Disusun Oleh :
Kelompok 1
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat
hidayah dan inayah-Nya makalah ini dapat selesai dengan tepat pada waktunya.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah Manajemen
Pembiayaan Pendidikan yaitu diampu oleh Afif Alfiyanto, M.Pd yang telah membimbing
kami dan teman-teman yang telah ikut serta berkontribusi dengan memberikan pendapat
ataupun masukan sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami sadar bahwa makalah kami belum sangat sempurna, oleh
karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran teman-teman yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ........................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
BAB II PENUTUP
A. Simpulan.................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam memperoleh laba yang maksimal menjadi tujuan dari didirikannya suatu
perusahaan/organisasi yang mana akan berguna untuk kelangsungan perusahaan itu sendiri
baik dimasa sekarang ataupun masa yang akan datang. Dengan adanya persaingan global
saat ini, perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis
dan bersaing dalam meningkatkan laba karena suatu perusahaan akan dikatakan berhasil
apabila dilihat dari seberapa banyak keuntungan yang dihasilkan baik dari pendapatan
investasi ataupun penjualan perusahaan.
Biaya operasional merupakan beban yang timbul atau dikorbankan dalam aktivitas
rutin suatu perusahaan dalam memperoleh laba. Dengan demikian, biaya operasional
senantiasa harus dihubungkan dengan upaya meningkatkan perolehan laba, yang ditempuh
dengan salah satu cara yaitu melakukan penghematan biaya dengan dilakukan perencanaan
dan pengawasan yang terpadu.
Masalah yang sering dihadapi suatu perusahaan adalah bagaimana perusahaan dapat
menekan biaya ataupun berjalan seefisien mungkin, sehingga untuk mencapai hal tersebut
perlu adanya perencanaan dan pengawasan yang sudah dipertimbangkan oleh perusahaan.
Oleh karena itu setiap perusahaan perlu memperhatikan dalam hal perencanaan dan
pengawasan biaya operasional dalam meningkatkan laba. Berdasarkan maksud dan uraian
di atas, maka pada pembahasan kali ini akan membahas mengenai biaya operasional, baik
dimulai dari definisi, dasar hukum dan jenis biaya operasional dan pengelolaannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian biaya operasional?
2. Apakah dasar hukum tentang biaya operasional?
3. Apa sajakah jenis – jenis biaya operasional dan cara pengelolaannya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian biaya operasional
B. Dasar Hukum
Dasar hukum menurut PP No. 48 pasal 44 ayat 3 mengenai pendanaan bantuan biaya
pendidikan dan beasiswa sebagaimana dimaksud bersumber dari:
1. Penyelenggara atau satuan pendidikan yang didirikan masyarakat.
2. Pemerintah.
3. Pemerintah daerah.
4. Orang tua/wali peserta didik.
5. Pemangku kepentingan di luar peserta didik dan orang tua/walinya.
6. Bantuan pihak asing yang tidak mengikat.
7. Sumber lainnya yang sah.
Pembiayaan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara Pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat. Hal ini sesuai amanat UUSPN Nomor 20 tahun 2003
Pasal 46 ayat (1). Pembiayaan pendidikan merupakan hubungan saling keterkaitan yang di
dalamnya terdapat komponen-komponen yang bersifat mikro dan makro pada satuan
pendidikan. Setiap komponen memiliki fungsi yang berbeda-beda, namun memiliki tujuan
akhir yang sama, yaitu :
1. Peningkatan potensi SDM yang berkualitas;
2. Penyediaan komponen-komponen sumber-sumber pembiayaan pendidikan;
3. Penetapan sistem dan mekanisme pengalokasian dana;
4. Pengefektifan dan pengefisiensian penggunaan dana;
3
5. Akuntabilitas (dapat dipertanggungjawabkan) dari aspek keberhasilan dan mudah
terukur pada setiap satuan pendidikan;
6. Meminimalis terjadinya permasalahan-permasalahan yang terkait dengan penggunaan
pembiayaan pendidikan.
3
M. Munadar, Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, Edisi Kedua, Cetakan
Kelima: BPFE, Yogyakarta, 2015, hal. 24.
4
f. Biaya iklan, yaitu biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mempromosikan
barang dan jasa dalam meningkatkan penjualan, dan lain-lain.
