilai efektifitas dari suatu program atau intervensi dengan membandingkan nilai
biaya (cost) dengan outcome yang dihasilkan. Outcome kesehatan diekspresikan dalam terminologi
yang obyektif, terukur dan non-moneter. CEA merupakan salah satu cara untuk memilih dan menilai
program yang terbaik bila terdapat beberapa program yang berbeda dengan tujuan yang sama. CEA
tidak hanya sekedar kriteria untuk memutuskan bagaimana cara mengalokasikan sumber daya, tetapi
CEA memiliki peran yang lebih penting lagi karena secara langsung berkaitan dengan urusan
keuangan dan keterlibatan bidang ilmiah dalam intervensi yang berbeda-beda.
B. Tujuan CEA
Tujuan dari Cost Effective Analysis adalah menentukan jika nilai suatu intervensi sangat
ditentukan oleh biayanya. CEA tidak hanya meliputi penentuaan biaya, tapi juga penentuan nilai
dari outcome. CEA juga bertujuan untuk memberikan hasil pengukuran yaitu Incremental Cost
Effective Ratio yang dapat menunjukkan jumlah keuntungan yang mampu dihasilkan oleh suatu
tindakan medis atau pelayanan kesehatan.
C. Manfaat CEA
Manfaat CEA yaitu membantu penentuan prioritas dari sumber daya yang terbatas. Bidang
kesehatan membutuhkan CEA terutama dalam menganalisis program kesehatan yang bersifat
pencegahan yang ditujukan untuk memecahkan berbagai masalah pada populasi target. CEA juga
bermanfaat dalam menyeimbangkan biaya dan outcome pasien dengan menentukan alternative
pengobatan yang mewakili hasil kesehatan yang terbaik per biaya yang dikeluarkan. CEA dapat
memberikan data berharga untuk mendukung kebijakan tentang obat dan keputusan pengobatan
individu pasien.
D. Prinsip Perhitungan CEA
Perhitungan dasar CEA melibatkan pembagian biaya intervensi berdasarkan harapan dari
keuntungan yang akan didapatkan dari intervensi kesehatan tersebut yang diukur secara alami,
misalkan berdasar jumlah angka harapan hidup. Selain itu, CEA juga dapat dihitung dengan
menggunakan jumlah hilangnya hidup seseorang dalam tahun sebagai alat pengukuran. Pada
perhitungan CEA terdapat dua komponen biaya yang harus dihitung, yaitu
a. Fixed cost Meliputi biaya pendaftaran dan biaya rawat inap
b. Variable cost Meliputi biaya penunjang dan biaya tindakan
E. Jenis Cost Effectiveness Analysis
a. Analisis jangka pendek Dilakukan untuk jangka waktu kurang dari 1 tahun. Analisis jangka
pendek ini merupakan analisis yang paling banyak dan sering digunakan dan dilakukan. Dalam
analisis jangka pendek ini biaya satuan (unit cost) dihitung dari biaya depresiasi.
b. Analisis Jangka Panjang Dilakukan untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun. Dalam analisis
jangka panjang ini biaya satuan (unit cost) yang digunakan berupa nilai discounted unit cost,
dimana dalam perhitungannya tanpa mempertimbangkan biaya depresiasi

6
F. Kelebihan dan Kelemahan
a. Kelebihan CEA :
1. Mengatasi kekurangan dalam Cost Benefit Analysis saat benefit sulit ditransformasikan dalam
bentuk uang sebab CEA dilakukan perhitungan perbandingan outcome kesehatan dan biaya yang
digunakan jadi tetap dapat memilih program yang lebih efektif untuk dilaksanakan meskipun
benefitnya sulit untuk diukur
2. Lebih mudah untuk memahami perhitungan unsur biaya dalam CEA lebih sederhana sehingga
lebih mudah untuk dipahami. Meskipun demikian CEA masih peka sebagai salah satu alat
pengambil keputusan 3. Cocok untuk pengambilan keputusan dalam pemilihan program. CEA
merupakan cara memilih program yang terbaik bila beberapa program yang berbeda dengan tujuan
yang sama tersedia untuk dipilih. Karna CEA memberikan penilaian alternative program mana
yang paling tepat dan murah dalam menghasilkan output
4. CEA memiliki tahap perhitungan yang lebih sederhana sehingga lebih dapat menghemat waktu
dan tidak memerlukan banyak sumber daya untuk melakukan analisis
5. Membantu penentuan prioritas dan sumber daya
b. Kelemahan CEA
1. CEA terkadang terlalu disederhanakan. Pada umumnya CEA berdasarkan dari analisis suatu
biaya dan suatu pengaruh misalnya rupiah/anak yang diimunisasi. Padahal banyak program-
program yang mempunyai efek berganda. Apabila CEA hanya berdasarkan pada satu ukuran
keefektifan (satu biaya dan satu pengaruh) mungkin menghasilkan satu kesimpulan yang tidak
lengkap dan menyesatkan.
2. Alternatif tidak dapat dibandingkan dengan tepat Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa
sulitnya ditemui CEA yang ideal, dimana tiap-tiap alternatif identik pada semua kriteria, sehingga
analisis dalam mendesain suatu CEA, harus sedapat mungkin membandingkan alternatif-alternatif
tersebut.
3. Belum adanya pembobotan terhadap tujuan dari setiap program. Akibat belum adanya
pembobotan pada tujuan dari setiap program sehingga muncul pertanyaan “biaya dan pengaruh
mana yang harus diukur?”. Pertanyaan ini timbul mengingat belum adanya kesepakatan diantara

