Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
2024
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadiran ALLAH SWT yang telah
memberikan karunia hidayah dan inayahnya, tak luput juga sholawat serta salam
kami haturkan kepada junjungan nabi besar MUHAMMAD SAW yang kita
nantikan syafaatnya dihari kiamat nanti, serta berkat restu kedua orang tua tercinta
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan tepat waktu
sesuai dengan yang diberikan oleh dosen pengampu.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu ST. Ibrah Mustafa Kamal
M.SC. selaku dosen mata kuliah penganggaran. Berkat tugas yang diberikan ini
dapat menambah wawasan penulis terkait dengan topik yang diberikan. Penulis
juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dala proses penyusunan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISIssss
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
Latar Belakang.....................................................................................................1
Rumusan Masalah................................................................................................2
Tujuan...................................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
Definisi Penganggaran.........................................................................................4
Analisis Pendapatan dan Pengeluaran..................................................................6
Jenis-Jenis Penganggaran.....................................................................................8
Tujuan Penganggaran.........................................................................................10
Manfaat Penganggaran.......................................................................................11
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
Kesimpulan.........................................................................................................13
Saran...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
iv
dan berkelanjutan. Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen
instrumental (instrumental input) yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pendidikan disekolah. (Supriyadi, 2006: 3). Menurut
Mulyasa (2005:47) “keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu
sumber daya yang secara langsung menunjang efektifitas dan efisiensi
pengelolaan pendidikan”. Menurut Harsono (2007: 9), “Biaya pendidikan
adalah semua pengeluaran yang memiliki kaitan langsung dengan
penyelenggaraan pendidikan”. Menurut sumbernya biaya pendidikan dapat
digolongkan menjadi 4 jenis yaitu: a) biaya pendidikan dari pemerintah, b)
biaya pendidikan dari masyarakat orang tua/wali kelas, c) biaya
pendidikan dari masyarakat bukan orang tua/wali siswa missal sponsor
dari lembaga keuangan dan perusahaan, 4) lembaga pendidikan itu sendiri
(Monita, 2019).
Anggaran pendidikan pada dasarnya adalah pernyataan system yang
berkaitan dengan program pendidikan, yaitu penerimaan dan pengeluaran
yang direncanakan dalam suatu periode kebijakan keuangan (fiscal), serta
didukung dengan data yang mencerminkan kebutuhan, tujuan proses
pendidikan dan hasil sekolah yang direncanakan
B. Rumusan Masalah
v
C. Tujuan
vi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Penganggaran
1
Dr. Emilda Sulasmi, Penganggaran Dan Keuangan Pendidikan, Presiden Republik Indonesia, 2014
<www.penerbitbildung.com>.
vii
2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan yaitu mencakup kegiatan yang
akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.
Secara umum perusahaan meliputi lima kelompok yaitu pemasaran,
keuangan, produksi, administrasi, dan personalia.
3. Dinyatakan dalam satuan moneter yaitu satuan yang berlaku di
Indonesia adalah Rupiah. Hal ini mengingat masing-masing
perusahaan menggunakan unit moneter yang berbeda-beda, seperti
material menggunakan kesatuan berat (kilogram) dan kesatuan panjang
(meter). Dengan unit moneter dapatlah diseragamkan semua satuan
unit tersebut, memungkinkan untuk dijumlahkan, diperbandingkan
serta dianalisis lebih lanjut.
4. Jangka waktu tertentu yang akan datang yaitu menunjukkan bahwa
anggaran berlaku untuk masa yang akan dating. Oleh karena itu, apa
yang dimuat dalam anggaran adalah taksiran-taksiran tentang apa yang
akan terjadi dan apa yang akan dilakukan diwaktu yang akan dating.
viii
tentang program kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam anggaran
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan disertai dengan besarnya biaya
atau dana yang akan digunakan, sehingga terdapat dua hal yang perlu
mendapatkan perhatian besar yaitu besarnya dana untuk membiayai
kegiatan yang akan dilaksanakan serta kegiatan yang akan dilaksanakan.
Dapat disimpulkan bahwa anggaran pendidikan adalah rencana keuangan
yang akan digunakan untuk suatu kegiatan yang telah disusun untuk
jangka waktu tertentu.
1. Anggaran pada dasarnya terdiri dari dua sisi yaitu sisi penerimaan dan
sisi pengeluaran. Sisi penerimaan biaya ditentukan oleh besarnya dana
yang diterima oleh lembaga dari setiap sumber dana. Biasanya dalam
pembahasan pembiayaan pendidikan, sumber-sumber biaya itu
dibedakan dalam tiap golongan, pemerintah, masyarakat, orang tua dan
sumber-sumber lain. Besarnya biaya pendidikan yang bersumber dari
pemerintah ditentukan berdasarkan kebijakan keuangan pemerintah
ditingkat pusat dan daerah setelah mempertimbangkan skala prioritas.