2. Biaya administrasi dan umum adalah semua biaya terjadi dan berhubungan dengan
fungsi administrasi dan umum, yaitu:
a. Gaji dan upah, meliputi: gaji, insentif dan bonus, premi lembur, pajak pendapatan,
upah borongan dan lain-lain.
b. Kesejahteraan karyawan, meliputi: pengorbanan karyawan, rekreasi dan olahraga,
pendidikan dan perpustakaan, dan lain-lain.
c. Biaya reparasi dan pemeliharaan, meliputi: reparasi dan pemeliharaan untuk
kendaraan bermotor, peralatan kantor, taman dan halaman kantor, bangunan kantor,
dan lain-lain.
d. Biaya penyusutan aktiva tetap, meliputi: penyusutan untuk kendaraan kantor,
peralatan kantor, bangunan kantor, dan lain-lain.
e. Biaya administrasi dan umum lainnya, meliputi: biaya cetak, alat tulis, perlengkapan
kantor lainnya, biaya listrik dan air, biaya telepon dan telegram, biaya perjalanan
dinas, dan lain-lain.
Selain itu ada jenis biaya operasional dan pengelolaannya dalam pendidikan, yakni
dalam pendidikan biaya operasional terdiri dalam biaya personalia dan biaya non
personalisa. Dimana biaya tersebut sering menjadi acuan dalam lembaga pendidikan.
berikut:
1. Biaya personalia satuan pendidikan, baik formal maupun nonformal, yang terdiri atas:
a. Gaji pokok bagi pegawai negeri sipil pusat.
b. Tunjangan yang melekat pada gaji bagi pegawai negeri sipil pusat.
c. Tunjangan struktural bagi pejabat struktural pada satuan pendidikan bagi pegawai
Negeri sipil pusat.
d. Tunjangan fungsional bagi pejabat fungsional pegawai negeri sipil pusat di luar guru
dan dosen.
e. Tunjangan fungsional bagi guru dan dosen pegawai negeri sipil pusat.
f. Tunjangan profesi bagi guru dan dosen pegawai negeri sipil pusat.
g. Tunjangan profesi bagi guru pegawai negeri sipil daerah.
h. Tunjangan khusus bagi guru dan dosen pegawai negeri sipil pusat yang ditugaskan
di daerah khusus oleh Pemerintah.
5
i. Tunjangan khusus bagi guru pegawai negeri sipil daerah yang ditugaskan di daerah
khusus oleh Pemerintah.
j. Maslahat tambahan bagi guru dan dosen pegawai negeri sipil pusat.
k. Tunjangan kehormatan bagi dosen pegawai negeri sipil pusat yang memiliki jabatan
profesor atau guru besar.
Biaya personalia penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan, baik formal
maupun nonformal, oleh Pemerintah, yang terdiri atas:
a. Gaji pokok bagi pegawai negeri sipil pusat.
b. Tunjangan yang melekat pada gaji bagi pegawai negeri sipil pusat.
c. Tunjangan struktural bagi pejabat struktural bagi pegawai negeri sipil pusat di luar
guru dan dosen.
d. Tunjangan fungsional bagi pejabat fungsional bagi pegawai negeri sipil pusat di luar
guru dan dosen.
2. Biaya non personalia biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
biaya tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan
prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dll
Biaya non personalia dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan, yaitu
sebagai berikut:
a. Membantu membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru.
b. Membeli pakaian/seragam bagi guru/siswa untuk kepentingan pribadi.
c. Membangun gedung/ruangan baru dan memelihara pemeliharaan sarana dan
prasarana.
d. Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran.
e. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat atau
pemerintah daerah secara penuh/wajar, misalnya guru kontrak/guru bantu.
f. Membiayai kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasional
sekolah, misalnya iuran dalam rangka perayaan hari besar nasional dan upacara
keagamaan.
6
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Biaya adalah suatu pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang,
untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan keuntungan/
bermanfaat pada saat ini atau masa yang akan datang. Sedangkan pengertian operasional
adalah batasan pengertian yang dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan suatu
kegiatan ataupun pekerjaan.
Biaya operasional merupakan beban yang timbul atau dikorbankan dalam aktivitas
rutin suatu perusahaan dalam memperoleh laba. Dengan demikian, biaya operasional
senantiasa harus dihubungkan dengan upaya meningkatkan perolehan laba, yang ditempuh
dengan salah satu cara yaitu melakukan penghematan biaya. Untuk mencegah terjadinya
penyimpangan dan pemborosan dalam pemakaian biaya operasional perlu dilakukan
perencanaan dan pengawasan yang terpadu.
Pembiayaan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara Pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat. Hal ini sesuai amanat UUSPN Nomor 20 tahun 2003
Pasal 46 ayat (1). Pembiayaan pendidikan merupakan hubungan saling keterkaitan yang di
dalamnya terdapat komponen-komponen yang bersifat mikro dan makro pada satuan
pendidikan
Selain itu ada jenis biaya operasional dan pengelolaannya dalam pendidikan, yakni
dalam pendidikan biaya operasional terdiri dalam biaya personalia dan biaya non
personalisa. Dimana biaya tersebut sering menjadi acuan dalam lembaga pendidikan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Bustami, Bastian. Nurlela. 2010. Akuntansi Biaya. Jakarta: Mitra Wacana Media