7
para analis atau ahli. Disatu pihak menghendaki semua biaya dan pengaruh diukur, sedangkan
yang lainnya sepakat hanya mengukur biaya dan pengaruh-pengaruh tertentu saja.
G. Tahapan Cost Effectiveness Analysis
Beberapa langkah dalam CEA dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Merumuskan masalah dengan tujuan khusus Rumusan masalah kesehatan yang baik harus
bersifat spesifik, dalam arti dapat diukur. Setelah masalah telah berhasil dirumuskan, dilanjutkan
dengan merumuskan tujuan khusus yang baik dan juga dapat diukur.
b. Menyusun alternative program penyelesaian masalah Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam menyusun alternatif program, yakni:
a) Memanfaatkan pengalaman dari penyelesaian masalah serupa. Hal yang perlu diperhatikan
seperti, waktu pelaksanaan, lokasi, karakteristik penduduk, atau organisasi pelaksana.
b) Memanfaatkan pengetahuan tentang munculnya masalah yang dihadapi. Dengan diketahui
proses munculnya masalah terutama yang menyangkut hubungan sebab akibat, maka dapat disusun
berbagai alternatif program penyelesaian masalah.
c. Menghitung input dan output yang dihasilkan dari setiap alaternatif program yang disusun,
sebagai berikut :
a) Menghitung input, dibedakan menjadi 3 macam.
Pertama, biaya langsung dan tidak langsung, misalnya biaya operasional dan biaya intervensi.
Kedua, biaya yang muncul karena terjadinya hasil yang tidak diharapkan. Ketiga, Biaya yang
muncul karena hilangnya keuntungan dengan tidak dipilihnya alternatif program lain sebagai jalan
keluar atau tidak dimanfaatkannya dana yang tersedia untuk menyelenggarakan alternatif program
lain
b) Menghitung output, dibedakan menjadi 2 macam. Pertama, keuntungan terhadap kesehatan per
orang dan keuntungan terhadap pemakaian sumber pelayanan kesehatan pada masa depan. Kedua,
pengaruhnya terhadap bukan kesehatan, misalnya keuntungan sosial yang diperoleh apabila suatu
program dilaksanakan.
Menurut Rochmah (2010) dalam Ni KetutArdani (2011), tahapan dalam menghitung CEA secara
sederhana adalah sebagai berikut:

8
a. Mengidentifikasi unsur biaya dari alternatif program yang ada. Identifikasi alternatif program
disini harus memiliki tujuan yang sama dengan melihat segi keefektifan dari beberapa alternatif
program yang ada.
b. Menghitung total cost atau present value cost dengan rumus:
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑐𝑜𝑠𝑡 = 𝐶𝑡 (1+𝑛)𝑡 atau 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑐𝑜𝑠𝑡 = 𝐶𝑡𝑥 1 (1+𝑛)𝑡
Ct = Cost; n = laju inflasi; t = tahun ke
Present Value umumnya digunakan untuk program yang berlangsung lama lebih dari satu tahun.
Dimana 1/ 〖 (1+n) 〗 ^t merupakan nilai discount factor yang akan digunakan untuk analisis
program yang berlangsung lama.
c. Menghitung AIC (Annualized Investment Cost) dengan rumus : AIC (𝐴𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙𝑖𝑧𝑒𝑑 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡
𝐶𝑜𝑠𝑡) = IIC(1 + i)t L IIC = nilai awal barang; i = laju inflasi; t = masa pakai; L = lama perkiraan
masa pakai Perhitungan AIC digunakan untuk program dengan jangka pendek atau kurang dari 1
tahun serta melibatkan biaya investasi.
d. Menghitung objective atau output yang berhasil.
e. Menghitung Cost Effectiveness Ratio (CER)
𝐶𝐸𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐶𝑜𝑠𝑡 (𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑐𝑜𝑠𝑡) ∑𝑂𝑏𝑗𝑒𝑐𝑡𝑖𝑣𝑒
f. Membandingkan CER dari masing-masing alternatif program.
g. Memilih CER yang terkecil dari program untuk direkomendasi. Nilai CER yang rendah
menunjukkan biaya yang dilakukan bisa berhasil sehingga menunjukkan tingkat efektifitas yang
tinggi.
H. Contoh Penerapan CEA pada Bidang Kesehatan
Mengidentifikasi unsur biaya dari alternatif program yang ada. Penyakit TB paru merupakan
penyakit yang masih banyak diderita oleh masyarakat Indonesia,oleh karena itu muncul cara
pengobatan yang diistilahkan dengan Active Case Treatment (ACT). Tujuan dari cara pengobatan
ini, adalah mempermudah atau meningkatkan akses pasien TB terhadap pelayanan kesehatan
dengan strategi DOTS yang bermutu sehingga tingkat keberhasilan pengobatan TB akan
meningkat pula. Dari semua pelayanan kesehatan, 16 puskesmas di Kabupaten Jember juga
melakukan program tersebut. Cara pengobatan pertama yang telah ada dan dilakukan secara pasif
kemudian diistilahkan dengan Pasive Case Treatment (PCT) dan alternatif kedua yang dilakukan
secara aktif diistilahkan dengan Active Case Treatment (ACT).
9
Menghitung objective atau output yang berhasil. Hasil analisis biaya menunjukkan bahwa total
biaya pada pengobatan dengan cara PCT lebih tinggi yakni Rp.29.907.930,- (untuk 21 responden)
dibanding total biaya pada pengobatan dengan cara ACT sebesar Rp.17.070.894 (untuk 21
responden). Pembebanan tertinggi pada kedua cara tersebut terlihat pada komponen biaya kerugian
akibat sakit yaitu sebesar Rp.22.447.000,- untuk 21 responden pada cara PCT dan Rp. 9.540.000
untuk 21 responden pada cara ACT. Apabila ditelaah dari kedua cara pengobatan tersebut,
pengobatan TB Paru dengan cara PCT membutuhkan pengorbanan lebih besar dibanding cara
ACT. Pembebanan tertinggi pada keduanya terlihat pada biaya kerugian akibat sakit. Seperti
dikutip dari Depkes (2008) bahwa penderita TB akan kehilangan penghasilan rata-rata 20–30% per
tahun akibat sakitnya. Biaya total pengobatan dengan cara PCT lebih tinggi dibanding cara ACT.
Pada komponen biaya langsung, cara PCT lebih rendah yakni Rp. 5.548.780 dibanding pengobatan
dengan cara ACT sebesar Rp.7.264.394. Sedangkan biaya tidak langsung justru cara PCT lebih
tinggi yaitu Rp.24.359.150 dibanding cara ACT yang hanya Rp.9.806.500. Dari data tersebut dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut. Pertama, biaya total pengobatan cara PCT lebih besar
Rp.12,837.036 dibanding dengan biaya total cara ACT. Hal ini menunjukkan bahwa cara
pengobatan ACT lebih efisien dibanding dengan cara PCT. Kedua, komponen biaya tidak
langsung lebih besar dibanding komponen biaya langsung (untuk kedua cara pengobatan).

BAB III

PENUTUP
10
KESIMPULAN

Cost Effective Analysis merupakan suatu metode analisis yang di desain untuk membandingkan
antara outcome kesehatan dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan program atau intervensi
dengan alternatif lain yang menghasilkan outcome yang sama. Dapat
disimpulkan pula bahwa CEA merupakan metode manajemen guna menilai efektifitas dari suatu
program atau intervensi dengan membandingkan nilai biaya (cost) dengan outcome yang
dihasilkan.

DAFTAR PUSAKA
Abdullah, R., Siregar, R. F. & Alfian, S. D., 2017. Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan
Kombinasi Antipsikotik pada Pasien Rawat Inap Skizofrenia. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia,
6(1), pp. 61-66.
Ardani, N. K., 2011. Cost Effectiveness Analysis PengobatanPenderita TB ParudenganPrespektif
Quality of Life di KabupatenJember. In: Surabaya: Universitas Airlangga.
Aryani, A. D., Kurdi, F. N. & Soebyakto, B. B., 2016. Cost Effectiveness Analysis (CEA) Program
Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) Diabetes Melitus Tipe 2 Peserta JKN di Kota Serang
Banten. JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, 3(3), pp. 146-154.
Emira, W., Cholidah, E. N., Zamroni, M. & Budianti, H., 2012. Cost Benefit Analysis dan Cost
Effectiveness Analysis terhadap Poli THT (Telinga, Hidung, Dan Tenggorokan) dengan Poli Mata
diPoliklinik Kurma Sejahtera. [Online]
Henry M.Levin. Patrick J. McEwan. 2001. Cost Effectiveness Analysis Second Edition .United
Sates of America. Sage Publications, Inc.
Indrayathi, P. A., 2016. Economic Evaluation In Healthcare. Denpasar: s.n.
Levin, H. M. & McEwan, P. J., 2002. Cost-Effectiveness and Educational Policy. Larchmont: Eye
On Education.
Muennig, Peter. 2008. Cost Effectiveness Analysis in Health: A Practical Approach. San
Fransisco: Jossey-Bass.
Parami, P., 2014. Studi Cost-Effectiveness Analysis (CEA) Penggunaan Teknik Anestesia
Regional Blok Subarachnoid pada Tindakan Mini Lapartomi di RSUP Sanglah Bali. 2014

11

Anda mungkin juga menyukai