Besarnya penerimaan dari masyarakat baik perorangan, maupun
lembaga, yayasan yang berupa uang tunai, barang, hadiah atau
pinjaman bergantung pada kemampuan lembaga dan masyarakat
setempat dalam memajukan pendidikan. Besarnya dana yang diterima
dari orang tua berupa iuran Komiter dan SPP (Sumbangan Pembinaan
Pendidikan) yang langsung diterima sekolah didasarkan atas
kemampuan orang tua murid dan ditentukan oleh lembaga itu sendiri.
Sedangkan penerimaan dari sumber-sumber lain termasuk dalam
golongan ke tiga yaitu adanya bantuan atau pinjaman dari luar negeri
yang diperuntukkan bagi pendidikan. Dalam setiap anggaran
tergambar dua Penganggaran dan Keuangan Pendidikan| 37 sisi
penting yaitu sisi penerimaan dan sisi pengeluaran. Sisi penerimaan
ix
menunjukkan sumber-sumber dari mana dana itu diperoleh apakah dari
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, dari orang tua, dari
masyarakat, atau sumber lain yang dibenarkan, sedangkan sisi
pengeluaran menggambarkan alokasi besarnya biaya pendidikan untuk
setiap komponen yang harus dibiayai (Fattah, 2000).
Adapun dimensi pengeluaran meliputi: biaya rutin dan biaya
pembangunan. Biaya rutin adalah biaya yang harus dikeluarkan setiap
tahun, seperti gaji pegawai, biaya operasional, fasilitas, dan alat-alat
pengajaran (barang-barang habis pakai). Sementara biaya
pembangunan misalnya, biaya pembelian atau rehab gedung, atau
pengeluaran lain untuk barang-barang yang tidak habis pakai.
2
O Rokhman and others, Jurnal Berkala Epidemiologi, 5.1 (2020), 90–96
<https://core.ac.uk/download/pdf/235085111.pdf%0Awebsite: http://www.kemkes.go.id
%0Ahttp://www.yankes.kemkes.go.id/assets/downloads/PMK No. 57 Tahun 2013 tentang
PTRM.pdf%0Ahttps://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/15242-profil-anak-indonesia_-
2019.pdf%0Aht>.
x
C. Jenis-Jenis Penganggaran
1. Penganggaran Operasional
2. Penganggaran Modal:
Tujuan: Mengalokasikan dana untuk investasi jangka panjang dalam
aset fisik dan non-fisik lembaga pendidikan, seperti pembangunan
gedung, pembaruan teknologi, dan pengembangan kurikulum.
3. Penganggaran Program:
Tujuan: Mendukung implementasi program-program pendidikan,
kurikulum, dan kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh
lembaga pendidikan.
Contoh Program: Pengalokasian dana untuk program akademik,
kegiatan ekstrakurikuler, pelatihan staf, pengembangan sumber daya
manusia, serta kegiatan penelitian dan pengembangan.
xi
Dibawah ini akan disajikan bentuk-bentuk desain anggaran
pendidikan.
a. Anggaran Butir Per Butir (Line Item Budget) Anggran butir per
butir merupakan bentuk anggaran yang paling simpel dan banyak
digunakan. Dalam bentuk ini, setiap pengeluaran dikelompokkan
berdasarkan katagori-katagori. Misalnya, gaji, upah, honor menjadi
satu kategori atau satu nomor dan pelengkapan, sarana, material
dengan nomor yang selanjutnya.
b. Anggaran Program (Program Budget System) Bentuk ini dirancang
untuk mengidentifikasi biaya setiap program. Pada anggaran biaya
per butir di hitung berdasarkan jenis nomor yang akan dibeli,
sedangkan pada anggaran program biaya dihitung berdasarkan
jenis programnya. Misalnya, jika dalam anggaran butir per butir
disebut gaji guru (nomor1), sedangkan dalam anggaran laporan
disebut gaji untuk perencanaan pengajaran IPA hanyalah salah satu
komponen, dan komponen lain yang termasuk program percobaan
termasuk alatalat IPA, bahan-bahan percobaan kimia dan
sebagainya menjadi satu paket.
c. Anggaran Berdasarkan Hasil (Performance Budget) Sesuai dengan
namanya bentuk anggaran ini menekankan pada hasil bukan pada
keterperincian dari suatu alokasi anggaran. Pekerjaan akhir dalam
suatu program terpecah dalam bentuk beban kerja dan unit hasil
yang dapat diukur. Hasil pengukurannya digunakan dipergunakan
untuk menghitung masukan dana dan tenaga yang dipergunakan
untuk mencapai suatu program.3
3
Helfinasyam Batubara, ‘Analisis Perencanaan Anggaran Pendapatan Belanja Pendidikan’,
PENDALAS: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Dan Pengabdian Masyarakat, 2.3 (2022), 258–69
<https://doi.org/10.47006/pendalas.v2i3.169>.
