Anda di halaman 1dari 15

COST UTILITY ANALYSIS ( CUA )

MAKALAH

Ditulis untuk memenuhi tugas Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Dosen Pengampu: Ade Saprudin,SKM., M.KM

Disusun Oleh:1. Apip Afriyanto CMR0180033


2. Diechi Pramadita CMR0180036
3. Inggit Nurpaidah CMR0180044
4. Maudi Siti F. CMR0180047
5. Nita Agustina Sari CMR0180051
6. Nuraeni Fauziah CMR0180052
7. Sri Dwi Agustin CMR0180059
8. Tia Fitriani CMR0180062
Kelompok 4

Kesehatan Masyarakat Reguler B Tingkat 2

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN


Jalan Lingkar Kadugede No.02 Kuningan-Jawa Barat
Telp.0232-875847 Fax.0232-875123
E-mail : infostikeskuningan.ac.id Website : http;//stikeskuningan.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah Ekonomi Kesehatan ini.
Penulisan makalah adalah salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Ekonomi Kesehatan STIKes Kuningan.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Maka kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan
ini sebagai ibadah, Aamiin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1.1.Latar Belakang ..........................................................................................
1.2.Rumusan Masalah .....................................................................................
1.3.Tujuan .......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................
2.1. Pengertian farmakoekonomi ....................................................................
2.2. Tujuan dari farmakoekonomi ...................................................................
2.3. Prinsip farmakoekonomi ..........................................................................
2.4. Pengertian Cost Utility Analysis (CUA) ..................................................
2.5. Rumus Menghitung Cost Utility Analysis (CUA) ...................................
2.6. Kekurangan Cost Utility Analysis (CUA) ...............................................
2.7. Kelebihan Cost Utility Analysis (CUA) ..................................................
2.8. Contoh Penerapan CUA dalam berbagai bidang .....................................
2.9. Contoh Kasus Cost Utility Analysis (CUA) ............................................
BAB III PENUTUP ........................................................................................
3.1. Kesimpulan ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.. Latar Belakang
Biaya pelayanan kesehatan di Indonesia dirasakan semakin meningkat sehingga
perlu adanya kajian-kajian mengenai peningkatan efisiensi dan efektivitas biaya
pelayanan kesehatan. Kajian-kajian ini berkaitan dengan bidang farmakoekonomi
yang memiliki peran penting dalam mendeskripsikan dan menganalisis biaya terapi
pada suatu sistem pelayanan kesehatan.
Farmakoekonomi merupakan multidisiplin ilmu yang mencakup ilmu ekonomi
dan kesehatan yang bertujuan meningkatkan taraf kesehatan dengan meningkatkan
efektivitas perawatan kesehatan. Pemahaman tentang konsep farmakoekonomi sangat
dibutuhkan oleh banyak pihak seperti industri farmasi, farmasi klinik, pembuat
kebijakan. Pemahaman mengenai farmakoekonomi dapat membantu apoteker
membandingkan input (biaya untuk produk dan layanan farmasi) dan output (hasil
pengobatan). Analisis farmakoekonomi memungkinkan apoteker untuk membuat
keputusan penting tentang penentuan formularium, manajemen penyakit, dan
penilaian pengobatan(2) .
Farmakoekonomi juga dapat menbantu pembuat kebijakan dan penyedia
pelayanan kesehatan dalam membuat keputusan dan mengevaluasi keterjangkauan
dan akses penggunaan obat yang rasional. Kunci utama dari kajian farmakoekonomi
adalah efisiensi dengan berbagai strategi yang dapat dilakukan untuk mendapatkan
manfaat semaksimal mungkin dengan sumber daya yang digunakan. Terdapat empat
jenis utama analisis farmakoekonomi yaitu Cost Effectiveness Analysis (CEA); Cost
Minimization Analysis (CMA); Cost Utility Analysis (CUA) dan Cost Benefit
Analysis (CBA) .
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan farmakoekonomi?
2. Apa tujuan dari farmakoekonomi?
3. Bagaimana prinsip farmakoekonomi?
4. Apa yang dimaksud dengan Cost Utility Analysis (CUA)?
5. Bagaimana cara menghitung Cost Utility Analysis (CUA)?
6. Apa saja kekurangan Cost Utility Analysis (CUA)?
7. Apa saja kelebihan Cost Utility Analysis (CUA)?
8. Bagaimana penerapan Cost Utility Analysis (CUA) dalam berbagai bidang?
9. Bagaimana contoh kasus Cost Utility Analysis (CUA) dan penyelesaiannya?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan farmakoekonomi
2. Untuk mengetahui tujuan dari farmakoekonomi
3. Untuk mengetahui prinsip farmakoekonomi
4. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Cost Utility Analysis (CUA)
5. Untuk mengetahui cara menghitung Cost Utility Analysis (CUA)
6. Untuk mengetahui kekurangan Cost Utility Analysis (CUA)
7. Untuk mengetahui kelebihan Cost Utility Analysis (CUA)
8. Untuk mengetahui penerapan Cost Utility Analysis (CUA) dalam berbagai
bidang
9. Untuk mengetahui contoh kasus Cost Utility Analysis (CUA) dan
penyelesaiannya
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Farmakoekonomi

Farmakoekonomi merupakan salah satu cabang dalam bidang farmakologi


yang mempelajari mengenai pembiayaan pelayanan kesehatan, dimana pembiayaan
dalam hal ini mencakup bagaimana mendapatkan terapi yang efektif, bagaimana
dapat menghemat pembiayaan, dan bagaimana dapat meningkatkan kualitas hidup.

Farmakoekonomi (pharmacoeconomics) adalah suatu metoda baru untuk


mendapatkan pengobatan dengan biaya yang lebih efisien dan serendah mungkin
tetapi efektif dalam merawat penderita untuk mendapatkan hasil klinik yang baik
(cost effective with best clinical outcome).

Biaya yang dimaksud efisien dan serendah mungkin maksudnya ialah biaya
yang dibutuhkan semenjak pasien mulai menerima terapi sampai pasien sembuh
(cost) dan bukan hanya dilihat dari biaya per item obat yang dikonsumsi pasien
(price). Atau dengan kata lain, metoda ini tidak hanya berhubungan dengan upaya
mendapatkan biaya obat yang murah, tetapi juga berhubungan dengan efisiensi obat,
efisiensi peralatan, penyediaan dan monitoring obat ataupun proses yang
berhubungan dengan pemberian obat-obatan.

Farmakoekonomi merupakan suatu analisa ekonomi terhadap upaya


pelayanan kesehatan yaitu dalam penggunaan obat, dengan meninjau dari segi biaya
versus dampak. Dampak yang dapat muncul akibat dari penggunaan obat-obatan
dalam proses terapi antara lain adanya perubahan fisik, emosi, spiritual, finansial dan
status sosial pada penderita, masyarakat, unit pelayanan kesehatan atau penyandang
dana (keluarga penderita, pemerintah, kantor, asuransi).
Farmakoekonomi adalah ilmu yang mengukur biaya dan hasil yang diperoleh
dihubungkan dengan penggunaan obat dalam perawatan kesehatan. Analisis
farmakoekonomik menggambarkan dan menganalisa biaya obat untuk sistem
perawatan kesehatan. Studi farmakoekonomik dirancang untuk menjamin bahwa
bahan-bahan perawatan kesehatan digunakan paling efisien dan ekonomis.

Farmakoekonomi di defenisikan juga sebagai deskripsi dan analisis dari biaya


terapi dalam suatu sistem pelayanan kesehatan, lebih spesifik lagi adalah sebuah
penelitian tentang proses identifikasi, mengukur dan membandingkan biaya, resiko
dan keuntungan dari suatu program, pelayanan dan terapi serta determinasi suatu
alternatif terbaik. Evaluasi farmakoekonomi memperkirakan harga dari produk atau
pelayanan berdasarkan satu atau lebih sudut pandang.

2.2. Tujuan dari farmakoekonomi

Tujuan dari farmakoekonomi diantaranya membandingkan obat yang berbeda


untuk pengobatan pada kondisi yang sama selain itu juga dapat membandingkan
pengobatan (treatment) yang berbeda untuk kondisi yang berbeda).

2.3. Prinsip farmakoekonomi

Prinsip farmakoekonomi sebagai berikut yaitu:

1. Menetapkan masalah
2. Identifikasi alternatif intervensi
3. Menentukan hubungan antara income dan outcome sehingga dapat diambil
kesimpulan yang tepat
4. Identifikasi dan mengukur outcome dari alternatif intervensi
5. Menilai biaya dan efektivitas, dan langkah terakhir adalah interpretasi dan
pengambilan kesimpulan.
Farmakoekonomi diperlukan karena adanya sumber daya terbatas misalnya
pada RS pemerintah dengan dana terbatas dimana hal yang terpenting adalah
bagaimana memberikan obat yang efektif dengan dana yang tersedia, pengalokasian
sumber daya yang tersedia secara efisien, kebutuhan pasien, profesi pada pelayanan
kesehatan (Dokter, Farmasis, Perawat) dan administrator tidak sama dimana dari
sudut pandang pasien adalah biaya yang seminimal mungkin.