xii
d. Sistem Perencanaan Penyusunan Program Dan Penganggaran
(Planning Programing Budgeting System atau S4) Sistem ini
merupakan kerangka kerja dalam perencanaan dengan
mengorganisasikan informasi dan menganalisisnya secara
sistematis. Dalam sistem ini, tiap-tiap tujuan suatu program
dinyatakan dengan jelas, baik jangka pendek maupun jangka
panjang. Dalam proses ini data tentang biaya, keuntungan,
kelayakan suatu program disajikan secara lengkap sehngga
pengambilan keputusan dapat menentukan pilihan program yang
dianggap paling menguntungkan.
xiii
pemeliharaan sarana/prasarana sekolah,
kesejahteraanpegawai, administrasi, pembinaan teknis
edukatif, pendataan.
D. Tujuan Penganggaran
4
Syaifullah MS, ‘Manajemen Keuangan Pendidikan’, Scolae: Journal of Pedagogy, 4.1 (2021),
130–38 <https://doi.org/10.56488/scolae.v4i1.86>.
xiv
Menurut Nafarin (2009:19) terdapat beberapa tujuan dan manfaat
penyusunan anggaran, antara lain:
Tujuan disusunnya anggaran:
1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber
dan investasi dana.
2. Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
3. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana,
sehingga dapat mempermudah pengawasan.
4. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil
yang maksimal.
5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan
anggaran menjadi lebih jelas dan nyata terlihat. 5
6. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang
berkaitan dengan keuangan.
Berikut juga teermasuk tujuan pengawasan anggaran.
5
Treat J et al James W, Elston D,’, Andrew’s Disease of the Skin Clinical Dermatology., 20AD, 10–
40.
6
Mujayaroh Mujayaroh and Rohmat Rohmat, ‘Pengelolaan Dan Pengalokasian Dana Pendidikan
Di Lembaga Pendidikan’, Arfannur, 1.1 (2020), 41–54
<https://doi.org/10.24260/arfannur.v1i1.151>.
xv
E. Manfaat Penganggaran
xvi
mengarahkan suatu lembaga untuk menempatkan suatu organisasi pada
posisi yang tepat.7
7
Nur Gamar, ‘Implementasi Manajemen Pembiayaan Pendidikan (Study Kasus Mts Darul Khair
Masing, Kec. Batui, Kab. Banggai, Sulawesi Tengah)’, Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam,
7.1 (2019), 11–20 <https://doi.org/10.30603/tjmpi.v7i1.1009>.
xvii
1 Futsal
- Juara 1
- Juara 2
- Juara 3
- Harapan 1 Rp. 250.000 Rp. 500.000
Masak
xviii
Rp. 200.000 Rp. 200.000
Jumlah Rp 4.920.000
xix
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
xx
profesional, berkeadilan, berkecukupan, dan berkelanjutan untuk
memastikan capaian yang optimal. Makalah tersebut juga
membahas definisi penganggaran, analisis pendapatan dan
pengeluaran, jenis-jenis penganggaran, tujuan penganggaran,
manfaat penganggaran, serta pengeluaran biaya rutin dan non-
rutin sebagai bagian dari pembahasan yang mendalam mengenai
topik tersebut.
B. Saran
Dari uraian makalah diatas maka kita bisa mengetahui
“penganggaran dilembaga pendidikan”, serta penulis tidak
penutup kemungkinan lepas dari kesalahan. Oleh sebab itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran perbaikan demi
kesempurnaan makalah selanjutnya. Penulis berharap dengan
terbitnya makalah “pentingnya bendahara” sekiranya dapat
menjadi tambahan yang bermanfaat bagi para pembaca. Sekian
yang dapat penulis sampaikan dan kami ucapkan terima kasih
sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
xxi
<https://doi.org/10.47006/pendalas.v2i3.169>
Rokhman, O, Ariana Norma Ningsih, Trisfa Augia, Hendery Dahlan, Nur Alam
Rosyada, Amrina, Putri, Dini Arista, Fajar, Evi Yuniarti, and others, ‘No,
Jurnal Berkala Epidemiologi, 5.1 (2020), 90–96
<https://core.ac.uk/download/pdf/235085111.pdf%0Awebsite:
http://www.kemkes.go.id%0Ahttp://www.yankes.kemkes.go.id/assets/downl
oads/PMK No. 57 Tahun 2013 tentang
PTRM.pdf%0Ahttps://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/15242-profil-
anak-indonesia_-2019.pdf%0Aht>
xxii