Evaluasi farmakoekonomi menggunakan tolak ukur input (cost) dan output


(benefit) selama penggunaan suatu jenis obat, dimana keduanya diharapkan berada
dalam posisi seimbang. Yang termasuk dalam biaya (cost) terdiri dari 3 hal penting
yaitu segala bentuk biaya langsung yang dikeluarkan selama terapi seperti biaya
membeli obat-obatan, biaya rumah sakit, ditambah biaya tidak langsung seperti
kehilangan pendapatan karena tidak dapat bekerja, kehilangan produktivitas, biaya
perjalanan ke rumah sakit, dan hal-hal yang tidak berwujud yang ditimbulkan sebagai
akibat dari penyakit maupun pengobatan seperti rasa nyeri, stres pada pasien maupun
keluarga pasien. Hal terakhir ini sulit untuk diukur, menyangkut kualitas hidup
pasien, dan merupakan hal yang penting untuk dimasukkan dalam salah satu poin
dalam analisis farmakoekonomi. Terdapat empat jenis utama analisis
farmakoekonomi yaitu Cost Effectiveness Analysis (CEA); Cost Minimization
Analysis (CMA); Cost Utility Analysis (CUA) dan Cost Benefit Analysis (CBA (3) .
2.4. Pengertian Cost Utility Analysis (CUA)
Cost Utility Analysis (CUA) merupakan suatu metode analisis dalam
farmakoekonomi yang membandingkan biaya pengobatan dengan kualitas hidup yang
didapat dari pengobatan yang diberikan. CUA merupakan metode lanjutan dari CEA.
CUA merupakan satu-satunya metode analisis dalam farmakoekonomi yang
menggunakan kualitas hidup dalam perhitungannya yang menjadikan keunggulan
dari metode ini. Namun perlu digaris bawahi bahwa tidak adanya standarisasi
standarisasi dalam metode ini dapat menyebabkan inkonsistensian dalam penyajian
data .
Outcome pengobatan pada CUA dinyatakan dalam life years (LY) dan quality
adjusted life years (QALY) yang didapat dari perkalian LY dengan nilai utilitas. Nilai
utilitas dapat diperoleh dari Pubmed and Cochrane database. Nilai utilitas merupakan
presentasi preferensi yang dinyatakan untuk suatu kondisi kesehatan tertentu. Nilai
utilitas berkisar pada angka 0-1 dimana nilai 0 menyatakan kematian sedangkan 1
menyatakan sehat sempurna. Hasil utama dari CUA adalah biaya per QALY atau
Incremental Cost Utility Ratio (ICUR) yang didapat dengan membandingkan
perbedaan biaya dengan perbedaan QALY dari pengobatan yang di bandingkan.

Hasil dari analisis farmakoekonomi dengan metode CUA dapat memberikan


informasi mengenai efektivitas biaya pengobatan yang nantinya dapat dijadikan
pertimbangan bagi penyedia pelayanan kesehatan dan juga pemerintah sebagai
pembuat kebijakan dalam menentukan pengobatan yang paling efektif untuk
diberikan. CUA juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah
mengenai biaya pengobatan yang ditanggung oleh negara.

2.5. Rumus Menghitung Cost Utility Analysis (CUA)

Pada kajian CUA terlebih dahulu dicari life years (LY) dan utilitas untuk
mendapatkan nilai quality adjusted life years (QALY). Hasil CUA digambarkan
dalam Cost Utility Ratio dan Incremental Cost Utility Ratio (ICUR).

𝑄𝐴𝐿𝑌 = 𝐿𝑌 x utilitas 𝐼𝐶𝑈𝑅 = ∆ Biaya

∆ QALY

𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑈𝑡𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = Biaya QALY

2.6. Kekurangan Cost Utility Analysis (CUA)

1. Tidak adanya standarisasi, memicu inkonsistensian pada penyajian data.

2. Bergantung pada penentuan angka ( QALY ) pada status tingkat kesehatan pasien
3. Kesulitan untuk menentukan utility atau QALY secara tepat.

2.7. Kelebihan Cost Utility Analysis (CUA)

1. Satu-satunya metode farmakoekonomi yang memperhatikan kualitas hidup dalam


metode analisisnya

2. Untuk menggambarkan pengaruhnya terhadap kualitas hidup

3. Tipe keluaran kesehatan yang berbeda dan penyakit dengan beberapa keluaran
dapat dibandingkan dengan menggunakan satu unit pengukuran yaitu QALY

2.8. Contoh Penerapan CUA dalam berbagai bidang

Salah satu penelitian mengenai penerapan CUA pada kebijakan kesehatan


pemerintah dilakukan oleh Tantai et al (2014) yang melakukan CUA pada
pengobatan hepatitis B kronis di Thailand dengan membandingkan biaya pengobatan
dan palliative care menunjukkan bahwa pengobatan dengan Lamivudine sebagai lini
pertama pengobatan dan tenofovir sebagai obat tambahan yang diberikan ketika
terjadi resisten pengobatan pada pasien HbeAgpositif hepatitis B kronik merupakan
pengobatan yang memiliki cost-utility terbaik sehingga dapat dijadikan pertimbangan
bagi pemerintah Thailand untuk memasukkan tenofovir pada National List of
Essential Drugs (NLED).

2.9. Contoh Kasus Cost Utility Analysis (CUA)

Contoh perhitungan CUA yang diambil dari kasus pengobatan kanker Malignant
Melanoma stadium II di suatu rumah sakit. Dibandingkan dua jenis intervensi, yaitu
program A yang dilakukan tanpa uji skrining dan tanpa pemberian interferon, dengan
program B yang dilakukan uji skrining dengan pemberian interferon.

Contoh perhitungan CUA


Skenario: Guna mengendalikan biaya pelayanan kesehatan, coba dikembangkan
program skrining dengan uji SLN ( Sentinel Lymph- Node Biopsy ). Mereka yang di
temukan positif mikrometastase ( terkena Maglinant Melanoma stadium II ) di
berikan pengobatan interferon. Pada kasus ini akan dibandingkan utilitas – biaya dari:

1. Program A : Tanpa uji, tanpa interferon


2. Program B : SLN, Interferon untuk mereka yang poisitif.

No Langkah Contoh
1 Tentukan tujuan Menemukan alternatif program untuk
penanggulangikanan maglinant
melanoma yang memberikan utilitas –
biaya, dalam QALY tertinggi.
Program A : tanpa uji, tanpa interferon
Program B : uji SLN, interperon untuk
pasien yang positif
2 Buat daftar cara untuk Membandingkan :
mencapai tujuan tersebut . Program A : tanpa uji, tanpa interferon
Program B : uji SLN, interperon untuk
pasien yang positif

3 Identifiikasi utilitas Data yang dari produsen interperon dan /


masing-masing alternatif atau literatur menunjukkan bahwa
lutilitas masing-masing program adalah
 Program A QALY = 3,06
 Program B QALY = 3,37
4 Identifikasi dan hitung Biaya yang teridentifikasi menunjukkan:
biaya pengobatan  Biaya rerata program A = Rp.
184.000,000/pasien
 Biaya rerata program B = Rp.
242.000,000/ pasien
5 Hitung dan lakukan A. Hitung rasio utilitas-biaya (RUB)
pengobatan. Interpretasi setiap pengobatan
utilitas-biaya dari pilihan RUMUS: biaya/utilitas
 RUB program A =
Rp.184.000,000/3,06=50.130.
719
 RUB program B = Rp.
242.000,000/3,37=71.810.08
9
B. Hitung rasio incremental utilitas-
biaya (RIUB) pengalihan
program.
RIUB program B terhadap A=
(Rp.242.000,000-
Rp.184.000,000)/(3,37-3,06)=Rp.
187.096.774/QALY
6 Interpretasi Program B memerlukan tambahan biaya
Rp 187.096.774/ QALY, namun
masyarakat mendapat tambahan usia
0,31 atau 3,72 bulan.
7. Lakukan analisuis Analisis dilakukan dengan mengukur
sensitifitas dan ambuil kualitas hidup pasien setelah pengobatan
kesimpulan. sampai meninggal, dengan
memperhitungkan variasi utilitas dan
variasi biaya. Selain itu, perlu
dipertimbangkan perubahan nilai inflasi
biaya dan hasil pengobatan.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Farmakoekonomi merupakan suatu analisa ekonomi terhadap upaya


pelayanan kesehatan yaitu dalam penggunaan obat, dengan meninjau dari segi biaya
versus dampak. Terdapat empat jenis utama analisis farmakoekonomi yaitu Cost
Effectiveness Analysis (CEA); Cost Minimization Analysis (CMA); Cost Utility
Analysis (CUA) dan Cost Benefit Analysis (CBA).

Cost Utility Analysis (CUA) merupakan suatu metode analisis dalam


farmakoekonomi yang membandingkan biaya pengobatan dengan kualitas hidup yang
didapat dari pengobatan yang diberikan. CUA merupakan satu-satunya metode
analisis dalam farmakoekonomi yang menggunakan kualitas hidup dalam
perhitungannya yang menjadikan keunggulan dari metode ini. Namun, ada pula
kekurangan dari analisis CUA ini salah satunya kesulitan untuk menentukan utility
atau QALY secara tepat. Sehingga diperlukan ketelitian lebih dalam menyikapi CUA
ini.
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, S. D. (2018). REVIEW ARTIKEL: KAJIAN FARMAKOEKONOMI YANG


MENDASARI. Jurnal Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran .

Anda mungkin juga menyukai